Salam sejahtera di dalam Kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Imamat 23:26-32
23:26 TUHAN berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan tetapi pada tanggal sepuluh
bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu harus mengadakan pertemuan
kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan mempersembahkan korban
api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari itu janganlah kamu melakukan sesuatu
pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk mengadakan pendamaian bagimu di hadapan
TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan
pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan;
itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala
tempat kediamanmu.
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
Ketetapan
Tuhan bagi umat Israel dalam merayakan masa raya yang keenam, harus ada korban
api-apian, ada puasa, ada pertemuan kudus. Disebutkan oleh Firman Tuhan bahwa
berpuasa dari matahari terbenam sampai matahari terbenam besoknya. Itu puasa
yang pertama kali diajarkan oleh Tuhan. Itu diawali dari Imamat pasal 16.
Dari
tujuh pesta ini, pesta keenamlah yang dikaitkan dengan puasa. Berarti
benar-benar diajar untuk pantang segala sesuatu yang tidak berkenan kepada
Tuhan. Apalagi jika kita melihat di sini pelayanan yang didalam pesta
pendamaian ini bersentuhan langsung dengan ruangan maha suci. Dan jika kita
melihat Imam besar yang memimpin masa raya ini, maka pelayanannya langsung
bersentuhan dengan ruangan maha suci. Dan ini adalah pesta grafirat atau pesta
pendamaian. Fokus pandangan yang ada di ruangan maha suci adalah peti
perjanjian dan sebutan untuk tutup peti ini adalah tutup pendamaian.
Imamat 16:13-15
16:13 Kemudian ia harus meletakkan ukupan itu di atas
api yang di hadapan TUHAN, sehingga asap ukupan itu menutupi tutup
pendamaian yang di atas hukum Allah, supaya ia jangan mati.
16:14 Lalu ia harus mengambil sedikit dari darah lembu
jantan itu dan memercikkannya dengan jarinya ke atas tutup pendamaian di
bagian muka, dan ke depan tutup pendamaian itu ia harus memercikkan
sedikit dari darah itu dengan jarinya tujuh kali.
16:15 Lalu ia harus menyembelih domba jantan yang akan
menjadi korban penghapus dosa bagi bangsa itu dan membawa darahnya masuk ke
belakang tabir, kemudian haruslah diperbuatnya dengan darah itu seperti yang
diperbuatnya dengan darah lembu jantan, yakni ia harus memercikkannya ke atas tutup
pendamaian dan ke depan tutup pendamaian itu.
Jadi
pesta pendamaian atau pesta grafirat ini ada hubungannya dengan alat yang ada
di ruangan maha suci yaitu tabut perjanjian. Dan tutup dari tabut perjanjian
ini disebut tutup pendamaian. Jadi jika umat Tuhan benar-benar paham apa itu
pesta pendamaian, maka dia harus merenung bagaimana pelayanan Yesus dalam
kehidupan kita. Kita ini adalah peti dan petinya itu disebut berkali-kali
adalah tutup pendamaian. Ini adalah langkah akhir perjalanan gereja di mana
segera gereja masuk pondok daun-daunan yaitu penyingkiran gereja. Kalau ini
tidak kita perhatikan, kita abaikan, maka sangat disayangkan dia tidak akan
mencapai pesta akbar, pesta yang paling ditunggu-tunggu oleh Israel yaitu pesta
pondok daun dan secara rohani kita tunggu-tunggu, itulah penyingkiran gereja.
Di mana Mempelai Wanita Tuhan disingkirkan.
Untuk
mencapai ini kita harus melihat apa yang kita junjung. Peti itu menjunjung
tutup yang disebut tutup pendamaian. Kalau benar hal ini ada padaku dan pada
saudara baik yang ada di sini maupun yang mengikuti secara online maka ada
buktinya. Peti dan tutup peti itu sudah senilai. Berarti kehidupan yang punya
niat dan kerinduan hati mempraktekan roh pendamaian (berarti menjunjung tutup
pendamaian) tandanya dia menjunjung korban Kristus. Tetapi prakteknya di sini
berorientasi pada nikah. Betul-betul kita ada pada detik-detik di mana nikah
rohani akan segera terbentuk.
Di
sini kita perhatikan, mulai dari kehidupan suami, junjunglah tutup pendamaian.
Jika dia isteri junjunglah tutup pendamaian. Jika dia anak, junjunglah tutup
pendamaian itu. Berarti kita selalu mengupayakan mulai dari inti persekutuan,
kita didorong oleh Tuhan untuk mengupayakan semaksimal mungkin sampai pada
ukuran sorga, nikah harus ditandai roh perdamaian. Kita harus buang sandiwara
lama. Hal-hal lampau yang tidak berkenan, yang menimbulkan perselisihan dan
sengketa dalam nikah harus kita buang. Karena tinggal beberapa langkah kita
akan masuk pada nikah yang rohani. Sekarang ini kita harus ada kesiapan diri
untuk pantang terhadap roh perselisihan di dalam nikah. Bagaimana cara kita
mengantisipasi? Jika ada sesuatu yang mendorong kita untuk berselisih, di
sinilah kesempatan kita untuk nistio/pantang, untuk mengekang diri.
Jadi
puasa bukan karena kita mengikat perut tidak makan dan tidak minum dari
matahari terbenam sampai matahari terbenam besoknya, itu hanya hurufiah.
Makanya dalam Yesaya pasal 58 Tuhan tegur “kamu berpuasa, tetapi
menunjuk-nunjuk orang, berselisih paham dan sebagainya”. Walaupun mereka ikat
perut, tetapi kenyataannya tidak seperti yang disebutkan oleh Tuhan.
Tutup
peti ini tidak disebut tutup peti biasa tetapi tutup pendamaian yang satu
ukuran dengan peti. Dimulai dari mana? Ini tantangan bagi kami.
Imamat 16:32
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang
telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan
ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
Persyaratan
yang melayani adalah imam yang diurapi. Artinya hamba Tuhan yang dipenuhi
dengan Roh Kudus, sebab dia adalah pelaku. Dia harus paham bahwa dia
ditahbiskan untuk melayani. Pakaian lenan itu contoh konkritnya adalah:
Wahyu 19:8
19:8 Dan kepadanya dikaruniakan supaya memakai kain
lenan halus yang berkilau-kilauan dan yang putih bersih!" [Lenan halus itu
adalah perbuatan-perbuatan yang benar dari orang-orang kudus.]
Jadi
bukan hanya ditahbiskan dan diurapi tetapi ingat, tidak bisa lepas dengan
pendahulu, menggantikan ayahnya. Artinya sekalipun ditahbiskan dan diurapi
namun tidak meneruskan pengajaran dari pendahulu, itu sama dengan bohong, itu
sama dengan mencelakakan jemaat! Makanya saya takut merubah-rubah Firman yang
sudah kami terima dari pendahulu karena selalu diberikan penekanan oleh Tuhan.
Imamat 16:33
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha
kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi
seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
Saya
harus paham, mau mengangkat saudara dan diriku menjadi Kristen khusus atau
hanya Kristen umum. Apakah saudara suka hanya menjadi Kristen umum? Tetapi
Tuhan mengatakan kita dibawa menjadi kristen khusus.
Yang
meneruskan pelayanan itu bertanggung jawab kepada pendahulunya, tidak hanya dirinya. Jadi tanggung
jawabnya tidak enteng. Sebab kalau dia salah memotivasi maka nanti imam-imam
penerusnya bisa salah.
Imamat 16:34
16:34 Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang
Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Di
sini peran kami bukan enteng. Makanya melayani ibadah bukan hanya melayani
upacara ibadah. Kalau cuma melayani upacara ibadah itu gampang saja. Tetapi
motivasi, membimbing, mendidik, mengarahkan langkah-langkah itu bukan sesuatu
yang bisa dientengkan dan diremahkan. Berarti bermula pada diri kami. Sayapun
sebagai hamba Tuhan harus mengupayakan roh perselisihan itu disingkirkan dari
kehidupanku bersama isteri. Ini namanya masa raya, berarti ini masih dalam proses, kita belum ada
yang sempurna. Kalau sudah ada yang sempurna maka dia tidak ada di sini lagi.
Roh
pendamaian ini penentu. Bagaimana kalau justru gembala bertengkar lalu jemaat
yang mendamaikan, itu memalukan. Kalau sudah begitu, itu sudah terbalik.
Makanya cepat berdamai dan mengerti jabatan pelayanan kami lalu kembali
rekonsiliasi dengan Tuhan. Supaya pelayanan kami disalurkan kepada umat Tuhan
dan umat Tuhan menikmati jika dia buka hati. Inilah pendamaian dan pendamaian
ini poinnya ada pada inti yaitu nikah. Makanya hamba Tuhan yang belum menikah,
cepatlah menikah. Sebab syarat gembala itu adalah seorang suami.
Nikah
ini memang proses, tidak seperti waktu bertunangan. Ketika tunangannya terantuk
batu, dia marah kepada batu
“kurang ngajar ini batu, bikin kuku calon isteriku keluar”. Tetapi begitu
menikah, ketika isterinya terantuk batu malah balik dimarah “di mana matamu!”.
Makanya menikah bukan enak, tetapi banyak problemnya. Tetapi persyaratan
seorang gembala adalah harus seorang suami.
Ini
harus ditekankan karena kita sudah dekat garis finish. Maka hamba-hamba Tuhan, pesan Tuhan melalui mulut hamba
Tuhan ini, supaya ibu-ibu rohani jangan pancing emosi suami. Jika saudara lihat
wajah suamimu sudah segi tujuh, lebih baik lipatkan lutut menyembah Tuhan.
Jangan malah “kalau ngana begitu, saya juga begini!” maka jadilah perang timur tengah. Padahal kita sudah diambang pintu,
tetapi isteri tidak pernah sedikitpun memahami tanggung jawabnya mendampingi
suami di dalam pelayanan. Tidak pernah memikirkan apa sebabnya saya menjadi
pendamping di dalam pelayanan, mengapa saya harus menikah dengan seorang hamba
Tuhan, harus dipahami. Jangan buat pelayanan itu menjadi kemelut, sehingga
suami tidak mendapatkan mutiara dari sorga yang harus dia sampaikan kepada umat
Tuhan karena ulah isteri. Problem paling berat dari seorang hamba Tuhan adalah
ketika mau melayani kemudian isterinya berulah.
Kalau
pelayanan kita hanya mencari sekeping uang perak dan sekerat roti, itu akan
membawa pada 3,5 tahun aniaya antikristus. Tetapi pelayaan kita untuk membawa
sidang jemaat diterima oleh Tuhan menjadi korban persembahan. Kalau ini menjadi
fokus kita maka kita akan ada rasa takut di dalam pelayanan. Sebab dalam Wahyu
pasal 17 dan 18 ada nikah penghujatan rencana Allah. Di mana wanita ada di atas kepala, dijunjung oleh kepala. Kalau isteri
sudah jadi kepala, sudah sulit dikendalikan sebab dia memaksa mengendalikan. Akhirnya
supaya tidak ribut-ribut suami itu yang mengalah. Mengalah di sini mengalah
yang salah! Kelihatannya aman tetapi nikah sudah terbalik.
Wahyu 17:7
17:7 Lalu kata malaikat itu kepadaku: "Mengapa
engkau heran? Aku akan mengatakan kepadamu rahasia perempuan itu dan rahasia
binatang yang memikulnya, binatang yang berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh
itu.
Perempuan
ini dipikul di atas kepala, berarti dia jadi kepala. Pikirnya aman, sebab suami
mengalah. Ketika Tuhan datang coba lihat apa
yang terjadi.
Wahyu 17:16
17:16 Dan kesepuluh tanduk yang telah kaulihat itu
serta binatang itu akan membenci pelacur itu dan mereka akan membuat dia
menjadi sunyi dan telanjang, dan mereka akan memakan dagingnya dan membakarnya
dengan api.
Sanksinya
berat, sebab menghambat rencana Allah. Siapa yang menjadi penghambat? Gembala
suami isteri yang nikahnya terbalik! Kalau berpikir pelayanan kita hanya yang sifatnya jasmani, kasihan
kita. Tidak akan masuk pesta pondok daun-daunan karena kandas di pesta keenam.
Inilah cara Tuhan bagimana mengatasi perjalanan gereja Tuhan, mulai dari
pelayan-pelayan Tuhan, supaya tidak kandas dan bisa mencapi pesta pondok
daun-daunan.
Pesta
pendamaian ini 7 hari dan langsung imam besar melayaninya. Dan diteruskan oleh
anak imam. Berarti dia menerima pelayanan dari pendahulu secara estafet.
Kemudian dia limpahkan lagi kepada penerus.
II Timotius 2:1-2
2:1 Sebab itu, hai anakku, jadilah kuat oleh kasih
karunia dalam Kristus Yesus.
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan
banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang
juga cakap mengajar orang lain.
II Timotius 2:2 (Terjemahan Lama)
2:2 Dan barang yang telah engkau dengar daripadaku di
antara banyak orang saksi, amanatkanlah kepada orang yang setiawan, yang akan
berlayak mengajar orang lain pula.
Jadi
ini pemegang tongkat estafet yang dapat dipercaya atau yang setia. Berarti saya
mencontoh keteladanan pendahulu saya, saya
merindu wibawa itu ada pada diriku. Karena keteladanan ini, maka saya harus
melimpahkan kepada penerus yang dapat dipercaya atau yang setiawan.
Kalau
disebut tutup pendamaian dan itu ada di ruangan maha suci, berarti kita
langsung diperhadapkan kepada inti. Sasaran pendamaian itu kepada nikah karena
kita menuju pada nikah yang rohani. Ukuran peti perjanjian dan tutup pendamaian
itu sudah sama yaitu 4 persegi panjang. Panjangnya 2,5 hasta dan lebarnya 1,5
hasta. Kalau 2 panjang sama dengan 5. Kalau 2 lebar sama dengan 3.
Pertama
lihat angka 5, angka kemurahan Tuhan. Kalau Tuhan berkenan memakai kami dan kita
dibina oleh Firman Tuhan, itu adalah kemurahan Tuhan. Kedua lihat angka 3, itu
adalah angka kepenuhan Allah, angka Tritunggal Allah. Terima kasih Tuhan,
tubuh, jiwa dan roh kita diisi dengan kepenuhan Allah. Bukankah itu sasaran
kita:
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Hempaskanlah
sandiwara lama. Tidak ada nikah yang tidak diuji, semua diuji. Tetapi kita
harus lolos, jangan kandas. Karena sasaran akhir kita setelah pesta pendamaian
adalah pesta pondok daun-daunan. Makanya jangan bangkitkan perselisihan dalam
nikah, mulai kami hamba-hamba Tuhan. Jika anda rasa suasana panas dalam nikah,
isteri-isteri jangan memaksa suami mengalah. Kalau suami mengalah memang aman,
tetapi siaplah masuk dalam 3,5 tahun aniaya antikristus karena sudah salah
posisi, nikah sudah terbalik. Kalau saya dipaksa oma ikut maunya, lalu saya
ikut, memang sesaat menikmati situasi aman, tetapi ternyata perahu nikah kami
kandas.
5 adalah
angka kemurahan lewat 5 luka Yesus yang besar. 3 adalah angka kepenuhan Ilahi
atau Tritunggal Allah, itu menguasai tubuh, jiwa dan roh kita. Peti dan tutup
pendamaian itu sama ukurannya. Di sini kita melihat ukuran sorga tidak meleset.
Yang kena percikan darah secara langsung adalah tutup pendamaian. Kalau bagi
kita percikan darah itu hanya di depan. Tetapi Yesus mandi darah. Itu sebabnya
tutup pendamaian harus saya junjung. Maka itulah rasa aman yang benar. Karena
ada rasa aman yang palsu.
Amos 6:1-2 (Rasa tentram yang palsu)
6:1 "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di
Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang
terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel
biasa datang!
6:2 Menyeberanglah ke Kalne, dan lihat-lihatlah;
berjalanlah dari sana ke Hamat yang besar itu, dan pergilah ke Gat orang
Filistin! Adakah mereka lebih baik dari kerajaan-kerajaan ini, atau lebih
besarkah daerah mereka dari daerahmu?
Yesaya 10:9
10:9 Bukankah Kalno sama halnya seperti Karkemis,
atau bukankah Hamat seperti Arpad, atau Samaria seperti Damsyik?
Bayangkan,
Samaria sudah disejajarkan dengan kota kafir. Karkemis itu ada di Efesus dan di
sana ada pembuat patung tembaga bernama Aleksander. Yang penting mereka merasa
aman karena tujuan mereka cuma yang duniawi ini, mereka tidak bisa melihat ke
seberang di balik dunia ini.
Amos 6:3
6:3 Hai kamu, yang menganggap jauh hari malapetaka,
tetapi mendekatkan pemerintahan kekerasan;
Berarti
meningkatkan pemerintahan antikristus (kekerasan). Dia merasa aman sebab
suaminya luar biasa dengar-dengaran kepada isteri, tidak pernah menyakiti hati
isteri. Kelihatan benar tetapi itu nikah terbalik.
Amos 6:4
6:4 yang berbaring di tempat tidur dari gading dan
duduk berjuntai di ranjang; yang memakan anak-anak domba dari kumpulan kambing
domba dan anak-anak lembu dari tengah-tengah kawanan binatang yang tambun;
Pemandangan
mereka hanya yang dekat, yang kasat mata, yang sifatnya duniawi. Tutup
pendamaian harus diperlihatkan pada mereka. Semuanya aman, damai dan sejahtera,
karena semua disumbat dengan daging.
Amos 6:5
6:5 yang bernyanyi-nyanyi mendengar bunyi gambus, dan
seperti Daud menciptakan bunyi-bunyian bagi dirinya;
Sampai
ditampilkan pondok Daud, begitu luar biasa mereka menggalang ibadah. Ada gemerincing
ceracap dan tamborin, aman mereka. Sukar sekali menembus yang seperti ini.
Mengapa? Umumnya gereja Tuhan yang model seperti ini perempuan yang jadi
Jenderil, jadi gembili.
Amos 6:6
6:6 yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan
minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf!
Berurap
dengan minyak yang paling baik, makanya gampang saja dia berbahasa roh. Tetapi
tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf. Siapa Yusuf? Yusuf gambaran
sidang mempelai. Berarti roh sidang mempelai hancur.
Amos 6:7
6:7 Sebab itu sekarang, mereka akan pergi sebagai
orang buangan di kepala barisan, dan berlalulah keriuhan pesta orang-orang yang
duduk berjuntai itu."
Akhirnya
mereka menjadi kepala barisan untuk dibuang. Itu sebabnya pesta grafirat ini
langsung kena ruangan maha suci dan diperhadapkan dengan tutup pendamaian. Dari
12 anak Yakub, Yusuf adalah gambaran sidang mempelai, manusia yang hampir tidak
ada cacat celanya. Mereka merasa aman tetapi membiarkan roh mempelai hancur,
rencana Tuhan bagi mereka untuk dijadikan mempelai wanita hancur, tidak
dijalani. Jangan hal ini sampai terjadi.
Jangan
paksa rasa aman tetapi dengan nikah yang terbalik. Sekali lagi saya katakan
kepada ibu-ibu, Tuhan tidak bermaksud mengecilkan dan meringankan saudara,
tetapi Tuhan mau mengangkat. Makanya peraturan nikah Tuhan mulai dari isteri
baru suami. Jangan sampai kita salah dan akhirnya mempersalahkan Firman. Yang
menjadi penyebab manusia jatuh dalam dosa itu siapa? Isteri.
I Timotius 2:11-14
2:11 Seharusnyalah perempuan berdiam diri dan menerima
ajaran dengan patuh.
2:12 Aku tidak mengizinkan perempuan mengajar dan juga
tidak mengizinkannya memerintah laki-laki; hendaklah ia berdiam diri.
2:13 Karena Adam yang pertama dijadikan, kemudian
barulah Hawa.
2:14 Lagipula bukan Adam yang tergoda, melainkan
perempuan itulah yang tergoda dan jatuh ke dalam dosa.
Mungkin
kita tidak berkomentar tetapi dengan praktek, kita sudah mempersalahkan Firman.
Dalam
pesta ini ada dua hal yang menjadi penentu.
1.
Hamba
Tuhan yang dalam tahbisan dan diurapi, yang memegang jabatan imam dan dia
meneruskan pengajaran dari pendahulu.
Roma 16:17
16:17
Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap
mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan
perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka!
Yang menimbulkan
perpecahan dan godaan adalah orang yang meninggalkan pengajaran dari pendahulu.
Tetapi sekarang berkembang roh Amon, orang yang meneruskan pengajaran dari
pendahulu malah disebut pemecah belah.
Roma 16:18
16:18
Sebab orang-orang demikian tidak melayani Kristus, Tuhan kita, tetapi melayani
perut mereka sendiri. Dan dengan kata-kata mereka yang muluk-muluk dan bahasa
mereka yang manis mereka menipu orang-orang yang tulus hatinya.
Mereka inilah rasa aman
yang palsu, karena terpenuhi kebutuhan jasmaninya.
Malaikat Tuhan yang lebih
dahulu harus menyembah.
Ibrani 1:6
1:6 Dan
ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua
malaikat Allah harus menyembah Dia."
Pelayan Tuhan harus lebih
dahulu bisa menyembah Tuhan. Kalau ini digalakan oleh hamba Tuhan, mulai dari
suami isteri, maka teratasilah segala sengketa. Sebab kalau ada roh penyembahan
maka pasti akan teratasi segala masalah termasuk perselisihan dan perbantahan.
Tetapi kalau tidak ada penyembahan, hanya ada omelan dan persungutan, maka akan
terjadi perbantahan. Tetapi kalau dia isi hidupnya dengan penyembahan, indah
sekali.
Jadi pelayan ini harus
ada tahbisan, harus diurapi dan meneruskan pengajaran dari pendahulu. Kalau ini
sudah ada tetapi tidak ada sarananya, itu omong kosong juga.
2.
Punya
Firman pengajaran yang murni
Sekalipun
sudah benar kedua hal ini, iblis tidak pernah mengaku kalah. Bahkan gereja yang
benar sudah diterbangkan, iblis masih coba mengejar. Apalagi kalau tahbisannya
tidak benar, pengajarannya tidak benar!
Itu sebabnya supaya jangan kita kandas dalam pesta keenam ini, Tuhan
perlihatkan tutup pendamaian. Artinya 5 indra kami hamba Tuhan harus fokus di
sini.
Saya
sebagai hamba Tuhan tidak harus kuatir apa yang akan saya makan. Bukan baru
sekarang, tetapi dari kami datang di sini tidak pernah kami S.O.S (Safe Our Soul) ke mana-mana, walaupun
kami datang suami isteri dengan 3 orang anak. Puji Tuhan kami ditolong oleh Tuhan.
Dengan
dibukanya jalan oleh Tuhan lewat suasana pesta pedamaian itu, maka kita bisa
masuk ruangan maha suci. Walaupun belum sempurna, namun kehadiran kita masih
dalam proses. Kalau namanya pesta berarti sukacita, tetapi mengapa kalau Firman
ini datang bukan menghadirkan sukacita. Padahal di situ kita bertemu di satu tempat:
1.
Keluaran 25:22
25:22
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian
itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara
dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel."
Dengan melihat peti dan
tutupnya maka ingatlah, kita ini ada di dalam koridor Firman pengajaran. Untuk
apa Firman pengajaran? Untuk mendamaikan segala sesuatu yang tidak benar dalam
diri kita dengan Tuhan. Supaya nanti kita tidak kandas tetapi bisa mencapai
penyingkiran gereja. Makanya Firman pengajaran ini langsung membenahi nikah.
Keluaran 25:21
25:21
Haruslah kauletakkan tutup pendamaian itu di atas tabut dan dalam tabut
itu engkau harus menaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu.
Tuhan tidak katakan
“kalau meletakan tutup pendamaian itu di samping
tabut” tetapi langsung disebut di atas. Kalau melihat pelajaran kitab Wahyu,
Wahyu atau apokalupsi yang artinya mengangkat tutup untuk
melihat apa yang ada di dalam peti. Sekarang kita melihat dua loh batu, apa
lagi yang kurang. 4 hukum adalah kasih kita kepada Tuhan, 6 adalah kasih kita
kepada sesama. Siapa sesama kita yang paling dekat? Sesama yang paling dekat
bagi suami adalah isteri, sesama yang paling dekat bagi isteri adalah suami.
Supaya benar-benar kehidupan ini dua-duanya mengasihi Tuhan dan dua-duanya juga
saling mengasihi. Ini yang diproses pada pesta keenam. Saya tidak mengatakan
saya sudah tuntas di sini karena kita masih dalam proses mempraktekan ini yaitu
mengasihi isteri dan mengasihi suami.
Keluaran 25:22
25:22
Dan di sanalah Aku akan bertemu dengan engkau dan dari atas tutup pendamaian
itu, dari antara kedua kerub yang di atas tabut hukum itu, Aku akan berbicara
dengan engkau tentang segala sesuatu yang akan Kuperintahkan kepadamu untuk
disampaikan kepada orang Israel."
Terima kasih Tuhan,
Firman yang kami dengar bernuansa Peti Perjanjian. Berarti Tuhan punya rencana
elok dan indah bagi kita supaya benar-benar kita bagaikan peti menerima tutup
peti, berarti menjadi satu dengan Tuhan.
Lihat dari mana Firman
itu keluar? Dari atas tutup pendamaian. Ini yang membawa kehidupan saya untuk
mengebu-gebu. Saya tidak mau kandas, saya mau masuk penyingkiran gereja. Saya
tidak mau hanya karena persoalan sepeleh kami sudah ribut. Akhirnya ketika
Tuhan datang, kami hanya didapati ribut karena persoalan sepeleh. Apalagi kalau
kami sebagai hamba Tuhan. Tuhan ampuni saya sebagai hamba Tuhan, ampuni isteri
dan anak-anakku. Ini bukan pergumulan yang enteng.
2.
Peti
perjanjian itu isinya dua loh batu. Suara dari atas tutup pendamaian adalah
suara yang memintal, yang makin kuat menjalin hubungan suami isteri untuk
mengarahkan kepada nikah yang rohani.
Keluaran 30:6
30:6
Haruslah kautaruh tempat pembakaran itu di depan tabir penutup tabut hukum, di
depan tutup pendamaian yang di atas loh hukum, di mana Aku akan bertemu dengan
engkau.
Kemudian diisi dengan
ukupan.
Kata tunduk dalam arti
yang sebenarnya kadang disepelehkan. Makanya isteri itu diambil dari tulang
rusuk, dia bengkok, berarti tunduk. Ada 10 arti kata tunduk isteri kepada suami.
a)
Rasa
hormat
b)
Menjunjung
tinggi suami
Kalau
ada ini keterlaluan kalau suami sewenang-wenang terhadap isteri.
c)
Memuja
d)
Perhatiannya
penuh
Walaupun
sudah ada cucu, tetapi perhatian istri kepada suami tetap
penuh. Mesti begitu, itu praktek kasih. Tetapi kalau tidak ada perhatian penuh,
suami baca Firman pasal 1 ayat 2 tetapi tidak pernah dipanggil “Pap, sudah sedia
teh”. Bahkan kalau ditanya “mana bubur?” dijawab istri “bikin sendiri sudah besar!”. Itu belum ada perhatian penuh. Padahal
proses ini ada dalam pesta pendamaian. Saya memuji Tuhan sebab ada perubahan
drastis dari isteri saya soal hal ini.
e)
Hidup
ini diberi
f)
Kasih
yang sangat mendalam
g)
Menahbiskan
diri dengan sukarela, tidak terpaksa
h)
Melebihkan
suami dari siapa-siapa
i)
Memuliakannya
j)
Menyembah
tetapi bukan seperti kepada Tuhan
Suara yang keluar itu
adalah suara yang makin mengikat hubungan suami isteri sehingga terjalin lebih
mesra menuju pada nikah yang rohani.
3.
Yesaya 37:16,28,29,36
37:16
"Ya TUHAN semesta alam, Allah Israel, yang bertakhta di atas kerubim!
Hanya Engkau sendirilah Allah segala kerajaan di bumi; Engkaulah yang
menjadikan langit dan bumi.
37:28
Aku tahu, jika engkau bangun atau duduk, jika keluar atau masuk, atau jika
engkau mengamuk terhadap Aku.
37:29
Oleh karena engkau telah mengamuk terhadap Aku, dan kata-kata keangkuhanmu
telah naik sampai ke telinga-Ku, maka Aku akan menaruh kelikir-Ku pada hidungmu
dan kekang-Ku pada bibirmu, dan Aku akan memulangkan engkau melalui jalan, dari
mana engkau datang.
37:36
Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu
orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya
bangkai orang-orang mati belaka!
37:37
Sebab itu berangkatlah Sanherib, raja Asyur dan pulang, lalu tinggallah ia di
Niniwe.
37:38
Pada suatu kali ketika ia sujud menyembah di dalam kuil Nisrokh, allahnya, maka
Adramelekh dan Sarezer, anak-anaknya, membunuh dia dengan pedang, dan mereka
meloloskan diri ke tanah Ararat. Kemudian Esarhadon, anaknya, menjadi raja
menggantikan dia.
Suara ini menjamin
kemenangan mengalahkan musuh. Peti Perjanjian itu dinamis, dia bergerak karena
ada kayu pengusung. Dan bila Peti Perjanjian bergerak maka Musa berseru
“bangkitlah Tuhan, biarlah musuh-musuh berserakan”.
Bilangan 10:33-36
10:33
Lalu berangkatlah mereka dari gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan
jauhnya, sedang tabut perjanjian TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan
tiga hari perjalanan jauhnya untuk mencari tempat perhentian bagi mereka.
10:34
Dan awan TUHAN ada di atas mereka pada siang hari, apabila mereka berangkat
dari tempat perkemahan.
10:35
Apabila tabut itu berangkat, berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya
musuh-Mu berserak dan orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari
hadapan-Mu."
10:36
Dan apabila tabut itu berhenti, berkatalah ia: "Kembalilah, TUHAN, kepada
umat Israel yang beribu-ribu laksa ini."
Jadi suara dari atas
tutup pendamaian itu menjamin kemenangan. Kalau sekarang ini banyak kehidupan
yang alami kekalahan, itu bukan salah siapa-siapa tetapi karena salah mengapresiasi Firman. Di sini seringkali kesalahan kita.
Kadang karena kita
bergelut terus dalam pergumulan, lalu Firman kita salahkan, Tuhan yang kita salahkan.
Padahal kita yang kurang menaruh perhatian pada Firman yang keluar dari tutup
pendamaian. Apalagi kalau kita tidak menyadari kita ada di ruas jalan akhir dan
kita ada pada pesta penentu untuk
masuk pada pesta penyingkiran gereja, jangan sampai kita kandas.
Saya perhatikan, justru
makin Firman dibukakan malah banyak nikah-nikah terancam kandas, keseriusan dengan
Tuhan volumenya malah turun. Tidak tahu di depan ini ada kesusahan besar.
4.
Mazmur 80:1-4
80:1
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Bunga bakung. Kesaksian Asaf. Mazmur.
80:2 Hai
gembala Israel, pasanglah telinga, Engkau yang menggiring Yusuf sebagai kawanan
domba! Ya Engkau, yang duduk di atas para kerub, tampillah bersinar
80:3 di
depan Efraim dan Benyamin dan Manasye! Bangkitkanlah keperkasaan-Mu dan
datanglah untuk menyelamatkan kami.
80:4 Ya
Allah, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka kami akan selamat.
Ini yang diinginkan oleh
Tuhan, kita harus ada kerinduan hati datang kepada gembala yang luar biasa yang
menggembalakan Yusuf. Artinya gembala yang menggembalakan bersuasana mempelai.
Mazmur 80:20
80:20 Ya
TUHAN, Allah semesta alam, pulihkanlah kami, buatlah wajah-Mu bersinar, maka
kami akan selamat.
Ini
pesta pendamaian dan pesta ini dikaitkan dengan bunyi nafiri. Bunyi nafiri
itulah Firman pengajaran yang kita dengarkan saat ini. Di mana kita didorong supaya hubungan nikah rumah tangga kita
makin elok, kita diberi kesempatan untuk meraih kemenangan dan dikunci dengan
suara penggembalaan yang bernuansa
mempelai. Apalagi yang kurang. Saya tidak mau kandas dalam perjalananku, saya
tidak mau karam di tengah lautan.
Dulu
waktu masih di Sulawesi Selatan saya selalu ada hati “Tuhan tolong supaya
bersama dengan umatMu ini, kami benar-benar mengasihi Engkau”. Itu sebabnya
ketika saya sudah diancam untuk dipecat oleh organisasi, jemaat ramai-ramai
menghadap ketua organisasi untuk mempertahankan secara lisan dan tulisan. Namun karena organisasi tidak suka dengan
Kabar Mempelai bahkan mengatakan palsu, maka jemaat itu terbagi dua. Sebagian
saya gembalakan kembali dan sebagian tetapi pada organisasi lama.
Kita
sudah ada pada jalur yang benar,
jangan sampai gereja Tuhan kehilangan tabut perjanjian, kehilangan Kabar Mempelai. Ini kabar yang luar biasa yang Tuhan beri
kepada kita.
Imamat 23:29
23:29 Karena setiap orang yang pada hari itu tidak
merendahkan diri dengan berpuasa, haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang
sebangsanya.
Sanksinya
berat, dilenyapkan dari orang-orang sebangsanya berarti lepas dari pembangunan
Tubuh Kristus. Karena tidak mau pantang, tidak mau mengekang diri, terlalu
mudah terpancing emosi. Makanya dalam Mazmur 80:20 ada permohonan “Tuhan sinari
kami”.
Imamat 23:30
23:30 Setiap orang yang melakukan sesuatu pekerjaan
pada hari itu, orang itu akan Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
Aktifitas
nafsu daging jika diteruskan maka langsung Tuhan mengatakan “akan kubinasakan”.
Imamat 23:31
23:31 Janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah
suatu ketetapan untuk selama-lamanya bagimu turun-temurun di segala tempat
kediamanmu.
Jangan
saudara berpikir “kalau begitu saya tidak usah buka kebun” bukan itu yang
dimaksud. Ada 15 aktifitas daging dalam Galatia pasal 5.
Imamat 23:32
23:32 Itu harus menjadi suatu sabat, hari perhentian
penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam
tanggal sembilan bulan itu, dari matahari terbenam sampai matahari terbenam,
kamu harus merayakan sabatmu."
12
jam menghadapi malam dan 12 jam menghadapi siang. Berarti 24 jam. Di atas meja
roti sajian ada 24 gomer, sebab satu ketul roti dibuat dari 2 gomer tepung.
Untuk memampukan saudara menghadapi situasi malam yang hari-hari terakhir ini
banyak manusia terlena, harus ada persekutuan dengan Firman. Dalam suasana
malam orang tertidur dan mabuk. Sekarang banyak orang rohaninya tertidur dan
banyak yang mabuk, mabuk harta, mabuk kedudukan, mabuk seks. Dan jangan lupa
dalam Wahyu 9:21, nikah tidak aman lagi. Ini akan terjadi dalam masa 3,5 tahun,
isterimu isteriku, suamimu suamiku.
Wahyu 9:21
9:21 dan mereka tidak bertobat dari pada pembunuhan,
sihir, percabulan dan pencurian.
Kalau
sekarang ini tidak kita imbangi apa yang terjadi pada malam hari dan pada siang
hari, tidak melihat dari konteks pesta pendamaian, maka kita akan kandas.
Sekali lagi jangan sampai pengiringanmu kepada Tuhan kandas.
Apa
yang sudah salah masa lampu, rendahkan dirimu dan mohon supaya Tuhan pulihkan.
Berarti ada kesalahan-kesalahan yang telah terjadi maka harus dipulihkan oleh
Tuhan. Itu sebabnya Tuhan duduk bertakhta di atas kerub dan Dia menggembalakan
Yusuf. Tuhan tidak mau Yusuf hancur, berarti tidak mau roh mempelai hancur,
tidak mau rencana Tuhan untuk membawamu menjadi mempelai hancur. Olehnya marilah
kita menjadi anak Tuhan yang satu saat seukuran dengan Tuhan. Saya yakin
saudara punya niat atau hasrat untuk ke sana.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar