Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 9:13-17 (sangkakala yang keenam)
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya,
dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di
hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang
memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat
sungai besar Efrat itu."
9:15 Maka dilepaskanlah keempat malaikat yang
telah disiapkan bagi jam dan hari, bulan dan tahun untuk membunuh sepertiga
dari umat manusia.
9:16 Dan jumlah tentara itu ialah dua puluh ribu laksa
pasukan berkuda; aku mendengar jumlah mereka.
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan
ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah, merah
api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama seperti
kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
Dari
4 penjuru dunia, semua kekuatan dunia dihimpun untuk mengarahkan 200 juta
tentara yang disebut bagaikan kuda, kepalanya seperti singa dan ekornya seperti
ekor ular. Kalau bicara kuda itu menunjukkan kecepatan. Bicara
ular tujuannya hanya untuk menghancurkan gereja Tuhan. Bicara singa, sudah
tidak dapat diragukan itu adalah penampilan kuasa kegelapan yang sementara
beredar mencari siapa yang bisa dia mangsa.
Kita
sudah melihat ada yang kontradiksi. Di sini ada 4 malaikat yang diikat di tepi
sungai Efrat yang menunggu jam, hari, bulan dan tahun mereka dilepaskan. Pada
Wahyu pasal 9 inilah jam, hari, bulan dan tahun mereka dilepaskan. Ada 4
malaikat itu menunjukan 4 penjuru alam. Kekuatan dunia dipusatkan untuk
mengarahkan 200 juta tentara dan Alkitab mengatakan mereka membunuh 1/3
penduduk dunia dan mereka penuh hawa nafsu daging.
Bencana
pertama sudah berlalu, 5 bulan orang mencari mati tidak bisa mati. Kemudian
setelah itu bukan berarti bencana berhenti, kita lihat ini bencana yang lebih
parah lagi. Jadi sesuai dengan Mazmur 50:19, Tuhan akan atur beratur-aturan
bencana demi bencana.
Mazmur 50:19-21 (Terjemahan Lama)
50:19 Engkau memasukkan mulutmu dalam jahat, dan
lidahmu mereka tipu daya.
50:20 Maka engkau duduk sambil berkata-kata jahat akan
saudaramu, sambil menfitnahkan orang yang seibu dengan dikau.
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam
diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan
dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.
Jadi
Tuhan sudah merancang, bencana demi bencana menerjang dunia ini. Sesuai dengan
arti kata Wahyu yaitu apokalupsi yaitu mengangkat tutup untuk melihat apa yang
ada di dalamnya, maka sekarang kita diberi tahu. Kita diberitahu tujuannya
supaya kita bisa menghindar. Caranya menghindar ada dalam Ibrani 6:19.
Ibrani 6:19-20
6:19 Pengharapan itu adalah sauh yang kuat dan aman
bagi jiwa kita, yang telah dilabuhkan sampai ke belakang tabir,
6:20 di mana Yesus telah masuk sebagai Perintis bagi
kita, ketika Ia, menurut peraturan Melkisedek, menjadi Imam Besar sampai
selama-lamanya.
Caranya
menghindar adalah kita labuhkan pengaharapan kita di belakang pintu tirai. Jika
pengharapan kita diletakkan di belakang pintu tirai artinya di dalam ruangan
maha suci maka amanlah saudara, tidak akan kena seperti yang dikatakan dalam
Mazmur 50 bahwa Tuhan akan mengatur beratur-aturan bencana di depan manusia. Selesai
bencana yang satu, muncul bencana lebih dahsyat sampai bencana yang terakhir.
Jadilah
anak Tuhan yang bijaksana, di mana kita meletakan jangkar kita? Di halaman atau
di ruangan suci atau di ruangan maha suci. Begitu kita berdiri di pintu
gerbang, di balik pintu gerbang itu ada rahasia. Kita masuk melalui pintu
gerbang berarti kita menemukan rahasia itu yaitu mezbah korban bakaran dan
bejana pembasuhan. Setelah ada di halaman kita diperhadapkan lagi dengan pintu
yaitu pintu kemah, dibalik pintu itu ada rahasia. Olehnya Tuhan berkenan membukakan
pintu untuk kita melihat rahasia yang ada di dalam ruangan suci. Dalam ruangan
suci ada 3 macam alat yaitu meja roti sajian, kaki dian emas dan mezbah dupa
emas. Jadi dibalik setiap pintu, ada sesuatu yang disembunyikan.
Kalau
sudah ada dalam ruangan suci maka kita sudah ada dalam penggembalaan sistem
sorga, maka saudara akan menekuni sesuai dengan gerakan gereja hujan awal.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan
dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan
berdoa.
Meja
roti sajian adalah ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan
suci. Pelita emas adalah ketekunan dalam ibadah raya. Mezbah dupa emas adalah
ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, tanduk mezbah inilah yang bersuara. Dan
dalam Imamat 16:18 tanduk mezbah dupa emas ini diolesi dengan darah.
Imamat 16:18
16:18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah
yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia harus
mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu dan membubuhnya
pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.
Selesai
malaikat itu meniup nafiri, tanduk mezbah itu bersuara. Siapa yang dia panggil?
Dia panggil lagi yang meniup nafiri tadi. Kepada yang meniup nafiri itu disuruh
melepaskan 4 malaikat di tepi sungai Efrat.
Kekuatan
tanduk mezbah itu luar biasa. Ini menunjukan kekuatan kehidupan yang menyerah
sepenuh kepada Tuhan, yang tahu menyembah, dia punya wibawa yang luar biasa.
Wahyu 9:13-14
9:13 Lalu malaikat yang keenam meniup sangkakalanya,
dan aku mendengar suatu suara keluar dari keempat tanduk mezbah emas yang di
hadapan Allah,
9:14 dan berkata kepada malaikat yang keenam yang
memegang sangkakala itu: "Lepaskanlah keempat malaikat yang terikat dekat
sungai besar Efrat itu."
Bicara
sangkakala itu berbicara suara Firman Allah.
Yesaya 58:1
58:1 Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan!
Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku
pelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka!
Hosea 8:1
8:1 Tiuplah sangkakala! Serangan laksana rajawali atas
rumah TUHAN! Oleh karena mereka telah melangkahi perjanjian-Ku dan telah
mendurhaka terhadap pengajaran-Ku.
Berarti
yang disuruh melepaskan ini adalah hamba Tuhan yang punya Firman. Ini yang
menjadi keprihatinan saya sebagai hamba Tuhan. Apakah kita umat Tuhan sekarang,
utamanya kami hamba-hamba Tuhan bagaikan mezbah dupa emas di hadapan Tuhan? sebab mezbah dupa emas itu ada di hadapan
Allah.
Jadi
jemaat yang ada roh penyembahan, saudara sebenarnya ada di hadapan Tuhan,
saudara tidak jauh dari Tuhan. Dan Tuhan mau memakai saudara untuk menghukum
dunia ini. Kalau dulu Nuh menghukum dunia.
Ibrani 11:7
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah
tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk
menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia
ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
Sekarang
Tuhan mau cari siapa umat Tuhan yang akan menghukum dunia. Tuhan mau memakai
hamba Tuhan untuk menolong umat. Jika kesempatan untuk menolong manusia
sudah ditutup maka sekarang penghukuman berjalan. Sementara sekarang ada
kesempatan kita ditolong oleh Tuhan, masih ada suara Malaikat Tuhan meniup
sangkakala berarti memberitakan Firman Allah untuk menolong kita, terima!
Karena kita tidak mau dirugikan dan tidak mau merugikan orang lain maka kita merekrut
mereka lewat berkorban besar-besaran. Jika mereka tidak serius itu hak mereka, tetapi itu bukan tanpa resiko.
Saya
tahu saudara butuh uang, tetapi saudara rela berkorban dan saya tahu saudara
berdarah. Kita lakukan itu untuk menolong mereka. Tetapi kalau sampai mereka
menanggapi salah, itu bukan tanpa resiko. Kita beruntung, sebab lewat
pengorbanan itu adalah bukti kita menyerah kepada Tuhan. Kita rela melepaskan
apa yang ada pada kita. Biarlah kita berkorban dengan tanda darah. Makanya
tanduk mezbah itu dioles dengan darah. Penyerahan anak Tuhan yang ditandai
dengan darah, dia akan dipakai Tuhan untuk menghukum dunia ini.
Imamat 16:18
16:18 Kemudian haruslah ia pergi ke luar ke mezbah
yang ada di hadapan TUHAN, dan mengadakan pendamaian bagi mezbah itu. Ia
harus mengambil sedikit dari darah lembu jantan dan dari darah domba jantan itu
dan membubuhnya pada tanduk-tanduk mezbah sekelilingnya.
Bapak
ibu yang diberkati oleh Tuhan, penyerahanmu, penyembahanmu, pengorbananmu harus
ada tanda darah. Dan memang itu ciri penyerahan sepenuh yaitu ada tanda darah.
Orang seperti itu tidak dilihat Tuhan dengan sebelah mata tetapi justru ada di
hadapanNya. Dan luar biasa dampaknya kelak. Saudara akan menyaksikan dari 3 orang 1 orang mati. Dari 6 miliar
penduduk dunia, 2 miliar orang mati dibunuh. Bapa, Anak dan Roh Kudus, salah
satunya yaitu Yesus sudah mati di Golgota.
Ini
akan terjadi, ini bukan asal ditulis dalam Alkitab. Jika tidak menghargai Tritunggal
Allah yang salah satunya rela mati, maka bagian ini akan kena pada orang itu. Siapapun, baik pendeta
besar maupun pendeta kecil akan kena kalau dalam hidupnya sekarang ini tidak
melihat penderitaan Kristus dan cara hidup dalam penyembahan! Ini balasannya, dia akan kena.
Sebabnya
biarlah dari sekarang kita kembali melihat pada diri kita. Sudah sejauh mana
kita menghargai kematian Kristus di Golgota. Sebab darah yang dipakai mengoles
tanduk itu adalah darah dari mezbah korban bakaran, darah dari salib Golgota.
Kita dilihat dan diperhatikan oleh Tuhan begitu kita ada dalam tanda penyerahan
diri sepenuhnya kepada Tuhan. Tuhan katakan “engkau berdarah sekarang tetapi
lihat darahKu di Golgota”. Jadi tujuan kita digosok dengan darah agar kita
tidak mengeluh. Saat kita menyerahkan diri di dalam pelayanan pekerjaan Tuhan
tidak perlu mengeluh. Apakah Yesus mengeluh di Golgota? Tidak! Dia tunjukan di
tanduk mezbah ada darahNya. Kadang kita baru kena percikan darah sedikit sudah
mengeluh dan sudah merasa susah. Padahal itu sudah stempelnya Sorga yang
menunjukan bahwa saudara adalah orangnya Tuhan dan ada di hadapan Tuhan.
Isteri
saya yang tahu, walaupun sakit, lemas dan perih badan ini saya harus bangun
duduk di kaki Tuhan, ini tanda darah bagi saya. Bila kita melihat darah yang
dilabur di tanduk mezbah di mana kita dalam doa penyembahan, kita bisa
mengatakan penyerahan kita belum sebanding dengan penyerahan Yesus. Kalau Yesus
sampai mati di Golgota.
Ø Yesus rela kehilangan bentuk sampai
dikatakan tidak seperti manusia lagi. Sampai orang tidak mau melihat karena
wajah Yesus tidak lagi seperti rupa manusia, sudah hancur. Ini yang Yesus lakukan
sebagai bukti penyerahanNya yang luar biasa untuk menolong saya dan saudara.
Yesaya 52:14; 53:2
52:14
Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia -- begitu buruk rupanya, bukan
seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi --
53:2
Sebagai taruk ia tumbuh di hadapan TUHAN dan sebagai tunas dari tanah kering.
Ia tidak tampan dan semaraknya pun tidak ada sehingga kita memandang dia, dan
rupa pun tidak, sehingga kita menginginkannya.
Supaya
kembali pada bentuk,
2 Korintus 3:18
3:18 Dan kita
semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan
karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah
menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
Begitu buruk rupanya
Yesus, Dia kehilangan rupa, kehilangan bentuk supaya kita yang buruk ini
kembali kepada bentuk semula. Kadang kita ini tidak mau diproses padahal Yesus
saja rela kehilangan bentuk, buruk rupaNya, sudah tidak seperti manusia lagi.
Tetapi Yesus rela melakukan ini supaya kita yang sudah tidak berbentuk lagi,
yang hancur karena dosa, dikembalikan pada bentuk yang benar.
Ø Yesus mengosongkan diri, padahal Dia
adalah pribadi yang penuh dalam kemuliaan. Tetapi Dia mengosongkan diriNya
supaya kita yang kosong diisi dengan kemuliaanNya.
Ø Yesus yang kaya rela menjadi miskin
supaya kita yang miskin menjadi kaya. Tetapi kaya di sini jangan diukur dengan
financial, dengan material. Kaya di sini diukur dengan kekayaan rohani.
Ø Yesus pribadi yang terang, rela masuk
dalam gelap supaya kita yang gelap mendapat terang. Inilah yang Yesus lakukan
kepada kita.
Kita
kembali pada Wahyu, bagaimana Tuhan membangun kembali kehidupan gereja Tuhan
supaya jangan kena hukuman ini. Ada perbandingan 4 zat yang hidup dan 4
malaikat yang bejat yang penuh nafsu yang akan menghancurkan dunia. Tetapi kali
itu Tuhan sudah lepas tangan, karena Mempelai WanitaNya sudah Dia singkirkan
bersama jauh
dari mata ular.
Kita
lihat dulu bagaimana keteladanan yang diberikan oleh Tuhan lewat 4 zat yang
hidup. Mereka adalah pendoa-pendoa yang selalu melaksanakan penyembahan.
Penyembahan dalam terjemahan aslinya adalah proskoneho
artinya:
1.
Seperti
anjing menjilat kaki tuannya.
2.
Seperti
isteri menyerah sepenuh kepada suaminya.
Itu
sebabnya kenapa wanita dalam Wahyu pasal 12 itu hamil? Sebab ini gambaran
gereja yang menyerah penuh kepada Yesus/ kepala. Dia tidak ada kesesalan sebab dia melihat ada tanda darah. Contoh Yesus menyerah kepada Bapa ada tanda
darah, tanduk itu juga ada tanda darah. Dibandingkan penyerahan kita dengan
penyerahan Kristus, tidak sebanding. Kita melawan dosa tidak berdarah, tetapi
Yesus berdarah.
Ibrani 12:4
12:4 Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan
darah.
Yang
ada dalam Wahyu pasal 9 itu adalah 4 malaikat yang bejat yang penuh dengan
nafsu menunggu waktu kapan dilepaskan untuk menghancurkan manusia ini. Kita lihat lebih dahulu
bagaimana keadaan penyembah-penyembah di sorga ini.
Wahyu 4:6
4:6 Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan
kristal; di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk
penuh dengan mata, di sebelah muka dan di sebelah belakang.
4
makhluk itu penuh dengan mata. Berarti dia dapat mendeteksi apapun yang terjadi
di manapun dia berada. Anak Tuhan yang punya roh penyembahan, dia punya insting
kuat mendeteksi apa-apa yang terjadi di sekitarnya, dia tidak anggap biasa. Apa
yang terjadi kemarin, apa yang terjadi di muka dan di belakang, apa yang baru
saja dia alami tidak dia anggap sepeleh. Karena itu adalah bagian dari
pandangan rohaninya. Karena dia punya pandangan yang peka terhadap apa yang
terjadi di dunia ini. Kalau orang Kristen tidak peka melihat apa yang terjadi
di dunia ini, gawat! Apalagi kalau itu hamba Tuhan, apa yang akan kami
informasikan kepada jemaat? Akhirnya jemaat terlena sebab tidak diunjuk-unjuk
oleh gembala. Seharusnya yang punya roh pendeteksi yang paling peka adalah
hamba Tuhan/ gembala supaya
bisa mengunjuk-unjuk kepada jemaat dan mengingatkan bahwa inilah yang akan
terjadi di depan. Itu harus disuarakan oleh gembala.
Wahyu 4:7-8
4:7 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa,
dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga
mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung
nasar yang sedang terbang.
4:8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap
enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak
berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah
Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan
datang."
Ini
bahasa untuk menolong anak Tuhan yang suka menyembah sehingga tidak tergoda
dengan kenajisan. Karena dia selalu membahasakan “kudus, kudus, kudus” sehingga
dia pasti gentar untuk menjamah yang najis. 4 makhluk ini selalu tersungkur di
kaki Tuhan. Mereka memiliki 6 sayap, 2 sayap menutup wajah, 2 sayap menutup
tubuh dan kaki, 2 sayap dipakai untuk terbang. 2 sayap itulah Firman dan Roh
Kudus.
1.
2
sayap menutup wajah
Apa yang harus kita tutup
di hadapan muka kita ini?
Roma 3:13-14
3:13
Kerongkongan mereka seperti kubur yang ternganga, lidah mereka merayu-rayu,
bibir mereka mengandung bisa.
3:14
Mulut mereka penuh dengan sumpah serapah,
Ini yang harus kita tutup
dengan Firman dan Roh Kudus yaitu mulut kita. Tadi dalam Mazmur pasal 50 Tuhan
akan menghukum orang yang mengata-ngatai saudaranya.
Mazmur 50:19-20
50:19
Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20
Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
Ini yang harus ditutup,
makanya dilengkapi 6 sayap. Mulut yang mengutuk itu nanti akan dipakai oleh 4
malaikat bejat yang ada di tepi sungai Efrat. Saudara tahu salah satu yang
nongkrong di tepi sungai Efrat adalah Bileam. Siapa Bileam? Adalah nabi yang
diupah oleh Balak untuk mengutuk orang Israel. Berarti yang ada di tepi sungai
Efrat adalah bahasa sumpah serapah, bahasa kutukan. Kalau gereja Tuhan dibawa
arus seperti ini, kita tidak akan bisa terbang.
Bilangan 22:5-6
22:5
Raja ini mengirim utusan kepada Bileam bin Beor, ke Petor yang di tepi
sungai Efrat, ke negeri teman-teman sebangsanya, untuk memanggil dia,
dengan pesan: "Ketahuilah, ada suatu bangsa keluar dari Mesir; sungguh,
sampai tertutup permukaan bumi olehnya, dan mereka sedang berkemah di depanku.
22:6
Karena itu, datanglah dan kutuk bangsa itu bagiku, sebab mereka lebih
kuat dari padaku; mungkin aku sanggup mengalahkannya dan menghalaunya dari
negeri ini, sebab aku tahu: siapa yang kauberkati, dia beroleh berkat, dan
siapa yang kaukutuk, dia kena kutuk."
Pekerjaan Bileam
dipanggil untuk mengutuk karena dia terkenal sebagai nabi yang suka mengutuk.
Bileam juga
ada roh tipu muslihat.
Jangan lupa, Efrat ini
dulu ada di Eden. Jadi kejatuhan manusia pertama kali dekat dengan sungai
Efrat. Dan bukan hanya ada Bileam yang tinggal di sana, tetapi ada raja Asyur juga
tinggal di sana. Raja Asyur ini tujuannya menghancurkan Betleham.
II Raja-raja 23:29
23:29
Dalam zamannya itu majulah Firaun Nekho, raja Mesir, melawan raja Asyur di tepi
sungai Efrat; raja Yosia pergi menghadapi dia; tetapi Firaun membunuhnya di
Megido, segera sesudah ia melihatnya.
Apa yang dilakukan oleh
raja Asyur, bagaimana gereja Tuhan menyikapi sepak terjangnya Asyur ini.
Mikha 5:4
5:4 dan
dia menjadi damai sejahtera. Apabila Asyur masuk ke negeri kita dan apabila ia
menginjak tanah kita, maka kita akan membangkitkan melawan dia tujuh gembala,
bahkan delapan pemimpin manusia.
Inilah niatnya Asyur di
tepi sungai Efrat. Di sana juga ada Bileam yang mulutnya penuh tipu daya dan
sumpah serapah. Ini jangan sampai terkontaminasi pada diri kita, makanya wajah
kita harus ditutup dengan Firman pengajaran dan Roh Kudus. Kita lihat di sini bagaimana
cara menghadapi Asyur?
a)
Diangkat
7 gembala. Angka 7 adalah angka akhir zaman, angka sempurna. Kalau Tuhan sampai
mengatakan 7 gembala, itu berarti betapa pentingnya hidup kita ada dalam
penggembalaan. Jika anda meremehkan soal penggembalaan maka saudara akan
berhadapan dengan Asyur yang akan menginjak-injak saudara. Jangan coba ringankan
penggembalaan. Bahkan Alkitab mengatakan kita harus menjunjung penggembalaan.
Filipi 2:16 (Terjemahan Lama)
2:16
sambil menjunjung firman yang memberi hidup itu, supaya aku megah pada
Hari Kristus, sebab aku tiada melakukan yang sia-sia dan tiada berusaha dengan
sia-sia.
Ada
lagi yang patut dijunjung.
I Tesalonika 5:12-13
5:12
Kami minta kepadamu, saudara-saudara, supaya kamu menghormati mereka yang
bekerja keras di antara kamu, yang memimpin kamu dalam Tuhan dan yang menegor
kamu;
5:13 dan
supaya kamu sungguh-sungguh menjunjung mereka dalam kasih karena
pekerjaan mereka. Hiduplah selalu dalam damai seorang dengan yang lain.
Yang
memimpin dalam Tuhan dan menegur itulah gembala. Dia dihargai dan dihormati,
bukan untuk disembah.
Nanti
Efrat akan kering dan akan lewat raja-raja dari sebelah timur. Ini bukan
kebetulan, Efrat artinya berbuah-buah. Tetapi sementara gereja mau berbuah-buah,
ada terselip 4 malaikat bejat di situ. Makanya hati-hati kita sekarang, benar-benar harus waspada.
b)
8
pemimpin manusia. 8 menunjuk angka pembaharuan. Jadi ada pembaharuan yang harus
selalu dalam pelayanan kami hamba Tuhan, bukan sekedar pembaharun liturgi. Apa
gunanya liturgi dirubah-rubah tetapi orangnya tidak pernah berubah. Berarti
tidak hadir di situ 8 pemimpin manusia. Menghadapi buasnya Asyur dan roh
penipuan Bileam maka kita butuh 7 gembala dan 8 pemimpin manusia.
Yang di depan wajah kita
ini yang harus ditutup yaitu perkataan yang tidak benar yang sifatnya daging,
jangan sampai kita berkata salah.
Mazmur 50:20-21
50:20
Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu, memfitnah anak ibumu.
50:21
Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam diri; engkau menyangka, bahwa
Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan menghukum engkau dan membawa perkara
ini ke hadapanmu.
2.
2
sayap menutup tubuh dan kaki
Roma 3:15-17
3:15
kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16
Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17 dan
jalan damai tidak mereka kenal;
Ini menunjuk bagian badan
dan kaki, itu harus ditutup agar kita tidak masuk kategori dari 3, 1 orang
tewas,
1/3 penduduk dunia akan mati.
Badan dan kaki ini harus
ditutup dengan Firman pengajaran dan Roh Kudus. Kaki cepat menumpahkan darah, kita mengaku saja bahwa kita
ini terlalu cepat naik darah. Sekarang ini bagaimana suami isteri apakah ada
penumpahan darah, apakah ada gegeran, adakah kesalahpahaman yang tidak segera
diselesaikan. Kalau ada penumpahan darah, cepat tutup dengan Firman dan Roh
Kudus. Ini yang dibutuh oleh gereja Tuhan.
3.
2
sayap untuk terbang
Jadi bukan cuma kita
tutup wajah kita, mulut kita, ucapan kita yang tidak baik, kemudian menutup
perjalanan hidup kita. Kalau kita ada tetap di situ, apa gunanya. Syukur ada
satu pasang lagi sayap dipakai untuk terbang. Berarti mengangkat rohani kita
sekaligus membawa kita terbang ke padang belantara.
Wahyu 12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Semua
kekuatan dunia menjadi satu hanya untuk mengarahkan 200 juta tentara. Dan
penampilan mereka benar-benar penampilan yang mengerikan yaitu kombinasi kuda,
singa dan ular.
Wahyu 9:17
9:17 Maka demikianlah aku melihat dalam penglihatan
ini kuda-kuda dan orang-orang yang menungganginya; mereka memakai baju zirah,
merah api dan biru dan kuning belerang warnanya; kepala kuda-kuda itu sama
seperti kepala singa, dan dari mulutnya keluar api, dan asap dan belerang.
Kuda
itu ekornya seperti ular, kepalanya seperti singa. Kuda ini disimpan untuk jam,
hari, bulan dan tahun. Kenapa minggu tidak disebut? Itu bukan hanya tanpa
maksud. Jika Tuhan tidak mengungkap bukakan kepada kita maka habislah kita. Kita
pikir dunia ini bisa kita peluk padahal kita memeluk bom waktu yang tinggal
menunggu waktunya untuk meledak
maka habislah kita.
Efrat
ini masuk pada wilayah yang dijanjikan oleh Tuhan kepada Abraham.
Kejadian 15:18
15:18 Pada hari itulah TUHAN mengadakan perjanjian
dengan Abram serta berfirman: "Kepada keturunanmulah Kuberikan negeri ini,
mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai yang besar itu, sungai Efrat:
Yosua 1:4
1:4 Dari padang gurun dan gunung Libanon yang sebelah
sana itu sampai ke sungai besar, yakni sungai Efrat, seluruh tanah orang
Het, sampai ke Laut Besar di sebelah matahari terbenam, semuanya itu akan
menjadi daerahmu.
Keluaran 23:31
23:31 Aku akan menentukan batas daerahmu dari Laut
Teberau sampai Laut Filistin dan dari padang gurun sampai sungai Efrat,
sebab Aku akan menyerahkan penduduk negeri itu ke dalam tanganmu, sehingga
engkau menghalau mereka dari depanmu.
Ulangan 1:7-8; 11:24
1:7 Majulah, berangkatlah, pergilah ke pegunungan
orang Amori dan kepada semua tetangga mereka di Araba-Yordan, di Pegunungan, di
Daerah Bukit, di Tanah Negeb dan di tepi pantai laut, yakni negeri orang
Kanaan, dan ke gunung Libanon sampai Efrat, sungai besar itu.
1:8 Ketahuilah, Aku telah menyerahkan negeri itu
kepadamu; masukilah, dudukilah negeri yang dijanjikan TUHAN dengan sumpah
kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya
kepada mereka dan kepada keturunannya."
11:24 Setiap tempat yang diinjak oleh telapak kakimu,
kamulah yang akan memilikinya: mulai dari padang gurun sampai gunung Libanon,
dan dari sungai itu, yakni sungai Efrat, sampai laut sebelah barat, akan
menjadi daerahmu.
Ini
janji Tuhan. Tetapi jika kita melihat apa yang terjadi, janji Tuhan kepada
Israel ini bukan Tuhan ingkari tetapi mereka yang menodai dan menajiskan
tanahnya Tuhan. Dalam kitab Yehezkiel dan Yeremia dikatakan mereka menodai
tanah perjanjian Tuhan. Kalau bicara Efrat ada kaitannya dengan janji Tuhan.
Saya mau tanya pada saudara, apakah saudara pegang janji Tuhan. Pegang janji
Tuhan supaya Efrat itu tidak lepas dari saudara, artinya kita tetap mempersembahkan
buah, berarti berguna bagi Tuhan/ Kepala dan berguna bagi tubuh. Jika kita memegang janji Tuhan, apa
yang harus kita lakukan?
II Korintus 7:1
7:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, karena kita
sekarang memiliki janji-janji itu, marilah kita menyucikan diri kita dari
semua pencemaran jasmani dan rohani, dan dengan demikian menyempurnakan
kekudusan kita dalam takut akan Allah.
Janji
Tuhan kepada Abraham itu diwariskan kepada keturunannya. Ada banyak janji-janji
Tuhan, tetapi dari semua ini harus kita sikapi dengan menyucikan diri dari
pencemaran jasmani dan pencemaran rohani. Gereja Tuhan sekarang jangankan
pencemaran rohani dibersihkan, pencemaran jasmani saja malah makin ditambah.
Pencemaran jasmani dalam gereja adalah praktek-praktek di luar Firman. Dalam
membangun gereja ini walaupun secara sederhana, saya tidak memakai sistem dunia
untuk mengambil kredit di toko. 1 batang pakupun tidak ada yang kita utang.
Sebab itu adalah pencemaran jasmani.
Janji
Tuhan akan berujung dengan tujuan kita menjadi satu kodrat dengan Tuhan. Jadi gereja Tuhan setara dengan
Tuhan.
II Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
Secara
logika itu mustahil tetapi Tuhan katakan “Aku berikan janji besar dan berharga”
hingga akhirnya kita setara dengan Tuhan. Makanya Mempelai Wanita itu sudah
setara dengan Tuhan.
Yang
mendapat bagian sungai Efrat adalah suku Ruben.
I Tawarikh 5:9
5:9 Dan ke sebelah timur wilayahnya sampai ke pinggir
padang gurun yang terbentang mulai dari sungai Efrat, sebab ternak mereka telah
bertambah banyak di tanah Gilead.
Efrat
di sini kena pada suku Ruben dan dihubungkan dengan ternak mereka yang
bertambah banyak di Gilead. Lepas dari kekurangan Ruben yang menaiki petiduran
ayahnya, ada sesuatu yang indah bisa kita lihat dari Ruben. Ruben artinya
“tengoklah”.
Matius 25:6 (Terjemahan Lama)
25:6 Sekonyong-konyong pada tengah malam kedengaranlah
seruan: Tengok, pengantin itu datang! Keluarlah kamu mengelu-elukan dia.
Kenapa
Efrat ini dikaitkan dengan Ruben? Itu menunjukan jika kita bicara Efrat maka
kita ingat Ruben sehingga kita bisa menengok Mempelai Laki-laki datang. Kenapa
kita sepi-sepi sekarang ini sepertinya tidak ada gairah untuk menyongsong
kedatangan Yesus pada kali yang kedua. Ini hanya mengingatkan supaya jangan
kita sepi. Bukti kita tidak sepi kita bisa berkorban. Kita bukan melakukan
pemborosan, tetapi kita tidak mau orang lain rugi. Biarpun kita rugi, yang
penting orang lain diberkati. Namun sesungguhnya kita tidak rugi, malah kita
diberkati.
Satu
saat tanah ini direbut oleh bangsa lain. Tetapi dengan kegigihan raja Daud, dia
rebut kembali, dia tidak biarkan tanah itu dimiliki bangsa lain. Ada yang lebih
dari raja Daud, itulah Yesus. Dia berjuang untuk mengembalikan Efrat kepada
saudara. Jangan tunggu Dia lepas dan Dia lepaskan kepada 4 malaikat bejat itu.
II Samuel 8:3-4
8:3 Selanjutnya Daud memukul kalah Hadadezer bin
Rehob, raja Zoba, ketika ia pergi memulihkan kekuasaannya pada sungai Efrat.
8:4 Daud menawan dari padanya seribu tujuh ratus orang
pasukan berkuda dan dua puluh ribu orang pasukan berjalan kaki, lalu Daud
menyuruh memotong urat keting segala kuda kereta, tetapi dengan meninggalkan
seratus ekor kuda kereta.
I Raja-raja 4:21
4:21 Maka Salomo berkuasa atas segala kerajaan mulai
dari sungai Efrat sampai negeri orang Filistin dan sampai ke tapal batas Mesir.
Mereka menyampaikan upeti dan tetap takluk kepada Salomo seumur hidupnya.
I Tawarikh 18:3
18:3 Selanjutnya Daud memukul kalah Hadadezer, raja
Zoba, dekat Hamat, ketika ia pergi menegakkan kekuasaannya pada sungai Efrat.
Yang
berupaya merebut kembali wilayah ini adalah raja Daud dan Salomo tinggal
enak-enak. Kita akui kita kehilangan Efrat, buah-buah sudah tidak dapat kita
sodorkan pada Yesus. Sekarang ada Yesus yang lebih dari Daud untuk merebut
kembali itu Efrat supaya kita berbuah-buah kembali. Berbuah itu berguna bagi
Tuhan dan berguna bagi orang lain. Itu kerinduan Tuhan bagi kita.
Sekarang
kita perlu mengantisipasi sebab wilayah-wilayah ini selalu menjadi sumber
konflik, menjadi tempat pertaruhan.
II Tawarikh 35:20
35:20 Kemudian dari pada semua ini, setelah Yosia
memperbaiki rumah TUHAN, majulah Nekho, raja Mesir, hendak berperang di
Karkemis di tepi sungai Efrat. Yosia keluar menghadapinya.
Jadi
wilayah sungai Efrat ini selalu menjadi wilayah konflik. Setiap suami, isteri,
anak, jemaat, hamba Tuhan, mau berbuah-buah maka akan muncul tantangan, akan
timbul konflik sebab iblis tidak senang dengan saudara. Iblis tidak rela
saudara aman terkendali, dia timbulkan konflik, perselisihan, pertengkaran, dia
timbulkan masalah dalam diri kita. Itu siasat iblis, supaya tidak berbuah. Jika ada roh yang mau membakar dan
mengkompori kita sehingga timbul konflik, ingat itu siasat iblis, jangan kita
terprovokasi dan tersulut.
II Tesalonika 2:3,7
2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang
dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang
dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus
binasa,
2:7 Karena secara rahasia kedurhakaan telah mulai
bekerja, tetapi sekarang masih ada yang menahan. Kalau yang menahannya itu
telah disingkirkan,
Mulai
dari Wahyu pasal 9 ini, malaikat di tepi sungai Efrat ini sudah Tuhan lepaskan.
Dan berakhir di mana? Di Babel.
II Raja-raja 24:7
24:7 Raja Mesir tidak lagi keluar berperang dari
negerinya, sebab raja Babel telah merebut segala yang termasuk wilayah raja
Mesir mulai dari sungai Mesir sampai ke sungai Efrat.
Jadi
kalau sekarang ini kita tidak ada upaya keluar dari konflik, akan berakhir
hidupmu ditangan Babel. Sebabnya dalam bekerja jangan hadirkan perselisihan,
perbantahan, konflik. Kita kerja saja, mengalir saja dan kerjakan dengan hati
dan muka senyum. Katakan haleluya puji Tuhan. Kalau saudara kerjakan dengan
perselisihan, nanti anda akan dipeluk oleh Babel.
Kita
belum bicara soal jam, hari, bulan, tahun. Dan kita belum bicara tentang
kombinasi binatang, ada kuda, singa dan juga ular.
Jemaat
jangan timbulkan konflik. Hadirkan roh perdamaian sebab ada darah pendamaian di sini. Dan
kalau ini diabaikan maka kita akan mengalami bencana yang besar.
Imamat 16:30,32-34
16:30 Karena pada hari itu harus diadakan pendamaian
bagimu untuk mentahirkan kamu. Kamu akan ditahirkan dari segala dosamu di
hadapan TUHAN.
16:32 Dan pendamaian harus diadakan oleh imam yang
telah diurapi dan telah ditahbiskan untuk memegang jabatan imam menggantikan
ayahnya; ia harus mengenakan pakaian lenan, yakni pakaian kudus.
16:33 Ia harus mengadakan pendamaian bagi tempat maha
kudus, bagi Kemah Pertemuan dan bagi mezbah, juga bagi para imam dan bagi
seluruh bangsa itu, yakni jemaah itu.
16:34 Itulah yang harus menjadi ketetapan untuk
selama-lamanya bagimu, supaya sekali setahun diadakan pendamaian bagi orang
Israel karena segala dosa mereka." Maka Harun melakukan seperti yang
diperintahkan TUHAN kepada Musa.
Darah
dioles di tanduk itu seiring dengan pendamaian dan seiring dengan pelayanan
setahun sekali oleh Harun. Karena pendamaian itu lawannya konflik dan perselisihan. Kita ini mau ke
mana, saya tidak mau menyaksikan 3 orang berjalan bersama, tiba-tiba 1 orang
tewas. Cukup Yesus yang mati di Golgota, jangan lagi saudara tambah. Yesus rela mati di Golgota
supaya saudara tidak mati dihantam oleh murka Allah tetapi supaya saudara lolos
sebab saudara calon Mempelai
WanitaNya.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar