Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Selamat
beribadah kepada jemaat Kristus Penebus, baik yang ada di sini maupun di
tempat-tempat lain yang mengikuti ibadah secara online. Saya selalu mendoakan
jemaat setiap subuh dan kadang tengah malam ketika dibangunkan oleh Tuhan. Saat
jemaat sedang tidur, kalian tidak tahu gembala sedang mencucurkan air mata
tengah malam. Kenapa? Karena saya tidak tega
saudara masuk 3.5 tahun antikrist. Rasul Paulus sampai berkata
kepada jemaat Galatia bahwa dia bagaikan sakit bersalin sekali lagi. Sampai dia
katakan “saya ingin merubah suaraku supaya saya tampil lain”. Mengapa? Sebab
sidang jemaat Galatia ini adalah jemaat yang rohaninya merosot, bukan meroket
tetapi menukik. Saya sebagai hamba Tuhan tidak tega melihat hal itu terjadi
pada jemaat sehingga kadang kala saya harus bangun tengah malam untuk duduk di
kaki Tuhan. Walaupun dengan tangisan air mata karena panggilan Tuhan kepada kami
hamba Tuhan adalah untuk mengunjuk-unjuk jemaat.
Yohanes 8:7-11
8:7 Dan ketika
mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata
kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia
yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia
membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi
setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang,
mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan
itu yang tetap di tempatnya.
8:10 Lalu Yesus
bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka?
Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?"
8:11 Jawabnya:
"Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum
engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Membungkuk
berarti horisontal, berdiri tegak berarti vertikal. Itu diperhadapkan pada kelompok
farisi dan juga perempuan itu. Horisontal dan vertikal berarti salib.
Sebenarnya kepada orang Farisi dan perempuan yang tertangkap basah ini, Tuhan
perlihatkan satu-satunya jalan untuk dapat menyelesaikan masalah dosa hanya
lewat salib. Ini ditawarkan kepada orang farisi secara gambaran singkat.
Kemudian ditawarkan juga kepada perempuan ini. Ternyata hanya perempuan ini
yang memanfaatkan. Dosa ini yang membawa manusia ke neraka. Yang bisa
menghambat manusia untuk tidak ke neraka hanya salib Golgota.
Jika
hari-hari terakhir ini banyak dari kita yang goyah melihat keadaan dunia
hari-hari terakhir ini. Tetapi ada yang paling
mengoyahkan kita yaitu maraknya dosa kejahatan dan kenajisan hari-hari terakhir
ini. Itulah yang bisa melempar kita ke neraka. Tetapi kalau kita sadar itu
mencelakakan dan bisa melempar kita ke neraka, maka jangan sampai kita dilempar
ke sana tetapi marilah kita melempar dosa itu dari kehidupan kita.
Mikha 7:19
7:19 Biarlah Ia
kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan
segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut.
Jika
saudara sadar bahwa dosa ini bisa melempar kita ke neraka, maka mari, dosa ini
yang harus kita lempar. Bukan kita yang dilempar karena dosa. Untuk
menyelesaikan semua masalah yang bisa melempar manusia ke dalam hukuman Tuhan
yang kekal di neraka, yang bisa menyelesaikan hanya salib Golgota. Begitu kita menista,
menghina, meremehkan, tidak mau tahu dan tidak mau melihat serta tidak peduli
dengan salib, berarti selamat jalan menuju hukuman Tuhan yang kekal. Siapa yang
bisa menyelamatkan kita kalau bukan salib Golgota.
Dalam
cerita ini wanita itu justru berhasil, dia bertahan. Dia melihat Tuhan Yesus
membungkuk dua kali. Pertama kali Yesus membungkuk dan menulis di tanah,
artinya dia hanya mengkaitkan diriNya dengan Firman yang tertulis. Membungkuk
di sini menunjukan horisontal. Kemudian Yesus berdiri tegak dan berkata “tiada
yang menghukum engkau?”. Ini kebebasan. Berarti wanita ini mendapatkan
kebebasan. Kemudian Yesus mengatakan “Akupun tidak”. Ini adalah kebebasan yang
luar biasa yang diterima dan dimiliki oleh perempuan ini. Yang bisa
memerdekakan ada disebutkan dalam pasal ini juga.
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu
akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi
apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka."
Dalam
Yohanes pasal 8 ini, Yesus memperlihatkan satu gambaran singkat tentang salib,
bahwa Dia yang memberikan kebebasan. Dari ahli-ahli Taurat ini, semua pergi.
Tidak ada satupun yang melontari dengan batu. Sebenarnya Yesus berhak untuk
melempar. Sebenarnya pengajaran Kabar Mempelai ini sudah tepat, tetapi
hamba-hamba Tuhan suka menekan! Orang yang salah tidak mau diangkat! Yesus saja
berhak melempar batu tetapi Yesus tidak mengambil batu dan mau melempari
perempuan itu. Kalau pendeta sekarang, yang jatuh bukannya diangkat tetapi
malah diinjak!
Siapapun
domba yang jatuh dalam lobang, walaupun itu hari sabat, kita abaikan sabat dan
menolong domba itu. Bukan sabatnya, tetapi nyawa itu yang perlu ditolong.
Kadang kala saya menangis, karena banyak dombanya Tuhan lari ke sini minta
pertolongan dan berkata “tolong, saya mau bagaimana?”. Saya tolong dan saya
angkat, bukan malah saya injak lagi. Karena dia tidak menemukan solusi di tempatnya,
dia ditekan terus, diinjak-injak terus sampai mati di sana! Itu bukan cara
Tuhan! Saya belajar dari caranya Yesus, sekalipun saya disalah-salahkan, saya
tidak peduli! Sebab tugas gembala untuk menyelamatkan domba, bukan untuk
diinjak-injak sampai mati di dalam lobang.
Maaf,
sesudah ditolong dengarkan Firman Tuhan!
Yohanes 8:11
8:11 Jawabnya:
"Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum
engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."
Pergilah
ini mengandung kata kebebasan. Tetapi kebebasan ini jangan salah digunakan.
Galatia 5:13
5:13
Saudara-saudara, memang kamu telah dipanggil untuk merdeka. Tetapi janganlah
kamu mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam
dosa, melainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih.
Jangan
berpikir “saya sudah dibebaskan oleh Yesus dari dosaku, berarti saya bisa
berbuat dosa lagi”. Ini sudah salah menyalahgunakan! Sesudah saya dan saudara dimerdekakan,
maka praktek satu dengan yang lain adalah kasih, saling memperhatikan. Begitu
kita lihat ada gejala akan terjebak lagi pada hal yang sama, kita bisa menolong
dia. Demikian juga ketika dia melihat kita akan terjebak pada dosa yang sama,
dia datang menolong dengan kasih. Ada satu yang perlu kita perhatikan kembali:
Yakobus 1:25
1:25 Tetapi
barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang,
dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi
sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Siapa
yang tidak merindukan kebahagian, makanya mari kita meneliti dan mempedulikan
hukum, karena hukum itulah yang memerdekakan kita. Hukum itu tidak lepas dari
pribadi Yesus. Olehnya jangan hanya mendengar kemudian kita lupakan. Ini jangan
terjadi dalam kehidupan umat Tuhan.
Perkataan
Yesus ini didengar orang Farisi dan perempuan yang tertangkap basah berbuat
dosa. Dikatakan hati mereka tertemplak, berarti Firman itu sudah sampai pada
hati mereka. Jika perasaan kita kesentuh Firman dan ada reaksi, reaksi itu
mungkin negatif atau positif, tetapi reaksi saat kita tersentuh Firman, berarti
Firman itu sudah sampai dalam hati saudara. Sayang kalau reaksi negatif. Firman
itu sudah sampai tetapi tidak diberikan kesempatan untuk bergerak membersihkan
dan menyucikan kehidupan itu, maka Firman itu kembali dari orang yang seperti.
Firman
yang disampaikan itu benar-benar dari Tuhan. Jika membuka hati maka Firman itu
akan bekerja.
I Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena
itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu
telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah,
yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Bagaimana
reaksi hati mereka, apakah tertemplak dan menerima atau tertemplak tetapi
menolak. Kalimat terakhir ini kalau Firman Tuhan ditanggapi negatif, tidak akan
terasa. Tetapi kalau ia tertemplak Firman dan dia rasa itu perkataan Tuhan dan
sungguh-sungguh demikian, maka Firman Tuhan akan bekerja di dalam hati orang
itu.
Kenapa
tidak terasa, kenapa banyak anak Tuhan dan hamba Tuhan tidak ada keubahan yang
nampak? Baik dalam berpikir, dalam berkata, dalam perasaan mudah tersinggung,
kenapa? Sebab mendengar Firman tetapi tidak memberikan kesempatan Firman
bergerak. Firman malah dikungkung, dibelenggu, makanya dia begitu-begitu saja,
padahal kedatangan Tuhan sudah dekat. Jika disentuh, mengamuknya luar biasa. Jika
kena Firman mengamuknya luar biasa, karena dia tidak berpikir seperti orang
Tesalonika tadi. Mereka tidak berpikir itu adalah perkataan Paulus tetapi
perkataan Tuhan dan sungguh demikian yang sebenarnya. Namun kalau ketika Firman
datang, kita terfokus pada pemberita, maka habislah kita, tidak akan ada reaksi
Firman di dalam diri ini. Paling muka mengkal, kemudian bertemu dengan
pengkhotbah rasanya sudah mau dicekik lehernya. Inilah kesalahan banyak anak
Tuhan dan tidak sedikit kami hamba Tuhan.
Yakobus 2:12
2:12 Berkatalah
dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang
memerdekakan orang.
Kita
teliti tadi, hukum ini memerdekakan orang. Jangan sampai kita dihakimi, kita
harus waspada.
Yakobus 2:13
2:13 Sebab
penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak
berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.
Ayat
13 ini perlu diteliti. Pertama belas kasihan pada keselamatan diri kita. Kita
harus pikirkan hal itu. Kalau tidak dipikirkan keselamatan bagi diri kita,
tidak ada belas kasihan bagi jiwa kita, nanti mengalami penghukuman. Tetapi
orang yang berbelas kasihan, akan menang terhadap penghakiman. Artinya
kehidupan itu tidak akan mendapat penghakiman, karena dia memikirkan
keselamatan. Karena apa? Sebab dia meneliti keselamatan, dia memikirkan
keselamatan.
Saya
harus seperti itu. Kalau saya di ujung kaki Tuhan, sementara menyelidik,
sementara membaca Firman dan mengamat-amati hukum itu, saya menyadari bahwa
inilah kesalahanku dan mohon Tuhan mengampuni. Berbelas kasihanlah pada dirimu.
Sebab ukuran kita mengasihi orang lain adalah bagaimana kita mengasihi diri
kita.
Yohanes 8:7-9
8:7 Dan ketika
mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Ia pun bangkit berdiri lalu berkata
kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia
yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu."
8:8 Lalu Ia
membungkuk pula dan menulis di tanah.
8:9 Tetapi
setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang,
mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan
itu yang tetap di tempatnya.
Saudara
tempatkan dirimu seperti perempuan berzinah waktu itu. Tinggal menunggu satu
detik atau satu menit batu akan menimpa dirinya. Seandainya Yesus dalam berucap
tidak seperti yang kita baca ini, nasib perempuan ini bagaimana? Sedemikian
jatuhnya batu dia atas dirinya, sedemikian juga harga dosa dia bayar dengan
lemparan batu, andaikan dia tetap dalam dosanya.
Namun
lemparan batu ini kita tahu di dalam Firman Tuhan, bukan hanya satu manusia
yang akan dilempar, tetapi seluruh dunia. Sudah kita dengar, akan turun hujan
yang deras di bumi ini. Tetapi setiap butiran hujan batu itu beratnya 50kg.
Jangankan 2 buah hujan, satu saja kita sudah jadi pisang epek. Makanya jangan
undang ini, jangan sampai kita mengarah ke sana. Dunia silahkan mengarah ke
sana, tetapi gereja Tuhan coba lihat pembelaan Tuhan. Tuhan membela perempuan
ini. Jika Tuhan tidak membela dengan bahasa yang bijak, perempuan ini sudah
habis. Bisa saja hal itu terjadi. Perempuan secara jasmani ini dibela oleh
Tuhan. Bukan dosanya yang dibela oleh Tuhan, manusia itu yang dibela oleh
Tuhan.
Perempuan
dalam pengertian lain itulah gereja, kita digambarkan seperti perempuan. Jika
kita terancam untuk dilempar, Tuhan datang menurut caranya. Bukan berarti Tuhan
menangkis seperti menangkis bola kasti, tidak! Tetapi dengan suara Firman. Itu
adalah bagian pembelaan Tuhan bagi gereja Tuhan. Tidak bisa kita sangkali,
masih banyak gereja yang disebut berzinah.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu,
orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan
dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat
dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Kita
bertunangan dengan Yesus, yang harus ada adalah roh setia. Dan ini yang
diganggu oleh iblis.
II Korintus 11:3
11:3 Tetapi aku
takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati
kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.
Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai kamu
yang disifatkan seperti orang berzinah, tiadakah kamu ketahui bahwa
persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan dengan Allah? Sebab itu
barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia itulah menjadi seteru
Allah.
Tidak
dapat kita sangkali, kita masih cinta benar dengan dunia ini. Rasanya kalau
tidak cinta dunia ini, tidak ada yang tertera di meja dan tidak ada hal-hal
yang kita butuh secara lahiriah. Tetapi sesungguhnya yang kita butuhkan adalah
iman.
Roma 1:17
1:17 Sebab di
dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada
iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Habakuk 2:4
2:4 Sesungguhnya, orang yang
membusungkan dada, tidak lurus hatinya, tetapi orang yang benar itu akan hidup
oleh percayanya.
Ini
yang masih banyak menggoda kita, sehingga kita ditarik oleh dunia dengan luar
biasa. Rasanya jika bahasa Firman Tuhan datang, kita seperti melihat sebelah
mata. Tetapi kalau ditarik oleh dunia, dua bola mata kita membelalak. Disadari
atau tidak disadari dia terancam dilempar batu. Firman Tuhan mengatakan
dilempar batu seberat 100pon. Lebih baik ayat ini dibaca, sebab banyak kali
tidak ngeri dan dianggap biasa saja, seperti Tuhan guyon dengan kita.
Wahyu 16:21
16:21 Dan hujan
es besar, seberat seratus pon, jatuh dari langit menimpa manusia, dan manusia
menghujat Allah karena malapetaka hujan es itu, sebab malapetaka itu sangat
dahsyat.
Pada
ayat 21 ini, Tuhan sudah sediakan perbendaharaannya, Tuhan sudah menghimpun batu
ini. Ayub itu sejaman dengan Yakub, sejaman dengan Ishak. 3000 tahun yang
lampau, Ayub sudah melihat bahwa Tuhan telah menyiapkan batu untuk dilemparkan
pada masa kesesakan nanti.
Ayub 38:22
38:22 Apakah
engkau telah masuk sampai ke perbendaharaan salju, atau melihat perbendaharaan
hujan batu,
Tuhan
sudah sediakan batu, ada perbedaharaan. Dan pernah Tuhan pakai ini untuk
melempar musuh-musuh Israel yang dikejar oleh Yosua dan tentaranya. Lebih
banyak yang dibunuh Tuhan dengan batu yang dilemparkan dari langit dibandingkan
yang dibunuh oleh Yosua dan tentaranya. Waktu itu Yosua berdoa supaya Tuhan
menahan matahari. Menurut para ahli astronomi, bumi ini pernah berhenti sekian
jam dari rotasinya. Itu terjadi pada
Yosua pasal 10. Di saat itulah Tuhan melempar musuh-musuh Israel dengan batu.
Ilmu
pengetahuan itu penting. Cuma bukan itu yang dipakai untuk menyelidik kebenaran
Firman. Kebenaran Firman hanya dibukakan atas kerelaan hati Tuhan.
Yosua 10:12-13
10:12 Lalu Yosua
berbicara kepada TUHAN pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang
Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas
Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!"
10:13 Maka
berhentilah matahari dan bulan pun tidak bergerak, sampai bangsa itu
membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam
Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat
terbenam kira-kira sehari penuh.
Olehnya
kita umat Tuhan, jangan main-main mengiring
Tuhan! Ada catatan sejarah dalam Alkitab, pernah Tuhan melempar manusia dengan
batu. Ada perbedaharaan batu dari Tuhan yang akan dipakai melempar manusia dan
telah ditentukan perbijinya 50kg.
Perempuan
ini tertolong oleh perkataan Tuhan, tertolong karena Tuhan Yesus membungkuk dan
berdiri tegak, tertolong karena salib Golgota. Hanya salib Golgota yang bisa
menyelamatkan kita dari apa yang akan terjadi di depan. Sebabnya saudara,
tingkatkan doa penyembahanmu masing-masing, jangan nanti didorong-dorong. Saya
di sini tengah malam bangun berdoa untuk mengunjuk-unjuk jemaat supaya jemaat
Tuhan kuat.
Kadang
kala kita menginginkan harus ibadah begini dan begitu. Apalah gunanya ibadah
ini dan itu kalau tidak melakukan Firman! Prakeknya nol, kosong, itu yang
memprihatinkan saya. Begitu disentuh Firman, daging bereaksi. Saya takut seperti dalam kitab
Hosea, banyak mezbah tetapi banyak dosa dibuat. Banyak Firman didengar tetapi
makin banyak pelanggaran, itu yang saya takutkan. Kita dibukakan Firman Tuhan,
tetapi tidak pernah maju, stagnan terus, di tempat terus. Gampang tersinggung,
tidak bisa menahan diri! Apa yang terjadi kalau seperti ini, padahal Tuhan sudah mau datang namun kita tidak
melangkah maju. Rahasia Firman dibukakan tetapi tetap saja seperti itu! Saya
terpaksa seperti Paulus yang mau melahirkan lagi. Saya mau tanya ibu-ibu di
sini, saudara tertawa waktu melahirkan? Menangis menahan sakit, mengalir
seperti biji jagung.
Galatia 4:19-20
4:19 Hai
anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus
menjadi nyata di dalam kamu.
4:20 Betapa
rinduku untuk berada di antara kamu pada saat ini dan dapat berbicara dengan
suara yang lain, karena aku telah habis akal menghadapi kamu.
Itu
pergumulan hamba Tuhan supaya rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu.
Menghadapi orang yang tidak pernah berubah dan begitu-begitu terus, hamba Tuhan
sampai habis akal bagaimana menghadapi orang seperti itu! Kalau hamba Tuhan
sudah tidak mau bereaksi menolong, habislah orang itu.
Kita
harus seperti perempuan ini, saat
itu dia gemetar, rasanya habislah dirinya. Tetapi puji Tuhan, dia melihat
gambaran salib di depannya. Penyelesaian dosa hanya oleh Korban Kristus,
makanya hargai korban Kristus dengan sikap merendahkan diri untuk disucikan
oleh Firman. Itu tanda merendahkan diri di kaki Tuhan. Termasuk saya hamba
Tuhan, saya perlu mengasah diriku di hadapan Tuhan.
Jadilah
anak Tuhan yang serius. Apalah guna kalau hanya menjadi pendengar saja.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar