Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang
beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci
yang di sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah
diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci
empat puluh dua bulan lamanya."
Di
sini Tuhan dengan tegas membagi dua wilayah, yang satu jangan diukur, yang lain diukur. Saya sebagai hamba Tuhan
mendengar kalimat ayat Firman ini, saya harus mengkondisikan diri dan
mengupayakan supaya masuk dalam ukuran. Jangan sampai saya tidak masuk dalam ukuran.
Kita semua di sini diperhadapkan, pilih salah satu dari dua hal ini, mau masuk
ukuran atau tidak. Sebelum Tuhan lakukan, lebih dahulu Tuhan beritahu ini yang mana Tuhan ukur dan mana yang tidak mau
diukur. Jadi terpergantung kita mau diukur atau tidak mau diukur. Tuhan
perhadapkan dua suasana, dipilih atau tidak, diukur atau tidak. Jadi bukan lagi
salah siapa-siapa, jika tidak masuk ukuran itu salah sendiri. Jika masuk ukuran
itu berkatnya sendiri.
Kita
perhatikan, Firman Tuhan ini bukan sekedar isapan jempol atau hanya ancaman,
tetapi akan menjadi kenyataan di depan ini. Dan memang pernah dialami secara
hurufiah oleh orang Israel.
Yang
dipakai menjadi alat pengukur adalah tongkat bambu. Tongkat bambu ini pernah
ada kaitannya dengan penderitaan Yesus. Dalam Matius pasal 27, diceritakan ketika
Yesus di pengadilan Pilatus, ada bambu yang diambil untuk memukul kepala Yesus
sehingga mahkota duri itu tertancap. Ini adalah bagian yang harus kita cermati
bahwa itulah pengalaman Yesus. Kita mau disejajarkan dengan Yesus, maka kita
harus menerima tongkat bambu ini untuk mengukur kita. Dengan kata lain, ketika
Yesus berhadapa dengan tongkat bambu dan dikenakan pada dirinya, Dia tidak
bersuara. Kalau kita bagaimana? Kita masih banyak bersuara, sehingga ketika kita
diukur belum sampai ukuran. Makanya Tuhan tidak akan gegabah mengukur kalau
Tuhan tahu orang itu tidak sampai-sampai di situ. Olehnya kalau mau diukur
berlajar mengupayakan diri supaya sampai pada ukuran. Berarti kita harus rela
perobekan daging, sampai daging itu tidak bersuara lagi. Kalau sekarang ini
volume suara daging masih terlalu besar, masih berkumandang.
Mari
kita perhatikan sekali lagi, kita lihat konstruksi yang tidak masuk pada ukuran
ini. Yang ada di halaman itu memiliki 60 tiang dan jaraknya berjauh-jauhan
dengan jarak 5 hasta. Angka 5 itu angka kemurahan. Memang semua kemurahan Tuhan,
tetapi jangan kita tetap di situ, kita harus masuk dalam ruangan suci dan terus
ke ruangan maha suci. Begitu kita masuk di ruangan suci, tidak ada lagi papan
jenang yang ada celah sedikitpun. Papan jenang itu ada 2 sengkangnya seperti
anak tangga. Yang satu ada lubangnya, yang ada sengkangnya itu dimasukan ke
dalam lubangnya, sehingga benar-benar papan jenang itu
rapat.
Ukurannya 1,5 hasta dengan tinggi 10 hasta. Yang sama
lebarnya 46 papan. Angka 1,5 adalah angka pengantara atau angka pendamaian. Itu
didapati secara tidak terang-terangan mulai dari mezbah korban bakaran. Mezbah
korban bakaran tingginya 3 hasta, di tengahnya ada jala-jala, berarti di atas
1,5 hasta dan dibawah 1,5 hasta. Di ruangan suci, angka 1,5 hasta kita temukan
pada kaki meja roti pertunjukan. Kalau 4 kaki digabungkan berarti 4x1,5= 6
hasta. 6 adalah angka manusia. Yesus menjadi manusia, Dia adalah pengantara dan
pendamaian bagi kita. Kalau gereja Tuhan mau masuk ukuran, hayati roh
pengantara dan pendamaian ini. Jadilah engkau sebagai pengantara antara orang
lain dengan Tuhan. Jadilah kehidupanmu sebagai orang yang ada roh pendamaian. Itulah
yang akan masuk ukuran.
Ini
yang harus kita kejar sebab menjelang kedatangan Tuhan pada kali kedua, tidak
bisa ditawar-tawar, mulai dari diri kita apakah
kita memiliki angka pendamaian, apakah ada angka 1,5 hasta? Yesus rela bagaikan
domba dipenggal-penggal untuk menopang meja hati saudara agar bisa diletakan 2
tumpuk roti agar tidak kena pasir.
Pada
satu meja ada 2 tumpuk roti. Kemudian satu ketul roti itu dibuat dari 2 gomer
tepung yang terbaik. Saya lebih dahulu, apakah benar meja hatiku ada 2 tumpuk
roti? Apakah nikahku benar-benar sudah diwarnai oleh Firman ini? Karena akan
menuju pada nikah yang rohani, 2 gomer untuk membuat satu ketul roti, itu nikah
yang rohani. Kalau sudah bicara 2 gomer untuk satu ketul, itu kita sudah
diperingatkan oleh Tuhan bagaimana pada hari yang keenam bangsa Israel memungut
manna, 1 gomer untuk satu orang. Pelan dan pasti kita mengarah ke sana kalau
mau diukur. Kalau tidak maka bertemu dengan antikristus, manusia yang
berkarakter iblis sehingga disebut terion yang artinya manusia biadab, manusia
jahanam. Jika tidak kena ukuran maka akan berhadapan dengan binatang ini.
Begitu
masuk ruangan maha suci, saudara lihat peti perjanjian. Peti itu lebarnya 1,5
hasta. Jadi dari halaman, ruangan suci sampai ruangan maha suci, angka 1,5 itu
tidak pernah lepas. Jadi anak-anak Tuhan yang akan mencapai sasaran akhir yaitu
Peti Perjanjian, berarti menjadi mempelai wanita Tuha atau menjadi belahan
jiwanya Tuhan, angka 1,5 ini ikut terus melekat. Berarti anak Tuhan ini sudah
mantap dalam perdamaian. Sebabnya mulai dari sekarang, ayo kita galakan roh
perdamaian antar masing-masing, makin kita kecilkan volume pertengkaran. Kita
tidak bisa instan, Tuhan tahu ada proses. Walaupun tidak instan, tetapi makin
berjalan waktu maka yang bukan roh perdamaian itu makin ditekan sehingga
akhirnya pendamaian menguasai secara penuh. Ini yang akan kena pada ukuran.
Jika dalam ibadah pelayanan kita, dalam nikah rumah tangga kita, ketika ada
sedikit sentilan dan bisa membuat terbakar amarah, maka segera ingat angka 1½ dan berdoa “Tuhan saya tidak mau
lepas dengan
angka 1½ (perdamaian)”.
Saudara
bayangkan, papan jenang itu lebarnya 1,5 hasta dan tingginya 10 hasta. Berarti hidup
itu benar-benar di dalam Firman sepenuhnya. Mengalami perlindungan dan
pengayoman atau suasana dalam dirinya yaitu angka 10 atau Firman sepenuhnya.
Satu saat akan diuji angka 10 ini. Ingat sidang jemaat Smirna, diizinkan diuji
Tuhan selama 10 hari. Secara manusia mereka sudah miskin, tetapi masih diuji
oleh Tuhan. Kadang kita akan diizinkan Tuhan mungkin tidak makan atau cuma
dabu-dabu tidak ada di meja kita bisa bertengkar. Mungkin tidak ada minuman
atau tidak ada ikan goreng, kita bisa bertengkar. Sidang jemaat Smirna diuji 10
hari dan mereka tidak gagal.
Saya
inilah orang yang dulu cepat sekali mengamuk pada isteri, itu semua karena
setan
bertahta dalam hati!.
Itu karena ada bekas -bekas ilmu yang lama
yang saya pelajari sebelum jadi pendeta. Makanya setelah jadi pendeta
ada 36 hamba Tuhan yang keroyok saya untuk dilepaskan.
Wahyu 2:8-10
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan hidup
kembali:
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi
yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Mereka ini sudah miskin, difitnah
lagi. Tetapi mereka bertahan.
Wahyu 2:10
2:10 Jangan takut terhadap apa yang harus engkau
derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke
dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama
sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan
kepadamu mahkota kehidupan.
Kata
miskin di sini Tuhan pakai kata penes, bukan
ptochcia. Ptochcia itu melarat sekali. Penes
artinya pas-pasan. Kadang kala kita masih ada sedikit saja sudah bisa jadi
sengketa, apalagi kalau sudah melarat sama sekali.
Tuhan
sudah perhadapkan, satu diukur, satu tidak. Saudara mau kondisikan dirimu di mana, mau
diukur atau tidak diukur. Kekasih dalam Tuhan, keluarga besar Kristus Penebus,
gentarlah dirimu bahwa Tuhan akan perintahkan hamba Tuhan untuk mengukur.
Berarti hamba Tuhan harus lebih dahulu ada persekutuan dengan bambu itu. Saya
sebagai hamba Tuhan duluan. Saya mau katakan, saya sendiri belum mencapai
ukuran, tetapi saya mohon Roh Kudus supaya bisa mencapai ukuran.
Lihat
ukuran tabut perjanjian.
Keluaran 25:10
25:10 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu
penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah
hasta tingginya.
Coba
lihat ukuran dari meja roti sajian.
Keluaran 25:23
25:23 "Lagi haruslah engkau membuat meja dari
kayu penaga, dua hasta panjangnya, sehasta lebarnya dan satu setengah hasta
tingginya.
Sekarang
lihat ukuran papan jenang.
Keluaran 26:16
Betul-betul
anak Tuhan yang masuk pada ukuran ini mantap melekat angka 100, angka 10 dan
1/2.Olehnya kita harus membuat mantap rohani kita. Perjalanan gereja Tuhan mau
tidak mau akan diukur, sebab Tuhan katakan pasti akan diukur.
Kitab
Wahyu pasal 1 suasananya menceritakan kematian dan kebangkitan Yesus, berarti
kedatanganNya pada kali yang pertama. Pasal 22 menceritaan kedatanganNya pada
kali yang kedua. Dan dalam 22 pasal kitab Wahyu ini kita menemukan 5 perkara
besar.
1.
Cerita
perihal kesempurnaan gereja dan pernikahan dengan Kristus. Ini gereja sempurna
yang kena ukuran, ini berita besar dalam kitab Wahyu.
2.
Kedatangan
Yesus kembali. Siapa yang bersuara di bumi dan di sorga?
Wahyu 22:20
22:20 Ia
yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang
segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!
Tidak dikatakan “akan
datang” tetapi “Aku datang segera”. Dan di jawab “amin, datanglah, Tuhan Yesus”
ini jawaban dari orang yang kena ukuran yang disebut Mempelai Wanita. Firman
Tuhan ini bukan sekedar kita baca, tetapi itu akan menjadi kenyataan, menjadi
fakta. Betapa bahagianya kita semua ini jika ada pada kondisi ini. Betapa
mengerikan kalau kita ini diinjak-injak.
Wahyu 11:2-3
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua
bulan lamanya."
11:3 Dan Aku akan memberi tugas kepada dua saksi-Ku,
supaya mereka bernubuat sambil berkabung, seribu dua ratus enam puluh hari
lamanya.
Pada
ayat 2 disebut 42 bulan, itu angka pengejek. Kemudian ayat 3, Tuhan tidak lagi
menggunakan angka 42 tetapi 1.260. sebetulnya angka 1.260 adalah angka tawaran
Tuhan kepada kita gereja Tuhan, semoga hal ini saudara tanggapi. Waktu Sara
diambil oleh Abimelek dan besoknya dia kembalikan pada Abraham, maka Abimelek
berkata “kenapa engkau mengatakan Sara itu saudaramu, memang kami ini bisa
berbuat dosa besar! Ini 1000 perak, sebagai bukti isterimu tidak diganggu, dia
suci”. Jadi angka 1000 itu angka kesucian. Jika kita sudah amburadul oleh dosa
kejahatan dan kenajisan, sekarang Tuhan tawarkan kesucian, terima!
Angka
200 itu angka tidak cukup menurut kata Andreas. Tetapi jika di tangan Tuhan
pasti cukup! Murid mengatakan uang 200 dinar tidak cukup untuk memberi makan
5000 orang. Tetapi begitu roti itu pindah di tangan Yesus menjadi cukup. Bagi
Tuhan tidak ada yang mustahil. Olehnya ketika kita berkata “saya tidak sanggup,
saya tidak bisa!”. Ingat, serahkan dirimu di tangan Tuhan maka pasti bisa!
Kalau melihat dirimu, engkau akan melihat angka 200, angka tidak sanggup.
Tetapi begitu berserah di tangan Tuhan, semua pasti jadi.
Kemudian
ada angka 60, itu angka pahlawan menjaga nikah. Tadi yang kita katakan tidak
sanggup, sekarang dijaga oleh 60 pahlawan, mengelilingi tempat tidur Salomo.
Berarti mengelilingi Mempelai Wanita dan Mempelai Laki-laki Sorga.
Kidung Agung 3:6
3:6 Apakah itu yang membubung dari padang gurun
seperti gumpalan-gumpalan asap tersaput dengan harum mur dan kemenyan dan bau
segala macam serbuk wangi dari pedagang?
Lihat
penampilan anak Tuhan ini, walaupun di padang gurun, tempat yang tidak
menguntungkan, panas terik dan banyak binatang buas, tetapi bisa menghadirkan
asap doa penyembahan kepada Tuhan. Makin tinggi rohani anak Tuhan itu, kita
lihat rumah-rumah itu hanya seperti mainan anak-anak.
Kidung Agung 3:7
3:7 Lihat, itulah joli Salomo, dikelilingi oleh enam
puluh pahlawan dari antara pahlawan-pahlawan Israel.
Diawali
mau hidup dalam kesucian, kemudian merasa tidak sanggup, kemudian tempat tidur
dikawal, itu semua luar biasa. Dan nanti Tuhan pakai angka 3,5 tahun. Kenapa
Tuhan pakai angka 3,5 tahun, 42 bulan dan 1.260 hari. Itu ada pengertiannya
masing-masing. Angka 1260 ditaruh di tengah. Kalau tawaran Tuhan ini tidak
dihargai maka apa boleh buat, dia masuk 3,5 tahun itu benar-benar sengsara
besar, itu penekanannya.
Olehnya
ayo kita gereja Tuhan benar-benar menampilkan Kristus Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga bagaikan papan jenang yang mantap dengan angka 1,5 hasta mengelilingi
ruangan suci dan ruangan maha suci. Dari halaman ada angka 1,5, itu bayangan
dalam mezbah korban bakaran. Di ruangan suci terang-terangan kaki meja roti
sajian ukurannya 1,5 hasta. Kemudian di ruangan maha suci angka 1,5 itu tampil
terang-terangan lewat lebar peti perjanjian. Angka 1,5 ini Tuhan lekatkan terus
pada gereja Tuhan. Berarti tidak ada tawar-tawar lagi bagi kita, jangan tawar
menawar dengan Tuhan. Tetap angka 1,5 ini mengikuti terus sampai ruangan maha
suci. Betul-betul gereja Tuhan mantap soal pendamaian, mantap sebagai
pengantara.
Papan
jenang itu 2 alasnya, istilahnya ada 2 sepatunya. Sepatunya itu beratnya 34kg
di kiri dan 34kg di kanan. Sebab dibuat dari 1 talenta perak. Itu sama dengan
34kg. Apa sebabnya dia harus pakai sepatu? Supaya jangan terbenam di dalam
pasir. Berarti tiap papan jenang, tiap manusia, ada 2 talenta di kakinya. Itu
menunjuk Korban Kristus yang luar biasa, untuk menahan saudara jangan
terperosok di dalam pasir. Kalau isteri mau tenggelam, ada suami yang topang,
sehingga isteri tertarik kembali.
Diantara
papan jenang yang rapat itu, anginpun tidak bisa masuk lagi. Saya dengan isteri
saya harus menjaga jangan ada hal-hal lain yang masuk. Kadang kita belum sampai
pada klimaksnya, masih seringkali ada hembusan angin masuk. Itu membuat sakit
perut dan sakit kepala. Bahkan kadang jadi hilang ingatan.
Keluaran 38:27
38:27 Seratus talenta perak dipakai untuk menuang
alas-alas tempat kudus dan alas-alas tiang tabir itu, seratus alas sesuai dengan
seratus talenta itu, jadi satu talenta untuk satu alas.
Luar
biasa, kalau kita melihat perak di kaki kita, sebetulnya kita tidak layak.
Masakan kita ditopang oleh Korban Kristus, mestinya kita yang harus diinjak-injak
oleh Tuhan. Tetapi Yesus rela menjadi landasan kita supaya tidak terperosok ke
dalam pasir dunia ini.
Wahyu 12:1
Lebih
dari itu, dipakai lagi 5 kayu lintang untuk palang papan jenang. Luar biasa
bagaimana Tuhan menangani kita gereja Tuhan, karena Dia tahu kita mudah
terperosok. Sudah pakai sepatu, sudah disengkang, masih ada palangnya lagi.
Terima kasih banyak Tuhan, luar biasa perhatianMu kepada kami gerejaMu. Engkau
berkorban di Golgota demi kami. Olehnya jangan dipermainkan.
Jika
ada sesuatu yang bisa membuat perasaan kita galau, cepat lihat ke bawah, di
dadamu ada salib. Sesekali Tuhan izinkan kita seperti jemaat Smirna.
Kita
sambung lagi berita 5 berita besar dalam kitab Wahyu tadi.
3.
Kehancuran
kerajaan dunia ini, di dalam kitab Wahyu sudah diperlihatkan. Kalau ini
diperlihatkan oleh Tuhan Yesus supaya ada motivasi dalam diri kita agar jangan
melekat dengan dunia ini yang sedang menuju pada kehancuranya. Karena dunia ini
yang banyak menimbulkan pertengkaran dan perselisihan. Tuhan bermaksud
memperlihatkan bahwa berita ketiga ini adalah kehancuran dunia, agar hati kita
tidak lengket pada dunia.
Pdt. Totaijs selalu
mengatakan, pegang dunia dengan tangan terbuka, sebab kalau kita genggam maka
kita ikut terseret pada kebinasaan, sebab dunia sedang menuju pada kehancuran.
I Yohanes 2:16-17
2:16
Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata
serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia.
2:17 Dan
dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan
kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Ini perkara ketiga yang
besar yang ditulis dalam kitab Wahyu. Saya rangkum saja karena kita bicara soal
diukur dan tidak diukur. Kita lihat hal-hal yang diperlihatkan dan juga yang
penuh kemuliaan.
4.
Perlawanan
yang terakhir yang begitu keras antara Kristus bersama malaikat-malaikatNya
melawan antikristus bersama malaikat-malaikatnya.
Wahyu 12:7-9
12:7
Maka timbullah peperangan di sorga. Mikhael dan malaikat-malaikatnya berperang
melawan naga itu, dan naga itu dibantu
oleh malaikat-malaikatnya,
12:8
tetapi mereka tidak dapat bertahan; mereka tidak mendapat tempat lagi di sorga.
12:9 Dan
naga besar itu, si ular tua, yang disebut Iblis atau Satan, yang menyesatkan
seluruh dunia, dilemparkan ke bawah; ia dilemparkan ke bumi, bersama-sama
dengan malaikat-malaikatnya.
Ini peperangan dahsyat di
sorga dan bergema di bumi. Jadi jangan saudara kaget kalau ada
kekuatan-kekuatan yang mau melawan saya dan saudara. Itu adalah gema dari sorga
dan kita harus waspada di akhir zaman ini. Saudara ada di pihak mana? Mikhael
atau iblis? Olehnya mari gereja Tuhan, kondisikan dirimu jangan sampai salah! Untuk
menuntun agar jangan sampai salah maka butuh penggembala. Gembala harus mengerti lebih dahulu agar saudara tidak
salah mengkondisikan diri. Olehnya gembala harus mengunjuk-unjuk saudara di
hadapan Tuhan. Itulah tugas kami hamba Tuhan, harus bangun tengah malam dengan
derai air mata mengunjuk-unjuk saudara di hadapan Tuhan. Itu kami lakukan bukan
untuk kepujian, tetapi supaya jemaat dipersembahkan dan
diterima oleh Tuhan
sebab dikuduskan oleh Roh Kudus.
Roma 15:16
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Ini sangat penting dalam
gereja Tuhan. Roh Kudus bekerja hari-hari terakhr ini, nikmatlah. Upayakan
saudara merasakan pekerjaan Roh Kudus itu dalam diri saudara.
Saya dan saudara ada di
pihak mana. Kalau ada di pihak Mikhael atau Yesus, berarti kita kena ukur.
Tetapi kalau ada di pihak naga, maka kita tidak akan diukur. Memang terjadi
peperangan, tetapi peperangan itu dimenangkan oleh yang kena ukuran.
Wahyu 17:14
17:14 Mereka
akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka,
karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka
bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang
telah dipilih dan yang setia."
Poin 1 dan 2
membahagiakan. Poin 3, 4
dan 5 disertai
dengan mengerikan.
5.
Pergumulan
antara kuasa gelap dan kuasa terang. Dan itu dimenangkan oleh kuasa terang.
Kita gereja Tuhan akan berhasil. Coba lihat siapa orang yang diinjak-injak itu.
Wahyu 12:17
12:17
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya
yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
Ada Firman, ada
kesaksian, tetapi tidak ada mezbah dupa emas. Tidak ada penyerahan, tidak ada
penyembahan. Ini yang paling berat yang diupayakan oleh iblis dirampas dari gereja Tuhan, sehingga gereja
Tuhan berhadapan dengan kaki tangan antikristus sehingga tidak bisa lepas lagi!
Dia ada Firman, ada
kesaksian, tetapi penyerahan tidak ada. Tidak tahu penyembahan atau proskoneho yang artinya, seperti isteri
menyerah sepenuh pada suaminya, seperti anjing menjilat kaki tuannya, karena
hanya sampai pada penginjilan. Sidang jemaat Korintus tidak ada kurangnya soal
karunia-karunia Roh Kudus. Tetapi dikatakan mereka jemaat yang paling
terkebelakang. Jadi jangan kita bangga hanya soal karunia-karunia Roh Kudus.
I Korintus 1:7
1:7
Demikianlah kamu tidak kekurangan dalam suatu karunia pun sementara kamu
menantikan penyataan Tuhan kita Yesus Kristus.
Karunia Roh Kudus
penting, tetapi harus diimbangi pertumbuhan rohani. Jangan hanya puas dengan berbahasa Roh. Kita harus meningkat lebih jauh menghadapi
semua ini agar kita menjadi anak Tuhan yang hidup diberkati dan disertai oleh
Tuhan.
Saudara mau masuk ukuran
atau tidak! Kadang kalau duduk di kaki Tuhan, saya menerawang mengikuti jemaat
Tuhan, saya lihat ada remaja, ada anak muda yang tidak peduli dengan Tuhan!
Bahkan kalau sudah panas hati ini kadang-kadang terlontar dari mulut ini “saya
serahkan kepada iblis, biarkan tubuhnya hancur yang penting jiwanya selamat”. Itu
karena saya sudah penasaran sebagai penunggu, kenapa dia tidak hirau. Bagaimana
ada doa penyembahan, bagaimana ada mezbah dupa emas, kalau beribadah saja dia
tidak mau.
Wahyu 12:17-18
12:17
Maka marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya
yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.
12:18
Dan ia tinggal berdiri di pantai laut.
Ketika naga atau
antikristus itu datang memerangi mereka, tentu ada reaksi, mereka mau lari, mau
mengungsi. Tetapi pada ayat 18,
tidak ada pintu keluar untuk lari sebab piket kejam sudah berdiri di tepi
pantai. Sebab kalau bicara tepi pantai, itu tempat kita mau menyeberang. Tetapi
saat itu sudah ada piket kejam. Sebabnya jangan tunggu kesempatan untuk lari, sudah ditutup oleh Tuhan. Sekarang ada
kesempatan kita melaju dan maju.
Gereja
Tuhan dan umat Tuhan, perhatikanlah, betapa indahnya kalau kita bergandengan tangan
seperti papan jenang ini, mengharapkan kehadiran Tuhan Mempelai Laki-laki
Sorga. Apakah tidak ada getaran dalam hati bapak ibu, tidak adakah getaran
sedikitpun dalam hidup kita! Orang lain tidak mengerti karena tidak dibukakan,
tetapi kepada kita dibukakan. Alangkah sialnya dikasihi oleh Tuhan tetapi
justru tidak menghargai.
Sebabnya
kekasih dalam Tuhan, marilah kita semua yang ada akhir zaman ini, kita berjalan
lewat bimbingan Tuhan. Tuhan angkat gembala untuk menitip umatNya.
Dalam
Yehezkiel 33:1-6 itu gembala yang diangkat oleh manusia, ayat 7-20 itu gembala yang diangkat oleh Tuhan.
Gembala yang diangkat oleh Tuhan sarat dengan Firman Tuhan dan selalu
diingatkan oleh Tuhan supaya jangan curang. Tetapi gembala yang diangkat oleh
manusia, tipis Firman dan justru curang karena mencari keuntungan haram!
Yehezkiel 33:31
33:31 Dan mereka datang kepadamu seperti rakyat
berkerumun dan duduk di hadapanmu sebagai umat-Ku, mereka mendengar apa yang
kauucapkan, tetapi mereka tidak melakukannya; mulutnya penuh dengan kata-kata
cinta kasih, tetapi hati mereka mengejar keuntungan yang haram.
Ini
yang benar:
Yehezkiel 33:7,32
33:7 Dan engkau anak manusia, Aku menetapkan engkau
menjadi penjaga bagi kaum Israel. Bilamana engkau mendengar sesuatu firman dari
pada-Ku, peringatkanlah mereka demi nama-Ku.
33:32 Sungguh, engkau bagi mereka seperti seorang yang
melagukan syair cinta kasih dengan suara yang merdu, dan yang pandai main
kecapi; mereka mendengar apa yang kauucapkan, tetapi mereka sama sekali tidak
melakukannya.
Makanya
yang diangkat oleh Tuhan ini selalu Tuhan atur langkahnya, jangan curang! Dalam pasal 33 ini, 3 kali Tuhan sebut kata curang. Untuk apa?
Titus 2:10
2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan
setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah,
Juruselamat kita.
Jangan
curang, harus tulus supaya memuliakan ajaran Tuhan Juruselamat kita. Itu
sebabnya gembala yang diangkat oleh Tuhan sarat dengan Firman. Walaupun
tantangannya memang berat. 2 kali umat Tuhan mengatakan “tindakan Tuhan tidak betul”. Walaupun ditujukan
pada Tuhan tetapi yang kena adalah Yehezkiel.
Memang
tidak nyaman jika hamba Tuhan yang diangkat oleh Tuhan, tantangannya berat. Karena iblis tidak senang
dengan Tuhan, maka tangan kanan Tuhan juga tidak dia senangi, dia akan serang
terus. Tetapi kepada yang diangkat oleh manusia, iblis tenang-tenang saja, karena dia tahu orang itu pasti curang dan hanya melayani untuk
mencari keuntungan haram. Ini yang jangan terjadi dalam diri kita. Kekasih
Tuhan yang diberkati, mari kita perhatikan hidup kita di akhir zaman ini.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar