Penyerahan anak
Mazmur 22:10-12
22:10 Ya, Engkau yang mengeluarkan aku dari kandungan;
Engkau yang membuat aku aman pada dada ibuku.
22:11 Kepada-Mu aku diserahkan sejak aku lahir, sejak
dalam kandungan ibuku Engkaulah Allahku.
22:12 Janganlah jauh dari padaku, sebab kesusahan
telah dekat, dan tidak ada yang menolong.
Di
sini pemazmur memperkenalkan pengalamannya bahwa dia dibentuk oleh Tuhan dalam
kandungan ibu. Jika tiba waktunya maka anak ini Tuhan keluarkan dari kandungan
ibunya, artinya itulah waktu ibu melahirkan. Dikatakan pengalamannya di sini,
anak itu aman pada dada ibunya. Jadi dari kelahirannya, dia didekap di dada
ibunya lalu diserahkan. Ini bukan dibaptis, tetapi penyerahan. Ajaran Firman
Tuhan tidak ada anak-anak dibaptis tetapi diserahkan. Kalau dibaptis maka orang
itu membawa dirinya sendiri. Kalau umur balita, dia belum bisa membawa dirinya,
tetapi orang lain. Tetapi ketika dia sudah dewasa maka dia yang membawa
dirinya.
Kisah Para Rasul 2:38
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Lukas 7:29
7:29 Maka segenap kaum yang mendengar Dia, dan orang
pemungut cukai itu pun menyungguhkan Allah di dalam hal mereka itu dibaptiskan
dengan baptisan Yahya.
Juga
dalam Kisah Para Rasul pasal 8,10, 16, 19 semua orang yang sudah dewasa dan
remaja yang bisa memberi dirinya kepada Tuhan untuk dibaptis. Jadi usia
dibaptis adalah remaja ke atas. Kalau remaja ke bawah masih dilakukan
penyerahan anak di mana orang tuanya yang membawa.
Ayat
yang tadi kita baca dikunci dengan kesusahan sudah dekat dan tidak ada yang
dapat menolong. Jadi pemazmur mengajarkan pada kita, setelah kita diserahkan
atau memberi diri dibaptis dan berada dalam penggembalaan, ingat jangan keluar
dari penggembalaan sebab di luar penggembalaan tidak ada yang dapat menolong
kita. Yang dapat menolong kita dari kesusahan yang akan menerjang kehidupan
saudara hanya dalam penggembalaan. Gembala bagaikan juru syafaat, dia bagikan ibu, dia
bagaikan ayah. Bagaikan ibu dia menangani yang belum dibaptis. Bagaikan ayah
dia menangani yang sudah dibaptis. Ayah mengajar dan ibu merawat. Kombinasi dua
kepribadian ini yang bertanggung jawab terhadap jemaat, itulah kami hamba
Tuhan.
Gembala
tampil sebagai ibu merawat umat.
I Tesalonika 2:7
2:7 Tetapi kami berlaku ramah di antara kamu, sama
seperti seorang ibu mengasuh dan merawati anaknya.
Gembala
tampil sebagai bapa menasihati dan mengajar jemaat.
I Tesalonika 2:11
2:11 Kamu tahu, betapa kami, seperti bapa terhadap
anak-anaknya, telah menasihati kamu dan menguatkan hatimu seorang demi seorang,
Itulah
kepribadian seorang gembala, dwifungsi, yaitu ibu dan bapa. Tujuannya adalah
untuk melindungi dan memelihara umat karena kesusahan sudah dekat. Ini yang
harus kita perhatikan, jangan sampai umat Tuhan meremehkan penggembalaan sebab
siapa yang mau memberikan penyahutan kepada Tuhan. Makanya jika jemaat berpergian
alangkah indahnya melapor kepada gembala supaya gembala tahu di mana dia pergi dan diikuti dengan doa. Jangan sampai dipikir ada di rumah padahal ada di Ambon atau ada di
Kolonodale. Tidak elok jika jemaat pergi
tampa memberi tahu. Sekarang ini semua sudah punya handphone, tetapi komunikasi
dengan gembala hampir-hampir tidak ada. Tidak seluruhnya, sebagian sudah
mengerti, setiap melangkah keluar dia menelpon gembala. Kapan saja kesusahan
bisa menyerempet kehidupan kita. Tetapi oleh doa penyahutan gembala, dia bisa
mendapat perlindungan.
Kebaktian Umum
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan
kepada bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh
dua bulan lamanya."
Di
sini diceritakan tentang bencana, antara lain kota suci diinjak-injak. Yang
dimaksud kota suci bukan Yerusalem saja yang ada di Timur Tengah. Dulu
Yerusalem disebut kota suci. Tetapi menurut kitab nabi Yesaya, kota suci adalah
kita gereja Tuhan.
Yesaya 60:14
60:14 Anak-anak orang-orang yang menindas engkau akan
datang kepadamu dan tunduk, dan semua orang yang menista engkau akan sujud
menyembah telapak kakimu; mereka akan menyebutkan engkau "kota
TUHAN", "Sion, milik Yang Mahakudus, Allah Israel."
Gereja
Tuhan disebut kota Tuhan, tetapi mengapa diserahkan untuk diinjak-injak?
Lukas 21:24
21:24 maka mereka itu akan jatuh oleh sebab mata
pedang dan dibawa menjadi tawanan segala bangsa; dan Yeruzalem akan dipijak-pijak
oleh orang kafir, sehingga genap segala zaman orang kafir itu.
Nubuatan
dari ayat di atas ini telah digenapkan dan kita tahu ini bernubuatan ganda. Dulu
tahun 70, Yerusalem diinjak-injak oleh bangsa kafir. Nanti tahun 1948 baru
negeri ini diproklamasikan. Itupun sekalipun sudah diproklamasikan, tetapi
Yerusalem tua masih dikuasai oleh Yordania. Nanti tahun 1972 baru kota tua itu
dikuasai oleh Israel. Itu secara sejarah, nasib Israel, nasib Yerusalem
menderita. Banyak nyawa melayang, banyak bersimbah darah bersimbah karena persoalan ini.
Di
depan ini, jika saudara tidak masuk pada ukuran Tuhan, sekalipun pendeta, hamba
Tuhan atau jemaat yang mengaku anak Tuhan sekalipun, kalau tidak pas dengan
ukuran Tuhan, kita bisa diinjak-injak dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus.
Saudara tidak bisa lagi menggunakan rumah yang saudara bangun. Segala fasilitas
hidupmu, mobil, ladang, ternak, tinggal saudara ikuti dengan mata karena
dirampas oleh antikristus. Dia seorang diktator yang tidak bisa dibendung
karena Tuhan sudah melepaskan diri dan menyerahkan sepenuh kepada antikristus
ini. Olehnya jangan saudara berkata “saya punya kebun berhekto are, saya punya
ternak sekian banyak, saya punya rumah dan kendaraan”. Tetapi ketika 3,5 tahun
aniaya, semua itu hanya saudara ikuti dengan mata. Dan dirimu sendiri dianiaya
kalau tidak masuk dalam ukuran Allah.
Untuk
masuk dalam ukuran mari kita belajar contoh konkrit yang terjadi dalam Alkitab
yang telah ulang berulang kita baca dan
dengarkan. Apa yang difirmankan oleh Tuhan, tidak ada satupun yang tidak
digenapkan, semua pasti digenapkan!
Mazmur 89:35
89:35 Sekali-kali tiada Aku akan menghinakan
perjanjian-Ku, dan tiada Kuubahkan barang yang telah keluar dari pada bibir-Ku.
Apa
yang sudah keluar dari mulut Tuhan pasti akan digenapkan. Kalau tadi dikatakan
halaman jangan diukur dan diserahkan kepada bangsa lain untuk diinjak-injak,
itu pasti digenapkan dan itu sudah dekat di depan kita. Kita boleh menggarap
tanah, punya rumah besar, tetapi jangan sampai rohanimu merosot.
Yesaya 55:11
55:11 demikianlah firman-Ku yang keluar dari mulut-Ku:
ia tidak akan kembali kepada-Ku dengan sia-sia, tetapi ia akan melaksanakan apa
yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang Kusuruhkan kepadanya.
Akan
berhasil dari segi negatif dan segi positif. Kita ini semoga menikmati dari
segi yang positif, bukan yang negatif.
Kita
lihat dulu contoh ini. Ini terjadi secara hurufiah, tetapi ini bernubuat untuk
kita.
II Raja-raja 7:1
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman
TUHAN. Beginilah firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang
terbaik akan berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di
pintu gerbang Samaria."
Pada
satu hari, dua kali Firman Tuhan datang.
Hagai 2:11,24
2:11 Pada tanggal dua puluh empat bulan yang
kesembilan, pada tahun yang kedua zaman Darius, datanglah firman TUHAN kepada
nabi Hagai, bunyinya:
2:24 Pada waktu itu, demikianlah firman TUHAN semesta
alam, Aku akan mengambil engkau, hai Zerubabel bin Sealtiel, hamba-Ku --
demikianlah firman TUHAN -- dan akan menjadikan engkau seperti cincin meterai;
sebab engkaulah yang Kupilih, demikianlah firman TUHAN semesta alam."
Besok
itu menunjuk waktu yang sudah singkat. Sama seperti dalam Yosua pasal 3, Tuhan
katakan “besok kamu akan melihat Yordan terbelah”. Jadi apa yang dikatakan oleh
Firman, akan terjadi besok, tepat seperti jam sekarang ini dan tidak akan
meleset.
II Raja-raja 7:2
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab
abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit,
masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya,
engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa
dari padanya."
Ini
tokoh yang seharusnya menjadi panutan, ajudan raja ini terlalu cepat menjawab,
tanpa berpikir matang. Orang yang menjawab tanpa mendengar betul-betul, orang itu kurang ajar!
Amsal
18:13
18:13 Jikalau seseorang memberi jawab sebelum
mendengar, itulah kebodohan dan kecelaannya.
Amsal
18:13 (Terjemahan Lama)
18:13 Menyahut dahulu dari pada mendengar betul,
itulah kurang ajar dan
mendatangkan malu.
Jadi ini panglima kurang ajar. Dia belum dengar betul
Firman Tuhan, dia sudah menantang, tidak percaya itu Firman Tuhan. Jika kita mendengar Firman, lalu
belum menghayati betul, belum sikapi betul, kemudian kita berkomentar apalagi
berkomentar miring, komentar tidak benar, maka siapapun dia, punya pendidikan,
punya jabatan, puna kekayaan, apapun pangkatnya, dia kurang ajar di hadapan
Tuhan!
Ini
nubuatan bagi kita, kita sekarang mendengar Firman dua menjadi satu. Firman kabar mempelai
ini mendorong kita untuk dua menjadi satu nanti dengan Yesus. Sekarang kita
gereja yaitu tubuh Kristus ada di bumi, Yesus ada di sorga Dialah Kepala. Dua
tetapi nanti jadi satu. Makanya kita harus asah pikiran dan perasaan kita untuk
mendengar Firman yang mengarahkan kita dua menjadi satu. Telinga yang mendengar ini harus
menguji kata-kata seperti langit-langit menguji makanan yang kita makan. Jangan
cuma berpikir kabar Mempelai dua menjadi satu, tetapi lihat pemberita. Petinya
kita lihat, itulah Kabar Mempelai, tetapi lihat siapa yang memikul! Itu tidak
bisa kita elakan karena itu patokan Firman yang tidak bisa kita abaikan.
Yosua 3:3-4
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa itu, katanya:
"Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang
diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari
tempatmu dan mengikutinya --
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak
kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya
kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu
lalui dahulu."
Lihat
peti dan lihat siapa yang memikul peti. Kalau ini dibilangi, orang malah
berkata “pendeta itu sok-sokan”. Tidak, ini Firman Tuhan yang katakan! Sekaligus
mengajar saya. Sebab bagaimanapun saya tidak akan berdiri di pintu sana, begitu
saudara masuk saya plester matamu dan saya bawa saudara duduk lalu berkata
“tidak usah lihat saya, dengar saja suara saya”. Pasti saudara tetap melihat
saya. Apalagi gembala di depan, domba di belakang jadi domba melihat kelakuan
gembala. Apakah dia tidak lepas dari minuman keras atau yang lainnya. Jangan
sampai salah! Karena kita mau masuk penyingkiran gereja dan lepas dari aniaya
antikristus, jangan sampai kita diinjak-injak.
Perwira
ini celaka, dia menyaksikan apa yang terjadi tetapi tidak bisa menikmati. Kita
ini adalah anak-anak Tuhan yang dijejali kabar dua menjadi satu yaitu Kabar
Mempelai untuk membawa gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita untuk Yesus.
Di
Somalia mereka melihat Mempelai Laki-laki Sorga di langit. Tetapi jangan
saudara berpikir serta-merta orang bertobat, belum tentu! Orang Israel saja,
mereka sudah melihat dengan mata kasar bagaimana mujizat Tuhan di Mesir dan
mereka keluar dari Mesir, mereka lihat laut Kolsum terbelah, mereka lihat
burung
puyuh jadi makanan mereka, mereka nikmati roti
manna, air pahit menjadi manis dan sebagainya, toh 10 kali mereka mencobai
Tuhan sangking kurang ajarnya mereka. Jadi tidak serta merta orang percaya.
Kita kadang berpikir di luar koridor pikiran Tuhan. Ketika pentahbisan
Tabernakel, api langsung turun dari sorga membakar korban di atas mezbah korban
bakaran. Waktu Daud membangun mezbah di atas bukit Moria, api langsung turun. Tetapi apakah
orang Israel langsung meresponi? Tidak! Itu menunjukan hebatnya iblis
menghambat anak Tuhan sehingga hamba Tuhan dan anak Tuhan menjadi keras hati. Backgroundnya adalah iblis.
Di
dengar dua kali dari hamba Tuhan yang dapat dipercaya yaitu Elisa, apakah dapat
diragukan lagi! Mustahil panglima ini tidak tahu sejarah Elisa. Waktu Elia naik
ke Sorga, dia ambil jubah Elia dan dalam roh Elia dia pukul sungai Yordan dan
terbelah dua lalu dia menyeberang. Dia pasti tahu cerita punya cerita, sebab
orang Israel itu bercerita turun temurun. Tetapi apakah panglima ini percaya?
Tidak! Jangan kita contoh itu, sudah mendengar Firman dua menjadi satu tetapi
masih juga keras hati. Kita rasa kita lebih pandai dari
Firman dan merasa mau menasihati Tuhan. Siapa kita ini manusia mau menasihati
Tuhan!
II Raja-raja 7:2
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab
abdi Allah, katanya: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit,
masakan hal itu mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya,
engkau akan melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa
dari padanya."
Seandainya
panglima ini saat itu langsung naik darah, dia bisa menampar Elisa, tetapi itu
tidak terjadi.
II Raja-raja 7:18-20
7:18 Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi
Allah itu kepada raja: "Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat
tepung yang terbaik akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu
gerbang Samaria."
7:19 Pada waktu itu si perwira menjawab abdi Allah
itu: "Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu
mungkin terjadi?", tetapi Elisa berkata: "Sesungguhnya engkau akan
melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari
padanya."
7:20 Demikianlah terjadi kepada orang itu: Rakyat
menginjak-injak dia di pintu gerbang, lalu matilah ia.
Pasti
awal diinjak dia menjerit. Coba kalau betis saudara diinjak, pasti saudara
menjerit. Ini manusia bagaikan air bendungan yang jebol, tidak peduli panglima,
dia ditabrak dan diinjak-injak. Karena menghina Tuhan maka dia dihina oleh
Tuhan lewat orang banyak yang menginjak-injak. Saudara bayangkan kalau
diinjak-injak ribuan orang yang pergi menjarah makanan di luar. Kalau orang tidak mau percaya Firman dua menjadi satu, dialah orang
yang akan diinjak-injak 42 bulan lamanya. Bukan menginjak kotanya, tetapi
manusia yang dimaksud. Kalau cuma kota Tentena, silahkan kamu bumi hanguskan. Kita
ini disebut kota. Kota yang satu dihujani, kota yang lain kering. Penduduk 2
kota melakukan fellowship tetapi
tidak pernah puas.
Kita
lihat sikap perwira ini. Selama ini dia begitu dihormati oleh siapapun. Saya
alami menderita, saya tahu apa itu penderitaan. Makanya ke depan saya tidak mau
lagi mau masuk penderitaan. Olehnya jemaat jangan sampai masuk penderitaan. Perhatikan berita
dua menjadi satu ini. Jangan diprotes, jangan disalah-salahkan, jangan
dipandang miring. Dengan rendah hati kita sambut dan terima. Terima kasih
Tuhan, saya orang hina, orang jahat, orang najis, tetapi Tuhan perhatikan dan
peduli saya, Tuhan izinkan saya mendengar Firman, terima kasih Tuhan.
Sebenarnya saya tidak layak, saya ini bangsa kafir.
II Raja-raja 10:12
10:12 Kemudian bangkitlah Yehu pergi ke Samaria. Di
jalan dekat Bet-Eked, perkampungan para gembala,
Lagi-lagi
Samaria yang dibicarakan. Bet itu rumah, Eked penggembalan. Jadi ini rumah
penggembalaan, wilayah penggembalaan. Lagi-lagi muncul angka 42. Dalam Wahyu
pasal 11, ada angka 42 bulan. Siapa yang memunculkan angka 42 di sini? Ahab dan
Izebel.
II Raja-raja 10:13
10:13 bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia, raja
Yehuda, lalu ia bertanya: "Siapakah kamu ini?" Jawab mereka:
"Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam
kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri."
Mereka
ini keluarga Izebel. Ibu suri ini adalah Atalya.
II Raja-raja 10:14
10:14 Berkatalah Yehu: "Tangkaplah mereka
hidup-hidup!" Lalu ditangkaplah mereka hidup-hidup dan disembelih dekat
perigi Bet-Eked, empat puluh dua orang, dan tidak ada seorang pun
ditinggalkannya hidup dari pada mereka.
Justru
di mana tempat kesibukan gembala-gembala memberi minum domba, di situ terjadi
penyembelihan. Jadi angka 42 adalah angka pengejek yang dibantai oleh Yehu.
Mereka disembelih dekat perigi Bet-Eked. Lewat nubuatan Firman Tuhan ini mengingatkan
saya dan saudara, kita ada di wilayah penggembalaan. Di sana ada sumur di mana
gembala aktif untuk menimba air untuk diberikan kepada domba-domba. Tetapi diwarnai
angka 42. Ini bagi gereja Tuhan akhir zaman ini. Jangan sampai kita ada di
lokasi penggembalaan dan kita dipuaskan dengan air dari sumur. Iblis bukan
iblis, dia akan menyelinap, menyusup dan berupaya untuk mengganggu dan mengintimidasi
pikiran saudara sehingga apa yang kita terima bukan kita akomodir, sambut,
terima dan pegang baik-baik, tetapi justru diolok, disindir atau diejek. Ini Ini jangan terjadi pada kita.
Ini
bersentuhan dengan keluarga Ahab dan Izebel. Sekarang ini dalam wilayah
penggembalaan, tanpa disadari, intimidasi Ahab dan Izebel masuk dalam gereja.
Kalau tidak ditolong oleh Tuhan, kehidupan yang ada di dalam wilayah seperti
itu hanya akan meringkuh dalam 3,5 tahun aniaya anti Kristus. Begitu banyak
Kristen yang akan meringkuk dalam 3,5 tahun aniaya. Sebagai hamba Tuhan yang
mengunjuk-unjuk, sekalipun tidak menyebut nama saudara satu persatu, saya mohon
supaya Tuhan menolong.
Jangan
sampai kita ada di wilayah Bet-Eked, ada dalam suasana penggembalaan tetapi
angka 42
(pengolok) tidak pernah lepas
dari diri kita. Kalau kita minum sampai puas, selayaknyalah roh 42 itu kita lepaskan. Jangan
salah dalam berpikir menanggapi Firman. Sebab kalau sudah salah dalam berpikir,
kasihan kita. Kita sudah
berjerih lelah, buang waktu, buang tenaga, buang harta, kelihatan indah tetapi
angka 42 tidak pernah lepas. Akhirnya menghancurkan kita. Tidak ada yang
dilewati, semua diperintahkan untuk dibantai.
II Raja-raja 10:13
10:13 bertemulah ia dengan sanak saudara Ahazia, raja
Yehuda, lalu ia bertanya: "Siapakah kamu ini?" Jawab mereka:
"Kami adalah sanak saudara Ahazia dan kami datang untuk memberi salam
kepada anak-anak raja dan anak-anak ibu suri."
Yesaya 65:12
65:12 Aku akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan
menekuk lutut untuk dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak
menjawab, ketika Aku berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa
yang jahat di mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan
kepada-Ku."
Mereka
memberi salam kepada anak-anak ibu suri. Salam itu bicara pengajaran. ...
Yang
42 ini membawa beban kelihatan benar, tetapi malah memberi salam. Kalau
pengajaran tidak benar, jangan memberi salam.
II Yohanes 1:8
1:8 Waspadalah, supaya kamu jangan kehilangan apa yang
telah kami kerjakan itu, tetapi supaya kamu mendapat upahmu sepenuhnya.
Ini kewaspadaan, karena sekarang ini
kita belum mendapat upah sepenuh.
II Yohanes 1:9-10
1:9 Setiap orang yang tidak tinggal di dalam ajaran
Kristus, tetapi yang melangkah keluar dari situ, tidak memiliki Allah.
Barangsiapa tinggal di dalam ajaran itu, ia memiliki Bapa maupun Anak.
1:10 Jikalau seorang datang kepadamu dan ia tidak
membawa ajaran ini, janganlah kamu menerima dia di dalam rumahmu dan janganlah
memberi salam kepadanya.
Pengertian
salam itu ada 3 yang tidak boleh diringankan.
1.
Pembuka
jalan datangnya Firman pengajaran yang benar.
Kalau saya katakan salom
berarti sebentar akan datang pengajaran yang benar untuk mengikat kami semua
sama dalam satu pengajaran. Berarti kehidupan itu siap untuk menerima
pengajaran. Jangan hanya basa basi mengatakan Salom tetapi tidak mau menerima
Firman pengajaran, itu sama dengan bohong.
2.
Doa
selamat dari seorang hamba Tuhan supaya umat Tuhan tetap setia sampai Tuhan
datang. Doa syafaat umat Tuhan supaya umat Tuhan tetap setia sampai Tuhan
datang.
3.
Bukti
kecintaan untuk masuk dalam persekutuan yang benar yang didorong oleh pekerjaan
Roh Kudus dan saling membagi di dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Mereka
dibantai semua, tidak ada yang disisa. Mereka mau memberi salam. Berarti mereka
punya pandangan pengajaran campur, gado-gado.
Wahyu
11:1-2 ini harus kita perhatikan. Wahyu pasal 1 dibuka cerita kedatangan Yesus
pada kali pertama, di mana Dia bersaksi “ini Aku yang sudah mati dan sekarang
Aku hidup, sekarang Aku memegang kunci kerajaan maut”. Wahyu 22:20 menceritakan
kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua yang tidak lama lagi. Saya ingin
tekankan agar kita gereja Tuhan benar-benar ada di dalam ukuran.
Pasal
1 kedatangan Yesus pada kali pertama, pasal 11 gereja diukur. Kemudian pasal 12
sampai pasal 22 menceritakan hasil yang diukur itu siap menerima Yesus datang
pada kali yang kedua. Ketika Yesus berkata dari sorga “Aku datang segera” dari
bumi menjawab “amin, datanglah Tuhan Yesus”.
Kenapa
halaman tidak diukur? Walaupun ada
persekutuan di sana tetapi persekutuan pagar, jaraknya masih jauh. Ada 60 tiang
pagar. 56 tiang sama, 4 tiang berbeda fungsinya. Seringkali kita masih
mempertahankan ego kita dan berkata “kita harus jaga jarak dengan dia” itu
persekutuan halaman! Tetapi kalau masuk ruangan suci dan ruangan maha suci,
tidak ada jarak lagi, semua berhubungan. Di papan yang satu ada 2 lubang dan
ada yang mencuat 2. Jadi saling menerima dan memberi. Tidak ada jarak, saling rapat satu dengan yang lain. Itu Tubuh
Kristus, tidak ada jaga jarak. Kalau jaga jarak berarti masih mempertahankan
kebenaran dirinya sendiri, tidak mau membaur. Belum bisa mempraktekan ayat ini:
Zefanya 3:9
3:9 "Tetapi sesudah itu Aku akan memberikan bibir
lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya sekaliannya mereka
memanggil nama TUHAN, beribadah kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Karena
jaga jarak, makanya tidak masuk ukuran karena tidak sentuh satu dengan yang
lain, tidak merasa sepenanggungan satu dengan yang lain. Tetapi kalau di
ruangan suci dan ruangan maha suci, papan itu sama lebarnya, sama tingginya,
apalagi dipalang.
Itu
Tubuh Kristus, betul-betul melekat satu sama lain. Tentu mulai dari nikah. Kita ini kadang malah jarak. Papan itu 1,5
hasta lebarnya. Itu adalah angka pendamaian. Jadi anak Tuhan itu bukan hanya
menikmati pendamaian tetapi dia juga menjadi saluran pendamaian. Tingginya 10
hasta, itu angka Firman sepenuh. Di situ kita lebih kuat dan kokoh. Ajaran
palsu sekarang mengatakan papan itu ditusuk seperti sate, kata mereka itu yang
kuat. Berarti Firman Tuhan dilecehkan dan dianggap kuat adalah ilmu
pengetahuan.
Waktu
Israel di zaman Gideon melihat orang Amalek, orang Midian dan orang dari
sebelah timur berkumpul seperti belalang. Tetapi bagi Gideon dengan 300 pasukan. Logika dan ilmu pengetahuan tidak bisa
menerima. Tetapi sekarang ini ilmu pengetahuan lebih dominan dari Firman.
Sehingga muncul ajaran palsu yang membuat papan jenang
ditusuk seperti sate. Jangan
saudara terima itu! Itu bukan Tabernakel seperti dari sorga, karena dia pikir
yang dari Sorga tidak kuat. Waktu Gideon dengan 300 pasukan
menghadapi pasukan orang
Amalek, orang Midian dan orang dari sebelah timur, siapa yang menang? Gideon,
padahal cuma 300. Secara manusia dia lemah tidak berdaya, tetapi itu yang
menang. Kadang karena ilmu pengetahuan sehingga melecehkan pemberian Tuhan.
Halaman
itu tidak diukur. Makanya jadilah anak Tuhan yang masuk ruangan suci dan
ruangan maha suci. Berarti menjadi anak Tuhan yang siap dengan angka 1,5 hasta yaitu angka
pendamaian, angka perantara. Berarti saudara menerima pendamaian dan menjadi
saluran pendamaian. Makanya anak Tuhan harus rela memberikan pengampunan dan
mengaku. Tidak usah mempertahankan harga diri dan berkata “jaga jarak!”. Tunggu
saja 3,5 tahun aniaya kalau saudara jaga jarak!
Keluaran 26:15
26:15 Haruslah engkau membuat untuk Kemah Suci papan
dari kayu penaga yang berdiri tegak,
Di
halaman, tiang itu satu ukuran tetapi ada jarak. Kalau ruangan suci dan maha
suci, satu ukuran dan jarak tidak ada. Makanya kalau mau masuk ukuran, jangan
pakai istilah dunia “jaga jarak”. Mari kita upayakan jangan ada jarak mulai
dari nikah. Makanya papan di belakang itu ada 6 papan yang sama ukurannya yaitu
1,5 hasta. Tetapi yang di sudut baik yang di utara maupun di selatan ukurannya
1/2 hasta. 1/2+1/2=1. Itu adalah papan untuk menutup tempat iblis mengintip
nikah kita.
Efesus 4:27
4:27 dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis.
Ketika
Adam masih sendiri, Tuhan katakan tidak baik. Maka diciptakanlah Hawa. Maka dua
orang tadi menjadi satu. Tutup, jangan beri kesempatan kepada iblis. Ini untuk
saya juga, saya lebih lagi diserang oleh setan. Termasuk saudara, bagaimana
hidup nikahmu.
Wahyu 21:2
21:2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya.
Ini
kebenaran, bukan nanti pakai helm baru dibilang itu kebenaran! Kalau isteri
tidak mau tunduk, tidak berdandan untuk suami dan malah berdandan untuk orang
lain, dia tidak benar di mata Tuhan! Coba saya mau tanya ibu-ibu, saudara
berdandan untuk siapa? Untuk bos di belakang? Saudara berdandan untuk suamimu. Itu
kebenaran, jangan dilawan. Kalau suami bilang itu tidak baik, tanggalkan itu, jangan dipakai itu!
Praktek
di dunia dulu. Kita berdandan untuk suami kita di sorga, tetapi prakteknya untuk
nikah kita secara jasmani.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
JADWAL IBADAH
Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan
Perjamuan
Suci → Pk.
17.00
Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30
Minggu : Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 07.30
Ibadah Raya → Pk. 09.00
Ibadah Kaum Muda Remaja → Pk. 16.00
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar