Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:47-50,53-54 (Hak untuk menebus orang Israel yang menjadi hamba orang kafir pada tahun Yobel)
25:47 Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing,
25:48 maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia,
25:49 atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri berhak menebus dirinya.
25:50 Bersama-sama dengan si pembelinya ia harus membuat perhitungan, mulai dari tahun ia menyerahkan dirinya kepada orang itu sampai kepada tahun Yobel, dan harga penjualan dirinya haruslah ditentukan menurut jumlah tahun-tahun itu; masa ia tinggal pada orang itu haruslah dihitung seperti masa kerja orang upahan.
25:53 Demikianlah ia harus tinggal padanya sebagai orang upahan dari tahun ke tahun. Janganlah ia diperintah dengan kejam oleh orang itu di depan matamu.
25:54 Tetapi jikalau ia tidak ditebus dengan cara demikian, maka ia harus diizinkan keluar dalam tahun Yobel, ia bersama-sama anak-anaknya.
Ini adalah hak untuk menebus orang Israel yang menjadi hamba orang kafir, orang asing. Tuhan memberikan pesan kepada orang Israel untuk memberi perhatian yang serius kepada saudaranya yang jatuh miskin dan menyerahkan dirinya kepada orang asing sebagai hamba. Jadi kalau mereka melihat sesamanya menjadi hamba, mereka harus berupaya untuk menebus. Kemudian mereka harus mengawasi agar jangan sesamanya itu diperlakukan kejam. Begitu juga pada tahun Yobel mereka harus mengawasi supaya sesamanya yang masih menjadi hamba itu bisa bebas, bisa dimerdekakan.
Ini pelajaran bagi kita, kalau melihat sesama kita diperhamba oleh dosa, dunia dan daging, kita harus memberikan perhatian yang serius. Harus ada upaya dari kita supaya sesama itu dimerdekakan, bukan kita hanya diam melihat itu. Teladan yang sempurna adalah Yesus. Yesus lahir menjadi sama dengan manusia tetapi tidak berdosa. Dan Yesus datang untuk memerdekakan kita.
Ibrani 2:17
2:17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa.
Tuhan lahir menjadi sama dengan manusia, manusia itu sudah menjadi sesamaNya, saudaranya Yesus. Yesus adalah Allah yang lahir menjadi sama dengan kita untuk berkorban nyawa di kayu salib memerdekakan kita. Yesus menaruh perhatian serius kepada kita saudaraNya.
Galatia 5:1
5:1 Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.
Ini perhatian yang besar dari Tuhan. Yesus mau memerdekakan kita saudaraNya. Dia tidak mau kita tetap berada dalam perhambaan, Dia mau membebaskan kita. Apa yang Yesus lakukan ini adalah teladan saling mengasihi. Jadi ketika kita melihat sesama kita sedang diperhamba oleh dosa, daging dan dunia, berikan perhatian yang serius untuk dia bisa dimerdekakan, bukan dibiarkan. Jadi saling mengasihi itu bukan diukur dikasih berapa duit, kasih bantuan-bantuan yang jasmani, tetapi kalau melihat sesama kita diperhamba oleh dosa kita harus berupaya membawa dia untuk lepas dari dosa.
I Yohanes 4:7-12
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga saling mengasihi.
4:12 Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Ini teladan bagi kita untuk bisa saling mengasihi. Di dalam suratan I Yohanes ini sampai 5 kali ditulis saling mengasihi.
I Yohanes 3:11,23; 4:7,11-12
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus 1saling mengasihi;
3:23 Dan inilah perintah-Nya itu: supaya kita percaya akan nama Yesus Kristus, Anak-Nya, dan supaya kita 2saling mengasihi sesuai dengan perintah yang diberikan Kristus kepada kita.
4:7 Saudara-saudaraku yang kekasih, marilah kita 3saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.
4:11 Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau Allah sedemikian mengasihi kita, maka haruslah kita juga 4saling mengasihi.
4:12 Tidak ada seorang pun yang pernah melihat Allah. Jika kita 5saling mengasihi, Allah tetap di dalam kita, dan kasih-Nya sempurna di dalam kita.
Mengapa dituliskan 5 kali?
1. Ini menunjukan kasih itu berasal dari Korban Kristus. Yesus mati di kayu salib dengan 4 luka untuk Israel dan Dia menerima luka kelima untuk bangsa kafir. 5 ini menunjukan 5 luka utama Yesus di kayu salib.
2. Ini menunjukan Firman yang diulang-ulang. Jangan bosan untuk mendengar Firman yang diulang-ulang. Juga saya sebagai hamba Tuhan jangan bosan untuk mengulangi Firman. Mengapa Firman diulang-ulang? Apakah karena tidak ada bahan?
a) Firman diulang-ulang itu merupakan kasih sayang Tuhan yang begitu besar kepada kita untuk memulihkan kehidupan kita. Perlu Firman diulang-ulang supaya kita tidak dimurkai tetapi mengalami pemulihan.
II Tawarikh 36:15-16
36:15 Namun TUHAN, Allah nenek moyang mereka, berulang-ulang mengirim pesan melalui utusan-utusan-Nya, karena Ia sayang kepada umat-Nya dan tempat kediaman-Nya.
36:16 Tetapi mereka mengolok-olok utusan-utusan Allah itu, menghina segala firman-Nya, dan mengejek nabi-nabi-Nya. Oleh sebab itu murka TUHAN bangkit terhadap umat-Nya, sehingga tidak mungkin lagi pemulihan.
Pemulihan itu mengembalikan pada keadaan semula. Keadaan semula kita itu segambar dengan Allah. Sebab itu jangan bosan mendengar Firman yang diulang-ulang. Kalau bosan dan menolak Firman yang diulang-ulang, diolok, dihina berarti sudah siap dimurkai Tuhan bahkan dikatakan tidak mungkin lagi pemulihan.
b) Filipi 3:1b
3:1b Menuliskan hal ini lagi kepadamu tidaklah berat bagiku dan memberi kepastian kepadamu.
Firman diulang-ulang untuk memberikan kepastian iman, keteguhan iman kepada kita. Kita dengar maka semakin mantap, dengar lagi semakin yakin, ada kepastian keteguhan.
c) Firman diulang supaya terjadi peningkatan atau perkembangan pembukaan rahasia Firman untuk meningkatkan rohani kita. Firman makin dibuka, rohani kita makin ditingkatkan dan kita semakin mengenal Yesus dengan jelas.
Kenapa Firman diulang? Mau menjangkau yang masih lemah rohaninya yang belum mengerti Firman itu. Kalau sudah mengerti dan sudah dipraktekan, berdoa supaya yang lain bisa mengerti dan praktek Firman. Jangan kita egois mau yang baru terus padahal yang lain belum mengerti.
I Yohanes 3:11
3:11 Sebab inilah berita yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
Saling mengasihi itu adalah berita Firman, berita dari sorga, berita yang penting di dalam Kabar Mempelai. Tabernakel tanpa 2 loh batu tidak lengkap, 2 loh batu bicara kasih. Lewat berita saling mengasihi ini membawa kita untuk masuk dalam satu persekutuan yang benar dan yang kekal karena kasih itu kekal. Itulah persekutuan berdasarkan Firman pengajaran yang benar. Kasih itu timbul dari ketaatan pada Firman pengajaran yang benar.
I Petrus 1:22
1:22 Karena kamu telah menyucikan dirimu oleh ketaatan kepada kebenaran, sehingga kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu.
Kita taat pada Firman, disucikan, maka ada kasih. Si B taat pada Firman, dia disucikan ada kasih. Maka terjadi persekutuan yang semakin erat. Dalam rumah tangga suami mau taat pada Firman pengajaran, disucikan, isteri mau taat pada Firman pengajaran, disucikan, timbul kasih, semakin erat persekutuannya, terjadi persekutuan yang benar. Kita mau menggelar ibadah persekutuan. Tujuan kita menggelar persekutuan itu untuk apa? Untuk saling menyatu mencapai persekutuan Tubuh Kristus. Jadi segala yang pahit-pahit kita buang. Saya selalu katakan kita menggelar persekutuan orang di luar dapat berkat, lalu kita tidak dapat karena ada kepahitan satu dengan yang lain, buat apa! Padahal sudah korban tenaga, harta dan lain sebagainya. Di dalam dulu terjadi penyatuan, semakin erat persekutuannya, semakin membesar persekutuan antara penggembalaan, sampai nanti Israel dan kafir menyatu.
I Yohanes 1:1-4
1:1 Apa yang telah ada sejak semula, yang telah kami dengar, yang telah kami lihat dengan mata kami, yang telah kami saksikan dan yang telah kami raba dengan tangan kami tentang Firman hidup — itulah yang kami tuliskan kepada kamu.
1:2 Hidup itu telah dinyatakan, dan kami telah melihatnya dan sekarang kami bersaksi dan memberitakan kepada kamu tentang hidup kekal, yang ada bersama-sama dengan Bapa dan yang telah dinyatakan kepada kami.
1:3 Apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar itu, kami beritakan kepada kamu juga, supaya kamu pun beroleh persekutuan dengan kami. Dan persekutuan kami adalah persekutuan dengan Bapa dan dengan Anak-Nya, Yesus Kristus.
1:4 Dan semuanya ini kami tuliskan kepada kamu, supaya sukacita kami menjadi sempurna.
Jadi, lewat berita itu terjadi persekutuan yang benar. Dari sini kita lihat ada 2 macam persekutuan yang benar:
1. Persekutuan dengan sesama, itu persekutuan sesama anggota Tubuh Kristus. Dimulai dari nikah, lebih membesar dalam penggembalaan, antara penggembalaan, sampai nanti internasional Israel dan kafir. Ini bisa terjadi karena ada Firman pengajaran yang benar yang menyucikan kita sehingga menimbulkan kasih persaudaraan (Filadelfia), bisa saling mengasihi satu dengan yang lain. Untuk tercipta persekutuan ini memang harus rela berkorban. Seumpama isterinya cerewet dan suka melawan, suka menanduk, suami mentaati Firman, mau disucikan mau praktekan kasih kepada isteri, dia harus korban perasaan. Isteri mau tunduk pada suami yang kasar dan tempramen. Tetapi dia dengar Firman jangan melawan suami, dia disucikan, mempraktek kasih, rela berkorban.
Mengapa sulit mempraktekan kasih di dalam persekutuan dengan sesama? Karena kita tidak memandang ke atas, pandangan kita hanya tertuju pada sesama. Lihat isteri terlalu melawan, bagaimana dikasihi. Tetapi kalau memandang ke atas melihat Yesus, kita bisa menerapkan kasih kepada sesama. Yesus sudah berkorban nyawa karena mengasihi kita, kita mau mengasihi sesama, kita juga harus rela berkorban.
Dalam persekutuan semuanya harus kita korbankan, tetapi 1 yang tidak boleh dikorbankan yaitu Firrman pengajaran yang benar. Persekutuan itu harus sesuai Firman pengajaran yang benar. Kaum muda masuk nikah korbankan semua, tetapi 1 yang tidak boleh dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar.
2. Persekutuan dengan Bapa dan AnakNya Yesus Kristus. Ini persekutuan Tubuh Kristus dengan Yesus sebagai kepala. Ini persekutuan yang benar dan kekal. Begitu terpisah 1 detikpun tubuh dan kepala berarti mati, maut!
Di akhir zaman ini akan terjadi 2 kegerakan yang besar. Kita berada pada kegerakan yang mana, yang benar atau yang salah?
1. Kegerakan yang didorong oleh saling mengasihi, hasil dari Firman pengajaran yang benar. Ini menghasilkan kegerakan yang besar yaitu persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna. Biar kegerakan yang besar ini terjadi, bukan untuk menjadi jemaat gereja tetapi untuk menjadi satu Tubuh Kristus yang sempurna. Ini kegerakan yang mencapai hidup kekal, berarti bebas dari maut.
2. Kegerakan yang didorong oleh rasa kebencian, iri, pahit hati.
I Yohanes 3:12-13
3:12 bukan seperti Kain, yang berasal dari si jahat dan yang membunuh adiknya. Dan apakah sebabnya ia membunuhnya? Sebab segala perbuatannya jahat dan perbuatan adiknya benar.
3:13 Janganlah kamu heran, saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu.
Ini kegerakan yang didorong rasa kebencian, sampai kebencian tanpa alasan. Seperti Kain membunuh Habel, sama-sama beribadah tetapi membunuh. Ini menuju pada pembangunan tubuh Babel, kebinasaan. Dikatakan Babel itu mabuk darah orang-orang kudus.
Jangan heran kalau kita mau masuk dalam kegerakan yang benar, kegerakan Firman pengajaran, ada yang membenci, memusuhi, menghambat dan mau menghalangi! Itu semua karena ada kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Ada 2 macam kebencian yang akan kita hadapi:
a) Dari luar ada kebencian dari dunia. Dalam Yohanes pasal 15 sampai 7 kali dikatakan dunia membenci kamu, sampai membenci tanpa alasan. Ini kebencian yang sempurna.
b) Dari dalam dari sesama orang Kristen yang tidak mau disucikan, seperti Kain membenci Habel, sama-sama beribadah, sama-sama melayani. Persembahan Kain ditolak, persembahan Habel diterima. Ini menimbulkan kebencian Kain, panas hati, iri hati, pahit hati, sampai kebencian tanpa alasan.
Jadi kita tidak perlu heran menghadapi itu, sebab telah ditulis jauh sebelum zaman gereja mula-mula. Mari kita buang segala kepahitan, iri hati, kebencian. Isilah hidup kita dengan roh saling mengasihi, hasil ketaatan pada Firman pengajaran yang benar, hasil penyucian oleh Firman pengajaran yang benar. Maka kegerakan yang kita masuki adalah kegerakan yang benar.
Kegerakan rohani yang benar ditandai 3 hal. Kita pelajari dari pembangunan Tabernakel.
Keluaran 25:2,8-9
25:2 "Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka memungut bagi-Ku persembahan khusus; dari setiap orang yang terdorong hatinya, haruslah kamu pungut persembahan khusus kepada-Ku itu.
25:8 Dan mereka harus membuat tempat kudus bagi-Ku, supaya Aku akan diam di tengah-tengah mereka.
25:9 Menurut segala apa yang Kutunjukkan kepadamu sebagai contoh Kemah Suci dan sebagai contoh segala perabotannya, demikianlah harus kamu membuatnya."
Keluaran 25:8 (Terjemahan Lama)
25:8 Maka hendaklah mereka itu memperbuatkan Daku sebuah baitulmukadis, supaya Aku duduk di antara mereka itu.
1. Sesuai kehendak Tuhan atau melakukan kehendak Tuhan. Kita menggelar persekutuan itu melakukan kehendak Tuhan atau malah melawan kehendak Tuhan. Makanya berdoa biar kehendak Tuhan yang terjadi, buka Firman sebagai pembuka jalan segala sesuatu.
2. Terdorong hatinya = ada kerinduan untuk melayani karena dorongan Firman. Bukan mau tampil, emosi daging dan lain sebagainya. Bapak ibu mau berkorban apa semua karena dorongan Firman. Bukan karena dengar yang lain korban sekian lalu mau ditindis lebih tinggi lagi. Kalau semua terjadi karena dorongan Firman tidak satupun yang bisa menghalangi, bahkan setanpun tidak bisa menghalangi.
3. Ada kerja sama. Musa tidak membangun Tabernakel sendiri. Tabut tidak dipikul sendiri, minimal 4 orang yang memikul kayu pengusungnya. Kerja sama dengan Tuhan, Tuhan berikan perintah kita taat. Dan ada kerja sama dengan sesama.
Kalau 3 tanda ini ada maka kegerakan rohani tidak bisa dibendung oleh kekuatan apapun. Dulu kegerakan gereja mula-mula sesuai kehendak Tuhan, oleh dorongan Firman dan bisa bekerja sama, maka tidak bisa dibendung. Sudah ada Pilatus, Kayafas berkumpul dengan Herodes tetapi tidak bisa dibendung, tidak bisa dihalangi. Yakobus dipancung, Herodes memenjarakan Petrus tetapi kegerakan ini tidak bisa dibendung. Sekarang kita dalam kegerakan hujan akhir, tidak ada yang bisa membendung. Kegerakan kilat tidak ada yang bisa membendung. Coba tahan kilat kalau tidak mati.
Tetapi kegerakan rohani ini bisa terjadi kalau kita punya isi secara rohani, tidak kosong. Kita mau masuk dalam kegerakan harus ada isi, punya bobot. Apa isinya? Firman, Roh Kudus dan kasih Allah. Tabut Perjanjian isinya buli-buli emas berisi manna menunjuk Firman, tongkat Harun yang bertunas menunjuk Roh Kudus dan 2 loh batu menunjuk kasih. Di mana kita diisi? Di dalam penggembalaan. Jadi kalau mau masuk dalam kegerakan rohani, lebih dahulu dalam penggembalaan kita mau diisi Firman, Roh Kudus dan kasih Allah. Kita diisi Firman lewat meja roti sajian yaitu ibadah Pendalaman Alkitab dan dan Perjamuan suci, kita bersekutu dengan Anak Allah di dalam Firman dan KorbanNya. Diisi Roh Kudus lewat pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus di dalam urapan dan karuniaNya. Diisi kasih lewat mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihnya.
Jangan kosong karena dalam kegerakan ini kita ditampi. Alat penampi sudah siap di tangan Yesus, yang kosong terbuang, yang ada isi tetap di dalam. Mau aktif dalam kegerakan tetapi dalam penggembalaan tidak aktif, tidak akan bisa dipakai. Ayo tekuni dulu penggembalaan. Di dalam sudah ada isi baru meluber keluar. Kalau di dalam belum berisi lalu mau keluar, apa yang mau dibawa. Kegerakan gereja mula-mula mereka diisi dulu baru terjadi kegerakan yang luar biasa.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, berarti diisi Firman. Sekarang menunjukan ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kemudian mereka bertekun di dalam persekutuan, diisi Roh Kudus, bagi kita ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas). Lalu bertekun dalam doa, ini ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas) diisi dengan kasih Allah. Ayo mari bertekun supaya ada isi. Yang mau ditunggangi oleh Yesus masuk Yerusalem adalah keledai muda, ayo kaum muda harus punya isi. Induk keledai juga menyertai. Semuanya harus ada isi, jangan kosong. Begitu diizinkan terjadi penampian kita tetap ada di dalam, tidak keluar. Kalau ditampi berasnya naik ke atas baku toki. Kalau kosong terlempar keluar. Tetapi kalau ada isi tetap di dalam. Sekali lagi dibuang jauh-jauh segala kepahitan, dendam, iri hati, kebencian dan lain sebagainya. Biarlah kita ada isi, jangan kosong.
Bagaimana keadaan gereja mula-mula? Kita bercermin untuk kita praktekan di zaman kita. Karena Hagai mengatakan rumah Tuhan yang didirikan itu lebih megah dari sebelumnya. Jadi gereja hujan akhir lebih luar biasa kemuliaannya dari pada gereja hujan awal. Karena di gereja hujan akhir inilah terbangun Tubuh Kristus untuk menyatu dengan Yesus sebagai Kepala, Mempelai Pria Sorga.
Kita raba diri kita apakah kita sudah berada dalam kegerakan rohani? Ini keadaan gereja dalam kegerakan rohani.
Kisah Para Rasul 4:32-37
4:32 Adapun kumpulan orang yang telah percaya itu, mereka sehati dan sejiwa, dan tidak seorang pun yang berkata, bahwa sesuatu dari kepunyaannya adalah miliknya sendiri, tetapi segala sesuatu adalah kepunyaan mereka bersama.
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
4:34 Sebab tidak ada seorang pun yang berkekurangan di antara mereka; karena semua orang yang mempunyai tanah atau rumah, menjual kepunyaannya itu, dan hasil penjualan itu mereka bawa
4:35 dan mereka letakkan di depan kaki rasul-rasul; lalu dibagi-bagikan kepada setiap orang sesuai dengan keperluannya.
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
4:37 Ia menjual ladang, miliknya, lalu membawa uangnya itu dan meletakkannya di depan kaki rasul-rasul.
Ini keadaan gereja dalam kegerakan rohani.
1. Sehati sejiwa. Kita mau bekerja sama, kalau tidak sehati sejiwa tidak akan bisa. Yang satu bilang belok kanan yang lain bilang belok kiri. Sehati sejiwa ini artinya satu pikiran dan perasaan seperti Yesus. Bukan pikiran perasaan kita mau kita paksakan supaya orang lain ikuti. Kita ini mau bekerja sama, kalau yang satu pikirannya sendiri, yang lain juga pikirannya sendiri tidak akan bisa bekerja sama. Kalau sama-sama punya pikiran perasaan Yesus pasti bisa bekerja sama. Dalam Filipi 2:5-8 ada 7 pikiran perasaan Yesus, kita pelajari 3 saja.
Filipi 2:5-8
2:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
2:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
2:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Pikiran dan perasaan Yesus ini harus ada pada kita. Kalau tidak ada makanya waktu kerja ada yang baper. Apa pikiran perasaan Yesus?
a) Mengosongkan diri, ada tetapi merasa tidak ada = tidak bangga, tidak sombong dengan apa yang kita miliki. Tidak bangga, tidak sombong ketika dipakai Tuhan. Tetapi tetap bersandar kepada Tuhan. Apa yang kita mau banggakan dan sombongkan? Mau sombong yang jasmani, dengan orang yang ultra kaya jauh sekali. Dalam pelayanan mau bangga dan sombong, aduh janganlah. Yohanes Pembaptis tidak perlu pakai panitia, dia langsung khotbah banyak yang datang. Kita saja sudah pakai panitia tetapi jumlah yang datangpun di luar ekspektasi. Mau bangga 1000 orang datang, penonton final piala dunia saja sampai berapa puluh ribu.
Jadi belajar mengosongkan diri, ada tetapi merasa tidak ada. Sehingga kita hanya menyerahkan semua kepada Tuhan, bersandar kepada Tuhan. Saya diberkati hanya karena kemurahan Tuhan, bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan, bisa dipakai hanya karena kemurahan Tuhan, semua hanya karena kemurahan dan anugerah Tuhan.
b) Merendahkan diri atau rendah hati yaitu kemampuan untuk mengaku dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Setelah diampuni jangan diulangi lagi. Maka pelayanan kita akan berjalan dengan baik. Kalau masing-masing mengoreksi diri dan mengakui dosanya kepada Tuhan dan kepada sesama, pasangannya lemah lembut yaitu kemampuan mengampuni dan melupakan dosa maka semuanya selesai, bisa bekerja sama. Kalau tidak ada penyelesaian yah saling menjegal satu dengan yang lain.
Rendah hati itu juga kemampuan untuk menganggap yang satu lebih utama dari yang lain.
Filipi 2:3
2:3 dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri;
Ini meminimalisir kesombongan dan kebanggaan. Coba kalau memikul Tabut Perjanjian, ada yang merasa lebih dari yang lain. Misalnya ada yang tinggi ada yang pendek, yang tinggi paksa pikul tinggi, kasihan yang pendek.
c) Taat dengar-dengaran sampai mati, sampai daging tidak bersuara lagi. Jangan ada suara-suara daging di dalam kegerakan rohani. Kita sudah mau masuk dalam kegerakan rohani yang besar, kegerakan ini akan semakin besar, kalau kita masih pakai suara daging tidak akan dipakai. Merasa dipakai padahal ternyata terbuang dari Tubuh Kristus. Ayo taat pada Firman sampai daging tidak bersuara lagi, saat mau bersuara ingat Firman Tuhan, redam!
Kalau 3 ini ada pasti sehati dan sejiwa, bisa bekerja sama. Sama-sama melayani tujuannya untuk memuliakan Tuhan, bukan memuliakan diri sendiri tetapi menyenangkan hati Tuhan.
2. Bisa bersaksi tentang Yesus.
Kisah Para Rasul 4:33
4:33 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah.
Terutama bersaksi tentang Yesus yang akan datang kembali sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga di dalam kemuliaan, yang mau menyucikan dan menyempurnakan kehidupan kita. Bisa bersaksi tentang Firman pengajaran yang benar lewat perkataan, terutama lewat perbuatan, lewat keubahan-keubahan hidup kita. Pancarkan terang kesaksian, untuk itulah kita dipanggil.
I Petrus 2:9
2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Kita pancarkan terang kesaksian itu. Orang bertanya “orang dari mana itu” dari gereja Tabernakel. Memang mereka itu orang yang tidak macam-macam. Itu pendeta yah, koq begitu! Aduh bagaimana kalau seperti itu. Harus ada warna sendiri orang di dalam pengajaran dengan orang di luar pengajaran. Kita bisa bersaksi tentang Yesus yang akan datang kembali sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga yang akan datang kembali. Kesaksian kita lewat hidup benar dan suci, perkataan dan perbuatan benar dan suci.
3. Hidup terpelihara dalam kasih karunia Tuhan yang melimpah-limpah. Apa buktinya? Bisa memberi kepada sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Kegerakan rohani itu kegerakan memberi, bukan meminta. Ingat keledai yang ditunggangi Yesus masuk Yerusalem. Orang-orang bukan meminta tetapi memberi, dikasih alas pakaian di punggung keledai, di jalan dihamparkan kain, dihamparkan ranting-ranting dan lain sebagainya. Tidak meminta tetapi memberi. Jadi kegerakan ini mulai dari dalam penggembalaan dan nanti antara penggembalaan bukan meminta tetapi memberi. Segala sesuatu kita berikan untuk Tuhan, beri waktu, tenaga, harta dan seluruh hidup kita berikan untuk Tuhan.
II Korintus 9:7-8
9:7 Hendaklah masing-masing memberikan menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau karena paksaan, sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita.
9:8 Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.
Ini kegerakan memberi, bukan mencari, meminta, menuntut. Yang kebanyakan menuntut hak, tidak usah! Lakukan saja kewajiban. Memang sakit bagi daging, kita butuh tetapi kita beri. Janda di Sarfat butuh tetapi memberi, maka dia dipelihara selama 3,5 tahun. Janda yang memberi yang dilihat oleh Yesus memberikan 2 peser, seluruh nafkahnya dia berikan.
4. Selalu menerima penghiburan dari Tuhan.
Kisah Para Rasul 4:36
4:36 Demikian pula dengan Yusuf, yang oleh rasul-rasul disebut Barnabas, artinya anak penghiburan, seorang Lewi dari Siprus.
Kita menghadapi banyak tantangan, banyak pergumulan, banyak halangannya, maka Tuhan selalu memberikan penghiburan kepada kita. Dalam penggembalaan, kami sebagai gembala melayani banyak tantangan dan pergumulan kami alami, Tuhan berikan penghiburan sehingga tidak stress dan depresi. Selalu terhibur, kuat, teguh hati, damai sejahtera, tenang, itu orang dalam kegerakan.
Kalau ada kegerakan rohani di dalam diri kita, maka kita dipindahkan oleh Tuhan dari maut kepada hidup. Bukan lagi dalam suasana maut tetapi ke dalam hidup, bahkan hidup yang kekal.
I Yohanes 3:14
3:14 Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam maut.
Kita sudah pindah dari maut kepada hidup. Sekarang kita periksa lagi lewat Firman, saya ini sudah berpindah dari maut kepada hidup atau masih di dalam maut.
1. Amsal 10:2
10:2 Harta benda yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan orang dari maut.
Bukti sudah berpindah dari maut kepada hidup adalah hidup dalam kebenaran. Nikahnya benar, pelayanannya benar, pekerjaannya benar, studynya benar, pergaulannya benar. Kalau tidak benar itu maut. Periksa semua harus benar mulai dari yang kecil-kecil. Daging memang tidak mampu, di sinilah dibutuhkan peranan Roh Kudus yang memimpin kita kepada seluruh kebenaran. Dari kita ada kemauan, dari Tuhan berikan kemampuan lewat Roh Kudus. Tidak bisa kita benar pakai kekuatan daging kita sendiri.
2. Berdiri teguh tidak goyah dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan.
I Korintus 15:56-58
15:56 Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
15:57 Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
15:58 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Berdiri teguh di atas Korban Kristus, tetap hidup benar dan suci. Berdiri teguh di atas Firman pengajaran yang benar, jangan bimbang dan goyah. Dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir. Mulai dari saya dikoreksi oleh Tuhan. Kalau saya goyah dalam pengajaran berarti saya bambu yang patah, jemaat bersandar kepada bambu yang patah bahunya luka, tangannya luka sehingga tidak bisa memikul Tabut Perjanjian. Kasihan jemaat luka tangan dan bahunya, tidak bisa memikul tabut perjanjian, tidak bisa dipakai dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir.
3. Tidak ada lagi maut, mengalami keubahan hidup. Yang lama tidak ada lagi, maut tidak ada lagi.
Wahyu 21:4
21:4 Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau dukacita, sebab segala sesuatu yang lama itu telah berlalu."
Terutama yang mau diubahkan itu tabiat kita. Maut itu kebencian, berarti tidak ada lagi kebencian. Dan mulut mau diubahkan, maut itu dusta, diubahkan tidak ada lagi dusta. Ini keubahan hati dan mulut. Kalau ini sudah diubahkan maka seluruh hidup pasti diubahkan. Tidak ada kebencian pada sesama dan mulut tidak berdusta. Iblis itu penguasa kerajaan maut, dia bapa pembenci dan bapa pendusta.
Yohanes 8:44
8:44 Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.
Sore ini buktikanlah kita telah berpindah dari maut ke dalam hidup. Kita ada dalam kegerakan rohani, mulai hidup dalam kebenaran, berdiri teguh atas korban Kristus, atas Firman pengajaran yang benar dan giat selalu dalam pekerjaan Tuhan serta mengalami keubahan hidup, tidak ada lagi kebencian, tidak ada lagi dusta, betul-betul hidup kita mau dipakai oleh Tuhan.
Kalau ada dalam kegerakan rohani, posisi kita berada di mana?
Kidung Agung 8:5-6
8:5 Siapakah dia yang muncul dari padang gurun, yang bersandar pada kekasihnya? — Di bawah pohon apel kubangunkan engkau, di sanalah ibumu telah mengandung engkau, di sanalah ia mengandung dan melahirkan engkau.
8:6 — Taruhlah aku seperti meterai pada hatimu, seperti meterai pada lenganmu, karena cinta kuat seperti maut, kegairahan gigih seperti dunia orang mati, nyalanya adalah nyala api, seperti nyala api TUHAN!
Seperti meterai pada hati dan pada lengan, ini posisi digendong. Jadi posisi kita dalam kegerakan seperti bayi yang digendong dalam tangan ibunya. Sekarang kita seperti bayi dalam tangan Yesus, semua beban kita dipikul oleh Yesus. Ayo masuk dalam kegerakan rohani supaya kita digendong. Bukan cuma dijamah dan dipeluk tetapi sampai digendong oleh tangan Yesus, ada di hatinya Yesus, ada di pikiranNya Yesus, di ruang mataNya Yesus, di dalam rencanaNya. Masakan orang menggendong tidak memikirkan tentang anaknya? Kita berada di dalam tangan kasih Yesus Imam Besar yang sekuat maut, itu kasih dari bukit Golgota.
Yesaya 49:14-16
49:14 Sion berkata: "TUHAN telah meninggalkan aku dan Tuhanku telah melupakan aku."
49:15 Dapatkah seorang perempuan melupakan bayinya, sehingga ia tidak menyayangi anak dari kandungannya? Sekalipun dia melupakannya, Aku tidak akan melupakan engkau.
49:16 Lihat, Aku telah melukiskan engkau di telapak tangan-Ku; tembok-tembokmu tetap di ruang mata-Ku.
Kita tidak pernah dilupakan Tuhan. Apapun keadaan kita, Tuhan selalu peduli dan memperhatikan. Betul-betul aman berada di dalam gendongan tangan Tuhan. Tidak usah takut, tantangan memang harus ada, musuh harus ada. Kalau belajar tentang Tabut Perjanjian, waktu kegerakan Tabut Perjanjian, disebutkan musuh-musuhmu akan berserak, orang yang membencimu akan lari jauh-jauh. Memang ada musuh, ada yang membenci, tetapi kita ada di tangan Yesus. Tidak usah kita mau balas, Yesus yang menjadi pembela kehidupan kita.
Hasilnya:
1. Tangan kasih Yesus yang sekuat maut mampu melakukan apa yang tidak mampu kita lakukan. Bayi itu haus dan lapar, tidak bisa membuat makan sendiri, tangan ibunya yang menyediakan. Dia buang kotoran tidak bisa membersihkan sendiri, tangan ibunya yang membersihkan. Yang bisa kita lakukan hanya mengangkat 2 tangan saja kepada Tuhan. Saya sudah tidak mampu Tuhan menghadapi masalah nikahku, masalah buah nikah dan pelayananku, tinggal angkat tangan kepada Tuhan. Yang penting kita sudah ada bukti pindah dari maut kepada hidup, hidup benar, berdiri teguh, tidak goyah, giat selalu dalam pekerjaan Tuhan, itu sudah jaminan kita ada di dalam tangan Yesus. Dia mampu melakukan apa yang tidak mampu kita lakukan. Dia melakukam mujizat demi mujizat dalam kehidupan kita. Di dalam gendongan tangan Yesus langkah-langkah kita adalah langkah-langkah mujizat.
2. Tangan kasih Yesus yang sekuat maut akan mengangkat kita ke awan-awan permai untuk menyambut kedatanganNya kedua kali sebagai Raja Mempelai Pria Sorga. Mengangkat ke awan-awan sama dengan menyucikan dan menyempurnakan kita. Semakin suci, semakin diubahkan, rohani semakin terangkat, terus disucikan sampai terangkat ke awan-awan bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk dalam penggenapan rencana Allah yang besar. Betul-betul kita ada di tangan Tuhan, di hati Tuhan, di pikiran Tuhan, di ruang mata Tuhan, di dalam rencana Tuhan. Tidak perlu kita ragu apa yang akan terjadi, tidak perlu takut dan bimbang kita betul-betul ada di dalam tangan Tuhan.
Di depan kita jaminannya bahwa Tuhan sungguh-sungguh mau memegang kita, memeluk dan menggendong kita. Dia sudah mengulurkan kedua tanganNya untuk dipaku di kayu salib, semua Dia lakukan untuk kepentingan kita. Yesus mati untuk kepentingan kita, bangkit untuk kepentingan kita dan terangkat ke sorga untuk kepentingan kita. Dia mau datang kembali juga untuk kepentingan kita semuanya.
Tuhan memberkati
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar