Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 25:47-55 (Perikop: Hak untuk menebus orang Israel yang menjadi hamba orang kafir pada tahun Yobel)
25:47 Apabila seorang asing atau seorang pendatang di antaramu telah menjadi mampu, sedangkan saudaramu yang tinggal padanya jatuh miskin, sehingga menyerahkan dirinya kepada orang asing atau pendatang yang di antaramu itu atau kepada seorang yang berasal dari kaum orang asing,
25:48 maka sesudah ia menyerahkan dirinya, ia berhak ditebus, yakni seorang dari antara saudara-saudaranya boleh menebus dia,
25:49 atau saudara ayahnya atau anak laki-laki saudara ayahnya atau seorang kerabatnya yang terdekat dari kaumnya atau kalau ia telah mampu, ia sendiri berhak menebus dirinya.
25:50 Bersama-sama dengan si pembelinya ia harus membuat perhitungan, mulai dari tahun ia menyerahkan dirinya kepada orang itu sampai kepada tahun Yobel, dan harga penjualan dirinya haruslah ditentukan menurut jumlah tahun-tahun itu; masa ia tinggal pada orang itu haruslah dihitung seperti masa kerja orang upahan.
25:51 Jikalau jumlah tahun itu masih besar, maka dari harga pembeliannya harus dikembalikan sebagai penebus dirinya menurut jumlah tahun itu.
25:52 Jika waktu yang masih tinggal sampai kepada tahun Yobel sedikit lagi saja, maka ia harus membuat perhitungan dengan orang itu; menurut jumlah tahun itulah ia harus membayar uang tebusan dirinya.
25:53 Demikianlah ia harus tinggal padanya sebagai orang upahan dari tahun ke tahun. Janganlah ia diperintah dengan kejam oleh orang itu di depan matamu.
25:54 Tetapi jikalau ia tidak ditebus dengan cara demikian, maka ia harus diizinkan keluar dalam tahun Yobel, ia bersama-sama anak-anaknya.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba; mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah TUHAN, Allahmu."
Ayat-ayat ini bicara tentang hak untuk menebus orang Israel yang menjadi hamba orang kafir pada tahun Yobel. Ini dulu peraturan untuk bangsa Israel asli. Jadi kalau ada orang Israel yang jatuh miskin dan dia menjadi hamba orang asing yang kaya maka dia berhak ditebus, kalau tidak maka pada tahun Yobel dia dibebaskan.
Dulu ini aturan untuk orang Israel sekarang aturan untuk orang Israel rohani yaitu bangsa Israel asli dan bangsa kafir yang menerima Yesus sebagai Juruselamat.
Roma 11:25-26
11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.
11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.
Jadi Tuhan mau supaya kita hanya menghamba kepada Tuhan. Tidak menjadi hamba bagi yang lain. Yang lain itu apa? Bisa roh-roh dunia, dosa, juga daging. Itu dicatat juga oleh rasul Paulus di dalam surat Galatia.
Galatia 4:1-7
4:1 Yang dimaksud ialah: selama seorang ahli waris belum akil balig, sedikit pun ia tidak berbeda dengan seorang hamba, sungguhpun ia adalah tuan dari segala sesuatu;
4:2 tetapi ia berada di bawah perwalian dan pengawasan sampai pada saat yang telah ditentukan oleh bapanya.
4:3 Demikian pula kita: selama kita belum akil balig, kita takluk juga kepada roh-roh dunia.
4:4 Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.
4:5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
4:6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
4:7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Jadi kerinduan hati Tuhan supaya kita hanya menghamba kepada Tuhan dan tidak diperhamba oleh yang lain. Di ayat 1 dan 3 kalau seseorang menjadi hamba dari yang lain, baik itu dunia ataupun dosa atau daging, berarti kualitas rohaninya masih kanak-kanak, belum akil balig. Sekarang kita periksa rohani kita ini sedang bertumbuh ke arah dewasa penuh atau masih kanak-kanak. Mungkin sudah bertahun-tahun ikut Tuhan, sudah Kristen dari lahir, secara usia sudah tua, tetapi kualitas rohani masih kanak-kanak. Mengapa rohani masih kanak-kanak?
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Mengapa masih kanak-kanak rohani? Sebab sekalipun sudah lama menjadi Kristen tetapi hanya suka Firman penginjilan, tidak mau makan makanan keras, tidak mau mendengar Firman pengajaran yang benar. Kalau begitu kita yang sudah di dalam pengajaran apakah sudah otomatis dewasa? Kita periksa lagi sikap kita terhadap Firman pengajaran bagaimana. Sekalipun bertahun-tahun dalam pengajaran tetapi kalau sikap salah dalam mendengar Firman pengajaran dan tidak dipraktekan maka rohani tidak akan bertumbuh. Apalagi kalau sering tersinggung dan sering marah maka rohaninya itu tidak akan pernah bertumbuh, tetap kanak-kanak rohani.
Jangan main-main dengan Firman Tuhan. Sementara Tuhan berbicara di tengah-tengah lalu tidak ditanggapi maka rohani tetap kanak-kanak, tetap diperhamba oleh dosa, dunia dan daging. Kalau kelihatan dia melayani, sesungguhnya hanya merasa dipakai, tidak dipakai Tuhan! Bagaimana mau dipakai Tuhan kalau FirmanNya tidak mau kita terima.
Jadi Firman pengajaran itu makanan keras yang berguna mendewasakan rohani kita. Sudah sekian lama kita di dalam pengajaran, biarlah tanda-tanda rohani itu ada pada kita. Bukan berarti nanti puluhan tahun dalam pengajaran baru ada garansi dia dewasa, belum tentu. Masih baru dalam pengajaran belum tentu juga dia tidak bertumbuh. Bisa saja yang masih baru-baru ini lebih cepat pertumbuhannya. Yang baru sudah dewasa yang lama-lama tetap kanak-kanak. Yang baru sudah makan ubi, yang lama masih minum susu. Biarlah kita bisa menghargai Firman Tuhan.
Jadi gereja Tuhan mutlak menerima Firman pengajaran supaya rohani bertumbuh sampai dewasa penuh. Kalau dewasa penuh layak menjadi isterinya Yesus, layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan untuk bersanding dengan Tuhan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Tanda dewasa rohani:
1. Bisa makan makanan keras. Artinya mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar. Pengalaman mengajar sekolah minggu, kalau mengajar yang kelas kecil setengah mati. Kalau kelas besar sudah mulai besar-besar, sudah mengerti kalau disuruh duduk manis, baca Alkitab. Dari situ kita lihat dan raba periksa diri kita sudah dewasa atau belum. Kalau sudah dewasa pasti mendengar dan dengar-dengaran pada Firman. Firman bilang A yah lakukan A, dibilang B yah lakukan B.
Kesempatan yang paling luas untuk makan makanan keras atau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman pengajaran yang benar adalah ketekunan di dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kalau orang sudah dalam pengajaran tetapi tidak suka pendalaman Alkitab sudah tidak usah ditanya rohaninya dewasa atau tidak, sudah jelas kanak-kanak. Kalau kita tekuni ibadah pendalaman Alkitab maka kita menerima penyucian pancaindera. Pancaindera itu ada di wajah, cermin dari hati. Jadi mengalami penyucian pancaindera = penyucian hati. Apa tandanya sudah mengalami penyucian hati?
a) Memiliki kepekaan rohani untuk membedakan mana pengajaran yang benar dan mana pengajaran yang tidak benar, mana yang sehat mana yang tidak sehat, apalagi yang racun dan palsu. Kalau dia masih berkata semua sama saja berarti rohaninya belum dewasa, masih kanak-kanak. Papa selalu menyampaikan dan menyaksikan bagaimana penyataan tegas dari Pdt. In Juwono, kalau mengatakan semua sama saja itu berarti rohaninya dangkal, masih kanak-kanak. Harus tahu bedakan ini yang benar, itu yang palsu. Yang palsu itu memang banyak penggemarnya. Coba lihat saja barang asli dengan imitasi, lebih banyak peminatnya yang imitasi karena lebih murah. Begitu juga ajaran palsu banyak yang menggemarinya karena tidak menyentuh dagingnya, tidak menyucikan secara jelas dan tegas, masih bisa begini, bisa begitu, bebas semuanya. Pengajaran palsu itu ngeri sebab membinasakan, membawa kepada maut!
II Petrus 2:1-2
2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
2:2 Banyak orang akan mengikuti cara hidup mereka yang dikuasai hawa nafsu, dan karena mereka Jalan Kebenaran akan dihujat.
Bisa dilihat ajarannya benar atau tidak yah dari buahnya. Lihat saja buah-buah pelayanannya, kalau sesuai Firman Tuhan itu pasti benar. Apalagi kalau hidup dalam hawa nafsu daging, tidak usah kita pingin tahu coba-coba dengar benar atau tidak! Harus ada kepekaan.
Pengajaran palsu ini memang banyak dan lebih disenangi karena tidak mematikan daging, akhirnya pengajaran yang benar dihujat.
b) Memiliki kepekaan rohani untuk bisa membedakan antara yang benar dan baik dengan yang jahat sehingga kita tidak jatuh di dalam dosa.
Jadi dengan kita bertekun dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci maka kita mengalami penyucian dan memiliki kepekaan sehingga tidak bisa disesatkan dan tidak bisa jatuh dalam dosa, sehingga suatu saat kita akan mencapai kualitas rohani dewasa penuh sempurna, sempurna seperti Yesus. Sekarang kita menghadapi angin pengajaran palsu, kalau kanak-kanak gampang dibimbangkan, kalau dewasa ada kepekaan.
Ini tanda dewasa rohani, bisa makan makanan keras. Periksa diri kita sudah makan atau belum. Kalau bisa makan, mau mendengar dan dengar-dengaran pada Firman maka mengalami penyucian panca indera. Ada kepekaan untuk membedakan yang benar dengan yang salah. Mulai dari soal pengajaran dia tahu membedakan.
2. Efesus 4:11-13
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Tanda dewasa rohani memiliki jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Kalau anak kecil dirinya sendiri tidak bisa dia layani apalagi melayani orang lain. Yang memberikan jabatan itu adalah Yesus. Diberikan kepada siapa? Kepada orang-orang khusus. Artinya orang yang mau disucikan oleh Firman pengajaran tadi, yang mau makan makanan keras. Yesus yang berikan jabatan, bukan dari manusia tetapi dari Yesus. Jabatan pelayanan itu adalah tempat kita di dalam Tubuh Kristus. Lihat saja anggota tubuh kita, semua bergerak, sampai sel-sel terkecil bergerak. Ayo kita minta kepada Tuhan supaya Tuhan perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus. Lewat Firman pengajaran yang benar, Tuhan menempatkan kita di dalam Tubuh Kristus sesuai kehendak Tuhan. Jadi kalau mau melayani dengar Firman Tuhan dulu, nanti Tuhan yang tempatkan sesuai dengan kehendaknya Tuhan. Tidak suka dengar Firman, tidak dengar-dengaran pada Firman pengajaran lalu mau melayani, kekuatannya dari mana! Kita makan supaya menghasilkan energi dan kuat bekerja. Makanya banyak pelayan Tuhan yang berguguran karena tidak makan. Mari paduan suara, pemain musik, pembantu mimbar, kita semua yang telah melayani periksa, makan atau tidak. Kalau tidak makan lalu paksa melayani nanti jatuh. Jatuh dalam dosa, jatuh dengan keinginan dagingnya, jatuh dengan pengaruh-pengaruh dunia.
Saya pengalaman waktu doa puasa lalu harus bekerja ketika jadi pengerja. Rabu puasa ternyata diajak ibadah di Surabaya karena waktu itu tidak ada pemain musik. Sampai di Surabaya melayani dari jam 6 sampai jam 8. Bukan cuma keroncong tetapi sudah dangdutan dalam perut. Waktu mau pulang mobil mogok, jadi didorong. Kalau lapar paksa bekerja bisa pingsan. Makanya banyak yang pingsan, gugur, jatuh karena tidak makan.
Mari kita makan Firman pengajaran, maka Tuhan akan tempatkan kita di dalam Tubuh Kristus sesuai kehendaknya. Karunia Roh Kudus itu kemampuan ajaib untuk kita bisa melayani Tuhan sesuai jabatan. Coba bayangkan bapak ibu kekasih dalam Tuhan, anggota paduan suara latihannya hanya 2x seminggu, minggu sudah tampil menyanyi. Kalau tidak ada kemampuan ajaib dari Tuhan tidak bisa. Saya juga jujur waktu jadi anggota paduan suara buta not, tetapi Tuhan kasih kemampuan ajaib sehingga bisa. Karunia Roh Kudus ini menetapkan jabatan pelayanan kita supaya tidak ditinggalkan.
Dulu doa saya waktu masih pengerja saya tidak berdoa minta jadi gembala, saya berdoa Tuhan perjelas dan pertajam panggilan dan pilihanMu, ternyata dipanggil dan dipilih jadi gembala. Supaya jabatan pelayanan kita tetap, karunia Roh Kudusnya makin bertambah, kita harus bertekun dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dan karunia-karuniaNya. Termasuk ibadah-ibadah persekutuan yang benar, kita tekuni itu maka kemampuan ajaib dari Tuhan semakin bertambah, karunianya semakin bertambah.
Persekutuan yang benar adalah tempat persemaian yang paling subur dari benih karunia-karunia Roh Kudus. Ditumbuuhkan kepada kita, karunianya semakin bertambah sampai jabatan pelayanan itu permanent. Tempat dalam Tubuh Kristus permanent, tidak bisa diganggu gugat oleh orang lain. Pengalaman mengikuti persekutuan Tubuh Kristus, Tuhan pertambahkan terus karunia. Awalnya dipercaya jadi pelayan perjamuan suci. Lalu ditingkatkan vocal grup, ditingkatkan main musik, ditingkatkan pimpin pujian, sekarang khotbah tiap hari. Bukan mau menyombongkan diri, siapa saya ini.
Ayo tekuni persekutuan yang benar. Kalau persekutuannya salah maka karunianya berkurang sampai jabatan pelayanannya hilang. Kalau persekutuannya benar maka jabatannya bertambah sampai permanent. Akhir bulan kita tekuni persekutuan, bekerja bersama-sama. Hati-hati soal persekutuan, kalau persekutuan salah bukan karunia yang bertambah-tambah tetapi dosa yang bertambah.
Yesaya 30:1
30:1 Celakalah anak-anak pemberontak, demikianlah firman TUHAN, yang melaksanakan suatu rancangan yang bukan dari pada-Ku, yang memasuki suatu persekutuan, yang bukan oleh dorongan Roh-Ku, sehingga dosa mereka bertambah-tambah,
Roh Kudus memuliakan pengajaran, jadi persekutuan yang salah bukan oleh dorongan Firman pengajaran tetapi dorongan yang lain.
Yesaay 30:2
30:2 yang berangkat ke Mesir dengan tidak meminta keputusan-Ku, untuk berlindung pada Firaun dan untuk berteduh di bawah naungan Mesir.
Kita periksa, kita datang dalam satu persekutuan, termasuk dalam penggembalaan, kalau semakin kering dipertanyakan persekutuan itu benar atau salah. Kalau benar pasti bertambah karunianya. Kalau salah karunia berkurang, jabatan hilang, urapan kering, dosanya yang bertambah! Saya belajar sejak zaman pengerja dulu untuk tidak sembarang masuk dalam persekutuan, sebab resikonya seperti ini. Bukan mengarah ada pembangunan Tubuh Kristus tetapi dalam pembangunan Tubuh Babel yang akan dibinasakan.
Kita datang beribadah di sini cari apa, kalau karena dorongan yang lain, bukan karunia yang bertambah, dosa yang bertambah. Kita menggelar persekutuan untuk apa? Untuk mendengarkan Firman pengajaran atau sekedar menunjukan kita hebat, masih eksis, bukan! Tetapi untuk mendengarkan Firman pengajaran supaya karunia bertambah, kita semakin dipakai oleh Tuhan, jabatan kita tetap, tidak bisa didongkel oleh setan sekalipun.
Salah satu tanda persekutuan yang salah itu berangkat ke Mesir, Mesir itu dunia. Jadi persekutuan yang salah itu yang ditonjolkan hanya perkara-perkara dunia. Kita mau mengelar ibadah persekutuan, jangan yang kita tonjolkan cuma yang dunia yang jasmani. Musiknya, gedungnya, konsumsinya, jangan cuma itu yang ditonjolkan. Bagian konsumsi ini yang paling capek, diaturlah supaya saat dengar Firman kita tetap fokus, jangan terkantuk-kantuk, sudah loyo karena sibuk urus masakan. Ayo fokus kita dengar Firman.
Mari kita sama-sama semua melayani dengan karunia-karunia Roh Kudus dari Tuhan. Jangan dengan kemampuan daging tetapi kemampuan ajaib dari Tuhan. Tanda melayani dengan kemampuan Roh Kudus:
I Korintus 12:7-11
12:7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
12:8 Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
12:9 Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menyembuhkan.
12:10 Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.
12:11 Tetapi semuanya ini dikerjakan oleh Roh yang satu dan yang sama, yang memberikan karunia kepada tiap-tiap orang secara khusus, seperti yang dikehendaki-Nya.
Jadi tanda melayani dengan karunia Roh Kudus, sekalipun karunia berbeda-beda tetapi bisa bekerja sama untuk kepentingan pembangunan Tubuh Kristus. Jangan kepentingan pribadi! Sehingga tertib, tidak kacau. Kadang melayani tetapi kepentingan kita yang lebih ditonjolkan. Contoh dalam tim musik, mau menonjolkan diri sendiri sehingga tidak ada harmonisasinya. Contoh kalau nyanyi mau menonjol sendiri, dia teriak-teriak sendiri, tidak bagus itu! Dalam konsumsi untuk kepentingan sendiri, akhirnya bungkus makanan untuk dibawa pulang. Kadang karena untuk kepentingan dirinya sendiri sehingga tidak bisa tersentuh hatinya, tidak bisa tersentuh perasaannya, gampang tersinggung dan tersandung. Kalau kita Tubuh Kristus tidak gampang tersinggung atau tersandung. Saya kerja untuk kepentingan Tubuh Kristus, bukan untuk golongan. Ayo semua tertib dan teratur. kalau memang ada kelebihannya lalu mau dibawa pulang, silahkan bawa pulang dari pada basi percuma. Rut saja kerja di ladang Boas, dia dapat makanan, ada kelebihan dia bawa pulang, Alkitab bilang boleh bawa pulang. Tetapi untuk kepentingan Tubuh Kristus, peserta semua puas makan, baru kita makan dan kalau ada sisanya silahkan bawa pulang.
Sikap kita dalam jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus:
a) I Timotius 4:14
4:14 Jangan lalai dalam mempergunakan karunia yang ada padamu, yang telah diberikan kepadamu oleh nubuat dan dengan penumpangan tangan sidang penatua.
II Timotius 1:6
1:6 Karena itulah kuperingatkan engkau untuk mengobarkan karunia Allah yang ada padamu oleh penumpangan tanganku atasmu.
Sikap benar yang pertama adalah jangan lalai dalam ibadah pelayanan. Jabatan itu dari Tuhan Yesus. Jangan lalai dalam mengerjakan pelayanan, sebaliknya berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan Yang banyak terjadi bukan mengobarkan tetapi mengorbankan jabatan pelayanan untuk mendapatkan yang jasmani. Yang bagaimana yang dimaksud dengan lalai?
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari penumpahan darah!
Lalai ini tidak setia dan tidak tanggung jawab di dalam ibadah pelayanan. Lalai ini termasuk menghambat pedang dari penumpahan darah, artinya tidak mau disucikan! Kelihatan mantap melayani tetapi tidak mau disucikan, Firman selalu ditolak, itu lalai namanya! Karena yang Tuhan lihat adalah hati. Waktu memilih penggantinya Yudas Iskariot, doa murid-murid “Engkaulah yang melihat hati!”. Sekalipun hebat melayani tetapi kalau hati ini menolak penyucian, menolak Firman, itu lalai namanya.
Dan disebutkan orang yang lalai itu terkutuk, hidup dalam suasana kutukan, susah payah, beban berat, air mata. Dalam Matius pasal 25 dikatakan tidak berguna. Biar hebat kalau tidak mau disucikan, dihadapan Tuhan dia tidak berguna. Sudah tidak mau disucikan, tidak tanggung jawab lagi di dalam melayani, betul-betul tidak berguna, hanya untuk dilempar dan dicampakan ke tempat paling gelap.
Matius 25:26,30
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
25;30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Kalau kepada yang lain disebut hambaku yang baik dan setia, yang malas ini hanya disebut hamba yang tidak berguna, berarti sudah putus hubungan dengan Tuhan, dengan majikannya. Akibatnya betul-betul dalam suasana kutukan, penuh air mata, ratap tangis, kertak gigi, kehilangan jabatan, kehilangan karunia dan kehilangan keselamatan, menangis selamanya di neraka. Dalam Perjanjian Lama ada contoh Esau, punya jubah indah tetapi sering ditinggalkan di ruma untuk pergi berburu daging. ia dapat daging tetapi kehilangan hak dan berkat sulung. Dia menangis selama-lamanya, dia tidak bisa memperbaiki kesalahannya. Untuk memperbaiki kesalahannya dia mencucurkan air mata tetapi tidak bisa memperbaiki kesalahannya. Hak dan berkat sulung sudah diambil oleh Yakub, Yakub yang memakai jubahnya, Yakub yang diberkati dan Esau kehilangan semuanya. Mungkin dapat yang jasmani, dapat gelar, dapat ijazah, dapat kedudukan, dapat kekayaan, tetapi kalau kehilangan keselamatan buat apa, tidak ada artinya semua itu.
Ibrani 12:16-17
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Hilang semua, yang ada hanya air mata dan ratap tangis. Ayo mari kita setia berkobar melayani. Jabatan dan karunia dari Tuhan itu dikobarkan, jangan dikorbankan.
Dalam Perjanjian Baru contohnya Yudas. Yudas dipakai, dia bendahara. Waktu Yesus mengutus murid berdua-dua Yudas termasuk di situ. mereka kembali, Yudas juga kembali dan melapor, pelayanan mereka berhasil mengusir setan dan sebagainya. Kelihatan dalam pelayanan giat dan dipercaya. Tetapi ada satu kelalaian Yudas yaitu tidak mau menerima penyucian, dia pencuri dan pendusta. Waktu Firman datang, Yesus menegur dengan langsung dan keras “lebih baik bagi orang itu tidak dilahirkan, dia yang mencelupkan roti ke dalam pinggan bersama dengan Aku, dia yang menyerahkan Aku” terang-terangan kesalahan Yudas ditunjuk, apa yang dia katakan? Bukan aku ya Rabi. Yudas menolak penyucian, kesempatan terakhir untuk Yudas ditolong dia tidak mau. Inilah orang yang lalai dalam pelayanan, lalai dalam penyucian, betul-betul binasa seperti Yudas. Tadi Esau mendapat daging tetapi kehilangan hak dan berkat sulung. Yudas mendapat 30 keping perak tetapi hanya untuk membeli tanah kuburan, tidak bisa dia nikmati.
Kisah Para Rasul 1:16-20
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini."
1:18 — Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri "Hakal-Dama", artinya Tanah Darah —.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Yudas kehilangan jabatan, kehilangan semuanya. Ayo terima penyucian supaya jabatan itu tetap dan karunia bertambah. Begitu menolak penyucian itu alarm, jabatan bisa lepas, karunia hilang, keselamatan juga hilang, hanya binasa seperti Yudas.
b) I Korintus 13:2
13:2 Sekalipun aku mempunyai karunia untuk bernubuat dan aku mengetahui segala rahasia dan memiliki seluruh pengetahuan; dan sekalipun aku memiliki iman yang sempurna untuk memindahkan gunung, tetapi jika aku tidak mempunyai kasih, aku sama sekali tidak berguna.
Melayani Tuhan oleh dorongan kasih. Kasih itu kekal, jadi kalau melayani oleh dorongan kasih maka pelayanan kita kekal, tidak ada istilah pensiun dari pelayanan. Tabernakel tidak bisa pisah dari 2 loh batu karena itulah yang diterima Musa di atas gunung Sinai, petunjuk membangun Tabernakel dan 2 loh batu. 2 loh batu bertuliskan 10 hukum kasih. Tabernakel sekarang ini adalah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, kalau tanpa kasih tidak ada gunanya. Tabernakel tanpa 2 loh batu tidak lengkap.
Sekarang saya juga dikoreksi oleh Tuhan, saya
gembala, gembala itu hebat sebab memimpin 4 jabatan yang lain, dia
menggembalakan guru, penginjil, rasul dan nabi. Makanya dikatakan seorang yang
menghendaki jabatan penilik jemaat atau gembala, dia menghendaki jabatan indah
dari Tuhan. Saya seorang gembala, saya
mengajar Tabernakel, namun kadangkala lupa untuk mengajar dengan kasih. Jadi
terlalu gampang untuk menjatuhkan hukuman kepada orang lain. Kalau mengajar
Tabernakel harus dengan kasih, yang jatuh itu diangkat, bukan yang jatuh itu
malah diinjak-injak. Kalau ada binatang haram, jangan disembelih. Artinya kalau
ada yang hidupnya dalam dosa ayo justru itu diangkat untuk dijadikan halal.
Bukan malah diusir, diapakan dan lain-lain.
Ayo kita melayani dalam bidang apa saja dengan kasih. Kasih itu kekal, kasih itu motor penggerak di dalam pelayanan. Tantangan yang kita hadapi memang luar biasa, penindasan, kelaparan, pedang, aniaya dan sebagainya tetapi kasih Allah menjadikan kita lebih dari pemenang. Jangan lihat besarnya tantangan lalu melepaskan pelayanan. Kita lihat besarnya tantangan tetapi ingat dalam diri kita ada kasih Allah, itu yang menjadikan kita lebih dari pemenang, kita tidak kalah, terus melayani sampai garis akhir.
Roma 8:35-37
8:35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang?
8:36 Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.
8:38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang,
Kalau ada kasih Allah kita lebih dari pemenang. Banyak tantangan kita hadapi, penyakit, masalah nikah, masalah buah nikah dan seterusnya, tetapi kalau ada kasih tidak akan mundur dari pelayanan, terus sampai garis akhir. Pelayanan sehebat apapun kalau tanpa kasih tidak berguna. Berarti hidup di dalam suasana kutukan, suasana ratap tangis dan kertak gigi. Sekarang periksa apakah sudah melayani dengan kasih atau belum.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Pelayanan yang didorong kasih itu taat dengar-dengaran pada segala perintah Tuhan, segala Firman Tuhan. Jangan dipilah-pilah, kalau cocok bagi daging taat, kalau tidak cocok tidak taat, jangan begitu! Semua perintah Tuhan harus kita taati dan dengar-dengaran, itu tanda kita melayani dengan kasih. Dalam penggembalaan ada struktur penggembalaan, taat pada gembala, apa arahan dari gembala ayo kita taati. Jangan seperti Korah, Datan dan Abiram yang melawan.
3. Bilangan 1:1-3
1:1 TUHAN berfirman kepada Musa di padang gurun Sinai, dalam Kemah Pertemuan, pada tanggal satu bulan yang kedua dalam tahun yang kedua sesudah mereka keluar dari tanah Mesir:
1:2 "Hitunglah jumlah segenap umat Israel menurut kaum-kaum yang ada dalam setiap suku mereka, dan catatlah nama semua laki-laki di Israel
1:3 yang berumur dua puluh tahun ke atas dan yang sanggup berperang, orang demi orang. Engkau ini beserta Harun harus mencatat mereka menurut pasukannya masing-masing.
Tanda dewasa rohani sanggup berperang. Artinya tekun dalam doa penyembahan. Menghadapi musuh-musuh kita harus tekun dalam doa penyembahan, dengan doa puasa. Waktu murid-murid menghadapi anak yang sakit ayan karena dirasuk roh bisu tuli, mereka tidak bisa mengusir roh itu. Kemudian Tuhan Yesus turun dari gunung dan mengusir roh itu. Murid-murid bertanya kenapa mereka tidak bisa mengusir roh itu. Tuhan Yesus katakan jenis ini tidak bisa diusir kecuali dengan doa dan puasa. Sekarang kita menghadapi peperangan rohani, harus banyak menyembah. Dalam menyembah kita sedang memerangi musuh dari dalam dan dari luar. Kalau tidak menyembah pasti kalah! Musuh dari dalam itu daging kita dengan segala keinginan dan hawa nafsunya, itu harus kita matikan. Musuh dari luar itulah setan tritunggal dengan pengaruh-pengaruh buruknya lewat dosa-dosa, pencobaan-pencobaan dan lain sebagainya.
Ini mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan mari kita kerjakan dengan baik. Menghadapi KKR nanti ada musuh-musuh yang kita hadapi. Musuh pertama dari dalam itulah daging kita. Dalam persekutuan inilah penggenapan Firman sesama menajamkan sesama. Dalam persekutuan seperti ini diizinkan baku gesek. Kalau daging terlalu tebal lalu baku gesek, bisa baku angkat parang di situ, bisa baku marah, baku maki dan lain sebagainya. Atau diam-diam simpan di hati. Begitu sudah KKR satu keluarga itu tidak datang karena tersinggung sama keluarga ini. Jangan seperti itu.
Amsal 27:17
27:17 Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
Akan diizinkan terjadi seperti itu. Kita kerja saja, jaga hati! Pas minta uang sama bendahara tetapi bendahar tidak keluar-keluar kamar, jangan marah. Karena itu harus banyak menyembah.
Ada 3 jenis doa yang diajarkan oleh Yesus dengan kegunaannya masing-masing:
a) Doa penyembahan 1 jam
Markus 14:37-38
14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Guna doa penyembahan 1 jam:
1) Supaya jangan jatuh dalam pencobaan. Kenapa jatuh dalam pencobaan? Karena menuruti keinginan daging. Makanya dalam doa penyembahan ini kita merobek daging. Keinginan daging kalau dituruti akan memikat dan menyeret keluar dari kehendak Allah sehingga jatuh dalam pencobaan.
Yakobus 1:14-15
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Kaum muda jangan turuti keinginan daging soal study, pekerjaan, masa depan dan jodoh. Ada yang tanya dia dari ajaran lain, dari agama lain malah dia bilang “sudah ini jawaban doa dari Tuhan” padahal karena dia lihat mobilnya, motornya, pangkatnya, gantengnya, cantiknya. Kalau ikuti daging bisa terseret jatuh dalam pencobaan. Soal pekerjaan juga, dapat tawaran pekerjaan tetapi mengganggu ibadah pelayanan, itu berarti keinginan daging.
2) Supaya jangan jatuh dalam dosa Babel, itu pemuncakan dosa.
Wahyu 18:2,10
18:2 Dan ia berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang dibenci,
18:10 Mereka akan berdiri jauh-jauh karena takut akan siksaannya dan mereka akan berkata: "Celaka, celaka engkau, hai kota yang besar, Babel, hai kota yang kuat, sebab dalam satu jam saja sudah berlangsung penghakimanmu!"
Kalau malas menyembah bisa jatuh dalam dosa Babel, puncaknya dosa, dosa makan minum, dosa kawin mengawinkan, dosa seks dengan berbagai ragamnya. Dengan keadaan dunia akhir zaman yang begitu luar biasa, manusia mencari kepuasan seks dengan memodifikasi seks itu bagaimana rupa untuk memuaskan nafsunya, dengan sesama jenis, dengan benda mati dan lain sebagainya, ngeri sekali!
b) Doa puasa
Mattius 4:1-11 (Perikop: Pencobaan di padang gurun)
Di sini Yesus berpuasa. Jadi doa puasa ini untuk mengalahkan setan dengan segala pencobaannya. Ada 3 pencobaan yang disodorkan oleh setan, pencobaan soal yang jasmani, pencobaan soal ibadah dan pencobaan soal penyembahan. Setan itu cuma coba-coba, kita lawan dengan doa puasa. Seringkali pencobaan dari setan itu seakan-akan menjawab kebutuhan kita padahal menjerumuskan. Ketika Yesus lapar setan berkata “jika Engkau Anak Allah rubahlah batu-batu ini menjadi roti” ini menjawab kebutuhan, orang lapar butuh makan. Sebenarnya dia cuma coba-coba. Soal ibadah dicoba-coba, bawa ke bumbungan Bait Allah lalu menyuruh Yesus menjatuhkan diriNya. Tuhan tolong jangan sampai kita terjerumus dalam ibadah yang palsu, kekacauan ibadah.
c) Doa semalaman
Lukas 6:12-13
6:12 Pada waktu itu pergilah Yesus ke bukit untuk berdoa dan semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah.
6:13 Ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya kepada-Nya, lalu memilih dari antara mereka dua belas orang, yang disebut-Nya rasul:
Matius 14:23-25
14:23 Dan setelah orang banyak itu disuruh-Nya pulang, Yesus naik ke atas bukit untuk berdoa seorang diri. Ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ.
14:24 Perahu murid-murid-Nya sudah beberapa mil jauhnya dari pantai dan diombang-ambingkan gelombang, karena angin sakal.
14:25 Kira-kira jam tiga malam datanglah Yesus kepada mereka berjalan di atas air.
Guna doa semalaman:
1) Untuk menetapkan dan memantapkan jabatan pelayanan. Begitu Yesus selesai berdoa, Dia pilih 12 rasul dan ditetapkan jabatannya. Saya bilang sama pengerja berdoa supaya Tuhan pertajam panggilannya. Sebagai singer mantap jabatannya, sebagai paduan suara mantap dan tidak keluar dari situ, terus semua melayani semakin mantap jabatannya. Jangan sedikit-sedikit mundur dan ditinggalkan. Biarlah tetap dan mantap jabatan pelayanan.
2) Untuk menghadapi angin dan gelombang yang menerpa perahu kehidupan kita. Yesus berdoa semalaman, melihat murid-muridNya diterpa angin dan gelombang. Banyak angin dan gelombang yang menerpa perahu kehidupan kita dan seringkali terjadi dengan tiba-tiba. Dari mulus-mulus tiba-tiba mengamuk taufan, kapal ditimbus angin dan gelombang sampai hampir tenggelam. Yang paling berat itu kalau menghantam nikah dan buah nikah kita. Kita tidak mampu, tinggal berseru semalaman kepada Yesus.
Matius 14:31-32
14:31 Segera Yesus mengulurkan tangan-Nya, memegang dia dan berkata: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?"
14:32 Lalu mereka naik ke perahu dan angin pun redalah.
Mungkin tahun lalu dihantam angin dan gelombang karena kurang penyembahannya, ayo tingkatkan doa penyembahan supaya reda itu semau. Ayo ikut doa semalaman, jangan takut kurang darah. Demi angin dan gelombang itu reda, demi jabatan pelayanan dan karunia itu dimantapkan ayo doa semalaman.
Dari 3 tanda dewasa rohani ini kita lihat tempat mendewasakan kita adalah dalam 3 macam ibadah pokok.
1. Meja roti sajian ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci. Kita makan Firman, rohani kita dikenyangkan.
2. Pelita emas ketekunan dalam ibadah Raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus, karunia dipertambahkan dan jabatan ditetapkan
3. Mezbah dupa emas ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kasih Allah ini yang mendorong kita untuk bisa bertahan dalam menghadapi segala tantangan, pergumulan. Tekun dalam doa penyembahan sehingga bisa berperang menghadapi musuh-musuh.
Ayo tekun 3 macam ibadah, di situlah rohani kita didewasakan. Sebagai contoh Petrus mengalami pendewasaan rohani di dalam penggembalaan.
Yohanes 21:15-17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
3 kali pertanyaan Yesus tentang kasih dikaitkan dengan penggembalaan. Ini untuk mendewasakan rohani Petrus, Firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah pokok.
Yohanes 21:18-19
21:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19 Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus: "Ikutlah Aku."
Dalam penggembalaan rohani kita didewasakan sampai bisa mengulurkan tangan seperti Petrus. Tinggal ini yang bisa kita lakukan menghadapi pergumulan, ulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan menolong kita.
Apa artinya mengulurkan tangan kepada Tuhan?
1. Taat pada Firman Tuhan apapun resikonya sekalipun sakit bagi daging kita. Orang angkat tangan itu orang menyerah, terserah Engkau Tuhan. Bukan kehendak kita, tetapi kehendak Tuhanlah yang jadi.
2. Setia berkobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir apapun resiko yang dihadapi.
3. Menyembah Tuhan.
Kita tidak mampu berbuat apa-apa, tinggal menyembah saja. Curhat sama Tuhan. Kalau curhat pada manusia, kadang manusia itu ember bocor. Saya diizinkan Tuhan supaya curhatnya hanya kepada Tuhan saja. Dulu saya terlalu manja, sedikit-sedikit telpon papa. Sampai di sini sudah curhat sama papa. Nasihat papa “layani saja, itu pekerjaan Tuhan, banyak menyembah. Kalau ada kebuntuan dalam mencari pembukaan Firman tinggal telpon. “Masa begitu saja tidak tahu!” biasanya begitu papa menjawab. Ditanya 1 ayat keluar 5 ayat. Sekarang curhatnya sama Tuhan, belajar untuk dewasa. Ayo kita belajar dewasa, curhat sama Tuhan. Kalau begitu tidak boleh curhat sama sesama? Boleh, silahkan. Tetapi yang utama curahkan seluruh isi hati kita kepada Tuhan. Kalau kita mengulurkan tangan kepada Tuhan, Tuhan sudah sedia mengulurkan tangan kepada kita untuk memegang kita. Tangan ketemu tangan, mujizat terjadi, kita hidup dalam tangan Yesus Gembala Agung.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Jadi kehidupan yang tergembala rohaninya didewasakan, tinggal mengulurkan tangan kepada Tuhan dan Tuhan siap memegang kita dengan tangan kananNya yang kuat yang memberi kemenangan.
Hasilnya:
1. Ada jaminan pemeliharaan hidup sekarang, masa depan, sampai hidup kekal. Hidup kekal saja diberikan, apalagi cuma hidup jasmani.
2. Ada jaminan perlindungan dan kemenangan. Tahun ini tahun mujizat, ada jaminan kemenangan dari Tuhan. Kemenangan terakhir kita duduk setakhta dengan Yesus di takhta Sorga menjadi Mempelai WanitaNya. Di tangan Tuhan ada jaminan kemenangan. Ayo kita serahkan hidup kita ke dalam tangan Tuhan. Tangan kanan Tuhan yang kuat yang memberikan kemenangan kepada kita sekalian.
Di depan kita ada perjamuan suci, untuk memberikan kemenangan kepada kita, Yesus rela mengulurkan tanganNya dipaku di kayu salib. Dia sudah mati dan bangkit, tanda Dia menang. Dan kemenangan itu juga akan Dia berikan kepada kita asal kita mau tergembala, mau didewasakan rohaninya.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
JADWAL IBADAH Rabu : Ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci → Pk. 17.00 Sabtu : Ibadah Doa Penyembahan → Pk. 16.30 Minggu : Ibadah Raya → Pk. 10.00 Ibadah Sekolah Minggu → Pk. 16.00 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar