Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:2
Ini
penampilan antikristus yang tampil dengan kombinasi 4 binatang buas yaitu naga,
macan tutul, beruang dan singa. Masih bicara tentang beruang. Beruang ini punya
cakar dengan daya cengkeram
yang kuat sehingga mangsanya sulit melepaskan diri. Juga punya daya cabik yang
kuat sehingga mangsanya dicabik-cabik. Sebagai contoh beruang punya cakar yang
kuat:
II
Raja-raja 2:23-25
2:23 Elisa pergi
dari sana ke Betel. Dan sedang ia mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota
itu, lalu mencemoohkan dia serta berseru kepadanya: "Naiklah botak,
naiklah botak!"
2:24 Lalu
berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia melihat mereka, dikutuknyalah mereka
demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor beruang dari hutan, lalu
mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.
2:25 Dari sana
pergilah ia ke gunung Karmel dan dari sana pula kembalilah ia ke Samaria.
Ada 2 ekor
beruang mencabik-cabik 42 anak yang mengolok-olok kepala Elia. Elia, pendahulu dari Elisa menunjukan
kegerakan Roh Kudus hujan awal. Kemudian Elisa menunjukan Roh Kudus hujan akhir,
Roh Allah yang ada pada Elia itu juga ada pada Elisa. Peristiwa ini terjadi di
Betel. Betel artinya rumah Tuhan. Kemudian yang diolok adalah kepala. Kepala
menunjukan Yesus, Firman pengajaran yang benar. Jadi 42 anak di Betel yang
mengolok-olok kepala Elisa menunjukan gereja Tuhan yang masih kanak-kanak
rohani karena menolak bahkan mengolok-olok Firman pengajaran yang benar. Kita
sudah kenyang dengan olokan, kita yang dalam pengajaran juga diolok-olok.
Akibatnya
dicabik-cabik beruang = dikuasai antikristus, sehingga tidak bisa masuk
kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang
sempurna. Di depan ini akan ada kegerakan Roh Kudus yang besar dan itu waktunya
singkat, bahkan sangat singkat. Kita bergumul bersama-sama, supaya saat
kegerakan itu terjadi kita ada di dalamnya.
Tanda
dicabik-cabik oleh antikristus adalah bukan Yesus yang menjadi kepala dalam
hidupnya tetapi serigala dan burung, itulah roh jahat dan roh najis. Sehingga
dia hidup di dalam dosa sampai puncaknya dosa. Dagingnya tercabik-cabik, berbau
amis dan busuk di hadapan Tuhan. Yesus mengeluh serigala ada liang, burung ada
sarang, tetapi Anak Manusia tidak ada tempat untuk meletakan kepalaNya. Itulah
keadaan gereja akhir zaman ini yang menolak pengajaran. Yesus tidak menjadi
kepalanya tetapi serigala dan burung yang menjadi kepalanya. Serigala berbicara
roh jahat dan burung berbicara roh najis, dia hidup dalam dosa sampai puncaknya
dosa. Kehidupan seperti ini nanti akan dicabik-cabik sesungguhnya pada masa
antikristus. Kalau sekarang dia berbuat dosa katanya pesta, pesta miras, pesta
narkoba, pesta seks. Enak dia lakukan tetapi nanti dia akan dicabik-cabik dalam
arti sesungguhnya oleh antikristus pada masa aniaya antikristus 3,5 tahun.
Lalu
bagaimana jalan keluarnya supaya kita tidak dicabik-cabik oleh antikristus.
Kita harus masuk dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan
Tubuh Kristus yang sempurna yaitu kegerakan yang dipimpin oleh Kabar Mempelai,
Firman pengajaran yang benar.
Pemberitaan
Firman dibagi 2:
1.
Kabar
Baik itulah Firman penginjilan. Kepada orang berdosa dan haus di padang gurun
dunia ini diberikan air sejuk sehingga selamat.
2.
Setelah
selamat tingkatkan pada Kabar Mempelai, Firman pengajaran, untuk disucikan dan
disempurnakan.
Kegerakan
Kabar Mempelai ini digambarkan dengan kegerakan Tabut Perjanjian. Tabut itu
punya 2 kayu pengusung.
Tujuan kayu pengusung untuk dipikul untuk bergerak maju, tidak diam di tempat.
Keluaran
25:13-15
25:13 Engkau harus
membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas.
25:14 Haruslah
engkau memasukkan kayu pengusung itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut
itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut.
25:15 Kayu
pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut dari
dalamnya.
Dulu Musa
disuruh membuat Tabernakel, salah satu alat di dalamnya adalah Tabut
Perjanjian. Tutupnya disebut tutup pendamaian dengan 2 kerub yang terbuat dari
emas murni menunjukan pribadi Allah Tritunggal. Kerub pertama itu Allah Bapa,
kerub kedua adalah Allah Roh Kudus, muka mereka menghadap tutup. Pada tutupnya
ada 7 percikan darah, itu menunjukan Yesus yang rela menderita sampai mati di
kayu salib. Allah Bapa dan Roh Kudus menjadi saksinya. Jadi tidak perlu kita
ragu, Yesus sungguh-sungguh mati di kayu salib, bangkit dan naik ke sorga untuk
menyelamatkan kita. Kepenuhan Allah ada pada pribadi Yesus. Jadi tutup
pendamaian ini adalah pribadi Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kemudian ada
peti dari kayu penaga yang hitam, bergetah, bengkok-bengkok dan keras. Itu
diambil dan dibentuk menjadi peti yang ukurannya sama dengan tutup lalu disalut
dengan emas bagian dalam kemudian bagian luar sehingga tidak kelihatan lagi
warna kayunya, yang kelihatan hanya warna emas, menjadi saja dengan tutup. Jadi
peti ini menunjukan gereja Tuhan, manusia darah daging kita ini yang mau
disucikan dan diubahkan untuk sama mulia dengan Yesus. Kemudian tutup dan peti
disatukan, ini penyatuan Mempelai, nanti terjadi pada pesta nikah Anak Domba. Ini
belum terjadi tetapi sekarang kabarnya kita dengar. Jadi tabut ini juga bicara
Kabar Mempelai.
Tabut ini punya
kayu pengusung berarti ada bobotnya. Kalau enteng tidak usah dipikul, dijinjing
saja. Ini menunjukan Kabar Mempelai punya bobot rohani untuk meningkatkan
kualitas rohani gereja Tuhan sampai sempurna.
I Timotius
6:20
6:20 Hai Timotius,
peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang
kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa
yang disebut pengetahuan,
Firman yang
hanya disampaikan dengan logika, itu omongan kosong yang tidak suci. Kalau
hanya pengetahuan yang disampaikan di situ, rugi kita datang. Kita percaya dan
yakin Kabar Mempelai yang kita dengar ini punya bobot yang meningkatkan
kualitas rohani kita sampai sempurna.
Dengan adanya
kayu pengusung maka Tabut Perjanjian itu bisa dipikul untuk bergerak maju. Arti
rohaninya:
1.
Dipikul
itu ditaruh di pundak. Pundak atau bahu itu menunjuk tanggung jawab. Jadi Kabar
Mempelai itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya sebab tertulis di
Alkitab. Kalau orang pertanyakan ada ayatnya, soal baptisan ada ayatnya, soal
kedudukan perempuan dalam nikah dan ibadah ada ayatnya, nikah yang benar itu
ada ayatnya, semua bisa dipertanggung jawabkan. Kalau tidak ada ayatnya orang
bisa ragu, tetapi kalau ada ayatnya tidak bisa dibantah!
2.
Hamba
Tuhan bertanggung jawab untuk mempraktekan dan memberitakan Kabar Mempelai.
Jadi saya sebagai hamba Tuhan supaya Firman itu punya bobot dan ada wibawa
Kristus di situ harus dipraktekan dulu baru diberitakan, sehingga punya bobot
untuk meningkatkan kualitas rohani sidang jemaat.
3.
Sidang
jemaat bertanggung jawab mempraktekan baru menyaksikan. Perempuan Samaria
praktek dulu, jadi pengalaman hidup, nikahnya dibenahi baru dia saksikan. Jadi
gembala dan sidang jemaat sama-sama tanggung jawab praktek dulu baru
diberitakan dan menyaksikan. Kalau ini kita lakukan maka akan terjadi kegerakan
yang dahsyat, jiwa-jiwa dimenangkan masuk dalam pengajaran ini menjadi satu
Tubuh Kristus yang sempurna. Bukan untuk dijadikan anggota jemaat, itu salah. Sekalipun
organisasinya lain tetapi sudah menerima Kabar Mempelai, puji Tuhan. Kita
berdoa supaya terjadi kegerakan menembusi tembok-tembok organisasi, tidak ada
lagi yang namanya sekat organisasi, semua satu tubuh Kristus, satu pengajaran,
satu kepala. Itulah tujuan kegerakan ini.
4.
Tanggung
jawab kita untuk bergerak maju menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ayo gerak maju,
jangan mundur. Mungkin tahun lalu sempat stagnan diam di tempat, ayo tahun ini bergerak
maju. Bertanggung jawab untuk masuk di dalam kegerakan Kabar Mempelai. Minggu
depan ada kegerakan di sini, ayo tanggung jawab masuk di situ. Jangan cuma menonton
melihat yang lain aktif di
dalam kegerakan. Saya sampaikan kepada grup hamba Tuhan, siapa yang mau
membantu silahkan, saya membuka diri untuk semua terlibat.
Kayu
pengusung tidak boleh dikeluarkan dari tabut, kalau dikeluarkan itu melanggar
Firman berarti dosa. Sebab salah satu pengertian dosa adalah pelanggaran
terhadap hukum Allah.
I Yohanes
3:4
3:4 Setiap orang
yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa ialah pelanggaran
hukum Allah.
Kayu
pengusung itu jangan dilepaskan dari tabut. Artinya:
1.
Kita harus
selalu siap sedia di dalam kegerakan Kabar Mempelai. Makanya kayu pengusung
standby di situ, kapanpun harus dipikul harus siap kita pikul. Minggu depan ada
kegerakan Kabar Mempelai, bulan 3 atau bulan 4 Paskah, begitu dikomando harus
siap sedia semua, jangan menggerutu. Kami hamba Tuhan harus siap sedia
memberitakan Kabar Mempelai kapanpun dipercayakan melayani. Sidang jemaat siap
sedia menyaksikan Kabar Mempelai. Siap sedia itu baik atau tidak baik waktunya.
Kapan itu waktu yang tidak baik? Aduh belum panen, belum gajian. Tetap harus
siap sedia baik atau tidak baik waktunya.
II Timotius 4:1
4:1 Di hadapan Allah dan Kristus Yesus
yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang mati, aku berpesan dengan
sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya dan demi Kerajaan-Nya:
Kita ini beritakan Firman lewat
kegerakan ini. Bukan kita khotbah tetapi kita undang pembicara dalam
penggajaran yang benar dan kita sebagai tuan rumah.
II Timotius 4:2
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah
baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Kami hamba Tuhan kadang diizinkan
sakit. Guru kami ajarkan kalau hanya kakinya sakit atau perutnya sakit, mulut
masih bisa khotbah yah khotbah.
Kecuali mulutnya sudah sakit tidak bisa bersuara, jangan dihakimi juga, itu
urusannya Tuhan.
2.
Setia
dalam mengikuti kegerakan Kabar Mempelai ini. Kita tidak tahu setelah ini
apakah bisa lagi menggelar KKR, Paskah atau natal. Kalau mengikuti tema di GPT
Kristus Kasih Malang ini tahun pengangkatan. Kita di sini tahun mujizat. Jadi
kalau mengalami mujizat keubahan hidup sampai sempurna pasti terangkat. Apalagi
dengan keadaan dunia yang semakin tidak jelas dan tidak menentu. Tetapi saya tidak mengajarkan untuk masa bodoh
dengan pekerjaan dan pendidikan. Silahkan kerja dengan baik, sekolah dengan
baik, tetapi selalu setia mengikuti kegerakan Tabut Perjanjian, kegerakan Kabar
Mempelai.
Begitu kita
tinggalkan, melepaskan kayu pengusung, maka jatuh dalam dosa. Kapanpun bergerak
komando harus siap bergerak semua. Bulan depan KKR di Wawondula, siap bergerak
semuanya baik ikut serta dirinya, doinya dan doanya. Kalau nganggur, tidak mau
ikut serta dalam kegerakan maka jatuh di dalam dosa.
Kalau kita
bertanggung jawab dan setia dalam kegerakan Kabar Mempelai maka ada hasilnya:
1.
Imamat
26:11
26:11 Aku akan menempatkan Kemah
Suci-Ku di tengah-tengahmu dan hati-Ku tidak akan muak melihat kamu.
Tuhan hadir di dalam setiap
ibadah kita, Tuhan selalu menyertai setiap langkah kita. Sebaliknya tanpa
pengajaran Kabar Mempelai, Tuhan muak melihat kita. Pengajaran ini bukan milik 1 organisasi gereja tetapi milik semua
gereja karena tertulis di dalam Alkitab. Tinggal mau menerima atau tidak. Ayo
jangan sampai Tuhan muak. Kenapa Tuhan muak? Karena sudah tidak punya kepala,
tidak ada yang mengontrol hidupnya. Hidupnya bebas mengikuti dagingnya dan hawa
nafsunya.
Saya lihat orang yang
meninggalkan pengajaran betul-betul ngeri. Tidak usahlah Tuhan yang muak, kita
yang melihat saja muak. Tetapi bukan berarti kita biarkan, tetap doakan, siapa
tahu masih mendapat kemurahan. Bapak Pdt. Pong Dongalemba mengatakan kalau ada
yang meninggalkan pengajaran ini kalau bisa kembali itu kemurahan, 1 banding
1.000. Kita sungguh-sungguhlah di dalam Kabar Mempelai.
2.
Bilangan
10:33
10:33 Lalu berangkatlah mereka dari
gunung TUHAN dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya, sedang tabut perjanjian
TUHAN berangkat di depan mereka dan berjalan tiga hari perjalanan jauhnya untuk
mencari tempat perhentian bagi mereka.
Kabar Mempelai membawa kita
mengalami suasana perhentian, damai sejahtera. Kita yang ibadah tatap muka
langsung, kadang menghadapi masalah sampai kita tidak mampu dan kadang sudah
tidak mau beribadah. Seharusnya terbuka mata, yang tergembala jarak jauh itu
sungguh-sungguh. Ada tantangan dihadapi tetapi tetap maju sebab ada perhentian,
kalau tidak ada perhentian sudah gila. Orang lain sudah hina-hina “memangnya
sudah tidak ada gereja di sini!”. Kabar Mempelai ini membawa kita dalam suasana
perhentian, ketenangan sampai nanti masuk kerajaan sorga yang kekal.
Memang ada musuh yang kita hadapi
tetapi kita tidak sendirian.
Ulangan 10:34-35
10:34 Dan awan TUHAN ada di atas mereka
pada siang hari, apabila mereka berangkat dari tempat perkemahan.
10:35 Apabila tabut itu berangkat,
berkatalah Musa: "Bangkitlah, TUHAN, supaya musuh-Mu berserak dan
orang-orang yang membenci Engkau melarikan diri dari hadapan-Mu."
Jangan heran kalau kita
diperhadapkan dengan musuh, tantangan yang luar biasa dan orang yang membenci,
tetapi jangan balas membenci. Kita punya Kabar Mempelai, ada Yesus beserta
kita, tidak perlu kita takut, tidak perlu kita ragu. Jangan mundur, pikul tabut
dan bergerak maju. Sasaran akhir kita sudah jelas yaitu Yerusalem Baru.
Dulu
perjalanan bangsa Israel untuk masuk tanah Kanaan dari kaki gunung Sinai dipimpin
oleh Tabut Perjanjian. Sekarang kegerakan rohani kita menuju Yerusalem Baru
dipimpin oleh Kabar Mempelai Firman pengajaran yang benar. Kalau masuk dalam kegerakan
tetapi tanpa pengajaran yang benar itu adalah kegerakan yang nekat. Jangan
gerak sendiri, lihat tabut dan dengarn komando pemimpin. Dalam kitab Yosua ada
komando pandang tabut, lihat imam yang memikul, jangan gerak sendiri. Bangsa
Israel pernah bergerak sendiri tanpa Tabut Perjanjiian, itu gerakan nekat,
mereka kalah dan tercerai berai.
Bilangan
14:44-45
14:44 Meskipun
demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN
dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.
14:45 Lalu turunlah
orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang
mereka; kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma.
Bergerak
sendiri tanpa Kabar Mempelai dan gembala itu nekat. Kaum muda persekutuan Tubuh
Kristus mulai dari nikah, menikah tanpa pengajaran dan tanpa Kabar Mempelai itu
nekat. Bukannya menyatu tetapi malah kalah dan tercerai berai. Kita mengikuti
suatu persekutuan kalau tanpa pengajaran Kabar Mempelai itu kegerakan nekat dan
pasti tercerai berai. Bukan
kita diajar eksklusif tetapi diajar ketegasan, jangan nekat. Istilah tercerai
itu untuk nikah, nanti terganggu nikah. Tidak mengarah pada kesatuan Tubuh
Kristus tetapi malah tercerai berai.
Cerita dalam
Bilangan pasal 14 ini adalah buntut persungutan Israel. Sebelumnya mereka
bersungut-sungut dan belum tuntas diselesaikan mereka sudah mau bergerak.
Bilangan
14:1-3
14:1 Lalu segenap
umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu menangis pada malam itu.
14:2
Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat
itu berkata kepada mereka: "Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau
di padang gurun ini!
14:3 Mengapakah
TUHAN membawa kami ke negeri ini, supaya kami tewas oleh pedang, dan isteri
serta anak-anak kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke
Mesir?"
Kadang-kadang
kita juga seperti itu, bersungut-sungut untuk hal yang belum terjadi. Belum di
jalani sudah langsung bersungut. Nanti bagaimana konsumsinya, akomodasinya
bagaimana, siapa yang mau datang. Nanti lihat, pasti ada yang datang! Ini
pekerjaan Tuhan, kita hanya diikut sertakan, kita tidak usah bersungut-sungut.
Penyebab
bersungut-sungut.
Bilangan 13:2,27-28,30-33
13:2 "Suruhlah
beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel;
dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya
pemimpin-pemimpin di antara mereka."
13:27 Mereka
menceritakan kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh
kami, dan memang negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah
hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa
yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar,
juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
13:30 Kemudian
Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya:
"Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan
mengalahkannya!"
13:31 Tetapi
orang-orang yang pergi ke sana bersama-sama dengan dia berkata: "Kita
tidak dapat maju menyerang bangsa itu, karena mereka lebih kuat dari pada
kita."
13:32 Juga mereka
menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai
mereka, dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah
suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana
adalah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
13:33 Juga kami
lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang
raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka
terhadap kami."
Belum
dijalani sudah takut duluan. Ini penyebab bersungut, lebih membesarkan
pencobaan dari pada kuasa Firman, dari pada janji Tuhan. Tuhan sudah janji kamu
pasti menang menduduki Kanaan. Merek malah berkata “besar-besar orangnya,
dorang raksasa aduh torang cuma belalang”. Kadang kita begitu, belum dijalani
sudah bicara “aduh tidak mungkin, tidak bisa!” jalani dulu dan lihat pembelaan
Tuhan. Masalah apapun yang dihadapi kalau kedepankan ketakutan daging pasti
bersungut-sungut. Orang seperti itu tidak bisa dipakai dalam kegerakan. Cuma
waktu sekolah minggu saja kelihatan hebat “beranilah seperti Daniel!”.
Bilangan
13:27-28
13:27 Mereka menceritakan
kepadanya: "Kami sudah masuk ke negeri, ke mana kausuruh kami, dan memang
negeri itu berlimpah-limpah susu dan madunya, dan inilah hasilnya.
13:28 Hanya, bangsa
yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar,
juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.
Bangsa Israel
sudah tahu Firman, sudah mengerti Firman. Ini menunjuk orang yang sudah dalam
pengajaran tetapi begitu sudah diperhadapkan dengan masalah dia bimbang, ragu,
kuatir. Kenapa bisa bimbang? Karena pengajaran ditambah suara daging. Betul ini
kegerakan, hanya, tapi. Maju saja, tidak usah kita ragu. Ayo semangat, tetapi
jangan nekat, jangan gerak sendiri-sendiri. Kalau gerak sendiri itu nekat.
Kalau sudah
bimbang pasti membesarkan suara daging dari pada suara Firman. Bimbang itu
suara daging.
Bilangan
13:32
13:32 Juga mereka
menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka,
dengan berkata: "Negeri yang telah kami lalui untuk diintai adalah suatu
negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana adalah
orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya.
Kalau Kabar
Mempelai ditambah suara daging kita malah menjadi kabar busuk. Makanya orang tidak
mau dan jadi alergi. Apa itu pengajaran, katanya begini begitu, coba lihat dia
sendiri! Ayo suara-suara daging dimatikan. Maju saja, mujizat terjadi. Tidak
usah ragu, kalau orang mau hambat tetap maju. “Kalau iblis berseru maju saja,
katanya jangan maju, maju saja, percaya pasti menang oleh darah Tuhanku” anak
sekolah minggu saja tahu. Tidak usah lihat tantangan apalagi kalau tantangan
dari dalam. Tidak usah kita urus, tidak usah urus omongan orang, yang kita mau
urus rohani kita maju. Apalagi kalau Kabar Mempelai dicampur dengan kabar-kabar
lain, berita-berita lain, ajaran-ajaran lain, itu sudah busuk dan berulat.
Celakanya kabar yang busuk ini cepat menyebar untuk melemahkan rohani. Hati-hati
dengan kabar-kabar yang lain. Biarlah Kabar Mempelai saja yang kita dengar,
tidak usah suara-suara sumbang itu kita dengar, nanti kita jadi lemah.
Bilangan 14:1
14:1 Lalu segenap umat itu mengeluarkan suara nyaring dan bangsa itu
menangis pada malam itu.
Begitu
mendengar kabar busuk menyebar dengan cepat langsung loyo dan lemas. Saya
bersyukur Firman ini datang pas kita diperhadapkan dengan pengalaman seperti
ini. Kita mau mengalami kegerakan malah ada suara-suara lain muncul. Tidak usah
dengar suara-suara itu, ikuti saja kegerakan Tabut, Kabar Mempelai. Kalau kita
ikuti suara daging kita malah jadi kabar busuk, jadi lemah.
Kita yang
sudah dalam Kabar Mempelai lalu menjadi bimbang menghadapi masalah malah
membuat orang lain menjadi lemah. Seharusnya kita tunjukan kita ada di
pengajaran puncak, dalam Kabar Mempelai, kita kuat sehingga orang lain tertarik
mendengar Kabar Mempelai. Kalau kita lemah, lalu orang di luar Kabar Mempelai
yang menguatkan, itu terbalik. Yang dalam Kabar Mempelai kalau sering bimbang
menghadapi masalah hanya melemahkan orang lain, tidak mungkin dipakai Tuhan.
Akibat
bersungut-sungut:
1.
Bilangan
14:35
14:35 Aku, TUHAN, yang berkata
demikian. Sesungguhnya Aku akan melakukan semuanya itu kepada segenap umat yang
jahat ini yang telah bersepakat melawan Aku. Di padang gurun ini mereka akan
habis dan di sinilah mereka akan mati."
Bersepakat melawan Tuhan. Artinya
kelihatan bersekutu tetapi melawan Tuhan. Ini yang saya tidak mau terjadi, kita
kelihatan bersekutu menjadi panitia KKR tetapi bersungut-sungut. Itu kelihatan
bersekutu tetapi sebenarnya melawan Tuhan! Tidak usahlah bersungut-sungut, tidak ada guna kita
gelar KKR kalau bersungut-sungut, tidak dapat apa-apa malah rugi. Namanya
daging dengan daging dikasih baku gesek pasti akan muncul riak-riak tetapi
diupayakan diredam, jangan sampai bersungut, apalagi sampai bertengkar dan
berbantah-bantahan sampai bertengkar gara-gara bawang, tomat, kayu dan segala
macam.
Bilangan 14:4
14:4 Dan mereka berkata seorang kepada
yang lain: "Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, lalu pulang ke
Mesir."
Akibatnya pulang ke Mesir,
artinya kembali pada hidup lama. Selesai KKR malah kembali ke hidup lama karena
ketika KKR ribut, gontok-gontokan. “Kalau begini lebih baik masih di gereja
besar, lebih baik di gereja bawang putih” jangan! Ini kita harus jaga. Ini Firman
sudah datang, semoga kita bisa dengar dan terima semuanya supaya bisa membuka
hati. Kalau ada suara-suara masuk tidak usah dicampur, nanti jadi kabar busuk,
biarkan saja. Aktif, kerja saja! Layani Tuhan dengan sungguh-sungguh.
2.
Bilangan
14:29
14:29 Di padang gurun ini
bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu yang
dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas, karena
kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Disebut bangkai, bangkai itu
sebutan untuk binatang. Artinya rohaninya merosot dari bintang jadi binatang.
Ini akibat kalau diisi persungutan dan perbantahan, tidak menjadi sama dengan
Tuhan tetapi menjadi sama dengan setan, binatang buas. Tanda-tanda bangkai yang
jangan ada pada kita.
a)
Lidahnya
buas.
Yakobus
3:8
3:8 tetapi tidak
seorang pun yang berkuasa menjinakkan lidah; ia adalah sesuatu yang buas, yang
tak terkuasai, dan penuh racun yang mematikan.
Lidah kalau
tidak dikuasai Firman dia buas, perkataan jahat dan najis, hanya melemahkan dan
mematikan rohani orang lain. Nanti namanya tim dekor, tim konsumsi, tim sound
sistem namanya ada banyak kepalanya, masing-masing ada usulnya tetapi jangan
sampai lidah kita buas! Begitu usulnya tidak diterima langsung mencak-mencak ba
veto di situ. Mari ambil keputusan bersama dengan kepala dingin. Itulah kalau
ada Firman Tuhan sehingga bisa berkepala dingin, berpengertian, menahan kata.
b)
Perilakunya
juga buas, sulit terkontrol. Jangan sampai kita izinkan iblis masuk, jangan
buka cela, jangan berikan keunttungan kepada iblis. Tuhan baik, Tuhan sayang
kita, Firman selalu diperdengarkan karena kita mau dipakai pada kegerakan ini.
3.
Bilangan
14:30
14:30 Bahwasanya kamu ini tidak akan
masuk ke negeri yang dengan mengangkat sumpah telah Kujanjikan akan Kuberi kamu
diami, kecuali Kaleb bin Yefune dan Yosua bin Nun!
Tidak bisa masuk negeri
perjanjian = Yerusalem Baru. Berarti apa artinya kalau tidak masuk? Binasa
selamanya dihukum Tuhan!
Persungutan
itu kelihatan kecil tetapi akibatnya dahsyat sekali. Jadinya melawan Tuhan,
rohani merosot dan tidak bisa masuk Yeusalem Baru. Terhadap orang Israel Tuhan
sampaikan peringatan yang keras bahkan hajaran Tuhan. Waktu mendengar
peringatan yang keras dari Tuhan dan melihat hajaran Tuhan responnya bagaimana?
Bilangan
14:29
14:29 Di padang
gurun ini bangkai-bangkaimu akan berhantaran, yakni semua orang di antara kamu
yang dicatat, semua tanpa terkecuali yang berumur dua puluh tahun ke atas,
karena kamu telah bersungut-sungut kepada-Ku.
Bangsa Israel
berkabung dengan sangat. Kelihatan sadar dan menyesal tetapi tidak
sungguh-sungguh. Banyak kali kita seperti itu, mendapat peringatan keras dari
Tuhan lewat Firman, bahkan mungkin sudah kena hajaran, minta-minta ampun,
menangis, bahkan mungkin minta didoakan oleh gembala, kelihatan sadar dan
menyesal tetapi tidak sungguh-sungguh. Buktinya mereka melakukan tindakan
nekat.
Saya banyak
kali diperhadapkan dengan orang seperti itu. Datang menangis minta didoakan tetapi
tidak sungguh-sungguh. Lihat besok lusa dia lakukan lagi!
Bilangan 14:44-45
14:44 Meskipun
demikian, mereka nekat naik ke puncak gunung itu, tetapi tabut perjanjian TUHAN
dan Musa juga tidaklah meninggalkan tempat perkemahan.
14:45 Lalu turunlah
orang Amalek dan orang Kanaan yang mendiami pegunungan itu dan menyerang mereka;
kemudian orang-orang itu mencerai-beraikan mereka sampai ke Horma.
Orang Israel
bertindak nekat, tidak mau mendengarkan Firman pengajaran, tidak mau mendengar
nasihat dari pemiimpin. Ini juga sikap yang banyak dilakukan orang Kristen,
waktu mendengar Firman yang keras, waktu sudah dihajar kelihatan sadar dan
menyesal, tetapi mau memperbaiki
kesalahan tanpa pengajaran, tanpa Kabar Mempelai, mereka cari jalan keluar
sendiri. Dan tidak mau mendengar nasihat pemimpin dan gembala. Orang-orang
seperti inilah orang-orang yang ditentukan untuk dihukum. Sampai Tuhan katakan
cuma Yosua dan Kaleb yang boleh masuk.
Ulangan
14:32-33
14:32 Tetapi
mengenai kamu, bangkai-bangkaimu akan berhantaran di padang gurun ini,
14:33 dan
anak-anakmu akan mengembara sebagai penggembala di padang gurun empat puluh
tahun lamanya dan akan menanggung akibat ketidaksetiaan, sampai
bangkai-bangkaimu habis di padang gurun.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata
ada orang tertentu yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu
orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang
yang fasik, yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan
hawa nafsu mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita,
Yesus Kristus.
Dia ada dalam
penggembalaan tetapi menyelusup. Jangan sampai kita menjadi orang-orang yang
ditentukan untuk dihukum tetapi menjadi orang-orang yang menjadi Mempelai
Wanita Tuhan, orangnya Tuhan.
Membaca ini
saya ngeri, bayangkan 603.550 laki-laki berumur 20 tahun ke atas, yang keluar
dari Mesir. Yang masuk Kanaan hanya Yosua dan Kaleb jadi 603.548 banding 2.
Betapa banyak yang merosot. Jadi kalau melihat cuma sedikit yang teguh di dalam
Kabar Mempelai itu sudah betul, itu penggenapan Firman. Ini menunjukan bahwa kegerakan
Kabar Mempelai ini adalah kegerakan penyaringan. Di dalam Kabar Mempelai ini
kita disaring, dalam persekutuan antara penggembalaan juga disaring, yang boleh
masuk Yerusalem Baru cuma beberapa. Ini jadi awasan untuk saya, saya sebagai
gembala, kita tuan rumah lalu ditentukan untuk tidak masuk Yerusalem Baru, aduh
jangan! Orang lain dapat berkat lalu kita tidak dapat apa-apa, jangan sampai
terjadi demikian!
Sikap yang
benar terhadap pengajaran supaya kita berhasil tembus masuk Yerusalem Baru.
Bilangan 13:30;
14:6-9
13:30 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati
bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki
negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!"
14:6 Tetapi Yosua
bin Nun dan Kaleb bin Yefune, yang termasuk orang-orang yang telah mengintai
negeri itu, mengoyakkan pakaiannya,
14:7 dan berkata
kepada segenap umat Israel: "Negeri yang kami lalui untuk diintai itu
adalah luar biasa baiknya.
14:8 Jika TUHAN
berkenan kepada kita, maka Ia akan membawa kita masuk ke negeri itu dan akan
memberikannya kepada kita, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.
14:9 Hanya,
janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri
itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan
mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka."
1.
Tetap
pegang teguh Kabar Mempelai, praktekan Kabar Mempelai. Perintah Tuhan bangsa
Israel akan masuk Kanaan sebab negeri itu sudah Tuhan berikan kepada bangsa
Israel. Memang untuk masuk Kanaan bangsa Israel harus hadapi peperangan. Untuk
pegang teguh pengajaran ini, mau praktekan Firman pengajaran harus siap
menghadapi peperangan. Ada musuh-musuh yang mau menghalangi kita harus siap
sedia. Firman ini praktis, setelah kita
dengar akan langsung diperhadapkan dengan tantangannya. Jangan heran ada
tantangannya, tetapi kita sudah dikuatkan oleh Firman Tuhan harus berani
menanggung resikonya. Jangan takut, Tuhan beserta kita. Tuhan yang berperang
ganti kita.
2.
“Jika
Tuhan berkenan kepada kita” ini sikap percaya dan mempercayakan hidup kita
kepada Tuhan. Percaya Kabar Mempelai sehingga kita tidak takut menghadapi
tantangan apapun. Tantangan akan semakin luar biasa, tetapi kita percaya saja.
Jangan takut, pegang teguh Firman pengajaran yang benar. Kita percaya
FirmanNya, pegang teguh Firmannya, kita tidak takut karena yakin Tuhan beserta,
berarti kita mengikut Tuhan sepenuhnya. Berangkat, siap! Maju, siap! Kalau
berkata nanti dulu, tunggu dulu, setengah-setengah, nanti malah jadi setengah mati.
Bilangan 14:24
14:24 Tetapi
hamba-Ku Kaleb, karena lain jiwa yang ada padanya dan ia mengikut Aku dengan
sepenuhnya, akan Kubawa masuk ke negeri yang telah dimasukinya itu, dan
keturunannya akan memilikinya.
Ayo ikut Tuhan sepenuhnya, jangan
setengah-setengah, jangan ragu-ragu. Melangkah maju ikut kegerakan, ada
tantangan dan rintangan ada Tuhan beserta, Tuhan berperang ganti kita. Jangan
lihat besarnya tantangan, lihat Yesus Mempelai Pria Sorga dengan kuasaNya yang
besar lewat Kabar Mempelai, mujizat Tuhan nyata. Kalau pandangan kita selalu
kepada Yesus maka kita
tidak akan gagal masuk ke
Yerusalem baru. Rencana Tuhan
tidak akan pernah gagal, yang gagal itu orangnya kalau tidak sungguh-sungguh.
Ikutlah Tuhan sepenuh, buktinya ikut Tuhan sepenuh kita tergembala dengan benar
dan baik.
Yohanes 10:4
10:4 Jika semua dombanya telah
dibawanya ke luar, ia berjalan di depan mereka dan domba-domba itu mengikuti
dia, karena mereka mengenal suaranya.
Ikuti kegerakan Firman ini, ikuti
pengajaran, ikuti nasihat dari gembala. Tergembala dengan benar dan baik maka
kita mencapai
sasaran akhir Yerusalem Baru. Jangan takut, Tuhan kita adalah Tuhan Yang Maha
Besar, Pengajaran ini besar, kuasanya besar, tidak usah kita takut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar