Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
25:52 Jika waktu yang masih tinggal sampai kepada
tahun Yobel sedikit lagi saja, maka ia harus membuat perhitungan dengan orang
itu; menurut jumlah tahun itulah ia harus membayar uang tebusan dirinya.
25:53 Demikianlah ia harus tinggal padanya sebagai
orang upahan dari tahun ke tahun. Janganlah ia diperintah dengan kejam oleh
orang itu di depan matamu.
25:54 Tetapi jikalau ia tidak ditebus dengan cara
demikian, maka ia harus diizinkan keluar dalam tahun Yobel, ia bersama-sama
anak-anaknya.
25:55 Karena pada-Kulah orang Israel menjadi hamba;
mereka itu adalah hamba-hamba-Ku yang Kubawa keluar dari tanah Mesir; Akulah
TUHAN, Allahmu."
Penekanannya pada ayat 55, hanya kepada Tuhan
saja bangsa Israel menjadi hamba. Mulai dari ayat 47 diingatkan oleh Tuhan agar
bangsa Israel menjadi hamba kepada orang asing. Kalau itupun terjadi harus
ditebus, keluarganya menebus atau kalau dia sudah mampu dia menebus dirinya
sendiri. Tetapi kalau tidak ada yang menebus, dirinya juga tidak mampu menebus
dirinya, maka pada tahun Yobel dia harus menjadi orang merdeka.
Ini awasan kepada kita, Tuhan tidak ingin
kita menjadi hamba kepada yang lain, baik hamba dosa, hamba dunia ini yang
memperbudak dengan segala pengaruhnya sehingga tidak setia dalam ibadah
pelayanan, maupun hamba daging sehingga tidak bisa taat kepada Firman Tuhan.
Hanya kepada Tuhan saja kita harus menghamba.
Mengapa bangsa Israel bisa menjadi hamba
kepada orang asing. Padahal begitu orang Israel masuk tanah Kanaan semua
penduduk Kanaan itu harus ditumpas habis. Tetapi kenapa ada orang asing di
tengah-tengah orang Israel, bahkan orang asing itu menjadi kuat dan kaya
sehingga memperhamba orang Israel.
Ulangan 28:15,43,45-46
28:15 "Tetapi jika engkau tidak mendengarkan
suara TUHAN, Allahmu, dan tidak melakukan dengan setia segala perintah dan
ketetapan-Nya, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka segala kutuk ini
akan datang kepadamu dan mencapai engkau:
28:43 Orang asing yang ada di tengah-tengahmu akan
menjadi makin tinggi mengatasi engkau, tetapi engkau menjadi makin rendah.
28:45 Segala kutuk itu akan datang ke atasmu, memburu
engkau dan mencapai engkau, sampai engkau punah, karena engkau tidak
mendengarkan suara TUHAN, Allahmu dan tidak berpegang pada perintah dan
ketetapan yang diperintahkan-Nya kepadamu;
28:46 semuanya itu akan menjadi tanda dan mujizat di
antaramu dan di antara keturunanmu untuk selamanya."
Ternyata menjadi hamba pada orang asing itu
salah satu kutuk jika bangsa Israel tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan. Ini
awasan bagi kita, jadi begitu tidak taat dan tidak setia kepada Tuhan, pasti
menjadi hamba baik hamba dosa, hamba dunia dan juga hamba daging. Menjadi hamba
itu suasana kutukan, bukan enak. Mungkin dengan dia menjadi hamba dunia dia
dapat yang jasmani, tetapi itu suasana kutukan, beban berat, letih lesu,
penderitaan dan sebagainya.
Dikatakan pada ayat 46 semua itu akan menjadi
tanda dan mujizat di antaramu. Jadi ada mujizat yang postif ada yang negatif. Mujizat
di sini artinya orang heran melihatnya, koq bisa ada hamba Tuhan dan pelayan
Tuhan yang diperhamba oleh dosa, dunia dan daging. Seharusnya orang heran yang
positif, bukannya dia dulu pemabuk, sekarang sudah jadi pendeta. Jangan
terbalik “bukannya dia pelayan di gereja, kenapa jadi penyabung ayam”. Itu
tanda mujizat negatif.
Hanya kepada Tuhan kita menjadi hamba, juga
dikatakan orang Israel itu imam-imam bagi Tuhan, pelayan Tuhan.
Keluaran 19:6
19:6 Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan
bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Orang Israel hanya menghamba kepada Tuhan.
Kita orang Israel secara rohani juga hanya diperhamba oleh Tuhan. Begitu tidak
taat dan tidak setia maka diperhamba oleh dosa, dunia dan daging sehingga
membuat orang lain heran. Apalagi kalau gembala seperti itu. Orang melihat
gembala seperti itu, orang lain heran “koq bisa-bisanya gembala ngomong seperti
itu” heran melihat gembala bicara yang tidak baik. Jangan seperti itu.
Jadi supaya tidak diperhamba oleh dosa, dunia
dan daging, maka kita harus belajar taat pada Firman Tuhan. Permulaan ketaatan
itu adalah masuk baptisan air yang benar. Kita periksa dulu baptisan air kita
bagaimana, benar atau tidak. Kalau tidak benar maka tetap menjadi hamba dunia,
dosa dan daging. Permulaan ketaatan itu masuk baptisan air. Waktu Yesus mau
dibaptis oleh Yohanes Pembaptis, Yohanes mencegah “jangan, aku yang harus
dibaptis olehMu” Yohanes tahu diri, siapa dia kalau dibandingkan dengan Yesus,
Yesus adalah Tuhan. Tetapi Yesus katakan “biarlah kita menggenapkan seluruh
kehendak Allah” Dia mau taat pada Firman.
Matius 3:13-15
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan
kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya:
"Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya:
"Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan
seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Dalam Tabernakel baptisan air kena bejana
pembasuhan atau laut tuangan di dalam Bait Allah Salomo.
I Raja-raja 7:23-26
7:23 Kemudian dibuatnyalah "laut" tuangan
yang sepuluh hasta dari tepi ke tepi, bundar keliling, lima hasta tingginya,
dan yang dapat dililit berkeliling oleh tali yang tiga puluh hasta panjangnya.
7:24 Dan di bawah tepinya ada gambar buah labu yang
mengelilinginya sama sekali, sepuluh dalam sehasta, merangkum "laut"
itu berkeliling; labu itu dua jajar, dituang setuangan dengan bejana itu.
7:25 "Laut" itu menumpang di atas dua belas
lembu, tiga menghadap ke utara dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke
selatan dan tiga menghadap ke timur; "laut" itu menumpang di atasnya,
sedang segala buntut lembu itu menuju ke dalam.
7:26 Tebal "laut" itu setapak tangan dan
tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang.
"Laut" itu dapat memuat dua ribu bat air.
Dulu di dalam Tabernakel ada bejana
pembasuhan, itu ilham Tuhan
kepada Musa. Bait Allah Salomo ini juga Ilham Tuhan kepada raja Daud. Jadi
sama-sama Ilham Tuhan, tidak mungkin bertolak belakang. Keduanya sama-sama
menunjuk baptisan air yang benar. Semua petunjuk pembangunan Bait Allah itu
adalah Ilham Tuhan kepada raja Daud.
I Tawarikh 28:19
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang
diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan
rencana itu.
Baik Musa maupun Daud mendapat ilham untuk
membangun Tabernakel dan Bait Allah. Tabernakel dan Bait Allah itu satu
kesatuan, tidak bisa dipisah. Makanya dalam Wahyu dikatakan keduanya terlihat
di sorga. Punya makna pengertian rohani yang sangat dalam.
Laut itu memuat 2000 bat air. Ini seakan-akan
berbeda dengan yang ditulis dalam kitab Tawarikh. Di situ ditulis muatannya 3000
bat.
II Tawarikh 4:5
4:5 Tebal "laut" itu setapak tangan dan
tepinya serupa tepi piala, seperti bunga bakung yang berkembang.
"Laut" itu dapat memuat tiga ribu bat air.
Laut itu bisa diisi dengan 3.000 bat air,
tetapi hanya diisi 2000 bat air. Angka-angka ini punya pengertian rohani. Angka
2000 menunjukan 2000 tahun zaman gereja, yaitu dati gereja mula-mula dibentuk
sampai kedatangan Yesus kembali, berarti waktu kita sekarang ini. Sekarang kita
sudah dapat bonus 23 tahun. Kalau melihat peta zaman seharusnya tahun 2000
kemarin Yesus sudah datang. Kita dapat bonus 23 tahun, ini merupakan
perpanjangan sabar Tuhan. Karena sekarang ini masa perpanjangan tangan Tuhan,
jangan tunda-tunda waktu untuk memberi diri dibaptis. Yang sudah dibaptis
periksa benar atau tidak, kalau salah diperbaiki, hasilnya harus ada. Ingat,
waktu ini tinggal sisa, sebentar lagi Yesus datang.
2000 untuk mencapai 3000 harus 1000 lagi. Angka
1000 itu volume ruangan suci, panjang 10 hasta, lebar 10 hasta, tinggi 10 hasta. Ruangan maha suci menunjuk kesempurnaan. Jadi angka 1000 menunjuk
gereja Tuhan yang sempurna yang layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, masuk
kerajaan 1000 tahun damai, masuk Yerusalem Baru. Kalau gereja sudah sempurna lalu baru mau
memberi diri dibaptis itu sudah terlambat. Sekarang inilah biarlah kita
menyerahkan diri untuk masuk baptisan air yang benar. Kita tidak tahu kapan
gereja disempurnakan dan kapan Yesus datang. Sebab itu hari-hari yang ada ini
marilah kita gunakankan dengan maksimal, percaya Yesus, bertobat
sungguh-sungguh, lahir baru lewat baptisan air yang benar. Periksa syaratnya,
pelaksanaannya dan hasilnya. Itu harus ada.
Tadi disebut laut tuangan itu menumpang di
atas 12 arca lembu. Bicara lembu menunjuk hamba Tuhan. Jadi 12 lembu menunjuk
12 rasul hujan awal yang memberitakan tentang Injil Keselamatan ke seluruh bumi
untuk membawa orang berdosa percaya Yesus, dibenarkan, kemudian masuk di dalam
baptisan air yang benar. Salah satu isi Injil keselamatan adalah baptisan air.
Dari 12 rasul bertambah 3000 jiwa, dari 3000 bertambah 5000. Dari 5000 sampai
sekarang tidak terhitung berapa orang Kristen yang percaya.
12 lembu itu menghadap kepada keempat penjuru
mata angin. Ini sesuai dengan amanat agung Tuhan Yesus.
Matius 28:19-20
28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa
murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
28:20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang
telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa
sampai kepada akhir zaman."
Ini tugas kepada 12 rasul. Sekarang
diteruskan kepada kami hamba-hamba Tuhan. Tugas kami memberitakan injil keselamatan
dan dilanjutkan memberitakan Firman pengajaran. Jadi dalam penggembalaan ada 2
jenis pemberitaan Firman yaitu penginjilan dan pengajaran. Itu harus ada.
Penginjilan untuk orang-orang yang baru dan pengajaran untuk orang-orang yang
sudah lama supaya ditingkatkan rohaninya sampai dewasa.
Seharusnya berita keselamatan ini hanya untuk
bangsa Israel, tetapi sebagian keras hati menolak Yesus. Makanya berita
keselamatan dibawa sampai ke ujung bumi, sampai ke Tentena, Tonusu dan Diora.
Tugas kami hamba Tuhan beritakan untuk membawa orang-orang yang belum percaya
Yesus bisa percaya Yesus, bertobat dan masuk baptisan air yang benar.
12 lembu ini dibagi menjadi 4, 3 menghadap ke
barat, 3 menghadap ke selatan, 3 menghadap ke utara dan 3 menghadap ke timur.
Ini sama dengan 12 pintu gerbang Yerusalem Baru, 3 di timur, 3 di utara, 3 di selatan
dan 3 di barat.
Wahyu 21:13
21:13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara
tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah
barat tiga pintu gerbang.
Apa artinya ini? Baptisan air yang benar sesuai
Firman, seperti Yesus dibaptis, bukan benar menurut organisasi, baptisan air
yang benar mengarahkan kita masuk pintu gerbang Yerusalem Baru. Dengan kata
lain baptisan air yang benar itu merupakan undangan dari Tuhan supaya kita bisa
masuk pintu gerbang Yerusalem Baru. Jadi kalau baptisan air tidak benar, tidak
akan pernah masuk Yerusalem Baru. Waktu ini tinggal sisa, ayo periksa bagaimana
baptisan air kita. Syaratnya harus bertobat, mati terhadap dosa. Proses
bertobat mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama. Pelaksanaannya juga harus benar,
sebagaimana Yesus dibaptis begitu juga kita harus dibaptis, dikubur bersama
Yesus. Kalau namanya dikubur seluruhnya dari kepala sampai ujung kaki masuk di dalam air. Kemudian bangkit
bersama Yesus dalam hidup yang baru. Juga ingat, harus ada meterai nama yang
lengkap dan jelas, nama Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus
Kristus. Dan satu yang tidak kalah penting apakah nama itu melekat kepada kita
yaitu ditangani oleh hamba Tuhan yang jelas tahbisannya. Kalau hamba Tuhan
tidak jelas tahbisannya, apalagi kita tidak tahu nikahnya bagaimana, lalu
gampangan saja memberi diri dibaptis, sampai Tuhan datang pintu Yerusalem Baru
tertutup, tidak terbuka bagi dia.
Baptisan air yang benar itu mengarahkan kita
masuk Yerusalem Baru. Ini undangan dari Tuhan supaya kita bisa masuk pintu
gerbang Yerusalem Baru. Seperti 12 lembu memikul laut tuangan, demikianlah
tanggung jawab kami hamba Tuhan untuk mengarahkan sidang jemaat masuk baptisan
air yang benar supaya bisa masuk pintu gerbang Yerusalem Baru.
Hati-hati, banyak orang berupaya menyerongkan
kerajaan sorga.
Matius 11:12
11:12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga
sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba
menguasainya.
Banyak pendeta yang menyerongkan tentang
baptisan air, mengajarkan baptisan air yang tidak sesuai Firman, yang tidak
seperti Yesus lalu dia ngotot mempertahankan ajarannya padahal sudah tidak
sesuai Firman, tidak seperti Yesus dibaptis. Sampai adu argument “bagaimana
kalau di padang gurun, kalau susah air”. Saya kalau mendengar seperti itu
berpikir, sebenarnya tempatmu di mana, kalau di daerah kita banyak air. Ngapain
mau bahas yang bukan daerah kita, itu urusan Tuhan. Jadi supaya tidak bingung kembalilah
ke Alkitab dan lihatlah teladan Yesus. Baptisan air itu penguburan hidup lama
yang berdosa, sunat secara rohani. Yesus tidak berdosa jadi sebenarnya tidak
perlu Dia dibaptis. Lalu kenapa dibaptis? Mau memberikan teladan kepada kita
bagaimana baptisan air yang benar.
Kalau baptisan air sudah benar maka ada
hasilnya yang bisa terlihat dan tertampak dalam hidup kita.
1.
I Raja-raja
7:25
7:25
"Laut" itu menumpang di atas dua belas lembu, tiga menghadap ke utara
dan tiga menghadap ke barat, tiga menghadap ke selatan dan tiga menghadap ke
timur; "laut" itu menumpang di atasnya, sedang segala buntut lembu
itu menuju ke dalam.
Buntut
lembu masuk ke dalam sehingga tidak kelihatan. Artinya hidup lama sudah tidak
kita bawa-bawa lagi, betul-betul sudah terlepas dari hidup lama kita. Kalau
rasul Paulus mengatakan sudah tidak lagi memikirkan atau sudah melupakan apa
yang di belakang, tidak menoleh ke belakang
lagi.
Filipi
3:15
3:15
Karena itu marilah kita, yang sempurna, berpikir demikian. Dan jikalau lain
pikiranmu tentang salah satu hal, hal itu akan dinyatakan Allah juga kepadamu.
Lupakan
sudah, apalagi kalau sudah didoakan dan dikuburkan dalam air, jangan diulang
lagi. Terutama kita harus lepas dari 8 dosa yang menenggelamkan kita dalam
lautan api dan belerang. Apa itu 8 dosa? Jangan-jangan masih ada pada kita.
Bukan berarti kalau ada lalu kita mau dibaptis lagi. Kita harus berjuang supaya
hasil ini ada. Yesus katakan kalau sudah mandi tinggal membasuh kaki.
Wahyu
21:8
21:8
Tetapi orang-orang 1penakut,
orang-orang yang 2tidak
percaya, orang-orang 3keji,
orang-orang 4pembunuh,
orang-orang 5sundal,
tukang-tukang 6sihir, 7penyembah-penyembah berhala
dan semua 8pendusta,
mereka akan mendapat bagian mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh api
dan belerang; inilah kematian yang kedua."
Tinggal
pilih, 8 dosa ini mau kita pertahankan atau lepaskan. Kalau kita pertahankan
masuk lautan api dan belerang. Kalau dilepaskan kita diangkat masuk Yerusalem
Baru. Tuhan tidak memaksa, kita diperhadapkan dengan pilihan, biarlah kita
pilih yang baik. Mungkin sudah dibaptis beberapa tahun yang lalu atau beberapa
bulan yang lalu, ayo marilah buktikan kita sudah dibaptis, ada kelepasan dari
hidup lama.
Angka
8 mengingatkan Nuh dan keluarganya yang selamat dari air bah yaitu Nuh dan
isterinya, Sem dan isterinya, Ham dan isterinya, Yafet dan isterinya. Bahtera
Nuh itu menunjuk baptisan air.
I
Petrus 3:20-21
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21
Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya
bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati
nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
a) Penakut, lebih takut sesuatu di dunia ini sampai
tidak takut Tuhan.
b) Tidak percaya, bimbang dan ragu akan
pengajaran yang benar. Kalau sudah dibaptis jangan ragu. Kita dibaptis dalam
pengajaran yang benar harus yakin akan pengajaran ini dan pegang teguh. Lepaskan
diri dari ketidakpercayaan dan kebimbangan.
c) Keji. Apa ini keji? Apakah seperti pembunuh
berantai? Itu juga keji, namun kalau hanya sebatas itu orang dunia juga tahu. Tetapi
ada yang sering dilakukan bahkan oleh orang Kristen padahal itu kekejian di
hadapan Tuhan.
Ulangan 25:14-16
25:14 Janganlah ada di dalam rumahmu dua macam efa,
yang besar dan yang kecil.
25:15 Haruslah ada padamu batu timbangan yang utuh dan
tepat; haruslah ada padamu efa yang utuh dan tepat — supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu.
25:16 Sebab setiap orang yang melakukan hal yang
demikian, setiap orang yang berbuat curang, adalah kekejian bagi TUHAN,
Allahmu."
Ini kekejian yang banyak orang Kristen
lakukan yaitu berbuat curang soal efa. Efa itu untuk menakar gandum. Gandum
menunjuk Firman. Dalam kitab nabi Amos ada orang membesarkan syikal dan
mengecilkan Efa. Jadi berbicara berbuat curang soal Efa adalah tidak menghargai
Firman. Mungkin sudah dibaptis beberapa tahun yang lalu, coba periksa sikap
kita terhadap Firman bagaimana, kalau tidak menghargai Firman, bosan mendengar
Firman, berarti masih ada hidup lama, belum lepas dari hidup lama, pintu sorga
tertutup bagi orang itu, pintu gerbang Yerusalem Baru tertutup.
Kaum muda masih segar ini, baru dibaptis
beberapa waktu yang lalu, hasilnya bagaimana. Jangan lebih membesarkan perkara
jasmani dari pada kesempatan mendengarkan Firman.
Amos 8:5
8:5 dan
berpikir: "Bilakah bulan baru berlalu, supaya kita boleh menjual gandum
dan bilakah hari Sabat berlalu, supaya kita boleh menawarkan terigu dengan
mengecilkan efa, membesarkan syikal, berbuat curang dengan neraca palsu,
Kalau Firman dia bosan, kalau yang jasmani
bisa berjam-jam. Itu harus diperiksa berarti hasil baptisan airnya belum ada.
Termasuk saya gembala dikoreksi Tuhan, membaca Firman dibandingkan baca yang
lain lebih senang mana.
d) Pembunuh, ini kebencian sampai kebencian tanpa alasan.
e) Sundal ini kenajisan! Ayo kaum muda,
orang-orang tua berupaya lepas dari kenajisan secara jasmani dengan berbagai
macam bentuknya, terutama kenajisan secara rohani. Ada 3 bentuk kenajisan
secara rohani yang kadangkala kita pertahankan padahal sudah dibaptis:
1)
Membuka
diri terhadap ajaran yang lain. Sampai menganggap semua pengajaran sama saja.
Tanpa disadari orang seperti itu di hadapan Tuhan mempertahankan kenajisan,
nanti tenggelam di lautan api dan belerang.
Tuhan tolong jangan kita seperti itu.
2)
Membiarkan
cara-cara dunia masuk di dalam gereja. Itu kenajisan secara rohani.
Yehezkiel
16:25-26
16:25
Pada setiap persimpangan jalan engkau membangun bukit pengorbanan dan menjual
kecantikanmu menjadi kekejian dengan merenggangkan kedua pahamu bagi setiap
orang yang lewat, sehingga persundalanmu bertambah-tambah.
16:26
Engkau bersundal dengan orang Mesir, tetanggamu, si aurat besar itu, sehingga
persundalanmu bertambah-tambah, yang menimbulkan sakit hati-Ku.
Mesir
itu gambaran dunia. Nafsu dunia mau mencemari gereja itu besar, jadi jangan
buka diri kepada dunia dan dibawa masuk dalam gereja.
3)
Yehezkiel
16:29
16:29 Engkau memperbanyak lagi persundalanmu dengan
negeri perdagangan Kasdim, tetapi dengan itu juga engkau belum merasa puas.
Ibadah
pelayanan diisi dengan perdagangan yaitu hanya untuk mencari
keuntungan-keuntungan jasmani. Saya khotbah bayar sekian, main musik sekian,
pimpin pujian sekian. Ibadah jadi sumber pendapatan yang jasmani, itu
persundalan secara rohani tanpa disadari. Tetapi inilah praktek-praktek yang banyak terjadi dalam
gereja. Kalau diingatkan dan ditunjukan kesalahannya dia mengamuk, tidak bisa
menerima. Akhirnya begitu dalam ibadah tidak lagi mendapat keuntungan, begitu
gampang dia tinggalkan untuk mendapat keuntungan jasmani. Lihat dari perpuluhan
dan persembahan jemaat cuma sedikit, akhirnya gampang tinggalkan ibadah
pelayanan untuk cari keuntungan yang jasmani di luar sana.
f) Sihir. Apa itu sihir?
1)
Ini
menunjukan jimat-jimat, pegangan-pegangan yang lain. Sudah dibaptis tetapi
masih percaya tahyul, itu termasuk sihir. Termasuk juga hipnotis dan sulap di
dalam gereja.
2)
Raja-raja 9:22
9:22
Tatkala Yoram melihat Yehu, bertanyalah ia: "Apakah ini kabar damai, hai
Yehu?" Jawabnya: "Bagaimana ada damai, selama sundal dan orang sihir
ibumu Izebel begitu banyak!"
Sihir
itu kaitannya dengan Izebel. Bicara Izebel itu perempuan yang mengajar dan memerintah
laki-laki di dalam nikah dan ibadah. Kalau isteri komando suami itu berarti
sihir, itu berarti isterinya tukang sihir. Termasuk juga dalam ibadah, kalau
perempuan yang mau tampil itu Izebel. Soal bersaksi juga, perempuan-perempuan
jangan sampai mengajar. Saksikanlah Firman Tuhan yang sudah dialami atau
pengalaman-pengalaman dengan Tuhan Yesus. Kadang-kadang kita tidak tahu,
pikirnya tidak apa-apa padahal sudah jadi tukang sihir itu.
g) Penyembah berhala, ini keras hati dan
serakah.
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama seperti dosa
bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan terafim.
Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau sebagai
raja."
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik: tidak ada orang
sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah berhala, yang
mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Ayo jangan keraskan hati, Tuhan sudah mau
datang, biarlah kita lembutkan hati. Juga jangan ada keserakahan, serakah itu
pasangannya kikir. Kikir itu tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan, untuk
sesama Tubuh Kristus yang membutuhkan, serakah itu merampas milik Tuhan dan
milik sesama yang membutuhkan.
h) Dusta ini penutup segala dosa.
Kalau
8 dosa ini pernah kita lakukan, lepaskan dan lupakan semua. Jangan ada lagi
pada kita, terutama kita yang sudah dibaptis. Kalau bisa melupakan apa yang ada
di belakang maka kita bisa berlari menuju kesempurnaan, bisa menggunakan waktu
dengan maksimal untuk pekara yang rohani sampai sempurna seperti Yesus. Kalau masih ada 8 dosa itu tidak bisa maksimal
untuk perkara yang rohani.
Filipi
3:12,14
3:12
Bukan seolah-olah aku telah memperoleh hal ini atau telah sempurna, melainkan
aku mengejarnya, kalau-kalau aku dapat juga menangkapnya, karena aku pun telah
ditangkap oleh Kristus Yesus.
3:14
dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi
dari Allah dalam Kristus Yesus.
Lupakan
apa yang sudah lalu yang di belakang, lepaskan semuanya itu, kita kejar
kesempurnaan. Mengutamakan perkara-perkara rohani, gunakan waktu dengan
maksimal untuik perkara rohani sehingga kita bisa mencapai kesempurnaan. Malam
ini kita mau doa semalaman, itu salah satu praktek menggunakan waktu secara
maksimal untuk perkara yang rohani. Berupaya untuk hidup benar dan suci dalam
segala hal. Apalagi kami hamba Tuhan, segala yang kami lakukan itu untuk
kebenaran.
II
Korintus 13:8
13:8
Karena kami tidak dapat berbuat apa-apa melawan kebenaran; yang dapat kami
perbuat ialah untuk kebenaran.
2.
I Raja-raja 7:26
7:26
Tebal "laut" itu setapak tangan dan tepinya serupa tepi piala,
seperti bunga bakung yang berkembang. "Laut" itu dapat memuat dua
ribu bat air.
Bunga
bakung ada kaitannya dengan penggembalaan.
Kidung
Agung 2:16
2:16
Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di
tengah-tengah bunga bakung.
Jadi, seperti bunga bakung yang berkembang artinya
bisa bertekun di dalam penggembalaan. Sudah dibaptis tetapi tidak mau tekun
dalam penggembalaan, itu berarti bunga bakung yang tidak berkembang. Ingat
Kisah Para Rasul 2:41, 3.000 jiwa dibaptis, ayat 42 mereka bertekun
dalam 3 macam ketekunan. Bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan
roti, sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalama Alkitab dan Perjamuan
suci. Bertekun dalam persekutuan itu ketekunan dalam ibadah raya. Bertekun
dalam doa itu ketekunan dalam ibadah doa. Ayo buktikan kita sudah dibaptis, sekarang kita bertekund
alam 3 macam ibadah pokok. Waktu belum dibaptis bertekun, setelah dibaptis
malah hilang. Ini dipertanyakan baptisannya benar atau tidak. Banyak yang
begitu, apalagi kalau tujuannya hanya untuk menikah, supaya bisa dilayani
setelah satu baptisan, jadi bawalah diri dibaptis. Sesudah menikah tidak
beribadah-beribadah lagi. Tuhan tolong jangan seperti itu.
Mengapa
disebut bunga bakung yang mengembang. Bunga bakung ini biasa tumbuh di rawa. Kalau
tidak mengembang dia bisa masuk ke dalam air dan kotor. Tetapi begitu kena
sinar matahari dia berkembang dan berwarna putih, tidak kotor, indah cantik.
Warna putih menunjuk hidup dalam kebenaran dan kesucian. Jadi pengembalaan itu
tempat memantap kebenaran dan mempertahankan kesucian. Supaya bunga bakung
mengembang, butuh matahari, itu bicara kasih Allah. Dalam penggembalaan itu ada
sorotan sinar kasih Allah yang penuh. Ini yang memampukan kita bertekun dalam
penggembalaan sehingga bisa bertahan dalam kebenaran dan kesucian.
Yohanes
4:6
4:6 Di
situ terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia
duduk di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
Pada
jam 12 itu matahari bersinar dengan penuh. Jadi dalam penggembalaan kita
menerima sinar kasih Allah yang penuh sehingga kita bisa bertahan di dalam
kebenaran dan kesucian. Petrus sempat kehilangan kasih, di dalam penggembalaan
dia memperoleh kasih itu kembali. Ada 3 kali pertanyaan Yesus
kepada Petrus dikaitkan dengan penggembalaan.
Yohanes 21:15-17
21:15 Sesudah
sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah
engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus
kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus
pula kepadanya untuk kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu,
bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah
domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus
kepadanya untuk ketiga kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau
mengasihi Aku?" Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga
kalinya: "Apakah engkau mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya:
"Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Jadi
penggembalaan dan kasih Allah itu tidak bisa dipisahkan. Mari kita masuk dalam
kandang penggembalaan, tekuni itu sehingga semakin mantap kebenaran dan
kesuciannya, kita menerima sorotan sinar kasih Allah yang penuh. Apa bukti kita
sudah tergembala atau belum? Orang yang tergembala itu memiliki sinar kasih
Allah yang penuh.
Yohanes
21:18-19
21:18 Aku
berkata kepadamu: Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat
pinggangmu sendiri dan engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika
engkau sudah menjadi tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan
mengikat engkau dan membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
21:19
Dan hal ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana Petrus akan mati dan
memuliakan Allah. Sesudah mengatakan demikian Ia berkata kepada Petrus:
"Ikutlah Aku."
Lewat
3 pertanyaan tentang kasih, itu menunjukan ketekunan dalma 3 macam ibadah
pokok, Petrus menerima kasih dari Allah dan ayat di atas adalah praktek dia
sudah memiliki kasih yaitu Petrus bisa mengulurkan tangan untuk diikat, dibawa
ke tempat yang dia tidak kehendaki yaitu tempat dia dieksekusi. Artinya bagi
kita sekarang rela menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena
Yesus, karena ibadah, karena Firman pengajaran.
Kita
berbahagia kalau masih bisa beribadah tatap muka langsung. Mereka yang
beribadah secara online bertekun, ayo kita juga bertekun sekalipun sengsara
daging tanpa dosa. Sengsara kita untuk beribadah Tuhan perhitungkan dan air
mata kita untuk beribadah Tuhan taruh di kirbatNya. Banyak tantangan kita
hadapi tetapi kita tidak akan pernah mundur, musuh kita yang mundur waktu kita
berseru kepada Tuhan.
Setelah
kita tergembala di ruangan suci, untuk masuk ke ruangn maha suci harus melewati
pintu tirai yang menunjuk perobekan daging. Di ruangan maha suci masih ada
percikan darah. Percikan darah ini adalah penyucian terakhir, suasana ruangan
maha suci. Ada 7x di atas tutup pendamaian itu sengsara Yesus sampai mati di
kayu salib dan ada 7x di depan tabut perjanjian ini sengsara gereja Tuhan untuk
bisa sempurna seperti Yesus. Jadi jangan bersungut-sungut, jangan ngomel ketika
datang beribadah rantai motor putus, ban motor bocor, ban mobil kempes, tetap
bersyukur.
Mengapa
Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah? Apakah Tuhan kurang kerjaan?
Tidak!
a) Supaya kita mengalami penyucian terakhir dari
dosa yang tidak kita sadari. Kita pikir sudah melayani, sudah tergembala, sudah
betul, sudah tere sorga. Padahal ada dosa yang tidak kita sadari itulah dosa
kebenaran diri sendiri.
Ayub 32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan
mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus,
dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar
dari pada Allah,
Ini dosa kebenaran diri sendiri. Menutupi
dosa kesalahannya dengan mempersalahkan orang lain sampai mempersalahkan Tuhan
seperti Ayub. Kalau dibaca Ayup pasal 1, Ayub itu suci dan saleh, saleh itu
taat beribadah. Jadi Ayub ini orang yang sudah tekun tergembala tetapi dia
harus mengalami penyucian
habis-habisan untuk disucikan dari dosa kebenarna diri sendiri. Jangan putus
asa ketika kita diperhadapkan dengan percikan darah. Kenapa? Sebab saat itu
justru kita bertemu kasih setia Tuhan, di situ Tuhan mencurahkan kasih setiaNya
kepada kita.
Ayub 10:11-12
10:11 Engkau mengenakan kulit dan daging kepadaku,
serta menjalin aku dengan tulang dan urat.
10:12 Hidup dan kasih setia Kaukaruniakan kepadaku,
dan pemeliharaan-Mu menjaga nyawaku.
I Petrus 2:1
2:19 Sebab
adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung
penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Jadi saat menderita, saat menghadapi percikan
darah, ingat kasih setia Tuhan tidak pernah berubah dulu sekarang sampai
selama-lamanya maka itulah yang mendorong kita untuk mengoreksi diri. Saat
diperhadapkan percikan darah kita tidak salahkan orang, salahkan Tuhan, karena
kita memahami kasih setia Tuhan tidak pernah berubah, mendorong kita untuk
mengoreksi diri. Sampai bersikap seperti Ayub, duduk di dalam debu dan abu.
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang
Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan
dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Artinya mengakui bahwa kita ini hina, tidak
layak, tidak berharga, sehingga tidak putus asa, tidak kecewa. Kalau sempat
mengucapkan kata-kata yang teledor segera cabut dan selesaikan semuanya.
Pengalaman kematian itu sengsara daging untuk
berhenti berbuat dosa. Juga sengsara daging tanpa dosa. Orang yang alami
pengalaman kematian itu diam. Apakah ada orang mati yang mengomel? “Petiku
terlalu sempit!”. Tidak ada! Jadi kalau diizinkan mengalami pengalaman kematian
kita diam saja, tidak usah koar sana sini apalagi lewat media sosial. Mari
belajar diam, duduk di debu dan abu. Maka hasilnya Tuhan pulihkan 2 kali lipat.
Ayub 42:10
42:10 Lalu TUHAN memulihkan keadaan Ayub, setelah ia
meminta doa untuk sahabat-sahabatnya, dan TUHAN memberikan kepada Ayub dua kali
lipat dari segala kepunyaannya dahulu.
Pemulihan 2 kali lipat, baik secara jasmani
maupun secara rohani. Mungkin nama baik kita sudah tercemar, nanti Tuhan
pulihkan. Tidak usah kita mau pulihkan sendiri sampai pakai pengacara dan
segala macam. Kalau kita bisa bertahan dalam pecikan darah maka kasih setia
Tuhan memulihkan keadaan kita 2 kali lipat, bahkan kita mengalami penyucian
sampai tidak salah lagi dalam perkataan. Itulah yang disebut sempurna.
Yakobus 3:2
3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal;
barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang
dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
Mengapa Tuhan izinkan kita mengalami percikan
darah? Supaya mengalami penyucian terakhir untuk bisa sempurna seperti Yesus.
Kalau sekarang ini menolak percikan darah, akan ada lagi percikan darah yang
lain.
b) I Petrus 4:12-14
4:12 Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu
heran akan nyala api siksaan yang datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah
ada sesuatu yang luar biasa terjadi atas kamu.
4:13 Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian
yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira
dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14 Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama
Kristus, sebab Roh kemuliaan, yaitu Roh Allah ada padamu.
Tuhan izinkan kita mengalami percikan darah
supaya kita menerima Roh Kudus, itulah Roh kemuliaan yang mengubahkan kita dari
manusia daging menjadi manusia rohani, sampai sama mulia dengan Yesus. Yesus
harus mati baru bangkit dalam tubuh kemuliaan dan naik ke sorga. Begitu juga
dengan kita, harus mengalami percikan darah, pengalaman kematian bersama Yesus,
sengsara daging karena Yesus, karena pengajaran dan karena ibadah supaya kita
diubahkan dalam tubuh kemuliaan seperti Yesus dan terangkat ke sorga. Mau tidak
mau harus mengalami percikan darah. Kadangkala batin kita tersiksa, tekanan
batin. Atau fisik kita yang diizinkan Tuhan mengalami penderitaan. Terserah
Tuhan! Yang pasti ada Roh kemuliaan kita alami. Untuk apa roh kemuliaan? Membuat
kita kuat teguh hati. Bisa berbahagia di tengah penderitaan itu kuat teguh
hati. Tidak masuk akal, kita menderita tetapi bisa melewatinya bahkan bisa
menikmatinya.
Efesus 3:16
3:16 Aku berdoa supaya Ia, menurut kekayaan
kemuliaan-Nya, menguatkan dan meneguhkan kamu oleh Roh-Nya di dalam batinmu,
Roh Kudus membuat kita bisa kuat dan teguh
hati. Sekalipun diperhadapkan dengan percikan darah kita tidak mundur, tidak
tinggalkan Yesus, tetap taat pada Firman pengajaran yang benar, tetap setia
dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan
mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Percaya Tuhan tidak akan meninggalkan
kita.
Di depan kita ada Perjamuan Suci. Begitu kita
angkat roti dan cawan renungkan lebih menderita siapa, kita atau Yesus? Kalau
kita menderita sebab kita manusia berdosa dan sudah sewajarnya kita menderita.
Yesus menderita Dia tidak berdosa dan Dia lakukan itu untuk kita! Ayo kita kuat
teguh hati dan ketika diperhadapkan dengan penderitaan diam saja, itu orang
yang mati. Cepat mati supaya cepat bangkit dan dipermuliakan. Kalau saat
menderita masih ngomel-ngomel koar sana dan koar sini itu setengah mati. Lebih
baik cepat mati.
Kalau ada Roh Kudus ada kebahagiaan di tengah
penderitaan. Dan bukan hanya itu, Roh Kudus mampu menyelesaikan semuanya bagi
kita tepat pada waktunya.
I Tawarikh 28:20
28:20 Lalu berkatalah Daud kepada Salomo, anaknya: "Kuatkan
dan teguhkanlah hatimu, dan lakukanlah itu; janganlah takut dan janganlah tawar
hati, sebab TUHAN Allah, Allahku, menyertai engkau. Ia tidak akan membiarkan
dan meninggalkan engkau sampai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah Allah
selesai.
Secara jasmani apa yang kita hadapi
diselesaikan semua tempat pada waktunya. Secara rohani kita selesai terbangun
menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang
sempurna, siap menyambut Yesus yang datang sebagai Raja, Mempelai Pria Sorga. Ayo
kuat teguh hati, itu modal kita untuk menyambut Yesus.
Periksa baptisan airnya, permulaan ketaatan
itu adalah masuk baptisan air yang benar. Periksa syaratnya, pelaksanaannya dan
sekarang hasilnya harus ada. Tinggalkan hidup lama, tergembala dengan benar dan
baik, disucikan, dibaharui dan rela menerima percikan darah, penyucian terakhir sampai Roh Kudus dicurahkan.
Roh Kudus itu membuat kita kuat dan teguh hati.
Di depan ada Perjamuan suci, ini yang menjadi
kekuatan kita. Penderitaan kita belum sebanding dengan penderitaan Yesus
Kristus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar