Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
10:24-25
10:24 Maka
orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya: "Berapa lama
lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan? Jikalau Engkau Mesias,
katakanlah terus terang kepada kami."
10:25 Yesus
menjawab mereka: "Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak
percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku, itulah yang
memberikan kesaksian tentang Aku,
Dalam Yohanes
10:22-39 ada 2 penyebab orang Yahudi menolak Yesus.
1. Karena
Yesus mengaku bahwa Dia adalah Mesias (ayat 24-25).
2. Karena
Yesus mengaku sebagai Anak Allah (ayat 29-39).
Mereka
tidak percaya Yesus adalah Mesias dan Anak Allah, dan menganggap Yesus
menghujat Allah. Kita masih membahas poin pertama. Pekerjaan yang Yesus lakukan
di dalam nama Bapa, itu yang memberi kesaksian bahwa Yesus adalah Mesias. Seperti
kita melihat ada yang mengatur lalu lintas, tidak perlu kita tanya kita sudah
tahu itu polisi.
Begitu juga Yesus pekerjaan yang Yesus lakukan itu telah memberi kesaksian
bahwa Yesus adalah Mesias.
Ada 2
pekerjaan Mesias.
1. Membenahi
nikah.
2. Membenahi
Ibadah pelayanan.
Minggu
lalu kita sudah mendengar tentang Membenahi nikah, sore ini akan dilanjutkan.
Yohanes
4:15-18,25-26
4:15 Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak
haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab
engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
4:25 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
4:26 Kata Yesus
kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Banyak
orang Kristen seperti orang Yahudi yang menolak Yesus yaitu tetap
mempertahankan nikah yang salah dan menolak Firman penyucian, itu sama dengan
menolak Yesus. Kita berbahagia mempunyai Kabar Mempelai suatu berita dari sorga
yang membenahi nikah yang jasmani untuk masuk nikah yang rohani. Alkitab dibuka
dengan kitab Kejadian, dimulai penciptaan sepasang nikah jasmani yang segambar
dengan Allah tetapi dirusak oleh setan. Tuhan mau membenahi nikah ini sehingga Alkitab ditutup dengan kitab Wahyu yang
menampilkan nikah yang rohani antara Yesus dengan gereja Tuhan yang sempurna.
Kita
banyak mendengar tentang perempuan Samaria dalam Yohanes pasal 4, ini
menunjukan nikah yang betul-betul rusak bahkan hancur, tetapi Tuhan mau
perbaiki. Kita periksa bagaimana nikah kita, kalau kita mendengar Kabar Mempelai
masih ada harapan untuk diperbaiki.
Keadaan
nikah yang rusak:
1. Pancainderanya
rusak. 5 kali kawin cerai, angka 5 menunjuk panca indera. Kita lihat panca
indera dari perempuan Samaria ini yang kadangkala ada juga pada kita sehingga
membuat rusak.
a) Mata
yang rusak
Yohanes 4:11
4:11
Kata perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tidak punya timba dan sumur
ini amat dalam; dari manakah Engkau memperoleh air hidup itu?
Ini menunjuk hanya melihat perkara jasmani dan lebih
membesarkan pencobaan dari pada kuasa Tuhan. Kaum muda kalau masuk nikah hanya
melihat yang jasmani nanti nikahmu rusak! Kita juga yang sudah menikah kalau
mata hanya selalu tertuju pada yang jasmani, begitu melihat ada pencobaan lebih
membesarkan pencobaan dari pada kuasa Tuhan, nanti rusak nikah itu, bisa
hancur.
b) Mulutnya
rusak
Yohanes 4:9
4:9
Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang
Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak
bergaul dengan orang Samaria.)
Mulut rusak ini perkataan yang mengandung kebencian.
Saya melihat iblis bekerja luar biasa hari-hari terakhir ini mau menggagalkan
persekutuan kita padahal kita mau menggelar ibadah persekutuan Tubuh Kristus.
Persekutuan yang benar itu berdasarkan saling mengasihi. Iblis memasukan roh-roh
kebencian kepada kita sehingga dari mulut kita terlontarlah perkataan-perkataan
yang mengandung kebencian, tanpa kita sadari sudah kena jerat iblis, masuk
dalam jebakannya. Kalau masih ada
kebencian dan kepahitan tidak bisa kita bersekutu dalam satu Tubuh Kristus. Kita
hanya rugi tenaga, rugi kekayaan, rugi waktu dan lainnya kalau ada
perkataan-perkataan yang mengandung kebencian, hati yang pahit dan benci. Sebab
itu kita buang jauh-jauh. Tidak usah kita bicara ini itu. Sekalipun ada jalan mau
dibicarakan tetapi tidak usah! Supaya persekutuan itu boleh berjalan dengan
baik.
Dulu persekutuan di kabupaten Poso ini sudah bagus,
tetapi iblis tidak senang, dia mau hancurkan, dia masuk dengan
kebencian-kebencian itu. Kalau kita terpancing dan terucap perkataan-perkataan
yang mengandung kebencian, kita yang rugi. Kita mau jadi tuan rumah ibadah
persekutuan tetapi kita yang rugi. Tidak usah lagi kita komentari hal-hal itu,
kita mau melayani Tuhan mau masuk dalam penyatuan Tubuh Kristus yang sempurna.
Mungkin hati jengkel dan mau melabrak orang, tidak usah! Apalagi dalam nikah,
kita satu keluarga. Sekarang lebih membesar lagi keluarga dalam Tuhan, keluarga
dalam pengajaran. Saya renungkan, ini tipu daya iblis, dia mau jebak kita, dia
mau jerat kita. Dia adu dengan ini, diadu dengan itu, saya mau diadu dengan
guru saya. Tidak usah kita tanggapi, stop saja. Biar kita berkata apa yang mau
kita lakukan untuk KKR, tidak usah bicara yang lain-lain.
c) Telinga
rusak
Yohanes 4:20
4:20 Nenek moyang kami menyembah di atas gunung ini,
tetapi kamu katakan, bahwa Yerusalemlah tempat orang menyembah."
Berarti telinganya mendengar ajaran nenek moyang
tentang penyembahan, tetapi penyembahan yang salah. Karena selanjutnya
dikoreksi oleh Tuhan, penyembahan yang benar bukan di atas gunung, bukan di
Yerusalem, tetapi dalam roh dan kebenaran.
Ini telinga mendengar ajaran dari nenek moyang tentang penyembahan
tetapi penyembahan yang salah = mendengar ajaran yang salah. Kalau dalam nikah
rumah tangga itu kita sudah membuka telinga mau mendengar ajaran yang salah,
itu bahaya, nikah bisa rusak! Kalau ditelusuri kenapa nikahku bisa rusak? Oh
pernah dulu mendengar ajaran yang salah dan sudah mengaminkan, benih ajaran
yang salah itu masuk dan bertumbuh sehingga rusak nikah itu. Ingat nikah Adam
dan Hawa, jadi rusak karena telinga Hawa mendengar suara ular. Hati-hati, kalau
sudah masuk bibit ajaran yang lain, bisa menyebabkan kerusakan bahkan
kehancuran pada nikah kita.
d) Hidung
rusak
Yohanes 4:21-24
4:21
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
4:22
Kamu menyembah apa yang tidak kamu kenal, kami menyembah apa yang kami kenal,
sebab keselamatan datang dari bangsa Yahudi.
4:23
Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah
benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki
penyembah-penyembah demikian.
4:24
Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
Hidung untuk mencium bau dupa, hidung bicara
penyembahan. Penyembahannya salah bahkan tidak tahu menyembah. Ini penyebab
nikah bisa rusak. Kalau dalam nikah rumah tangga tidak ada penyembahan, nikah
bisa rusak. Kekuatan kita apa menghadapi terjangan setan? Hanya penyembahan.
Iblis setan itu mencobai terus. Begitu kita lengah pencobaan datang. Bisa kita
hadapi dengan penyembahan. Waktu Yesus dicobai 3 kali,
pencobaan terakhir tentang penyembahan, Yesus berkata “enyahlah iblis!”. Waktu
pencobaan tentang penyembahan Yesus mengusir iblis. Jadi kalau penyembahan kita
kurang, salah, tidak tahu menyembah, iblis tidak diusir tetapi malah diam dalam
nikah rumah tangga itu. Ayo doa penyembahan kita galakan, tingkatkan doa
penyembahan kita.
Hubungan kita dengan Tuhan harus semakin meningkat,
mulai dari hubungan anak dengan Bapa, kita kenal Yesus sebagai pemberi berkat
dan penjawab doa. Jangan hanya sebatas itu, karena ada anak yang terhilang.
Kemudian hubungan murid dengan Guru, mengenal Yesus yang memberi pengajaran.
Tetapi hubungan ini juga masih bisa putus, ada murid yang mengundurkan diri
mengikut Yesus. Tingkatkan lagi hubungan domba dengan Gembala, kita menjadi
domba dan Yesus Gembalanya, ayo tergembala dengan benar dan baik. Tetapi masih
bisa putus juga, ada domba yang terhilang. Makanya hubungan yang tertinggi
adalah hubungan tubuh dan kepala, itulah hubungan penyembahan. Hubungan tubuh
dan kepala tidak boleh terputus. Kalau terputus 1 detik saja, bisa mati. Makanya
menyembah, kalau kurang menyembah hubungan dengan Tuhan bisa putus dan mati,
hubungan dalam nikah juga putus. Sebab itu ayo tingkatkan penyembahan kita
hari-hari terakhir ini.
Kadang penyembahan ini dianggap sepeleh. Biasanya
yang justru banyak menyembah itu isteri. Isteri ajak suami “ayo kita sembayang”
malah dijawab “capek, sembayang sendiri saja!”. Pagi-pagi tidak mau menyembah
sama-sama, menyembah sendiri-sendiri, malah ada yang tidak menyembah. Kalau ini
dibiarkan terus bahaya nanti, iblis punya celah untuk masuk, untuk merusak nikah
kita.
e) Kulit,
perasaan rusak.
Yohanes 4:9,21
4:9 Maka kata perempuan Samaria itu kepada-Nya:
"Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang
Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan orang Samaria.)
4:21
Kata Yesus kepadanya: "Percayalah kepada-Ku, hai perempuan, saatnya akan
tiba, bahwa kamu akan menyembah Bapa bukan di gunung ini dan bukan juga di
Yerusalem.
Ini perasaan yang tidak percaya Firman. Kemudian
perasaan tidak suka, benci, pahit hati. Perasaan tidak suka ini kadangkala
karena kita melihat asal. Kamu orang mana, kamu organisasi apa, kamu bersekutu
di mana. Pokok persekutuan itu pengajaran, bukan di Tentena, di Tonusu, di
Diora. Kalau persekutuan atas dasar pengajaran mau di mana saja kita satu tubuh
namanya. Apalagi kalau persekutuan kita masih sama-sama di Malang, tidak usah
persoalkan soal itu. Jangan ada lagi yah!
Masuk nikah juga jangan dipersoalkan kamu suku apa,
kalau suku ini dengan itu jangan. Itu berarti tidak menghargai Korban Kristus
kalau masih melihat perbedaan-perbedaan seperti itu. Dengan matinya Yesus di
kayu salib telah merubuhkan tembok pemisah. Jadi tidak ada lagi dari suku ini
atau suku itu.
Panca
indera ini = hati. Jadi perempuan
Samaria ini nikahnya rusak karena hatinya rusak. Begitu juga nikah kita, nikah
bisa rusak kalau hati rusak. Makanya perlu Mesias ada di tengah-tengah kita
untuk memperbaiki yang rusak ini.
2. Perbuatannya
rusak karena ada perbuatan kenajisan di dalamnya. Hati-hati, sekarang semakin
ngeri perbuatan kenajisan ini!
Syukur
kepada Tuhan ada Kabar Mempelai yang bisa membenahi. Kabar Mempelai itu dalam
Tabernakel ditunjukan dengan alat Peti Perjanjian, disalut dengan emas bagian dalam
baru bagian luar. Dalam itu bicara nikah, luar itu kesaksian keluar. Jadi Kabar
Mempelai itu membenahi dulu di dalam nikah kita baru ada kesaksian keluar. Mau
bersaksi keluar tetapi nikah tidak beres, apalagi nikah kami hamba Tuhan. Lihat
perempuan Samaria ini, nikahnya terbenahi baru ada kesaksian keluar.
Yohanes
4:29,39
4:29 "Mari,
lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
4:39 Dan banyak
orang Samaria dari kota itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan
perempuan itu, yang bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang
telah kuperbuat."
Jadi
jangan kita menghina orang yang hancur nikahnya, jangan dihakimi! Kalau
nikahnya terbenahi, dia menjadi kesaksian yang bisa memenangkan banyak jiwa. Nikah
yang rusak itu kalau dibenahi bisa menjadi kesaksian, banyak orang yang percaya
kepada Yesus. Merasa paling benar, paling suci tetapi tidak ada jiwa
dimenangkan. Ini dahulu hancur nikahnya lalu dibenahi nikahnya, malah banyak
jiwa dia bawa kepada Yesus.
Ayo
jadi kesaksian dulu ke dalam, baru menjadi kesaksian keluar. Di dalam tidak
jadi saksi lalu mau bersaksi keluar, itu namanya munafik! Tabiat munafik ini
yang harus disalut dengan emas, disalut dengan kesucian Ilahi. Mulai dari nikah
saya sebagai gembala. Pertumbuhan rohani sidang jemaat lambat jika nikah
gembala tidak jadi saksi, bahkan hanya merusak pekerjaan Tuhan. Lihat saja nikah
Eli dan anak-anak, hanya merusak pekerjaan Tuhan! Saya berdoa supaya Tuhan
tolong nikahku, mulai dari isteri dan anak-anak kemudian orang tua dan
saudara-saudara, kalau tidak jadi saksi akan lambat pertumbuhan rohani dalam
sidang jemaat, malah jadi rusak. Kita saling mendoakan, biar keluarga dan nikah
kita terbenahi dan kita bisa menjadi kesaksian keluar.
Nikah
yang sudah rusak dan hancur ini mau diperbaiki di mana? Di mana tempat
pembenahan nikah?
Yohanes
4:5-8
4:5 Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
4:6 Di situ
terdapat sumur Yakub. Yesus sangat letih oleh perjalanan, karena itu Ia duduk
di pinggir sumur itu. Hari kira-kira pukul dua belas.
4:7 Maka
datanglah seorang perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya:
"Berilah Aku minum."
4:8 Sebab
murid-murid-Nya telah pergi ke kota membeli makanan.
Di sini
ditunjukan ada sumur penggembalaan. Jadi tempat pembenahan nikah pada sumur
penggembalaan. Sumur itu adalah pemberian dari Yakub kepada Yusuf. Yusuf adalah
gambaran lemah sidang mempelai. Jadi sumur Yakub ini adalah penggembalaan yang
dibina oleh Kabar Mempelai, di situlah kita membawa nikah dan pribadi kita yang
sudah rusak untuk diperbaiki. Ayo bawalah nikah kita dalam pengembalaan yang
dibina oleh Kabar Mempelai, pengajaran yang sehat. Serusak apapun rohani kita
ada harapan untuk diperbaiki.
Tadi
dikatakan hari kira-kira pukul 12. Ini waktu pertemuan Yesus dengan perempuan
Samaria. Ini menunjukan matahari bersinar sangat terik sehingga tidak kelihatan
lagi bayangan.
Matahari
menunjukan kasih Allah Bapa.
Mazmur
84:12
84:12 Sebab TUHAN Allah
adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan
kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Matahari
menunjuk kasih yang sempurna.
Matius
5:45
5:45 Karena dengan
demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari
bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang
benar dan orang yang tidak benar.
Jadi, di dalam penggembalaan yang dibina oleh
Kabar Mempelai kita menerima sorotan sinar kasih Allah yang penuh lewat Kabar
Mempelai menunjukan semua kegelapan dosa kita. Kegelapan di dalam nikah kita
ditunjuk semua untuk diperbaiki, bukan untuk dipermalukan. Kalau kita datang dengar Firman, ada sorotan sinar
kasih Allah yang penuh lewat Kabar Mempelai menunjuk kegelapan dan kesalahan
yang ada pada nikah kita, semua ditunjuk untuk diperbaiki. Jadi tidak ada yang
terlewatkan, semua ditolong dan diperbaiki. Yang rusak dan hancur semua bisa
diperbaiki, ada sorotan sinar kasih Allah. Sungguh-sungguh kita tergembala
hari-hari terakhir ini, bawa nikah kita untuk digembalakan dalam binaan Firman
pengajaran. Kalau kegelapan-kegelapan yang ada pada diri kita dan dalam nikah
kita ditunjuk oleh Firman berarti ada Mesias hadir, Dia mau memperbaiki
kehidupan dan nikah kita sekalian. Biarlah kita menghargai sorotan sinar kasih
Allah.
Dari
Tuhan sudah menyorot kita dengan sinar kasih Allah yang penuh lewat Kabar
Mempelai. Sikap kita bagaimana? Kalau mengabaikan Firman tidak akan tertolong.
Ini sikap yang benar terhadap sorotan sinar kasih Allah lewat Kabar Mempelai.
Yohanes
4:17-18
4:17 Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab
engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Menerima
penyucian sehingga bisa mengaku dosa kepada Tuhan dan sesama serta berani
menanggung apapun resikonya. Misalnya nikahnya salah dan mau diperbaiki dan
harus hidup sendiri karena itu salah, harus berani menanggung resiko supaya
terbenahi! Perempuan ini hidup di dalam perzinahan, resikonya harus dilempar
batu, hukuman mati! Orang Samaria termasuk keturunan Israel, memegang hukum
Taurat juga, kalau berzinah dilempar batu. Dia mengaku dan berani menanggung
resikonya. Bagi Tuhan lebih baik mengampuni dari pada menghukum. Ingat
perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Orang bertanya apa yang harus dilakukan
pada perempuan ini, hukum Musa mengatakan harus dilempar batu. Yesus menulis
dengan jarinya di tanah lalu berdiri dan berkata “siapa yang tidak berdosa di
antara kamu dialah yang melempari perempuan itu”. Tulis lagi di tanah kedua
kali lalu berdiri, eh sudah tidak ada orang. Yesus berkata “hei perempuan
adakah yang menghukum engkau”. Dijawab perempuan itu “tidak ada Tuhan”. Yesus
berkata “Aku juga tidak, pulanglah dan jangan berbuat dosa lagi”. Jadi kita mau
nikah kita terbenahi harus rela menanggung apapun resikonya.
Kalau
bisa menerima penyucian Firman, mengaku dosa kita kepada Tuhan dan sesama, ini
sama dengan memberi minum Yesus.
Yohanes 4:7
4:7 Maka datanglah seorang
perempuan Samaria hendak menimba air. Kata Yesus kepadanya: "Berilah Aku
minum."
Sore
ini Yesus rindu untuk minum. Apa yang Yesus mau minum dari kita? Pengakuan dosa
kita. Waktu di kayu salib Yesus berseru “Aku haus!”. Yesus mau meneguk segala
dosa dan kesalahan kita. Kalau kita mau akui
segala dosa-dosa kita maka Yesus memberikan air kehidupan kepada kita.
Yohanes
4:10
4:10 Jawab Yesus kepadanya:
"Jikalau engkau tahu tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata
kepadamu: Berilah Aku minum! niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia
telah memberikan kepadamu air hidup."
Sore
ini kita mau memberi minum Yesus. Akui kesalahan kita “nikahku ini tidak benar,
ampuni Tuhan”. Akui dosa kita, Tuhan minum dan Tuhan berikan air kehidupan
kepada kita, itulah Roh Kudus. Kalau dosa dipertahankan tidak ada air Roh
Kudus. Nikahnya tidak beres, begitu menyembah berbahasa roh, roh apa ini! Kalau
kita selesaikan dulu dosa maka Roh Kudus dicurahkan. Biar sore ini kita minta
air kehidpuan dari Tuhan. Berilah Yesus minum, akui semua kesalahan kita,
berani menanggung resikonya, biar Roh Kudus dicurahkan kepada kita.
Kegunaan
Roh Kudus.
1.
Yohanes 4:29,39
4:29 "Mari, lihat! Di sana ada
seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah kuperbuat.
Mungkinkah Dia Kristus itu?"
4:39 Dan banyak orang Samaria dari kota
itu telah menjadi percaya kepada-Nya karena perkataan perempuan itu, yang
bersaksi: "Ia mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat."
Roh Kudus memampukan kita untuk bersaksi
kepada orang-orang yang kering rohaninya dan kepada orang-orang yang rusak
nikahnya. Peristiwa ini terjadi di kota Sikhar, Sikhar artinya mabuk. Betapa
orang-orang Sikhar itu mabuk. Mabuk di sini ditunjukan dengan keadaan perempuan
ini yang mabuk seks, kering rohani. Biarlah Roh Kudus dicurahkan sehingga
memampukan kita bersaksi kepada orang-orang yang kering rohaninya, kepada
orang-orang yang rusak nikahnya. Kalau kita sudah diperbaiki dan ditolong nikah
kita ayo bersaksi, kesaksian kita bisa menolong orang yang sudah kering dan
rusak nikahnya.
Apa yang kita saksikan? Segala
kekurangan kita yang telah diubahkan oleh Tuhan. Seperti perempuan ini dia
cerita semua kekurangannya yang telah disucikan dan diubahkan oleh Kabar Mempelai.
Saksikan yang sudah diubahkan, jangan yang belum. Kalau belum, nanti iblis akan
serobot kesaksian kita. Orang itu bersaksi “nikah saya begini, tetapi saya
yakin Tuhan mampu menolong”. Belum menang tetapi sudah bersaksi, setan sabotase
nikahnya, akhirnya dia down rohaninya malah merosot “ah Tuhan tidak menolong”
dia malu karena sudah bicara di depan orang. Kalau sudah menang baru bersaksi.
Dulu nikahku begini, tetapi kemurahan Tuhan lewat Kabar Mempelai sudah
diperbaiki” bisa tertolong orang lain. Belum menang sudah bersaksi “kami di
Pastori memang tidak ada beras, tetapi saya yakin Tuhan pasti menyediakan
beras!” jemaat sudah dengar kasihan gembala dan seisi pastori tidak punya
beras, yah habis ibadah pasti ada beras, jemaat sudah bawa. Saksikan yang sudah
dialami “dulu kami sempat kelaparan tidak ada beras, oleh kemurahan Tuhan kami
tidak minta-minta dan Tuhan sediakan”. Itu kesaksian yang hidup, yang benar,
yang kuat yang bisa menolong sesama kita yang kering rohaninya.
2. Yohanes
4:14
4:14 tetapi barangsiapa
minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya.
Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam
dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal."
Air kehidupan itu memancar ke
atas sampai kepada hidup yang kekal. Kenapa dikatakan ke atas? Sebab sorga itu
di atas. Artinya memampukan kita bisa menyembah dengan benar, meningkat di
dalam doa penyembahan kepada Tuhan. Doa penyembahan itu ada hubungan dengan
hidup kekal. Tidak mau menyembah berarti tidak mau hidup kekal. Jadi lewat doa
penyembahan kita mengalami perobekan daging, mengalami keubahan hidup dari
manusia daging menjadi manusia rohani yang cocok untuk hidup di sorga. Manusia
daging tidak cocok hidup di sorga.
I
Korintus 15:50
15:50 Saudara-saudara, inilah yang hendak kukatakan
kepadamu, yaitu bahwa daging dan darah tidak mendapat bagian dalam Kerajaan
Allah dan bahwa yang binasa tidak mendapat bagian dalam apa yang tidak binasa.
Lewat penyembahan, kita mengalami
perobekan daging, mengalami keubahan hidup secara terus menerus, menjadi
manusia rohani sampai sama mulia dengan Yesus, menjadi Mempelai WanitaNya,
cocok hidup di sorga, hidup kekal bersama Yesus.
Sore ini minta Roh Kudus, biarlah
Roh Kudus mengalir kepada apa-apa yang sudah kering. Nikah kering, pelayanan
kering, rohani kering, “saya kering karena ini” akui kepada Tuhan dan kepada
sesama. Maka saat itu juga Tuhan mencurahkan Roh Kudus.
Yohanes 4:10
4:10 Jawab Yesus kepadanya: "Jikalau engkau tahu
tentang karunia Allah dan siapakah Dia yang berkata kepadamu: Berilah Aku minum!
niscaya engkau telah meminta kepada-Nya dan Ia telah memberikan kepadamu air
hidup."
Begitu kita mengaku, langsung
diberikan Roh Kudus kepada kita yang memampukan kita untuk bersaksi dan
menyembah dengan benar.
3. Roh
Kudus menghibur, menguatkan dan menolong, menyelesaikan segala perncobaan. Jam
12 itu matahari bersinar sangat terik. Ini menunjuk pencobaan yang memuncak
pada aniaya antikristus. Kita tidak mampu, hanya dengan Roh Kudus kita bisa
menerima, kita terhibur, kita dikuatkan dan Roh Kudus menyelesaikan semua
pencobaan yang kita hadapi sampai yang mustahil sekalipun. Siapa yang bisa
menolong nikah perempuan ini, sudah 5 kali kawin cerai, yang ke-6 bukan suami
sah! Dengan kekuatan di dunia tidak bisa, hanya lewat kekuatan Firman, kekuatan
Roh Kudus.
Pencobaan-pencobann
di dalam nikah itu pencobaan terberat. Kalau ada masalah di dalam rumah tangga,
itu berat sekali. Kalau orang lain melawan saya, masih bisa dihadapi. Tetapi
kalau sudah keluarga, apalagi kalau isteri yang melawan, itu pukulan telak. Tetapi
kalau ada Roh Kudus, itu bagaikan saat matahari bersinar terik kemudian kita
disirami dengan air kehidupan, wah
segar, terhibur, kuat, semua selesai, semua ditolong oleh Tuhan dan kita
disingkirkan dari aniaya antikristus.
Kabar Mempelai tanpa Roh Kudus itu pedang yang tumpul, berkarat. Dua-duanya kita butuh. Mau memperbaiki kehidupan kita itu bagaikan penyakit yang mau dioperasi. Kalau ada pedang tidak ada terang, bahaya, bisa salah potong. Sebab itu keduanya kita butuh, Kabar Mempelai dan Roh Kudus, ini 2 sayap yang akan menyingkirkan kita dari aniaya antikristus. Sore ini kita mau menyembah Tuhan, minta Roh Kudus. Akui semua, beri Yesus minum, Roh Kudus dicurahkan mengalir membasahi apa-apa yang sudah kering, semua dipulihkan.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar