Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
10:34-3
10:34 Kata Yesus
kepada mereka: "Tidakkah ada tertulis dalam kitab Taurat kamu: Aku telah
berfirman: Kamu adalah allah?
10:35 Jikalau
mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah — sedang Kitab Suci
tidak dapat dibatalkan —,
10:36 masihkah
kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke
dalam dunia: Engkau menghujat Allah! Karena Aku telah berkata: Aku Anak Allah?
Penyebab
kedua orang Yahudi menolak Yesus karena Yesus mengaku Anak Allah. Orang Yahudi
menuduh Yesus menghujat Allah karena Dia mengaku sebagai Anak Allah. Menjawab
tuduhan dari orang Yahudi, Yesus mengutip ayat di mana Tuhan berkata kamu
adalah allah. Kamu di sini yang dimaksud adalah manusia.
Mazmur
82:6
82:6 Aku sendiri
telah berfirman: "Kamu adalah allah, dan anak-anak Yang Mahatinggi kamu
sekalian. —
Di sini
Tuhan tampil sebagai Hakim yang adil untuk menghakimi para allah. Allah adalah
Pribadi yang punya wewenang penuh atas hidup kita, allah yang dimaksud di sini
adalah manusia sebagai hakim yang punya wewenang untuk menghakimi dan menghukum
manusia yang lain. Kenapa Yesus mengutip ayat ini? Karena orang Yahudi sudah
bertindak sebagai hakim yang menghakimi Yesus. Sementara aktivitas Yesus sebagai Anak Allah menjadi
pendamai antara manusia berdosa dengan Allah lewat pengorbanan nyawaNya.
I
Yohanes 4:8-10
4:8 Barangsiapa
tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
4:9 Dalam hal
inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
4:10 Inilah
kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah
mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi
dosa-dosa kita.
Jadi
dari bacaan kita kalau disimpulkan yang Yesus inginkan adalah kita
menyelesaikan dosa kita sendiri atau menghakimi diri sendiri, bukan menghakimi
orang lain. Harus banyak menghakimi diri sendiri, bukan menunjuk-nunjuk orang
lain, tidak ada hak kita untuk menghakimi dan menghukum orang lain. Nanti pada
penghakiman yang terakhir kita bersama dengan Yesus akan menghakimi dunia
bahkan menghakimi malaikat-malaikat yang tidak taat.
Kenapa
Yesus tidak memperbolehkan kita menghakimi? Sebab keadaan orang berdosa itu sangat
memprihatinkan.
Mazmur
82:3-4
82:3 Berilah
keadilan kepada orang yang lemah dan kepada anak yatim, belalah hak orang
sengsara dan orang yang kekurangan!
82:4 Luputkanlah
orang yang lemah dan yang miskin, lepaskanlah mereka dari tangan orang
fasik!"
Keadaan
orang berdosa:
1. Orang yang
lemah yaitu tidak mampu menolak godaan dosa atau ancaman maupun paksaan dosa. Dari
pada ribut, biar saja suami ikut maunya isteri, itu yang lemah. Dalam penggembalaan
dari pada ribut biar saja saya gembala ikut maunya jemaat, itu orang yang
lemah! Dalam bergaul dan bermasyarakat, dari pada dikucilkan ikut saja
kebanyakan orang berbuat dosa, itu lemah.
2. Anak
yatim, artinya putus hubungan dengan Bapa sorgawi. Yesus sudah menunjukan
ngerinya kalau putus hubungan dengan Bapa Sorgawi. Apa yang dialami Yesus di
kayu salib itu sebenarnya untuk menggantikan kita. Yang harus disalibkan
seharusnya kita manusia berdosa tetapi sudah Yesus gantikan. Waktu di kayu salib
Yesus berseru “Eloi, Eloi, Lama Sabakhtani” AllahKu, AllahKu mengapa Engkau
meninggalkan Aku. Suara Yesus di kayu salib itu suara kita orang berdosa. Jadi
orang berdosa itu putus hubungan dengan Bapa. Kita tidak bisa berseru Bapa kami
yang di sorga kalau kita hidup dalam dosa.
3. Orang sengsara.
Dagingnya sepertinya enak padahal jiwa dan rohnya menjerit. Iblis bergitu
licik, berbuat dosa dia sebut pesta. Makanya banyak orang berbuat dosa karena
dia pikir pesta padahal itu sengsara. Pesta narkoba, pesta miras, pesta seks,
padahal itu sengsara! Makanya dalam kitab Ayub dikatakan dengan sengsara Engkau
menyelamatkan orang sengsara. Dengan sengsara Yesus menyelamatkan kita manusia
berdosa yang sengsara
4. Orang
yang kekurangan atau miskin. Miskin di sini bukan kekurangan jasmani, mungkin
kaya secara jasmani tetapi rohaninya miskin, tidak memiliki harta sorgawi.
Paling sedikit 2 harta sorgawi yang akan kita lihat yaitu perak dan emas secara
rohani.
a) Perak
Amsal 10:20
10:20
Lidah orang benar seperti perak pilihan, tetapi pikiran orang fasik sedikit
nilainya.
Perak itu lidah orang benar atau jujur. Orang
berdosa tidak ada kejujuran, sudah berbuat dosa ditutup lagi dengan dosa.
Seperti Yudas sudah salah dia tutupi dengan dusta. Seperti Adam dan Hawa sudah
berbuat dosa namun tidak jujur. Tuhan tanyak Adam apa yang kau buat? “Perempuan
yang Kau tempatkan di sisiku” bukannya jujur mengaku tetapi malah salahkan
Tuhan salahkan isterinya. Perempuan apa yang kau perbuat? “ular ini yang
memperdaya aku” ini manusia berdosa. Manusia sebenarnya diciptakan jujur
adanya, tetapi karena dosa sehingga banyak dalih.
b) Emas
Amsal 25:12
25:12
Teguran orang yang bijak adalah seperti cincin emas dan hiasan kencana untuk
telinga yang mendengar.
Amsal 25:12 (Terjemahan Lama)
25:12
Seperti anting-anting keemasan berpatutan dengan kalung yang dari pada emas
sepuluh matu, demikianpun telinga yang suka mendengar itu berpatutan dengan
penegur yang berbudi.
Jadi emas itu = taat dengar-dengaran pada Firman
Tuhan. Salah satu definisi dosa itu melanggar hukum Allah.
Biarlah
kita banyak menghakimi diri sendiri, bukan menghakimi orang lain. Berilah
keadilan, Tuhan mau supaya kita tidak menghakimi orang berdosa. Orang berdosa
sudah lemah, yatim, sengsara, miskin, berilah keadilan, jangan menghakimi orang
berdosa. Lebih baik menghakimi diri sendiri. Setiap dosa yang tidak
diselesaikan, yang tidak dihakimi, akan dihakimi oleh Tuhan pada waktu
kedatanganNya kembali. Akan digelar takhta putih, takhta pengadilan. Di situ
dibuka kitab-kitab secara pribadi yang memuat kesalahan kita dan juga kita
kehidupan, nama kita tertulis dalam kitab kehidupan atau tidak.
Ada 5
dosa yang akan dihakimi saat Yesus datang kembali kedua kali.
1. Roma
2:16
2:16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana
Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu
yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.
Dosa
yang tersembunyi di dalam hati. Belum dibuat, baru niat dosa. Dosa yang
tersembunyi dalam hati itu adalah keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan
hati.
Markus
7:21-23
7:21
sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan,
pencurian, pembunuhan,
7:22
perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan,
kebebalan.
7:23
Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang."
Belum
dibuat, baru di dalam hati, itu harus dihakimi, diselesaikan. Termasuk niat
baik terutama untuk pekerjaan Tuhan, untuk pembangunan Tubuh Kristus, tetapi
tidak pernah dilakukan.
2. II
Korintus 5:10
5:10
Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Kristus, supaya setiap orang
memperoleh apa yang patut diterimanya, sesuai dengan yang dilakukannya
dalam hidupnya ini, baik ataupun jahat.
Yang
kedua perbuatan dosa, ini akan dihakimi kalau tidak diselesaikan. Yang sudah
dibuat 10 tahun lalu, 20 tahun lalu atau kemarin harus diselesaikan karena ayat
mengatakan Allah mencari yang sudah lalu. Mari kita selesaikan semua dosa-dosa
yang sudah kita perbuat. Mungkin kita sudah lupa, tetapi Firman dan Roh Kudus
mengingatkan “dulu kamu pernah berbuat seperti ini” ayo selesaikan!
3. Matius
12:36
12:36
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang
harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman.
Perkataan
sia-sia yaitu dusta, gosip, fitnah, menjelek-jelekan orang, itu akan dihakimi.
4. Menghakimi
dosa orang lain, itu juga akan dihakimi oleh Tuhan.
Matius
7:1-5
7:1
"Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.
7:2
Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi
dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.
7:3
Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam
matamu tidak engkau ketahui?
7:4
Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan
selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.
7:5
Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan
melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."
Menghakimi
dosa orang lain itu = munafik. Dosanya lebih besar dari pada orang yang dia
hakimi! Di matanya ada balok tetapi mau mengeluarkan selumbar, serbuk kayu dari mata sesamanya.
5. Segala
sesuatu yang tidak kita lakukan untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
sekalipun sudah digerakan oleh Firrman = egois.
Matius
25:45-46
25:45
Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu
yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu
tidak melakukannya juga untuk Aku.
25:46
Dan mereka ini akan masuk ke tempat siksaan yang kekal, tetapi orang benar ke
dalam hidup yang kekal."
Sudah
digerakan untuk berdoa tidak dilakukan, tunggu nanti, akhirnya tertidur.
Digerakan Tuhan untuk berkorban tetapi tidak mau. Digerakan untuk ikut ibadah persekutuan,
tetapi malah menunda, nanti dulu. Itu egois, nanti dihakimi oleh Tuhan! Egois
ini tabiat kambing.
Matius
25:32-33,41-44
25:32
Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka
seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
25:33
dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di
sebelah kiri-Nya.
25:41
Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari
hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal
yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
25:42
Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu
tidak memberi Aku minum;
25:43
ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku
telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu
tidak melawat Aku.
25:44
Lalu mereka pun akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat
Engkau lapar, atau haus, atau sebagai orang asing, atau telanjang atau sakit,
atau dalam penjara dan kami tidak melayani Engkau?
Kalau
dijabarkan lagi egois itu ada 3:
a) Dapat
berkat jasmani tetapi tidak bisa menjadi berkat untuk sesama, tidak bisa
memberi kepada sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan, cuma dinikmati
sendiri.
b) Dapat
berkat rohani itulah Firman pengajaran yang benar, tetapi tidak menjadi
kesaksian malah menjadi sandungan bagi orang lain. Kita sudah dengar tetapi
praktek hidup kita tidak sesuai Firman penggajaran sehingga orang lain
tersandung, orang lain tidak mau menerima pengajaran. “Kenapa mau terima
pengajaran, orang dalam pengajaran saja seperti itu!”. Kelakuannya tidak beres!
Ini tabiat kambing, sudah makan rumput yang hijau sisanya dia injak-injak,
sudah minum air yang jernih lalu airnya dia keruhkan dengan kakinya. Sehingga
yang lain mau makan rumputnya sudah diinjak-injak, mau minum airnya sudah
keruh.
Yehezkiel 34:17-18
34:17
Dan hai kamu domba-domba-Ku, beginilah firman Tuhan ALLAH: Sungguh, Aku akan
menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan
kambing jantan.
34:18
Apakah belum cukup bagimu bahwa kamu menghabiskan padang rumput yang terbaik?
Mesti pulakah kamu injak-injak padang rumput yang lain-lain dengan kakimu?
Belum cukup bahwa kamu minum air yang jernih? Mesti pulakah yang tinggal itu
kamu keruhkan dengan kakimu?
Kita sudah dapat berkat pengajaran, berapa tahun
kita dalam pengajaran. Saya dari kandungan sudah dalam pengajaran, apalagi kami
anak hamba Tuhan besar dengan berkat-berkat yang diterima dari pelayanan orang
tua, lalu mengeruhkan, itu egois! Kita ini menjadi kesaksian karena kita ada di
kabar puncak. Kalau ada di puncak semua orang melihat. Bukannya dia itu kaum
muda di sana, bukannya bapak ibu itu orang pengajaran, koq begitu! Itu jadi sandungan.
Tuhan tolong kita jangan seperti itu. Seharusnya kita menjadi kesaksian, kita
muliakan Tuhan, bukan malah memperkeruh sehingga orang tidak mau menerima
pengajaran.
Titus 2:10
2:10
jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian
mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.
Dulu sebelum dalam pengajaran bagaimana hidup kita.
Setelah dalam pengajaran bagaimana hidup kita, harus ada keubahan. Sehingga
keluarga yang lain yang belum dalam pengajaran yang melihat itu tertarik.
Mungkin awalnya cuma antara ibadah, tetapi berikutnya sudah bertanya “boleh
saya ikut beribadah?”. Tetapi coba kalau tida kmenjadi kesaksian, dulunya antar
akhirnya malah dia larang “kamu masuk pengajaran tidak ada keubahan, malah
tambah parah hidupmu!”. Ini mengeruhkan air dan menginjak-injak rumput hijau.
c) Dapat
berkat pelayanan tetapi dia tidak setia dan tanggung jawab. Seharusnya
pelayanan itu dia pikul di bahunya tetapi tidak dikerjakan dengan setia, bagaikan
domba-domba yang mendorong domba lain keluar kandang dengan bahunya.
Yehezkiel 34:21
34:21
oleh karena semua yang lemah kamu desak dengan lambungmu dan bahumu serta kamu
tanduk dengan tandukmu, sehingga kamu menghalau mereka ke luar kandang,
Akhirnya yang rohaninya masih lemah melihat pelayan
Tuhan rohaninya seperti itu dia malah jadi tambah lemah dan malah keluar dari
penggembalaan. Pelayan Tuhan tidak tanggung jawab, gembala tidak setia,
sehingga yang lemah keluar, ini egois! ayo kita sudah dapat berkat pelayanan,
tanggung jawab semuanya. Tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada gembala. Saya
sebagai gembala hanya memberkan penumpangan tangan, tetapi tanggung jawabnya
kepada Tuhan karena kita melayani kepada Tuhan, menghamba kepada Tuhan.
Jangan sedikit-sedikit tanggalkan pelayanan,
lepaskan pelayanan, cuti dulu. Ini bukan pekerjaan di dunia yang bisa cuti. Saya
berhenti dulu melayani, nanti ada waktunya. Nanti-nanti akhirnya Tuhan datang,
sudah tidak dapat jubah pelayanan. Ingat saja Esau, jubah dia taruh di rumah lalu
pergi berburuh untuk kepentingan lambung. Seringkali tidak setia dan tidak
tanggung jawab itu karena persoalan lambung, karena masalah perut. Sehingga
yang lemah yang melihat itu akhirnya jadi tambah lemah dan keluar dari penggembalaan.
Begitu Esau gagal tidak mendapat apa-apa, dia jual hak sulungnya, begitu mau
menerima hak sulung dia tidak dapat lagi karena jubahnya sudah dipakai oleh
Yakub. Kalau jubah digantung-gantung nanti orang lain ambil. Kalau orang lain
sudah ambil, tidak ada kesempatan lagi untuk kembali.
Paduan suara lihat yang biasa menyanyi di samping,
kalau sudah tidak ada ayo doakan. Bisa saja orang lain yang sudah berdiri di
samping dan dia sudah tidak ada tempat, sudah diambil. Yudas jabatannya diambil
oleh Matius, tidak bisa kembali melayani dan dia binasa. Mari tanggung jawab
dalam pelayanan.
Sebelum
hari penghakiman tiba, mulai dari sekarang kita harus menghakimi diri lewat
ketajaman pedang Firman pengajaran yang benar yang menusuk sampai ke dalam hati.
Keinginan dalam hati, niat, juga perkataan dan perbuatan disucikan semuanya.
I
Petrus 4:17
4:17 Karena
sekarang telah tiba saatnya penghakiman dimulai, dan pada rumah Allah sendiri
yang harus pertama-tama dihakimi. Dan jika penghakiman itu dimulai pada kita,
bagaimanakah kesudahannya dengan mereka yang tidak percaya pada Injil Allah?
Rumah
Allah itulah bicara pribadi kita.
I Korintus 3:16; 6:19
3:16 Tidak tahukah kamu,
bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?
6:19 Atau tidak tahukah
kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus
yang kamu peroleh dari Allah, -- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
Jadi
mulai dari diri kita, kita hakimi diri sendiri dan selesaikan lewat ketajaman
pedang Firman pengajaran. Jika temukan dosa akui kepada Tuhan dan akui kepada
sesama. Kalau dengar Firman ditunjukan dosa, ayo terima Firman dan selesaikan,
akui kepada Tuhan dan akui kepada sesama. Banyak menghakimi diri hari-hari
terakhir ini, bukan menghakimi orang lain. 5 dosa itu tadi harus kita hakimi. Mulai
dari niat, perbuatan, perkataan, suka menghakimi orang lain dan juga egois.
Egois itu dosa pertama dari 18 dosa di akhir zaman. Jadi kalau ada egois, 18
dosa yang lain pasti ada. Egois itu bagaikan keran, membuka keran dosa sehingga
masuk 18 dosa yang lain sehingga hidup itu dicap 666 oleh antikristus menjadi
miliknya setan.
II
Timotius 3:1-5
3:1 Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan
mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual
dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
3:3 tidak tahu
mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang
diri, garang, tidak suka yang baik,
3:4 suka
mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu
dari pada menuruti Allah.
3:5 Secara
lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka
memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
18 dosa
ini kalau dipecah 6 + 6 + 6. 666 ini bilangan antikristus. Kesempatan setiap beribadah kita dengar Firman untuk menghakimi
diri, menyelesaikan dosa kepada Tuhan dan kepada sesama. Hasilnya kalau dosa
kita selesaikan, kita hakimi diri sendiri:
1. I
Yohanes 1:7,9
1:7
Tetapi jika kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang,
maka kita beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus,
Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan
mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Darah
Yesus aktif menghapus segala dosa kita sampai tidak berbekas lagi. Tuhan
melihat kita seakan-akan tidak pernah berbuat dosa itu. Juga mencabut akar dosa
supaya tidak terulang lagi, tidak tumbuh lagi. Begitu takhta penghakiman
digelar, kita bukan dihakimi tetapi bersama Yesus kita menghakimi dunia dan
menghakimi malaikat-malaikat yang tidak taat.
Kalau
takhta penghakiman sudah digelar, tidak ada lagi seperti di dunia mau membaca
pembelaan diri. Dibuka Alkitab, Yesus pernah mengatakan sudah ada hakimmu,
itulah Alkitab, perkataan Yesus yang menjadi hakim. Kemudian dibuka
kitab-kitab, itulah kitab pribadi yang memuat dosa-dosa kita. Dibuka lagi kitab
kehidupan. Yang ada namanya masuk dalam kerajaan sorga, yang tidak ada nama
tenggelam dalam lautan api dan belerang. Jadi tidak ada lagi kesempatan
bertobat di situ. Jadi lebih baik sekarang ini masih ada waktu dan kesempatan
bagi kita, Tuhan masih berikan perpanjangan umur, Tuhan belum datang kembali,
kesempatan untuk menghakimi diri. Tujuan utama kita hidup di dunia ini untuk
bertobat, menghakimi diri sendiri. Kita dapat sesuatu yang hebat di dunia,
kalau tidak bertobat tidak ada gunanya. Kaya, pandai, tidak bertobat, tidak ada
gunanya. Tetapi sekalipun secara jasmani tidak punya apa-apa tetapi hidup dalam
pertobatan, dia pasti masuk dalam kebahagiaan kekal bersama Yesus.
2. Yesaya
59:1-2
59:1
Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan
pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2
tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan Allahmu ialah segala kejahatanmu,
dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu, sehingga Ia tidak
mendengar, ialah segala dosamu.
Kalau
dosa tidak kita selesaikan, tidak menghakimi diri sendiri, tangan Tuhan tidak
bisa menjangkau kita, telinga Tuhan tidak mendengar doa kita. Ambil
kebalikannya, kalau kita mengakui dosa, menghakimi diri sendiri, maka kita ada
dalam tangan Tuhan, bahkan ada dalam pelukan tangan Tuhan. Bahagia kita
dipegang dan dipeluk oleh Tuhan. Kalau ada dalam tangan Tuhan apa yang kita
butuhkan, tidak perlu kita ragukan, Tuhan sudah tahu semuanya. Yang penting
dosa diselesaikan dulu. Kadang kita langsung doa minta ini minta itu tetapi
dosa tidak diselesaikan, sehingga telinga Tuhan tidak mendengar dan tangan
Tuhan tidak terulur untuk menjamah kita. Selesaikan semua maka telinga Tuhan
mendengar, tangan Tuhan terulur memegang, memeluk dan menolong kita dari semua
pergumulan yang kita hadapi.
Stoplah
menghakimi orang lain. Kalau lihat kekurangan orang, lihat diri sendiri yang
lebih jahat dan lebih najis dari dia, mohon ampun kepada Tuhan, berdamai dengan
Tuhan.
3. Nama
kita tertulis di dalam kitab kehidupan.
Keluaran
32:30-33
32:30
Keesokan harinya berkatalah Musa kepada bangsa itu: "Kamu ini telah
berbuat dosa besar, tetapi sekarang aku akan naik menghadap TUHAN, mungkin aku
akan dapat mengadakan pendamaian karena dosamu itu."
32:31
Lalu kembalilah Musa menghadap TUHAN dan berkata: "Ah, bangsa ini telah
berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas bagi mereka.
32:32
Tetapi sekarang, kiranya Engkau mengampuni dosa mereka itu — dan jika tidak,
hapuskanlah kiranya namaku dari dalam kitab yang telah Kautulis."
32:33
Tetapi TUHAN berfirman kepada Musa: "Siapa yang berdosa kepada-Ku, nama
orang itulah yang akan Kuhapuskan dari dalam kitab-Ku.
Yang
berdosa yang namanya terhapus. Kalau menyelesaikan dosa kebalikannya, nama kita
tertulis dalam kitab kehidupan. Kita sendiri
bisa raba sehingga kalau diizinkan Tuhan harus menghadapi garis akhir
meninggal dunia atau garis akhir Tuhan Yesus datang, kita bisa yakin bahwa kita
selamat, kita ada bersama Yesus. Apa bukti nama kita tertulis dalam kitab
kehidupan? Hati damai sejahtera, tidak ada yang menuduh di hati. Kalau jantung
berdebar-debar, berarti ada dosa yang kita buat. Apalagi kalau bertemu dengan
orang yang kita berbuat salah, hati berdebar-debar. Handphone dipinjam
isterinya, hatinya sudah dag dig dug, nanti kalau dibuka, dia lihat, dia baca
ada chating dengan siapa. Tetapi kalau dosanya sudah diselesaikan, handphonenya
mau dibuka sama isterinya tidak ada lagi berdebar-debar, dia tenang, damai
sejahtera. Gembala ketemu jemaat kalau ada dosa dia berdebar-debar, jangan
nanti ketahuan semuanya. Tetapi kalau sudah diselesaikan semuanya, ketemu
jemaat damai. Jemaat ketemu jemaat damai dan tenang. Itu bukti nama tertulis
dalam kitab kehidupan.
4. Yesaya
4:1
4:1
Pada waktu itu tujuh orang perempuan akan memegang seorang laki-laki, serta
berkata: "Kami akan menanggung makanan dan pakaian kami sendiri; hanya
biarlah namamu dilekatkan kepada nama kami; ambillah aib yang ada pada
kami!"
Aib
dosa diselesaikan dan nama Tuhan diletakan pada kita, berarti kita sudah
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
|
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar