Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Sore ini penataran imam-imam yang pertama.
Yohanes
10:40-42
10:40 Kemudian
Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes membaptis dahulu, lalu
Ia tinggal di situ.
10:41 Dan banyak
orang datang kepada-Nya dan berkata: "Yohanes memang tidak membuat satu
tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini adalah
benar."
10:42 Dan banyak
orang di situ percaya kepada-Nya.
Yohanes
tidak membuat 1 pun tanda mujizat, tetapi semua kesaksian Yohanes tentang Yesus
adalah benar. Itulah yang membuat banyak orang percaya kepada Yesus. Jadi
percaya atau iman yang benar itu adalah iman hasil mendengar Firman pengajaran
yang benar karena melihat. Kalau iman karena melihat mujizat jasmani itu bisa jadi iman yang rapuh dan bisa
gugur.
Kesaksian
Yohanes Pembaptis tentang Yesus antara lain:
Lukas 3:15-16
3:15
Tetapi karena orang banyak sedang menanti dan berharap, dan semuanya bertanya
dalam hatinya tentang Yohanes, kalau-kalau ia adalah Mesias,
3:16
Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu: "Aku membaptis kamu
dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa dari padaku akan datang dan membuka
tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan
dengan api.
Yohanes tidak layak untuk membuka tali kasutnya
Yesus. Kasut yang dilepaskan, itu ada kaitannya dengan penebusan. Dulu bagi
bangsa Israel, untuk menguatkan suatu perkara antara 2 orang, yang seorang
menanggalkan kasutnya yang sebelah kemudian diberikan pada orang lain.
Rut 4:5-8
4:5
Tetapi kata Boas: "Pada waktu engkau membeli tanah itu dari tangan Naomi,
engkau memperoleh Rut juga, perempuan Moab, isteri orang yang telah mati itu,
untuk menegakkan nama orang itu di atas milik pusakanya."
4:6
Lalu berkatalah penebus itu: "Jika demikian, aku ini tidak dapat
menebusnya, sebab aku akan merusakkan milik pusakaku sendiri. Aku mengharap
engkau menebus apa yang seharusnya aku tebus, sebab aku tidak dapat
menebusnya."
4:7
Beginilah kebiasaan dahulu di Israel dalam hal menebus dan menukar: setiap kali
orang hendak menguatkan sesuatu perkara, maka yang seorang menanggalkan
kasutnya sebelah dan memberikannya kepada yang lain. Demikianlah caranya orang
mensahkan perkara di Israel.
4:8
Lalu penebus itu berkata kepada Boas: "Engkau saja yang membelinya."
Dan ditanggalkannyalah kasutnya.
Kalau seseorang tidak mau menebus, dia harus
menanggalkan kasutnya dan diberikan kepada yang lain. Ada 2 orang yang berhak menebus,
yang pertama tidak disebut namanya ini menunjuk hukum Taurat dan yang kedua
adalah Boas yang menunjuk pribadi Yesus. Hukum Taurat tidak bisa menebus kita
bangsa kafir. Bangsa Israel saja tidak mampu melakukan hukum Taurat. Tetapi ada
Boas yang mau menebus kita, itu menunjuk pribadi Yesus. Boas tidak mau
menanggalkan kasutnya, sama seperti Yesus yang tidak mau menanggalkan kasutnya,
tali kasutNya
saja tidak mau dibuka karena Yesus mau menebus kita.
Rut artinya sahabat dan arti kedua diisi. Kita ini
bangsa kafir bukan sahabat Allah bahkan musuh Allah dan kosong dari pribadi
Allah sehingga seharusnya mati. Namun Yesus rela mati dengan 4 luka utama untuk
menebus bangsa Israel yang sudah melanggar hukum Taurat. Namun dalam keadaan
sudah mati Yesus masih rela menerima luka kelima untuk menebus kita bangsa kafir
untuk menjadi sahabat Allah dan untuk diisi pribadi Allah sampai kelak kita
menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Moab itu tidak boleh masuk umat Allah baik keturunan
kesepuluh bahkan sampai selama-lamanya. Kita bangsa kafir seharusnya tidak
boleh masuk Tubuh Kristus, tetapi ada Yesus yang menebus kita sehingga kita
menjadi sahabat Allah, diisi pribadi Allah sampai menjadi Mempelai Wanita
Tuhan.
Ada 3 tujuan penebusan oleh Yesus Kristus.
Wahyu 1:5-6
1:5
dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang pertama bangkit dari antara
orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi ini. Bagi Dia, yang mengasihi
kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya —
1:6
dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi
Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
1. Melepaskan
kita dari dosa-dosa sampai puncaknya dosa, dosa makan minum sampai dosa kawin
mengawinkan. Sekarang manusia memodifikasi dosa kawin mengawinkan ini untuk
memuaskan hasrat manusia. Ditunjang lagi dengan teknologi yang canggih, ini
dimanfaatkan oleh setan untuk menjerat manusia dalam dosa sampai puncaknya
dosa. Darah Yesus sanggup melepaskan kita dari dosa sampai puncaknya dosa.
Kalau sudah terlepas dari dosa kita bisa hidup benar dan menjadi domba yang
tergembala.
Amsal
12:26
12:26
Orang benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik
menyesatkan mereka sendiri.
Bangsa
kafir yang hidup dalam dosa sampai puncaknya dosa digambarkan seperti anjing
dan babi. Anjing yang muntah dijilat kembali, babi yang sudah mandi berkubang
lagi. Itulah manusia kafir yang berdosa mengulang-ulang dosa, dosa perkataan,
dosa perbuatan. Tetapi oleh darah Yesus kita dilepaskan sehingga hidup benar dan
menjadi domba yang tergembala. Dalam penggembalaan lewat 3 macam ibadah pokok
kita disucikan sambil diisi dengan pribadi Allah. Yaitu diisi dengan Firman,
Roh Kudus dan kasih.
1) Meja
roti sajian itu ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci,
kita diisi dengan Firman.
2) Pelita emas itu ketekunan dalam ibadah raya, kita
diisi dengan Roh Kudus.
3) Mezbah
dupa emas, itu ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita diisi dengan kasih
Allah.
Proses
kelepasan mulai dari percaya, bertobat, lahir baru, kita hidup benar, digembalakan,
disucikan dan diisi dengan pribadi Allah.
2. Mengangkat
kita menjadi imam dan raja = hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang dipakai dalam
pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Biarlah kita dipakai oleh
Tuhan, jangan ada yang menganggur, semua terlibat di dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus. Ada yang ikut serta secara langsung, ada yang ikut
secara online, ada yang doa, ada yang berkorban dana, semua diikutsertakan
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Tanpa
penebusan oleh darah Yesus kita adalah hamba dosa, senjata kelaliman, berada di
bawah naungan kutuk.
Roma
6:13
6:13
Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk
dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah
sebagai orang-orang, yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup. Dan
serahkanlah anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk menjadi senjata-senjata
kebenaran.
Dulu
kita hamba dosa, diperbudak oleh setan lewat berbuat dosa menjadi senjata
kelaliman, diubahkan menjadi senjata kebenaran. Senjata kelaliman berarti
pelurunya peluru kelaliman. Kalau melayani dalam kelaliman maka orang yang
datang ditembak dengan peluru kelaliman, yang tadinya tidak berbuat dosa
menjadi berbuat dosa, yang sudah berbuat dosa menjadi tambah jahat. Oleh
penebusan oleh darah Yesus sekarang kita menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan,
senjata-senjata kebenaran. Yaitu kehidupan yang diperlengkapi dengan jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus. Ada jabatan, ada karunia.
Efesus
4:11-12
4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Orang
kudus itu orang benar yang sudah digembalakan dan dipakai Tuhan.
Efesus
4:7
4:7
Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut
ukuran pemberian Kristus.
Karunia
setiap orang berbeda-beda, tetapi semua untuk kesatuan Tubuh Kristus. Kaki
kiri, telinga, mulut, mata semua beda, tetapi semua satu kesatuan Tubuh
Kristus. Bagaimana kalau semua kaki kanan, kan aneh. Jadi jangan iri kalau ada
yang dipakai di bidang itu, sebab semua dipakai Tuhan dalam bidangnya
masing-masing.
Jabatan
pelayanan dan karunia Roh Kudus itu jubah maha indah. Jadi kalau mau melayani,
mau menjadi hamba kebenaran, mau menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan, kutuk
diubah menjadi berkat. Jadi jangan takut dalam melayani Tuhan, kita bukan
dibuat susah, justru semua diberkati dan dijadikan indah. Kalau saya melayani
nanti waktu tersita, kurang waktu untuk diri, nanti beli seragam lagi. Jangan
takut, kutuk diubah menjadi berkat, semua dijadikan indah oleh Tuhan kalau kita
melayani Tuhan, Tuhan tidak pernah menipu.
Daging
ini kalau tidak mau melayani Tuhan, hidupnya tidak indah dan tidak berguna.
Cuma 2 pilihan, tidak melayani Tuhan pasti melayani setan. Tidak ada istilah
saya di tengah-tengah, tidak melayani Tuhan, tidak melayani setan, tidak ada
seperti itu! Ingat perumpamaan tentang talenta, hamba yang jahat dan malas itu
tidak indah dan tidak berguna. Tetapi dengan kita melayani Tuhan maka hidup
kita menjadi indah dan menjadi berguna bagi pembangunan Tubuh Kristus. Pembangunan
Tubuh Kristus dimulai dari dalam nikah, berarti berguna mulai dari dalam nikah.
Markus
dan Onesimus yang tadinya tidak berguna karena tinggalkan pelayanan menjadi
berguna begitu kembali melayani. Onesimus merugikan Filemon, Filemon ini orang
kaya dan Onesimus hamba dari Filemon. Hukum saat itu kalau ada hamba yang
merugikan harus dihukum. Tetapi dia lari kepada Paulus. Di situ dia dibina
sehingga bisa berguna. Paulus menyurati Filemon, terimalah dia karena dia
berguna bagiku dia juga berguna bagimu. Hamba dosa itu tidak berguna, tidak
indah hidupnya. Setelah kita dibebaskan menjadi hamba Tuhan pelayan Tuhan
menjadi indah hidupnya dan menjadi berguna.
Sesudah
kita menerima jabatan dan karunia Roh Kudus maka harus dijaga jangan tidak
setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan. Tidak setia sampai tinggalkan ibadah pelayanan
= menanggalkan sebelah kasut. Jangan berpikir ah tidak apa-apa, saya makin
diberkati dibandingkan dulu waktu saya melayani, waktu tersita, ekonomi
merosot. Padahal itu karena dia melayani tidak sungguh-sungguh.
Akibatnya
tidak setia, tinggalkan ibadah pelayanan = melepaskan sebelah kasut:
Ulangan
25:8-9
25:8
Kemudian para tua-tua kotanya haruslah memanggil orang itu dan berbicara dengan
dia. Jika ia tetap berpendirian dengan mengatakan: Aku tidak suka mengambil dia
sebagai isteri --
25:9
maka haruslah isteri saudaranya itu datang kepadanya di hadapan para tua-tua,
menanggalkan kasut orang itu dari kakinya, meludahi mukanya sambil menyatakan:
Beginilah harus dilakukan kepada orang yang tidak mau membangun keturunan
saudaranya.
Akibat
menanggalkan sebelah kasut mukanya diludahi. Artinya diludahi:
a) Jatuh
dalam dosa sampai puncaknya dosa, sampai menikmati berbuat dosa. Ditegur
diingatkan dia sudah tidak mau kembali lagi. Ini jangan sampai terjadi dalam kehidupan
kita.
b) Salah
dalam tahbisan. Contohnya Miryam.
Bilangan 12:14
12:14
Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya meludahi
mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia selama tujuh
hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia diterima
kembali."
Kita lihat kesalahan Miryam dalam tahbisan.
Bilangan 12:1-2,7-10
12:1
Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang diambilnya,
sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
12:2
Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja?
Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan kedengaranlah hal
itu kepada TUHAN.
12:7
Bukan demikian hamba-Ku Musa, seorang yang setia dalam segenap rumah-Ku.
12:8
Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan
teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai
hamba-Ku Musa?"
12:9
Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
12:10
Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam kena kusta,
putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka dilihatnya,
bahwa dia kena kusta!
Apa praktek salah tahbisan seperti Miryam? Sudah
tidak setia dalam tahbisan, berani mengata-ngatai gembala, berani mengosipkan
hamba Tuhan yang benar, termasuk berani menggosipkan pelayan Tuhan yang benar. Sudah
tidak setia malah mengata-ngatai, itu untuk menutupi kesalahannya dia. “Itu pak
gembala angkat orang tidak bertobat untuk melayani, masa dia lebih dipakai dari
pada saya” padahal dia tidak tahu orang itu sudah menyelesaikan semuanya dan
bertobat. Sama seperti si sulung dan si bungsu. Si sulung berkata “aku
bertahun-tahun di rumah bapak tidak pernah diberikan anak kambing untuk bersukacita
dengan sahabat-sahabatku! Si bungsu baru pulang langsung disembelihkan lembu
tambun dan diadakan pesta untuk dia”. Akhirnya si sulung tinggal di luar, si
bungsu di dalam pesta. Hati-hati, jangan sampai kita berada di luar pesta nikah
Anak Domba Allah.
Kalau sudah tidak setia, mulai tidak tanggung jawab
sekalipun ada dalam ibadah, asal saja melayani, nanti salah dalam tahbisan. Mulai
mengata-ngatai hamba Tuhan yang benar dan pelayan Tuhan yang benar. Di hadapan
Tuhan orang yang salah tahbisan, yang berani mengatai-ngatai orang benar ini
adalah orang jahat yang harus dihapuskan dari Tubuh Kristus.
Ulangan 17:12
17:12
Orang yang berlaku terlalu berani dengan tidak mendengarkan perkataan imam yang
berdiri di sana sebagai pelayan TUHAN, Allahmu, ataupun perkataan hakim, maka
orang itu harus mati. Demikianlah harus kauhapuskan yang jahat itu dari antara
orang Israel.
Dulu dihapuskan dari antara orang Israel, sekarang
menunjuk dihapus dari Tubuh Kristus. Yang sudah tidak tanggung jawab ayo
kembali tanggung jawab, yang sudah tidak setia ayo kembali setia. Jangan sampai
kita terhapus dari Tubuh Kristus.
c) Arti
muka diludahi = dipermalukan oleh Tuhan, semua gagal total, tidak bisa
menyambut Yesus, terasing, dia keluar dari tubuh Kristus dan masuk tubuh Babel
yang akan binasa. Orang yang melayani Tuhan sungguh-sungguh dalam kesucian, dia
punya keberanian tidak malu menyambut Yesus.
I Yohanes 2:28
2:28
Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia
menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu
terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Mari tinggal di dalam Kristus, setia dalam Firman
pengajaran, setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan.
Saat kita tidak setia atau ada niat mau meninggalkan
pelayanan, ingat Yesus yang tidak mau melepaskan tali kasutNya sampai mati. Artinya:
1) Ingat
Yesus yang siap sedia menebus kita sampai saat ini, korbanNya masih berlaku
sampai saat ini. Mungkin sudah tidak setia melayani karena malu sebab ada dosa
yang dipertahankan atau disembunyikan, ingat Yesus yang selalu siap sedia
menebus kita sekarang ini. Mari datang kepada Yesus, manfaatkan Korban Kristus
untuk kita dilepaskan dari dosa, lewat praktek kita mau mengakui dosa dan
kesalahan kita. Ingat kita ini hanya tanah liat, sebenarnya tidak layak, banyak
kekurangan, banyak kelemahan tetapi Yesus mau menebus. Dia siap sedia sampai
saat ini, korbanNya masih tersedia sebagai sarana untuk kita mengalami
penebusan dari dosa. Segera manfaatkan, mengaku dosa kita kepada sesama dan
mengampuni dosa sesama. Satu saat Korban Kristus tidak berlaku lagi.
Ada
lagi yang tidak setia karena menyimpan pahit hati pada seseorang, tidak mau
mengampuni seseorang “saya tidak menyangka dia sesama pelayan tetapi begitukan
saya, kalau masih ada dia saya tidak mau melayani!”. Atau tidak mau mengampuni
anaknya, isterinya, suaminya, akhirnya dia mundur dari pelayanan. Sore ini
Yesus siap sedia melepaskan kita dari segala dosa, baik dosa kita sendiri
maupun dosa orang lain kepada kita. Rugi kita kalau tidak melayani karena dosa
orang lain. Ayo
lepaskan semua, manfaatkan Korban Kristus, mengaku, mengampuni dan kembali
melayani Tuhan. Bertobat dengan sungguh-sungguh, kembali melayani Tuhan dengan
sungguh-sungguh, itu yang Tuhan mau.
2) Ingat
Yesus yang setia melayani sampai mati di kayu salib, maka kita juga bisa setia
berkobar-kobar melayani Tuhan sampai garis akhir. Kami gembala, tergembalanya
di dalam persekutuan yang benar. Surabaya dan Malang itu jauh, kalau mau ikuti
daging ke sana itu melelahkan dan capek. Tetapi Yesus sampai mati, ini hanya
sakit belakang saja. Yesus jalan kaki pikul salib, ini naik pesawat masakan mau
mundur.
3) Ingat
penebusan oleh darah Yesus tidak pernah gagal, tidak bisa dihalangi oleh
siapapun, bahkan oleh setan. Kalau kita melayani dalam tanda kelepasan dari
dosa dan setia, maka pelayanan kita tidak bisa dihalangi oleh siapapun, oleh
apapun bahkan oleh setan. Ayo tidak ada yang bisa menghalangi kita, melayani
terus sampai garis akhir. Usia tidak bisa menghalangi, kekuatan fisik juga
tidak bisa. Yang kekuatan fisiknya sudah lemah masih semangat melayani Tuhan. Kita
yang masih kuat jangan mau dihalangi oleh apapun, tidak bisa dihalangi oleh
apapun bahkan oleh setan, terus melayani. Halangannya diterobos dengan kekuatan Tuhan.
3. Menjadikan
kita pengantin Anak Domba = mengangkat kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang
sempurna.
Wahyu
19:9
19:9
Lalu ia berkata kepadaku: "Tuliskanlah: Berbahagialah mereka yang diundang
ke perjamuan kawin Anak Domba." Katanya lagi kepadaku: "Perkataan ini
adalah benar, perkataan-perkataan dari Allah."
Jadi
kita bukan sebatas dibenarkan, diangkat jadi hambaNya tetapi sampai diangkat
menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Mulai dari sekarang kita buktikan bahwa kita
adalah calon Mempelai Wanita Tuhan. Apa buktinya? Memiliki roh sembayang yaitu
mau menyembah Tuhan bahkan sampai bergemar menyembah Tuhan.
Wahyu
19:6-7; 12:1-2
19:6
Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air
bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan,
Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.
19:7
Marilah kita bersukacita dan bersorak-sorai, dan memuliakan Dia! Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba, dan pengantin-Nya telah siap sedia.
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas
bintang di atas kepalanya.
12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
Mempelai
wanita Tuhan itu mengeluh mengerang kepada Tuhan, bukan mengeluh kepada sesama.
Ini menyembah kepada Tuhan. Saat diizinkan menghadapi masalah menyembah, saat
diberkati tetap menyembah, saat Yesus datang kita diangkat diawan-awan siap
menyambut Yesus.
Menyembah
dengan seruan haleluya ini yang membedakan yang tertinggal dengan yang
terangkat. Yang tertinggal berseru dengan suara masing-masing, setiap suku
bangsa dengan bahasanya sendiri-sendiri berteriak karena hukuman Tuhan. Tetapi
yang terangkat ke awan-awan hanya satu suara yaitu haleluya.
Ada darah Yesus, darah penebusan yang mau menebus
kita. Kita dibenarkan,
kita digembalakan dan disucikan, kita diperlengkapi dengan jabatan pelayanan
dan karunia Roh Kudus, dipakai oleh Tuhan. Setia melayani Tuhan sampai garis
akhir dan kita dijadikan Mempelai Wanitanya Tuhan.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar