Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Siang ini
adalah penataran imam dan calon imam yang kedua. Dengan penataran ini kita
melayani dan bertanggung jawab kepada Tuhan. Jabatan pelayanan itu Tuhan yang
berikan, kami hamba Tuhan diberikan kepercayaan memberikan penumpangan tangan
tetapi tanggung jawab kepada Tuhan. Tuhan ada di mana saja, kita melayani Tuhan
dengan setia tekun sampai garis akhir.
Wahyu 13:3-4
13:3 Maka tampaklah
kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan
hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia
heran, lalu mengikut binatang itu.
13:4 Dan mereka
menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan
mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: "Siapakah yang sama seperti
binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?"
Antikristus tampil dengan kematian, kebangkitan serta kemuliaan yang palsu.
Luka yang membahayakan hidupnya itu kematian yang palsu. Tetapi sembuh, itu
kebangkitan palsu. Naga memberikan takhta dan kuasanya kepada antikristus, itu
kemuliaan palsu. Semuanya hanya diukur dengan perkara-perkara yang jasmani.
Kalau susah itu kematian. Kalau sudah diberkati itu kebangkitan. Semua berhasil
itu kemuliaan. Jangan diukur dengan yang jasmani! Jika ikut Tuhan hanya karena
melihat mujizat-mujizat yang jasmani maka akan masuk pada penyembahan palsu,
penyembahan pada antikristus. Sepertinya menyeru nama Yesus, menyebut haleluya,
tetapi karena semua diukur dengan berkat-berkat jasmani akhirnya penyembahannya
diselewengkan kepada antikristus. Hanya Yesus yang patut disembah. Memang
antikristus itu mau menyelewengkan penyembahan, dia mau disembah sebagai Allah.
II
Tesalonika 2:4
2:4 yaitu lawan
yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai
Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah.
Penyembahan
itu adalah puncak pelayanan. Jangan sampai kita melayani, memuncak pada
penyembahan padahal salah sasaran. Kita pikir melayani dan menyembah Yesus
padahal menyembah antikristus.
Supaya penyembahan
tidak salah sasaran maka kita harus masuk pada pengalaman
kematian yang benar, pengalaman kebangkitan yang benar dan pengalaman kemuliaan
yang benar yaitu bersama Yesus.
Kita baca
dulu nubuatannya.
Markus
8:34-38; 9:1
8:34 Lalu Yesus
memanggil orang banyak dan murid-murid-Nya dan berkata kepada mereka:
"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul
salibnya dan mengikut Aku.
8:35 Karena siapa
yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi
barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan
menyelamatkannya.
8:36 Apa gunanya
seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia kehilangan nyawanya.
8:37 Karena apakah
yang dapat diberikannya sebagai ganti nyawanya?
8:38 Sebab
barangsiapa malu karena Aku dan karena perkataan-Ku di tengah-tengah angkatan
yang tidak setia dan berdosa ini, Anak Manusia pun akan malu karena orang itu
apabila Ia datang kelak dalam kemuliaan Bapa-Nya, diiringi malaikat-malaikat
kudus."
9:1 Kata-Nya lagi
kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya di antara orang yang
hadir di sini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan
Allah telah datang dengan kuasa."
Ini
pengalaman kemuliaan, tidak mati di sini artinya tidak dikuasai maut.
Kita sudah
mempelajari tentang pengalaman kematian yang benar yaitu menyangkal diri dan
memikul salib. Menyangkal diri itu berani berkata tidak untuk dosa atau untuk
sesuatu yang tidak berkenan kepada Tuhan, mati terhadap dosa, bertobat
sungguh-sungguh. Kemudian pikul salib, rela sengsara daging bersama Yesus dalam
kita melayani Tuhan. Menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan
kenginannya sehingga kita berkenan kepada Tuhan.
Siang ini
kita lanjut pengalaman kebangkitan bersama Yesus. Di sini gambarkan dengan rela
kehilangan nyawa untuk Tuhan. Artinya kebangkitan yang benar itu rela
mengorbankan segala sesuatu, bahkan sampai korban nyawa untuk melayani Tuhan.
Jadi kebangkitan itu bukan untuk mendapatkan yang jasmani. Yang kita pikirkan
dan cari hanya satu yaitu perkara yang di atas, perkara yang rohani.
Kolose
3:1-2
3:1 Karena itu,
kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas,
di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah
perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
Karena
mencari perkara yang di bumi kita bisa mengorbankan segala sesuatu untuk
mendapatkan yang rohani. Inilah yang disebut pelayanan kasih. Kita melayani bidang
apa saja sebagai imam dan raja, baik sebagai paduan suara, pemain musik,
pembersih gereja, khotbah dan lain-lain, kita harus melayani dengan kasih,
bukan dengan kekuatan daging kita, dengan emosi daging kita, tetapi dengan
kasih.
Saya ingatkan
semua yang melayani apalagi yang tampil di depan, jangan nanti tugas baru
kelihatan beribadah, kalau bukan tugasnya tidak datang. Jangan alasan ini itu
lalu ikut ibadah online. Ibadah online itu bukan suatu keharusan tetapi karena
keadaan. Dan berdoa supaya Tuhan tunjukan penggembalaan yang benar. Jangan
dijadikan alasan untuk menghindar tidak datang beribadah padahal bisa datang
beribadah di gereja. Jangan ada kesibukan sedikit sudah ditinggal ibadah dan
online saja. Semua harus kita korbankan, kalau bisa ibadah tatap muka langsung
mari datang, ini prioritas utama. Kecuali karena keadaan memang tidak bisa yah
tidak apa-apa, tetapi kita upaya supaya bisa dan tidak terhalang.
Kalau saya
sebagai gembala mau gampang-gampangan saya siaran online saja dari Tonusu, jemaat
di sini ikut secara online. Saya bisa jalan-jalan, saya ke Malang dulu nanti
ibadah online dari sana. Dulu saya ke Malang membawa isteri berobat sampai
harus memimpin ibadah secara online. Itupun sudah tidak nyaman, lebih nyaman
ibadah tatap muka langsung. Tetapi kalau sudah tidak bisa mau diapa lagi.
Cari perkara
di atas, rela korbankan segala sesuatu sampai korbankan nyawa, itu pelayanan
kasih. Apapun pelayanan kita harus mengarah pada pelayanan kasih kepada Tuhan.
Praktek pelayanan kasih kepada Tuhan:
1.
Lukas
17:7-10
17:7 "Siapa di antara kamu yang
mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan
berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan
berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan
layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh
makan dan minum.
17:9 Adakah ia berterima kasih kepada
hamba itu, karena hamba itu telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya?
17:10 Demikian jugalah kamu. Apabila
kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu
berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa
yang kami harus lakukan."
Ini praktek pelayanan kasih, hanya
melakukan kewajiban tanpa menuntut hak.
Lukas 17:10 (Terjemahan Lama)
17:10 Demikianlah juga kamu, apabila
kamu sudah berbuat segala perkara yang diperintahkan atasmu itu, berkatalah:
Bahwa kami ini hamba yang tiada berguna; kami hanya berbuat barang yang wajib
atas kami."
Pelayanan itu dimulai dari dalam
nikah. Jangan dulu mau tampil melayani keluar kalau dalam nikah belum bisa
melayani. Lakukan dulu kewajiban kita baru menerima hak. Kalau kita melakukan kewajiban
maka hak kita terjamin di tangan Tuhan.
Yesaya 49:3-4
49:3 Ia berfirman kepadaku:
"Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan
keagungan-Ku."
49:4 Tetapi aku berkata: "Aku
telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan
sia-sia dan tak berguna; namun, hakku terjamin pada TUHAN dan upahku pada
Allahku."
Ayo melayani Tuhan, lakukan
kewajiban. Kewajiban kita sebagai hamba Tuhan adalah menyatakan kemuliaan
Tuhan, memuliakan Tuhan di dalam segala hal. Sekalipun harus berkorban apapun, sampai
berkorban nyawa, Tuhan sudah menjamin hak itu ada di tangan Tuhan. Seorang imam
dan raja adalah orang yang melayani Tuhan, dimulai dari melayani di dalam
nikah. Kita perhatikan pelayanan kita di dalam nikah, pelayanan berdasarkan apa?
Pelayanan kasih atau ada motivasi yang lain, motivasi yang jasmani. Pelayanan
kasih di dalam nikah adalah melakukan kewajiban utama dalam nikah baru dapat
hak.
I Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi
kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya
sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya
sendiri, tetapi isterinya.
Mana yang lebih dahulu di sini, hak
atau kewajiban? Ayat 3 itu kewajiban, ayat 4 baru hak. Kadangkala kita melayani
banyak menuntut. Di rumah sudah menuntut, di gereja juga sudah menuntut. Apa
yang dituntut? Hak! Mau ini mau itu tetapi kewajibannya tidak dilakukan. Ayo
dalam nikah dulu melayani, nanti membesar dalam penggembalaan. Kewajiban utama
suami apa? Menafkahi isteri dan anak? Bukan itu yang utama. Saya bicara yang
rohani, yang jasmani nanti menyusul. Ada orang bisa melakukan kewajiban yang
jasmani, tetapi tidak bisa yang rohani, bukan itu yang Tuhan cari! Kebangkitan
itu mencari yang rohani. Mulai dari dalam nikah, biarlah nikah kita semua
mengalami kebangkitan.
Efesus 5:25-29
5:25 Hai suami, kasihilah isterimu
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya
baginya
5:26 untuk menguduskannya, sesudah Ia
menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman,
5:27 supaya dengan demikian Ia
menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan tidak bercela.
5:28 Demikian juga suami harus
mengasihi isterinya sama seperti tubuhnya sendiri: Siapa yang mengasihi
isterinya mengasihi dirinya sendiri.
5:29 Sebab tidak pernah orang membenci
tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan merawatinya, sama seperti Kristus
terhadap jemaat,
a)
Kewajiban
utama suami adalah mengasihi isteri seperti diri sendiri dan jangan berlaku kasar terhadap isteri.
Kolose 3:16
3:16 Hendaklah
perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu
dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil
menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur
kepada Allah di dalam hatimu.
Mau jadi
hamba Tuhan, pelayan Tuhan, seorang imam tetapi di rumah tidak mau melayani.
Misalnya pendeta di gereja khotbah, tetapi di rumah pukul isteri, bentak isteri
kasar sama isterinya. Di rumah saja tidak bisa melayani masa mau melayani di gereja.
Akhirnya pelayanannya hanya menonjolkan emosi daging untuk mendapatkan keuntungan
daging, dihormati dan lain sebagainya. Di rumah dulu mengasihi isteri seperti
diri sendiri, jangan kasar, maka akan
menerima hak. Apa haknya? Menerima penundukan dari isteri dan anak-anak.
Kadangkala suami itu kasar, memukul, lalu mau minta hak padahal kewajibannya
tidak dilakukan. Pemuda kalau masih kasar jangan dulu menikah. Mengasihi isteri
ini kewajiban utama, baru nanti menerima hak, isteri bisa tunduk dan anak-anak
bisa hormat kepada bapaknya.
b)
Kewajiban
utama isteri:
Efesus
5:22-24
5:22 Hai isteri,
tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,
5:23 karena suami
adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan
tubuh.
5:24 Karena itu
sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah isteri kepada suami
dalam segala sesuatu.
Kewajiban
isteri tunduk kepada suami seperti kepada Tuhan. Bukan berarti suami kita
jadikan Tuhan. Tuhan itu tidak pernah mengajak umatNya berbuat dosa. Jadi
tunduk kepada Tuhan, kalau suami ajak berbuat dosa, isteri berdoa mohon hikmat
kepada Tuhan supaya tidak berbuat dosa seperti Abigael. Setelah itu baru dapat
hak. Apa hak isteri? Dikasihi suami. Minta disayang tetapi isteri tidak tunduk
pada suami! “Saya sudah tunduk pak gembala, tetapi suami kasar terus”. Hak itu
terjamin di tangan Tuhan, jadi lapor kepada Tuhan, nanti Tuhan yang kasih
haknya. Tuhan yang bisa stel hati suami untuk mengasihi isteri. Kalau masih
keras kepala, Tuhan yang jewer telinga suami.
Pengalaman
kebangkitan itu rela kehilangan nyawa. Mau lakukan kewajibannya sampai rela
kehilangan semuanya. “Saya suami sudah korban harga diri, korban perasaan
tetapi isteri tidak tunduk-tunduk juga!” yah korban semua sampai korban nyawa.
Belum ada di sini suami mengasihi isteri sampai rela mati atau isteri tunduk
pada suami sampai rela mati. Jadi lakukan kewajiban sampai korban semua, sampai
rela mati maka hak kita di tangan Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu!
c)
Kewajiban
orang tua:
Efesus 6:4
6:4 Dan kamu,
bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi
didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Kewajiban
orang tua mendidik anak di dalam ajaran dan nasihat Tuhan maka orang tua
memperoleh hak yaitu dihormati oleh anak-anaknya. Anak dididik di dalam Firman pengajaran
yang benar. Bukan dengan emosi daging, anak tidak turut langsung dihajar, bukan
begitu.
Kolose 3:21
3:21 Hai bapa-bapa,
janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
Boleh marah
tetapi sesuai Firman pengajaran yang benar, marah dengan kasih untuk menolong
anak. Jangan sudah memaki dan lain sebagainya. Jangan disakit hati anak sampai
tawar hatinya. Dia keras daging, bukan keras Fiman. Kita mohon kepada Tuhan
bagaimana menasihati anak sesuai dengan nasihat dan didikan Firman pengajaran
yang benar. Dinasihati sesuai Firman pengajaran, bukan sesuai ajaran-ajaran
nenek moyang. Anak mau menikah harus dinasihati sesuai Firrman pengajaran,
bukan sesuai aturan nenek moyang.
d)
Kewajiban
anak:
Efesus
6:1-2
6:1 Hai anak-anak,
taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
6:2 Hormatilah
ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata
dari janji ini:
6:3 supaya kamu
berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Kewajiban
anak adalah hormat dan mentaati orang tua dan meringankan beban orang tua. Maka
akan memperoleh hak yaitu kasih sayang orang tua serta didikan dari orang tua.
Kadangkala anak sebenarnya bukan hormat tetapi takut, karena gerak sedikit
dipukul. Begitu orang tua tidak ada, kucing pergi tikus menari-nari. Begitu jauh dari jangkauan orang tua dia lakukan semua yang
dilarang.
Kadang kita
orang tua salah mendidik, dengan mendidik keras kita pikir dia takut. Memang mereka
takut waktu kita ada, tetapi begitu tidak ada mereka merasa bebas, merdeka mau
bikin apa saja.
Kewajiban utama kita lakukan baru
hak kita dapatkan. Melayani dulu dalam nikah baru melayani dalam penggembalaan.
Jika hak dan upah kita ada di tangan Tuhan, berarti hidup dan nikah kita ada di
dalam tangan Tuhan. Suami lakukan kewajiban, dia ada di dalam tangan Tuhan,
nanti isterinya ditolong, begitu juga sebaliknya. Tidak ada yang mustahil bagi
Tuhan, lakukan dulu kewajiban maka hak kita ada di tangan Tuhan. Urusan rumah
tangga kita Tuhan yang atur semua.
Mungkin anak terlanjur dididik
dengan kasar, sekarang sudah jadi berandalan. Lakukan saja dulu kewajiban utama
maka hak kita di tangan Tuhan dan Tuhan pasti menolong. Contoh saya dulu kasar,
saya maki-maki orang tua. Tetapi setelah orang tua berdamai dengan Tuhan, saya
juga berdamai dengan Tuhan bisa Tuhan pulihkan. Anak yang berandalan bisa
dijamah oleh Tuhan bahkan menjadi hamba Tuhan meneruskan pelayanan orang tua.
Tidak ada perkara yang mustahil.
Hamba Tuhan, pelayan Tuhan yang ada di tangan Tuhan
adalah bintang yang ada di tangan kanan Tuhan.
Wahyu 1:16
1:16 Dan di tangan kanan-Nya Ia
memegang tujuh bintang dan dari mulut-Nya keluar sebilah pedang tajam bermata
dua, dan wajah-Nya bersinar-sinar bagaikan matahari yang terik.
Tetap waspada, ada bintang yang
gugur. Apa penyebab hamba Tuhan pelayan Tuhan bisa gugur, kenapa bisa gugur?
a)
Karena
seperti anak yang bungsu yang menuntut warisan, menuntut hak.
Lukas
15:12,15
15:12 Kata yang
bungsu kepada ayahnya: Bapa, berikanlah kepadaku bagian harta milik kita yang
menjadi hakku. Lalu ayahnya membagi-bagikan harta kekayaan itu di antara
mereka.
15:15 Lalu ia pergi
dan bekerja pada seorang majikan di negeri itu. Orang itu menyuruhnya ke ladang
untuk menjaga babinya.
Ayo melayani
jangan menuntut, nanti akibatnya bukan di ladang Bapa lagi tetapi masuk di
ladang babi. Bukan duduk di bawah kaki Tuhan tetapi duduk di pinggir jalan,
duduk di tepi sungai Babel. Jangan menuntut ini itu, kewajibannya saja dulu
kita lakukan. Babi itu simbol kenajisan. Ke ladang babi berarti hidup dalam
dosa, menjadi hamba dosa. Dari hamba Tuhan jadi hamba dosa, dari bintang jadi
binatang. Itu kalau menuntut. Dalam nikah menuntut terus tidak pernah melakukan
kewajiban malah jadi hamba dosa. Karena tidak dapat hak dari isteri tidak
dihormati isterinya karena dia juga tidak lakukan kewajibannya, maka ketemu
dengan lawan jenis yang hormat tunduk mulai lirik “lebih baik dia dari
isteriku” akhirnya jatuh! Atau isteri tidak mendapat hak dari suami karena dia
tidak tunduk, ketemu dengan teman pria yang baik “ini lebih baik dari suamiku”
akhirnya jatuh, melayani dosa! Kaum muda kalau di rumah tangga tidak pernah
melayani, malah menuntut belikan ini itu padahal tidak pernah hormat pada orang
tua, nanti hidupnya berakhir di ladang babi, jatuh dalam dosa kenajisan. Saya
juga gembala selalu menuntut dihormati tetapi tidak pernah lakukan kewajiban
melayani jemaat dengan sungguh-sungguh, nanti berakhir ke ladang babi.
Syukur waktu
si bungsu di ladang babi dia ingat 1 hal, dia ingat makanan di rumah bapanya.
Lukas 15:16-17
15:16 Lalu ia ingin
mengisi perutnya dengan ampas yang menjadi makanan babi itu, tetapi tidak
seorang pun yang memberikannya kepadanya.
15:17 Lalu ia
menyadari keadaannya, katanya: Betapa banyaknya orang upahan bapaku yang berlimpah-limpah
makanannya, tetapi aku di sini mati kelaparan.
Kalau
sekarang untuk kita adalah makanan Firman Tuhan. Siang ini mungkin sudah di ladang
babi, karena banyak menuntut akhirnya kecemplung dalam dosa kenajisan, hidup
dalam kenajisan, ingat kembali Firman itulah makanan di rumah Bapa. Kembali
pada Firman, itu yang akan memperdamaikan kita dengan Bapa di Sorga, mendorong
kita kembali ke ladang Bapa, kembali melayani Tuhan dengan melakukan kewajiban.
Lukas
15:18
15:18 Aku akan
bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa
terhadap sorga dan terhadap bapa,
Akhirnya dia
kembali kepada Bapa dan diberikan pakaian pesta, disembelih lembu tambun dan
masuk dalam pesta. Sekarang menunjuk pesta nikah Anak Domba Allah, kita akan
dibawa ke sana.
Menuntut hak
ini menjadi penyebab bintang gugur, hamba Tuhan pelayan Tuhan gugur karena
menuntut, menuntut dihargai dan dihormati. Gembala menuntut dihormati dan
dihargai oleh pendeta lain akhirnya gugur. Jangan menuntut-menuntut, nantinya
bukan dapat berkat malah ke ladang babi.
b)
Seperti
Esau yang menjual hak sulung untuk sesuatu yang remeh. Esau menjual hak sulung
untuk sepiring kacang merah Yakub, padahal dia punya banyak pembantu yang bisa
berikan itu. Jangan kita menjual hak kesulungan karena sesuatu yang bisa kita
dapatkan, yang sebenarnya tidak memberikan keselamatan kepada kita. Contohnya
diajak rekreasi, kita korbankan ibadah demi rekreasi. Kalau ini kita teruskan
nanti gugur seperti Esau. Esau tidak mendapat kesempatan untuk memperbaiki
kesalahannya sekalipun mencucurkan air mata selamanya.
Ibrani
12:16-17
12:16 Janganlah ada
orang yang menjadi cabul atau yang mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau,
yang menjual hak kesulungannya untuk sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu
tahu, bahwa kemudian, ketika ia hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab
ia tidak beroleh kesempatan untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia
mencarinya dengan mencucurkan air mata.
Mau kembali
pada pelayanan sudah tidak bisa, jubahnya sudah diambil Yakub, Yakub yang
memperoleh berkat sulung, Esau tidak mendapatkannya. Berkat sulung itu hak
untuk menikah, hak untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, mewarisi kerajaan
sorga. Esau tidak mendapatkan itu, hidupnya dalam air mata sampai menangis
selamanya di neraka. Jangan terjadi dalam kehidupan kita sekalian. Tetapi yang
gugur itu pasti diganti dengan yang lain, bintang gugur diganti dengan yang lain.
Lucifer bintang timur yang gugur, diganti dengan Yesus bintang timur yang
gilang gemilang. Wasti gugur di ganti Ester. Yudas gugur diganti Matias. Jadi
kalau sudah gugur, ada penggantinya, dia tidak bisa kembali lagi. Yang sudah
melayani lalu sudah hilang dalam pelayanan, maka ada penggantinya sebab Tuhan
tidak pernah membiarkan kerajaan sorga itu kosong. Kalau sudah ada penggantinya
tidak bisa kembali. Ayo kembali aktif melayani, jangan gugur, tetap berada di
tangan kanan Tuhan.
2.
Yohanes
12:25-26
12:25 Barangsiapa mencintai nyawanya,
ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di
dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia
harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Menjadi pelayan Tuhan yang
mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu bahkan lebih dari nyawanya. Jangan
karena masalah yang jasmani, terutama masalah fisik sehingga kita sudah tidak
melayani Tuhan lagi. Ayo layani Tuhan bahkan sampai tidak menghiraukan nyawa.
Dan pelayan seperti ini dihormati oleh Tuhan. Tuhan tidak hanya mau dihormati
tetapi Tuhan juga mau menghormati
kita asalkan kita melayani dengan mengasihi Tuhan lebih dari segala sesuatu
sampai lebih dari nyawa kita. Penyakit tidak menjadi halangan untuk melayani
Tuhan, usia tua tidak menjadi halangan untuk melayani Tuhan. Yang masih
muda-muda ayo layani Tuhan sungguh-sungguh. Dalam keadaan fisiknya lemah, tetap
bisa melayani, bisa menyembah Tuhan. Tetap mengasihi Tuhan lebih dari
segala-galanya, tidak mudah terhalang oleh apapun.
Yohanes 14:15
14:15 "Jikalau kamu mengasihi Aku,
kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
Bukti kita mengasihi Tuhan kita
menuruti segala perintah Tuhan, taat pada segala Firman Tuhan sekalipun harus
korban segalanya. Memang sakit bagi daging, korban waktu, tenaga, harta, korban
seluruh hidup demi taat pada Firman Tuhan. Tuhan tidak pernah menipu.
Petrus rasul yang hebat, dipakai
Tuhan luar biasa, sempat melayani tanpa kasih. Sempat gugur, tetapi dapat
kesempatan untuk kembali. Dari batu karang yang teguh menjadi batu sandungan.
Tanda melayani tanpa kasih seperti Petrus:
a)
Matius
16:23
16:23 Maka Yesus
berpaling dan berkata kepada Petrus: "Enyahlah Iblis. Engkau suatu batu
sandungan bagi-Ku, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah,
melainkan apa yang dipikirkan manusia."
Bandingkan
dengan ayat sebelumnya:
Matius
16:18
16:18 Dan Aku pun
berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan
mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.
Petrus sempat
menjadi batu sandunggan bagi sesama. Menjadi batu sandungan dan tersandung itu
sama-sama tanpa kasih. Yang menjadi sandungan dan yang tersandung itu sama saja.
Dikatakan
Petrus bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah tetapi yang dipikirkan
manusia. Ini pelayanan yang hanya menjadi sandungan, pikirannya hanya memikirkan
yang daging, hanya mencari yang daging, semua daging, kesenangan daging.
Pikiran tertuju pada yang jasmani, kalau melayani dapat apa. Ikut KKR mau dapat
apa? Semua diukur dengan daging. Kaum muda melayani Tuhan jangan berpikir hanya
untuk menyenangkan daging.
Kalau orang
yang pikirannya hanya mencari yang daging akan seperti ini:
Matius 16:22
16:22 Tetapi Petrus
menarik Yesus ke samping dan menegor Dia, katanya: "Tuhan, kiranya Allah
menjauhkan hal itu! Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau."
Petrus
menarik Yesus ke samping. Yesus adalah gembala, seorang gembala seharusnya
berjalan di depan tetapi Petrus tidak mau mengikuti Yesus di depan malah dia
tarik ke samping. Jadi artinya kalau sudah berpikiran daging pasti sulit untuk
tergembala. Sebagai gembala juga seperti itu, kalau mau khotbah 3 macam ibadah
di 3 tempat, waktu untuk keluarga bagaimana, untuk kesehatan bagaimana,
sehingga sulit untuk tergembala. Tetapi jangan seperti itu, harus mengasihi
Tuhan lebih dari segala sesuatu, jangan jadi sandungan apalagi mudah tersandung.
b)
Markus
14:27-29
14:27 Lalu Yesus
berkata kepada mereka: "Kamu semua akan tergoncang imanmu. Sebab ada
tertulis: Aku akan memukul gembala dan domba-domba itu akan tercerai-berai.
14:28 Akan tetapi
sesudah Aku bangkit, Aku akan mendahului kamu ke Galilea."
14:29 Kata Petrus
kepada-Nya: "Biarpun mereka semua tergoncang imannya, aku tidak."
Ini artinya
merasa lebih hebat dari orang lain. Banyak bicara tetapi tanpa praktek. Seperti
Petrus, begitu Yesus ditangkap di taman Getsemani yang potong telinga orang yah
Petrus, yang menyangkal juga Petrus. Inilah akibatnya kalau merasa lebih hebat
dari yang lain. Jangan terjadi dalam kehidupan kita. Selagi Tuhan masih berikan
kekuatan layani Tuhan, bahkan dalam keadaan sudah terbataspun Tuhan berikan
kemampuan kepada kita kalau mengasihi Tuhan lebih dari apapun.
Lewat 3 kali pertanyaan Yesus
didapatilah ternyata Petrus melayani tanpa kasih.
Yohanes 21:15-17
21:15 Sesudah sarapan Yesus berkata
kepada Simon Petrus: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku
lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan,
Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:16 Kata Yesus pula kepadanya untuk
kedua kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?"
Jawab Petrus kepada-Nya: "Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi
Engkau." Kata Yesus kepadanya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku."
21:17 Kata Yesus kepadanya untuk ketiga
kalinya: "Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?" Maka
sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: "Apakah engkau
mengasihi Aku?" Dan ia berkata kepada-Nya: "Tuhan, Engkau tahu segala
sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau." Kata Yesus kepadanya:
"Gembalakanlah domba-domba-Ku.
3 kali pertanyaan Yesus
memulihkan kasihnya Petrus. 3 kali ini menunjuk Firman penggembalaan dalam 3
macam ibadah pokok. Lewat Firman penggembalaan dalam 3 macam ibadah pokok,
kasih kita kepada Tuhan dipulihkan. Firman penggembalaan ini sumber dari kasih.
Jangan tinggalkan penggembalaan. Kalau tinggalkan penggembalaan kasih merosot,
yang meningkat malah kedurhakaan. Mendurhaka dalam nikah, mendurhaka dalam
penggembalaan, mendurhaka terhadap pengajaran. Jangan kita seperti itu. Tekuni,
nikmati Firman dalam 3 macam ibadah pokok maka kita bisa melayani Tuhan dengan
kasih.
Praktek melayani Tuhan dengan
kasih.
Yohanes 21:18
21:18 Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya ketika engkau masih muda engkau mengikat pinggangmu sendiri dan
engkau berjalan ke mana saja kaukehendaki, tetapi jika engkau sudah menjadi
tua, engkau akan mengulurkan tanganmu dan orang lain akan mengikat engkau dan
membawa engkau ke tempat yang tidak kaukehendaki."
Praktek melayani Tuhan dengan
kasih adalah banyak mengulurkan tangan kepada Tuhan. Petrus sempat ulurkan
tangan untuk memotong telinga orang. Sekarang harus ulurkan tangan kepada
Tuhan. Artinya:
a)
Harus
taat kepada kehendak Tuhan sekalipun tidak sesuai kehendak kita. Kehendak kita
A, tetapi kehendak Firman Tuhan B, yah lakukan B turuti kehendak Tuhan.
b)
I
Timotius 2:8
2:8 Oleh karena itu
aku ingin, supaya di mana-mana orang laki-laki berdoa dengan menadahkan tangan
yang suci, tanpa marah dan tanpa perselisihan.
Bertekun
dalam doa penyembahan kepada Tuhan. Disebut orang laki-laki berdoa. Laki-laki
itu simbol kekuatan. Artinya kalau kita bisa berdoa menyembah dengan
sungguh-sungguh maka Tuhan menguatkan kita untuk taat. Seperti yang ditunjukan
oleh Yesus, Dia menyembah Tuhan dengan sungguh-sungguh, malaikat datang itu
gambaran Roh Kudus yang menguatkan Yesus untuk melakukan kehendak Bapa sampai
mati di kayu salib. Mari kita banyak menyembah Tuhan hari-hari terakhir ini.
Kita ulurkan tangan kepada Tuhan,
mau taat pada Firman apapun resikonya dan mau menyembah Tuhan dalam situasi
kondisi apapun maka Tuhan menguatkan kita untuk bisa taat. Hasilnya:
Mazmur 95:6-7
95:6 Masuklah, marilah kita sujud
menyembah, berlutut di hadapan TUHAN yang menjadikan kita.
95:7 Sebab Dialah Allah kita, dan
kitalah umat gembalaan-Nya dan kawanan domba tuntunan tangan-Nya. Pada hari
ini, sekiranya kamu mendengar suara-Nya!
Hasilnya tangan kasih Tuhan
menuntun kita semua. Artinya:
a)
Tangan
kasih setia Yesus Gembala memberikan daya tahan menghadapi segala tantangan dan
himpitan. Sehebat apapun keadaan kita, pandai, punya ijazah, punya kekayaan,
punya kedudukan, di hadapan Tuhan kita hanya domba sembelihan. Seperti domba
yang sudah diikat keempat kakinya dan sebentar lagi disembelih. Tetapi tangan
kasih setia Tuhan Yesus Gembala memberikan daya tahan dan memberikan kemenangan bahkan menjadikan kita
lebih dari pemenang.
Roma
8:35-37
8:35 Siapakah yang
akan memisahkan kita dari kasih Kristus? 1Penindasan
atau 2kesesakan atau 3penganiayaan, atau 4kelaparan atau 5ketelanjangan, atau 6bahaya, atau 7pedang?
8:36 Seperti ada
tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami
telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37 Tetapi dalam
semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah
mengasihi kita.
Ada 7 senjata
iblis yang kita hadapi hari-hari terakhir ini, krisis di berbagai bidang. Kita
tidak mampu berbuat apa-apa tetapi bisa menang.
b)
Wahyu
7:17
7:17 Sebab Anak
Domba yang di tengah-tengah takhta itu, akan menggembalakan mereka dan akan
menuntun mereka ke mata air kehidupan. Dan Allah akan menghapus segala air mata
dari mata mereka."
Tangan kasih
setia Yesus Gembala Agung menuntun kita sampai ke mata air kehidupan= menuntun
kita ke masa depan yang indah dan berhasil, sampai menuntun kita ke takhta
Sorga, Yerusalem Baru, di mana tidak ada lagi air mata, tidak ada lagi ratap
tangis, hanya bahagia bersama Yesus selamanya. Dituntun di sini berarti
disucikan, dibaharui, sampai disempurnakan.
Wahyu 22:7
22:7
"Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti
perkataan-perkataan nubuat kitab ini!"
Biarlah kita
tergembala, layani Tuhan dengan kasih. Pertanyaan siang ini apakah kita melayani Tuhan dengan kasih atau tanpa
kasih. Apapun yang kita kerjakan kalau tanpa kasih tidak ada gunanya. Hebat melayani
tetapi kalau jadi sandungan dan gampang tersandung tidak ada gunanya. Apalagi
kalau kita merasa lebih dari yang lain, tidak ada gunanya! Biarlah kita mau
belajar melayani seperti Petrus, lewat koreksi Firman penggembalaan dalam 3
macam ibadah Petrus dipulihkan kasihnya. Dia bisa taat, bisa mengulurkan tangan
dan hanya menyembah Tuhan dalam segala situasi kondisi. Maka tangan kasih setia
Tuhan diulurkan kepada kita, menuntun kita, menjadikan lebih dari pemenang,
sampai berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar