Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:1-3 (Perikop: Berkat)
26:1 "Janganlah kamu membuat berhala bagimu, dan
patung atau tugu berhala janganlah kamu dirikan bagimu; juga batu berukir
janganlah kamu tempatkan di negerimu untuk sujud menyembah kepadanya, sebab
Akulah TUHAN, Allahmu.
26:2 Kamu harus memelihara hari-hari Sabat-Ku dan
menghormati tempat kudus-Ku, Akulah TUHAN.
26:3 Jikalau kamu hidup menurut ketetapan-Ku dan tetap
berpegang pada perintah-Ku serta melakukannya,
Dalam terang Tabernakel pasal ini terkena pada
Tabut Perjanjian. Tuhan memperhadapkan 2 pilihan di sini, berkat atau kutuk.
Kita mau diberkati, bahkan dalam doa terkesan memaksa Tuhan untuk memberkati
kita, tetapi yang kita lakukan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Tuhan
berikan syarat mutlak yang harus dipenuhi untuk mendapat berkat Tuhan yaitu taat
pada ketetapan dan perintah Tuhan. Kalau ini kita lakukan maka berkat
dicurahkan kepada kita. Terutama berkat secara rohani sampai berkat yang terbesar
kita dimiliki oleh Yesus dan kita memiliki Yesus.
Kidung Agung 2:16
2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba
di tengah-tengah bunga bakung.
Ada 3 ketetapan dan perintah Tuhan:
1.
Jangan
ada pemberhalaan.
2.
Pelihara
hari-hari sabat Tuhan.
3.
Hormati
tempat kudus Tuhan.
Sebelum mempelajari 3 poin ini, kita pelajari
dulu soal ketaatan. Teladan yang sempurna soal ketaatan adalah Yesus. Ketaatan
Yesus dibuktikan dengan taat sampai mati di kayu salib.
Filipi 2:8
2:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan
taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Jadi kita teladani ketaatan Yesus lewat mau
menerima salib. Yesus katakan barangsiapa mau mengikuti Aku, dia harus memikul
salibnya setiap hari. Kita belajar keteladanan dari Yesus, kita mohon kekuatan dari Tuhan. Bagi
daging mustahil untuk taat pada Firman Tuhan. Daging kita tidak mampu, tetapi
kalau kita punya kerinduan untuk belajar taat, Tuhan yang berikan kemampuan
lewat Roh KudusNya.
Apa itu salib? Ada 3 pengertian Salib yang
kita pelajari dari proses penyaliban Yesus.
1.
Markus
15:23-24
15:23
Lalu mereka memberi anggur bercampur mur kepada-Nya, tetapi Ia menolaknya.
15:24
Kemudian mereka menyalibkan Dia, lalu mereka membagi pakaian-Nya dengan
membuang undi atasnya untuk menentukan bagian masing-masing.
15:25 Hari
jam sembilan ketika Ia disalibkan.
15:26
Dan alasan mengapa Ia dihukum disebut pada tulisan yang terpasang di situ:
"Raja orang Yahudi".
Waktu
Yesus disalibkan, Dia ditelanjangi pakaianNya ditanggalkan. Jadi pengertian
salib yang pertama adalah daging harus dipaksa untuk menanggalkan pakaian
lama dan mengenakan pakaian baru dari Yesus = daging harus dipaksa untuk mati
terhadap dosa. Jangan dielus, daging jangan dituruti maunya. Kalau dituruti
maunya, daging punya daya pikat dan daya seret yang memikat dan menyeret kita
keluar dari kehendak Allah sehingga kita jatuh dalam dosa.
Pakaian
lama itu menunjuk hidup lama kita yang ditandai dosa. Kita tanggalkan itu untuk
mengenakan pakaian baru dari Yesus = hidup baru, hidup di dalam kebenaran.
Bagaimana cara menanggalkan hidup lama? Kalau menanggalkan pakaian jasmani itu gampang. Lalu bagaimana cara
menanggalkan hidup lama dan memiliki hidup yang baru? Lewat baptisan air yang
benar. Periksa baptisan air kita, mungkin sudah beberapa tahun yang lalu,
apakah betul kita sudah menanggalkan hidup lama dan mengenakan hidup yang baru.
Atau baptisannya sekedar saja suatu sakramen dalam gereja tetapi tidak terasa
hasilnya.
Proses
menanggalkan pakaian lama lewat baptisan air yang benar.
a) I Petrus 2:1
2:1 Karena itu buanglah segala
kejahatan, segala tipu muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan
fitnah.
Proses pertama adalah membuang dosa atau mati
terhadap dosa = membuang pakaian lama. Istilah membuang adalah dosa yang sudah
kita akui kepada Tuhan dan sesama jangan dipungut lagi, jangan diambil lagi,
buang dan lupakan.
Ada 5 dosa di sini yang harus dibuang yaitu
segala kejahatan, segala tipu muslihat, segala macam kemunafikan, kedengkian
dan fitnah. Semua ini harus dibuang dan jangan dipungut lagi. Seringkali kita
sudah mengaku tetapi diulang lagi, sudah dibuang dipungut lagi. Pokoknya kalau
sudah dibuang yah jangan dipungut lagi.
Kejahatan itu mengakar di dalam hati yaitu
cinta uang, terikat akan uang. Kalau tidak dibuang, dampaknya besar. Kalau urut
dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru, orang yang cinta uang, terikat
akan uang, akibatnya dahsyat sekali. Ketika bangsa Israel sudah masuk tanah
Kanaan dipimpin oleh Yosua, mereka mengalahkan Yerikho, mengalami kemenangan
yang gilang gemilang. Kemudian mereka menghadapi kota Ai yang jauh lebih kecil
dari Yerikho, diatas kertas gampang mereka sapu bersih, tetapi mereka
dikalahkan. Penyebabnya adalah dosanya Akhan yang ingin akan emas, perak, jubah
Sinear. Akibatnya 36 orang mati dari bangsa Israel. 36 itu menunjuk 4x9, 9
perbuatan kasih Allah, 9 buah roh dan seterusnya, itu semua hilang. Akhan seisi
rumahnya dilempari batu dan hartanya
dibakar sampai habis. Kegerakan terhambat gara-gara Akhan.
Masuk di Perjanjian Baru, dari 12 murid gugur
1 orang karena cinta akan uang, itulah Yudas Iskariot. Sudah diganti dengan
Matias, lalu terjadi kegerakan rohani, 3.000 jiwa dimenangkan, bertambah 5.000
jiwa. Dalam kegerakan yang sedang terjadi, terdapat sepasang suami isteri yang
cinta uang, akhirnya mereka berdua gugur juga. Jadi dampaknya mati! Sementara
terjadi kegerakan rohani, ada orang yang hatinya cinta akan uang sehingga tidak
masuk dalam kegerakan tetapi malah rohaninya mati.
Kita sekarang berada pada kegerakan yang
semakin membesar. Setelah selesai pandemi mulai terjadi kegerakan yang dibuka
tahun lalu di Torau. Terus berlanjut, minggu depan nanti di Malang, di Melaka
dan seterusnya. Jangan sampai dalam kegerakan ini ada yang tampil seperti
Akhan, Yudas, Ananias dan Safira,
hati melekat pada uang. Uangnya tidak salah, cinta akan uang itu yang salah.
I Timotius 6:10
6:10 Karena akar
segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang
telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Kalau sudah ada akar kejahatan, pasti ada
akar kenajisan! Ingat orang kaya yang bodoh.
Lukas 12:19
12:19 Sesudah itu aku akan berkata kepada jiwaku:
Jiwaku, ada padamu banyak barang, tertimbun untuk bertahun-tahun lamanya;
beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah!
Bersenang-senang yang dimaksud di sini adalah
dosa kawin mengawinkan. Jadi kalau sudah ada akar kejahatan pasti ada akar
kenajisan. Makan, minum dan kawin itu kebutuhan hidup. Istilah makan minum dan
kawin mengawinkan itu artinya sudah melebihi dari kebutuhan daging, hanya untuk
memuaskan keinginan dagingnya. Kita makan minum makanan yang sehat. Jatuh dalam
dosa makan minum artinya makan yang tidak sehat, bahkan racun. Kemudian dosa
kawin mengawinkan, sudah punya isteri 1, punya suami 1, mau lagi yang lain.
Kaum muda sudah punya pacar masih lirik lagi yang lain, itu sudah melebihi
kebutuhan daging. Tuhan katakan 1 laki-laki dan 1 perempuan. Nikah yang benar itu 1+1=1. Seorang
laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya untuk menyatu dengan isterinya.
Kalau sudah lebih dari itu sudah melebihi kebutuhan, itu sudah keinginan
daging. Sehingga nanti hanya mengarah pada pembangunan Babel, mempelai wanita
setan.
Wahyu 17:4-5
17:4 Dan perempuan itu memakai kain ungu dan kain
kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan mutiara, dan di tangannya ada
suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada dahinya tertulis suatu nama, suatu
rahasia: "Babel besar, ibu dari wanita-wanita pelacur dan dari kekejian
bumi."
Makan minum dan dosa kawin mengawinkan
arahnya ke situ, masuk pembangunan Tubuh Babel Mempelai Wanita setan dan tidak masuk pembangunan
Tubuh Kristus. Memang terjadi kegerakan, tetapi dia di luar kegerakan. Seorang
hamba Tuhan bertanya kepada saya “kalau terjadi kegerakan, kamu dimana?”. Kalau
terjadi kegerakan saya harus ada di dalam kegerakan, jangan di luar kegerakan.
Jangan terhalang dalam kegerakan karena akar kejahatan tadi. Kalau ada akar kejahatan
menimbulkan dosa kenajisan. Kalau sudah ada itu maka dosa-dosa selanjutnya
pasti muncul. Kalau ada akar pasti bertumbuh dan menghasilkan buah, buahnya di
mulut itulah dosa perkataan, gosip, fitnah, dusta. Ini menghambat kita masuk
dalam pembangunan Tubuh Kristus.
b) Dikubur dalam baptisan air yang benar bersama
Yesus dan bangkit bersama Yesus di dalam hidup yang baru, hidup dalam
kebenaran. Hidup baru itu seperti bayi yang baru lahir. Nikodemus bertanya
kepada Yesus soal keselamatan. Yesus katakan untuk selamat manusia harus
dilahirkan kembali. Kita raba diri kita, apakah kita sudah menjadi seperti bayi
yang baru lahir atau belum. Bagaimana itu hidup seperti bayi yang baru lahir?
1) I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Bayi
baru lahir tidak ada berbuat dosa lagi. Ada bayi baru lahir berbuat dosa?
Begitu lahir ditaruh di tempat tidur bayi, lalu lihat bayi lain ada yang pakai
gelang emas lalu iri? Tidak ada! Tidak tahu berbuat dosa lagi, itulah bayi yang
baru lahir. Dulu suka buat dosa ini itu, sekarang tidak mau lagi biarpun
dipaksa.
2)
Selalu
rindu air susu yang murni dan rohani, ini menunjuk Firman penggembalaan. Selalu
bergairah, bergemar dan menikmati Firman penggembalaan, Firman pengajaran yang
benar dan murni. Keinginan akan
dosa sudah tidak ada, yang ada di hati tinggal keinginan untuk mendengarkan
Firman. Yeremia berkata jika aku bertemu dengan FirmanMu aku bersukacita.
Yeremia
15:16
15:16 Apabila
aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu
menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah
diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.
Yohanes
Pembaptis juga berkata sahabat Mempelai bersukacita mendengar suara Mempelai
Laki-laki itu. Mari kita periksa, selama ini kita mendengar Firman apakah ada
gairah, menikmati mendengar Firman atau bosan, malas, main-main,
ngantuk-ngantuk sampai tertidur!
Kalau
ada gairah mendengar Firman, itu berarti sudah mantap tergembala. Seperti domba
yang berbaring di atas rumput hijau. Domba itu hewan memamah biak, dia berbaring
di atas rumput hijau, menikmati rumput hijau. Penggembalaan adalah tempat
memantapkan kebenaran.
Amsal
12:26
12:26 Orang
benar mendapati tempat penggembalaannya, tetapi jalan orang fasik menyesatkan
mereka sendiri.
Mazmur
23:1-3
23:1
Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air
yang tenang;
23:3
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena
nama-Nya.
Jadi
daging ini harus dipaksa untuk tergembala, itu salib! Bapak ibu pulang kerja
harus beribadah, belum lagi kalau hujan harus datang beribadah,tergembala. Kami juga gembala untuk khotbah harus
memaksa daging untuk tergembala, untuk persiapan Firman.
Orang
tergembala itu bagaikan air yang dibendung dimasukan dalam tempayan. Perempuan
Babel itu duduk di tempat yang banyak air. Jadi kalau daging kita tidak dibendung
dalam penggembalaan pasti dikuasai oleh Babel sehingga jatuh bangun dalam dosa
sampai puncaknya dosa.
Wahyu
17:1
17:1
Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu
dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan
atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.
Siapa
yang dimaksud dengan air yang banyak itu?
Wahyu 17:15
17:15 Lalu ia
berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur
itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Jadi
air banyak itu menunjuk manusia daging. Penggembalaan tempat membendung daging,
tidak bisa bergerak bebas. Itulah orang yang tergembala, kita menjadi tawanan
roh, tidak bisa menuruti maunya kita lagi tetapi menuruti maunya Tuhan. Daging
dibendung sehingga kita bebas dari perempuan Babel, tidak bisa dikuasai oleh
Babel. Itulah mantap dalam kebenaran, tidak lagi cemplung di dalam dosa sampai
puncaknya dosa.
Saya
bersyukur kalau bisa tergembala. Dulu saya sempat terhilang karena dosa. Ada di
gereja, ada beribadah melayani, tetapi tidak tergembala. Disuruh baca Alkitab,
tetapi saat disampaikan Firman, pikiran tidak ada disitu, namun
melayang-layang. Sempat lama terhilang. Syukur daging ini dipaksa, orang tua
dulu yang memaksa di suruh tinggal di pastori di
Malang. Disitulah daging dipaksa untuk tergembala, untuk bertobat dan mantap
kebenarannya sehingga dipakai menjadi senjata kebenaran.
Memang
daging dipaksa untuk tergembala, tetapi ada hasil hidup benar dan tergembala.
Yesaya
32:17
32:17
Di mana ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran
ialah ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Ini
hasilnya, ada ketenangan dan damai sejahtera. Tidak mencari lagi kepuasan di dunia, apalagi
mencari kepuasan lewat berbuat dosa. Dunia yang kita tempati sekarang ini
sedang goncang dan kegoncangannya akan semakin meningkat. Bidang apa yang tidak
goncang? Semua goncang. Tetapi orang yang hidup benar dan tergembala dia damai,
tenang, mengalami kepuasan dalam Tuhan. Dalam nikah dan ibadah pelayanan selalu
mengalami kepuasan sehingga tidak akan mencari kepuasan di dunia apalagi
kepuasan lewat berbuat dosa. Yesus sebagai Raja damai, menjadi raja di dalam
hatinya. Kalau semua enak dan tenang maka menjadi enak dan ringan. Sebaliknya
orang yang tidak benar dan tidak tergembala, hatinya yang menjadi raja, bukan Tuhan
Yesus. Sehingga hidupnya selalu letih lesu, beban berat, tidak tenang. Kalau
ada dosa pasti tidak tenang. Dulu kami kalau sekolah diajar cium tangan orang
tua. Begitu sudah kenal rokok dan minuman mana mau lagi cium tangan, hati tidak
tenang, tidak damai sejahtera. Kalau tidak tenang, tidak damai sejahtera, letih
lesu, beban berat maka rohaninya kering.
Mari
kita buang semua dosa-dosa, hidup dalam kebenaran, nikmati Firman pengajaran
dan mantap tergembala.
2.
Markus
15:27-30
15:27
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya
dan seorang di sebelah kiri-Nya.
15:28
[Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka."]
15:29
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala
mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari,
15:30
turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
Di
sini penyaliban Yesus dikaitkan dengan Bait Allah. Memang Yesus pernah berkata
“rombak Bait Allah ini dan dalam 3 hari akan Kudirikan kembali”. Bait Allah
yang dimaksud ini adalah Tubuh Kristus. Jadi daging harus dipaksa untuk aktif
di dalam pelayanan pembangunan Bait Allah secara rohani, masuk dalam pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Sesudah masuk baptisan air, hidup
baru, tergembala, lanjutkan melayani. Jangan menganggur, kalau menganggur bisa
kembali melayani tuan yang lama itulah iblis, kembali menjadi hamba kecemaran.
Ayo kita melayani menjadi hamba kebenaran.
Melayani
Tuhan tidak boleh asal, ada syarat yang harus kita penuhi supaya kita berkenan
di hadapan Tuhan. Jangan terjadi seperti dalam Matius 7:21-23.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan
setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan
Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari
terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami
bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak
mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu
itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah
mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Melayani,
khotbah, menyampaikan Firrman, mengadakan mujizat, tetapi Tuhan usir. Mereka
melayani tetapi tidak berkenan. Belajar lagi dari kitab Kejadian, ada 2 orang
mempersembahkan korban yaitu
Kain dan Habel. Ada yang diterima, ada yang ditolak. Kita berada pada posisi
yang mana? Kita periksa pelayanan kita diterima oleh Tuhan atau ditolak. Syarat
mutlak untuk melayani bukan pandai, kaya, pintar.
Keluaran
29:1
29:1
"Inilah yang harus kaulakukan kepada mereka, untuk menguduskan mereka,
supaya mereka memegang jabatan imam bagi-Ku: Ambillah seekor lembu jantan muda
dan dua ekor domba jantan yang tidak bercela,
Efesus
4:11-12
4:11 Dan Ialah
yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita
Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus,
Jadi
syarat melayani:
a) Mau disucikan
oleh pekerjaan Firman pengajaran yang benar, Firman penggembalaan. Makin suci
semakin dipakai Tuhan. Dalam kitab Yesaya juga dikatakan pemikul Tabut
Perjanjian menjauhlah dari kenajisan! Hidup dalam kekudusan. Mau disucikan,
mulai dari hati disucikan. Pemakaian Tuhan yang dilihat bukan isi otaknya
tetapi yang Tuhan lihat itu hatinya. Waktu Samuel disuruh Tuhan mengurapi salah
seorang dari anak Isai menjadi raja menggantikan Saul, Samuel pergi kepada Isai
dan dipanggillah anak-anak Isai. Datang yang tertua seorang prajurit
berperawakan bagus, Samuel berkata di dalam hatinya “sesungguhnya di hadapanku
berdiri seorang yang diurapi menjadi raja”. Tetapi Tuhan berkata Aku tidak
melihat penampilan luar, yang Aku lihat hati. Dipanggillah semua anak Isai
sampai yang terakhir dipanggil Daud. Tuhan katakan “urapi dia menjadi raja”. Daud
dilihat hatinya, dia kehidupan yang tergembala, hatinya suci.
Waktu Matius mau diangkat menggantikan Yudas,
120 murid berkumpul di Yerusalem dan mereka berdoa “Tuhan Engkau yang mengenal
hati”. Jadi yang Tuhan lihat adalah hati yang mau disucikan oleh Firman
pengajaran yang benar. Firman itu tajam menusuk ke dalam hati dan pikiran. Hati
ini adalah sumber kehidupan rohani kita, kalau hati suci, seluruh hidup pasti
suci, maka kita dipakai Tuhan.
Amsal 4:23
4:23 Jagalah hatimu
dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
Hati jahat najis, rohaninya mati, tidak bisa
dipakai Tuhan. Orang mati masa bisa disuruh kerja? Tidak bisa! Orang hidup yang
bisa kerja.
Hati ini gudangnya dosa. Dalam Matius 15 ada
7 dosa di dalam hati. Angka 7 menunjuk lampu pada pelita emas. Kalau hati tidak
disucikan maka pelitanya padam, matanya gelap, bagaimana mau dipakai.
Matius 15:19-20
15:19 Karena dari hati timbul segala 1pikiran jahat, 2pembunuhan, 3perzinahan, 4percabulan, 5pencurian, 6sumpah palsu dan 7hujat.
15:20 Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan
dengan tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang."
7 dosa ini yang ada di dalam hati. Kalau
dikelompokan menjadi 3, keinginan jahat, keinginan najis dan kepahitan hati.
Kalau tidak disucikan pelitanya padam, matanya gelap sehingga pandangan
rohaninya salah, pandangan jasmaninya juga pasti salah.
Contoh pandangan rohani yang salah adalah
Hawa. Hawa melihat buah terlarang itu sedap kelihatannya karena akan membawa
dia menjadi sama dengan Allah. Dia makan, dia kasih kepada suaminya, jatuhlah
mereka dalam dosa. Jadi pandangan
rohani yang salah itu tidak taat pada Firman pengajaran. Sekian lama mendengar pengajaran
yang benar, perintah Tuhan jangan makan buah terlarang. Eh baru dengar ajaran
lain sudah makan buah terlarang. Bahkan beralih pada ajaran lain karena
mendatangkan keuntungan daging. Mau menjadi sama dengan Tuhan tetapi dengan
cara instan. Kalau sudah salah dalam pengajaran, pasti salah dalam tahbisan, salah
dalam nikah. Hawa sudah salah dalam tahbisan, dia yang jadi kepala, memberi
makan buah terlarang kepada Adam dan Adam tunduk saja, Adam makan. Bukan
suaminya yang ambil keputusan, Hawa yang ambil keputusan padahal dia isteri,
ini salah dalam nikah. Dalam surat Timotius mengenai kedudukan perempuan dalam
ibadah dan nikah. Kalau dikaitkan dengan kejatuhan Adam dan Hawa, Tuhan sudah
berikan perintah “semua buah pohon di taman ini boleh kau makan buahnya kecuali
satu” itulah buah pohon terlarang. Sekarang dalam pelayanan, semua pelayanan
boleh wanita lakukan kecuali satu yaitu jangan mengajar dan memerintah laki-laki. Ini yang Hawa lakukan
sehingga salah dalam tahbisan dan salah juga dalam nikah, terbalik nikahnya.
Ini pandangan rohaninya salah, pikirannya
sudah rohani, sudah betul yang dia buat, padahal salah di hadapan Tuhan. Mau
jadi sama dengan Tuhan padahal sudah salah.
Contoh pandangan jasmani yang salah adalah
Lot, dia memandang lembah Yordan seperti taman Tuhan.
Kejadian 13:10
13:10 Lalu Lot
melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak
airnya, seperti taman TUHAN, seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu
terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. —
Artinya perkara jasmani disamakan dengan
perkara rohani, bahkan dicampur adukan. Melihat konser di dunia terlihat hebat
sehingga dia bawa masuk dalam gereja, itu sudah campur aduk. Sampai dalam
sekolah Alkitab juga sudah dicampur dengan yang jasmani.
Jadi Firman itu menyucikan hati, pikiran,
perasaan, pandangan, perbuatan dan mulut. Kalau hati sudah disucikan maka semua
disucikan.
Mazmur 149:6
149:6 Biarlah pujian pengagungan Allah ada dalam
kerongkongan mereka, dan pedang bermata dua di tangan mereka,
Pedang bermata 2 itu Firman pengajaran ada di
tangan, berarti perbuatan disucikan, pujian pengagungan Tuhan ada di mulut,
mulut disucikan. Ayo periksa, hati suci, perbuatan suci, mulut suci, pasti
dipakai oleh Tuhan. Kalau sudah suci pasti bisa bekerja sama, ada kesatuan. Dan
Tuhan selalu membuka jalan bagi pelayanan kita.
b) Punya pakaian pelayanan. Artinya memiliki
jabatan dari Tuhan dan karunia Roh Kudus. Kalau sudah suci Tuhan perlengkapi
dengan jabatan pelayanan. Dalam Efesus itu ada 5 jabatan, itu 5 jari Tuhan. 5
jabatan ini kalau dijabarkan ada banyak bentuk pelayanan. Dan Tuhan berikan
juga karunia yaitu kemampuan yang ajaib untuk
melayani sesuai jabatan pelayanannya. Dulu saya tidak mau jadi hamba Tuhan
karena kenal diri, mau bicara di depan orang banyak itu tidak tahu, mau berdoa
saja tidak tahu mau bilang apa. Musa ketika diutus Tuhan dia tahu diri bawah
dia berat lidah. Di saat kita lemah, mengaku tidak mampu di situ kuasa Tuhan
nyata, kemampuan yang ajaib dari Tuhan diberikan.
Karunia Roh Kudus itu berbeda-beda tetapi
bisa bekerja sama untuk menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna. Bisa bekerja
sama asalkan kepalanya satu yaitu Tuhan Yesus Firman pengajaran yang benar. Kalau
komandonya 2, bagaimana bisa bekerja sama.
c) Matius 8:18-19
8:18 Ketika Yesus melihat orang banyak
mengelilingi-Nya, Ia menyuruh bertolak ke seberang.
8:19 Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata
kepada-Nya: "Guru, aku akan mengikut Engkau, ke mana saja Engkau
pergi."
Itu syarat ketiga mengikut Yesus ke mana saja
Yesus pergi = pengikutan tubuh terhadap kepala. Pengikutan kita kepada Tuhan
seperti tubuh mengikuti kepala. Dengan syarat rela berkorban apa saja, kecuali satu yang tidak
boleh dikorbankan yaitu Firman pengajaran yang benar.
Kepala kita adalah Yesus, Dia berkorban nyawa
sampai mati di kayu salib. Yesus datang bukan untuk dilayani tetapi untuk
melayani dan memberikan nyawaNya bagi
kita. Itu yang kita teladani, kita tubuh Yesus Kepala. Yesus tutup pendamaian,
kita petinya. Pada tutup ada 7 kali percikan darah, di depan peti juga ada 7
kali percikan darah. Jadi sebagaimana Kepala sengsara sampai mati, tubuh juga
seperti itu, korban segala-galanya. Korban perasaan, waktu, tenaga, harta, pikiran,
keahlian, sampai seluruh hidup kita korbankan untuk pelayanan pembangunan Tubuh
Kristus.
Kalau
3 syarat ini ada maka pelayanan kita pasti berkenan kepada Tuhan. Syarat
pertama yang mutlak ada yaitu suci. Kita sedang berada pada tahap suci seperti
Yesus suci. Biarlah kita melayani meneladani Yesus sampai kita bisa suci sampai
seperti Yesus suci. Kalau penyucian sudah dialami, ayo terlibat dalam pelayanan,
harus melayani. Sebaliknya jangan coba-coba melayani kalau tidak mau disucikan.
Ingat saja Hofni dan Pinehas, memikul Tabut padahal tidak mau disucikan
akhirnya mati! Anak-anak Skewa mau coba-coba usir setan tanpa kesucian,
akibatnya malah digagahi oleh orang yang kerasukan setan. Kesucian ini harga
mutlak yang harus kita perhatikan.
Pelayanan
pembangunan Tubuh Kristus dimulai dari nikah. Suami, isteri, anak-anak,
hiduplah dalam kesucian maka kita bisa saling melayani dalam nikah rumah tangga.
Suami suci, isteri suci, anak-anak suci, rumah itu home sweet home, saling melayani. Juga dalam penggembalaan, semua ada
dalam kesucian, semua bisa bekerja sama. Antara penggembalaan juga semua bisa
bekerja sama kalau dalam kesucian, dipakai oleh Tuhan.
Kalau
kita mau hidup dalam kekudusan, disucikan, ikut Yesus di mana Yesus pergi,
melayani dengan rela berkorban maka hasilnya Yesus menjadi kepala dalam hidup
kita yang bertanggung jawab atas hidup kita.
Ibrani
3:6
3:6
tetapi Kristus setia sebagai Anak yang mengepalai rumah-Nya; dan rumah-Nya
ialah kita, jika kita sampai kepada akhirnya teguh berpegang pada kepercayaan
dan pengharapan yang kita megahkan.
Efesus
5:29-30
5:29
Sebab tidak pernah orang membenci tubuhnya sendiri, tetapi mengasuhnya dan
merawatinya, sama seperti Kristus terhadap jemaat,
5:30
karena kita adalah anggota tubuh-Nya (daging dan tulangNya).
Mari
kita melayani Tuhan dalam kesucian, maka Yesus Kepala yang bertanggung jawab mengasuh
dan merawati kita. Artinya:
1) Memberi makan atau memelihara hidup kita di
tengah-tengah dunia yang semakin sulit dan sukar ini, jangan takut. Melayani
Tuhan dalam kesucian bukan disusahkan, justru kita diasuh, dirawati,
dipelihara. Mungkin secara jasmani penghasilannya untuk makan sehari saja tidak
cukup, tetapi melayani dalam kesucian, mau rela berkorban apapun juga, Tuhan
pasti pelihara.
2) Tuhan melindungi kita.
3) Tuhan menghangat dengan kasihnya, membahagiakan
kita.
3.
Markus
15:31-32
15:29
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala
mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau
membangunnya kembali dalam tiga hari,
15:30
turunlah dari salib itu dan selamatkan diri-Mu!"
15:31
Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di
antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan,
tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
15:32
Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan
percaya." Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia
mencela Dia juga.
Orang
Yahudi mau percaya kepada Yesus kalau turun dari salib, berarti mereka mau percaya
Yesus tetapi menolak penyaliban daging. Kita ambil pengertian daging yang
ketiga, daging harus dipaksa untuk percaya dan mempercayakan hidup sepenuhnya
kepada Yesus yang disalibkan. Keadaan apapun yang kita hadapi, paksa daging ini
untuk percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Mungkin kita lihat seperti
tidak ada jalan, percaya saja! Musa dan bangsa Israel menghadapi kejaran
Firaun, kiri kanan tidak ada jalan, di depan laut Teberau, di belakang Firaun dan
prajuritnya dengan 600 kereta mau membunuh mereka. Tetapi Tuhan katakan kepada
Musa “berangkat!” disuruh berangkat dan mereka percaya saja. Ulurkan tongkat,
tongkat gambaran salib artinya percaya saja kepada Yesus yang disalibkan.
Mereka berangkat dan laut terbelah ada jalan keluar. Tahun ini tahun menghapus
kemustahilan. Menghadapi segala sesuatu percaya saja, mempercayakan hidup
sepenuh kepada Tuhan. Saat sengsara, menderita, kita mau bikin apa? Mau pakai
jalan keluar sendiri, tidak akan bisa. Kalau tidak percaya akhirnya akan
seperti ini:
Yesaya
30:15-16
30:15
Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan
bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan
percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
30:16
kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu
akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda
tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Mereka
pikir ini sudah jalan keluarnya, ini dari Tuhan, padahal bukan! Ada lagi yang
tidak percaya kepada Tuhan,
masa bisa, tidak mungkin. Seperti yang terjadi waktu Samaria dikepung Benhadad
raja Aram, Firman Tuhan datang “besok kamu akan makan” ada yang berkata tidak
mungkin! Akhirnya besoknya Tuhan nyatakan pertolongan. Betul-betul dia tidak
bisa menikmati karena dia mati diinjak-injak orang.
Dari
bacaan tadi ada 3 kelompok yang menolak Yesus yang disalibkan:
a) Penjahat yaitu orang yang tidak mau berhenti
berbuat dosa. Bagaimana bisa percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan kalau
tidak mau berhenti berbuat dosa. Sebab percaya yang benar dilanjutkan dengan
mulut mengaku dosa.
b) Orang yang lewat, artinya Kristen umum yang
tidak tergembala, yang hanya lewat-lewat saja, beredar-edar. Bagaimana bisa
percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan kalau tidak mau tergembala, sementara penggembalaan itu proses percaya dan menyerahkan
hidup kepada Tuhan. Tergembala itu berarti menyerahkan kekuatiran kita,
menyerahkan seluruh hidup kepada Tuhan.
I Petrus 5:7
5:7 Serahkanlah
segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.
I Petrus pasal 5 ini pasal penggembalaan. Yesus
Gembala Agung pemelihara kita. Kalau kuatir terus, sulit mau tergembala.
c) Imam-imam kepala dan ahli Taurat. Ini orang
yang punya jabatan, baik jabatan pelayanan di gereja, maupun jabatan di dunia. Dan
juga orang yang punya pengetahuan, baik pengetahuan Alkitab juga pengetahuan di
dunia, orang-orang intelektual. Banyak yang tidak bisa percaya dan
mempercayakan hidup kepada Tuhan karena yang jalan logikanya bukan imannya.
Jangan bergantung dan mengandalkan itu. Tetap percaya mempercayakan hidup
kepada Tuhan. kekayaan, kepandaian, kedudukan tidak bisa menjamin pemeliharaan
kita hidup di dunia ini. Kalau antikristus berkuasa, itu semua diambil.
Saat
dipercayakan sengsara daging tanpa dosa, percikan darah, percaya dan mempercayakan hidup saja kepada
Tuhan. Tidak usah berpikir kenapa Tuhan saya susah padahal sudah tergembala, dia itu tidak ibadah-ibadah hidupnya
malah enak, saya yang ibadah-ibadah malah susah. Tujuan sengsara daging tanpa
dosa untuk mengubahkan kehidupan kita menjadi sama mulia dengan Yesus. Kalau
ini kita percayai, kita tidak akan pernah tawar hati.
II
Korintus 4:16-17
4:16 Sebab itu
kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin merosot,
namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17 Sebab
penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan kekal
yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan kami.
Ini
hanya bisa dilakukan oleh orang yang percaya dan mempercayakan hidup sepenuh
kepada Tuhan. Saat menderita sengsara, tidak bertanya-tanya lagi “kenapa saya
menderita begini Tuhan, Tuhan tidak adil, Tuhan tidak tolong saya. Orang lain
ditolong kenapa saya tidak. Orang yang tidak ibadah berhasil, saya yang ibadah-ibadah koq begini!”.
Percaya saja dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tuhan sedang mengubahkan
kita, kita diubahkan untuk menjadi
sama mulia dengan Yesus, menjadi manusia rohani. Tanda manusia rohani adalah
tidak tawar hati = kuat dan teguh hati. Sama seperti Yesus yang tidak turun
dari salib. Bisa Yesus turun dari salib, tetapi Dia tidak mau turun, tetap
bertahan sampai mati di kayu salib.
Paksa
daging ini untuk tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan
sekalipun sengsara dan menderita. Paulus bisa mencatat ini sebab dia percaya
dan mempercayakan hidup kepada Tuhan sehingga menulis ini penderitaan ringan.
Kalau belajar sejarah gereja Paulus itu sampai dihukum mati, tetapi Paulus
katakan ini penderitaan ringan. Hanya bisa dikatakan oleh orang yang percaya
dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Daging tidak mampu, Roh Kudus yang memampukan.
Saat kita dalam penderitaan sengsara daging tanpa dosa, tetap percaya dan
mempercayakan hidup kepada Tuhan, Roh Kudus dicurahkan dengan melimpah,
meluap-luap, memberikan kebahagiaan di tengah penderitaan.
I
Petrus 4:12-14
4:12 Maka
demikianlah maut giat di dalam diri kami dan hidup giat di dalam kamu.
4:13 Namun
karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku
percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu
kami juga berkata-kata.
4:14 Karena kami
tahu, bahwa Ia, yang telah membangkitkan Tuhan Yesus, akan membangkitkan kami
juga bersama-sama dengan Yesus. Dan Ia akan menghadapkan kami bersama-sama
dengan kamu kepada diri-Nya.
Daging dipaksa untuk bertobat, dipaksa untuk
tergembala, dipaksa untuk melayani Tuhan, aktif di dalam pelayanan pembangunan
Tubuh Kristus, daging dipaksa untuk percaya dan mempercayakan hidup sepenuh
kepada Tuhan. Apapun yang dihadapi, sengsara apapun yang dialami, Roh Kudus
menguatkan sehingga kita bisa kuat teguh hati sampai garis akhir kehidupan
kita.
Mazmur 27:14
27:14 Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah
TUHAN!
Kalau kita kuat teguh hati, kita bisa
menantikan Tuhan. Arti kuat teguh hati bisa menantikan Tuhan:
1.
Sabar
menanti pertolongan Tuhan pada waktunya. Kalau belum ditolong terus bergumul.
Sampai kapan? Sampai menang. Seperti Elia berkata kepada bujangnya “lihat ada
apa di langit?” dijawab “tidak ada apa-apa tuan”. Dia sujud sampai 7 kali. Apa
yang kau lihat? Ada awan sebesar telapak tangan. Kuat teguh hati, tetap percaya
dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan maka kita akan melihat tangan
Tuhan terulur menolong kita. Dalam sekejab mata langit langsung menjadi hitam
dan hujan lebat turun. Pertolongan Tuhan itu pada waktunya. Mungkin kita
melihat tidak ada apa-apa ini, sudah bertahun-tahun beribadah, bertahun-tahun
menyembah, tidak ada pertolongan. Kalau sudah bisa tenang dan damai, itu awan
segenggam telapak tangan, itu segenggam ketenangan. Maka sebentar lagi ditolong
Tuhan pada waktunya, itu bisa menantikan Tuhan.
2.
Tetap
bertahan hidup benar dan suci serta setia dalam ibadah pelayanan sampai garis
akhir.
Matius
24:45-46
24:45
"Siapakah hamba yang setia dan bijaksana, yang diangkat oleh tuannya atas
orang-orangnya untuk memberikan mereka makanan pada waktunya?
24:46 Berbahagialah
hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Terus
melayani Tuhan sampai Tuan kita datang, layani Tuhan sampai garis akhir, itu
kuat teguh hati. Percaya saja dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.
Berseru, berharap kepada Tuhan. Bukan melihat besarnya pencobaan, itu hanya
membuat bimbang kalau melihat besarnya pencobaan. Selalu lihat Yesus yang lebih
besar dari gelombang.
3.
Terus
diubahkan sampai sempurna kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita siap sedia
menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Di
depan kita ada Perjamuan suci, salib yang Yesus terima. Dia telah memberikan
tubuh dan darahNya untuk kita nikmati. Kita percaya kepada Yesus yang
disalibkan, kita kuat karena ada Tubuh dan darahNya yang akan memberikan
kekuatan kepada kita dan mempermanensikan Firman di dalam kita. Jangan lihat
besarnya pencobaan sebab hanya membuat kita bimbang. Lihat Tuhan saja, tetap
percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tetap berharap, tetap berseru dan
berserah hanya kepada Tuhan, Dia mampu menolong. Semua akan indah pada waktunya.
GPT “Kristus Penebus”
Jl. Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP: 081334496911
Email: imamat_raja@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar