Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:41-42
11:41 Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu
Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur
kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
11:42 Aku tahu, bahwa Engkau selalu
mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini
mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah
yang telah mengutus Aku."
Di sini Yesus memberi teladan, dalam menghadapi
persoalan bahkan yang mustahil, kita harus mengucap syukur. Kita harus belajar
mengucap syukur kepada Tuhan atas segala hal yang Tuhan beri dan izinkan
terjadi dalam hidup kita. Seringkali saat kita diperhadapkan persoalan dan
masalah kita bersungut-sungut dan saling mempersalahkan bahkan mempersalahkan
Tuhan. Lain kali ketika kita diberkati malah terlena, lupa juga mengucap syukur. Diizinkan ada masalah, Tuhan
izinkan Tuhan enak, itu semua
adalah kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam hidup kita. Seperti Ayub ketika
diperhadapkan persoalan
yang luar biasa, anaknya mati, hartanya habis, isterinya
lagi berkata masihkah engkau bertekun pada Tuhanmu, kutuki Allahmu dan matilah. Tetapi
Ayub berkata “apakah kita hanya mau menerima yang baik saja dari Tuhan” tidak
mau menerima seperti yang Ayub Alami.
Jadi semua yang Tuhan izinkan terjadi, persoalan
apapun, berkat-berkat yang kita terima, itu adalah kemurahan dan kebaikan Tuhan
dalam hidup kita.
Mazmur 107:1
107:1 Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia
baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.
Tuhan itu baik, apapun yang terjadi, Tuhan selalu
baik. Ketika kita diperhadapkan dengan ujian, kita sedang diproses untuk
mengalami peningkatan rohani. Kalau
ada masalah dalam hidup kita, kita koreksi diri apakah ada salah yang kita
buat. Intinya kita mengucap syukur karena kebaikan dan kemurahan Tuhan dalam 3
hal.
1.
Mazmur
107:2-3
107:2 Biarlah itu dikatakan orang-orang yang ditebus
TUHAN, yang ditebus-Nya dari kuasa yang menyesakkan,
107:3 yang dikumpulkan-Nya dari negeri-negeri, dari
timur dan dari barat, dari utara dan dari selatan.
Kebaikan kemurahan Tuhan dalam wujud menebus kita dari
kuasa yang menyesakan, itulah kuasa dosa. Tuhan Yesus menebus kita dengan
darahNya sendiri yang mahal. Jadi ketika kita diperhadapkan persoalan dan
masalah yang berat, kita renungkan mana lebih menderita saya atau Yesus. Kalau
saya menderita karena saya memang manusia berdosa. Yesus menderita Dia
tidak berdosa, tetapi Dia rela menerima semuanya untuk kita. Sehingga bisa kita renungkan apa dosa kita dan kita
selesaikan.
I Petrus 1:18-19
1:18 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari
cara hidupmu yang sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan
barang yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
1:19 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah
Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat.
Tadinya kita manusia berdosa itu murah dan hina, kalau
Alkitab katakan kita terjual karena dosa! Kalau kita ditebus oleh darah Yesus,
kita diangkat menjadi kehidupan yang berharga. Tetap mempertahankan dosa
berarti kita tetap kehidupan yang murahan, jangan terjadi!
Biarlah menjelang akhir tahun 2023 ini, sebentar lagi
masuk tahun 2024 bukan untuk menambah dosa, tetapi kita gunakan waktu yang ada
untuk menyelesaikan dosa, saling mengaku dosa dan saling mengampuni. Kemudian
lupakan dosa orang lain, jangan diingat-ingat, jangan diungkit-ungkit.
Tadi dalam Mazmur 107 dikatakan dari timur dari barat,
dari selatan dari utara, kalau ditarik garis itu membentuk salib. Selesaikan dosa maka kita
menerima kuasa darah Yesus, yaitu:
a)
I Yohanes
1:7,9
1:7 Tetapi jika
kita hidup di dalam terang sama seperti Dia ada di dalam terang, maka kita
beroleh persekutuan seorang dengan yang lain, dan darah Yesus, Anak-Nya itu,
menyucikan kita dari pada segala dosa.
1:9 Jika kita
mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Darah Yesus
menghampuni dan
menghapus dosa kita
sampai tidak berbekas, Tuhan melihat seperti
kita tidak pernah melakukan dosa itu. Kita lihat diri kita begitu banyak dosa kesalahan kita namun sudah Tuhan ampuni, maka dosa sesama kita ampuni juga dan lupakan.
Jangan
diungkit dan jangan ingat-ingat dosa
orang.
Kalau mengingat dosa orang lain kita
yang rugi.
b)
Menyucikan kita
dari dosa artinya mencabut akar dosa sehingga kita tidak berbuat dosa lagi.
Tidak berbuat dosa lagi berarti kita menjadi orang benar.
Kalau disimpulkan kita mengucap syukur kepada
Tuhan bukan cuma di mulut tetapi lewat
praktek hidup benar. Dalam
kehidupan sehari-hari kita bisa hidup benar, tidak berbuat dosa. Berupaya hidup
benar, masa pacaran benar, tunangan
benar, nikahnya benar, melayani dengan benar, sekolah dengan
benar, kerja dengan benar, itu
praktek mengucap syukur, bukan cuma di mulut. Kalau menjadi orang benar ada
hasil yang kita nikmati.
a)
Amsal
10:2-3
10:2 Harta benda
yang diperoleh dengan kefasikan tidak berguna, tetapi kebenaran menyelamatkan
orang dari maut.
10:3 TUHAN tidak
membiarkan orang benar menderita kelaparan, tetapi keinginan orang fasik
ditolak-Nya.
Hasil pertama selamat dan diberkati Tuhan sampai ke anak cucu serta
menjadi berkat bagi orang lain.
Mazmur 5:13;
37:25-26
5:13 Sebab
Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan
anugerah-Mu seperti perisai.
37:25 Dahulu aku
muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar
ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;
37:26 tiap hari
ia menaruh belas kasihan dan memberi pinjaman, dan anak cucunya menjadi berkat.
b)
Yesaya
32:17
32:17 Di mana
ada kebenaran di situ akan tumbuh damai sejahtera, dan akibat kebenaran ialah
ketenangan dan ketenteraman untuk selama-lamanya.
Hasil kedua kita
mengalami damai sejahtera, tenang, semua menjadi enak dan ringan. Kalau
ada jemaat minta didoakan ketika menghadapi masalah atau menghadapi penyakit,
doa saya yang utama supaya diberikan ketenangan dan kedamaian. Berarti saya
periksa diri apa yang tidak benar, yang didoakan juga periksa diri dan diselesaikan.
Kalau sudah benar pasti damai dan tenang.
2.
I
Timotius 1:12-13
1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku,
yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan
mempercayakan pelayanan ini kepadaku --
1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang
penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya
itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.
Paulus ini tadinya orang berdosa. Bahkan Paulus
berkata di antara mereka akulah yang paling berdosa. Tetapi dia sudah
menyelesaikan dosanya, dibenarkan dan diberkati. Kelanjutannya kita mengucap
syukur karena kemurahan kebaikan Tuhan melayakkan kita untuk beribadah melayani
Tuhan. Jadi beribadah itu dwi fungsi, kita beribadah dan melayani. Sore ini
puncak pelayanan kita, mau menyembah Tuhan.
Orang berdosa itu seharusnya dihukum, tetapi kita
ditebus oleh Tuhan dengan darahNya yang mahal. Setelah ditebus, oleh darahNya melayakkan
kita beribadah melayani Tuhan.
Ibrani 9:14
9:14 betapa
lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya
sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan
hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat
beribadah kepada Allah yang hidup.
Wahyu 1:5-6
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya —
1:6 dan yang telah membuat kita menjadi suatu
kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, — bagi Dialah kemuliaan dan
kuasa sampai selama-lamanya. Amin.
Kalau disimpulkan mengucap syukur bukan hanya di
mulut, tetapi dipraktekan dengan setia dan dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan.
Ada orang setia, tetapi tidak dapat dipercaya dalam ibadah pelayanan. Dapat
dipercaya = tekun dan bertanggung jawab. Kalau orang di kantor tidak tekun dan
tidak bertanggung jawab sebentar lagi dapat surat peringatan,
kalau diteruskan pasti dipecat. Tetapi
kalau tekun dan bertanggung jawab bisa naik gaji, naik jabatannya.
Kita menjadi kehidupan yang setia dan baik. Baik itu
artinya melayani dengan hati nurani yang baik, hati nurani yang tulus yaitu
rela berkorban apapun untuk melayani Tuhan, bukan mencari sesuatu. Kalau Tuhan
minta korban waktu, korban tenaga, korban harta, pikiran dan perasaan, ayo kita
korbankan semua. Bukan mencari sesuatu, apalagi mencari keuntungan dari pelayanan. Layani
Tuhan tanpa pamrih bahkan rela berkorban.
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam
perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang
besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Mungkin ada yang ngomong dia bisa melayani Tuhan
dengan setia dan baik karena dia mendapat 5 talenta. Tetapi kalau membaca ayat berikut, yang mendapat 2
talenta juga begitu. Jadi bukan nanti talentanya banyak, pelayanannya banyak baru setia dan baik, kalau
talentanya sedikit tidak perlu setia dan baik. Cuma bersih gereja tidak usah setia dan baik, nanti
khotbah baru setia dan baik, bukan seperti itu!
Matius 25:22-23
25:22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta
itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah
beroleh laba dua talenta.
25:23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali
perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul
tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung
jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Pelayanan
apapun itu besar atau kecil di mana manusia, semua itu pelayanan yang besar di
mata Tuhan. Manusia yang mengecil-ngecilkan. Kalau Tuhan melihat
semua pelayanan besar dan berharga, semua penting. Jangan dikecil-kecilkan yang
lain. Telinga mau bentuknya bagaimana tetap berfungsi dan penting bagi tubuh.
Seperti itulah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Hasilnya:
a)
Tuhan percayakan
perkara yang lebih besar, yaitu dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna. Kita raba dan periksa hati nurani kita, saya melayani Tuhan
membanding-bandingkan pelayanan atau kita pandang pelayanan itu
sebagai sesuatu yang penting
dan sangat berharga
sehingga kita mau kerjakan dengan setia dan tanggung jawab, Tuhan
percayakan perkara besar, dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
b)
Masuk dalam
kebahagiaan tuanmu. Tuan di sini adalah Yesus, masuk dalam kebahagiaan Yesus itulah kebahagiaan sorga. Artinya mengalami kebahagiaan sorga di tengah-tengah kesulitan dunia.
Kebahagiaan sorga itu tidak bisa dipengaruhi oleh apapun. Dalam kitab Wahyu ada
7 kebahagiaan, salah satunya adalah berbahagia yang mati dalam Tuhan. Ada lagi berbahagia yang berjaga-jaga
dan membasuh jubahnya dalam
darah. Jadi
kebahagiaan sorga tidak bisa dipengaruhi oleh apapun, itu yang akan kita alami.
Dunia krisis, dunia mengalami masalah tetapi kita
tetap mengalami kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh apapun.
3.
Mazmur
119:62
119:62 Tengah malam aku bangun untuk bersyukur
kepada-Mu atas hukum-hukum-Mu yang adil.
Hukum-hukum
Tuhan itulah Firman yang dibuka rahasianya. Jadi yang ketiga mengucap syukur
karena kebaikan kemurahan Tuhan membukakan rahasia Firman kepada kita. Kalau
kita bisa mengucap syukur karena Firman, apapun persoalan yang kita hadapi,
karena kita bisa mendengar dan menikmati Firman maka kita tidak lihat masalahnya, kita lihat saja Firman,
kita pasti kuat.
Seperti perempuan Siro Fenesia, masalah yang
dia hadapi begitu berat yaitu masalah nikah dan
buah nikah, itu masalah paling berat. Orang tua kalau anak berulah itu pukulan
telak bagi dia. Perempuan ini tidak disebutkan suaminya di situ. Kemudian dia menghadapi anak yang
kerasukan setan. Dia minta tolong kepada Yesus “tolonglah anaku
yang kerasukan setan” Yesus katakan
tidak patut mengambil roti untuk anak-anak dan dilemparkan kepada anjing”.
Tetapi dia berkata “benar Tuhan, tetapi anjing itu menjilat remah-remah roti”. Kalau
sudah bisa menjilat remah-remah roti, bisa menikmati Firman, biar masalahnya berat sekalipun bahkan sudah mustahil,
bisa mengucap syukur.
Jadi mengucap syukur itu bukan cuma di
mulut tetapi lewat mendengar Firman sampai bisa menikmati. Kita nikmati Firman sekeras
apapun sampai bisa mempraktekan Firman dan berpegang teguh ada pengajaran yang
benar. Apapun resiko yang dihadapi kita tetap berpegang teguh pada Firman
pengajaran yang benar. Pegang teguh ini setia dan taat. Ini sifat domba yang
tergembala. Jadi mengucap syukur ini lewat praktek tergembala. Domba yang
tergembala itu menikmati rumput hijau.
Mazmur 23:1-2
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan
kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput
hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
Saya dikoreksi Tuhan, sebagai gembala rumput apa yang disediakan, jangan-jangan hijau tetapi rumput sintetis,
tidak bisa dimakan. Kalau bisa menikmati Firman, menikmati rumput
penggembalaan, menikmati rumput yang hijau hasilnya:
a)
Kita di tangan Yesus Gembala Agung.
Kehidupan yang taat dan setia berada di tangan Yesus Gembala Agung yang memberikan jaminan kepastian hidup. Domba kalau
sudah makan dia hidup. Kalau sudah tidak makan, sebentar lagi sakit,
sekarat dan mati. Mulai sekarang di
tengah-tengah dunia yang sedang krisis, sulit/ sukar, sampai masa depan, sampai hidup yang kekal.
Yohanes 10:27-28
10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku
mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
10:28 dan Aku
memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa
sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Ada jaminan
kepastian, jangan ragukan. Kalau kita mau tergembala, Tuhan berikan jaminan
kepastian kepada kita, mulai sekarang, masa depan sampai hidup yang kekal.
b)
Tidak ada
seorangpun yang dapat merebut mereka dari tanganKu, artinya tangan Yesus
gembala Agung sanggup memberikan kemenangan atas dosa-dosa. Sekarang ini
dosa-dosa semakin luar biasa, apalagi ditunjang dengan kecanggihan teknologi, tetapi
kita menang,
tetap hidup benar dan suci. Juga
menang atas segala masalah, Lazarus yang sudah mati dibangkitkan. Menang atas segala masalah sampai yang
mustahil sekalipun.
c)
Tangan Yesus
Gembala Agung sanggup mengangkat kita, meninggikan kita tepat pada waktunya.
I Petrus 5:4-6
5:4 Maka kamu,
apabila Gembala Agung datang, kamu akan menerima mahkota kemuliaan yang tidak
dapat layu.
5:5 Demikian jugalah
kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu
semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah
menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah
hati."
5:6 Karena itu rendahkanlah
dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada
waktunya.
Kalau kita
tergembala dengan benar dan baik maka tangan Yesus Gembala Agung mampu
meninggikan kita tepat pada waktunya, artinya:
1)
Tangan Yesus
Gembala Agung mampu mengangkat kita dari segala kemerosotan baik jasmani
terutama secara rohani. Mungkin penyembahan mulai kering,
pelayanan kering, mulai asal-asalan, mulai jenuh. Saya juga dikoreksi Tuhan,
diperiksa oleh Tuhan, masih berapi-api/ berkobar-kobar
atau mulai kering, mulai loyo, mulai bosan.
2)
Tangan Yesus
Gembala Agung menyucikan dan mengubahkan kita secara terus menerus sampai sama
mulia dengan Yesus dan kita mendapat mahkota kemuliaan yang tidak
dapat layu, itulah mahkota mempelai, siap masuk pesta nikah Anak Domba Allah,
menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Mahkota kemuliaan yang tidak dapat layu. Jadi sidang
mempelai itu adalah orang yang
tidak pernah layu, tidak pernah loyo dalam melayani Tuhan, semangat terus. Usia
boleh bertambah tetapi semangat tidak pernah kendur dalam melayani Tuhan.
Banyak hal-hal yang membuat kita layu dan loyo melayani Tuhan. Kalau sudah menikah,
seringkali anak yang membuat loyo melayani Tuhan. Waktu anak kecil mulai
layu melayani Tuhan. Anak sudah besar lalu berulah, tambah layu tambah loyo.
Makanya Paulus katakan lebih baik tidak menikah, itu rohani paling tinggi.
Jangan dihina orang yang tidak menikah. Justru itu orang yang rohaninya paling
tinggi, tidak semua orang bisa begitu, dia bisa memusatkan perhatiannya kepada
Tuhan.
Sore
ini buktikan kita sidang mempelai wanita Tuhan, tidak pernah loyo dan layu
melayani Tuhan. Apapun persoalan yang dihadapi, semangat terus melayani Tuhan
sampai garis akhir. Maka ketika Tuhan Yesus datang, tangan Tuhan meninggikan
kita ke awan-awan yang permai bertemu dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso,
94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar