Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:11-15
(Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga, dan
bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung
binatang itu, dibunuh.
Binatang yang
keluar dari dalam bumi, ini menunjuk nabi palsu yang bekerja sama dengan
antikristus untuk menyesatkan manusia. Bukan hanya manusia umumnya, bahkan dia
mau menyesatkan orang-orang pilihan.
Markus 13:21-22
13:21
Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau:
Lihat, Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
13:22
Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan
mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan
orang-orang pilihan.
Alkitab
mencatat banyak orang yang dipanggil, orang yang dipanggil adalah orang yang
percaya kepada Yesus, mau menerima Yesus sebagai Juruselamat lewat menerima
Firman penginjilan. Banyak yang dipanggil sedikit yang dipilih, orang
yang dipilih adalah orang yang mau disucikan dan
dibaharui lewat pekerjaan Firman pengajaran. Yang mau disesatkan di sini sasaran utamanya
adalah orang-orang pilihan, orang-orang yang sudah berada pada pengajaran.
Antikristus dan nabi palsu menyesatkan lewat ajaran sesat dan
mujizat-mujizat atau tanda-tanda secara jasmani. Dan sifatnya adalah memaksa. Jadi
bisa dilihat kalau persekutuan yang benar berdasarkan Firman pengajaran yang benar, itu terjadi secara
wajar. Kalau persekutuan yang
palsu yang ajarannya palsu sifatnya memaksa, ancam mengancam. Tujuannya
apa? Memaksa orang-orang pilihan untuk menyembah antikristus, semua orang yang
tidak mau menyembah antikristus dibunuh.
Akibatnya kalau sudah menyembah antikristus:
Wahyu 13:8; 19:20-21
13:8 Dan semua orang yang diam di atas bumi akan
menyembahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia
dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disembelih.
19:20
Maka tertangkaplah binatang itu dan bersama-sama dengan dia nabi palsu, yang
telah mengadakan tanda-tanda di depan matanya, dan dengan demikian ia
menyesatkan mereka yang telah menerima tanda dari binatang itu dan yang telah
menyembah patungnya. Keduanya dilemparkan hidup-hidup ke dalam lautan api yang
menyala-nyala oleh belerang.
19:21 Dan
semua orang lain dibunuh dengan pedang, yang keluar dari mulut Penunggang kuda
itu; dan semua burung kenyang oleh daging mereka.
Akibatnya nama tidak tertulis di dalam kitab kehidupan
sehingga binasa bersama dengan antikristus dan nabi palsu. Jadi ikut Yesus
bukan hanya melihat tanda-tanda yang jasmani, bukan itu yang utama. Kalau
mengikut Yesus karena melihat tanda-tanda yang jasmani bisa disesatkan sehingga
menyembah antikristus dan binasa bersama antikristus.
Salah satu tanda yang dahsyat dari antikristus dan
nabi palsu adalah menurunkan api dari langit. Nabi palsu, namanya saja palsu
jadi dia suka meniru. Dalam Perjanjian Lama di zaman Musa Tuhan menurunkan api
dari langit, dalam Perjanjian Baru Roh Kudus turun juga bagaikan api.
Antikristus dan nabi palsu juga meniru. Supaya kita tidak disesatkan maka kita
harus memperhatikan api yang sesungguhnya dari sorga, dari Tuhan seperti yang
pernah dilakukan oleh Musa.
Keluaran 3:1-3
3:1
Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di
Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang
gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
3:2 Lalu
Malaikat TUHAN menampakkan diri kepadanya di dalam nyala api yang keluar dari
semak duri. Lalu ia melihat, dan tampaklah: semak duri itu menyala, tetapi
tidak dimakan api.
3:3 Musa berkata:
"Baiklah aku menyimpang ke sana untuk memeriksa penglihatan yang hebat
itu. Mengapakah tidak terbakar semak duri itu?"
Di sini Musa melihat ada nyala api di tengah-tengah
semak duri tetapi semak durinya tidak terbakar. Berarti apinya dari sorga
sehingga semaknya tidak terbakar. Kalau api dari dunia semaknya sudah habis
terbakar. Semak atau kayu menunjuk kita manusia daging. Ingat waktu Yesus mau
disalibkan, Dia memikul kayu salib, kemudian para perempuan menangisi Yesus.
Yesus katakan kalau saja mereka memperlakukan Aku kayu hidup seperti ini
apalagi kayu yang mati. Jadi kayu menunjuk kita manusia daging. Kemudian
dikatakan semak duri. Waktu Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Adam dikutuk Tuhan
“engkau akan mencari rezekimu dari tanah tetapi yang dihasilkan adalah semak
duri dan onak”. Jadi duri menunjukan kutukan dosa. Kalau digabungkan semak duri
adalah manusia daging yang berdosa yang ada dalam kutukan dosa, sehingga harus
binasa dalam api penghukuman Tuhan.
Tetapi syukur kepada Tuhan ada nyala api sorga pada
semak duri dan semaknya itu tidak terbakar. Ini menunjukan kepada kita
sekarang, kita manusia daging yang berdosa ini mau disucikan lewat nyala api
sorga. Musa katakan itu pemandangan yang hebat kalau kita mau disucikan oleh
nyala api sorga, itu mujizat terbesar.
Sekarang kita belajar pengertian rohani nyala api pada
semak duri.
1. Allah
berada di tengah-tengah manusia berdosa untuk menyelamatkan manusia berdosa. Itu
yang kita peringati hari-hari terakhir ini di bulan-bulan penghujung tahun ini.
Ulangan 4:24
4:24 Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang
menghanguskan, Allah yang cemburu.
Tuhan
itu api yang menghanguskan. Kalau dalam Mazmur 84:12 dikatakan Allah itu
matahari, matahari itu api. Semak duri itu menyala tetapi tidak terbakar.
Artinya Tuhan ada di antara manusia untuk menyelamatkan manusia dalam wujud
pribadi Yesus. Jadi pribadi Yesus itu adalah api yang turun dari sorga, yaitu
api Firman, api Roh Kudus dan api kasih Allah yang lahir menjadi manusia yang
tidak berdosa, untuk menyelamatkan kita manusia yang berdosa. Kalau lahir itu
berarti dari kandungan ibu. Kenapa harus lahir? Karena Tuhan mau menyelesaikan
dosa-dosa manusia mulai dari akarnya, mulai dari kandungan. Jadi secara tuntas!
Kalau tanaman itu biarpun sudah diparas, dipangkas tetapi kalau akarnya masih
ada, masih bisa tumbuh lagi. Raja Daud katakan “aku dikandung di dalam dosa”
jadi Tuhan mau menyelamatkan manusia dari akarnya, sejak dari kandungan.
Yesus itu api Firman.
Yohanes 1:1,14
1:1
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu
adalah Allah.
1:14
Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah
melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak
Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Yesus
juga api Roh Kudus yang lahir menjadi manusia tidak berdosa.
Matius 1:20-21
1:20
Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya
dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut
mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah
dari Roh Kudus.
1:21
Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena
Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Yesus
juga api kasih Allah.
Yohanes 3:16
3:16
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ini
merupakan pemandangan yang hebat, mujizat terbesar dalam Alkitab, Allah lahir
menjadi manusia sama seperti kita, tetapi Dia tidak berdosa. Yesus lahir
sebagai satu-satunya manusia yang tidak berdosa dan Dia mati di kayu salib
untuk menyelamatkan kita manusia berdosa. 2000 tahun lalu Yesus telah datang,
sekarang kita tidak melihat wujud api itu, tidak melihat lagi wujud Yesus, tetapi
pekerjaan penyelamatan itu biarlah kita alami dan rasakan. Bukan cuma sekedar
disebut orang Kristen tetapi biarlah sungguh-sungguh pekerjaan penyelamatan,
pekerjaan penebusan itu kita alami.
Proses
mengalami penyelamatan dan pekerjaan penebusan.
a) Kisah Para
Rasul 2:36
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti,
bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan
Kristus."
Tahu dengan pasti siapa Yesus = iman atau percaya
kepada Yesus sebagai Tuhan dan satu-satunya Juruselamat. Tidak usah bicara
orang di luar Kristen, ada aliran Kristen yang mengatakan Yesus itu bukan
Tuhan, Dia adalah orang suci, seorang nabi.
b) Kisah Para
Rasul 2:37-38
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka
sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain:
"Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan
hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus
untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Bertobat, berhenti berbuat dosa dan kembali kepada
Tuhan. Manusia berdosa itu terpisah dari Tuhan.
Yesaya 59:1-2
59:1 Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang
untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar;
59:2 tetapi yang merupakan pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap
kamu, sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu.
Manusia berdosa terpisah dengan Tuhan, jauh dari
Tuhan. Kalau dibiarkan jaraknya dengan Tuhan semakin lebar, kalau diteruskan
jadi sejauh sorga dan neraka. Bertobat itu berhenti berbuat dosa dan kembali
kepada Tuhan. Tidak peduli sejauh apa kita sudah terlalu jauh dari Tuhan, kalau
mau bertobat masih bisa kembali kepada Tuhan.
Si bungsu sudah pergi ke negeri jauh tetapi dia mau
kembali kepada bapanya. Bapanya melihat dia dari jauh, bapanya datang
menyongsong dia. Jadi jarak yang jauh itu dipangkas oleh Tuhan. Dia kembali,
bapanya juga datang kepadanya.
Berhenti berbuat dosa kembali kepada Tuhan. Waktu kita
sekarang ini bukan untuk menambah dosa, tetapi untuk berhenti, stop berbuat
dosa. Ayo kembali kepada Tuhan. Yang sudah jatuh, ayo kembali, masih ada kesempatan.
Jangan tunggu jaraknya sudah jauh sekali sehingga tidak bisa kembali dan
binasa.
c) Lahir baru
lewat baptisan air yang benar dan baptisan Roh Kudus yang benar. Menghasilkan
hidup dalam kebenaran. Roh Kudus menuntun kita pada seluruh kebenaran.
Yohanes 16:13
16:13 Tetapi
apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh
kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala
sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan
kepadamu hal-hal yang akan datang.
Bukti orang yang lahir baru lewat baptisan air yang
benar dan baptisan Roh Kudus yang benar, dia bisa hidup dalam kebenaran. Kalau bisa
hidup dalam kebenaran itulah pemandangan yang hebat, mujizat yang besar. Bisa
hidup benar itu mujizat. Di sekolah semua nyontek tetapi kita tidak menyontek,
itu mujizat. Semua korupsi tetapi kita tidak korupsi, itu mujizat. Semua
ngomong yang tidak benar dalam pergaulan tetapi kita tidak mau ikut-ikutan,
kita tetap bicara yang benar, itu adalah mujizat. Bisa bertahan pada yang benar
itu mujizat.
2. Manusia
yang sudah selamat harus mengalami penyucian oleh api sorga. Kesucian itu
adalah buah dari kebenaran yang sudah diuji. Dalam Tabernakel benar itu masih
halaman, sesudah itu harus meningkat pada kesucian itulah ruangan suci, untuk
kelak bisa mencapai puncak rohani, yaitu kesempurnaan, ruangan maha suci.
Lalu
pertanyaannya, di mana kita disucikan oleh api sorga? Musa melihat nyala api Sorga
di semak belukar ketika sedang menggembalakan kambing domba Yitro. Jadi di mana
kita disucikan oleh api sorga? Di dalam penggembalaan. Sesudah 3.000 orang
dibaptis, mereka yang telah dibaptis ini bertekun dalam 3 macam ketekunan.
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima
perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka
bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
3
macam ketekunan:
a) Ketekunan
dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti (meja roti sajian) = ketekunan
dalam Firman pengajaran dan perjamuan suci. Di situ kita disucikan oleh api
Firman.
b) Ketekunan
dalam persekutuan (pelita emas) = ketekunan dalam ibadah raya. Di situ kita
disucikan oleh api Roh Kudus.
c) Ketekunan dalam
doa (mezbah dupa emas) = ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Di situ kita
disucikan oleh api kasih Allah.
Kita
bisa tekun dalam 3 macam ibadah dan mengalami penyucian itu mujizat! Bisa tekun
melayani dalam 3 macam ibadah pokok itu mujizat. Tidak usah kita kejar-kejar
mujizat secara jasmani.
Disucikan
lewat api Firman, Roh Kudus dan kasih itu berarti 3 kali disucikan. Mengapa?
Karena kita manusia daging terdiri dari 3 yaitu tubuh, jiwa dan roh. Jadi perlu
3 macam ibadah pokok untuk penyucian tubuh, jiwa dan roh kita, penyucian
seluruh hidup kita. Hidup manusia itu terdiri dari 3 dimensi waktu, masa lalu,
masa sekarang dan masa yang akan datang. Makanya perlu 3 macam ibadah supaya
kita mengalami penyucian masa lalu, masa sekarang dan jerat dosa di masa yang
akan datang.
Begitu
kita tekun dalam penggembalaan, mau disucikan, ingat Yusuf. Begitu dia tekun
dalam penggembalaan, mau disucikan maka diberikan jubah yang maha indah. Sekarang
Tuhan akan memperlengkapi kita dengan jabatan pelayanan dan karunia-karunia Roh
Kudus untuk dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Yesus katakan
ini pekerjaan yang lebih besar dari yang Yesus lakukan. Yesus datang pertama
kali mengerjakan pekerjaan penyelamatan. Sekarang kita dipercayakan pekerjaan
yang lebih besar yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Efesus 4:11-12
4:11
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik
pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi
pembangunan tubuh Kristus,
Bisa
melayani Tuhan itu mujizat! Contohnya kami paduan suara di Tentena, Tonusu dan
Diora. Kalau orang di dunia mau tampil latihannya berjam-jam, berhari-hari.
Tetapi kami bukan mau mengentengkan pelayanan, latihan kami tidak sampai 1 jam.
Jadi bisa tampil melayani itu mujizat dari Tuhan, bukan bergantung pada
keahlian kita tetapi pada kesucian. Bukan pada otak tetapi hati yang disucikan.
Kesucian hati itu kesucian seluruh hidup. Banyak halangan yang mau menghalangi
kita melayani, kalau kita bisa tetap melayani sampai sekarang ini, itu mujizat.
Terus melayani Tuhan sampai garis akhir. Tetapi ingat, kalau kita lalai dalam
melayani, itu terkutuk! Duri itu kutukan. Kembali pada semak duri yang akan
dibakar. Bukan dengan api Tuhan tetapi dengan api dunia ini.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan
TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari
penumpahan darah!
Kalau
lalai dalam pekerjaan Tuhan (bagian a) dan lalai dalam penyucian (bagian b,
menghambat pedang dari penumpahan darah) maka orang itu kembali menjadi semak
duri yang akan dibakar oleh api dunia ini. Dibakar oleh keinginan mata,
keinginan daging ini, keangkuhan hidup, sampai akhirnya dibakar oleh api
penghukuman Tuhan. Mulai lirik sana lirik sini, keinginan mata, cari pasangan
hidup dengan keinginan mata, keinginan daging, keangkuhan hidup, kesombongan
sampai tidak butuh Tuhan, itu sudah dibakar oleh api dunia ini. Nanti akan
dibakar oleh api penghukuman Tuhan.
Jangan
lalai, ayo melayani Tuhan lebih giat lagi. Bisa melayani Tuhan itu kemurahan
Tuhan, itu mujizat Tuhan. Coba kalau kerja di kantor, yang dibutuhkan minimal
S1 atau D3, lalu kita cuma tamatan SMA. Tetapi karena dilihat rajin, bisa
mempelajari dengan baik apa yang harus dia kerjakan, akhirnya diterima,
itu kemurahan. Kalau bisa melayani itu
mujizat Tuhan, kerjakan pelayanan dengan sungguh-sungguh maka kita berada di
dalam tangan Tuhan, jabatan pelayanan tadi itu 5 jarinya Tuhan. Melayani itu
bukan membuat susah tetapi kita berada di dalam tangan Tuhan. Tangan Tuhan
mampu menyediakan apa yang kita perlukan, tangan Tuhan mampu membuka
pintu-pintu apa saja yang tertutup di dunia ini, tangan Tuhan mampu mengangkat,
tangan Tuhan mampu melakukan apa saja untuk kita sekalian.
Hasil
penyucian, dalam Keluaran 3:5 Musa disuruh menanggalkan kasut. Penyucian itu
sampai kita bisa menanggalkan kasut atau sepatu. Artinya sampai menjadi seperti
bayi yang baru lahir. Tuhan lihat Musa ini sombong. Waktu Musa di Mesir dengan
kedudukannya sebagai pangeran, kekayaannya, pendidikannya, dididik di Mesir dia
jadi sombong. Mau melayani dengan mengandalkan semua itu malah jadi sombong,
dia malah membunuh. Akhirnya Tuhan giring dia di dalam penggembalaan untuk
disucikan sampai menjadi seperti bayi yang baru lahir.
Praktek
bayi yang baru lahir:
a) I Petrus
2:1-2
2:1 Karena itu buanglah segala kejahatan, segala tipu
muslihat dan segala macam kemunafikan, kedengkian dan fitnah.
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Praktek pertama buang dosa, sampai fitnah. Itulah dosa
perkataan termasuk dusta. Mana ada bayi baru lahir tahu berdusta, atau dengki
atau iri. Atau bayi mau melakukan kejahatan, melakukan tipu muslihat, tidak ada!.
Dosa itu kejelekan dan kekurangan. Kadangkala
kejelekan dan kekurangan itu dipertahankan, yang baik malah dibuang. Saya sudah
berbuat ini, berbuat itu, saya mau berhenti dari pelayanan, itu salah! Pelayanan
itu pemberian yang baik dari Tuhan. Yang baik dibuang, dosa yang jelek malah
dipertahankan. Yang sudah berhenti berbuat dosa karena alasan sudah berbuat ini
dan itu, segera buang dosanya dan kembali melayani Tuhan. Pelayanan itu tempat
kita di dalam Tubuh Kristus. Kalau membuang pelayanan berarti terbuang dari
Tubuh Kristus.
b) Selalu
ingin akan air susu yang murni dan yang rohani. Itulah bayi, selalu rindu
Firman pengajaran yang benar, bahkan menjadi kebutuhan utama. Jadikanlah Firman
pengajaran yang benar, Firman penggembalaan sebagai kebutuhan utama kita yang
tidak bisa ditukar oleh apapun. Apapun persoalan yang kita hadapi, yang kita
utamakan adalah Firman. Pada mulanya adalah Firman, jadi menghadapi segala
sesuatu dengan Firman Tuhan. Dosa dibuang maka kita bisa selalu rindu akan
Firman Tuhan. Tidak ada lagi keinginan jahat, tidak ada keinginan najis, tidak
ada kepahitan, yang ada hanya rindu akan Firman Tuhan.
c) Bayi lahir
itu tidak punya apa-apa, sampai sehelai benangpun tidak ada. Itu mengosongkan
diri, menghampakan diri.
Ayub 1:20-21
1:20 Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan
mencukur kepalanya, kemudian sujudlah ia dan menyembah,
1:21 katanya: "Dengan telanjang aku keluar dari
kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali ke dalamnya. TUHAN yang
memberi, TUHAN yang mengambil, terpujilah nama TUHAN!"
Ayub punya segalanya tetapi diizinkan semua habis. Ini
mengosongkan diri, ada tetapi tidak ada. Sebenarnya orang yang ada ini lalu mau
mengosongkan diri, itu sulit. Kalau memang sudah tidak ada, sudah nol,
kesempatan besar untuk mengosongkan diri, menghampakan diri, hanya berharap
Tuhan saja. Coba bayi baru lahir, sekalipun bayi itu lahir dari keluarga orang
kaya, dia tidak akan mungkin menyombongkan dirinya, tetap sama dengan yang
kurang kaya. Lahirnya juga sama, tidak punya apa-apa. Mengosongkan diri = tidak
sombong, tidak egois.
Teladan sempurna adalah Yesus. Yesus memiliki
segalanya, punya sorga, tetapi Dia menghampakan diri.
Filipi 3:5-8
3:5 Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh
pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,
3:6 yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap
kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan,
3:7 melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan
mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.
3:8 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah
merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib.
Orang sombong itu merampas kemuliaan Tuhan, sebab
segala pujian dan hormat hanya bagi Tuhan. Orang sombong itukan mau dipuji, mau
dihormati. Egois artinya banyak menuntut hak, semua hanya untuk dirinya. Orang
seperti itu tidak akan dipakai Tuhan. Belajar mengosongkan diri. Kalau kita
melayani dengan mengosongkan diri, pasti bisa merendahkan diri dan taat pada
Firman apapun resikonya sampai daging tidak bersuara lagi.
Seperti Musa, setelah dia digiring di penggembalaan,
akhirnya dia mengalami penyucian. Waktu dia diutus dia tidak berkata memang
saya bisa, dia malah berkata siapa aku ini Tuhan, aku orang yang tidak tahu
bicara. Padahal dia pangeran di Mesir, diangkat jadi anak puteri Firaun, punya
kedudukan, punya kepandaian. Waktu masih di Mesir dia merasa hebat, melayani 2
orang malah membunuh. Begitu di dalam penggembalaan, sudah disucikan, disuruh
melayani dia tahu diri “siapa saya, saya tidak hebat”. Kalau sekarang banyak
hamba Tuhan malah mau tampil. Jangan seperti itu! Kosongkan diri, jangan
sombong dan jangan egois, pasti dipakai. Menjadi seperti angin, menjadi
pesuruhnya Tuhan, bukan perusuh. Angin itu kosong, angin itu taat.
Begitu bisa merendahkan diri dan taat, kita dipercaya
kuasa nama Yesus.
Filipi 2:9-10
2:9 Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan
mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama,
2:10 supaya dalam nama Yesus bertekuk lutut segala
yang ada di langit dan yang ada di atas bumi dan yang ada di bawah bumi,
1) Kuasa nama
Yesus itu kuasa kemenangan atas setan tritunggal. Dalam pelayanan kita
diperhadapkan banyak persoalan dan masalah, kuasa nama Yesus memberikan
kemenangan. Paulus melayani tantangannya luar biasa, Musa diutus melayani Tuhan
tantangannya juga luar biasa. Semua nabi dan rasul yang kita baca dalam Alkitab
mengalami tantangan yang hebat. Begitu juga kita, seperti gereja hujan awal rasul-rasul
melayani menghadapi tantangan yang dahsyat menghadapi Pilatus, Herodes, tua-tua
Yahudi, imam-imam kepala, yang berkumpul menjadi satu menekan mereka. Sampai Yakobus
dipancung, Petrus dipenjarakan dan lain sebagainya. Tetapi ada kuasa kemenangan
dari nama Yesus.
Kalau
gereja hujan awal sudah begitu hebat tantangannya, kita gereja hujan akhir
jangan heran kalau tantangannya akan lebih hebat lagi. Tetapi jangan takut,
pada kita dipercaya kuasa nama Yesus.
2) Kuasa
meninggikan. Secara jasmani diangkat dari kemerosotan-kemerosotan yang kita
alami. Tidak selamanya roda itu di bawah, sekali berputar roda itu di atas. Terutama
kuasa meninggikan secara rohani, kita semakin disucikan semakin dipakai. Sampai
nanti kita sempurna, diangkat di awan-awan ketika Yesus datang kembali.
Yang
membedakan pelayanan jasmani dengan pelayanan yang rohani atau sorgawi adalah
kesucian dan urapan Roh Kudus. Kalau suci pasti ada urapan Roh Kudus Sama-sama
menyanyi, main musik, pimpin pujian, paduan suara, khotbah, tetapi yang
membedakan pelayan yang ini duniawi dan pelayanan itu rohani adalah kesucian
dan urapan. Semakin suci semakin diurapi, semakin dipakai. Yang duniawi ini
semakin kering. Nanti orang akan bosan dengan ibadah yang cuma hura-hura. Roh
Mempelai itu bukan roh hura-hura, roh senang-senang daging, bukan! Roh Mempelai
itu roh pergumulan, mengeluh mengerang kepada Tuhan. Kalau ada kesucian dan
urapan, jangankan loncat-loncat, berdiri saja imam-imam sudah tidak mampu,
karena ada kemuliaan Tuhan.
d) Mengalami
penyucian lahir dan batin sampai tidak bercela. Musa menanggalkan sepasang kasut,
menunjuk lahir dan batin. Kita manusia terdiri dari lahir dan batin. Jadi
penyucian harus secara lahir dan batin, penyucian perkataan dan perbuatan serta
penyucian hati dan pikiran. Sampai kita tampil sempurna, tidak bercela.
3. Manusia
yang sudah selamat, yang tergembala dan disucikan, akan dipermuliakan bersama Yesus.
Manusia yang menjadi mempelai wanita Tuhan, seluruh hidupnya ada api.
Wahyu 12:1-2
12:1
Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan
matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang
di atas kepalanya.
12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
Api
itu terang. Terang bintang di atas kepala, terang matahari di tubuhnya, terang
bulan di bawah kakinya, seluruh hidupnya terang. Ini kehidupan yang
dipermuliakan, kehidupan yang terang benderang, jangan ada kegelapan. Dalam
nikah terang benderang, dalam nikah jujur. Suami isteri jujur, anak terhadap
orang tua jujur. Kemudian di dalam penggembalaan jangan ada yang sembunyi-sembunyi,
terang semua, itulah mempelai wanita Tuhan.
Wahyu 21:11
21:11
Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah dan cahayanya sama seperti permata yang
paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal.
Mulai
jujur soal pengajaran. Kalau benar katakan benar dan pegang teguh. Kalau salah
bilang salah, kalau tidak benar hindari. Kalau mau jujur soal pengajaran tidak
usah takut apapun yang dilakukan. Kemudian jujur soal keuangan, jujur soal
nikah.
Titus 2:7
2:7
dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah
engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu,
Ibrani 13:4-5
13:4
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu
mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi
Allah.
13:5
Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada
padamu. Karena Allah telah berfirman: "Aku sekali-kali tidak akan
membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau."
Seringkali
ada yang berkata katanya Tuhan mau permuliakan, kenapa saya seperti ini? Mari
baca dulu bagaimana keadaan gereja yang dipermuliakan.
Wahyu 12:2,4b
12:2
Ia sedang mengandung dan dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan ia
berteriak kesakitan.
12:4b
..Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk
menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Orang
yang selamat, yang tergembala, disucikan untuk dipermuliakan keadaan sepertinya
perempuan hamil, hendak melahirkan, menghadapi naga. Perempuan yang mau
melahirkan itu sangat tidak berdaya. Betapa sakitnya orang melahirkan itu dan tidak
berdaya mengahadapi naga. Inilah orang selamat yang disucikan, kelak
dipermuliakan bersama Yesus, ini yang kita hadapi hari-hari terakhir ini yang
disebut percikan darah, sengsara daging tanpa dosa. Itulah keadaan mempelai
wanita Tuhan, prihatin, bukan hura-hura. Tetapi jangan berkata kalau begitu
jangan jadi mempelai wanita Tuhan. Penderitaan kita tidak sebanding dengan
kemuliaan yang Tuhan sediakan bagi kita.
Naga
ini menunjuk kemarahan setan memperalat sesama manusia, bisa pengurus
organisasi, bisa tetangga, bisa siapa saja. Apa yang harus kita lakukan
menghadapi naga? Mengeluh dan mengerang kepada Tuhan, menyembah Tuhan, menyeru
nama Yesus. Mungkin sudah tidak bisa mengucapkan dengan kata-kata, tinggal
bahasa air mata, Tuhan melihat semuanya. Melihat keadaan kita yang tidak
berdaya, Tuhan segera menganugerahkan 2 sayap burung nazar yang besar.
Wahyu 12:14
12:14
Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya
ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat
ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.
Bayangkan,
tadi naga itu sudah di depan mata. Tetapi sekarang dia terbangkan jauh dari mata
ular, dilihatpun tidak. Tuhan menganugerahkan 2 sayap burung nazar yang besar
kepada kita, itu tangan kemurahan kebajikan Tuhan yang melingkupi kehidupan
kita. Sudah bertobat, sudah lahir baru, sudah tergembala, disucikan, melayani,
kenapa malah menderita, katanya mau dipermuliakan kenapa malah seperti ini. Sikap
kita seperti itu, Tuhan mau kita berseruh mengerang kepada Tuhan. Kalau tidak
ada apa-apa, menyembah saja sudah datar-datar. Tuhan izinkan terjadi sesuatu
supaya mengeluh mengerang kepada Tuhan. Tetapi jangan tunggu nanti ada masalah
baru menyembah menyeru Yesus. Apapun keadaan kita, dalam keadaan suka,
diberkati, dalam kesulitan, tetap menyembah Yesus.
Menyembah
itu seperti orang yang mau keluar dari tubuh yang fana ini.
Roma 8:21-23
8:21
tetapi dalam pengharapan, karena makhluk itu sendiri juga akan dimerdekakan
dari perbudakan kebinasaan dan masuk ke dalam kemerdekaan kemuliaan anak-anak
Allah.
8:22
Sebab kita tahu, bahwa sampai sekarang segala makhluk sama-sama mengeluh dan
sama-sama merasa sakit bersalin.
8:23
Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung
Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai
anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Menyembah
itu kita mengeluh mengerang kepada Tuhan, saya mau berubah, saya mau keluar
dari kekurangan saya, saya tidak mau bertahan pada kekurangan saya. Itu
bagaikan orang mau bersalin, itu penyembahan. Tidak usah jelek-jelekan orang,
kalau mau dicari memang banyak sekali kekurangan kita. Itu yang kita keluhkan
kepada Tuhan, kita menyembah. Bukan nanti tidak ada uang, tidak ada apa-apa
baru mengeluh mengerang. Sekalipun kita dalam keadaan diberkati tetap menyembah
Tuhan, saya tidak mau bertahan pada keadaanku seperti ini. Itu menyembah Tuhan,
sampai kita mengalami pembebasan tubuh yaitu keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia yang rohani sampai sama mulia seperti Tuhan.
Kegunaan
2 sayap burung nazar, kegunaan tangan kebaikan dan kemurahan Tuhan.
a) Keluaran 19:4
19:4 Kamu
sendiri telah melihat apa yang Kulakukan kepada orang Mesir, dan bagaimana Aku
telah mendukung kamu di atas sayap rajawali dan membawa kamu kepada-Ku.
Mazmur 62:2-3
62:2 Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari
pada-Nyalah keselamatanku.
62:3 Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota
bentengku, aku tidak akan goyah.
Kegunaan tangan kebaikan Tuhan membawa kita dekat
dengan Tuhan sehingga kita mengalami ketenangan, damai sejahtera, tidak goyah
dalam himpitan, persoalan, kesulitan apapun. Orang Israel di padang gurun,
serasa naik sayap rajawali. Mungkin siang ini keadaan kita seperti padang
gurun, tandus, sulit, sukar, tetapi tangan kebaikan kemurahan Tuhan membawa kita
dekat dengan Tuhan. Membuat kita damai dan tenang, tidak goyah dalam menghadapi
masalah himpitan apapun. Banyak kali ketika belum ditolong di situ kita goyah.
Kalau belum ditolong tetap menyembah Tuhan. Yesus katakan bagi kamu selalu
banyak waktu. Artinya kalau Tuhan belum menolong bagi kita banyak waktu untuk
menyembah, sehingga damai, tenang, tidak goyah. Kalau sudah tenang dan damai,
sebentar lagi ditolong oleh Tuhan.
b) Yesaya 40:29-31
40:29 Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan
menambah semangat kepada yang tiada berdaya.
40:30 Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan
teruna-teruna jatuh tersandung,
40:31 tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN
mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan
kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan
tidak menjadi lelah.
Memberi kekuatan baru untuk tetap menanti kedatangan
Yesus = tetap berkobar-kobar beribadah melayani Tuhan, tetap pegang teguh
Firman pengajaran yang benar sampai Yesus datang. Ingat bangsa Israel, mereka
tidak sabar menanti Musa turun dari gunung sehingga menyembah anak lembu emas.
Sekarang kita dalam masa penantian kedatangan Yesus, kalau tidak ada tangan kasih
kebaikan kemurahan Tuhan pasti sudah menyembah yang lain.
Yang loyo dan lemah dikatakan orang-orang muda. Ayo
orang-orang muda, orang tua juga yang semangat muda jangan loyo! Banyak pemuda
dan pemudi jatuh dalam dosa, terhilang dari penggembalaan. Ayo kembali kuat,
ada kekuatan dari Tuhan, kekuatan Firman penggembalaan, Roh dan kasih Tuhan
c) Menyingkirkan
kita dari antikristus dan nanti akan menerbangkan kita ke awan-awan bertemu
Yesus Mempelai Pria Sorga.
Menghadapi badai hidup dan persoalan kita membutuhkan
sayap Tuhan. Menghadapi dahsyatnya dosa, menghadapi sulitnya hidup di dunia ini
kita butuh sayap Tuhan, kebaikan kemurahan Tuhan. Dari mana kita memperolehnya?
Dari mengalami pekerjaan api Tuhan, selamat, hidup benar, tergembala disucikan,
melayani Tuhan dan menerima percikan darah untuk mengalami keubahan hidup. Kita
menerima sayap Tuhan untuk melingkupi kehidupan kita sekalian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar