Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 14:26-31
14:26 Berfirmanlah TUHAN
kepada Musa: "Ulurkanlah tanganmu ke atas laut, supaya air berbalik
meliputi orang Mesir, meliputi kereta mereka dan orang mereka yang
berkuda."
14:27 Musa mengulurkan
tangannya ke atas laut, maka menjelang pagi berbaliklah air laut ke tempatnya,
sedang orang Mesir lari menuju air itu; demikianlah TUHAN mencampakkan orang
Mesir ke tengah-tengah laut.
14:28 Berbaliklah segala air
itu, lalu menutupi kereta dan orang berkuda dari seluruh pasukan Firaun, yang
telah menyusul orang Israel itu ke laut; seorang pun tidak ada yang tinggal
dari mereka.
14:29 Tetapi orang Israel
berjalan di tempat kering dari tengah-tengah laut, sedang di kiri dan di kanan
mereka air itu sebagai tembok bagi mereka.
14:30 Demikianlah pada hari
itu TUHAN menyelamatkan orang Israel dari tangan orang Mesir. Dan orang Israel
melihat orang Mesir mati terhantar di pantai laut.
14:31 Ketika dilihat oleh
orang Israel, betapa besarnya perbuatan yang dilakukan TUHAN terhadap orang
Mesir, maka takutlah bangsa itu kepada TUHAN dan mereka percaya kepada TUHAN
dan kepada Musa, hamba-Nya itu.
Pasal ini dalam Tabernakel kena pada bejana pembasuhan, bejana pembasuhan artinya masuk
baptisan air yang benar. Apa itu baptisan air yang benar? Ayat-ayat yang kita
baca tadi bicara hidup atau mati. Orang Israel hidup di darat dan orang Mesir mati di laut. Orang Israel adalah orang yang diperbudak
oleh Mesir, kemudian mereka bebas, orang Mesir malah binasa. Jadi baptisan air yang benar adalah menguburkan
hidup lama yang diperbudak oleh dosa untuk bangkit dalam hidup baru, hidup yang
terlepas dari dosa. Kita periksa hidup kita, sebelum masuk
dalam baptisan air bagaimana hidup kita? Setelah dibaptis hidup kita harusnya
merdeka dari dosa, lepas dari dosa, bukan mengulang-ulang dosa. Sudah dibaptis
tetapi keadaannya sama saja
seperti belum dibaptis, berdusta tetap berdusta dan lain-lain.
Di sini penentunya adalah hati kita. Banyak orang
baptisan airnya hanya ikut-ikutan, hanya didorong orang tua atau syarat untuk
menikah dan lain sebagainya. Baptisan air itu membersihkan hati nurani.
Ibrani 10:22
10:22 Karena itu
marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman
yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat
dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
Air yang murni menunjukan baptisan air. Baptisan air
itu membersihkan hati yang jahat yang diperbudak oleh dosa maka kita memiliki
hati nurani yang baik.
I Petrus 3:20-21
3:20
yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada waktu Nuh tidak taat kepada Allah,
ketika Allah tetap menanti dengan sabar waktu Nuh sedang mempersiapkan
bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan orang, yang diselamatkan oleh
air bah itu.
3:21 Juga
kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan — maksudnya bukan
untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani
yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus Kristus,
Hati itu adalah bagian dalam. Kalau istilah Petrus itu
manusia batiniah yang tersembunyi dalam perhiasan rohani.
I Petrus 3:3-5
3:3
Perhiasanmu janganlah secara lahiriah, yaitu dengan mengepang-ngepang rambut,
memakai perhiasan emas atau dengan mengenakan pakaian yang indah-indah,
3:4
tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yang tersembunyi dengan perhiasan
yang tidak binasa yang berasal dari roh yang lemah lembut dan tenteram,
yang sangat berharga di mata Allah.
3:5 Sebab
demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu
perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk
kepada suaminya,
Apa itu praktek hati nurani yang baik?
1. Tunduk
atau taat pada Firman Tuhan apapun resikonya yang dihadapi sampai daging tidak
bersuara lagi. Kadangkala kita tunduk pada Firman ketika enak bagi daging.
Ketika Firman tidak cocok pada keinginan kita mulai tidak taat dan protes
“masak tidak boleh begitu?”. Tunduk itu mulai dari praktek sehari-hari, sebagai
anak tunduk pada orang tua. Dalam
penggembalaan jemaat tunduk pada gembala, mau diatur. Jadi pesuruh Tuhan bukan jadi perusuh. Dalam
masyarakat tunduk pada pemerintah yang adalah wakil Allah di dunia ini.
2. Lemah
lembut. Bukan diukur dari kata-kata lembut dan halus, itu lemah lembut. Tidak seperti
itu. Arti lemah lembut:
a) Yakobus
1:21
1:21 Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan
kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang
tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Bisa menerima Firman sekeras apapun demi keselamatan jiwa kita. Buat apa kami hamba Tuhan menyampaikan
Firman keras kalau cuma mau cari gara-gara mau singgung jemaat. Tujuannya bukan
itu, tetapi demi keselamatan sidang jemaat yang mendengar dan juga saya. Jadi
kalau menerima Firman yang keras kita selamat, kalau menolak Firman yang keras
tidak selamat. Bukti kita menerima
Firman dengan lemah lembut, begitu Firman menunjuk kesalahan dan dosa kita
langsung ada tindak lanjutnya, langsung kita mengakuinya kepada
Tuhan dan sesama dengan rendah hati. Kadang ada yang mengakui dosa tetapi malah salahkan orang lain.
b) Bisa
mengampuni dosa orang lain dan melupakan. Rugi kita mau bawa-bawa dosa orang
lain lebih baik lupakan. Orang
yang berbuat dosa sudah mengaku, sudah tenang hatinya, kita malah ungkit-ungkit
dosanya, ingat terus, sampai dibawa mimpi, kita yang rugi.
3. Tenteram
atau diam. Artinya tidak berkomentar negatif terhadap Tuhan dan terhadap Firman saat menghadapi
ujian. Kalau ketika diperhadapkan ujian lalu berpikir Tuhan kenapa saya begini,
lalu mengomel, itu berarti belum diam. Kalau ada salah dosa kita segera selesaikan, kalau tidak ada, diam dan sabar. Tenteram itu
pasangannya sabar menunggu waktu Tuhan pada waktunya.
Ketiga praktek
ini merupakan tabiat Kristus. Jadi baptisan air bukan sekedar kita diselamkan lalu keluar dari dalam air dan diberikan surat baptisannya, tetapi
baptisan air itu merupakan
penyalutan manusia batiniah kita dengan tabiat Kristus. Tidak kelihatan
lagi dagingnya, yang kelihatan tabiat Kristus. Orang melihat kita menjadi surat Kristus.
Galatia 3:26-27
3:26
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di dalam Yesus Kristus.
3:27
Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Puncak penyalutan kita tampil sebagai Tabut Perjanjian
yang menyatu dengan tutupnya sehingga terjadi Shekina Glory, sinar kemuliaan.
Dulu Tuhan menyuruh Musa membuat tabut dari kayu penaga, kayu itu menggambarkan
kita manusia daging. Tetapi disalut dengan emas. Salutnya dari dalam baru
keluar. Manusia batiniah duluan disalut, kemudian bagian luarnya disalut dengan
emas, tidak kelihatan lagi dagingnya, sudah bersalutkan Kristus. Itulah tujuan
baptisan air. Makanya orang Mesir harus mati semua dan orang Israel keluar menuju
Kanaan. 1 saja orang Mesir hidup itu berbahaya, berarti masih bertabiat daging.
Makanya harus mati semua tabiat daging kita dan kita menuju Kanaan Samawi,
Yerusalem yang baru.
Hati nurani yang baik itu adalah landasan yang kuat
untuk menerima berkat-berkat dari Tuhan. Seperti bangsa Israel ketika sudah
keluar dari Mesir lalu menyeberangi laut Teberau, di padang gurun mereka
diberkati, ada manna, ada perlindungan, ada tiang awan, ada tiang api. Di padang
gurun yang panas, mereka dinaungi Tuhan. Siang hari dinaungi tiang awan, tidak
kepanasan. Malam hari dingin, dinaungi dengan tiang api supaya tidak
kedinginan.
I Petrus 3:22
3:22 yang
duduk di sebelah kanan Allah, setelah Ia naik ke sorga sesudah segala malaikat,
kuasa dan kekuatan ditaklukkan kepada-Nya.
Yesus naik ke sorga, kelak kita juga akan ke sana
duduk bersanding dengan Yesus. Yesus naik ke sorga sementara memberkati, jadi
hati nurani yang baik adalah landasan yang kuat untuk menerima berkat. Secara
jasmani Tuhan berkati. Kami hamba Tuhan kalau tidak kuat hatinya, begitu
diberkati secara jasmani banyak yang sombong. Landasannya tidak kuat, berkatnya
hancur, hidup juga hancur. Tetapi kalau hati nurani kuat maka berkat-berkat
dicurahkan, berkat dari sorga, berkat pemeliharaan dan perlindungan, berkat
masa depan yang indah dan berhasil.
Bangsa Israel begitu keluar dari laut Teberau, sampai
di padang gurrun mereka menerima hujan manna dicurahkan. Itu berkat secara rohani
yaitu pembukaan rahasia Firman. Sebagai hamba Tuhan, Tuhan semakin membukakan
rahasia Firman Tuhan. Sidang jemaat bisa menerima pembukaan rahasia Firman dan
dipraktekan. Sehingga pembukaan rahasia Firman bukan untuk menjadi kebanggaan, bukan
disombongkan tetapi untuk dipraktekan.
Berkat secara juga jabatan pelayanan dari Tuhan,
semakin dipakai Tuhan. Jadi tidak bangga, tidak sombong. Buat apa iri melihat
orang lain dipakai oleh Tuhan. Kalau lihat orang lain dipakai mulai iri “masa
cuma dia yang dipakai, saya juga bisa!”. Banyak yang melayani dengan roh
persaingan. Memang pelayanan rohani, tetapi bukan untuk bersaing ‘saya paling
menonjol’. Sama seperti murid-murid Yesus, Yakobus dan Yohanes meminta
tempatkanlah aku di sebelah kanan dan kiri Tuhan Yesus, lalu yang lain di mana
tempatnya? Mereka mau jadi yang terbesar. Tetapi Yesus katakan kalau kamu mau
jadi yang terbesar, jadilah yang terkecil, melayani.
Kalau landasannya kuat maka itu juga sebagai landasan
yang kuat mengangkat kita sampai ke takhta Allah. Artinya kita semakin dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Semakin dipakai semakin rendah hati,
semakin dipakai tambah rendah hati, rohani semakin terangkat. Sampai kita tidak
melihat dan tidak memusingkan lagi yang jasmani, tidak terikat dengan perkara yang
dunia. Sampai ketika Yesus datang kita terangkat di awan-awan, masuk pesta
nikah Anak Domba Allah, kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kita layak duduk
bersanding dengan Yesus Mempelai Pria Sorga.
Kaum muda silahkan sekolah setinggi-tingginya,
silahkan kerja segiat-giatnya, tetapi pandangan kita jangan melihat perkara di
dunia ini. Ini tergantung baptisannya benar atau tidak. Kalau baptisannya
benar, pandangannya bukan kepada dunia, pandangannya kepada Yesus yang duduk di
sebelah kanan Allah Bapa. Pandang pelayanan, pandang yang rohani. Dunia ini
hanya tempat persinggahan kita sementara. Kalau diberkati dengan mobil 10 roda
itu cuma sementara, tidak akan dibawa ke sorga. Jadi bukan itu yang kita lihat.
Jadi penyalutan tabiat Kristus tidak hanya separuh
jalan tetapi sampai kayu tidak terlihat lagi, berarti sampai daging kita tidak
terlihat lagi. Sesudah masuk baptisan air tidak berhenti sampai di situ,
penyalutan masih berlanjut, di mana tempat penyalutan? Di dalam penggembalaan.
Orang yang sudah dibaptis harus tergembala. Bangsa Israel setelah keluar dari
laut Taberau mereka menikmati roti manna, itu menunjuk Firman penggembalaan. Di
dalam penggembalaan kita disalut dengan pribadi Tuhan Yesus Kristus. Istilah
rasul Paulus mengenakan perlengkapan senjata terang.
Roma 13:12-14
13:12
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta
pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam
perselisihan dan iri hati.
13:14
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Mesir itu artinya hitam, kegelapan! Semua kegelapan
kita buang, tenggelamkan di laut Teberau.
Di dalam penggembalaan di situ kita disalut dengan
Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Ketekun dalam 3 macam
ibadah:
1. Pelita
emas, menunjuk ketekunan dalam Ibadah raya, kita bersekutu dengan Allah Roh
Kudus dengan urapan dan karunia-karuniaNya. Di situ kita bersalut dengan terang
Roh Kudus. Mempelai wanita Tuhan bermahkotakan 12 bintang, berarti pikirannya
terang, tidak kotor lagi.
2. Meja roti
sajian, menunjuk ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci.
Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah dalam Firman pengajaran dan dalam
KorbanNya. Di situ kita bersalut dengan terang penebusan. Itu menunjukan terang
bulan di bawah kaki, artinya langkah hidupnya terang, perjalanan hidupnya
terang. Perjalanan hidup yang gelap itu tidak cinta damai.
Roma 3:15-17
3:15
kaki mereka cepat untuk menumpahkan darah.
3:16
Keruntuhan dan kebinasaan mereka tinggalkan di jalan mereka,
3:17
dan jalan damai tidak mereka kenal;
Benci
orang, rugikan orang, itu berarti tidak punya terang penebusan.
3. Mezbah
dupa emas, menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan, kita bersekutu
dengan Allah Bapa di dalam kasihnya, kita bersalut dengan terang kasih Allah. Kasih
Allah itu terang matahari, hatinya tidak ada lagi yang gelap, hati yang penuh
kasih.
Daging yang bagaimana yang harus dibungkus dengan
terang Roh Kudus, terang penebusan dan terang kasih Allah?
1. Iri hati
dan perselisihan. Kalau sudah ada iri hati dan perselisihan pasti timbul
kebencian sampai kebencian tanpa alasan. Pokoknya apapun yang diperbuat mau
baik atau tidak, tetap jahat di matanya.
Dalam
suatu perselisihan bisa kita lihat dan bisa kita nilai siapa yang benar dan
siapa yang salah. Seumpama dalam rumah tangga ada perselisihan, apalagi yang
jumlah saudaranya banyak, bisa dilihat siapa yang benar siapa yang salah. Orang
yang benar pasti diam. Dia tidak usah bela diri karena dia tahu Tuhan yang bela.
Seperti Yesus difitnah, diserahkan untuk disalibkan, dalam sidang Yesus dituduh
macam-macam, dia ini penghasut, pemberontak, pemecah bela dan macam-macam,
tetapi Yesus diam. Ketika Yesus dicaci maki, Dia tidak membalas dengan caci
maki. Sebaliknya orang yang salah akan cari banyak dukungan, banyak bergosip,
banyak memfitnah, banyak menghasut dan sebagainya, baik dalam dunia nyata
maupun dunia maya. Dari situ kelihatan siapa yang sudah bersalut dan yang masih
daging. Kalau orang memfitnah saya belajar diam saja.
Iri
dan perselisihan kalau tidak diselesaikan, menambah dosa-dosa lain masuk. Iri
hati dan perselisihan bagaikan membuka keran yang dibuka sehingga dosa-dosa
yang lain masuk.
II Korintus 12:20-21
12:20
Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti
yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku
kuatir akan adanya 1perselisihan, 2iri
hati, 3amarah, 4kepentingan
diri sendiri, 5fitnah, 6bisik-bisikan,
7keangkuhan, dan 8kerusuhan.
12:21
Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku akan merendahkan aku di
depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap banyak orang yang di masa
yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari 9kecemaran,
10percabulan dan 11ketidaksopanan
yang mereka lakukan.
Kalau
ditotal ada 11, 11 itu angka penghambat persekutuan Tubuh Kristus. Angka 12 itu
angka persekutuan. Dari 12 anak laki-laki Yakub, Yusuf dijual ke Mesir dan yang
11 ada di tanah Kanaan. Tuhan tidak mau jumlahnya tetap 11, Tuhan mau genap 12.
Terjadilah pendamaian di Mesir sehingga mereka lengkap 12. Kemudian ada 12
murid Yesus, Yudas si pengkhianat mati gantung diri, diganti 1 yaitu Matius
sehingga kembali menjadi 12.
2. Pesta
pora, kemabukan, percabulan dan hawa nafsu = dosa makan minum dan kawin
mengawinkan. Sekarang ini luar biasa dosa ini. Anak muda, anak remaja, anak
kecil, orang tua, orang lansia, orang sehat, orang sakit, tetap dosa ini begitu
luar biasa mau menghancurkan.
Semuanya adalah perbuatan kegelapan. Kita buang dan
kita kenakan terang Yesus Kristus. Jangan keluar dari penggembalaan, terus
bertekun dalam penggembalaan maka terang itu akan semakin besar. Semakin besar terangnya
ada bonus semakin besar sayap kita. Mempelai Wanita Tuhan itu bersalut terang,
ada terang bintang itulah Roh Kudus, terang bulan itu terang penebusan dan
terang matahari itu terang kasih Allah. Lalu dikaruniakan 2 sayap burung nazar
yang besar. Terangnya semakin besar sampai kita menjadi terang dunia sama
seperti Yesus terang dunia, maka Tuhan berikan kita 2 sayap burung nazar yang
besar untuk menyingkirkan kita jauh dari antikristus.
Penyalutan terakhir adalah penyalutan kasih Yesus.
Sebab dari imam, pengharapan dan kasih, yang terbesar adalah kasih. Kasih itu
yang menyatukan dan menyempurnakan.
Kolose 3:14
3:14 Dan di atas
semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan
menyempurnakan.
Kasih dari Yesus itu kasih dari kayu salib. Mengapa
kita harus bersalut kasih Yesus?
1. Orang yang
tergembala itu seperti domba sembelihan, tidak berdaya dan menghadapi bahaya
maut. Kalau begitu tidak mau tergembala? Kalau tidak mau tergembala itu sudah
binasa!
Roma 8:35-37
8:35
Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau
kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya,
atau pedang?
8:36
Seperti ada tertulis: "Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut
sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan."
8:37
Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh
Dia yang telah mengasihi kita.
Jadi
mengapa kita harus bersalut kasih Yesus? Karena orang yang sudah tergembala,
dia bagaikan domba sembelihan yang tidak berdaya, banyak pergumulan kita hadapi.
Terutama kita menghadapi bahaya maut, maut secara tubuh, kecelakaan, wabah
penyakit, virus dan lain-lain. Kita juga menghadapi maut secara rohani,
dosa-dosa dan ajaran palsu sekarang ini begitu luar biasa menghantam siapa
saja. Orang yang dipakai luar biasa bisa tiba-tiba hilang kena maut dosa dan
maut ajaran palsu. Sampai menghadapi aut yang kekal itulah neraka. Jarak kita
dengan maut hanya 1 langkah, 1 denyut jantung. Sebab itu perlu penyalutan kasih
Allah. Tetap tergembala supaya kita disalut dengan Firman, Roh dan Kasih Allah.
2. Supaya
kita tidak terpisah dari Yesus. Jangan mau terpisah dari Yesus 1 detikpun. Kita
butuh kasih Yesus, kasih yang sekuat maut. Saat mau kuliah, mau kerja, ambil motor,
berdoa dulu. Bisa saja begitu keluar dari halaman rumah ada maut di situ. Di
kampus, di tempat kerja ada maut di situ. Baik maut secara tubuh, maupun maut secara
rohani yaitu dosa, dosa ajaran palsu. Kita hadapi banyak tantangan, kita butuh
kasih sekuat maut.
3. Supaya
kita bisa mengasihi sesama seperti diri sendiri, sampai bisa mengasihi musuh.
Bukan kita yang memusuhi, tetapi orang yang memusuhi kita. Kalau sudah seperti
itu berarti kita sudah berpindah dari maut kepada terang.
Matius 5:43-45
5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Ini
kasih Allah, kasih yang sempurna, kasih matahari. Kita tidak lagi membenci,
tidak ada lagi kebencian. Sesakit apapun tetapi kita tidak mau lagi membenci, kita
memandang orang itu dengan pandangan belas kasihan. Dia sudah menyakiti saya
dengan luar biasa, kita bisa doakan dengan sungguh-sungguh, kita tangisi di bawah
kaki Tuhan. Apalagi kalau yang menyakiti kita itu orang yang terdekat dalam
keluarga. Mungkin orang tua, kakak, adik, yang sudah menikah mungkin isteri,
mungkin suami. Bukan mau kita usir, putus tali silahturahmi, putus
kekeluargaan, tidak! Kita doakan dia, berdoalah bagi mereka yang menganiaya
kamu. Koq enak, kalau didoakan lalu dia sehat dan diberkati tambah dia aniaya
saya? Bukan seperti itu, Tuhan yang akan membela, Tuhan tahu bagaimana caranya
merubah orang itu atau menghukum orang itu kalau tidak berubah. Tugas kita
berdoa, kalau perlu puasa, kita bawa di bawah kaki Tuhan, kita berpindah dari
kebencian, dari maut ke dalam terang
I Yohenas 3:14-15
3:14
Kita tahu, bahwa kita sudah berpindah dari dalam maut ke dalam hidup, yaitu
karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap di dalam
maut.
3:15
Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia. Dan
kamu tahu, bahwa tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang
kekal di dalam dirinya.
Pindah
dari maut kepada hidup, dari gelap kepada terang. Yakinlah kalau ada terang Roh
Kudus, terang penebusan, terang kasih Allah, mampu menembusi kegelapan di dunia
ini. Kaum muda mungkin menghadapi masa depan yang gelap, tidak tahu mau
bagaimana. Saya sudah lulus tetapi tidak tahu mau kerja di mana, sudah mau
kuliah tetapi tidak ada biaya dan lain sebagainya. Banyak kegelapan kita
hadapi, tetapi kalau ada terang Roh Kudus, terang penebusan dan terang kasih
Allah, semua kegelapan bisa ditembusi. Ada masa depan yang terang, masa depan
yang baik dan berhasil pada waktunya.
Teruslah
tergembala, menghadapi tantangan dan pergumulan tetap tergembala, kita hanya
domba sembelihan. Yang kita butuh kasih Tuhan, kasih Yesus kasih yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar