Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:13-15
(Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan tanda-tanda,
yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata binatang itu.
Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka mendirikan patung untuk
menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang tetap hidup itu.
13:15 Dan kepadanya diberikan kuasa untuk memberikan
nyawa kepada patung binatang itu, sehingga patung binatang itu berbicara juga,
dan bertindak begitu rupa, sehingga semua orang, yang tidak menyembah patung
binatang itu, dibunuh.
Antikristus
dan nabi palsu bekerja sama untuk menyesatkan gereja Tuhan lewat 2 hal:
1.
Ajaran
sesat, yang berbeda dengan yang telah kita terima.
2.
Tanda-tanda
atau mujizat-mujizat secara jasmani.
Sifatnya
mengancam dan memaksa, itulah antikristus. Ini suatu awasan bagi kita, bahwa
dalam kita mengikut Yesus, jangan hanya karena mau melihat mujizat-mujizat
jasmani. Banyak orang Kristen ikut Yesus tetapi hanya untuk melihat tanda-tanda
dan mujizat-mujizat jasmani. Ini adalah orang Kristen yang percaya Yesus tetapi
Yesus tidak mempercayakan diriNya kepada orang tersebut.
Yohanes
2:23-24
2:23 Dan sementara
Ia di Yerusalem selama hari raya Paskah, banyak orang percaya dalam nama-Nya,
karena mereka telah melihat tanda-tanda yang diadakan-Nya.
2:24 Tetapi Yesus
sendiri tidak mempercayakan diri-Nya kepada mereka, karena Ia mengenal mereka
semua,
Ini suatu
awasan kita, mengikut Yesus jangan karena melihat tanda-tanda yang jasmani.
Kalau seperti itu nanti iman kita iman yang rapuh, iman yang sepihak, kita
percaya Yesus tetapi Yesus tidak mempercayakan dirinya kepada kita. Artinya
tidak dipercaya rahasia Firman. Betapa keringnya kehidupan kita kalau ikut
Yesus tanpa pembukaan rahasia Firman.
II
Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan
yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan
kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Pembukaan
rahasia Firman isinya ada 4:
1.
Mengajar.
2.
Menyatakan
kesalahan dan dosa kita.
3.
Memperbaiki
kelakukan.
4.
Mendidik
orang dalam kebenaran.
Kalau ikut Yesus
hanya mencari yang jasmani, maka kalau dia hamba Tuhan tidak akan dipercayakan memberitakan
pembukaan rahasia Firman Tuhan, yang dia sampaikan hanya menekankan yang
jasmani tanpa penyucian. Kalau dia sidang jemaat, dia tidak akan mengerti
pembukaan rahasia Firman dan tidak pernah mengalami penyucian. Pembukaan
rahasia Firman itu tegas dalam penyucian.
Kasihan kalau
kita percayakan diri tetapi Tuhan tidak mempercayakan diriNya. Berarti ini iman
yang rapuh, iman yang sepihak, makanya mudah disesatkan. Biarlah kita selalu
mengutamakan pembukaan rahasia Firman, selalu merindu. Kita berdoa supaya Tuhan
selalu membukakan rahasia Firman dalam kita beribadah.
Dari sini
kita melihat siapa yang mudah disesatkan:
1.
Orang
yang mengikut Yesus hanya karena melihat tanda-tanda yang jasmani
2.
Orang
yang mengikut Yesus tetapi tidak mau disucikan.
Biarlah kita
mau disucikan sehingga Yesus menjadi kepala atas hidup kita. Berarti kita
sedang dibangun menjadi satu tubuh Kristus yang sempurna dan Yesus menjadi
kepala dalam hidupnya. Sebaliknya kalau tidak disucikan maka yang menjadi
kepala adalah serigala dan burung.
Matius
8:20
8:20 Yesus berkata
kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi
Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya."
Ini keluhan
Yesus. Banyak orang Kristen tidak mau disucikan sehingga yang menjadi kepala
adalah serigala itulah roh jahat dan burung itulah roh najis.
Wahyu 18:2
18:2 Dan ia berseru
dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel, kota besar
itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat bersembunyi
semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan yang
dibenci,
Paulus
berkata aku mau menggenapkan apa yang masih kurang dari penderitaan Yesus.
Kalau membaca ini seolah-olah Paulus itu hebat sekali, berarti dianggap
penderitaan Yesus itu kurang.
Kolose
1:24
1:24 Sekarang aku
bersukacita bahwa aku boleh menderita karena kamu, dan menggenapkan dalam
dagingku apa yang kurang pada penderitaan Kristus, untuk tubuh-Nya, yaitu
jemaat.
Apa yang
masih kurang dari penderitaan Kristus? Tubuh Kristus belum terwujud. Kalau
sudah terwujud maka Yesus sudah datang. Yesus datang sebagai kepala, Mempelai
Pria Sorga untuk menyatu dengan gereja Tuhan yang adalah tubuhNya, Mempelai
Wanita Tuhan. Jadi yang masih kurang dari penderitaan Kristus, Tubuh Kristus
belum terwujud. Biarlah kita beri hidup kita untuk dibangun menjadi Tubuh
Kristus yang sempurna lewat praktek mau disucikan lewat Firman Tuhan, Firman
yang dibuka rahasianya sekalipun sakit bagi daging.
Paulus
katakan aku rela menderita untuk menggenapkan apa yang masih kurang dari
penderitaan Kristus. Biarlah ini juga menjadi bahasa kita, saya rela menderita
daging untuk dibangun menjadi Tubuh Kristus yang sempurna, untuk disucikan.
Prakteknya
bagaimana? Menerima penyucian lewat Firman pengajaran yang benar.
Kolose
1:25-27
1:25 Aku telah
menjadi pelayan jemaat itu sesuai dengan tugas yang dipercayakan Allah kepadaku
untuk meneruskan firman-Nya dengan sepenuhnya kepada kamu,
1:26 yaitu rahasia
yang tersembunyi dari abad ke abad dan dari turunan ke turunan, tetapi yang
sekarang dinyatakan kepada orang-orang kudus-Nya.
1:27 Kepada mereka
Allah mau memberitahukan, betapa kaya dan mulianya rahasia itu di antara bangsa-bangsa
lain, yaitu: Kristus ada di tengah-tengah kamu, Kristus yang adalah pengharapan
akan kemuliaan!
Kita
berbahagia sebab kepada kitalah rahasia itu dibukakan. Firman itu dipercaya
kepada bangsa Israel tetapi rahasianya dibukakan bagi kita.
Roma 3:1-3
3:1 Jika demikian,
apakah kelebihan orang Yahudi dan apakah gunanya sunat?
3:2 Banyak sekali,
dan di dalam segala hal. Pertama-tama: sebab kepada merekalah dipercayakan ]firman
Allah.
3:3 Jadi bagaimana,
jika di antara mereka ada yang tidak setia, dapatkah ketidaksetiaan itu
membatalkan kesetiaan Allah?
Kolose
1:28-29
1:28 Dialah yang
kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami
ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan
dalam Kristus.
1:29 Itulah yang
kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang
bekerja dengan kuat di dalam aku.
Jadi untuk
mendapatkan pembukaan rahasia Firman, kita harus berusaha dan bergumul. Mulai
dari saya hamba Tuhan harus berusaha dan bergumul untuk mendapatkan pembukaan
rahasia Firman lewat bergaul erat dengan Tuhan, banyak tersungkur di bawah kaki
Yesus, belajar di kaki Yesus. Mohon belas kasihan Tuhan supaya dibukakan
rahasia Firman bagi kita. Rahasia Firman itu ingin diketahui oleh malaikat
tetapi tidak dibukakan kepada mereka dan malah dibuka kepada sidang jemaat.
Karena bukan malaikat yang mau dijadikan mempelai wanita Tuhan, yang mau
dijadikan mempelai wanita Tuhan adalah gereja Tuhan. Ini kemurahan Tuhan yang
besar.
I Petrus
1:12
1:12 Kepada mereka
telah dinyatakan, bahwa mereka bukan melayani diri mereka sendiri, tetapi
melayani kamu dengan segala sesuatu yang telah diberitakan sekarang kepada kamu
dengan perantaraan mereka, yang oleh Roh Kudus, yang diutus dari sorga,
menyampaikan berita Injil kepada kamu, yaitu hal-hal yang ingin diketahui oleh
malaikat-malaikat.
Hamba Tuhan
itu menyelidiki dan membaca Firman, bergumul di kaki Tuhan, bergaul karib
dengan Tuhan.
Mazmur
25:14
25:14 TUHAN bergaul
karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya
kepada mereka.
Bukan kita
dapat di sekolah atau pendidikan di dunia ini namun lewat bergaul karib dengan
Tuhan. Kami di Lempinel diberikan garis-garis besarnya. Itu sebagai kunci bagi
kami untuk membuka hati Tuhan supaya Tuhan membukakan rahasia FirmanNya bagi
kita sekalian.
Sebelum
diberitakan harus dipraktekan dulu, ini pergumulan hamba Tuhan. Dipraktekkan
dulu supaya menjadi pengalaman hidup sehingga mantap diajarkan. Firman itu
lebih tajam dari pedang bermata 2, tajam pertama itu kena dulu kepada kami
hamba Tuhan, baru tajam kedua kepada jemaat.
Kisah Rasul 1:1
1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku
yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan
Yesus,
Yesus sendiri
meneladankan, Yesus praktek dulu baru diajarkan. Yesus sempurna, mengapa
lakukan seperti ini? Menjadi teladan bagi kami hamba Tuhan.
Sebagai
timbal balik jemaat juga harus ada pergumulan, ada usaha. Gembala sudah
bergumul, sudah berusaha, jemaat malah tidak peduli Firman. Kalau jemaat tidak
berusaha dan tidak bergumul untuk pembukaan rahasia Firman nanti gembalanya
diambil oleh Tuhan, bisa dipindah ke penggembalaan lain atau bapak gembala
dipanggil Tuhan.
Ini usaha dan
pergumulan dari jemaat.
II
Korintus 6:11-13
6:11 Hai orang
Korintus! Kami telah berbicara terus terang kepada kamu, hati kami terbuka
lebar-lebar bagi kamu.
6:12 Dan bagi kamu
ada tempat yang luas dalam hati kami, tetapi bagi kami hanya tersedia tempat
yang sempit di dalam hati kamu.
6:13 Maka sekarang,
supaya timbal balik — aku berkata seperti kepada anak-anakku —: Bukalah hati
kamu selebar-lebarnya!
Saya percaya
jemaat di sini mau membuka hati selebar-lebarnya bagi Firman Tuhan. Artinya
dengar Firman dan praktekan sekalipun sakit bagi daging. Gembala dan jemaat sama-sama
praktek, sama-sama disucikan, sama-sama mau dibawa pada kemuliaan kekal.
Kalau hati
sudah dibuka lebar-lebar maka Firman bekerja dalam hidup kita, Firman bekerja
menyucikan kita sekalian.
I
Tesalonika 2:13
2:13 Dan karena
itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu
telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan
manusia, tetapi — dan memang sungguh-sungguh demikian — sebagai firman Allah,
yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
Upah hamba
Tuhan itu hanya satu yaitu kalau bisa memberitakan Firman, kalau jemaat
meresponi dengan positif dan dipraktekan, gembala sudah sangat bersyukur. Gembala
semakin semangat bergumul mencari lagi pembukaan Firman, praktek, ajarkan. Ada
terjalin hubungan kasih antara gembala dan jemaat.
Penyucian itu
adalah pemisahan dari yang jahat dan najis! II Korintus 6:11-13 membuka hati
lebar-lebar, ayat 14 sampai 17 penyucian terjadi, pemisahan dari yang jahat dan
najis.
Ada 3 kali
pemisahan:
1. II Korintus 6:14
6:14 Janganlah
kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak
percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau
bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap?
Pemisahan terang dengan gelap =
kebenaran dengan keduhakaan menyangkut nikah. Ayat 14 ini menyangkut nikah.
Pembukaan rahasia Firman atau Firman pengajaran itu memampukan kita untuk tegas
menjaga kebenaran dan kesucian nikah. Dimulai dari permulaan nikah dan
perjalanan nikah supaya mencapai tujuan akhir nikah itulah nikah yang rohani.
Biarlah Firman yang kita dengar hari-hari terakhir ini yang semakin dibuka
rahasianya bagi kita untuk memampukan kita menjaga nikah, jaga kesucian
masing-masing.
Apa yang harus dijaga pada
permulaan nikah?
a)
Jangan
kawin campur. Apa itu kawin campur? Tidak satu iman, yang satu percaya Yesus
yang lain bukan. Tidak satu pengajaran yang benar! Laki-laki dan perempuan
sudah berbeda, secara fisik tentu berbeda, apalagi kalau sukunya berbeda, kalau
tidak satu pengajaran nanti berat. Untuk hamba Tuhan, jangan yang tidak satu
imam. Artinya harus Lewi dengan Lewi, hamba Tuhan dengan hamba Tuhan.
b)
Harus
benar dan sesuai Firman. Artinya:
1)
Direstui
orang tua baik jasmani maupun rohani.
2)
Direstui
pemerintah. Dicatat di catatan sipil.
3)
Direstui
Tuhan. Syaratnya harus benar dan suci. Di masa pacaran dan tunangan harus
dijaga jangan ada kejatuhan supaya diberkati dan diteguhkan di hadapan Tuhan
dan di hadapan sidang jemaat oleh gembala.
Kalau sudah
terlanjur jatuh minta ampun sungguh-sungguh kepada Tuhan, kepada orang tua dan
kepada gembala supaya yang jatuh ini bisa diangkat dan diteguhkan nikahnya,
bukan malah diinjak-injak. Memang diangkat dan diteguhkan tetapi kehilangan doa
berkat dari gembala. Itu kerugian besar nantinya kalau kehilangan berkat dari
Tuhan lewat gembala. Jangan berpikir mau coba-coba lalu berpikir kan nanti saya
diangkat, minta ampun sungguh-sungguh sama Tuhan, sama gembala dan orang tua.
Kejadian
1:26-28
1:26 Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi."
1:27 Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
Diberkati
dulu baru beranak cucu. Jangan dibalik, kalau sudah jatuh tidak dapat
berkatnya. Jadi bagaimana yang sudah jatuh, sudah beranak cucu lebih dulu,
nikahnya tidak diberkati? Tuhan itu Maha pemurah, Tuhan itu Maha Pengampun.
Kalau kita mengaku sungguh-sungguh, Tuhan berkati.
Roma 4:7-8
4:7
"Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran-pelanggarannya, dan yang
ditutupi dosa-dosanya;
4:8 berbahagialah
manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya."
Tuhan lihat
kesungguh-sungguhan kita di sini. Begitu diangkat dan diteguhkan nikahnya harus
sungguh-sungguh dengan Tuhan, sungguh-sungguh minta ampun, sungguh-sungguh
dalam ibadah pelayanan. Jangan hanya waktu diteguhkan dia datang, setelah itu
sudah tidak ada, itu betul-betul sudah kehilangan berkat! Kaum muda kalau sudah
terlanjur minta ampun sungguh-sungguh. Setelah diangkat terus sungguh-sungguh
dengan Tuhan maka akan Tuhan sayangi dan berkati.
Ini bukan
untuk memberikan peluang, tidak apa-apa jatuh nanti diberkati kalau saya
sungguh-sungguh. Tetapi tetap ada harga yang harus dibayar! Jangan marah-marah
kepada Tuhan, kenapa saya begini Tuhan! Itu harga yang harus kamu bayar. Ingat
Daud dan Betsyeba. Daud diampuni? Diampuni. Dihukum? Tidak, Daud tidak dihukum,
dia diampuni dan disayangi. Tetapi ada harga yang harus dia bayar! Anaknya mati
dan gundik-gundiknya ditiduri oleh anaknya sendiri. Makanya jangan main-main
soal nikah, ini adalah suatu ciptaan Tuhan yang mulia bagi manusia. Hewan tidak
punya nikah.
Pada perjalanan nikah juga kita
jaga jangan isi dengan kekerasan.
Maleakhi 2:16
2:16 Sebab Aku membenci perceraian,
firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan,
firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Jangan ada perselingkuhan, jangan
ada perceraian, jangan ada kawin mengawinkan, jangan ada seks bebas. Kalau
nikah belum benar sampai saat ini, berdoa supaya Tuhan buka jalan lewat
pembukaan Firman untuk memperbaiki nikahku. Tinggal mau membuka hati
selebar-lebarnya atau tutup hati serapat-rapatnya, tinggal itu, tergantung dari
hati kita.
2.
II
Korintus 6:15
6:15 Persamaan apakah yang terdapat
antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan
orang-orang tak percaya?
Ini pemisahan antara Bait Allah
dengan berhala. Ini menyangkut ibadah. Nikah mau dibenahi, ibadah juga mau
dibenahi. Ternyata kalau kita baca Firman Tuhan ini dan kita teropong keadaan kita,
kita bercermin pada Firman, ternyata banyak orang Kristen beribadah tetapi
menyandingkan Tuhan dengan berhala. Jangan ada kepercayaan kepada nenek moyang
atau jimat-jimat.
Ada berhala yang seringkali ada
dan tidak disadari:
I Samuel 15:23
15:23 Sebab pendurhakaan adalah sama
seperti dosa bertenung dan kedegilan adalah sama seperti menyembah berhala dan
terafim. Karena engkau telah menolak firman TUHAN, maka Ia telah menolak engkau
sebagai raja."
Efesus 5:5
5:5 Karena ingatlah ini baik-baik:
tidak ada orang sundal, orang cemar atau orang serakah, artinya penyembah
berhala, yang mendapat bagian di dalam Kerajaan Kristus dan Allah.
Praktek menyembah berhala adalah
keras hati dan serakah, merampas milik Tuhan dan merampas milik sesama. Ini
dikaitkan dengan ibadah. Kalau Firman bilang boleh silahkan dikerjakan. Kalau
Firman katakan tidak boleh, jangan dilakukan, jangan keras hati! Contohnya Tuhan
bilang tidak boleh perempuan mengajar dan memerintah laki-laki, yah jangan
dilakukan. Firman itu komando dari pelayanan kita, jadi tidak asal, dikerjakan
sesuai Firman Tuhan.
Berhala itu juga segala sesuatu
yang menghalangi kita mengasihi Tuhan, beribadah melayani Tuhan. Di sini kita
harus tegas soal kesetiaan. Jangan mudah terhalang oleh apapun yang bersifat jasmani.
Sebab kalau sering terhalang nanti terbiasa dan nanti sengaja tidak beribadah.
Maka orang itu menempatkan diri menjadi musuh Tuhan.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak
setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan
dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan
dirinya musuh Allah.
Harus tegas soal kesetiaan, jangan
mudah terhalang oleh pengaruh-pengaruh dunia. Mungkin ada yang izin kerja di
sini kunjungan ke sana, tetapi ibadahnya tetap. Jangan sampai tidak beribadah
sebab kalau tidak beribadah berarti menempatkan diri sebagai musuhnya Tuhan.
Orang yang beribadah itu harus
tegas memisahkan diri dari Belial. Belial = baalzebul, artinya:
a)
Raja
dari kerajaan setan, penghulu setan.
b)
Raja
lalat, menunjuk pada kenajisan.
Kita yang beribadah harus punya
pemisahan yang tegas dengan kerajaan setan, punya pemisahan yang tegas dengan
kenajisan.
Kerajaan setan itu apa?
Matius 4:8-9
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas
gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia
dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua
itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
Ternyata kerajaan setan ini
adalah dunia:
I Yohanes 5:19
5:19 Kita tahu, bahwa kita berasal dari
Allah dan seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat.
Setan yang berkuasa atas dunia
ini, dia rajanya. Jadi kita harus tegas memisahkan diri dari kerajaan setan.
Artinya jangan terikat dengan dunia, harus ada ketegasan! Setan itu
memanfaatkan dunia ini dengan segala isinya untuk mempesona kita. Sehingga kita
tidak mau datang kepada Tuhan. Doanya sudah berkurang, baca Alkitab berkurang,
ibadahnya juga mulai berkurang, karena pesona dunia. Kaum muda kena pesona
handphone. Jam sembayang sudah lewat, jam tidur saja sudah lewat gara-gara
handphone.
Dunia ini yang dikuasai setan
telah dipenuhi dengan kenajisan, seperti dulu Mesir dipenuhi lalat pikat. Dunia
ini sudah dipenuhi kenajisan di mana-mana. Nonton televisi ada di situ, buka
handphone ada juga di situ, keluar rumah baru melangkah 1 langkah dari rumah,
sudah temukan lagi. Di lingkungan pekerjaan ada, di lingkungan pendidikan ada,
di lingkungan gereja juga ada! Jadi kalau kita sudah terpikat dengan dunia,
sebentar lagi jatuh dalam dosa kenajisan. Begitu hati kita lebih melekat pada
dunia dibandingkan Tuhan, sebentar lagi jatuh dalam kenajisan. Roh Kudus mendorong
untuk sembayang tetapi kita pilih lihat handphone dulu, sebentar lagi jatuh. Ingat
lagi Daud dengan Betsyeba, Daud tidak setia, dia jatuh!
II Samuel 11:1
11:1 Pada pergantian tahun, pada waktu
raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta
orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan
mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.
Raja-raja maju berperang, Daud
malah suruh panglima yang pergi berperang, Daud tidak pergi berperang. Sekarang
ini menunjuk peperangan rohani.
II Samuel 11:2
11:2 Sekali peristiwa pada waktu
petang, ketika Daud bangun dari tempat pembaringannya, lalu berjalan-jalan di
atas sotoh istana, tampak kepadanya dari atas sotoh itu seorang perempuan
sedang mandi; perempuan itu sangat elok rupanya.
Hati-hati, begitu kita tidak
tegas dalam hal ibadah, kenajisan sudah mengintip. Bisa dalam bentuk laki-laki
lain, perempuan lain yang bukan suami atau bukan isterinya. Jangan kita
main-main!
Kalau sudah tidak beribadah, tidak
tegas dalam hal itu maka kenajisan mengintip. Isteri harus ingatkan suami kalau
suami tidak tegas dalam beribadah. Kalau tidak nanti menangis, suami
jalan-jalan di atas sotoh rumah malah jatuh. Suami kalau lihat isteri sudah
tidak tegas soal ibadah, ingatkan! Orang tua lihat anak sudah tidak tegas soal
ibadah, ingatkan. Apalagi anak masih dalam binaan orang tua, harus diingatkan,
dari pada nanti sudah terlanjur baru kita mau menangis.
3.
Pemisahan
dari hal najis dalam hal tahbisan.
II Korintus 6:17
6:17 Sebab itu: Keluarlah kamu dari
antara mereka, dan pisahkanlah dirimu dari mereka, firman Tuhan, dan janganlah
menjamah apa yang najis, maka Aku akan menerima kamu.
Yesaya 52:11
52:11 Menjauhlah, menjauhlah! Keluarlah
dari sana! Janganlah engkau kena kepada yang najis! Keluarlah dari
tengah-tengahnya, sucikanlah dirimu, hai orang-orang yang mengangkat perkakas
rumah TUHAN!
Tuhan percayakan kita mengangkat
perkakas rumah Tuhan, itu pelayanan. Ayo kita yang sudah melayani Tuhan, jaga
tahbisan, jangan menjamah yang najis! Tadi dalam hal ibadah, sekarang dalam hal
pelayanan. Ibadah itu dwi fungsi, kita beribadah kita juga melayani. Kita yang
sudah melayani, pikul perkakas rumah Tuhan, terutama pikul Tabut Perjanjian,
jaga kesucian, jangan jamah yang najis. Syarat utama melayani itu kesucian,
bukan pintar. Kalau melayani itu syaratnya pintar, kasihan yang tidak pintar.
Kalau syaratnya kekayaan dan kedudukan, berarti yang tidak kaya dan tidak punya
kedudukan tidak bisa melayani. Tetapi syaratnya adalah kesucian. Menjauhlah
dari kenajisan, keluar! Harus ada ketegasan keluar dari kenajisan. Kalau sempat
menjamah bahkan bergelimangan dalam kenajisan harus segera keluar! Himbauan
Firman Tuhan keluar dari sana. Makin disucikan kita makin dipakai oleh Tuhan.
Kegerakan Tabut ini ada kegerakan
Firman pengajaran, akan semakin membesar, jangan kita menjamah yang najis. Yang
khotbah, yang melayani dalam bidang apapun jangan menjamah yang najis. Dalam
kegerakan ini sama-sama kita menjaga kesucian karena kita menghadapi sebaknya
sungai Yordan yaitu arus kematian yang bisa menghanyutkan siapa saja. Pelayan
Tuhan, hamba Tuhan bisa terbawa hanyut. Supaya kesucian kita terjaga, kita
tidak terbawa oleh arus kematian, kita lihat bagaimana sikap kita dalam
pelayanan.
Yosua 3:3-6
3:3 dan memberi perintah kepada bangsa
itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat tabut perjanjian TUHAN,
Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku Lewi, maka kamu harus juga
berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4 hanya antara kamu dan tabut itu
harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta panjangnya, janganlah mendekatinya —
maksudnya supaya kamu mengetahui jalan yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu
belum pernah kamu lalui dahulu."
3:5 Berkatalah Yosua kepada bangsa itu:
"Kuduskanlah dirimu, sebab besok TUHAN akan melakukan perbuatan yang ajaib
di antara kamu."
3:6 Dan kepada para imam itu Yosua
berkata, demikian: "Angkatlah tabut perjanjian dan menyeberanglah di depan
bangsa itu." Maka mereka mengangkat tabut perjanjian dan berjalan di depan
bangsa itu.
Ini harus, jangan dilanggar!
Harus ada jarak 2000 hasta antara bangsa Israel dan tabut perjanjian. Ruangan
suci itu panjangnya 20 hasta, lebar 10 hasta dan tinggi 10 hasta. Kalau
dihitung volume kita dapat angka 2.000 hasta. Ruangan suci ini menunjuk kandang
penggembalaan. Dalam ruangan suci ada 3 macam alat yang menunjuk ketekunan
dalam 3 macam ibadah pokok. Penggembalaan ini sistem paling ampuh untuk menjaga
kesucian tahbisan pelayanan kita. Gembala tergembala, pelayan-pelayan tergembala
semua, masuk 3 macam ibadah, tekuni itu. Jangan keluar dari situ.
Begitu melangkah keluar, ingat
saja Dina. Dia ingin ingin keluar dari kemah. Tadinya di dalam kemah dia aman,
kesuciannya terjaga. Dia ingin melihat perempuan-perempuan di kota Sikhem, langsung
dia ditangkap dan diperkosa, kesuciannya rusak. Kami hamba Tuhan, gembala,
kalau tidak bertekun dalam penggembalaan, bahaya! Begitu juga pelayan-pelayan
Tuhan dan jemaat kalau tidak bertekun dalam penggembalaan, bahaya. Ada ancaman
di luar mau merusak kesucian kita. Ada arus sungai Yordan yang mau merusak
kesucian kita.
Apa yang membuat kita sulit untuk
setia dan tergembala? Daging! Secara hitungan matematika, 1 hari 24 jam. Ibadah
kita dalam sehari tidak sampai 3jam, waktu untuk kita masih ada 21 jam. Tetapi
daging tidak mau. Dalam seminggu ada 7 hari, untuk ibadah kita pakai 3 hari saja
yaitu rabu, sabtu, minggu, itupun tidak full sepanjang hari. Waktu untuk kita
masih banyak sekali, tetapi merasa susah!
Dalam penggembalaan daging ini
dibendung, daging ini diikat, jangan biarkan dia bergerak bebas dan liar.
Bahaya kalau daging sudah liar dan bebas, kenajisan mengintip. Maka hancur
kehidupan itu.
Harus ada pemisahan yang tegas
dengan dosa, dengan dunia dan dengan daging. Hasilnya:
a)
Yosua
3:14-17
3:14 Ketika bangsa
itu berangkat dari tempat perkemahan mereka untuk menyeberangi sungai Yordan,
para imam pengangkat tabut perjanjian itu berjalan di depan bangsa itu.
3:15 Segera sesudah
para pengangkat tabut itu sampai ke sungai Yordan, dan para imam pengangkat
tabut itu mencelupkan kakinya ke dalam air di tepi sungai itu — sungai Yordan
itu sebak sampai meluap sepanjang tepinya selama musim menuai —
3:16 maka
berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan,
jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air
yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu
menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.
3:17 Tetapi para
imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering,
di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di
tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai
Yordan.
Hasil pertama
sungai Yordan terbelah dan bangsa Israel bisa menyeberang. Artinya ada
pembukaan jalan keluar dari segala masalah. Memang daging kita dibendung, tidak
bisa bergerak bebas. Tetapi dibalik itu kita akan menemukan pembukaan-pembukaan
jalan dari segala masalah yang kita hadapi. Di mana ada pembukaan Firman, di
situ ada pembukaan jalan. Sampai masalah-masalah yang mustahil sekalipun
teratasi semuanya.
b)
Bangsa
Israel bisa masuk Kanaan, suatu negeri yang berlimpah susu dan madunya.
Artinya:
1)
Susu itu
untuk pertumbuhan, artinya rohani kita bertumbuh. Kalau kita tekun dalam
penggembalaan terjadi penyucian maka terjadi pertumbuhan rohani sampai dewasa
penuh sehingga kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Boleh dibawah umur mau
menikah? Tidak boleh. Begitu juga yang rohani, kalau masih kanak-kanak rohani
bagaimana bisa jadi mempelai wanita Tuhan. Oleh sebab itu masuk kandang
penggembalaan, tekuni itu maka terjadi penyucian, terjadi pertumbuhan rohani
sampai dewasa penuh.
Efesus 4:13-15
4:13 sampai kita semua telah mencapai
kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh,
dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
4:14 sehingga kita bukan lagi
anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, oleh
permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang menyesatkan,
4:15 tetapi dengan teguh berpegang
kepada kebenaran di dalam kasih kita bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia,
Kristus, yang adalah Kepala.
2)
Madu itu
untuk kekuatan artinya kita kuat menghadapi segala tantangan di dalam kegerakan
rohani ini. Tantangan pasti ada, tidak bisa kita berdoa, Tuhan singkirkan
tantangan di depan karena saya mau melayaniMu. Doa kita "Tuhan berikan
kekuatan saya menghadapi tantangan”. Harus ada tantangan untuk membuktikan rohani
kita dewasa atau tidak. Kalau menghadapi tantangan kita rewel dan menangis itu
berarti masih anak-anak. Kalau kita dewasa rohani maka kita kuat menghadapi
segala tantangan dalam kegerakan rohani. Rohani kita bertumbuh, rohani kita
kuat, bisa mencapai kesempurnaan menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Dulu Israel jasmani masuk Kanaan
secara jasmani, yang diperebutkan sekarang ini. Sekarang kita Israel yang
rohani mau dibawa masuk ke Kanaan Samawi Yerusalem yang baru.
Gembala sudah
berusaha bergumul untuk ada pembukaan rahasia Firman, jemaat berusaha dan
bergumul juga! Bukalah hati selebar-lebarnya untuk Firman Tuhan sehingga
terjadi pemisahan yang tegas dalam nikah, dalam ibadah dan dalam tahbisan, kita
masuk Kanaan Samawi. Secara jasmani kita mengalami pemeliharaan secara melimpah
lewat hujan pemeliharaan Firman Tuhan. Melimpah di sini jangan diukur dengan
jumlah duit, besarnya tabungan depositonya, bukan! Melimpah di sini sampai kita
bisa mengucap syukur. Berapapun yang kita terima kalau kita bisa mengucap syukur
itu melimpah. Banyak yang diterima kalau tidak mengucap syukur akan kurang
terus. Biarlah kita selalu berusaha bergumul untuk menikmati pembukaan rahasia
Firman Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar