Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran
27:3
27:3 Juga harus engkau membuat 1kuali-kualinya
tempat menaruh abunya, dan 2sodok-sodoknya dan 3bokor-bokor
penyiramannya, 4garpu-garpunya dan 5perbaraan-perbaraannya;
semua perkakasnya itu harus kaubuat dari tembaga.
Kita
pelajari alat kelima yaitu perbaraan tembaga. Fungsinya untuk menaruh api dari
mezbah korban bakaran, sekaligus tempat untuk membakar ukupan atau dupa.
Imamat
16:12
16:12 Dan ia
harus mengambil perbaraan berisi penuh bara api dari atas mezbah yang di
hadapan TUHAN, serta serangkup penuh ukupan dari wangi-wangian yang digiling
sampai halus, lalu membawanya masuk ke belakang tabir.
Ukupan
atau dupa itu penyembahan. Artinya ibadah pelayanan kita harus memuncak pada
penyembahan yang benar yaitu penyembahan yang didorong oleh api sorga, api
Tuhan, bukan api semangat daging.
Api di
mezbah korban bakaran adalah api dari Tuhan, dari sorga, api ini tidak boleh
padam.
Imamat
9:24
9:24 Dan
keluarlah api dari hadapan TUHAN, lalu menghanguskan korban bakaran dan segala
lemak di atas mezbah. Tatkala seluruh bangsa itu melihatnya, bersorak-sorailah
mereka, lalu sujud menyembah.
Jadi
supaya penyembahan kita benar dan diterima oleh Tuhan, maka kita harus mengalami
penyucian oleh api Tuhan yaitu api Firman pengajaran yang benar dalam urapan
Roh Kudus.
Yeremia
23:29
23:29 Bukankah
firman-Ku seperti api, demikianlah firman TUHAN dan seperti palu yang
menghancurkan bukit batu?
Ini
juga sama dengan Firman yang lebih tajam dari pedang bermata 2. Makanya dalam
injil Matius disebut sebagai kilat. Kilat itu api yang kalau menyambar pohon
bisa tumbang, terbakar, manusia juga bisa mati.
Kita
mengalami penyucian terutama penyucian hati dan pikiran sehingga penyembahan
kita bisa naik. Hati dan pikiran itu seperti remote, sumber kehidupan rohani
kita. Kalau kotor, jahat dan najis maka perkataan dan perbuatan pasti jahat
najis. Kalau bersih dan suci maka perkataan, perbuatan semuanya bersih dan
suci.
Seorang
raja yang dipilih oleh Tuhan, dekat dengan Tuhan, dia punya kerinduan yang
mendalam untuk mengalami penyucian sampai ke dalam hati dan pikiran. Sampai dia
katakan ujilah akan daku, kenallah akan daku, selidikilah batinku dan hatiku.
Mazmur
139:23-24
139:23
Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah
pikiran-pikiranku;
139:24 lihatlah,
apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal!
Kita
bersyukur ada dalam pengajaran yang bagaikan api, lebih tajam dari pedang
bermata 2 untuk menyucikan dan menyelidiki hati dan pikiran kita. Biarlah
kerinduan Daud ini juga menjadi kerinduan yang mendalam bagi kita.
Kita
datang doa puasa sepanjang hari ini ada Firman kita dengar pada sesi 1 2 dan 3.
Kalau kita merindu hati dan pikiran kita disucikan maka kita pulang tidak
dengan kosong tetapi ada hasilnya:
1. Tuhan
menuntun kita dalam perjalanan hidup yang tidak serong, tetapi perjalanan hidup
yang lurus, benar dan kekal. Artinya:
a) Kita
tidak tersandung dan jatuh dalam dosa, sampai puncaknya dosa. Betapa banyak
hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang hebat dipakai Tuhan tetapi tiba-tiba
tersandung jatuh dalam dosa. Juga kita tidak tersesat oleh ajaran-ajaran palsu.
Termasuk tidak tersesat oleh gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan
kebenaran sehingga kita bisa tetap hidup di dalam kebenaran. Kalau ada
gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya tidak usah
didengar, tidak usah ditanggapi! Nanti perjalanan kita bisa serong.
b) Kita
tidak tersandung dalam panggilan dan pilihan Tuhan sehingga tetap setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan sampai garis akhir.
II Petrus 1:10
1:10
Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan
dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan
pernah tersandung.
Sudah melayani tetapi kenapa
hilang? Ternyata tersandung pada panggilan pilihan. Itu bukan karena
pelayanannya terlalu berat tetapi karena hati. Ini soal hati, kalau hati dan
pikiran kita suci, apapun tantangannya, apapun persoalannya, apapun gosipnya,
apapun isu-isu, dia tidak akan tersandung pada panggilan pilihan, tetap setia,
tetap berkobar beribadah melayani Tuhan sampai garis akhir.Orang lain yang
berbuat dosa tetapi kadang kita yang tersandung dan tidak mau melayani, rugi!
Ayo hati disucikan, minta seperti raja Daud ujilah akan daku, selidiki akan
aku, kenallah akan
daku. Bukan hanya kita nyanyikan tetapi betul-betul kita punya kerinduan seperti itu.
Sesi 2 ini saya mau disucikan sampai ke dalam hati dan pikiran. Selama ini
banyak tersandung dalam panggilan pilihan, sekarang saya tidak mau lagi saya
mau semangat melayani Tuhan sampai garis akhir. Sasaran akhir pelayanan kita
sampai di mana Yesus berada di situ kita berada.
2. Mazmur
17:1,3
17:1
Doa Daud. Dengarkanlah, TUHAN, perkara yang benar, perhatikanlah seruanku;
berilah telinga akan doaku, dari bibir yang tidak menipu.
17:3
Bila Engkau menguji hatiku, memeriksanya pada waktu malam, dan menyelidiki aku,
maka Engkau tidak akan menemui sesuatu kejahatan; mulutku tidak terlanjur.
Kita bisa menjaga mulut, lidah
kita dari perkataan yang sia-sia, perkataan dusta, gosip, fitnah sampai hujat,
sehingga mulut ini hanya untuk menyembah, untuk memuliakan Tuhan. Dari pada
ngomong yang tidak benar, lebih baik sucikan hati dan pikiran supaya mulut
terjaga.
Mengapa kita harus menjaga lidah?
a) Yakobus
3:3-6
3:3
Kita mengenakan kekang pada mulut kuda, sehingga ia menuruti kehendak kita,
dengan jalan demikian kita dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3:4
Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin
keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak
jurumudi.
3:5
Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat
memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia
dapat membakar hutan yang besar.
3:6
Lidah pun adalah api; ia merupakan suatu dunia kejahatan dan mengambil tempat
di antara anggota-anggota tubuh kita sebagai sesuatu yang dapat menodai seluruh
tubuh dan menyalakan roda kehidupan kita, sedang ia sendiri dinyalakan oleh api
neraka.
Sebab lidah ini merupakan kemudi yang menentukan
arah hidup kita. Kalau lidah benar dan suci maka arahnya ke sorga. Lidah tidak
benar dan tidak suci arahnya ke api neraka. Kalau lidah sudah tidak suci maka
pasti melemahkan kita dan melemahkan orang lain.
b) I
Petrus 3:10
3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau
melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan
bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.
Lidah menentukan nasib masa depan kita. Mulut harus
dijaga betul-betul. Makanya perlu Firman pengajaran yang seperti api, yang
lebih tajam dari pedang bermata dua. Jangan sampai keluar perkataan yang
sia-sia, yang tidak benar, masa depannya menjadi gelap juga, tidak baik.
c) Yakobus
3:2
3:2
Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam
perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh
tubuhnya.
Lidah menentukan kesempurnaan. Kalau masih dusta,
kapan mau sempurna, berubah saja tidak. Orang yang masih berdusta itu tidak
berubah. Biarlah kita disucikan, dibaharui sampai lidah kita benar dan suci,
itu menentukan kesempurnaan. Tidak salah lagi dalam perkataan, hanya menyeru
haleluya, menyambut Yesus di awan-awan.
3. Mata
bisa memandang Tuhan.
Mazmur
26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah
aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih
setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Mata tertuju pada kasih setia
Tuhan = bisa menyembah Tuhan. Kita bisa memandang wajah Tuhan yang bersinar
bagaikan matahari. Siang ini kita mau memandang wajah Tuhan, wajah yang
bersinar bagaikan matahari, sehingga kita bisa mengalami kasih setiaNya yang
besar, yang ajaib dan abadi.
Contoh orang yang disucikan
sampai memandang Tuhan dan mengalami hasilnya.
a) Lot
menghadapi Sodom dan Gomora. Kalau dia tidak melihat matahari, yang dia lihat hanya
api dan belerang, dia pasti juga mengalami penghukuman Tuhan.
Kejadian 19:23-26
19:23
Matahari telah terbit menyinari bumi, ketika Lot tiba di Zoar.
19:24
Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal
dari TUHAN, dari langit;
19:25
dan ditunggangbalikkan-Nyalah kota-kota itu dan Lembah Yordan dan semua
penduduk kota-kota serta tumbuh-tumbuhan di tanah.
19:26
Tetapi isteri Lot, yang berjalan mengikutnya, menoleh ke belakang, lalu menjadi
tiang garam.
Apa yang dialami Lot ini merupakan pergumulan kita
juga di akhir zaman. Dulu Lot menghadapi Sodom dan Gomora, sekarang kita pun
menghadapi Sodom dan Gomora dalam pengertian yang rohani, yaitu:
1) Pergumulan
menghadapi dosa sampai puncaknya dosa. Lot orang benar, tersiksa sebab setiap
hari melihat dan mendengar dosa. Begitupun kita sekarang ini, tersiksa. setiap
hari mendengar dan melihat dosa. Kalau kita tidak mengalami penyucian sampai ke
dalam hati dan pikiran, kalau tidak menyembah Tuhan, kita akan terseret oleh
arus dosa, arus kematian rohani.
II
Petrus 2:7-10
2:7
tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, yang terus-menerus menderita
oleh cara hidup orang-orang yang tak mengenal hukum dan yang hanya mengikuti
hawa nafsu mereka saja, --
2:8
sebab orang benar ini tinggal di tengah-tengah mereka dan setiap hari melihat
dan mendengar perbuatan-perbuatan mereka yang jahat itu, sehingga jiwanya yang
benar itu tersiksa --
2:9
maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan
tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,
2:10
terutama mereka yang menuruti hawa nafsunya karena ingin mencemarkan diri dan
yang menghina pemerintahan Allah. Mereka begitu berani dan angkuh, sehingga
tidak segan-segan menghujat kemuliaan,
Apalagi
menghadapi Desember, seharusnya hari natal lebih dekat dengan Tuhan tetapi
banyak yang lebih dekat dengan cap tikus, lebih dekat dengan got/selokan, dengan muntah! Kita lihat dan dengar
itu, membuat batin kita tersiksa, gregetan. Pergumulan kita untuk hidup benar
dan suci itu berat sekali karena kita dikepung oleh dosa, kita menghadapi Sodom
dan Gomora modern.
2) Pergumulan
menghadapi kesulitan hidup dan kegoncangan ekonomi. Lot dengan Abraham berpisah
karena mereka kaya raya, masing-masing punya ternak yang banyak, sampai
gembala-gembala ternak mereka bertengkar. Akhirnya Lot dengan Abraham berpisah.
Lot dengan harta kekayaannya tinggal di lembah Yordan. Waktu dia lari dari
Sodom dan Gomora hanya baju di badan, tidak bisa membawa apa-apa lagi.
3) Kita
bergumul menghadapi penghukuman Tuhan yang akan datang di dunia ini. Sekarang
ini kita lihat sudah jalan penghukuman Tuhan ini. Gereja Tuhan disingkirkan
pada Wahyu pasal 12 jadi masih melihat 7 meterai penghukuman Tuhan. Masih
menyaksikan peperangan besar melibatkan 200 juta tentara dengan senjatanya
asap, api dan belerang. Api itu senjata api, asap itu bom, belerang itu senjata
kimia. Tetapi kita dilindungi. Kita hadapi, pergumulan menghadapi penghukuman
Tuhan ini sampai menghadapi api neraka.
Pandang saja wajah Yesus lewat doa penyembahan.
Sepanjang hari ini kita menyembah Tuhan, memandang wajah Yesus yang bersinar
bagaikan matahari. Kita menyembah Tuhan, biarlah kita kuat dan menang.
b) Yakub
bergumul menghadapi Esau yang dendam dan mau menghukum dia. Yakub hanya
memandang matahari.
Kejadian 32:31,6,7,24,28
32:31
Lalu tampaklah kepadanya matahari terbit, ketika ia telah melewati Pniel; dan
Yakub pincang karena pangkal pahanya.
32:6
Kemudian pulanglah para utusan itu kepada Yakub dan berkata: "Kami telah
sampai kepada kakakmu, kepada Esau, dan ia pun sedang di jalan menemui engkau,
diiringi oleh empat ratus orang."
32:7
Lalu sangat takutlah Yakub dan merasa sesak hati; maka dibaginyalah
orang-orangnya yang bersama-sama dengan dia, kambing dombanya, lembu sapi dan
untanya menjadi dua pasukan.
32:24
Lalu tinggallah Yakub seorang diri. Dan seorang laki-laki bergulat dengan dia
sampai fajar menyingsing.
32:28
Lalu kata orang itu: "Namamu tidak akan disebutkan lagi Yakub, tetapi
Israel, sebab engkau telah bergumul melawan Allah dan manusia, dan engkau
menang."
Pergumulan Yakub ini juga pergumulan kita sekarang
ini. Yakub menghadapi Esau yang mendendam dan mau membunuh. Pengertian bagi kita
sekarang:
1) Kita
bergumul menghadapi masalah hidup dan mati, masalah yang mustahil. Mungkin
sudah divonis penyakit atau masalah apa yang antara hidup dan mati. Kita hadapi
itu hanya lewat penyembahan. Kalau kita bisa menyembah maka sinar kasih setia
Tuhan menghapus kemustahilan. Masalah hidup dan mati itu masalah yang mustahil,
kasih setia Tuhan sanggup menghapus kemustahilan. Sesi 2 ini pandang Yesus,
hanya menyembah. Kita tidak mampu, mau berbuat apa. Yakub takut, mau pakai
kekuatan sendiri tidak mampu menghadapi 400 pasukan Esau, sementara ada isteri
dan anak-anak yang masih kecil-kecil.
2) Menghadapi
kekuatiran, ketakutan, stress karena pengaruh-pengaruh dunia. Tetapi kalau bisa
memandang Yesus menyembah Dia, dari wajahNya memancar sinar kasih setia memberi
damai sejahtera, tenang. Kalau sudah bingung mau berbuat apa, tinggal
menyembah, tenangdan damai sejahtera.
Banyak
pengalaman saya hadapi, ketika sudah diperhadapkan dengan masalah sampai
ketakutan, tinggal menyembah maka Tuhan kasih damai sejahtera, kasih ketenangan.
3) Pergumulan
menghadapi keselamatan keluarga. Yakub pikirkan keselamatan keluarganya,
makanya dia bagi 2 rombongannya supaya misalkan rombongan 1 dihantam, rombongan
kedua masih bisa selamat. Keselamatan keluarga kita hadapi lewat doa penyembahan.
Semua tentu rindu sekeluarga utuh menyambut kedatangan Yesus. Tetapi tangan
kita tidak mampu menjangkau semuanya. Kita semua bergumul, masing-masing
bergumul untuk keselamatan keluarganya.
Menghadapi semua pergumulan ini hanya lewat doa penyembahan
sampai kita mendapat nama baru artinya sampai kita mengalami keubahan hidup.
Kalau sudah mengalami keubahan hidup, maka masalah yang mustahil selesai,
kekuatiran, stress, takut, jadi damai. Keselamatan keluarga menjadi urusan
Tuhan, kita tidak perlu ragu lagi. Yang penting kita berubah. Kita yang sudah ada dalam pengajaran
bergumul dan menyembah sampai punya nama baru, sampai mengalami keubahan hidup.
Maka semua selesai diatasi Tuhan pada waktunya Tuhan.
Yakub diubahkan menjadi Israel. Arti Yakub adalah
penipu, ini menunjuk manusia daging yang tidak jujur. Kita ini manusia daging,
banyak tidak jujurnya, banyak yang disembunyikan. Apalagi masalah nikah rumah
tangga bisa disembunyikan, kelihatan
luar biasa, tetapi siapa yang tahu dalam rumah, mungkin 1 bulan tidak baku
bicara.Kita
manusia daging pandai sekali menyembunyikankeadaan. Ini
manusia daging yang tidak jujur, seperti Marta yang tidak mau mengangkat batu
kubur. Mau diubahkan menjadi Israel. Israel itu pahlawan Allah, artinya manusia
rohani yang selalu berkemenangan.
c) Daud
dalam keadaan jatuh di dalam dosa! Tidak usah menghakimi, sore ini lihat diri
sendiri, sayalah itu Tuhan, saya dalam keadaan jatuh dalam dosa! Tetapi kalau
kita mau bergumul menyembah, sinar matahari kasih Allah sanggup mengampuni dan
membersihkan segala dosa kita.
Mazmur 51:1-5
51:1
Untuk pemimpin biduan. Mazmur dari Daud,
51:2
ketika nabi Natan datang kepadanya setelah ia menghampiri Batsyeba.
51:3Kasihanilah
aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut
rahmat-Mu yang besar!
51:4
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku!
51:5
Sebab aku sendiri sadar akan pelanggaranku, aku senantiasa bergumul dengan
dosaku.
Kaum muda mungkin sudah dalam keadaan jatuh, sudah
hancur-hancuran. Daud jatuh dalam puncaknya dosa, sudah ambil isteri orang dia
bunuh lagi suaminya. Tetapi kalau kita masih mau menyembah, sadar akan
pelanggaran kita, kita mau mengakuinya dan mau menyembah Tuhan maka kasih setia
Tuhan sanggup mengampuni dan membersihkan segala dosa kita.
Ini 3 contoh dan hasil kalau kita
mau disucikan sampai ke dalam hati dan pikiran kita. Hanya memandang wajah Tuhan
saja, semua masalah selesai dengan memandang wajah Tuhan. Penyembahan itu tidak membutuhkan
energi yang banyak, tidak membakar kalori dalam jumlah yang banyak. Kita
berlutut, bersila atau kalau tidak mampu duduk saja, bahkan ketika tidak
berdaya lagi tinggal berbaring, menyembah. Tetapi seringkali penyembahan
menjadi berat karena hati dan pikiran kita tidak mau disucikan, tidak mau
ditusuk dengan pedang Firman, tidak mau kena api Firman.
Doa puasa sebenarnya tidak berat,
ini sehat untuk lambung dan pencernaan kita. Yang membuat
susah kita berpuasa karena hati dan pikiran tidak mau disucikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar