Salam damai sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 13:11-14
(Perikop: Binatang yang keluar dari dalam bumi)
13:11 Dan aku melihat seekor binatang lain keluar dari
dalam bumi dan bertanduk dua sama seperti anak domba dan ia berbicara seperti
seekor naga.
13:12 Dan seluruh kuasa binatang yang pertama itu
dijalankannya di depan matanya. Ia menyebabkan seluruh bumi dan semua
penghuninya menyembah binatang pertama, yang luka parahnya telah sembuh.
13:13 Dan ia mengadakan tanda-tanda yang dahsyat,
bahkan ia menurunkan api dari langit ke bumi di depan mata semua orang.
13:14 Ia menyesatkan mereka yang diam di bumi dengan
tanda-tanda, yang telah diberikan kepadanya untuk dilakukannya di depan mata
binatang itu. Dan ia menyuruh mereka yang diam di bumi, supaya mereka
mendirikan patung untuk menghormati binatang yang luka oleh pedang, namun yang
tetap hidup itu.
Di sini
mengenai penampilan nabi palsu. Penyesatan yang dilakukan oleh nabi palsu.
Dalam Injil Markus bukan hanya nabi palsu tetapi juga mesias palsu. Ini yang
sedang terjadi sekarang ini,
tampil nabi palsu dan mesias palsu mengadakan tanda-tanda dan mujizat. Dengan
tanda palsunya menyesatkan gereja Tuhan. Bahkan bukan hanya menyesatkan gereja
Tuhan umum tetapi sampai orang-orang pilihan.
Markus
13:21-22
13:21 Pada waktu
itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau: Lihat,
Mesias ada di sana, jangan kamu percaya.
13:22 Sebab
Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan
tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan
orang-orang pilihan.
Orang-orang
pilihan adalah orang yang sudah dalam pengajaran. Manusia dipanggil lewat
Firman penginjilan, kemudian dipilih dan disucikan lewat Firman pengajaran. Sasaran
yang mau disesatkan itu orang-orang pilihan, itulah bintang-bintang yaitu
pelayanan Tuhan khusus mau diseret oleh ekor naga sampai jatuh.
Bagaimana
kita bisa tahu mana Mesias yang benar dan mana Mesias palsu sementara dia menyampaikan
Firman Tuhan? Kita lihat Mesias yang benar itu seperti apa.
Yohanes
4:15-18,25-26
4:15 Kata perempuan
itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak haus dan
tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata perempuan
itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya: "Tepat
katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau
sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu. Dalam
hal ini engkau berkata benar."
4:25 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
4:26 Kata Yesus
kepadanya: "Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau."
Mesias yang
benar membenahi nikah. Jadi nabi palsu dan mesias palsu wujudnya sekarang
adalah ajaran yang menggampangkan soal nikah. Hal ini menimbulkan kerusakan
nikah yaitu kejatuhan di awal nikah. Pendetanya saja jatuh! Ngeri sekali
keadaan sekarang ini. Kemudian kawin campur, kawin cerai, sampai kawin mengawinkan. Sudah bebas tanpa surat,
tanpa catatan sipil, kumpul-kumpul saja.
Sementara
nikah kita manusia ini menjadi prioritas Tuhan untuk diperbaiki sebab dari
semua ciptaan Tuhan, nikah itu adalah ciptaan yang sungguh amat baik. Ketika
setan merusaknya dalam Kejadian pasal 3, Tuhan memulai proses memperbaiki nikah
itu sampai sekarang ini.
Kejadian
1:26-28,31
1:26 Berfirmanlah
Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita,
supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan
atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap
di bumi."
1:27 Maka Allah
menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya
dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.
1:28 Allah
memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang
merayap di bumi."
1:31 Maka Allah
melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari keenam.
Nikah manusia
sudah dirusak setan lewat dosa, ini yang mau Tuhan perbaiki. Supaya
nikah yang sudah diperbaiki bisa dibawa masuk pada nikah yang rohani, nikah
yang sempurna antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan kita gereja yang sempurna, mempelai wanitaNya. Setelah itu
dikembalikan ke Firdaus, kerajaan 1000 tahun damai. Sebagaimana dulu nikah
manusia yang pertama ditempatkan di taman Eden, nikah kita yang
sempurna juga akan dibawa ke Firdaus, kerajaan 1000 tahun damai. Dan sesudah itu kita berpindah ke langit dan
bumi yang baru, kerajaan sorga
yang kekal, Yerusalem yang Baru.
Berarti kalau
nikah kita tidak mau diperbaiki, mudah sekali disesatkan oleh setan. Baik lewat
ajaran palsu, juga melalui gosip-gosip dan hasutan-hasutan. Saya lihat dalam
pelayanan saya di penggembalaan, orang-orang yang tidak mau nikahnya diperbaiki
gampang sekali termakan hasutan dan termakan gosip sehingga ikut mengata-ngatai gembala.
Ketika Yesus
datang pertama kali, mujizat yang pertama kali Yesus lakukan adalah di dalam
pesta nikah. Ini membuktikan bahwa nikah kita manusia menjadi sasaran utama
Tuhan untuk diperbaiki, tinggal mau atau tidak.
Yohanes
2:11 (Perikop: Perkawinan di Kana)
2:11 Hal itu dibuat
Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan
dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya
kepada-Nya.
Kita pelajari
keadaan nikah yang rusak itu seperti yang digambarkan dalam perkawinan di Kana ini. Keadaan nikah yang
dirusak oleh setan adalah kekurangan air anggur, bahkan kehabisan air anggur.
Yohanes
2:3,6-7
2:3 Ketika mereka
kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan
anggur."
2:6 Di situ ada
enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi,
masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata
kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan
air." Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Kekurangan
sampai kehabisan air anggur. Yang ada hanya air dalam tempayan untuk membasuh
kaki menurut adat istiadat orang Yahudi, bahkan tempayan itu kosong. Artinya
1.
Keadaan
nikah itu kelihatan bersih, kelihatan teratur rapi oleh adat istiadat, tetapi
hanya kelihatan di bagian luar saja! Di dalam hatinya kotor, penuh dengan keinginan jahat dan keinginan najis sebab
tanpa Firman pengajaran!
2.
Suasana
nikah hanya kepuasaan daging dan dunia di dalamnya yang semuanya hanya tipuan dan hampa. Mungkin pernikahannya wah, bulan madunya wah,
rumahnya hebat, tetapi semua itu hanya kepuasan daging yang menipu dan hampa
sehingga mengarah kepada dosa
kawin mengawinkan. Begitu dia tidak puas selingkuh, ganti yang lain.
Waktu pertama
menikah punya rumah mewah dan lain-lain, puas, dia jadi menantu idaman. Begitu usahanya bangkrut,
hilang kepuasannya lalu cari yang lain. Akibatnya nikah menjadi tawar, tidak ada air
anggur. Kalau nikah itu hanya bersih teratur karena diatur adat istiadat manusia
tanpa Firman, kemudian hanya
kepuasaan daging yang dicari di dalamnya, nanti tawar! Kaum muda di masa
pacaran dan tunangan cari apa? Cuma mau lihat gantengnya atau cantiknya, lihat
kaya, lihat ijazahnya dan
lain-lain, tidak lihat yang rohani, nanti masuk nikah tawar! Ganteng-ganteng
serigala, cantik-cantik ular beludak, jadinya tawar! Kalau dibiarkan terus bisa kecut, asam, bisa pahit dan perceraian terjadi.
Jadi kaum
muda menikah itu bukan melihat yang jasmani, yang utama yang rohani. Kalau lihat
yang rohani Tuhan kasih yang terbaik.
Bagaimana
supaya nikah tertolong, nikah terselamatkan, nikah yang rusak bisa diperbaiki
sehingga bisa masuk nikah yang rohani?
Yohanes 2:2
2:2 Yesus dan
murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
Supaya nikah
kita tertolong, terselamatkan, kaum muda mungkin masa pacaran dan
tunangannya sudah
hancur-hancuran dan bisa diperbaiki maka harus undang Yesus dalam kehidupan
nikah kita.
Praktek
mengundang Yesus masuk dalam nikah
kita:
1.
Yohanes
2:6-7
2:6 Di situ ada enam tempayan yang
disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua
tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada
pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air."
Dan mereka pun mengisinya sampai penuh.
Air harus dimasukan di dalam 6
tempayan. Bicara air itu gambaran bangsa-bangsa.
Wahyu 17:1,15
17:1 Lalu datanglah seorang dari
ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari
ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk
di tempat yang banyak airnya.
17:15 Lalu ia berkata kepadaku:
"Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah
bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.
Air itu gambaran kita bangsa
kafir, manusia daging. Masukan dalam tempayan, artinya harus dibendung daging
kita ini di dalam penggembalaan. Jangan biarkan bergerak bebas. Kalau bergerak
bebas maka pelacur yang duduk di situ, Babel! Maka nikah itu hancur tidak
terselamatkan. Kalau
dibendung ada harapan ditolong, tidak
bisa diduduki Babel.
Jadi praktek pertama mengundang
Yesus masuk dalam hidup kita adalah kita bangsa kafir harus masuk kandang
penggembalaan, harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Tekuni ini supaya daging
kita diikat, daging tidak liar, tidak ke sana kemari mengikuti maunya.
a)
Meja roti sajian, menunjuk ketekunan
dalam ibadah pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci, di situ
kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan perjamuan suci.
Daging kita diikat dengan tali Firman. Jadi geraknya sesuai
Firman, bukan mengikuti maunya daging kita. Begitu mau mengikuti daging,
kencangkan lagi tali Firmannya.
b)
Pelita
emas, ketekunan dalam ibadah raya, kita diikat dengan tali Roh Kudus, Roh Kudus
yang menuntun. Roh Kudus itu menuntun pada seluruh kebenaran. Kalau diterapkan dalam nikah, seluruh
kebenaran itu mulai dari permulaan nikah, perjalanan nikah sampai akhir nikah semua benar karena tali Roh
Kudus, tuntunan Roh Kudus. Permulaan
nikahnya benar, perjalanan
nikahnya benar, sampai
akhirnya menjadi Mempelai Wanita Tuhan, benar semua.
Yohanes 15:13
15:13 Tidak ada
kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.
Kaum muda
masuk nikah yang benar, jangan main-main.
c)
Mezbah
dupa emas, ketekunan dalam doa penyembahan, kita diikat dengan tali kasih.
Kasih itu yang menyatukan dan menyempurnakan. Kalau sudah diikat dengan tali
kasih maka nikah itu bisa satu untuk menuju pada kesempurnaan.
Kolose
3:14
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih,
sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Yang
tercerai berai ayo tekuni 3 macam penggembalaan, nanti Tuhan menolong. Kalau sudah diikat dengan tali Firman, Roh
Kudus dan kasih Allah itu berarti sudah aman pasti Tuhan tolong. Undang
Yesus dalam nikah kita. Bagaimana caranya? Bawa hidup kita tergembala, suami,
isteri, anak tergembala. Kalau ada yang sudah tidak tergembala, harus digumuli,
dinasihati, didoakan, jangan dibiarkan! Yesus
ada dalam nikah kita, yang kehabisan air anggur, kembali air anggurnya. Yang
sudah pahit tidak sampai cerai, kembali manis.
Kalau tidak tergembala, daging
tidak dibendung, daging liar maka perempuan Babel akan menguasai kita dalam
wujud:
a)
Dosa
kenajisan!
Wahyu 17:4-5
17:4 Dan perempuan
itu memakai kain ungu dan kain kirmizi yang dihiasi dengan emas, permata dan
mutiara, dan di tangannya ada suatu cawan emas penuh dengan segala kekejian dan
kenajisan percabulannya.
17:5 Dan pada
dahinya tertulis suatu nama, suatu rahasia: "Babel besar, ibu dari
wanita-wanita pelacur dan dari kekejian bumi."
Dosa kenajisan =
dosa makan minum dan dosa kawin
mengawinkan.
b)
Kalau
sudah ada dosa kenajisan pasti ada kebencian! Tadi dikatakan mabuk oleh darah
orang-orang kudus. Berarti orang kudus dibunuh dan diminum darahnya. Ada roh
kebencian di dalamnya terutama benci kepada orang yang mau disucikan. Kalau
kita mau disucikan jangan heran kalau dibenci tetapi jangan bereaksi daging,
diam saja.
c)
Hanya
mencari kemakmuran dan hiburan jasmani.
Wahyu 18:7
18:7 berikanlah
kepadanya siksaan dan perkabungan, sebanyak kemuliaan dan kemewahan, yang telah
ia nikmati. Sebab ia berkata di dalam hatinya: Aku bertakhta seperti ratu, aku
bukan janda, dan aku tidak akan pernah berkabung.
Para orang
tua, anak itu bukan investasi, dikasih kepada orang kaya supaya kita nikmati
juga kekayaannya, jangan! Anak diarahkan untuk masuk nikah yang benar,
jangan lihat kayanya.
Babel ini ajaran palsu yang
memanjakan daging. Dia tidak merasa janda, dia merasa masih punya suami, artinya
dia merasa masih punya hubungan dengan Yesus sebagai kepala, sebagai suami. Dia
merasa masih dipakai, padahal sesungguhnya dia janda, putus hubungan dengan
Yesus sebagai kepala, sebagai suami.
Yesaya 47:7-9
47:7 Katamu tadinya: "Untuk
selama-lamanya aku tetap menjadi ratu!" sedang engkau tidak menyadari dan
tidak memikirkan kesudahan semuanya itu.
47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai
orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata
dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan
tidak akan menjadi punah!"
47:9 Kedua hal itu akan menimpa engkau
dalam sekejap mata, pada satu hari juga. Kepunahan dan kejandaan dengan
sepenuhnya akan menimpa engkau, sekalipun banyak sihirmu dan sangat kuat
manteramu.
Dari sekian banyak yang ditampung
hanya 6 tempayan. Berarti itu suatu pilihan. Kalau kita bisa tekun dalam 3
macam ibadah pokok, bisa diikat dengan tali Roh Kudus, tali Firman dan tali kasih Tuhan, itu adalah pilihan Tuhan.
Sebagai gembala yang saya hadapi adalah orang-orang pilihan Tuhan, tidak boleh
saya main-main, layani dengan sungguh-sungguh. Kita mendapat kasih karunia
Tuhan, tidak semua orang mau
tergembala. Tidak usah seluruh dunia, orang di Tentena ini saja yang mau
tergembala dalam Firman pengajaran hanya berapa yang mau tergembala. Karena
memang dasarnya tabiat bangsa kafir itu mau bebas seperti air laut.
Orang Yahudi di Timur Tengah saja
sekalipun belum mengenal Yesus tetapi ajaran mereka itu mereka taati, ibadah
mereka sungguh-sungguh. Tetapi kita bangsa kafir maunya bebas. Kalau kita bisa
tergembala sampai saat ini berarti kita orang pilihan Tuhan yang mendapat kasih karunia Tuhan. Semoga
kita semua adalah orang pilihan Tuhan, jangan keluar dari kasih karunia Tuhan.
Saya cemburu melihat anak-anak muda dan remaja bisa tergembala dan melayani Tuhan,
karena mengingat masa muda saya dulu yang tidak tergembala. Coba kalau dulu saya tergembala, mungkin sekarang sudah lebih hebat lagi
dipakai Tuhan. Dulu ke sana kemari, maunya bebas daging. Tetapi kemurahan Tuhan bisa masuk dalam
tempayan.
Ayo
tergembala, jangan biarkan daging ini mau bebas. Nanti kita menuai dampak
dan akibat yang begitu buruk kalau mau bebas dagingnya.
2.
6 tempayan itu bicara manusia daging, diisi air. Air bicara Firman pengajaran. Jadi
praktek kedua adalah manusia daging ini harus diisi dengan air Firman
pengajaran yang benar. Terutama suami dan isteri lebih dahulu. 6 tempayan kalau
dibagi 2 menjadi 3 tempayan. 3 tempayan pertama suami dengan tubuh, jiwa dan
roh. 3 tempayan kedua isteri dengan tubuh, jiwa dan roh.
Suami
dan isteri dulu yang diisi dengan air Firman pengajaran yang benar baru bisa
menjadi teladan bagi anak-anak. Mau
jadi teladan kesucian bagaimana kalau orang tuanya tidak tergembala.
Mungkin secara jasmani bisa memberi nafkah, bisa menyekolahkan anaknya,
bisa kuliahkan anaknya setinggi-tingginya, tetapi kalau tidak jadi teladan dalam hal tergembala
dan disucikan, semua itu sia-sia.
Jadi tekun dalam 3 macam ibadah
itu sudah baik dan harus kita lakukan. Namun harus ditambah lagi, kita harus diisi dan disucikan oleh air
hujan Firman pengajaran yang benar. Dalam penggembalaan doa kita selalu supaya
Tuhan curahkan hujan Firman pengajaran.
Zakharia 10:1
10:1 Mintalah hujan dari pada TUHAN
pada akhir musim semi! TUHANlah yang membuat awan-awan pembawa hujan deras, dan
hujan lebat akan diberikan-Nya kepada mereka dan tumbuh-tumbuhan di padang
kepada setiap orang.
Hujan itu Firman pengajaran,
mintalah hujan Firman pengajaran.
Ulangan 32:1-2
32:1 "Pasanglah telingamu, hai
langit, aku mau berbicara, dan baiklah bumi mendengarkan ucapan mulutku.
32:2 Mudah-mudahan pengajaranku menitik
laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana hujan renai ke atas
tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas tumbuh-tumbuhan.
Zakharia 10:2
10:2 Sebab apa yang dikatakan oleh
terafim adalah jahat, dan yang dilihat oleh juru-juru tenung adalah dusta, dan
mimpi-mimpi yang disebutkan mereka adalah hampa, serta hiburan yang diberikan
mereka adalah kesia-siaan. Oleh sebab itu bangsa itu berkeliaran seperti
kawanan domba dan menderita sengsara sebab tidak ada gembala.
Minta supaya Tuhan curahkan air
hujan Firman pengajaran supaya tempayan-tempayan manusia daging ini bisa
diisi air Firman pengajaran. Diisi itu
berarti bagian dalam. Penyucian
itu mulai dari bagian dalam, mulai dari hati dan pikiran disucikan baru seluruh hidup kita disucikan. Kenapa kita harus minta air
hujan Firman pengajaran yang deras, apa tujuannya? Untuk menghindarkan kita
dari ibadah palsu yang hanya menghibur daging. Diisi mimpi-mimpi,
nubuatan-nubuatan, artis dan sebagainya yang menghibur daging.
Jawaban Tuhan atas permintaan
gereja adalah Tuhan kirim awan pembawa hujan. Siapa awan pembawa
hujan? Itulah hamba Tuhan yang benar
tahbisannya dan melayani Tuhan sungguh-sungguh. Tuhan utus untuk menyampaikan
isi hati Tuhan kepada jemaat, hamba Tuhan yang penuh muatan air hujan Firman pengajaran.
Ada
awan yang kosong yang ditiup angin ke sana kemari. Ada hamba Tuhan tidak punya muatan Firman, jadi gampang ditiup ke sana kemari oleh
angin pengajaran palsu.
Yudas 1:12
1:12
Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak
malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan
yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang
dalam musim gugur tidak menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan
akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Salah satu ciri awan yang tidak
berair adalah melayani untuk
kepentingan perutnya. Ayo bawalah hidup kita untuk tergembala dan diisi dengan Firman pengajaran. Kalau ada awan
bermuatan air diutus melayani kita, hargailah dan topang dalam doa. Bukan untuk dilawan dan dicerita ke
sana kemari kekurangan dan kejelekannya padahal belum tentu benar.
Lewat
air hujan Firman pengajaran kita mengalami penyucian. Bagian dalam disucikan maka seluruh hidup
disucikan. Kalau sudah disucikan pasti diperlengkapi
dengan jabatan dan karunia, dipakai oleh Tuhan.
Efesus 4:11-12,7
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik
rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun
gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi
orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing
telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
Ayat
7 itu karunia Roh Kudus. Jadi kalau kita sudah mau disucikan, Tuhan
pasti perlengkapi dengan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus untuk dipakai
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.
Melayani
itu dimulai dari dalam nikah. Jabatan sebagai suami, Tuhan berikan karunia
untuk melayani sebagai suami. Jabatan sebagai isteri, Tuhan berikan karunia
untuk melayani sebagai isteri. Jabatan sebagai anak, Tuhan berikan karunia
untuk melayani sebagai anak. Dan nikah itu menjadi nikah yang manis kalau
bisa melayani, bukan malah menuntut dilayani.
Hubungan
nikah itu hubungan hak dan kewajiban, lakukan dulu kewajibannya baru dapat haknya.
I Korintus 7:3-4
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya
terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya
sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya
sendiri, tetapi isterinya.
Kalau
menuntut hak “saya ini isteri, kasihi saya seperti diri sendiri!” tetapi
isterinya melawan terus. Mungkin
awalnya suaminya bisa tahan-tahan emosi, gigi bergertakan, tetapi karena
dilawan terus tidak lama ketupat melayang. Atau suami menuntut haknya “isteri harus tunduk!” tetapi isterinya
dikasari terus, dibanting, mungkin tinggal mau patah-patah isterinya. Anak-anak
minta ini itu kepada orang tua, seperti si bungsu papanya belum mati sudah
minta warisan. Tetapi kewajiban untuk hormat dan tunduk pada orang tua tidak
pernah dilakukan. Orang tua mau dihormati
oleh anak tetapi kasar kepada anak, sakiti terus hati anak. Kewajiban orang tua mendidik anak sesuai Firman
dan jangan membuat hati anak tawar, baru anak menjadi haknya, hormat dan penundukan dari anak dia
dapatkan.
Jabatan pelayanan dan
karunia itu adalah pakaian.
Firman itu makanan. Asalkan ada makanan dan pakaian cukuplah.
I Timotius 6:8
6:8 Asal ada makanan dan pakaian,
cukuplah.
Kalau
ada makanan Firman kita disucikan, ada pakaian pelayanan kita melayani, Tuhan
berikan jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus sehingga kita bisa melayani di
rumah dan di gereja, itu sudah
cukup untuk memelihara hidup kita, sekarang, masa depan sampai hidup yang
kekal. Bukan nanti duit banyak, rumah besar, jabatannya tinggi di dunia, belum
tentu! Tetapi kalau punya Firman pengajaran, kita disucikan, ada jabatan dan
karunia kita mau melayani, itu sudah cukup memelihara hidup kita sekarang, masa
depan sampai hidup kekal dan melindungi dari antikristus. Jangan
merasa kalau saya tergembala tidak cukup nanti, tidak dapat ini tidak dapat
itu. Kalau tinggalkan penggembalaan, tinggalkan pengajaran, yang tadinya cukup jadi kurang, minus sampai habis!
Jangan main-main dengan
penggembalaan! Ayo kaum muda, ada makanan ada pakaian, itu sudah
cukup memelihara kehidupan kita.
Cukup sampai Yesus
datang. Jangan tinggalkan Firman pengajaran, jangan lepaskan pelayanan. Yang
sudah lepaskan ayo kembali melayani, pakai kembali pakaiannya, jangan
sampai diambil orang.
3.
Cedoklah.
Air yang sudah diisi dalam tempayan dicedok. Jadi air dari 6 tempayan hanya 1
sendok yang dicicipi. Ini menunjukan kepada
kita, sudah dalam penggembalaan masih terjadi penyaringan dan pemisahan.
Pemisahan apa yang terjadi di sini? Kehidupan yang tetap air, yaitu kehidupan yang tidak berubah dan kehidupan yang sudah
menjadi air anggur/ kehidupan yang berubah.
Jadi dalam penggembalaan ada yang berubah, ada yang tidak berubah. Biarlah kita semua menjadi bagian yang berubah.
Lihat
saja murid-murid Yesus, semua tergembala, gembalanya Yesus langsung, tetapi ada yang tidak berubah, Yudas tidak berubah, dia binasa! Petrus
sempat merosot tetapi bisa berubah. Murid-murid yang lain juga sempat merosot
tetapi bisa berubah. Jadi
terjadi penyaringan dan pemisahan. Orang yang tidak berubah ini hanya menyelusup.
Mereka menyalahgunakan kasih karunia, sudah dapat kesempatan dengar Firman
pengajaran, sudah dapat kesempatan tergembala tetapi dia hanya main-main.
Yudas 1:4
1:4 Sebab ternyata ada orang tertentu
yang telah masuk menyelusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang
telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang yang fasik,
yang menyalahgunakan kasih karunia Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu
mereka, dan yang menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita, Yesus
Kristus.
Ini awasan bagi kita, ada yang
menyelusup. Kalau dibaca ini orang-orang yang telah lama, bukan
orang baru. Ini jadi awasan bagi orang-orang yang lama, jangan jadi yang terkemudian, terus sampai
garis akhir. Termasuk kami yang tinggal di pastori, orang-orang lama. Jangan sampai kita ditentukan untuk dihukum.
Kita menikmati ayapan Allah tetapi hanya menyelusup dalam penggembalaan sampai
akhirnya dihukum oleh Tuhan.
Kalau tergembala sungguh-sungguh
dan mau disucikan pasti bisa berubah. Jadi tidak ada yang tidak bisa berubah,
semua bisa berubah! Saya tempramen tetapi bisa berubah.
Pertanyaannya siapa yang tidak
berubah? Tadi dikatakan ada 6 tempayan untuk pembasuhan menurut adat istiadat
orang Yahudi. Adat istiadat itu kebiasaan. Jadi yang tidak berubah adalah orang
yang tergembala tetapi
hanya kebiasaan, bukan kebutuhan.
Siang hari ini bawalah nikah kita
dalam penggembalaan, isi dengan Firman pengajaran yang benar. Itu
berarti kita sedang mengundang pribadi Yesus dalam nikah kita, yang rusak, yang hancur dan pahit bisa
diperbaiki semuanya.
Apa yang diubahkan?
a)
Yohanes
2:3
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata
kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
Kekurangan
air anggur tetapi dibilang habis. Ini tabiat kuatir. Banyak kali nikah jadi
pahit karena kuatir. Suami kuatir tidak bisa memenuhi kebutuhan isteri dan
anak-anak sehingga kerja di luar,
akhirnya tinggalkan isteri bertahun-tahun sehingga masuklah orang ketiga.
Alkitab katakan suami isteri boleh pisah sementara waktu untuk berpuasa.
I Korintus
7:5
7:5 Janganlah kamu
saling menjauhi, kecuali dengan persetujuan bersama untuk sementara waktu,
supaya kamu mendapat kesempatan untuk berdoa. Sesudah itu hendaklah kamu
kembali hidup bersama-sama, supaya Iblis jangan menggodai kamu, karena kamu
tidak tahan bertarak.
I Corinthians
7:5
7:5 Defraud ye not
one the other, except it be with consent for a time, that ye may give
yourselves to fasting and prayer; and come together again, that Satan
tempt you not for your incontinency.
Kekuatiran ini yang sering membuat nikah jadi pahit. Kalau sudah kuatir pasti membesar-besarkan
masalah. Yang masalah sepeleh jadi besar, yang besar jadi perang dunia. Tetapi
kalau tergembala, bisa menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan.
I Petrus
5:7 (Perikop: gembalakanlah kawanan domba)
5:7 Buanglah ragi
yang lama itu, supaya kamu menjadi adonan yang baru, sebab kamu memang tidak
beragi. Sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus.
Orang yang
tergembala bisa menyerahkan kekuatiran kepada Tuhan sehingga masalah besar
menjadi kecil, masalah kecil dihilangkan lewat kuasa Firman penggembalaan.
b)
Yohanes
2:5
2:5 Tetapi ibu
Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu,
buatlah itu!"
Ayat 2 ini
bicara tentang ketaatan. Jadi yang kedua diubahkan tabiat tidak taat menjadi
taat pada
Firman apapun resikonya. Ini beresiko, air dalam tempayan untuk cuci kaki dibawa kepada pemimpin pesta. Kalau seandainya tidak jadi anggur lalu
ditanya pemimpin pesta air dari mana itu? Air cuci kaki. Pasti marah dan dia dipecat! Untuk taat pada Firman memang
beresiko. Kadang tidak bisa taat karena gunakan logika pikiran daging kita.
Kita bilang mana
bisa! Yesus
bilang cedok bawa kepada pemimpin pesta, kita bilang jangan dulu, nanti saya
dipecat, ini air cuci kaki! Kalau pakai logika tidak
terjadi mujizat, tidak tertolong. Tanggalkan semua itu untuk bisa menerima Firman. Firman kita terima dengan iman. Iman lebih
tinggi dari logika. Kalau iman bisa menerima maka logika juga bisa menerima Firman.
Taat saja
maka mujizat pasti terjadi. Lihat saja contoh-contoh dalam Alkitab. Abraham persembahkan anakmu di atas gunung
Moria, Abraham taat mujizat terjadi. Di atas gunung Tuhan disediakan, dia
bertemu dengan Yehova Jireh.
Musa seberangi laut Teberau, dia berangkat dan terbelah laut. Janda di Sarfat “buatkan
bagiku sepotong roti kecil, setelah itu baru buat bagimu dan anakmu. Sesungguhnya
minyak dan tepung itu tidak akan habis” dia taat dan mujizat terjadi. Kalau taat mujizat terjadi, kalau tidak
taat tidak tahu apa yang terjadi. Ayo belajar untuk taat pada Firman, mujizat
pasti terjadi. Jangan pakai
logika, pakai iman.
c)
Yohanes
2:9
2:9 Setelah
pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu — dan ia tidak
tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya
— ia memanggil mempelai laki-laki,
Mengecap itu dengan lidah, ini lidah yang diubahkan. Kalau
kita tergembala sungguh-sungguh maka tabiat kuatir diubahkan menjadi menyerah
sepenuh, tabiat tidak taat menjadi taat dan lidah yang tadinya kotor, lidah yang tadinya banyak berkata
sia-sia, suka gosip dan fitnah
serta bersungut-sungut diubahkan menjadi berkata-kata yang baik, bisa bersaksi, menyembah
memuliakan Tuhan.
Efesus
4:29
4:29 Janganlah ada
perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk
membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih
karunia.
Kadangkala
dalam rumah tangga lidah ini membuat pertengkaran. Biasanya suami tidak
mengerti, isteri sudah capek- capek, suami ngomong saja sembarang sampai isteri tersinggung.
Ayo bawa hidup kita dalam penggembalaan supaya lidah kita diubahkan,
bisa mengucap syukur, bersaksi, menyembah memuliakan Tuhan, perkataan-perkataan
yang menjadi berkat, sampai
suatu saat tidak salah lagi dalam perkataan, itulah orang yang sempurna.
Yang pertama
merasakan manisnya air anggur itu adalah lidah. Jadi lidah ini yang menentukan manis tidaknya nikah kita. Coba periksa, kenapa
nikah sampai sekarang pahit asam terus. Lidahnya bagaimana? Salah sedikit isteri langsung kaki 4, kaki pendek, kaki panjang, binatang hutan semua disebutkan. Semakin suci perkataan kita, semakin manis
nikah kita, air anggur baru melimpah di dalam nikah kita. Kalau sekarang selain
di mulut, perkataan itu ada di jari, di jempol. Tidak puas di mulut, di jempol,
status di media sosial dan lain-lain. Coba kalau kelakuan suaminya atau kelakuan
isterinya di upload di media sosial lalu dibaca suami atau isterinya, apakah
tidak malu? Malah jadi tambah bertengkar.
Kadang juga tidak sadar di mimbar kesaksian kekurangan
pasangan kita diungkap di situ. Saksikan saja keubahan hidup kita, jangan
kait-kaitkan dengan orang lain terutama sesama dalam rumah tangga.
Ketika sudah
tidak salah dalam perkataan maka kita sempurna, itu puncak kemanisan, nikah
jasmani bisa masuk nikah yang rohani.
Yakobus
3:2
3:2 Sebab kita
semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya,
ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.
3
hal ini dulu dibaharui sampai mulut. Hatinya tidak kuatir lagi, hatinya hati yang taat, mulutnya mulut yang
baik, perkataan yang baik. Hasilnya:
a)
Air
menjadi air anggur. Artinya Tuhan mampu menghapus kemustahilan. Jangan putus asa, jangan kecewa, jangan pesimis
kalau menghadapi nikah yang sampai sekarang masih pahit. Mungkin nikahnya sudah rusak, sudah mustahil
diperbaiki, mungkin suami atau isteri sudah mau tinggalkan, tidak mau lagi
sama-sama. Tetapi kalau kita mau
tergembala, mau disucikan dan dibaharui, maka nikah yang rusak bisa diperbaiki
dan pulih kembali. Saya melayani di Tonusu, Diora dan Tentena tidak ada yang
nikahnya baik-baik, semua nikahnya bermasalah, tetapi lewat Firman penggembalaan bisa diperbaiki.
Yang tergembala jarak jauh mungkin menghadapi nikah
yang tercerai, terpisah, pahit, tidak ada yang mustahil. Bawa dulu hidup kita
tergembala, diisi Firman, disucikan, dibaharui maka semua bisa diatasi. Yesus Gembala baik sanggup menghapus
kemustahilan. Mungkin siang ini Tuhan belum menolong, tetapi yakin
Yesus menolong tepat pada waktunya.
b)
Yohanes
2:10
2:10 dan berkata
kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah
orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur
yang baik sampai sekarang."
Rumus nikah
dunia itu baik menjadi kurang baik. Waktu pertama kali menikah bulan madu,
madunya banyak. Begitu lama perjalanan nikahnya madunya habis tinggal tawonnya
yang ada, saling menyengat. Tetapi nikah Kristen yang tergembala dan disucikan,
semakin lama nikah itu semakin baik, semakin indah. Sampai yang paling
baik dan terindah ketika kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Yesus sumber air anggur yang manis dalam nikah kita. Undang
Yesus masuk dalam nikah kita, bawa diri kita, pribadi kita, keluarga kita
tergembala dalam binaan Firman pengajaran, disucikan dan dibaharui, maka Yesus Gembala baik memperbaiki
semuanya. Yang
rusak, yang pahit, jadi baik, jadi manis, sampai sempurna.
Untuk
memberikan air anggur yang manis kepada kita, di kayu salib Yesus rela meneguk
air anggur asam bercampur empedu. Disodorkan ke mulut Yesus dan ketika Yesus
meneguknya, Dia berkata sudah
selesai. Semoga siang ini perkataan Yesus menjadi nyata dalam nikah kita “sudah selesai”. Masalah apapun sudah selesai, kembali menjadi
baik, kembali menjadi manis, sampai
yang termanis kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Yohanes
19:28-30
19:28 Sesudah itu,
karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya
genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"
19:29 Di situ ada
suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah
dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut
Yesus.
19:30 Sesudah Yesus
meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia
menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.
Kalau
sekarang belum ditolong, jangan dulu putus asa dan kecewa. Tetap tergembala dan terus tergembala, tekuni,
terus disucikan. Tidak tersembunyi kuasa Tuhan, Dia mampu menolong. Nikah orang lain ditolong maka nikah kita juga
pasti ditolong tepat pada waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar