Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes
11:37-40
11:37 Tetapi
beberapa orang di antaranya berkata: "Ia yang memelekkan mata orang buta,
tidak sanggupkah Ia bertindak, sehingga orang ini tidak mati?"
11:38 Maka
masygullah pula hati Yesus, lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah
gua yang ditutup dengan batu.
11:39 Kata
Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu,
berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia
mati."
11:40 Jawab
Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau
akan melihat kemuliaan Allah?"
Dalam cerita tentang Lazarus yang dibangkitkan ini,
Tuhan memperhadapkan 2 pilihan kepada kita dan ini tergantung dari sikap kita.
1.
Kuasa
kebangkitan kita akan alami kalau sikap kita percaya pada perkataan Yesus.
"Bukankah
sudah Kukatakan kepadamu”jadi kita percaya pada perkataan Yesus = hati melembut
menerima Firman.
2.
Kematian rohani
dan jasmani kalau bersikap seperti Marta yang mempertahankan batu kubur = keras
hati, tidak mau percaya Firman bahkan menolak Firman karena mempertahankan
kebusukan-kebusukan. Marta katakan"Tuhan, ia sudah berbau,
sebab sudah empat hari ia mati.", ini keras hati karena mempertahankan
kebusukan-kebusukan.
Jadi tergantung sikap kita mengalami kebangkitan atau
kematian. Kalau melembut mengalami kuasa kebangkitan Yesus, kalau keras hati
mengalami kematian. Jika keras hati dipertahankan maka hati itu sekeras Firaun,
dia tidak bisa bertobat dan betul-betul mengalami kematian. Firaun sampai 10 kali
dikatakan mengeraskan hati dan 3 kali dikatakan Tuhan yang mengeraskan hatinya.
Keluaran 7:14-16
7:14
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak
membiarkan bangsa itu pergi.
7:15 Pergilah
kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai;
nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang
tadinya berubah menjadi ular.
7:16 Dan
katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu
untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku
di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
Praktek keras hati kita lihat dari Firaun. Kita lihat
ini bukan untuk kita ikuti.
1.
Menolak
membiarkan bangsa Israel pergi beribadah kepada Tuhan. Artinya bagi kita tidak
setia dalam ibadah pelayanan, bahkan tidak mau beribadah melayani Tuhan dan
menghalangi-halangi orang lain beribadah.
2.
“sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan” berartitidak mau mendengarkan Firman, tidak mau taat pada
Firman Tuhan. Termasuk tidak mau taat pada orang tua jasmani dan juga tidak mau
taat pada orang tua rohani yaitu gembala. Kebijakan gembala dilawan terus. Seorang
gembala punya pandangan jauh ke depan karena dia memimpin jemaat kepada Yesus, jadi
kebijakannya bukan berangkat dari dirinya sendiri.
Pada zaman Nuh, roh tidak taat ini melanda semua
lapisan masyarakat dari orang tua sampai anak kecil. Buktinya waktu Nuh
diselamatkan di dalam air bah dari hukuman air bah, tidak ada anak kecil yang
selamat. Jangankan anak kecil, kaum muda remaja tidak ada yang diselamatkan.
Hanya Nuh bersama isteri, anak-anak Nuh bersama isteri-isteri mereka.
I Petrus 3:20-21
3:20 yaitu kepada roh-roh mereka yang dahulu pada
waktu Nuh tidak taat kepada Allah, ketika Allah tetap menanti dengan sabar
waktu Nuh sedang mempersiapkan bahteranya, di mana hanya sedikit, yaitu delapan
orang, yang diselamatkan oleh air bah itu.
3:21 Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu
baptisan — maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan
untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah — oleh kebangkitan Yesus
Kristus,
Di dalam Alkitab ada beberapa contoh kehidupan yangpunya
potensi yang luar biasa tetapi tidak taat sehingga binasa.
a)
Absalom, potensinya
luar biasa, dia anak raja, kaya, putera mahkota dia yang akan menjadi raja
menggantikan Daud, rambutnya indah.
II Samuel 14:25-26
14:25 Di seluruh
Israel tidak ada yang begitu banyak dipuji kecantikannya seperti Absalom. Dari
telapak kakinya sampai ujung kepalanya tidak ada cacat padanya.
14:26 Apabila ia
mencukur rambutnya — pada akhir tiap-tiap tahun ia mencukurnya karena menjadi
terlalu berat baginya — maka ditimbangnya rambutnya itu, dua ratus syikal
beratnya, menurut batu timbangan raja.
Tetapi Absalom
tidak taat, bahkan dia memberontak terhadap ayahnya. Dia mau menjadi raja dan
mau membunuh papanya sendiri. Sekarang banyak juga terjadi dalam rumah tangga
dan dalam gereja. Anak-anak begitu sudah punya potensi, dia memberontak melawan
orang tua. Dalam penggembalaan, begitu sudah diberkati, sudah dipakai oleh
Tuhan, memberontak terhadap gembalanya. Kalau kami hamba Tuhan, begitu sudah
berhasil dalam pelayanan, sudah diberkati malah memberontak terhadap mentornya,
pembinanya, lawan gurunya.
Akibatnya:
II Samuel 18:9,14-15
18:9 Kebetulan
Absalom bertemu dengan orang-orang Daud. Adapun Absalom menunggangi bagal.
Ketika bagal itu lewat di bawah jalinan dahan-dahan pohon tarbantin yang besar,
tersangkutlah kepalanya pada pohon tarbantin itu, sehingga ia tergantung antara
langit dan bumi, sedang bagal yang dikendarainya berlari terus.
18:14 Tetapi
Yoab berkata: "Aku tidak mau membuang-buang waktu dengan kau seperti
ini." Lalu diambilnyalah tiga lembing dalam tangannya dan ditikamkannya ke
dada Absalom, sedang ia masih hidup di tengah-tengah dahan pohon tarbantin itu.
18:15 Kemudian
sepuluh bujang, pembawa senjata Yoab, mengelilingi Absalom, lalu memukul dan
membunuh dia.
Rambutnya yang
hebat tersangkut di dahan. Segala potensi yang dia miliki justru menjadi penyebab
hidupnya terkatung-katung, tidak jelas hidupnya, sampai binasa. Saya tidak mau pelayanan
saya terkatung-katung karena saya memberontak terhadap guru, pembina dan
gembala saya. Saya tidak mau anak-anak saya terkatung-katung hidupnya karena
melawan saya. Saya tidak mau juga jemaat terkatung-katung hidupnya karena
melawan penggembalaan, jangan! Apalagi sampai binasa.
b)
Contoh kedua ini
juga kaum muda yaitu orang muda yang kaya tetapi tidak mau taat pada Yesus,
bahkan meninggalkan Yesus.
Matius 19:16-23
(Perikop: Orang muda yang kaya)
19:16 Ada
seorang datang kepada Yesus, dan berkata: "Guru, perbuatan baik apakah
yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?"
19:17 Jawab
Yesus: "Apakah sebabnya engkau bertanya kepada-Ku tentang apa yang baik?
Hanya Satu yang baik. Tetapi jikalau engkau ingin masuk ke dalam hidup,
turutilah segala perintah Allah."
19:18 Kata orang
itu kepada-Nya: "Perintah yang mana?" Kata Yesus: "Jangan
membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta,
19:19 hormatilah
ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri."
19:20 Kata orang
muda itu kepada-Nya: "Semuanya itu telah kuturuti, apa lagi yang masih
kurang?"
19:21 Kata Yesus
kepadanya: "Jikalau engkau hendak sempurna, pergilah, juallah segala
milikmu dan berikanlah itu kepada orang-orang miskin, maka engkau akan beroleh
harta di sorga, kemudian datanglah ke mari dan ikutlah Aku."
19:22 Ketika
orang muda itu mendengar perkataan itu, pergilah ia dengan sedih, sebab banyak
hartanya.
19:23 Yesus
berkata kepada murid-murid-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya sukar
sekali bagi seorang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga.
Dalam Injil yang
lain dikatakan seorang pemimpin. Orang muda, kaya, seorang pemimpin lagi, ini
menantu idaman. Tetapi dia tidak taat kepada Yesus, berarti tidak taat pada
gembala, tidak taat pada Firman pengajaran. Sehingga tadi dikatakan sukar masuk
kerajaan sorga. Akibatnya gagal total di tengah-tengah kesuksesan. Secara
jasmani sukses tetapi gagal secara rohani. Tidak bisa masuk kerajaan sorga.
Buat apa punya segala-galanya tetapi tidak masuk kerajaan sorga.
3.
Merasa benar sendiri.
Firaun ini tidak mau mengaku salahnya malah mempersalahkan Musa. Sampai yang
terakhir dia berkata pada Musa “awas jangan lihat mukaku, kalau lihat mukaku
kau mati!”. Musa berkata tepat katamu, aku tidak akan melihat mukamu lagi.
Betul memang Firaun habis binasa.
Akibatnya:kematian,
dari tulah pertama sampai kesepuluh itu semua kematian. Kita ambil 1 tulah saja
yaitu tulah air menjadi darah. Akibat keras hati air menjadi darah. Gali sumur
air jadi darah, ambil air dari sungai, cari mata air, darah semua.
Air jadi darah artinya:
1.
Air menjadi
darah tidak bisa diminum, jadi akibatnya haus terus tidak pernah puas.
Keluaran 7:17-19,24
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang
berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di
tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah
menjadi darah,
7:18 dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati,
sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air
dari sungai Nil ini.”
7:19 TUHAN berfirman kepada Musa: “Katakanlah kepada
Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir,
ke atas sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada
mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah
Mesir, bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu.”
7:24 Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar
sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air
sungai Nil.
Mesir itu dunia, sungai Nil itu arus dunia. Orang
Mesir mencari air menggali-gali di sekitar sungai Nil, artinya sekarang mencari
kepuasan di dunia lewat apa saja tetapi tidak pernah puas. Sampai mencari
kepuasan lewat berbuat dosa.
2.
Air menjadi
darah itu tanda kematian, jadi akibatnya mati rohani sampai binasa selamanya di
neraka.
Keluaran 7:15
7:15 Pergilah
kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah
dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah
menjadi ular.
Sungai Nil
menunjukan arus kehidupan dunia, sumber kehidupan di dunia dan juga cara hidup
manusia di dunia. Firaun atau setan setiap pagi datang ke sungai Nil untuk
mandi, segala kotorannya dibuang di situ. Artinya setan mau menanamkan
pengaruh-pengaruh yang negatif disetiap sisi kehidupan kita manusia. Sehingga
banyak orang bekerja dengan cara yang tidak benar, sekolah dengan cara yang
tidak baik. Dapat ijazah dengan carayang tidak betul.
Cara hidupnya
tidak benar dan tidak suci. Itu pengaruh negatif yang ditaruh dan ditanamkan
oleh setan. Dan karena manusia sudah menjalin itu, membuat dia menjadi keras
hati. Kalau diingatkan mau dibawa pada yang benar, dia keras hati.
Bagaimana cara
keluar dari Tuhan menghadapi pengaruh dari setan yang membuat manusia keras
hati? “Nantikanlah dia di tepi sungai Nil”berarti
sebelum Firaun datang, Musa sudah lebih dahulu ada di situ. Artinya bagi kita harus
gerak cepat lebih cepat dari setan supaya tidak tertanam pengaruh-pengaruh
negatif dari setan. Prakteknya:
1. Awali
hari dengan doa penyembahan. Jangan sudah kerja ternyata tidak menyembah. Saya
hamba Tuhan, sebelum memulai pelayanan sepanjang hari doa penyembahan
dulu.Sidang jemaat kerja di dunia, pagi bangun tidur, doa penyembahan dulu.
Makanya jangan bangun kesiangan supaya bisa doa. Kita tahu jam berapa kita
bangun, yahkita bangun menyembah supaya 1 hari itu tidak hilang. Kalau tidak
doa pagi, setan sudah menanamkan pengaruh negatifnya, 1 hari terhilang dikuasai
setan. Bisa marah-marah berbuat dosa ini dan itu, karena sudah dikuasai setan.
Sudah terlanjur masuk pengaruh negatif. Begitu bangun bisa masuk pikiran jahat,
terjadi pertengkaran, karena tidak diawali doa penyembahan. Sesibuk apapun kita
awali pagi dengan doa penyembahan.
2.
Jangan
berlambat-lambat untuk perkara yang rohani. Nanti setan sudah dahulu, sudah
terlanjur masuk pengaruh negatif, sudah tidak bisa kita lakukan aktivitas yang
rohani. Mau bertobat cepat, mau melayani cepat, lakukan dengan segera, tidak
usah berlambat-lambat, nanti didahului oleh setan. Kita mau praktek Firman,
tetapi karena berlambat-lambat setan masuk “kamu tidak bisa itu, susah”.
Dalam doa
penyembahan itu Tuhan memberikan kekuatan kepada kita untuk bisa melakukan
Firman sepanjang hari. Dalam Tabernakel doa penyembahan itu kena pada alat
mezbah dupa emas, letaknya di depan pintu tirai. Secara rohani pintu tirai menunjuk
proses perobekan daging. Ingat waktu Yesus disalibkan, dagingnya dirobek-robek
sampai Dia mati di kayu salib dan pintu tirai terbelah. Jadi doa penyembahan
merupakan proses perobekan daging, terutama daging yang paling keras itulah
hati, ini yang mau dirobek. Keras sekeras batu kubur, sekeras batu amril, batu
intan.
Zakharia 7:11-12
7:11 Tetapi
mereka tidak mau menghiraukan, dilintangkannya bahunya untuk melawan dan
ditulikannya telinganya supaya jangan mendengar.
7:12 Mereka
membuat hati mereka keras seperti batu amril, supaya jangan mendengar
pengajaran dan firman yang disampaikan TUHAN semesta alam melalui roh-Nya
dengan perantaraan para nabi yang dahulu. Oleh sebab itu datang murka yang
hebat dari pada TUHAN.
Hati yang keras
ini dirobek lewat pedang Firman dan dengan penyembahan dipercepat proses
perobekan daging, diubahkan menjadi hati yang lembut.
Praktek hati
yang lembut, kebalikan dari keras hati tadi.
1.
Setia
berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan, tidak mau terhalang dan
tidak mau menjadi penghalang bagi orang lain untuk beribadah melayani Tuhan.
2.
Taat
dengar-dengaran pada Firman apapun resikonya. Mulai dari kita dulu yang sudah
dalam pengajaran harus taat. Banyak kali orang diluar sana mencibir “kamu
bilang benar, bilang suci, menghakimi orang padahal hidupmu lebih jelek dari torang!”
itu karena sudah dalam pengajaran tetapi tidak mau taat pada Firman pengajaran!
Kita ini sudah dalam pengajaran, prakteknya mana! Orang di luar sana mau masuk
tetapi dari diri kita sendiri tidak ada praktek.
3.
Bukan
menyalahkan orang tetapi menyelesaikan dosa sehingga bisa hidup benar dan suci.
Jadi kalau
disimpulkan hati yang lembut itu setia berkobar, taat dengar-dengaran serta
benar dan suci, maka kita menjadi hamba Tuhan seperti biji mata Tuhan, hamba
Tuhan seperti nyala api. Nyala api itu menunjuk setia berkobar-kobar, menunjuk
kesucian dan juga menunjuk ketaatan, seperti Yesus taat sampai mati di kayu
salib.
Ibrani 1:7
1:7 Dan tentang
malaikat-malaikat Ia berkata: "Yang membuat malaikat-malaikat-Nya menjadi
badai dan pelayan-pelayan-Nya menjadi nyala api."
Ibrani 1:7
(Terjemahan Lama)
1:7 Maka akan
hal segala malaekat itu demikian kata-Nya: Ia menjadikan segala malaekat-Nya
angin, dan pesuruh-Nya nyala api;
Jadi hamba Tuhan
pelayan Tuhan itu pesuruh Tuhan. Kata pesuruh itu artinya kalau disuruh iya,
taat. Bukan “jangan dulu Tuhan” tidak akan dipakai orang seperti itu.
Jadi kalau kita
setia, taat, suci, kita adalah pelayan Tuhan bagaikan nyala api. Takhta Tuhan
dari nyala api.
Daniel 7:9
7:9 Sementara
aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya;
pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya
dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
Artinya kalau
kita melayani Tuhan dengan setia, berkobar-kobar, taat dan suci maka hidup kita
bersuasana takhta Tuhan. Kita masih hidup di dunia tetapi kita merasakan
suasana takhta Tuhan. Apa itu suasana takhta Tuhan? Takhta Tuhan disebut takhta
kasih karunia.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu
marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya
kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan
kita pada waktunya.
Jadi hidup kita bersuasana takhta Tuhan artinya hidup
kita bersuasana kasih karunia Tuhan. Ini lebih dari juta-juta bahkan milliar.Kasih
karunia Tuhan dapat menolong, bahkan menolong sampai yang mustahil tepat pada
waktunya. Waktunya Tuhan, bukan waktunya kita. Seringkali kita maunya
cepat-cepat, padahal waktu Tuhan belum, tunggu dulu. Ada waktunya Tuhan, tidak
terlalu cepat, tidak terlambat. Jadi ketika kita belum mendapat pertolongan
Tuhan, apa yang kita lakukan?
1.
Periksa
kesetiaan.Saya sudah kurang setia, terutama dalam doa pagi, doa penyembahan.
2.
Periksa ketaatan.
Saya sudah banyak dengar Firman tetapi cuma di otak, belum mampu lakukan. Ayo
kita mohon kepada Tuhan supaya diberikan kemampuan, dari kita kemauan dan Tuhan
yang memampukan.
3.
Periksa dosa,
periksa kebenaran dan kesucian hidup kita. Kalau masih ada sesuatu yang salah
ayo perbaiki! Kita ini dalam penggembalaan untuk diperbaiki. Kita sudah
melewati yang salah-salah itu, masakan sudah melangkah maju lalu mau mundur
pada yang salah. Yang salah diperbaiki lewat Firman Tuhan.
Kalau semua sudah diperbaiki maka kasih karunia Tuhan
memampukan kita untuk tahan menanti kedatangan Yesus kedua kali.
Wahyu 22:20-21
22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang
semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah,
Tuhan Yesus!
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai
kamu sekalian! Amin.
Dia mau datang sebagai Raja Mempelai Pria Sorga menjemput
kita Mempelai WanitaNya. Kenapa saya katakan kasih karunia memampukan kita
untuk tahan menanti? Karena seringkali kita yang sudah diperbaiki, ada godaan,
ada ancaman datang, ada paksaan untuk kembali pada hidup yang lama, kembali
kepada kesalahan-kesalahan yang lalu. Kasih karunia Tuhan memampukan kita untuk
tahan menanti, tidak mau mundur, terus maju sampai garis finish. Ada godaan,
godaan dunia, godaan dosa, mungkin sampai ada ancaman, mendapat perlakuan yang
tidak baik untuk memaksa kita menyetujui sesuatu yang salah, yang dulu kita
lakukan dan kita tidak mau lagi seperti itu, kasih karunia Tuhan memampukan
kita untuk bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali. Banyak tantangan,
pergumulan dan persoalan kita hadapi, sebagai gembala saya mendengar curhat
dari jemaat, saya punya pergumulan, jemaat punya pergumulan, semua punya pergumulan.
Kita mohon kasih karunia Tuhan, tetap pertahankan kesetiaan, tetap pertahankan
ketaatan, kebenaran dan kesucian.
Wahyu 22:21
22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai
kamu sekalian! Amin.
Jangan takut, mau diapa-apakan terserah, mau dibilangi
ini itu, mau dibongkarlah dan lain sebagainya terserah, kasih karunia yang
menyertai, lebih hebat dari orang-orang yang mau menghancurkan kita, lebih kuat
dari pada mereka yang mau mengintimidasi kita. Kita hidup dalam kasih karunia
Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar