Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat
26:14-17 (Perikop: Kutuk)
26:14 "Tetapi jikalau kamu tidak mendengarkan
Daku, dan tidak melakukan segala perintah itu,
26:15 jikalau kamu menolak ketetapan-Ku dan hatimu
muak mendengar peraturan-Ku, sehingga kamu tidak melakukan segala perintah-Ku
dan kamu mengingkari perjanjian-Ku,
26:16 maka Aku pun akan berbuat begini kepadamu, yakni
Aku akan mendatangkan kekejutan atasmu, batuk kering serta demam, yang membuat
mata rusak dan jiwa merana; kamu akan sia-sia menabur benihmu, karena hasilnya
akan habis dimakan musuhmu.
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu
akan dikalahkan oleh musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai
kamu, dan kamu akan lari, sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
Pada pasal 26 ini
Tuhan memperhadapkan 2 pilihan kepada kita yaitu berkat atau kutuk. Sikap kita
terhadap Firman menentukan kita menerima berkat atau kutuk. Kalau kita taat
pada Firman kita menerima berkat, kalau tidak taat pada Firman maka akan
menerima kutuk. Kutuk pertama kali ada akibat ketidaktaatan Adam dan Hawa di
taman Eden dan mereka diusir dari hadirat Tuhan. Ternyata manusia yang telah
terusir dari taman Eden ke dunia, tetap tidak mau taat pada Firman Tuhan,
sehingga nanti akan diusir lagi oleh Tuhan dari dunia ke neraka.
Matius 7:21-23
7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan,
Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan
kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru
kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir
setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
7:23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada
mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu
sekalian pembuat kejahatan!"
Yang taat itu masuk
ke dalam sorga. Yang tidak taat diusir. Diusir ke mana? Yang pasti ke neraka.
Sebab itu perlu penyucian yang tegas dalam gereja supaya gereja tidak terusir
tetapi bisa kembali ke Firdaus. Itu yang digambarkan ketika Yesus membersihkan
Bait Allah.
Markus 11:15-19
11:15 Lalu tibalah Yesus dan murid-murid-Nya di
Yerusalem. Sesudah Yesus masuk ke Bait Allah, mulailah Ia mengusir orang-orang
yang berjual beli di halaman Bait Allah. Meja-meja penukar uang dan
bangku-bangku pedagang merpati dibalikkan-Nya,
11:16 dan Ia tidak memperbolehkan orang membawa
barang-barang melintasi halaman Bait Allah.
11:17 Lalu Ia mengajar mereka, kata-Nya: "Bukankah
ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa bagi segala bangsa? Tetapi kamu
ini telah menjadikannya sarang penyamun!"
11:18 Imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat mendengar
tentang peristiwa itu, dan mereka berusaha untuk membinasakan Dia, sebab mereka
takut kepada-Nya, melihat seluruh orang banyak takjub akan pengajaran-Nya.
11:19 Menjelang malam mereka keluar lagi dari kota.
Yesus menyucikan Bait
Allah dengan cara mengusir. Bait Allah menunjuk pribadi kita, menunjuk juga
ibadah pelayanan. Mengusir menunjuk penyucian yang tegas, seperti kasar dan
menimbulkan sengsara bagi daging. Lewat apa gereja disucikan?
1. Lewat
Firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran bagaikan cambuk yang
berdesik-desik.
Yesaya 28:15
28:15 Karena kamu telah berkata: "Kami
telah mengikat perjanjian dengan maut, dan dengan dunia maut kami telah
mengadakan persetujuan; biarpun cemeti berdesik-desik dengan kerasnya, kami
tidak akan kena; sebab kami telah membuat bohong sebagai perlindungan kami, dan
dalam dusta kami menyembunyikan diri,"
2. Lewat
percikan darah, sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena kebenaran. Ini
penyucian yang tegas yang dibutuhkan oleh gereja Tuhan supaya kita tidak kena
kutuk tetapi menerima berkat dari Tuhan.
Tujuan penyucian yang
tegas supaya:
1. Tragedi
taman Eden tidak terulang lagi, jangan sampai kita terusir lagi. Waktu Adam dan
Hawa jatuh dalam dosa, berbuat dosa, diusir dari taman Eden itu suasana
kutukan, penderitaan. Tetapi herannya manusia yang hidup di dunia ini dalam kutukan
dan penderitaan, masih juga tidak mau taat pada Firman Tuhan, masih melawan
Firman bahkan tidak mau mendengarkan Firman. Kehidupan seperti ini akan diusir
dari hadapan Tuhan, dari dunia ke neraka, masuk penderitaan kekal
selama-lamanya.
2. Supaya
manusia bisa kembali ke taman Eden, Firdaus yang akan datang, itulah kerajaan
1000 tahun damai. Kita mau dibawa kembali ke sana, tempat manusia yang segambar
dengan Allah.
Sekalipun sekarang
kita belum berada di Firdaus, tetapi suasana Firdaus itu sudah kita rasakan.
Itu yang diajarkan oleh Yesus dalam doa Bapa Kami. Salah satu kalimat dalam doa
Bapa kami “jadilah kehendakMu di bumi seperti di sorga”. Masih di bumi tetapi
sudah bersuasana sorga, susasana Firdaus.
Matius 6:8-10
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka, karena Bapamu
mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di
sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
6:10 datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
bumi seperti di sorga.
Jadi Yesus
mengajarkan, bahwa sekalipun kita masih berada di dunia yang terkutuk ini
tetapi suasana Firdaus, suasana sorga sudah kita rasakan dan harus kita
rasakan. Mulai di bumi ini kita rasakan sampai nanti betul-betul masuk dalam
kerajaan sorga. Bagaimana supaya kita merasakan suasana Firdaus? Jawabannya dalam
doa Bapa kami yaitu jadilah kehendakMu. Artinya kita harus melakukan kehendak
Tuhan di bumi ini. Apa kehendak Tuhan? kekudusan.
I Petrus 1:15-16
1:15 tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam
seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu,
1:16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
I Tesalonika 4:3-5
4:3 Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu,
yaitu supaya kamu menjauhi percabulan,
4:4 supaya kamu masing-masing mengambil seorang
perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan
penghormatan,
4:5 bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang
dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah,
Jadi kita harus
melakukan kehendak Tuhan di bumi yaitu hidup kudus sampai kudus seperti Yesus. Jadi
ukurannya Yesus. Bukan kudus menurut manusia, tetapi menurut Yesus, menurut
Firman. Penting penyucian yang tegas, harus kita alami, supaya kita tidak
terusir dari hadapan Tuhan ke neraka, tetapi kita kembali ke Firdaus.
Apa yang harus
disucikan?
1. Nikah
rumah tangga. Mengapa? Waktu Tuhan menciptakan langit dan bumi, di penghujung
hari ke-6 Tuhan menciptakan sepasang nikah yang segambar dengan Allah
Tritunggal dan mereka ditempatkan di taman Edan. Itulah nikah Adam dan Hawa.
Tetapi dalam Kejadian pasal 3 nikah itu dirusak oleh iblis sehingga nikah
terusir dari hadirat Tuhan, nikah terkutuk. Nikah itu ciptaan yang paling
mulia, hanya diberikan kepada manusia, tidak kepada makhluk yang lain. Tetapi
ciptaan yang paling mulia ini dirusak oleh setan.
Nikah ini yang mau dipulihkan oleh Tuhan.
Makanya Alkitab dibuka dengan kitab Kejadian yang menceritakan nikah jasmani yang
sudah dirusak oleh setan dan tutup oleh kitab Wahyu yang menceritakan nikah
yang rohani, nikah yang sempurna. Jadi Tuhan mau memperbaiki nikah itu, Tuhan
mau memulihkan manusia yang rusak, tercemar dan terkutuk.
Tanda nikah yang rusak, tercemar dan terkutuk.
a) Kejadian
3:6,17
3:6 Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu
baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati
karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminya
pun memakannya.
3:17 Lalu firman-Nya kepada manusia itu:
"Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan dari buah
pohon, yang telah Kuperintahkan kepadamu: Jangan makan dari padanya, maka
terkutuklah tanah karena engkau; dengan bersusah payah engkau akan mencari
rezekimu dari tanah seumur hidupmu:
Ini tanda
pertama yaitu nikah yang terbalik. Isteri jadi kepala suami di dalam nikah. Seharusnya
Adam tegas “jangan makan, tidak boleh itu!” tetapi dia lebih mendengarkan suara
isterinya dari pada suara Firman. Hati-hati, kalau isteri sudah menjadi kepala
dalam nikah, siapa yang ada di situ? Ular! Mereka lari jauh bersembunyi dari
Tuhan tetapi dekat dengan ular. Kalau isteri sudah menjadi kepala dalam rumah
tangga, mau mengatur dan memerintah suami, maka Yesus tidak bisa menjadi kepala
di situ, tetapi ular atau setan yang menjadi kepala di situ. Setan itu
sumbernya dosa maka nikah itu bisa rusak, tercemar oleh dosa. Mungkin isteri
lebih tinggi pendidikannya atau lebih tinggi gajinya dari suami, tetap struktur
nikah yang benar dalam I Korintus 11:2 adalah Tuhan, Yesus, Suami baru isteri.
Isteri boleh mengusulkan tetapi yang mengambil keputusan tetap suami.
Akibatnya:
1) Terjadi
kawin campur.
Kejadian 6:1-3
6:1 Ketika manusia
itu mulai bertambah banyak jumlahnya di muka bumi, dan bagi mereka lahir
anak-anak perempuan,
6:2 maka anak-anak
Allah melihat, bahwa anak-anak perempuan manusia itu cantik-cantik, lalu mereka
mengambil isteri dari antara perempuan-perempuan itu, siapa saja yang disukai
mereka.
6:3 Berfirmanlah
TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena
manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun
saja."
Terjadi kawin campur, gelap dengan terang, yang
tidak satu iman, tidak satu pengajaran. Anak-anak Allah menikah dengan
anak-anak perempuan manusia. Anak-anak Allah adalah keturunan Adam dari jalur
Set.
Lukas 3:38
3:38 anak Enos, anak
Set, anak Adam, anak Allah.
Kejadian 4:25
4:25 Adam bersetubuh
pula dengan isterinya, lalu perempuan itu melahirkan seorang anak laki-laki dan
menamainya Set, sebab katanya: "Allah telah mengaruniakan kepadaku anak
yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya."
Ada yang menafsirkan ini malaikat karena mereka
katakan dalam kitab Ayub anak-anak Allah berkumpul lalu ada iblis di situ.
Tetapi dimentahkan oleh Yesus bahwa malaikat tidak kawin dan dikawinkan. Jadi
bukan malaikat.
Anak-anak manusia itulah keturunan Adam lewat
jalur Kain. Dalam surat I Yohanes dikatakan Kain berasal dari si jahat.
Ini terang dan gelap dipaksakan kawin. Kalau
sudah perempuan yang mengatur maka dampaknya pada buah nikah, terjadi kawin
campur.
2) Terjadi
kawin cerai
Lukas 17:22,26-27
17:22 Dan Ia berkata
kepada murid-murid-Nya: "Akan datang waktunya kamu ingin melihat satu dari
pada hari-hari Anak Manusia itu dan kamu tidak akan melihatnya.
17:26 Dan sama seperti
terjadi pada zaman Nuh, demikian pulalah halnya kelak pada hari-hari Anak
Manusia:
17:27 mereka makan dan
minum, mereka kawin dan dikawinkan, sampai kepada hari Nuh masuk ke dalam
bahtera, lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.
Terjadi
kawin cerai sampai kawin mengawinkan. Siapa saja yang diinginkannya, tidak ada
lagi ikatan yang sah, hanya kumpul-kumpul saja, seks bebas.
Nikah
jasmani ini harus disucikan oleh Firman pengajaran yang benar supaya mencapai
nikah yang rohani, nikah yang sempurna, pesta nikah Anak Domba Allah yaitu nikah
antara Yesus Mempelai Pria Sorga dengan Mempelai WanitaNya gereja yang
sempurna, untuk selanjutnya masuk Firdaus yang akan datang, kerajaan 1000 tahun
damai, kemudian kita berpindah ke Yerusalem Baru.
b) Kejadian
3:11-13
3:11 Firman-Nya:
"Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah
engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?"
3:12 Manusia itu
menjawab: "Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari
buah pohon itu kepadaku, maka kumakan."
3:13 Kemudian
berfirmanlah TUHAN Allah kepada perempuan itu: "Apakah yang telah
kauperbuat ini?" Jawab perempuan itu: "Ular itu yang memperdayakan
aku, maka kumakan."
Ada
kebenaran diri sendiri, sudah salah tetapi menutupi kesalahannya dengan cara
mempersalahkan orang lain, menyalahkan Tuhan, menyalahkan Firman sampai
mempersalahkan setan. Kebenaran diri sendiri itu putih tetapi kusta. Tidak
cukup hanya disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Firman pengajaran itu
cahaya Injil Kemuliaan. Pada umumnya cahaya itu putih. Putih disinari cahaya
putih, tidak kelihatan. Makanya perlu disucikan lewat percikan darah. Putih
dikasih merah baru kelihatan. Kalau disorot Firman pengajaran malah tampil
kebenaran diri sendiri, saya atur suami saya karena suami saya ijazahnya lebih
rendah dari saya, saya yang harus begini dan begitu. Makanya perlu dikasih
percikan darah, ujian.
Sebagai
contoh adalah Ayub. Ayub diuji habis-habisan. Dalam pasal 1 Ayub dikatakan suci
dan saleh serta takut akan Tuhan dan beribadah. Tetapi di pasal 32 ternyata
Ayub ada kebenaran diri sendiri, dia merasa lebih benar dari sesama dan lebih
benar dari Tuhan. Makanya perlu ujian habis-habisan sehingga Ayub bisa sadar
bahwa dalam dirinya ada kebenaran diri sendiri. Bayangkan sampai ketika
teman-temannya menghiburnya malah dia katakan “penghibur sialan kamu semua!”.
Ayub
32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan
mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus,
dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar
dari pada Allah,
Sampai
Tuhan berbicara langsung kepada Ayub karena Ayub merasa lebih benar dari Allah.
Jangan tunggu percikan darah, ujian habis-habisan baru mau sadar bahwa pada
diri kita ada kebenaran diri sendiri, terimalah Firman pengajaran yang benar.
Kalau
membaca kitab Ayub dan kitab Kejadian, dosa kebenaran diri sendiri justru
tumbuh subur di dalam nikah. Perlu penyucian yang tegas, penyucian yang seperti
kasar, sengsara bagi daging supaya dosa kebenaran diri sendiri dicabut sampai
ke akar-akarnya, tidak tumbuh lagi.
Pengalaman
saya 11 tahun menikah, kalau sudah ada kebenaran diri sendiri, tidak ada yang
baik. Awal-awal menikah saya merasa benar, jadi saya tidak mau minta ampun. Di
tengah jalan Tuhan ingatkan lagi, kamu hamba Tuhan, isteri jemaat pertama.
Karena sudah ada kebenaran diri sendiri maka gengsinya tinggi. Akhirnya saya
sadar dan mau minta maaf. Seringkali kebenaran diri sendiri di ikuti dengan
gengsi, harga diri yang tinggi. Adam takut disalahkan jadi dia tunjuk isterinya
“perempuan ini yang salah!”. Suami seringkali begitu, isteriku memang begitu,
padahal dia yang salah.
Itu nikah yang rusak, perlu disucikan dengan
Firman pengajaran yang benar, disucikan juga lewat percikan darah, maka nikah
itu bukan bersuasana kutuk tetapi bersuasana pesta. Nikah mau dibawa masuk
dalam pesta nikah Anak Domba Allah, mulai dari sekarang harus dirasakan suasana
itu. Suasana pesta, suasana kebahagiaan sorga yang tidak bisa dipengaruhi oleh
apapun yang ada di dunia ini.
2. Ibadah
pelayanan atau pakaian pelayanan yang harus disucikan. Ibadah dan nikah itu
satu, ibadah bermasalah maka nikah bermasalah, begitu juga sebaliknya. Makanya
2 hal ini perlu disucikan.
Maleakhi 2:13
2:13 Kamu berkata:
"Lihat, alangkah susah payahnya!" dan kamu menyusahkan Aku, firman
TUHAN semesta alam. Kamu membawa binatang yang dirampas, binatang yang timpang
dan binatang yang sakit, kamu membawanya sebagai persembahan. Akan berkenankah
Aku menerimanya dari tanganmu? firman TUHAN.
Kenapa ibadahnya
tidak berkenan kepada
Tuhan?
Maleakhi
2:14
2:14 Terkutuklah
penipu, yang mempunyai seekor binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang
dinazarkannya, tetapi ia mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan.
Sebab Aku ini Raja yang besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti
di antara bangsa-bangsa.
Dalam
kitab Maleakhi itu ada 10 kali bangsa Israel membantah Tuhan. Ayat 14 itu
bantahan yang keenam. Angka 6 itu angka daging. Banyak kali kita seperti bangsa
Israel, dagingnya terlalu kuat sehingga nikah dan ibadahnya bermasalah terus.
Beribadah
melayani tanpa kesucian = beribadah
dengan pakaian kotor. Contohnya imam besar Yosua melayani dengan pakaian kotor.
Imam besar itu penyelenggara kebaktian. Ini koreksi buat saya, saya hamba
Tuhan, saya gembala. Jangan sampai saya berdiri di hadapan jemaat, di hadapan
Tuhan tetapi berpakaian kotor, tahbisannya kotor, pelayannya kotor.
Zakharia 3:1-3
3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam
besar Yosua berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah
kanannya untuk mendakwa dia.
3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis
itu: "TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih
Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah
ditarik dari api?"
3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor,
waktu dia berdiri di hadapan Malaikat itu,
Kalau
dibiarkan tidak akan bisa masuk pesta kawin Anak Domba, karena yang masuk pesta
kawin Anak Domba Allah itu berpakaian pesta. Pakaian pesta itu adalah pakaian
putih berkilau-kilau. Bagaimana mau masuk
pesta nikah Anak Domba Allah kalau
pakaian kita kotor, pelayanan dan tahbisan kita kotor. Ini sudah masuk November, 2 bulan lagi tahun
ini habis. Ayo kita evaluasi tahbisan kita sepanjang
tahun ini, jangan-jangan kita melayani sepanjang tahun ini dengan pakaian
kotor. Pakaian kotor itu disebabkan oleh noda. Kita
teliti lewat Firman, jangan-jangan ada noda yang masih
dipertahankan, perlu dibersihkan.
Kalau dibiarkan nanti bukan cuma
kotor tetapi telanjang. Tidak bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah, malah
terusir selamanya.
Noda-noda yang mencemari pakaian pelayanan.
a) Matius 25:26
25:26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat
dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku
tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
Noda jahat dan malas = tidak setia, tidak
tanggung jawab dalam ibadah
pelayanan, dalam pekerjaan Tuhan, sampai
meninggalkannya karena perkara yang jasmani, perkara daging. Hamba yang jahat
dan malas ini menyembunyikan talentanya di dalam tanah, tanah ini menunjuk perkara
dunia, perkara daging.
Jahatnya di mana? Sudah tidak setia dan tidak
tanggung jawab dalam pekerjaan Tuhan, suka kritik lagi! Salah-salahkan orang
lain, salah-salahkan tuannya,
salah-salahkan Tuhan, salah-salahkan Firman.
Orang yang jahat dan malas itu adalah orang yang lalai dalam
pekerjaan Tuhan dan akhirnya terkutuk.
Yeremia 48:10
48:10 Terkutuklah orang yang melaksanakan pekerjaan
TUHAN dengan lalai, dan terkutuklah orang yang menghambat pedang-Nya dari
penumpahan darah!
Apapun pekerjaan Tuhan yang sudah
dipercayakan kepada kita, ayo kerjakan dengan setia baik, setia tanggung jawab,
setia bijaksana, setia berkobar-kobar,
setia benar. Ayo kita
kerjakan, jangan sampai kita melalaikannya, nanti terkutuk! Pikir dapat sesuatu yang jasmani tetapi tidak
bisa dimakan. Salah satu kutukan dalam Kejadian pasal 3 itu adalah dari tanah
itu keluar duri dan onak. Pikirnya
dengan menyembunyikan talenta dalam tanah akan mendapat perkara jasmani,
perkara daging. Eh dapat duri, tidak bisa dimakan, tidak bisa
dinikmati. Dalam kitab Hagai dikatakan menabung di pundi-pundi yang berlubang. Kamu
membiarkan rumah Allah menjadi reruntuhan sementara rumahmu dipapani dengan
baik. Jangan terjadi dalam
kehidupan kita sekalian. Ingat pelayanan apapun itu pekerjaan Tuhan, bukan pekerjaan manusia.
Itu pekerjaan Tuhan jadi tanggung jawabnya kepada Tuhan, bukan kepada manusia. Kalau
sudah jahat, nanti malas.
b) Yudas 1:12
1:12 Mereka
inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan
hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang
berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak
menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati
sama sekali.
Tidak malu-malu melahap = nafsu rakus.
Bilangan 11:4-6
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka
kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata:
"Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di
Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei,
bawang merah dan bawang putih.
11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada
sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."
Apa itu nafsu rakus? Bosan terhadap manna,
artinya bosan terhadap Firman penggembalaan. Bagaimana bisa punya
kekuatan rohani kalau tidak makan Firman. Tetapi banyak yang merasa hebat melayani, tetapi tidak mau makan Firman,
bosan terhadap Firman “terlalu lama, itu-itu saja ayatnya diulang-ulang”.
Mereka tidak menghargai
penggembalaan, karena apa? “Siapa yang mau memberi kami daging” Karena mengejar
perkara daging. Melayani hanya untuk mendapat perkara daging, ternyata
tidak dapat, kalau begitu cari
di luar.
Saya
selalu katakan kepada jemaat, saya menggembalakan bukan menggembalakan isi
dompet jemaat tetapi menggembalakan jiwa. Jadi tugas saya sebagai gembala siapkan makanan Firman penggembalaan
sebaik-baiknya. Jemaat juga siap makan Firman penggembalaan, jangan bosan.
Begitu kita bosan maka itu sudah noda di dalam pelayanan kita. Tidak bisa masuk
pesta nikah Anak Domba Allah.
Manna itu roti malaikat. Roti itu Firman,
malaikat itu gembala. Jadi manna adalah Firman penggembalaan.
Mazmur 78:23-25
78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas,
membuka pintu-pintu langit,
78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk
dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;
78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia
mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.
Banyak
yang bosan dengan Firman penggembalaan, katanya cuma diulang-ulang gembala
terus yang khotbah, sekali-sekali gantian yang lain. Maunya
cemilan, tidak mau makanan pokok.
Maunya yang enak bagi dagingnya.
II
Timotius 4:3
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat
lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut
kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
Memang di
waktu-waktu terakhir manusia akan mencari Firman yang enak bagi dagingnya untuk
memuaskan keinginan telinganya,
berpaling dari kebenaran, tidak mau lagi mendengar Firman pengajaran yang
benar. Bagaimana Firmannya? Lucu, luar biasa, cuma
pengetahuan saja tetapi bukan
Firman lagi yang menyucikan.
Kalau
sudah mengecilkan kesempatan untuk mendengar Firman penggembalaan karena
perkara daging, berarti dalam dirinya sudah ada nafsu rakus,
noda di dalam pelayanan. Saya sebagai gembala kalau mengecilkan kesempatan menyampaikan Firman karena
mengejar perkara daging berarti dalam diriku ada nafsu rakus, ada noda dalam
pelayanan. Jemaat mengecilkan kesempatan mendengar Firman
dalam ibadah pelayanan, itu juga noda nafsu rakus.
Bilangan 11:33-34
11:33 Selagi daging itu ada di mulut mereka, sebelum
dikunyah, maka bangkitlah murka TUHAN terhadap bangsa itu dan TUHAN memukul
bangsa itu dengan suatu tulah yang sangat besar.
11:34 Sebab itu dinamailah tempat itu Kibrot-Taawa,
karena di sanalah dikuburkan orang-orang yang bernafsu rakus.
Kalau
sudah kena nafsu rakus, mereka
dapat daging, tetapi tidak bisa menikmatinya, malah kena penyakit paru-paru,
dihukum dan binasa. Ini salah satu bentuk kutukan, dalam kitab Imamat pasal 26 ada yang dibilang batuk kering.
Mereka kena penyakit paru-paru.
Mazmur 106:13-15
106:13 Tetapi segera mereka melupakan
perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak menantikan nasihat-Nya;
106:14 mereka dirangsang nafsu di padang gurun, dan
mencobai Allah di padang belantara.
106:15 Diberikan-Nya kepada mereka apa yang mereka
minta, dan didatangkan-Nya penyakit paru-paru di antara mereka.
Kalau
sudah bosan dengar Firman itu sudah kena covid secara rohani. Itu noda di dalam pelayanan. Di hadapan Tuhan kehidupan seperti itu disebut
orang Kristen bajingan. Kalau merasa tidak menghargai Firman penggembalaan,
itulah Kristen bajingan. Tetapi
lewat Firman mau diperbaiki, tidak menjadi Kristen bajingan lagi.
Bilangan 11:4
11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka
kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata:
"Siapakah yang akan memberi kita makan daging?
Bilangan 11:4 (Terjemahan Lama)
11:4 Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka itu,
beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel,
katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?
Tidak bisa naik ke awan-awan (pesta nikah
Anak Domba Allah) tidak bisa naik ke atas gunung Yerusalem Baru tetapi malah
turun ke dalam kuburan Kibrot Taawa. Supaya tidak masuk dalam kuburan hawa
nafsu daging maka kita harus memperhatikan kuburan baptisan air, ini yang
menentukan kita bisa makan Firman penggembalaan atau tidak.
Bangsa kacauan ini bukan orang Israel asli,
mereka hanya ikut-ikutan orang Israel keluar dari Mesir, menyeberangi laut Teberau.
Keluaran 12:38
12:38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa
turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu
sapi.
Laut Teberau ini bicara kuburan baptisan air.
I Korintus 10:1
10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara,
bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa
mereka semua telah melintasi laut.
Dalam awan itu baptisan Roh Kudus dan dalam
laut itu baptisan air. Bangsa kacauan menunjukan orang yang hanya ikut-ikutan
masuk baptisan air. Periksa bagaimana baptisan kita dulu, benar sesuai Firman
atau hanya ikut-ikutan? Supaya kita tidak masuk dalam kuburan kibrot taawa,
masuklah dalam kuburan baptisan air yang benar. Periksa syaratnya, periksa
pelaksanaannya. Syaratnya harus benar, pelaksanaannya harus benar. Bukan cuma
ikut-ikutan, orang yang ikut-ikutan dalam Baptisan air inilah yang nanti jadi
pengacau dalam penggembalaan, tidak menghargai Firman penggembalaan, membuat
gembala pusing terus.
Syarat baptisan air:
Roma 6:2,4
6:2 Sekali-kali tidak! Bukankah kita telah mati bagi
dosa, bagaimanakah kita masih dapat hidup di dalamnya?
6:4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama
dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah
dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita
akan hidup dalam hidup yang baru.
Syarat utama masuk baptisan air adalah mati
terhadap dosa = bertobat. Pelaksanaannya adalah dikubur bersama Yesus di dalam
air. Yesus bertanya kepada Maria dan Marta, di mana Lazarus dibaringkan. Kalau
namanya dikubur itu dibaringkan, bukan dijongkokan. Dengan meterai nama yang
jelas yaitu Tuhan Yesus Kristus. Dan yang menangani adalah hamba Tuhan yang
benar dan jelas tahbisannya. Dalam hal baptisan air, Tuhan mengutus Yohanes
Pembaptis hamba Tuhan yang benar tahbisannya, seorang yang besar dalam hal yang
rohani. Tidak sembarang!
Perhatikan kuburan baptisan airnya, ini yang
menentukan kita lahir dalam keluarga Allah menjadi bayi yang baru lahir yang
selalu rindu air susu yang rohani, Firman penggembalaan.
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Yang sudah mati terhadap dosa, sudah
bertobat, jangan ditahan-tahan, ayo segera dibaptis. Coba orang mati di tahan
tidak dikuburkan, apa yang terjadi? Jadi bau busuk. Makanya jangan tunda-tunda
waktu. Ayo segera dikuburkan dalam baptisan air yang benar, dengan meterai nama
yang jelas, hamba Tuhan yang menangani benar tahbisannya maka hasilnya pasti
benar, menjadi seperti bayi yang selalu rindu air susu yang murni dan rohani,
selalu rindu Firman penggembalaan, mengutamakan Firman penggembalaan lebih dari
segala sesuatu di dunia. Bayi kalau sudah menangis minta susu biar dikasihkan
yang lain dia tetap menangis minta susu. Bayi selalu rindu Firman
penggembalaan, pokoknya tidak mau diganti yang lain. Itu tanda bahwa kita sudah
dibersihkan dari noda nafsu rakus.
c) Yudas 1:12
1:12 Mereka inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di
mana mereka tidak malu-malu melahap dan hanya mementingkan dirinya sendiri;
mereka bagaikan awan yang tak berair, yang berlalu ditiup angin; mereka
bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak menghasilkan buah,
pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati sama sekali.
Noda mementingkan diri sendiri = egois. Lebih
mengutamakan kepentingannya sendiri yang bersifat jasmani dari pada kepentingan
Tuhan, kepentingan pembangunan Tubuh Kristus. Orang seperti ini membiarkan Bait
Allah menjadi reruntuhan tetapi rumahnya dipapani dengan baik.
Hagai 1:2-4, 9-11,6
1:2 "Beginilah firman TUHAN semesta alam: Bangsa
ini berkata: Sekarang belum tiba waktunya untuk membangun kembali rumah
TUHAN!"
1:3 Maka datanglah firman TUHAN dengan perantaraan
nabi Hagai, bunyinya:
1:4 "Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk
mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap
menjadi reruntuhan?
1:9 Kamu mengharapkan banyak, tetapi hasilnya sedikit,
dan ketika kamu membawanya ke rumah, Aku menghembuskannya. Oleh karena apa?
demikianlah firman TUHAN semesta alam. Oleh karena rumah-Ku yang tetap menjadi
reruntuhan, sedang kamu masing-masing sibuk dengan urusan rumahnya sendiri.
1:10 Itulah sebabnya langit menahan embunnya dan bumi
menahan hasilnya,
1:11 dan Aku memanggil kekeringan datang ke atas
negeri, ke atas gunung-gunung, ke atas gandum, ke atas anggur, ke atas minyak,
ke atas segala yang dihasilkan tanah, ke atas manusia dan hewan dan ke atas segala
hasil usaha."
1:6 Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil
sedikit; kamu makan, tetapi tidak sampai kenyang; kamu minum, tetapi tidak
sampai puas; kamu berpakaian, tetapi badanmu tidak sampai panas; dan orang yang
bekerja untuk upah, ia bekerja untuk upah yang ditaruh dalam pundi-pundi yang
berlobang!
Ini akibatnya kalau mementingkan diri
sendiri, kepentingan yang bersifat jasmani, sampai mengabaikan kepentingan
Tuhan, kepentingan Tubuh Kristus, kekeringan yang ada, kutuk yang ada, menabung
di pundi-pundi yang berlubang. Jangan terjadi dalam kehidupan kita. Dapat hasil
banyak tetapi begitu pulang tidak kelihatan, kayak tidak ada bekasnya. Orang
lain gajinya sedikit secara jasmani tetapi bisa kelihatan rumahnya dan lain
sebagainya. Kenapa seperti itu? Perhatikan, itu karena mementingkan diri
sendiri dari pada pekerjaan Tuhan pembangunan Tubuh Kristus.
d) Noda yang keempat ini noda paling kotor!
Hakim-hakim 19:22-25 (Perikop: perbuatan noda
di Gibea)
19:22 Tetapi sementara mereka menggembirakan hatinya,
datanglah orang-orang kota itu, orang-orang dursila, mengepung rumah itu.
Mereka menggedor-gedor pintu sambil berkata kepada orang tua, pemilik rumah
itu: "Bawalah ke luar orang yang datang ke rumahmu itu, supaya kami pakai
dia."
19:23 Lalu keluarlah pemilik rumah itu menemui mereka
dan berkata kepada mereka: "Tidak, saudara-saudaraku, janganlah kiranya
berbuat jahat; karena orang ini telah masuk ke rumahku, janganlah kamu berbuat
noda.
19:24 Tetapi ada anakku perempuan, yang masih perawan,
dan juga gundik orang itu, baiklah kubawa keduanya ke luar; perkosalah mereka
dan perbuatlah dengan mereka apa yang kamu pandang baik, tetapi terhadap orang
ini janganlah kamu berbuat noda."
19:25 Tetapi orang-orang itu tidak mau mendengarkan
perkataannya. Lalu orang Lewi itu menangkap gundiknya dan membawanya kepada
mereka ke luar, kemudian mereka bersetubuh dengan perempuan itu dan
semalam-malaman itu mereka mempermainkannya, sampai pagi. Barulah pada waktu
fajar menyingsing mereka melepaskan perempuan itu.
Ini noda Gibea atau noda kenajisan, yaitu:
1)
Nikah
yang tidak wajar, laki-laki dengan laki-laki atau perempuan dengan perempuan. Ini
penyimpangan seks.
2)
Mempermainkan
nikah. Hati-hati kaum muda, mulai dari masa permulaan nikah yaitu masa pacaran
dan tunangan jangan dipermainkan. Jangan bermain-main dalam kenajisan,
diperbaiki semuanya.
Noda
ini harus dibersihkan. Kalau pakaian kotor dan bernoda, kita tidak bisa masuk
pesta nikah Anak Domba Allah, tidak memiliki pakaian pesta, ketinggalan, masuk
aniaya antikristus dan dihukum binasa bersama dengan dunia ini.
Tuhan
tidak mau gerejaNya dihukum dan binasa, Tuhan mau membersihkan noda-noda yang
ada dalam gereja. Tuhan mau tanggalkan pakaian yang bernoda itu dan diganti
dengan pakaian pesta. Prosesnya:
a) Zakharia 3:1-5
3:1 Kemudian ia memperlihatkan kepadaku imam besar Yosua
berdiri di hadapan Malaikat TUHAN sedang Iblis berdiri di sebelah kanannya
untuk mendakwa dia.
3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu:
"TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih
Yerusalem, kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah
ditarik dari api?"
3:3 Adapun Yosua mengenakan pakaian yang kotor, waktu
dia berdiri di hadapan Malaikat itu,
3:4 yang memberikan perintah kepada orang-orang yang melayaninya:
"Tanggalkanlah pakaian yang kotor itu dari padanya." Dan kepada Yosua
ia berkata: "Lihat, dengan ini aku telah menjauhkan kesalahanmu dari
padamu! Aku akan mengenakan kepadamu pakaian pesta."
3:5 Kemudian ia berkata: "Taruhlah serban tahir
pada kepalanya!" Maka mereka menaruh serban tahir pada kepalanya dan
mengenakan pakaian kepadanya, sedang Malaikat TUHAN berdiri di situ.
Malaikat Tuhan ini menunjuk pribadi Tuhan
sendiri. Pakaian kotor Zakharia ditanggalkan oleh orang-orang yang melayani.
Jadi proses pertama Tuhan menanggalkan pakaian kotor kita dengan mengutus hamba
Tuhan yang benar tahbisannya, yang dipercaya untuk memberitakan Firman
pengajaran yang benar. Doakan supaya kami hamba-hamba Tuhan di sini adalah
hamba Tuhan yang diutus oleh Tuhan untuk menanggalkan pakaian kotor dari jemaat
supaya diganti dengan pakaian pesta.
Ada yang menanggalkan, tidak bisa lepas
sendiri, ada yang melayani. Jadi sidang jemaat tidak bisa lepas dari pelayanan
hamba Tuhan. “Saya ibadah sendiri di rumah, doa sendiri, baca Alkitab sendiri”
tidak bisa! Harus ada yang tuntun, harus ada yang melayani untuk menanggalkan
pakaian kotornya diganti dengan pakaian pesta. Itulah tugas kami sebagai hamba
Tuhan, sebagai gembala, memberitakan Firman pengajaran yang sudah Tuhan percayakan.
Beritakan dengan berani, jangan takut, jangan ragu.
Saat pemberitaan Firman pengajaran yang
benar, mata Tuhan sedang melihat segala noda atau kotoran yang ada pakaian
kita. Dilihat bukan untuk dipermalukan, dilihat untuk dicopot dan diganti dengan
pakaian pesta. Jadi jangan salah tangkap, aduh saya dengar Firman seperti
dipermalukan terus, Firman tadi cuma tembak-tembak saya. Bukan, itu kasih Tuhan
kepada kita, Tuhan melihat pakaian kotor kita, Dia copot baju kita dan diganti
dengan pakaian pesta, pakaian putih berkilau-kilau. Jangan tersinggung, jangan mengamuk,
jangan marah.
Tanpa pakaian pesta kita ini hanya seperti
puntung kayu di dalam api, siap dibakar oleh api penghukuman Tuhan, api neraka!
Tetapi syukur kepada Tuhan, ada hamba Tuhan yang rela merebut jemaat dari api
supaya tidak terbakar habis. Tugas kami hamba Tuhan merebut jemaat dari dalam
api.
Zakharia 3:2
3:2 Lalu berkatalah Malaikat TUHAN kepada Iblis itu:
"TUHAN kiranya menghardik engkau, hai Iblis! TUHAN, yang memilih Yerusalem,
kiranya menghardik engkau! Bukankah dia ini puntung yang telah ditarik dari
api?"
Dari pada binasa, segera tarik dari dalam api. Resikonya luka bakar. Itulah
resiko yang harus ditanggung oleh hamba Tuhan. Tidak semua jemaat mau menerima
penyucian, ada yang berbalik melawan. Musa sudah luar biasa kepemimpinannya,
tetapi masih dilawan apalagi
cuma saya. Dinasihati, ditegur
malah berkata apa pak gembala ini, kepo, terlalu mencampuri urusan. Banyak yang
seperti itu, tidak mau ditarik, maunya tetap terbakar.
Hamba Tuhan yang melayani itu harus siap
menderita.
II Korintus 4:8-12; 6:4-6,8-10
4:8 Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak
terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
4:9 kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian,
kami dihempaskan, namun tidak binasa.
4:10 Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam
tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.
4:11 Sebab kami, yang masih hidup ini, terus-menerus
diserahkan kepada maut karena Yesus, supaya juga hidup Yesus menjadi nyata di
dalam tubuh kami yang fana ini.
4:12 Maka demikianlah maut giat di dalam diri kami dan
hidup giat di dalam kamu.
6:4 Sebaliknya, dalam segala hal kami menunjukkan,
bahwa kami adalah pelayan Allah, yaitu: dalam menahan dengan penuh kesabaran
dalam penderitaan, kesesakan dan kesukaran,
6:5 dalam menanggung dera, dalam penjara dan
kerusuhan, dalam berjerih payah, dalam berjaga-jaga dan berpuasa;
6:6 dalam kemurnian hati, pengetahuan, kesabaran, dan
kemurahan hati; dalam Roh Kudus dan kasih yang tidak munafik;
6:8 ketika dihormati dan ketika dihina; ketika diumpat
atau ketika dipuji; ketika dianggap sebagai penipu, namun dipercayai,
6:9 sebagai orang yang tidak dikenal, namun terkenal;
sebagai orang yang nyaris mati, dan sungguh kami hidup; sebagai orang yang
dihajar, namun tidak mati;
6:10 sebagai orang berdukacita, namun senantiasa
bersukacita; sebagai orang miskin, namun memperkaya banyak orang; sebagai orang
tak bermilik, sekalipun kami memiliki segala sesuatu.
Apa maksud hamba Tuhan rela menerima semua
itu?
II Korintus 1:6-7
1:6 Jika kami menderita, hal itu menjadi penghiburan
dan keselamatan kamu; jika kami dihibur, maka hal itu adalah untuk penghiburan
kamu, sehingga kamu beroleh kekuatan untuk dengan sabar menderita kesengsaraan
yang sama seperti yang kami derita juga.
1:7 Dan pengharapan kami akan kamu adalah teguh,
karena kami tahu, bahwa sama seperti kamu turut mengambil bagian dalam
kesengsaraan kami, kamu juga turut mengambil bagian dalam penghiburan kami.
Hamba-hamba Tuhan bagaikan dihukum mati demi
jemaat. Jadi ada hamba Tuhan yang dipercaya untuk melayani jemaat. Bukan hamba
Tuhan yang cuma memperkaya dirinya, hanya mencari berkat jasmani, jemaat mau
terbakar dia tidak peduli! Ini proses Tuhan menolong, ada hamba Tuhan diutus
melayani kita, hamba Tuhan yang rela terbakar, rela menderita, rela sengsara
demi penghiburan dan keselamatan sidang jemaat. Hargailah pelayanan hamba Tuhan
seperti itu, topang dia dengan sungguh-sungguh dalam doa. Hargai! Jangan buat
berkeluh kesah, dia sudah menderita merebut jemaat dari api.
Sikap yang benar terhadap pelayanan hamba
Tuhan? Seperti imam Yosua yaitu berdiam diri saat pakaian dilepas. Artinya
menyerah sepenuh kepada Tuhan, menyerah sepenuh untuk dilayani oleh hamba
Tuhan, mau menerima koreksi Firman, tidak berkomentar miring apalagi melawan hamba
Tuhan yang memberitakan Firman. Kalau menyampaikan Firman yang keras itu
berarti Tuhan pakai gembalaku untuk menolong saya. Tidak usah ada komentar
miring pendeta apa ini, tidak punya kasih dan sebagainya. Biar kita disucikan oleh
Firman dan ditangani dengan baik oleh hamba Tuhan yang benar tahbisannya.
Diam ini dalam arti yang positif, seperti Zakharia mau ditanggalkan
pakaiannya. Jangan diam yang tidak mau mengakui dosanya.
Matius 22:11-12
22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan
tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta.
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana
engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu
diam saja.
Ini diam negatif tidak mau peduli Firman. Makanya
diikat kaki tangannya dan dilempar ke dalam api.
Maitus 22:13
22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya:
Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang
paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi.
Malam ini, pakaian kotor kita yang bernoda
dengan 4 noda tadi ditanggalkan semua, kita pulang semuanya berpakaian pesta. Hidup
kita dalam suasana pesta. Nikah kita nikah yang berpesta. Study kita study yang
berpesta. Pekerjaan kita pekerjaan yang berpesta. Pelayanan kita pelayanan yang
berpesta, ada kebahagiaan sorga di dalamnya. Kalau sudah nikmat dirasakan mana
mungkin ditinggalkan, betah dalam nikah, dalam pelayanan, dalam penggembalaan,
karena semua bersuasana pesta. Waktu Yesus datang kita siap menyambut
kedatanganNya, masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Kalau proses pertama ini ditolak, maka datang
proses kedua.
b) Kalau penyucian ditolak maka datang hajaran.
Wahyu 3:19
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Penyucian lewat Firman ditolak maka Tuhan
datang dengan hajaran supaya kita menanggalkan pakaian kotor kita. Jangan keras
hati, habis kita kalau sudah
dibiarkan. Tetapi sekali lagi jangan tunggu dihajar Tuhan, lebih baik sekarang
terima penyucian Firman, terima pelayanan hamba Tuhan yang Tuhan utus melayani
kita supaya kita merasakan suasana pesta, suasana kebahagiaan. Jangan tunggu
dihajar. Kalau dihajar masih juga keras hati, nanti dia ditelanjangi oleh
antikristus, dihajar oleh antikristus. Masih dapat kesempatan untuk masuk
Firdaus tetapi lewat darahnya sendiri. Dihajar, dianiaya sampai dipancung
kepalanya. Dalam Wahyu pasal 20 yang masuk Firdaus itu orang yang masuk
kesusahan besar, orang yang masuk aniaya antikristus tetapi tidak menyangkal
Yesus. Siapa yang tahan? Jangan bilang saya tahan, biar saja saya buat dosa,
nanti saya bayar waktu aniaya antikristus. Jangan seperti itu, tidak akan bisa!
Apa yang terjadi di Timur Tengah sana sudah mengerikan,
jangan kita masuk di sana. Terima Firman, terima pelayanan hamba Tuhan dan di
depan kita ada perjamuan suci. Terima perjamuan suci supaya Firman itu permanen
di dalam kita. Pakaian kotor di tanggalkan dan kita pulang berpakaian pesta, semuanya
dalam suasana pesta, kebahagiaan sorga. Noda apapun tanggalkan semuanya. Kita masuk
pesta nikah Anak Domba Allah bertemu dengan Yesus kekasih jiwa kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar