Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 26:22
26:22 Aku akan melepaskan kepadamu binatang liar yang
akan memunahkan anak-anakmu dan yang akan melenyapkan ternakmu, serta membuat
kamu menjadi sedikit, sehingga jalan-jalanmu menjadi sunyi.
Ini kutuk ke empat
akibat tidak taat pada Firman Tuhan yaitu binatang liar atau binatang buas. Ada
2 hal yang diterkam binatang buas.
1.
Anak-anak.
Berarti perkembangan rohani berhenti, tidak ada lagi perkembangan rohani.
2.
Ternak,
ini yang akan kita pelajari.
Ternak itu untuk keperluan ibadah. Jadi
ternak diterkam binatang buas artinya kelihatan beribadah tetapi dikuasai trio
setan. Naga di udara dengan roh jahat, roh najis dan roh durhakanya. Yang di
bumi nabi palsu dengan roh kepalsuannya. Yang dibawah bumi, di laut itulah
antikristus dengan ikatan mamon, roh kebencian dan roh hujat.
Tanda-tanda dikuasai oleh setan atau naga
dengan roh jahat, roh najis dan roh durhaka yaitu:
1.
Beribadah
tetapi tetap mempertahankan manusia daging yang berdosa karena menolak kekuatan
ibadah. Kekuatan ibadah itulah kekuatan Firman pengajaran yang benar dan juga
kuasa salib Kristus.
2.
Dikuasai
antikristus dengan kekuatan mamon atau uang. Sebagai contoh Yudas Iskariot,
sudah beribadah, sudah melayani tetapi dikuasai oleh mamon atau uang. Yudas
merasa mengikut Yesus tidak menjanjikan secara jasmani. Makanya dia bersekutu
dengan imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan tua-tua untuk menyerahkan Yesus
untuk mendapatkan keuntungan jasmani.
Yudas
ini gambaran hamba Tuhan dan pelayan Tuhan yang sudah dipakai oleh Tuhan namun
terikat dengan mamon.
Kisah
Para Rasul 1:16-18
1:16
"Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh
Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang
menangkap Yesus itu.
1:17
Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan
ini."
1:18 —
Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh
tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke
luar.
Lukas
9:1,6
9:1
Maka Yesus memanggil kedua belas murid-Nya, lalu memberikan tenaga dan kuasa
kepada mereka untuk menguasai setan-setan dan untuk menyembuhkan
penyakit-penyakit.
9:6
Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa sambil memberitakan Injil
dan menyembuhkan orang sakit di segala tempat.
Termasuk
Yudas diberikan kuasa, dia hebat dipakai Tuhan, mengusir setan, menyembuhkan
orang sakit, ada tenaga dan kuasa dari Tuhan diberikan. Tetapi dia melekat pada
uang, terikat pada uang. Jadi Yudas ini adalah hamba Tuhan pelayan Tuhan yang
melayani tetapi pandangannya adalah pandangan yang duniawi sehingga terikat
dengan uang.
Yudas
jatuh tertelungkup. Ini membuktikan bahwa Yudas ini melayani Tuhan tetapi
memeluk dunia sehingga akhirnya dia binasa. Hati-hati kalau kita melayani Tuhan
lalu pandangan kita hanya tertuju pada yang duniawi, yang jasmani, nanti
bernasib seperti Yudas, tersandung, jatuh dan binasa bersama dunia ini. Dunia
ini sedang lenyap. Jadi kalau pandangan tertuju pada dunia maka orang itu
sedang lenyap dengan dunia ini.
I
Yohanes 2:17
2:17
Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan
kehendak Allah tetap hidup selama-lamanya.
Supaya
tidak seperti Yudas maka kita harus memiliki pandangan yang rohani:
Yohanes
1:29
1:29 Pada
keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata:
"Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Pandangan
rohani adalah melihat Yesus Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Kalau
pandangan kita adalah pandangan yang rohani, rohani kita pasti semakin meningkat
sehingga perkara-perkara dunia semakin terlihat kecil, tidak berharga, sampai
tidak terlihat lagi. Biarlah pandangan kita hanya tertuju pada Yesus Anak Domba
Allah yang menghapus dosa dunia.
Praktek
pandangan rohani:
a) Anak Domba Allah itu disembelih. Jadi praktek
pertama melihat Anak Domba Allah yang disembelih = menerima darah penebusan.
I Korintus 5:7-8
5:7 Buanglah ragi yang lama itu, supaya kamu menjadi
adonan yang baru, sebab kamu memang tidak beragi. Sebab anak domba Paskah kita
juga telah disembelih, yaitu Kristus.
5:8 Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan
ragi yang lama, bukan pula dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan
roti yang tidak beragi, yaitu kemurnian dan kebenaran.
Bukti menerima darah penebusan adalah
membuang ragi. Ada 2 macam ragi:
1)
Ragi
dosa. Dibagi 2 lagi:
Ø Ragi kejahatan yaitu cinta akan uang.
I
Timotius 6:9-10
9 Tetapi
mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam
berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan.
10
Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah
beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.
Ragi
kejahatan ini cinta akan uang sehingga menyimpang dari iman = mengorbankan
kebenaran = mengorbankan pengajaran yang benar untuk dapat uang. Seperti Yudas
menjual Yesus, Yesus itu pengajaran yang benar, dia jual untuk mendapatkan
uang. Darah Yesus Anak Domba Allah mampu melepaskan kita dari ikatan uang ini.
Ø I Korintus 5:8
5:8
Karena itu marilah kita berpesta, bukan dengan ragi yang lama, bukan pula
dengan ragi keburukan dan kejahatan, tetapi dengan roti yang tidak beragi,
yaitu kemurnian dan kebenaran.
Ragi
keburukan = kenajisan yang mengarah pada dosa makan minum dan dosa kawin
mengawinkan. Sekarang ini semakin hebat dan semakin luar biasa.
Yesus
Anak Domba Allah rela menjadi buruk di kayu salib untuk melepaskan kita dari
ragi keburukan. Sampai wajahNya bukan seperti anak manusia lagi.
Yesaya
52:13-14
52:13
Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.
52:14
Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan
seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —
2)
Ragi
ajaran palsu. Sekarang sudah terlalu banyak ajaran sehingga membingungkan. Yang
sana bilang begini, yang sini bilang begitu. Supaya tidak bingung kembalilah ke
Alkitab. Masalah baptisan sudah
bingung, makanya kembali ke Alkitab. Apa yang ditulis di Alkitab, bagaimana
Yesus waktu dibaptis, itu yang kita ikut.
Sedikit
saja ragi sudah mengkhamirkan adonan, merusak adonan.
I
Korintus 5:6
5:6
Kemegahanmu tidak baik. Tidak tahukah kamu, bahwa sedikit ragi mengkhamiri
seluruh adonan?
Artinya
sedikit saja ada keinginan uang sudah bisa merusak dan menghancurkan rohani
kita. Sedikit saja tidak jujur soal uang, bisa merusak rohani. Sedikit saja
berpikir atau berbuat yang najis, bisa merusak rohani kita. Apalagi kalau sudah
banyak! Sedikit saja membuka celah menerima ajaran palsu yang tidak tertulis
dalam Alkitab, yang tidak sesuai dengan ajaran yang telah kita terima selama
ini, yang sudah memberkati, menyucikan dan mengubahkan kita, sudah dapat
merusak rohani kita.
Karena begitu dahsyatnya dampak dari ragi,
maka kita harus punya pagar atau batas dalam pergaulan yaitu pagar kemurnian
dan kebenaran. Kita ini kebun anggurnya Tuhan, kebun anggur Tuhan itu dipagari.
Punya batas atau punya pagar artinya harus ada ketegasan. Kalau tidak benar tegas
tidak mau, tidak murni tegas tidak mau. Maka Tuhan juga akan memagari kita
dengan berkat dan anugerah.
Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya
TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Jadi jangan takut, sekalipun kalau kita mau
bertindak tegas lalu kita dikucilkan, tidak disenangi, tidak dianggap, tidak
apa-apa, kita bersama dengan Tuhan. Tuhan memagari kita dengan berkat dan
anugerah.
b) Kolose 3:1-2
3:1 Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan
Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah
kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di
bumi.
Memikirkan dan mencari perkara yang di atas
di mana Yesus duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Di bumi ini kita memikirkan
dan mencari apa yang kita makan hari ini, bagaimana kebutuhan masa depan. Itu baik,
silahkan bapak ibu memikirkan dan mencari untuk kebutuhan hidup. Tetapi yang terutama
adalah memikirkan, mencari perkara yang di atas. Artinya mengutamakan perkara
rohani lebih dari pada perkara yang jasmani, perkara apapun di dunia ini.
Rohani harus ditempatkan di urutan awal, di atas segalanya.
Apa itu perkara rohani?
1)
Ibadah
pelayanan. Untuk ibadah bangsa Israel, Tuhan perjuangkan dengan luar biasa
yaitu dengan menghukum Mesir dengan 10 tulah supaya bangsa Israel bisa
beribadah. Untuk ibadah kita bangsa kafir, Yesus rela kena hukum supaya kita
bisa beribadah.
Ibrani
9:14
9:14
betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan
diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan
menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita
dapat beribadah kepada Allah yang hidup.
Yesus
harus mencurahkan darahNya untuk kita bisa beribadah. Ayo kita hargai Korban
Kristus, perjuangkan ibadah pelayanan lebih dari segalanya. Perjuangkan ibadah pelayanan
lebih dari yang jasmani. Kalau kita berjuang Tuhan tidak pernah menipu, Tuhan
kasih kekuatan, Tuhan buka jalan untuk ibadah pelayanan.
2)
Firman
pengajaran yang benar. Berjuang untuk bisa mendengar dan melakukan Firman
pengajaran yang benar. Suatu saat nanti orang baru mau cari Firman sudah tidak
ada.
Amos
8:11-14
8:11
"Sesungguhnya, waktu akan datang," demikianlah firman Tuhan ALLAH,
"Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan
makanan dan bukan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman TUHAN.
8:12
Mereka akan mengembara dari laut ke laut dan menjelajah dari utara ke timur
untuk mencari firman TUHAN, tetapi tidak mendapatnya.
8:13
Pada hari itu akan rebah lesu anak-anak dara yang cantik dan anak-anak teruna
karena haus;
8:14
mereka yang bersumpah demi Asima, dewi Samaria dan yang berkata: Demi allahmu
yang hidup, hai Dan! serta: Demi dewa kekasihmu yang hidup, hai Bersyeba!
mereka itu akan rebah dan tidak akan bangkit-bangkit lagi."
Utara
itu tempat meja roti, mencari ke utara sudah kosong, roti sudah tidak ada.
Akhirnya mereka ke timur, itu daerah halaman, maka mereka bertemu dengan
antikristus. Dalam Wahyu 11:1-2 dikatakan halaman itu diberikan kepada
antikristus untuk diinjak-injak. Kristen yang hanya puas dengan percaya (pintu gerbang), bertobat (mezbah korban
bakaran), baptisan air (bejana pembasuhan), kepenuhan Roh Kudus (pintu kemah)
hanya puas hanya sampai tahap itu, inilah yang akan masuk aniaya antikristus.
Dia tidak melangkahkan kaki masuk dalam penggembalaan untuk tembus sampai ke
ruangan maha suci.
Tadi
dikatakan mereka mengembara. Berapapun biaya untuk cari Firman sudah tidak ada
lagi Firman! Betul-betul kelaparan dan kehausan, rebah dan tidak
bangkit-bangkit lagi. Sekarang masih ada kesempatan, menempuh jarak 2 jam atau
3 jam atau secara virtual, masih ada Firman. Mari kita utamakan dan perjuangkan
untuk mendengar dan melakukan Firman Tuhan.
Jadi mengutamakan perkara rohani adalah setia
dan taat. Setia dalam ibadah pelayanan dan taat pada Firman Tuhan. Ini sama
dengan kita memberi makan Yesus, memuaskan Yesus.
Yohanes 4:23
4:23 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba
sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan
kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.
Melakukan kehendakNya itu taat, menyelesaikan
pekerjaanNya itu setia. Jadi dengan kita taat dan setia berarti kita sementara
memberi makan Yesus = memuaskan Yesus. Sebagai timbal baliknya Yesus akan
memuaskan kita. Urusan makan minum kita adalah urusannya Yesus. Dia sanggup menyediakan
semua bagi kita. Kebutuhan apapun Dia sediakan bagi kita. Yang penting kita
memuaskan Dia, setia dan taat.
c) Kejadian 13:10-15
13:10 Lalu Lot melayangkan pandangnya dan
dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, seperti taman TUHAN,
seperti tanah Mesir, sampai ke Zoar. — Hal itu terjadi sebelum TUHAN
memusnahkan Sodom dan Gomora. —
13:11 Sebab itu Lot memilih baginya seluruh Lembah
Yordan itu, lalu ia berangkat ke sebelah timur dan mereka berpisah.
13:12 Abram menetap di tanah Kanaan, tetapi Lot
menetap di kota-kota Lembah Yordan dan berkemah di dekat Sodom.
13:13 Adapun orang Sodom sangat jahat dan berdosa
terhadap TUHAN.
13:14 Setelah Lot berpisah dari pada Abram,
berfirmanlah TUHAN kepada Abram: "Pandanglah sekelilingmu dan lihatlah
dari tempat engkau berdiri itu ke timur dan barat, utara dan selatan,
13:15 sebab seluruh negeri yang kaulihat itu akan
Kuberikan kepadamu dan kepada keturunanmu untuk selama-lamanya.
Kita belajar dari Abraham, pandang timur
barat, utara dan selatan. Kalau ditarik garis membentuk salib, jadi ini
pandangan salib. Abraham gambaran hamba Tuhan pelayan Tuhan yang memiliki
pandangan rohani. Lot juga gambaran hamba Tuhan, dia disebut orang benar,
tetapi sayang pandangannya daging,
pandangan yang jasmani.
Lot ikut serta dalam panggilan Abraham, Lot
juga turut diberkati oleh karena Abraham, istilahnya Lot ini kecipratan berkat.
Tetapi Lot egois! Waktu Abraham suruh memilih, seharusnya kalau dia tahu diri,
dia hanya ikut serta Abraham, kecipratan berkat karena Abraham, seharusnya dia
menyuruh Abraham memilih. Ini malah dia memilih lebih dulu dan dia pilih tanah
yang subur baginya!
Ini yang seringkali terjadi dalam kehidupan
hamba Tuhan pelayan Tuhan. Karena pandangannya daging, pandangannya yang
jasmani sehingga menjadi hamba Tuhan yang egois, tidak tahu malu, tidak tahu
berterima kasih! Dia sudah dibina, sudah menerima berkat dari pendahulu, diberikan
penggembalaan untuk dia layani tetapi tidak tahu berterima kasih, egois dan
melawan pendahulu! Banyak yang seperti itu. Dan memang salah satu dosa yang
mencuat di akhir zaman adalah dosa tidak tahu berterima kasih! Dia tidak sadar
dari mana dia datang! Ibaratnya dulu dia hanya kayu gelondongan, tetapi oleh
hamba Tuhan dibina menjadi kayu yang bagus, dibentuk menjadi balak atau papan
untuk digunakan menjadi rumah. Setelah berhasil dia lawan pendahulu, lawan
gembalanya! Inilah orang seperti Lot, tidak tahu berterima kasih, tidak tahu
malu!
II Timotius 3:1-2
3:1 Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan
datang masa yang sukar.
3:2 Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi
hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi
pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima
kasih, tidak mempedulikan agama,
Saya bisa dibentuk menjadi hamba Tuhan lewat
pelayanan papa dan juga pelayanan guru saya di Lempinel. Jangan jadi hamba
Tuhan yang tidak tahu malu! Setelah menjadi hamba Tuhan malah melawan, lupa
didikan selama ini, malah menganggap didikan selama ini salah, ajaran yang diberikan
selama ini salah! Tuduh pendahulu itu sudah menyeleweng, sudah menyimpang, ini
orang yang tidak tahu berterima kasih!. Bayangkan, pamannya cuma
iko mata, dia pilih yang bagus-bagus. Juga termasuk Firman pengajaran yang
diterima dari pendahulu, sudah diberkati dengan pengajaran itu malah
diotak-atik, ditambah kurang, dibilangi kuno dan lain sebagainya.
Pengajaran Kabar Mempelai dalam terang
Tabernekal sudah diterima oleh Pdt. Van Gessel sejak tahun 1935. Sudah puluhan
tahun tetap eksis dari zaman ke zaman, jangan pernah ragukan! Yang menerima
ilham adalah pendahulu kita, kita tinggal terima jadi, tinggal meneruskan dan
menjaga kemurnian dan kebenarannya, kenapa mau ditambah kurang, diotak atik
lagi!
Pandangan daging itu dimulai dengan
berandai-andai dan berakhir pada Sodom dan Gomora. Lihat Lot, dia lihat Sodom
dan Gomora, dia lihat itu seperti taman Tuhan. Ini pandangan daging,
berandai-andai. Dia kira dengan merubah Firman pengajaran, dia akan mencapai
kesempurnaan, dengan melawan pendahulu akan berhasil pelayanannya. Dia akan
berakhir pada Sodom dan Gomora, artinya jatuh dalam dosa sampai puncaknya dosa
dan binasa.
Sebagai hamba Tuhan yang belum lama di ladang
Tuhan, sudah banyak melihat orang yang terlalu berani melawan pendahulu,
melawan gembalanya, melawan pembinanya akan berakhir di situ! Berakhir pada
dosa sampai pemuncakan dosa. Ada yang sampai keluar masuk penjara, jadi
penjudi, pemabuk, padahal pendeta. Jangan
main-main dengan Firman pengajaran, kita tinggal menerima dari pendahulu
untuk kita teruskan, bukan untuk ditambah kurang, diotak atik, mau dirubah
sana, rubah sini. Apalagi
sampai mengatakan pendahulu itu sudah menyimpang, pendahulu itu salah!
Pandangan salib dimulai dengan sengsara bagi
daging tetapi berakhir dalam kerajaan Sorga. Tinggal pilih, mau pandangan
daging atau pandangan salib.
Praktek pandangan salib:
1)
I
Petrus 4:1-2
4:1
Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
4:2
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.
Praktek
pertama rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan untuk hidup sesuai
kehendak Tuhan. Memang sakit bagi daging kalau mau berhenti berbuat dosa.
Apalagi kalau dosa itu sudah menjadi kesenangan, sudah mendatangkan keuntungan.
Mau lepas dari itu sakit bagi daging tetapi harus! Bukti kita punya pandangan
salib, salibkan daging yang berdosa itu, paksa! Simon orang Kirene dipaksa
untuk memikul salib, artinya daging harus dipaksa menerima salib, jangan
dielus. Sekalipun berada di lingkungan yang tidak baik seperti Yesaya, dia
orang yang najis bibir berada di lingkungan orang yang najis bibir, harus paksa
untuk lepas dari dosa itu dan Yesaya mengalami kelepasan. Mungkin kita seperti
itu, di sekitar kita orang yang tidak betul, bengkok semua, kita hidup di
tengah-tengah angkatan yang bengkok, jangan ikutan bengkok!
I
Petrus 4:3-4
4:3
Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak
orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa
nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan
berhala yang terlarang.
4:4
Sebab itu mereka heran, bahwa kamu tidak turut mencemplungkan diri bersama-sama
mereka di dalam kubangan ketidaksenonohan yang sama, dan mereka memfitnah kamu.
Kita
mau lepas dari dosa malah difitnah, dibenci, tidak disenangi. Itu pandangan
salib, rela sengsara daging untuk berhenti berbuat dosa dan untuk melakukan
kehendak Tuhan.
2)
I
Petrus 4:12-14
4:12
Saudara-saudara yang kekasih, janganlah kamu heran akan nyala api siksaan yang
datang kepadamu sebagai ujian, seolah-olah ada sesuatu yang luar biasa terjadi
atas kamu.
4:13
Sebaliknya, bersukacitalah, sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam
penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada
waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.
4:14
Berbahagialah kamu, jika kamu dinista karena nama Kristus, sebab Roh kemuliaan,
yaitu Roh Allah ada padamu.
Rela
sengsara daging tanpa dosa karena Yesus, karena ibadah, karena Firman
pengajaran yang benar. Contoh sengsara karena mempertahankan kemurnian Firman
pengajaran, sengsara karena beribadah melayani Tuhan, sengsara karena ujian.
Termasuk sengsara karena kita berpuasa. Ini semua praktek rela sengsara daging
tanpa dosa karena Yesus. Memang sakit bagi daging. Karena kebenaran kita
dibenci, dikucilkan, memang sengsara bagi daging, tetapi rela menerima semuanya.
Itu berarti kita mengambil bagian sedikit dari penderitaan Yesus. Kita
bersyukur kita dianggap layak menderita karena Yesus.
Kisah
Para Rasul 5:41
5:41
Rasul-rasul itu meninggalkan sidang Mahkamah Agama dengan gembira, karena
mereka telah dianggap layak menderita penghinaan oleh karena Nama Yesus.
Ayo
paksa daging ini. Kalau mau ikuti daging maunya yang enak-enak. Paksa daging
untuk menerima salib. Paksa daging untuk berhenti berbuat dosa, paksa daging
untuk menderita karena Yesus.
Kita
lihat pengalaman waktu Yesus disalibkan:
1)
Markus 15:20-21
15:20
Kemudian Yesus dibawa ke luar untuk disalibkan.
15:21
Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander
dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk
memikul salib Yesus.
Daging
jangan dielus, mulai dipaksa dari berhenti berbuat dosa. Berhenti berbuat dosa
itu seperti menanggalkan pakaian lama. Seperti Yesus ditelanjangi di kayu
salib, kita lepaskan pakaian lama kita yang berdosa. Kemudian paksa daging
untuk aktif beribadah melayani Tuhan.
2)
Markus
15:27-30
15:27
Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan-Nya
dan seorang di sebelah kiri-Nya.
15:28
[Demikian genaplah nas Alkitab yang berbunyi: "Ia akan terhitung di antara
orang-orang durhaka."]
15:29
Orang-orang yang lewat di sana menghujat Dia, dan sambil menggelengkan kepala
mereka berkata: "Hai Engkau yang mau merubuhkan Bait Suci dan mau membangunnya
kembali dalam tiga hari,
Yesus
diolok-olok ‘katanya mau membangun Bait Suci, turun dari salib!’ mereka tidak
tahu Bait Allah yang dimaksud adalah pembangunan Tubuh Kristus. Yesus mati
untuk kita bisa masuk pembangunan Tubuh Kristus. Jadi artinya paksa daging
untuk kita aktif dalam pelayanan Tubuh Kristus yang sempurna. Waktu ada
tantangannya bukan mundur! Seringkali kita waktu semua mulus ‘luar biasa Tuhan
itu dahsyat, Allah luar biasa, puji Tuhan’ melayani dengan semangat, dahsyat,
luar biasa. Begitu ada tantangan, mulai loyo melayani. Disitulah kita paksa
daging kita, waktu kita diberkati, waktu kita sementara sengsara, menderita,
ada tantangan, paksa daging untuk beribadah melayani Tuhan.
3)
Markus
15:31-32
15:31
Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli Taurat mengolok-olokkan Dia di
antara mereka sendiri dan mereka berkata: "Orang lain Ia selamatkan,
tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan!
15:32
Baiklah Mesias, Raja Israel itu, turun dari salib itu, supaya kita lihat dan percaya."
Bahkan kedua orang yang disalibkan bersama-sama dengan Dia mencela Dia juga.
Di
sini imam-imam kepala mau percaya kepada
Yesus kalau Yesus bisa turun dari salib, selamat, tidak mati. Kita ambil
positifnya, paksa daging untuk tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh
kepada Yesus apapun pengalaman sengsaranya. Lain kali orang Kristen mau percaya
dan mempercayakan hidup kepada Yesus kalau enak bagi daging. Kalau senang bagi
daging baru menyembah ‘Yesus dahsyat, luar biasa’. waktu sengsara, murung-murung,
bersungut, saling mempersalahkan, mempersalahkan Tuhan, mempersalahkan Firman
pengajaran yang benar. Jangan kita seperti itu, apapun sengsara yang kita
alami, tetap percayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.
Tujuan
memaksa daging untuk tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan adalah
supaya kita mengalami keubahan hidup.
I
Korintus 4:16-18
4:16
Sebab itu kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami semakin
merosot, namun manusia batiniah kami dibaharui dari sehari ke sehari.
4:17
Sebab penderitaan ringan yang sekarang ini, mengerjakan bagi kami kemuliaan
kekal yang melebihi segala-galanya, jauh lebih besar dari pada penderitaan
kami.
4:18
Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena
yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.
Ini
tujuan utamanya yaitu supaya kita mengalami keubahan hidup dari manusia daging
menjadi manusia rohani sampai sama mulia seperti Yesus. Apapun sengsaranya
tetap menyembah Tuhan, tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Tanda
manusia rohani adalah tidak tawar hati. Menghadapi apapun tidak tawar hati,
tidak kecewa, tidak putus asa,
melainkan tabah.
II
Korintus 5:6
5:6
Maka oleh karena itu hati kami senantiasa tabah, meskipun kami sadar, bahwa
selama kami mendiami tubuh ini, kami masih jauh dari Tuhan,
Tidak
tawar hati, tabah = kuat dan teguh hati. Apapun yang dihadapi tetap tabah, kuat
dan teguh hati. Diizinkan Tuhan kita dikucilkan, dibenci, menghadapi penyakit
yang tidak kunjung sembuh, tetap tabah, kuat dan teguh hati. Ini modal untuk
menanti kedatangan Yesus! Mulai dari menanti pertolongan Tuhan tepat pada
waktunya. Coba kalau tidak kuat teguh hati ‘aduh tidak ditolong-tolong ini,
orang lain ditolong kenapa saya nyanda’.
Mazmur
27:14
27:14
Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!
Sekarang
belum ditolong, tetap kuat teguh hati, jangan kecewa, jangan putus asa, terus
kuat teguh hati. Tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Maka Tuhan
pasti menolong tepat pada waktunya, Tuhan tidak pernah menipu. Seperti
perempuan hamil, begitu usia kandungan bulan pertama dan kedua, mengidam luar
biasa. Kalau tidak kuat teguh hati, kasih keluar saja ini, pe setengah mati jo!
Tetapi tetap bertahan, semakin besar kandungannya, semakin berat harus dia
bawa, ba jalan sedikit sudah ba tikus-tikus kaki. Sampai pada puncaknya mau
melahirkan, kuat teguh hati. Di saat puncak penderitaan mau melahirkan, itulah
waktu bagi Tuhan untuk menolong kita. Jangan kecewa, jangan putus asa, tetap
tabah, kuat dan teguh hati.
Hamba Tuhan dan pelayan Tuhan itu hanya
seperti hisop. Hisop itu seperti tanaman lumut. Fungsi hisop menyapukan darah
anak domba paskah di ambang dan tiang pintu bangsa Israel supaya malaikat maut
tidak masuk, bangsa Israel tidak kena tulah kematian anak sulung.
Keluaran 12:22
Keluaran 12:22
Kemudian kamu harus mengambil seikat hisop dan mencelupkannya dalam darah
yang ada dalam sebuah pasu, dan darah itu kamu harus sapukan pada ambang atas
dan pada kedua tiang pintu; seorang pun dari kamu tidak boleh keluar pintu
rumahnya sampai pagi.
Kalau tidak ada hisop, orang Israel tidak
akan keluar dari Mesir, malaikat mau masuk di dalam rumah mereka. Hamba Tuhan pelayan
Tuhan itu seperti hisop yang dicelup dalam darah. Jangan heran kenapa kita
dicelup dalam darah? Supaya kita mengalami kelepasan, kalau tidak dicelup dalam
darah tidak ada kelepasan! Tidak akan terlepas dari dosa, dari daging, dari
dunia. Mau tidak mau hisop harus dicelup darah. Hamba Tuhan pelayanan Tuhan
harus mengalami sengsara daging bersama Yesus, percikan darah.
Hisop itu tanaman yang kecil dan lemah tetapi
bisa tumbuh menembus bukit batu. Artinya hamba Tuhan harus bisa hidup di mana
saja kalau mau dicelup dalam darah. Hamba Tuhan di mana saja di utus bisa
hidup!
Seringkali hamba Tuhan pelayan Tuhan menolak
dicelup dalam darah. Kalau tidak mau dicelup dalam darah pasti kering, tidak
mungkin dipakai Tuhan. Kalau semua mau yang enak bagi daging pasti kering,
tidak akan bisa dipakai oleh Tuhan. Biarlah kita mau dicelup dalam darah. Hisop
itu kecil, lemah, tidak dipandang, terserah orang kalau tidak mau anggap kita,
yang penting kita mau dicelup dalam darah maka kita dipakai oleh Tuhan. Semakin
luar biasa sengsaranya, semakin luar biasa urapannya dan semakin luar biasa
dipakai Tuhan. Bonusnya semakin luar biasa diberkati Tuhan. Itu rumus hamba
Tuhan pelayan Tuhan, dicelup dalam darah.
Sudah melayani jemaat baik-baik, malah
dilawan, dibeko, itu sudah dicelup dalam darah! Seperti Musa sudah
sungguh-sungguh melayani Israel malah dilawan. Waktu dalam keadaan berduka,
kakaknya Miryam dipanggil Tuhan, Musa dilawan lagi. Sampai akhirnya Musa tidak
tahan, Tuhan suruh berkata pada gunung batu supaya keluar air, dia malah ambil
tongkat memukul bukit batu sehingga dia melanggar kekudusan nama Tuhan. Itulah
seorang hamba Tuhan pelayan Tuhan, rela dicelup dalam darah maka ada Roh Kudus.
Berbahagialah kamu kalau dinista karena nama Yesus, sebab Roh Kemuliaan ada
pada kita, Roh Kudus dicurahkan meluap-luap di dalam kita.
Roma 8:11
8:11 Dan jika Roh Dia, yang telah membangkitkan Yesus
dari antara orang mati, diam di dalam kamu, maka Ia, yang telah membangkitkan
Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana
itu oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu.
Roh Kudus adalah kuasa kebangkitan Yesus,
sanggup membangkitkan apa yang sudah mati. Mungkin sebagai hamba Tuhan pelayan
Tuhan, ada dalam keluarga kita yang mati rohaninya, entah itu isteri atau suami
atau anak atau orang tua. Bukan kita justru kecewa atau putus asa, kita mau
dicelup dalam darah maka ada Roh Kudus sanggup membangkitkan apa yang sudah
mati.
Maria rela dicelup dalam darah. Saat dalam
pengalaman sengsara Lazarus mati, dia tersungkur menyembah Yesus, itulah hisop
dicelup dalam darah dan Lazarus dibangkitkan.
Hasilnya jika ada urapan Roh Kudus.
a)
Roma
5:5
5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roh
Kudus memampukan kita menerima sengsara.
Roma
5:3-5
5:3
Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita,
karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan,
5:4
dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan.
5:5
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di
dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
Roh
Kudus memberikan kekuatan ekstra. Kita tidak kecewa, kita bertahan dalam
sengsara, malah bermegah, malah berbahagia di tengah sengsara. Ini yang disebut
dengan bisa menikmati pengalaman salib. Waktu dalam pengalaman sengsara kita
nikmati pengalaman salib yang Tuhan izinkan terjadi dalam kehidupan kita.
Begitu kita sudah bisa menikmati, sebentar lagi Roh Kudus mengadakan mujizat
bagi kita. Hisop dicelup dalam darah, jangan cepat-cepat keluar, dicelup
lama-lama supaya dia serap itu darah. Nikmati pengalaman sengsara bersama
Yesus, menikmati salib bersama Yesus.
Sebagai
contoh dalam Perjanjian Lama, Musa dan orang Israel menghadapi Laut Teberau.
Tidak ada jalan keluar, kiri kanan tidak ada jalan, di belakang Firaun dan
pasukannya mau menyerang. Apa yang Tuhan perintahkan kepada Musa? Disuruh
berangkat. Bukan disuruh cepat buat kapal. Berangkat artinya nikmatilah
pengalaman salib melewati laut Teberau. Dan ketika mereka berangkat, Musa
mengangkat tongkat ke atas laut dan angin timur bertiup membelah laut. Kalau
itu angin timur dari dunia, orang Israel pasti terlempar ke sana kemari. Tetapi
itu angin dari sorga, laut terbelah tetapi orang yang menyeberang tidak
terlempar. Itu bicara Roh Kudus!
Keluaran
14:15,21
14:15
Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Mengapakah engkau berseru-seru demikian
kepada-Ku? Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka berangkat.
14:21
Lalu Musa mengulurkan tangannya ke atas laut, dan semalam-malaman itu TUHAN
menguakkan air laut dengan perantaraan angin timur yang keras, membuat laut itu
menjadi tanah kering; maka terbelahlah air itu.
Bisa
berangkat melewati tantangan, melewati laut Teberau. Mungkin di depan kita ada
laut Teberau, di belakang musuh mengejar, kiri kanan tidak ada jalan, kita
sudah tidak tahu mau berbuat apa. Hanya satu jalan yaitu ke atas, menyeru nama
Yesus. Tinggal percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan.
Saya
sudah tidak tahu mau buat apa Tuhan, terserah Engkau Tuhan! Roh Kudus angin
timur sanggup menyelesaikan segala masalah. Ada pembukaan jalan, bangsa Israel
bisa melewati laut Teberau.
Artinya
melewati Teberau:
Ø Ada pembukaan jalan dari masalah-masalah sampai masalah
yang mustahil sekalipun.
Ø Ada masa depan yang indah, berhasil pada
waktunya.
Ø Melewati Teberau berarti bisa menuju tanah
Kanaan, Kanaan itu negeri kegerakan. Artinya dipakai dalam kegerakan
pembangunan Tubuh Kristus. Saya yakin dan percaya kegerakan ini akan semakin
membesar. Kita sudah menikmati pengajaran, bagikan kepada yang lain, ikuti
kegerakan Firman. Biarlah kita dipakai sebagai terang kesaksian. Kita dipakai
untuk meniup terompet di mana-mana, kabarkan Kabar Mempelai di mana-mana. Dalam
waktu dekat ini awal bulan di Pekan Baru dan akhir bulan di Manado. Ayo masuk
dalam kegerakan. Tanggal 27 kita ada kunjungan ke Bitung, ini jalan baru semoga
terealisasi menjadi kenyataan, kita bisa menjangkau jiwa-jiwa di sana. 2 hari
lagi di Tangkura, biarlah kita dipakai meniup terompet.
b)
Titus
3:3-5
3:3
Karena dahulu kita juga hidup dalam kejahilan: tidak taat, sesat, menjadi hamba
berbagai-bagai nafsu dan keinginan, hidup dalam kejahatan dan kedengkian, keji,
saling membenci.
3:4
Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada
manusia,
3:5
pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang
telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali
dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus,
Roh
Kudus mengerjakan mujizat secara rohani yaitu mengubahkan kita. Dulu hidup lama
kita seperti di ayat 3. Tetapi oleh kekuatan Roh Kudus kita dibaharui dari
manusia daging menjadi manusia rohani, sampai nanti sama mulia seperti Yesus. Mujizat
terakhir kita sempurna seperti Yesus, layak masuk pesta nikah Anak Domba Allah.
Biarlah pandangan kita adalah pandangan yang
rohani, pandangan kepada Yesus Anak Domba Allah. Taat setia kepada Tuhan sampai
rela menerima percikan darah, sengsara daging tanpa dosa, menikmati pengalaman
salib. Mulai dari hidup benar, ada batas kebenaran dan kemurnian, buang ragi
dosa, ragi ajaran palsu. Taat setia kepada Tuhan. Dan yang ketiga menikmati
pengalaman salib, seperti Abraham punya pandangan salib. Tidak mau cepat-cepat
keluar dari percikan darah, kalau yang lain ditolong pasti kita juga ditolong.
Kalau Tuhan belum menolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi hati kita. Masih
ada yang perlu diperbaiki. Sabar, nikmati semuanya, Tuhan mampu menolong kita
tepat pada waktunya. Di depan kita ada perjamuan Suci, jaminan yang pasti bagi
kita semuanya.