Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 27:30-34
27:30 Demikian juga segala persembahan persepuluhan dari tanah, baik dari hasil benih di tanah maupun dari buah pohon-pohonan, adalah milik TUHAN; itulah persembahan kudus bagi TUHAN.
27:31 Tetapi jikalau seseorang mau menebus juga sebagian dari persembahan persepuluhannya itu, maka ia harus menambah seperlima.
27:32 Mengenai segala persembahan persepuluhan dari lembu sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung, setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi TUHAN.
27:33 Janganlah dipilih-pilih mana yang baik dan mana yang buruk, dan janganlah ditukar; jikalau orang menukarnya juga, maka baik hewan itu maupun tukarnya haruslah kudus dan tidak boleh ditebus."
27:34 Itulah perintah-perintah yang diperintahkan TUHAN kepada Musa di gunung Sinai untuk disampaikan kepada orang Israel.
Kitab Imamat adalah kitab ibadah pelayanan, dibuka dari pasal 1 sampai 7 itu mengenai korban dan dikunci dengan korban keselamatan. Itu menunjuk Korban Kristus yang menjadi dasar ibadah pelayanan kita. Terutama kita bangsa kafir sebenarnya tidak layak beribadah melayani, tetapi oleh karena Korban Kristus kita dilayakan melayani Tuhan.
Kemudian Imamat dikunci Imamat pasal 27 tentang mengembalikan persepuluhan dan persembahan khusus yang adalah miliknya Tuhan. Jadi ibadah kita akan sia-sia kalau tidak bisa mengembalikan miliknya Tuhan.
Kita bisa beribadah melayani Tuhan karena kemurahan Tuhan, karena Korban Kristus. Segala fasilitas sudah Tuhan berikan kepada kita untuk kita bisa beribadah melayani Tuhan dan sudah memberkati kita sekalian. Sudah sewajarnya kalau Tuhan meminta apa yang menjadi hakNya, apa yang menjadi milik Tuhan untuk kita kembalikan kepadaNya. Seperti perumpamaan penggarap kebun anggur. Tuhan membuka kebun anggur, disediakan fasilitasnya, Tuhan percayakan kepada penggarap-penggarap kebun anggur. Dan ada hasil dari kebun anggur, lalu Dia mengutus utusanNya untuk meminta apa yang menjadi bagianNya, apa yang menjadi hakNya. Namun terkadang banyak terjadi, kita sebagai pelayan Tuhan, apa yang menjadi haknya Tuhan malah ditahan, tidak dikembalikan. Padahal Tuhan hanya minta sepersepuluh, segala fasilitas sudah disediakan bagi kita. Tuhan buka kebun anggur, dirikan menara jaga, digali lubang pemerasan anggur karena pasti ada hasil yang akan dinikmati. Tetapi begitu sudah waktunya untuk menerima hasilnya, malah penggarap-penggarap tidak memberikan, membiarkan utusan pulang dengan tangan hampa, bahkan ada yang dipukuli dan dibunuh.
Markus 12:1-3
12:1 Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.
12:2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka.
12:3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa.
Jangan kita bersikap seperti penggarap-penggarap kebun anggur yang menahan hasil kebun itu, tidak memberikan apa yang menjadi miliknya Tuhan. Kebun adalah tempat beraktivitas, tempat bekerja. Anggur erat kaitannya dengan nikah, dengan mempelai. Dalam Yohanes pasal 2 dalam pesta kawin di Kana, yang dipersoakan di sana adalah air anggur. Jadi kalau digabung, kebun anggur adalah aktivitas ibadah pelayanan yang membentuk kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan = ibadah pelayanan berdasarkan Kabar Mempelai. Kita sudah di Kabar Mempelai, pengajaran yang benar dalam terang Tabernakel. Kita sudah ada di dalamnya, kita beraktivitas, kita beribadah dan kita diberkati oleh Tuhan. Dan sudah sewajarnya kalau Tuhan meminta apa yang menjadi miliknya yaitu perpuluhan dan persembahan khusus. Jangan ditahan seperti pengarap-penggarap kebun anggur.
Segala fasilitas sudah Tuhan sediakan, sehingga untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, kesempatannya sangat besar. Tetapi kalau menahan apa yang menjadi miliknya Tuhan, kita akan gagal untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Jadi kalau ada yang gagal, ada yang gugur, bukan pengajarannya yang salah tetapi itu karena watak atau tabiat pekerja kebun anggur yang tidak berubah!
Ada 3 milik Tuhan yang tidak boleh kita ganggu gugat, tidak boleh ditahan-tahan.
1. Perpuluhan dan persembahan khusus.
2. Hidup kita sebagai rumah Tuhan, sebagai Bait Allah, kita berikan kepada Tuhan lewat aktivitas ibadah pelayanan kepada Tuhan yang memuncak pada doa penyembahan.
I Korintus 6:19-20
6:19 Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, — dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?
6:20 Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
3. Milik Tuhan yang terbesar adalah Mempelai Wanita Tuhan.
Yohanes 3:29
3:29 Yang empunya mempelai perempuan, ialah mempelai laki-laki; tetapi sahabat mempelai laki-laki, yang berdiri dekat dia dan yang mendengarkannya, sangat bersukacita mendengar suara mempelai laki-laki itu. Itulah sukacitaku, dan sekarang sukacitaku itu penuh.
Jadi tujuan kita mengembalikan milik Tuhan adalah supaya kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna. Kalau yang terkecil saja tidak bisa dikembalikan maka tidak akan berhasil menjadi mempelai wanita Tuhan.
Kalau kita bisa mengembalikan milik Tuhan perpuluhan dan persembahkan khusus, berarti kita mengakui bahwa diri kita adalah miliknya Tuhan maka Tuhan akan memberikan pagar sekeliling kita. Artinya Tuhan menjaga rohani kita tetap bertumbuh sampai berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Kalau tidak mengembalikan perpuluhan pagarnya rubuh, tidak ada! Dalam kitab nabi Yesaya, Tuhan sudah siapkan semuanya tetapi bangsa Israel memberikan buah yang asam sehingga Tuhan ancam akan mencabut pagarnya.
Yesaya 5:1-2,5
5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.
5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.
5:5 Maka sekarang, Aku mau memberitahukan kepadamu apa yang hendak Kulakukan kepada kebun anggur-Ku itu: Aku akan menebang pagar durinya, sehingga kebun itu dimakan habis, dan melanda temboknya, sehingga kebun itu diinjak-injak;
Jangan sampai pagar dicabut dari kita. Selama ini kita sudah dipagari, diberkati oleh Tuhan sudah sewajarnya kalau Tuhan meminta apa yang menjadi milikNya. Lalu tidak mau dikembalikan, maka pagar dicabut, tembok dilanda, tidak ada lagi perlindungan!
Jadi tujuan kita mengembalikan perpuluhan supaya kita mendapat pagar sekeliling dari Tuhan, rohani kita terjaga, rohani kita bisa bertumbuh sampai berhasil menjadi miliknya Tuhan. Kalau tidak mengembalikan miliki Tuhan maka Tuhan cabut pagarnya, tidak akan bertumbuh, tidak akan berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Pengertian pagar sekeliling = tanda-tanda bahwa kita jujur mengembalikan milik Tuhan:
1. Amsal 24:30-31
24:30 Aku melalui ladang seorang pemalas dan kebun anggur orang yang tidak berakal budi.
24:31 Lihatlah, semua itu ditumbuhi onak, tanahnya tertutup dengan jeruju, dan temboknya sudah roboh.
Amsal 24:31 (Terjemahan Lama)
24:31 Maka sesungguhnya bertumbuhlah duri di mana-mana dan tanahnyapun penuh dengan jelatang dan rusaklah segala pagar batunya.
Orang malas dan tidak berakal budi, pagarnya roboh. Kita ambil yang positifnya. Jadi pengertian pagar sekeliling adalah pemeliharaan Tuhan secara langsung kepada kehidupan yang setia dan berakal budi atau bijaksana. Kalau kita betul-betul jujur mengembalikan milik Tuhan, maka dalam aktivitas pelayanan terlihat bahwa kita adalah kehidupan yang setia dan bijaksana, setia dan benar, setia dan tanggung jawab, sehingga kehidupan kita dipelihara langsung oleh Tuhan.
Roma 3:10-11
3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.
3:11 Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Kalau tidak benar soal milik Tuhan pasti tidak setia, tidak bijaksana. Kenapa ibadah mulai terasa berat, pelayanan dikurangi, mulai tidak tanggung jawab? Karena tidak jujur soal perpuluhan, milik Tuhan yang terkecil. Mulai dari saya gembala suami isteri, kalau tidak jujur soal perpuluhan, mulai tidak setia. Pasti tidak setia, tidak benar dalam ibadah pelayanan. Kalau disebutkan tidak berakal budi itu berarti sudah turun rohaninya. Yang tadinya bintang, orang beribadah melayani, turun menjadi binatang! Binatang tidak berakal budi. Seperti Yudas Iskariot, tadinya dia bintang, turun menjadi binatang seperti antikristus.
Setia dan benar atau setia bijaksana = melayani dengan berikat pinggang, sehingga memuaskan Tuhan.
Yesaya 11:5
11:5 Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang.
Lukas 17:7-8
17:7 "Siapa di antara kamu yang mempunyai seorang hamba yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu, setelah ia pulang dari ladang: Mari segera makan!
17:8 Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu: Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai selesai aku makan dan minum. Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum.
Ini sama dengan jaminan pemeliharaan dari Tuhan, baik secara jasmani, terutama secara rohani. Urusan kita dalam melayani Tuhan adalah setia benar, setia bijaksana. Pemeliharan hidup kita adalah, makan minum kita adalah urusannya Tuhan. Jangan urus yang bukan urusannya kita. Kadangkala kita mau urus soal makan minum, kalau kembalikan perpuluhan tidak cukup untuk makan minum. Akhirnya Tuhan lepas tangan, pagar tidak ada, dicabut. Ngeri, jangan terjadi dalma hidup kita! Ingat Ayub, ketika Tuhan pagari, aman semuanya. Iblis selalu mengintai anak Tuhan, mau dia ganggu. Tuhan bilang kepada iblis, tidakkah kau lihat hambaKu Ayub, orang suci saleh. Setan bilang karena Tuhan beri pagar di sekelilingnya makanya dia berhasil, coba dicabut pagarnya. Tuhan bilang silahkan, tetapi nyawanya tidak boleh. Pagarnya Ayub diambil, habis semuanya!
Urusan kita setia benar, setia taat, setia bijaksana, setia berakal budi, maka Tuhan sanggup menyediakan makan minum kita. Pemeliharaan di padang gurun dunia ini, Tuhan pelihara kita di padang gurung dunia yang semakin sulit sukar. Makan minum juga pemeliharaan secara rohani, ada kepuasan dari Firman. Perpuluhan kaitannya dengan makanan dalam rumah Tuhan. Tuhan berikan kepuasan dan kebahagiaan di dalam Firman di tengah-tengah dunia yang sudah gersang. Urusan makan minum itu urusan Tuhan, urusan pemeliharaan jasmani, urusan kepuasaan dan kebahagiaan sorga. Urusan kita adalah setia bijaksana, setia taat, setia benar dalam ibadah pelayanan. Kepada hamba yang setia dan bijaksana Tuhan berkata masuklah dalam kebahagiaan tuanmu. Ada kebahagiaan sorga.
Matius 25:21
25:21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
Begitu tidak jujur terhadap milik Tuhan, pasti mulai tidak setia, tidak taat, tidak benar dalam ibadah pelayanan. Pagarnya mulai roboh, rohani mulai kering. Berimbas pada yang jasmani juga, kalau rohani kering jasmani juga kering. Contoh dalam Alkitab orang yang kering.
a) Orang yang mati tangan kanannya. Dia ada dalam Bait Allah tetapi tangan kanannya sudah mati. Tangan kanan itu hubungannya dengan Yerusalem Baru, berarti tidak ada lagi hubungan dengan Yerusalem Baru. Yerusalem Baru itu mempelai wanita Tuhan. Berarti dia tidak peduli untuk menjadi Mempelai Wanita Tuhan, milik Tuhan yang terbesar, karena milik Tuhan yang terkecil sudah dia diotak atik!
Lukas 6:6
6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
Dia tidak peduli lagi dengan rencana Allah untuk membawanya menjadi mempelai wanita Tuhan, karena milik Tuhan yang terkecil tidak dia kembalikan, tidak jujur soal itu.
b) Ada contoh orang berhasil, kaya, diberkati tetapi tidak ada kaitannya dengan Tuhan. Itulah jemaat Laodekia!
Wahyu 3:14-17
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
3:15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
3:16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
3:17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
Dia merasa kaya makanya dia gagah berani melawan Tuhan! Akibatnya rohaninya hancur dan diancam untuk dimuntahkan oleh Tuhan.
Sekarang ini dalam gereja malah perpuluhan itu dianggap ajaran sesat. Kaya, diberkati, tetapi tidak ada hubungan dengan Tuhan, buat apa! Rohani sangat hancur dan hanya dimuntahkan oleh Tuhan. Dimuntahkan berarti kehidupan itu tidak ada nilai di hadapan Tuhan, dia terbuang dari Tubuh Kristus.
Kalau keluar dari mulut Tuhan, ada mulut lain yang siap menampung, itulah mulutnya setan. Dia keluar dari Tubuh Kristus, masuk dalam pembangunan tubuh Babel, mempelai wanita setan. Ini jangan terjadi pada kita!
Biarlah kita mau setia bijaksana, setia dan benar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Kalau jujur soal milik Tuhan maka akan semakin setia dan bijaksana = semakin setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada Tuhan. Terutama berkobar-kobar dalam hal mendengar Firman pengajaran!
Lukas 24:32
24:32 Kata mereka seorang kepada yang lain: "Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?"
Berkobar-kobar mendengarkan penerangan tentang kitab suci = Firman pengajaran yang benar, Firman yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan ayat menerangkan ayat dalam Alkitab. Ayo kita setia berkobar-kobar dalam mendengar Firman pengajaran yang benar sehingga pagar sekeliling kokoh, tidak roboh!
2. Pagar itu untuk pemisahan. Sama dengan kita dipisahkan dari dunia = disucikan. Jadi kalau tidak mengembalikan milik Tuhan, kesuciannya merosot. Berkat-berkat yang harusnya kita kembalikan sebagai milik Tuhan mulai disalah gunakan. Digunakan untuk hal-hal duniawi, hanya untuk menyenangkan daging, digunakan berbuat dosa! Jadi pagar sekeliling menunjuk kita disucikan, dipisahkan dari dunia sehingga kita mendapat pagar perlindungan dan keselamatan dari Tuhan.
Kadang kita kembali ke dunia, kembali kepada dosa ketika berada dalam keadaan susah, dalam keadaan terjepit, dalam keadaan menderita. Biarlah kita ada pemisahan yang tegas, saya tidak mau kembali kepada dunia, tidak mau kembali kepada dosa apapun yang dihadapi. Contohnya raja Hizkia, ketika Yerusalem dikepung oleh Sanherib raja Asyur, betul-betul dalam keadaan terdesak sampai orang Israel minum air kencingnya sendiri, makan kotorannya sendiri.
Yesaya 36:12
36:12 Tetapi juru minuman agung berkata: "Adakah tuanku mengutus aku untuk mengucapkan perkataan-perkataan ini hanya kepada tuanmu dan kepadamu saja? Bukankah juga kepada orang-orang yang duduk di atas tembok, yang memakan tahinya dan meminum air kencingnya bersama-sama dengan kamu?"
Apa yang terjadi pada penduduk Yerusalem ini menubuatkan keadaan kita gereja Tuhan di akhir zaman, sangat memprihatinkan karena dikepung oleh dunia! Juga dikepung oleh dosa. Tetapi kalau kita punya ketegasan untuk lepas dari dunia, lepas dari dosa, tegas menjaga kesucian kita, tegas mempertahankan tahbisan yang benar, maka Tuhan memagari kita dengan pagar perlindungan dan keselamatan. Bahkan gereja yang sudah mengaku dalam pengajaran mulai dikepung dan menyerah pada kepungan dunia sehingga cara-cara dunia mulai dibawa masuk. Dari cara menyanyi, dari penampilan, cari dana, sudah betul-betul seperti dunia!
Memang setan memberikan tawaran yang menguntungkan jasmani bagi gereja Tuhan dalam keadaan terkepung supaya kita memilih setan, bukan memilih Tuhan.
Yesaya 36:16
36:16 Janganlah dengarkan Hizkia, sebab beginilah kata raja Asyur: Adakanlah perjanjian penyerahan dengan aku dan datanglah ke luar kepadaku, maka setiap orang dari padamu akan makan dari pohon anggurnya dan dari pohon aranya serta minum dari sumurnya,
Ini cara setan, jangan dengar pengajaran yang benar, tidak usah dengar pengajaran yang benar, itu tidak betul! Disaat kondisi memprihatinkan, setan datang dengan tawaran-tawarannya seperti memberikan keuntungan jasmani bagi kita. Diberikan tawaran dari dunia dan dari dosa. Ini cara setan supaya kita kebun anggurnya Tuhan campur baur dengan dunia, campur baur dengan dosa. Setan tawarkan pagar pemeliharaan kepada kita, tetapi pemeliharaan yang palsu, jiwa kita mau dia rebut!
Kita belajar bagaimana sikap Hizkia.
Yesaya 36:21
36:21 Tetapi orang berdiam diri dan tidak menjawab dia sepatah kata pun, sebab ada perintah raja, bunyinya: "Jangan kamu menjawab dia!"
Sikap kita berdiam diri, tetap berada dalam pagar penyucian. Kaum muda hati-hati, jangan tergoda dengan tawaran-tawaran setan. Ayo datang ke sini nanti kamu dapat pekerjaan, dapat ini, dapat itu, nanti kamu ibadah online. Padahal ditempatkan di mes, susah mau ibadah online. Kalau kita tegas memilih, saya mau berada di dalam pagar penyucian saya tidak mau keluar dari situ saya mau ada dalam penggembalaan, Tuhan pasti membela kita!
Jangan tergiur dengan tawaran setan yaitu perkara-perkara dunia, apalagi saat-saat kita sangat memprihatinkan. Ingat Yesus, saat lapar setan datang, kalau Engkau Anak Allah rubah batu menjadi roti. Jadi saat kita sangat membutuhkan yang jasmani, sangat memprihatinkan secara jasmani, di situ setan datang mengoda, dia mau menarik kita dari pagarnya Tuhan, jangan mau! Itu tipuan dari setan. Sikap kita diam, tegas memilih, saya kebun anggurnya Tuhan, saya tidak mau tercemar dengan dosa. Sikap ketegasan ini sangat dibutuhkan di akhir zaman.
Ayo kita pilih, saya mau berada di dalam penggembalaan. Dalam ruangan suci, kita dipagari. Ruangan suci itu ditutupi dengan papan jenang, belum lagi ada 4 lapis tudung, betul-betul kita aman dalam penggembalaan. Jangan jadi Kristen babi, hanya sibuk cari makan, tidak tahu Tuhan. Bahkan cari makan di pinggir jurang, menyerempet-menyerempet dosa! Orang seperti itu menjadi bagian legion! Kalau Kristen babi dibiarkan Tuhan akhirnya cemplung dalam danau, mati lemas, mati rohaninya. Hati-hati, tawaran setan memang menggiurkan! Apalagi yang memalsukan identitas, memalsukan data diri untuk dapat sesuatu, itu memang menggiurkan. Dapat yang jasmani tetapi tenggelam, binasa. Tetap tegas berada di ruangan suci!
Berdiam diri itu adalah penyucian hati dan mulut. Kadangkala mulut kita diam, mulut kita tidak berkomentar yang negatif, tetapi hati tergoda oleh setan! Atau mulut diam, tetapi hati kecewa, putus asa. Tuhan mau betul-betul mulut dan hati kita disucikan. Tetapi lain kali hati sudah bersuara daging, mulut lebih lagi. Jaga hati, jaga mulut tetap dalam kondisi suci, jangan mau tercemar. Pagarnya kokoh, pagarnya tidak roboh, maka pagar perlindungan, pagar keselamatan betul-betul kita nikmati.
Pengertian berdiam diri:
a) Yesaya 30:15
30:15 Sebab beginilah firman Tuhan ALLAH, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Dengan bertobat dan tinggal diam kamu akan diselamatkan, dalam tinggal tenang dan percaya terletak kekuatanmu." Tetapi kamu enggan,
Tinggal diam dan bertobat. Ketika dalam kondisi memprihatinkan, kondisi susah, sikap kita periksa diri lewat Firman Tuhan. Ketika temukan dosa selesaikan, akui kepada Tuhan dan kepada sesama, jangan diulangi lagi, kita bertobat, ada pagar keselamatan!
Periksa diri, bukan salahkan orang. Kadang anak muda ketika dalam keadaan susah memprihatinkan yang disalahkan malah orang tua, kenapa saya lahir dalam keluarga seperti ini. Enak dia lahir dalam keluarga itu, saya di sini susah. Jangan kita sesali kelahiran kita, Tuhan yang atur semuanya, rencana Tuhan, rencana yang indah.
b) I Petrus 4:7
4:7 Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.
Tinggal tenang dan percaya = bisa menguasai diri untuk bisa berdoa menyembah Tuhan. Kuasai diri, serahkan semua kepada Tuhan, jangan ambil jalan keluar sendiri. Kadang dalam kondisi memprihatinkan disuruh menyembah malah tidak mau. Disuruh puasa tidak mau, disuruh doa semalaman tidak mau. Mau pakai jalan keluar sendiri malah tambah hancur.
Yesaya 30:16
30:16 kamu berkata: "Bukan, kami mau naik kuda dan lari cepat," maka kamu akan lari dan lenyap. Katamu pula: "Kami mau mengendarai kuda tangkas," maka para pengejarmu akan lebih tangkas lagi.
Kesudahan segala sesuatu sudah dekat, berarti kedatangan Yesus sudah dekat, pencobaan semakin hebat, kegoncangan semakin hebat, krisis semaki hebat. Sikap kita hanya menguasai diri dan menyembah, menyerah kepada Tuhan, bertobat dan berdoa. Maka Tuhan akan memagari kehidupan kita sekalian. Di situ ada kekuatan Tuhan untuk memberi jalan keluar dari segala masalah! Jangan mau tergiur dengan godaan dan tawaran setan yang mau membawa kita keluar dari jalur penyucian. Tetap dalam kandang penggembalaan, ada kekuatan Tuhan memberi jalan keluar dari segala masalah.
Lihat apa yang dinikmati oleh Hizkia dan penduduk Yerusalem. Kalau kita berdiam diri, bertobat dan berdoa maka Tuhan berperang ganti kita!
Yesaya 37:35-36
37:35 Dan Aku akan memagari kota ini untuk menyelamatkannya, oleh karena Aku dan oleh karena Daud, hamba-Ku."
37:36 Keluarlah Malaikat TUHAN, lalu dibunuh-Nyalah seratus delapan puluh lima ribu orang di dalam perkemahan Asyur. Keesokan harinya pagi-pagi tampaklah, semuanya bangkai orang-orang mati belaka!
Tidak usah takut, Tuhan yang berperang ganti kita! Dalam keadaan memprihatinkan, susah, sulit, tidak ada jalan, sudah buntu, kita hanya berdiam diri, bertobat dan berdoa. Tangan Tuhan yang bekerja, berperang bagi kita. Malaikat Tuhan yang bekerja. Bagi kita sekarang wujudnya kuasa Roh Kudus bekerja menolong kita dari segala masalah.
Berdiam diri atau bertobat dan berdoa = angkat tangan kepada Tuhan, menyerah sepenuh kepada Tuhan, maka Tuhan turun tangan untuk menolong kita. Tinggal angkat tangan, saya tidak mampu Tuhan, saya bekerja dikepung oleh dosa, saya sekolah dikepung oleh dosa, di mana-mana tawaran dunia mengepung, saya tidak mampu, tinggal angkat tangan, Tuhan yang menolong berperang ganti kita sekalian.
Kita sudah mengambil sikap tegas, saya pilih penyucian, saya pilih penggembalaan, saya pilih Yesus, sudah ditolong, datang ujian dalam bentuk yang lain. Di sini kita masih diuji lagi oleh Tuhan.
Yesaya 38:1-5
38:1 Pada hari-hari itu Hizkia jatuh sakit dan hampir mati. Lalu datanglah nabi Yesaya bin Amos dan berkata kepadanya: "Beginilah firman TUHAN: Sampaikanlah pesan terakhir kepada keluargamu, sebab engkau akan mati, tidak akan sembuh lagi."
38:2 Lalu Hizkia memalingkan mukanya ke arah dinding dan ia berdoa kepada TUHAN.
38:3 Ia berkata: "Ah TUHAN, ingatlah kiranya, bahwa aku telah hidup di hadapan-Mu dengan setia dan dengan tulus hati dan bahwa aku telah melakukan apa yang baik di mata-Mu." Kemudian menangislah Hizkia dengan sangat.
38:4 Maka berfirmanlah TUHAN kepada Yesaya:
38:5 "Pergilah dan katakanlah kepada Hizkia: Beginilah firman TUHAN, Allah Daud, bapa leluhurmu: Telah Kudengar doamu dan telah Kulihat air matamu. Sesungguhnya Aku akan memperpanjang hidupmu lima belas tahun lagi,
Ini yang seringkali kita hadapi. Kesesakan yang satu berakhir, sudah ditolong, Tuhan berperang ganti kita, kita pilih penggembalaan, pilih penyucian, Tuhan tolong sehingga selesai masalahnya. Datang masalah yang mustahil, vonis dari Tuhan! Kamu sampaikan pesan-pesan terakhir kepada keluargamu karena penyakit ini akan membawamu pada kematian. Coba bagaimana perasaan Hizkia, lagi senang-senangnya sudah ditolong Tuhan ‘puji Tuhan, dahsyat, Tuhan luar biasa, Tuhan sudah tolong saya’. Sudah bersaksi karena saya pilih penggembalaan, pilih penyucian, saya ditolong Tuhan. Lalu datang lagi masalah, vonis mati!
Kalau Tuhan sudah bilang engkau akan mati, mau apa! Ini menunjuk masalah yang mustahil. Tuhan izinkan masalah datang lebih berat. Kalau masalah yang pertama tadi dia tanggung bersama pegawainya dan seluruh rakyat, sama-sama bergumul. Ini dihadapi sendiri, masalah secara pribadi. Tuhan mau supaya kita bisa menyerah seperti bayi. Tuhan mau kita memposisikan hanya seperti bayi yang tidak bisa berbuat apa-apa, bergantung pada belas kasihan kemurahan Tuhan. Hizkia menangis dengan sangat, itu posisi seperti bayi. Bayi kalau sudah butuh sesuatu, dia menangis tidak peduli di mana dia berada. Seperti itu yang Tuhan mau, sampai kita menyerah sepenuh, hanya seperti bayi yang tidak bisa berbuat apa-apa, bergantung pada tangan belas kasihan Tuhan. Ini sama dengan penyucian perasaan terdalam.
Mungkin sore menjelang malam ini ada kondisi yang memprihatinkan dalam rumah tangga, dalam pekerjaan, menghadapi buah nikah, dan lain-lain. Tawaran datang, godaan-godaan dari setan tetapi kita pilih penggembalaan. Nanti diizinkan datang masalah yang lebih berat lagi, sampai kita hanya menyerah sepenuh seperti bayi, hanya menyeruh haleluya.
Hizkia sembuh dan diperpanjang usianya 15 tahun. Angka 15 itu kelimpahan kemurahan. Kalau kita sudah bisa menyerah sepenuh hanya seperti bayi tidak bisa berbuat apa-apa, betul-betul kita hidup dari kelimpahan kemurahan Tuhan. Tangan kemurahan Tuhan sanggup menghapus segala kemustahilan.
3. Mazmur 5:13
5:13 Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai.
Ini pagar anugerah Tuhan atau pagar kebajikan kemurahan Tuhan, sampai kita dimiliki oleh Tuhan.
Mazmur 23:1-6
23:1 Mazmur Daud. TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku.
23:2 Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang;
23:3 Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena nama-Nya.
23:4 Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.
23:5 Engkau menyediakan hidangan bagiku, di hadapan lawanku; Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak; pialaku penuh melimpah.
23:6 Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; dan aku akan diam dalam rumah TUHAN sepanjang masa.
Diam dalam rumah Tuhan sepanjang masa = menjadi milik Tuhan selama-lamanya, ini hanya kita dapatkan dalam penggembalaan.
Jadi kalau disimpulkan, pagar itu hanya kita dapatkan di dalam penggembalaan. Setia bijaksana ada pagar perlindungan Tuhan secara langsung. Berdiam diri, pilih penyucian, pilih penggembalaan, tegas tidak mau tergoda dengan godaan setan, kita mendapat pagar keselamatan, pagar perlindungan dan ada pagar anugerah, kebajikan, kemurahan Tuhan. Seperti ruangan suci yang ditutupi dengan papan-papan jenang. Arah kita jelas sampai ke ruangan maha suci, sampai menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Wahyu 12:1
12:1 Maka tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya.
Mempelai Wanita Tuhan ditampilkan memakai:
v Pakaian matahari. Ini menunjuk perlindungan dari Allah Bapa dengan kasihNya, hasil dari ketekunan dalam ibadah doa penyembahan.
v Bermahkota 12 bintang. Ini adalah perlindungan dari Allah Roh Kudus. Bintang itu menuntun, Roh Kudus yang menuntun kita. Perlindungan dari Allah Roh Kudus hasil ketekunan dalam ibadah raya, persekutuan dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karunianya.
v Berdiri di atas bulan. Ini perlindungan dari Yesus Anak Allah, hasil ketekunan dalam ibadah Pendalaman Alkitab dan Perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman dan korbanNya.
Tuhan betul-betul memagari dan melindungi kehidupan kita dari pencobaan setan secara langsung itulah antikristus.
Wahyu 12:3-4
12:3 Maka tampaklah suatu tanda yang lain di langit; dan lihatlah, seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota.
12:4 Dan ekornya menyeret sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Dan naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan Anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkan-Nya.
Kita menghadapi pencobaan dari setan secara langsung, itulah antikristus! Sekarang ini antikristus-antikristus kecil telah banyak muncul. Yang kita hadapi di daerah kita justru dari sesama orang Kristen. Sama seperti gereja mula-mula, mereka tekun dalam penggembalaan tetapi mereka menghadapi imam-imam kepala, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi bekerja sama dengan Pilatus dan Herodes. Kalau bukan dari orang Kristen memang sudah jelas tantangannya semakin luar biasa. Tetapi yang dari dalam ini yang paling berat, bekerja sama dengan pemerintah dunia untuk menekan. Inilah antikristus-antikristus di akhir zaman!
Makanya salah satu bentuk pagar anugerah Tuhan adalah sengsara daging tanpa dosa! Kalau Tuhan izinkan ada sengsara, kita tidak salah tetapi ditekan, dihimpit, difitnah, digosipkan, bahkan mungkin tekanan secara fisik, sudah betul itu kita berada dalam pagarnya Tuhan.
I Petrus 2:19
2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.
Adalah kasih karunia = adalah pagar anugerah Tuhan kalau kita menanggung sengsara yang tidak harus kita tanggung. Bisa datang dari keluarga kita sendiri, bisa datang dari tetangga, bisa datang dari sesama pelayan Tuhan! Tekanan menghimpit, sengsara daging tanpa dosa seperti yang dialami oleh Ayub. Ayub suci, saleh, takut akan Tuhan tetapi Tuhan izinkan mengalami sengsara habis-habisan. Tujuannya apa? Tujuannya mengubah watak atau tabiat kita. Tuhan tidak mau kita seperti penggarap-penggarap kebun anggur yang wataknya tidak bagus. Seperti yang dialami oleh Ayub, waktu semua aman dia kelihatan suci, saleh, takut akan Tuhan. Ketika diuji habis-habisan terbongkar wataknya kebenaran diri sendiri. Ini Tuhan izinkan terjadi supaya kita mengalami pembaharuan watak yaitu kebenaran diiri sendiri, jangan ada pada kita.
Ayub 32:1-2
32:1 Maka ketiga orang itu menghentikan sanggahan mereka terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya benar.
32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah,
Ada 3 macam ujian dihadapi oleh Ayub, ini juga harus dialami oleh gereja Tuhan untuk mengalami pembaharuan watak atau tabiat.
Ayub 1:1,6-11
1:1 Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
1:6 Pada suatu hari datanglah anak-anak Allah menghadap TUHAN dan di antara mereka datanglah juga Iblis.
1:7 Maka bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Dari mana engkau?" Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Dari perjalanan mengelilingi dan menjelajah bumi."
1:8 Lalu bertanyalah TUHAN kepada Iblis: "Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan."
1:9 Lalu jawab Iblis kepada TUHAN: "Apakah dengan tidak mendapat apa-apa Ayub takut akan Allah?
1:10 Bukankah Engkau yang membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kauberkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah di negeri itu.
1:11 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah segala yang dipunyainya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."
a) Hartanya habis. Ini ujian menyangkut tubuh. Kita hadapi ujian menyangkut tubuh soal ekonomi, pekerjaan, masa depan, semuan persoalan menyangkut kebutuhan tubuh kita. Sudah punya kedudukan malah dihempaskan, kehilangan segalanya. Punya gaji tiba-tiba PHK.
b) Ayub kena penyakit kulit, sangking gatalnya dia garuk-garuk dengan pecahan beling. Ini ujian menyangkut jiwa. Kulit ini perasaan. Kita diperhadapkan dengan perasaan tertusuk-tusuk, diizinkan menghadapi ujian jiwa, menghadapi keluarga, menghadapi suami, menghadapi isteri, menghadapi anak, kalau gembala menghadapi jemaat, jangan-jangan jemaat menghadapi gembala! Seringkali kami hamba Tuhan ketika diperhadapkan dengan ujian itu malah berkata ‘kalau tahu begitu, saya tidak doakan dia itu, berulah terus!’.
c) Ayub 2:9-10
2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
2:10 Tetapi jawab Ayub kepadanya: “Engkau berbicara seperti perempuan gila! Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Dalam kesemuanya itu Ayub tidak berbuat dosa dengan bibirnya.
Ini ujian menyangkut nikah dan ibadah = ujian roh. Saat kita mau beribadah keluarga berulah. Saat mau sungguh-sungguh dalam tahbisan malah isteri berulah, suami berulah, anak berulah atau orang tua berulah.
Tuhan mau lewat ujian ini kita tampil seperti Ayub.
Ayub 23:10
23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.
Karakter kita dibaharui seperti emas murni, menjadi pribadi yang tahan uji.
Ayub 42:5-6
42:5 Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau.
42:6 Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu."
Ini bukti kita dibaharui, kita bisa duduk dalam debu dan abu, merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Tuhan. Tuhan mau kita memiliki karakter rendah hati. Ketika kita sudah tergembala, kita sudah disucikan, kadangkala muncul kesombongan! Kita merasa lebih suci dari yang lain, merasa lebih benar dari yang lain. Makanya Tuhan izinkan ujian tubuh, jiwa dan roh, harta habis, kulit sakit, nikah bermasalah. Tuhan izinkan menghadapi masalah supaya kita bisa merendahkan diri, jangan sombong. Tuhan menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hatinya. Tuhan mau kita bisa merendahkan diri, mengaku hanya tanah liat. Kalau saya bisa dipakai menjadi bejana kemuliaaan itu hanya kemurahan Tuhan. Kalau saya diberkati, itu hanya kemurahan Tuhan. Kita bisa melayani dan berbuat untuk Tuhan, itu semua hanya kemurahan Tuhan, jangan merasa hebat, tetap tanah liat, duduk dalam debu dan abu. Ujian datang supaya watak kita dibaharui sampai mengaku hanya tanah liat tidak bisa berbuat apa-apa.
Dalam ujian ada 3 hal yang harus kita jaga.
a) Ayub 2:9
2:9 Maka berkatalah isterinya kepadanya: "Masih bertekunkah engkau dalam kesalehanmu? Kutukilah Allahmu dan matilah!"
Tetap tekun dalam 3 macam ibadah pokok, jangan kendor!
b) Ayub 23:12
23:12 Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya.
Tetap simpan Firman dalam hati, dalam sanubari, jangan kosong hidup kita. Sama dengan tetap beriman, tetap percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan. Dulu Tuhan sudah tolong, sekarang Tuhan pasti tolong. Ingat waktu dulu kita dipanggil Tuhan, dipilih masuk dalam pengajaran, menghadapi banyak persoalan. Seperti Hizkia menghadapi Sanherib ditolong, sakit ditolong. Banyak hal yang sudah Tuhan kerjakan dalam hidup kita, Tuhan sudah tolong, sekarang juga Tuhan menolong. Nanti masa depan Tuhan tetap menolong. Tetap beriman, tetap simpan Firman dalam hati, percaya dan mempercayakan hidup sepenuh kepada Tuhan!
c) Ayub 23:11
23:11 Kakiku tetap mengikuti jejak-Nya, aku menuruti jalan-Nya dan tidak menyimpang.
Kaki tetap mengikuti jejak Tuhan, tetap berada pada jalan kebenaran, kesucian, jangan menyimpang. Jalan Tuhan itu jalan yang lurus, itulah pengajaran Tabernakel dari pintu gerbang sampai ruangan maha suci. Jangan menyimpang kiri kanan, tetap pegang pengajaran yang benar. Itu kaki tetap mengikut jejaknya Tuhan.
Ujian atau sengsara daging tanpa dosa itu latihan berjalan di Yerusalem Baru. Makanya Ayub berkata sekalipun Dia menguji aku, aku akan tampil seperti emas murni. Karena pandangannya jauh ke depan, dia sudah melihat bagaimana kota Yerusalem Baru itu, jalannya dari emas murni. Saat ujian tubuh, jiwa dan roh kita hadapi, pandangan kita jauh ke depan, saya mau masuk di kota Yerusalem Baru, jalannya dari emas murni. Sekarang saya menghadapi ujian sengsara daging tanpa dosa, saya latihan berjalan di Yerusalem Baru untuk bisa layak masuk di sana.
Wahyu 21:18,21
21:18 Tembok itu terbuat dari permata yaspis; dan kota itu sendiri dari emas tulen, bagaikan kaca murni.
21:21 Dan kedua belas pintu gerbang itu adalah dua belas mutiara: setiap pintu gerbang terdiri dari satu mutiara dan jalan-jalan kota itu dari emas murni bagaikan kaca bening.
Yerusalem Baru kota yang berpagar tembok, kita dipagari Tuhan untuk bisa masuk tembok Yerusalem Baru.
Di depan kita ada perjamuan suci, kalau kita menghadapi ujian dan sengsara, lebih sengsara mana dengan Yesus. Yesus telah melewati segalanya, Dia menang, kita pasti menang bersama dengan Yesus. Seperti raja Daud berkata:
Mazmur 26:2-3
26:2 Ujilah aku, ya TUHAN, dan cobalah aku; selidikilah batinku dan hatiku.
26:3 Sebab mataku tertuju pada kasih setia-Mu, dan aku hidup dalam kebenaran-Mu.
Mata kita tertuju kepada Tuhan, pandangan kita tetap tertuju pada Yerusalem Baru, tidak mau mundur, tidak mau menyimpang ke kiri dan ke kanan.
Apapun uijannya, mungkin seperti Ayub menghadapi ujian soal harta, pekerjaan, soal hidup sehari-hari, seperti Ayub hartanya ludes. Atau ujian soal kulit, ada saja yang mengusik perasaan kita, menyakiti perasaan kita, bahkan mungkin dari sesama dalam nikah kita. Atau ujian nikah, uijan dalam hal ibadah, ujian roh. Biarlah mata kita tertuju kepada Tuhan memandang Yesus, memandang Yerusalem Baru, pandangan yang jauh ke depan! Tidak mau mundur, tetap bertekun dalam penggembalaan, hati menyimpan Firman. Tetap percaya dan mempercayakan hidup kepada Tuhan. Langkah kita tetap mengikuti jejak Tuhan, jangan menyimpang dari pengajaran yang benar. Tetap berada di jalan yang benar dan lurus menuju Yerusalem Baru.
Tuhan Yesus memberkati.