20250803

Kebaktian Umum, Minggu 03 Agustus 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:1-21

14:14 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada suatu awan putih, dan di atas awan itu duduk seorang seperti Anak Manusia dengan sebuah mahkota emas di atas kepala-Nya dan sebilah sabit tajam di tangan-Nya.

14:15 Maka keluarlah seorang malaikat lain dari Bait Suci; dan ia berseru dengan suara nyaring kepada Dia yang duduk di atas awan itu: "Ayunkanlah sabit-Mu itu dan tuailah, karena sudah tiba saatnya untuk menuai; sebab tuaian di bumi sudah masak." 

14:16 Dan Ia, yang duduk di atas awan itu, mengayunkan sabit-Nya ke atas bumi, dan bumi pun dituailah.

 

Pada ayat-ayat ini ada 2 penuaian:

1.      Ayat 14-16 Penuaian gandum untuk dibawa masuk kerajaan sorga. Ini adalah orang yang memiliki bobot rohani dan setia mengikut Yesus sekalipun ditandai dengan percikan darah.

2.      Ayat 17-20 Penuaian anggur untuk dikilang dalam kilangan murka Allah. Ini adalah hukuman bagi orang-orang yang tidak mau masuk percikan darah, tidak mau masuk penyucian terakhir. Yang mengikut Tuhan hanya mencari yang enak bagi daging. Sehingga darah itu harus mengalir setinggi kekang kuda. Ini menunjuk kehidupan yang mengikuti hawa nafsu dagingnya, tidak mau dikekang, tidak mau diatur. Jauhnya 200 mil, angka 200 ini angka tidak cukup. Selalu tidak cukup, tidak pernah mengalami kepuasan di dalam Tuhan.

 

Anggur bisa tumbuh karena ada benih anggur yang ditabur dan ditanam oleh penabur. Tetapi anggur yang dimaksud di sini bukan dalam pengertian positif, tetapi dalam arti  yang negatif. Ayat 14-16 tentang penuaian gandum. Gandum bisa bertumbuh karena ada benih yang ditabur oleh penabur. Sama-sama ditabur tetapi gandum masuk dalam kerajaan Sorga, anggur masuk dalam kilangan murka Allah.

 

Secara rohani benih adalah Firman Tuhan. Penabur adalah hamba Tuhan yang memberitakan Firman Tuhan. Ini awasan bagi kita, kita harus hati-hati dalam penaburan benih Firman. Lihat benihnya, lihat penaburnya. Lihat firman yang disampaikan, lihat siapa yang memberitakan. Lihat nikahnya, lihat tahbisannya, jangan asal! Kita dengar dia karena baca ayat dari Alkitab lalu berkata ini Firman Tuhan. Padahal tahbisannya tidak jelas, nikahnya tidak ditahu bagaimana, lalu kita terima saja. Akhirnya bertumbuh, bukan menjadi gandum yang akan dituai masuk dalam kerajaan Sorga tetapi anggur yang tidak baik yang akan dituai lalu dikilang dalam murka Allah.

 

Bapak ibu dalam persekutuan hati-hati, lihat Firmannya, lihat juga siapa yang memberitakan. Demikian juga dalam hal pengajaran, pengajarannya bagaimana yang ditampilkan, lihat juga gembalanya bagaimana. Tahbisan dan nikahnya harus diperhatikan. Kalau tidak benar akan berbahaya! Kita bukan menjadi gandum yang masuk lumbung kerajaan sorga, tetapi anggur yang dituai untuk dikilang dalam kilangan murka Allah.

 

Dari sini kita melihat ada benih yang palsu, ada penabur yang palsu. Kalau dikatakan palsu berarti itu tiruan dari yang asli. Kelihatannya mirip, tetapi palsu! Barang imitasi itu kelihatan mirip, kadang kelihatan lebih canggih tetapi kualitasnya jauh di bawah. Hati-hati, kita pikir ini Firman, dibaca dari Alkitab, ada tertulis, hamba Tuhannya baik, tetapi palsu! Bapak ibu yang bisa menilai saya menaburkan benih apa, dan bagaimana pribadi saya.

 

Tanda-tanda benih palsu dan penabur palsu:

1.      Benih dibubuhi air

Imamat 11:38

11:38  Tetapi apabila benih itu telah dibubuhi air, lalu ke atasnya jatuh bangkai seekor dari binatang-binatang itu, maka najislah benih itu bagimu.

 

Benih bicara Firman. Air menunjuk orang banyak.

Wahyu 17:1,15

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

17:15 Lalu ia berkata kepadaku: "Semua air yang telah kaulihat, di mana wanita pelacur itu duduk, adalah bangsa-bangsa dan rakyat banyak dan kaum dan bahasa.

 

Kalau digabungkan, benih yang palsu adalah Firman Tuhan yang dicampur dengan pikiran atau logika manusia atau pengetahuan dunia sehingga ditambah atau dikurang. Kalau tidak logis dikatakan tidak cocok, kalau logis diterima. Tujuan diberitakan hanya untuk menyukakan manusia.

Galatia 1:10

1:10 Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

 

Firman sudah ditambah kurang, orang senang karena cocok dengan daging, inilah benih palsu!

 

Sekali lagi, kita harus teliti dalam mendengar.

Ibrani 2:1

2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.

 

Memang Firman yang disampaikan tetapi sudah dicampur dengan pikiran atau logika manusia. Hanya menjadi omongan kosong yang tidak suci, logis tetapi tidak sesuai Firman, tidak mengalami penyucian.

I Timotius 6:10,20

6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.

6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,

 

Kalau sumbernya dari Tuhan tidak akan berbeda-beda. Tetapi karena sumbernya dari pengetahuan/logika manusia makanya beda-beda. Timbul pertentangan dan perdebatan, Firman hanya didiskusikan. Seharusnya kita mempraktekan Firman tetapi hanya capek dengan diskusi, tidak mengalami penyucian, inilah penabur palsu!

 

Penabur palsu disamakan dengan bangkai binatang haram. Apa artinya?

Ibrani 12:8 (Terjemahan Lama)

12:8 Tetapi jikalau kamu tiada diajari, padahal semua orang mendapat bahagian itu, maka kamu anak haram, bukannya anak halal.

 

Jadi penabur palsu yang disamakan dengan bangkai binatang haram artinya pemberita Firman yang hidup dalam kedagingan dan kenajisan, yang menolak bahkan menentang pengajaran palsu.

 

Lihat hamba Tuhan itu bagaimana hidup sehari-harinya. Kalau hidupnya kedagingan dan dia hidup dalam kenajisan, rugi kita digembalakan di situ! Kita bukan menjadi gandum yang matang dituai untuk dibawa masuk dalam lumbung kerajaan Sorga, tetapi menjadi anggur yang dikilang dalam kilangan murka Allah! Kami hamba Tuhan jangan menipu sidang jemaat dengan berkata ‘jangan lihat kami, kami banyak kekurangan’ tidak boleh begitu! Ingat waktu bangsa Israel mau menyeberang sungai Yordan, perintah Tuhan supaya mereka menjaga jarak dengan tabut sejauh 2000 hasta, pandang tabut, pandang yang memikul yaitu imam dari suku Lewi.

 

Yang paling tahu saya tentu orang dalam pastori. Kalau hidup saya dalam kenajisan dan kedagingan, jangan mau digembalakan, rugi! Dan saya berjuang dan berupaya untuk hidup dalam kesucian, jangan mengikuti keinginan-keinginan daging.

 

Kalau gereja ditaburi benih palsu oleh penabur palsu, arahnya ke Babel, gereja palsu, mempelai wanita setan untuk dibinasakan, sempurna dalam kejahatan dan kenajisan!

 

2.      II Korintus 2:17

2:17 Sebab kami tidak sama dengan banyak orang lain yang mencari keuntungan dari firman Allah. Sebaliknya dalam Kristus kami berbicara sebagaimana mestinya dengan maksud-maksud murni atas perintah Allah dan di hadapan-Nya.

 

Benih palsu adalah Firman yang ditampilkan tetapi hanya untuk mencari keuntungan-keuntungan jasmani. Makanya di Lempinel guru kami mengajarkan, kalau mau khotbah perpuluhan, periksa hati! Jangan ada keinginan akan uang. Karena lihat dompet sudah tipis, besoknya khotbah perpuluhan. Tujuannya sudah lain untuk mencari keuntungan jasmani, termasuk kehormatan, pujian dan lain-lain!

 

Galatia 1:10

1:10 Sekarang aku menyukakan manusiakah, atau Allah? Atau aku mencari jalan diperkenan oleh manusiakah? Jikalau aku lagi mencari jalan diperkenan oleh manusia, maka bukanlah aku hamba Kristus.

 

Akhirnya isi Firman hanya menyenangkan hati manusia, tidak ada penyucian yang tegas. Jemaat senang, kalau senang korban masuk. Inilah benih palsu, Firman yang diberitakan hanya untuk kesenangan manusia.

 

Penabur palsu adalah hamba Tuhan yang melayani untuk perutnya sendiri.

Roma 16:17-18

16:17 Aku minta kamu, hai saudara-saudaraku, akan memperhatikan segala orang yang mendatangkan perselisihan dan waham bersalahan dengan pengajaran yang kamu pelajari. Hendaklah kamu menyimpang daripada mereka itu.

16:18 Karena orang yang semacam ini bukannya bertuhankan Tuhan kita, yaitu Kristus, melainkan bertuhankan perutnya sendiri; dan dengan perkataan yang manis dan elok mereka itu memperdayakan orang yang tulus hati.

 

Jemaat berkorban dengan tulus hati tetapi sudah tertipu dengan bahasa manis dan muluk-muluk dari hamba Tuhan. Bisa dideteksi dari mulutnya, suka cari-cari soal, suka bersilat kata, suka tengkar-suka ribut, itulah penabur palsu!

I Timotius 6:3-5

6:3 Jikalau barang seorang mengajar pengajaran yang berbeda, dan tiada bersetuju dengan perkataan yang benar, yaitu perkataan Tuhan kita Yesus Kristus, dan pengajaran yang menuju ibadat kepada Allah itu,

6:4 maka orang itu membesarkan diri dengan tiada mengetahui apa-apa, melainkan gila bersoal-soal dan berbalah-balah, yang mendatangkan dengki, perkelahian, berbagai-bagai umpat, sangka-sangka yang jahat,

6:5 pertengkaran orang yang rusak akalnya dan yang sudah tersentak perasaan yang benar, menyangkakan bahwa ibadat itu menjadi suatu daya memperoleh laba.

 

Cari-cari soal itu suka menuduh, mengadu, melapor yang lain. Saya belajar untuk tidak mengadukan teman, sahabat di dalam pelayanan! Ada kesempatan untuk mengadukan tetapi saya tidak mau! Kalau suka mengadukan sahabatnya, mengadukan temannya, nanti mata anak-anak jadi rabun!

Ayub 17:5

17:5 Barangsiapa mengadukan sahabatnya untuk mencari keuntungan, mata anak-anaknya akan menjadi rabun.

 

Bisa saya mengadukan, saya mendapat perhatian dari gembala saya, yang lain sudah dipandang negatif, tetapi sidang jemaat matanya jadi rabun! Jadi tidak usah dorong-dorong saya untuk klarifikasi, nanti Tuhan yang bela. Kalau saya sebagai hamba Tuhan salah nanti Tuhan yang tegur! Pasti Tuhan tutup pembukaan Firman. Tetapi sidang jemaat sendiri yang menilai, menikmati pembukaan Firman atau tidak. Kalau saya salah pasti tertutup pembukaan Firman. Dan jemaat rabun matanya, pandangannya hanya melihat yang jasmani, tidak ada pandangan yang rohani. Makanya saya tidak mau!

 

Karena bersilat kata, gosip, dengki, fitnah, akhirnya jadi pemecah belah Tubuh Kristus, tidak bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Lalu bagaimana benih yang benar? Benih yang benar itu Firman yang murni yang tertulis di dalam Alkitab. Kalau tidak tertulis dalam Alkitab itu bukan Firman Tuhan. Yang dibukakan rahasianya oleh Tuhan, ayat yang satu menerangkan ayat yang lain dalam Alkitab dan tajam menyucikan terutama menyucikan nikah. Makanya disebut Kabar Mempelai, membawa nikah masuk dalam nikah yang sempurna. Kalau kita datang beribadah mendengar Firman yang keras dan tajam menyucikan, dibukakan rahasianya ayat menerangkan ayat dalam Alkitab, bisa kita lihat ditampilkan dari lcd, itu sudah benar, tidak usah diragukan lagi.

 

I Korintus 4:1-2

4:1 Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah.

4:2 Yang akhirnya dituntut dari pelayan-pelayan yang demikian ialah, bahwa mereka ternyata dapat dipercayai.

 

Penabur yang benar adalah hamba Tuhan yang dapat dipercaya Tuhan pembukaan rahasia Firman. Tanda penabur yang benar:

I Timotius 1:12-17

1:12 Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita, karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini kepadaku --

1:13 aku yang tadinya seorang penghujat dan seorang penganiaya dan seorang ganas, tetapi aku telah dikasihani-Nya, karena semuanya itu telah kulakukan tanpa pengetahuan yaitu di luar iman.

1:14 Malah kasih karunia Tuhan kita itu telah dikaruniakan dengan limpahnya kepadaku dengan iman dan kasih dalam Kristus Yesus.

1:15 Perkataan ini benar dan patut diterima sepenuhnya: "Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan orang berdosa," dan di antara mereka akulah yang paling berdosa.

1:16 Tetapi justru karena itu aku dikasihani, agar dalam diriku ini, sebagai orang yang paling berdosa, Yesus Kristus menunjukkan seluruh kesabaran-Nya. Dengan demikian aku menjadi contoh bagi mereka yang kemudian percaya kepada-Nya dan mendapat hidup yang kekal.

1:17 Hormat dan kemuliaan sampai selama-lamanya bagi Raja segala zaman, Allah yang kekal, yang tak nampak, yang esa! Amin.

 

Ada 2 tanda di sini:

1.      Setia membagi makan kepada sidang jemaat yang Tuhan percayakan. Setia memberitakan Firman baik atau tidak baik waktunya.

Matius 24:45

19:6 Lalu aku mendengar seperti suara himpunan besar orang banyak, seperti desau air bah dan seperti deru guruh yang hebat, katanya: "Haleluya! Karena Tuhan, Allah kita, Yang Mahakuasa, telah menjadi raja.

 

Dalam ibadah raya setia memberi makan, ibadah pendalaman Alkitab setia memberi makan, ibadah doa penyembahan setia memberi makan. Itu hamba Tuhan yang dapat dipercaya. Jadi jemaat terpuaskan, rohaninya bertumbuh karena dikasih makan terus. Kalau tidak makan bahaya, bisa kurus, sakit bahkan mati rohani.

 

2.      Ada teladan keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Jemaat bisa meneladani, ini gembala ada keubahan hidup sehingga menjadi teladan bagi sidang jemaat. Sehingga apa yang dia ajarkan kepada sidang jemaat adalah sesuatu yang sudah dia praktekan. Makanya Firman yang disampaikan mengandung kuasa, ada tanda darah di situ. Kena pedang tajam bermata 2 pada dia dulu, baru dia ayunkan pada jemaat. Kalau tidak ada teladan keubahan hidup, Firman yang disampaikan hanya seperti pedang Petrus yang memotong telinga Malkus. Memang keras Firman yang disampaikan tetapi hanya keras di mimbar, hidupnya tidak sesuai dengan Firman yang dia sampaikan, sehingga jemaat tidak mau datang. Tetapi kalau ada teladan keubahan hidup dari gembala maka jemaat mantap untuk digembalakan. Sehingga kita akan bertumbuh menjadi gandum yang matang untuk dituai masuk dalam lumbung kerajaan sorga.

 

Mari kita saling mendoakan, terutama saya harus ada teladan keubahan hidup bagi sidang jemaat, tidak mempertahankan hidup lama yang berdosa.

 

Hamba Tuhan atau gembala seperti ini dia akan paham, bagaimana kondisi gereja yang benar dan bagaimana kondisi gereja yang palsu. Kelihatan sama tetapi sebenarnya yang satu benar dan yang lain palsu! Hamba Tuhan yang setia, yang ada teladan keubahan hidup, dia akan paham dan mengerti bagaimana kondisi gereja yang benar, bagaimana kondisi gereja yang palsu, sehingga jemaat diarahkan masuk dalam gereja yang benar, untuk bertemu dengan Yesus.

 

Seperti rasul Yohanes, kepadanya ditunjukan oleh malaikat bagaimana gereja yang benar, bagaimana gereja palsu.

Wahyu 21:2,9-10

21:2 Yohanes telah bersaksi tentang firman Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya.

21:9 Aku, Yohanes, saudara dan sekutumu dalam kesusahan, dalam Kerajaan dan dalam ketekunan menantikan Yesus, berada di pulau yang bernama Patmos oleh karena firman Allah dan kesaksian yang diberikan oleh Yesus.

21:10 Pada hari Tuhan aku dikuasai oleh Roh dan aku mendengar dari belakangku suatu suara yang nyaring, seperti bunyi sangkakala,

 

Yohanes melihat gereja yang benar untuk mengarahkan jemaat menjadi gereja yang benar. Yohanes juga melihat gereja yang palsu.

Wahyu 17:1,6b

17:1 Lalu datanglah seorang dari ketujuh malaikat, yang membawa ketujuh cawan itu dan berkata kepadaku: "Mari ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu putusan atas pelacur besar, yang duduk di tempat yang banyak airnya.

17:6b Dan ketika aku melihatnya, aku sangat heran.

 

Yohanes lihat ada yang benar ada yang palsu. Sekarang untuk kami hamba Tuhan, harus jeli melihat ini yang benar, ini yang palsu untuk bisa mengarahkan jemaat pada gereja yang benar.

 

Kita lihat perbedaan gereja palsu dan gereja yang benar. Siang ini kita lihat 1 perbedaan dulu, ditinjau dari sifatnya.

1.      Gereja Tuhan yang benar tunduk kepada Yesus sebagai kepala Mempelai Pria Sorga.

Efesus 5:22-23

5:22 Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

5:23 karena suami adalah kepala isteri sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.

 

Ini untuk isteri secara jasmani dan juga kita, isterinya Tuhan secara rohani, calon mempelai wanita Tuhan. Ini bisa tampak dalam nikah dan juga dalam penggembalaan, Firman yang mengatur hidupnya, bagaimana berperilaku yang benar dan suci di dalam nikah dan juga di dalam penggembalaan. Gereja yang tunduk, yang benar, dalam nikahnya Firman mengatur bagaimana hidup sebagai suami, sebagai isteri, sebagai anak, sebagai orang tua. Itu lengkap dalam Efesus 5:22-29 ditambah dalam surat Kolose pasal 3.

 

Bukan kita yang mengatur Firman, Firman yang mengatur hidup kita. Ingat kisah Abraham mengutus Eliezer untuk mencari isteri bagi Ishak. Abraham gambaran Allah Bapa, Eliezer gambaran Roh Kudus, Ishak gambaran Yesus Mempelai Pria Sorga. Sekarang Roh Kudus bekerja mencari isteri bagi Yesus Mempelai Pria Sorga dari kaum keluarga Abraham, dari keluarga Allah. Bagaimanan pesan Abraham? Jangan bawa anakku ke sana, bawa perempuan itu kepada anakku. Jadi bukan Ishak yang ikut Ribka tetapi Ribka yang ikut Ishak.

 

Kejadian 24:4-6

24:4 Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."

24:5 Lalu berkatalah hambanya itu kepadanya: "Mungkin perempuan itu tidak suka mengikuti aku ke negeri ini; haruskah aku membawa anakmu itu kembali ke negeri dari mana tuanku keluar?"

24:6 Tetapi Abraham berkata kepadanya: "Awas, jangan kaubawa anakku itu kembali ke sana.

 

Jangan Ishak yang ke sana, tetapi Ribka yang harus ikuti Ishak ini. Ini pelajaran bagi kita, jangan Firman yang ikuti maunya kita tetapi kita yang ikuti maunya Firman. Tunduk dan taat pada Firman sekalipun sakit bagi daging kita. Ingat juga dalam Matius pasal 20 dan Markus pasal 11, Yesus menunggangi keledai untuk masuk Yerusalem, bukan dibalik keledai yang menunggangi Yesus, artinya kita yang menunggangi Firman! Kita yang diatur oleh Firman, jangan dibalik!

 

2.      Gereja palsu duduk di atas binatang. Dia yang jadi kepala, dia yang mengatur, dagingnya yang dimanja! Tidak mau diatur oleh Firman, dia manjakan dagingnya.

Wahyu 17:3

17:3 Dalam roh aku dibawanya ke padang gurun. Dan aku melihat seorang perempuan duduk di atas seekor binatang yang merah ungu, yang penuh tertulis dengan nama-nama hujat. Binatang itu mempunyai tujuh kepala dan sepuluh tanduk.

 

Yesaya 47:8

47:8 Oleh sebab itu, dengarlah ini, hai orang yang hidup bermanja-manja, yang duduk-duduk dengan tenang, yang berkata dalam hatimu: "Tiada yang lain di sampingku! Aku tidak akan jadi janda dan tidak akan menjadi punah!"

 

Tidak mau diatur oleh Firman, dia yang mau jadi kepala, mau mengatur. Dan dagingnya manja, Firman hanya untuk menyenangkan daging. Pelayanan di gereja hanya untuk menyenangkan daging, semua untuk menyenangkan daging. Tetapi dia merasa bukan janda. Janda itu artinya putus hubungan dengan Yesus. Merasa hubungannya baik-baik saja, erat intim, tetapi sebenarnya dia sudah terpisah dari Yesus. Sama seperti jemaat Laodekia, merasa tidak kekurangan apa-apa, merasa diberkati, merasa dipakai. Tetapi Tuhan katakan Aku akan memuntahkan engkau, berarti terpisah dari Tubuh Kristus! Dalam gereja berkata ‘kami tubuh Kristus’ padahal dagingnya dimanja, tidak mau diatur oleh Firman Tuhan.

 

Tuhan tolong jangan terjadi dalam kehidupan kita. Pikir sudah mau ketemu Yesus padahal malah bertemu dengan antinya Yesus. Berilah hidup kita mau diatur oleh Firman Tuhan.

 

Kita belajar dari Markus pasal 11 kehidupan yang mau diatur oleh Firman Tuhan.

Markus 11:1-4

11:1 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya telah dekat Yerusalem, dekat Betfage dan Betania yang terletak di Bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya

11:2 dengan pesan: "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan segera menemukan seekor keledai muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskan keledai itu dan bawalah ke mari.

11:3 Dan jika ada orang mengatakan kepadamu: Mengapa kamu lakukan itu, jawablah: Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya ke sini."

11:4 Mereka pun pergi, dan menemukan seekor keledai muda tertambat di depan pintu di luar, di pinggir jalan, lalu melepaskannya.

 

Gereja yang tunduk kepada Yesus digambarkan seperti keledai yang ditunggangi oleh Yesus. Tadi dikatakan ‘dekat Yerusalem’. Ini menubuatkan kedatangan Yesus kedua kali sudah sangat dekat untuk membawa kita ke Yerusalem yang Baru. Jadilah kehidupan yang tunduk, yang mau diatur oleh Firman Tuhan.

 

Waktu Simson menghajar orang-orang Filistin, dia katakan dengan rahang keledai, bangsa keledai ini ku hajar. Jadi keledai menggambarkan kita bangsa kafir. Tetapi sekalipun kita bangsa kafir, Tuhan rindu mendapatkan suatu umat yang layak bagiNya dari antara kita bangsa kafir.

Kisah Para Rasul 15:14

15:14 Simon telah menceriterakan, bahwa sejak semula Allah menunjukkan rahmat-Nya kepada bangsa-bangsa lain, yaitu dengan memilih suatu umat dari antara mereka bagi nama-Nya.

 

Tidak semua, banyak yang dipanggil dari bangsa kafir, tetapi sedikit yang dipilih. Itulah umat yang layak bagi Yesus, gereja yang taat, gereja yang tunduk, mau diatur oleh Firman Tuhan.

 

Praktek gereja yang tunduk pada Firman Tuhan:

1.      Keledai itu tertambat. Tertambat di mana? Pada pokok anggur

Kejadian 49:11

49:11 Ia akan menambatkan keledainya pada pohon anggur dan anak keledainya pada pohon anggur pilihan; ia akan mencuci pakaiannya dengan anggur dan bajunya dengan darah buah anggur.

 

Jadi, praktek gereja yang tunduk adalah tertambat pada pokok anggur pilihan = tergembala pada satu Firman pengajaran yang benar. Alkitab mencatat hanya 1 pokok itulah Yesus. Jadi hanya 1 pengajaran yang benar yaitu yang tertulis di dalam Alkitab. Dibukakan rahasianya oleh Tuhan, tajam mengoreksi dan membenahi nikah yang salah. Disitulah kita bawa hidup kita untuk digembalakan.

 

Tergembala pada satu Firman pengajaran yang benar, bukan pada manusia, bukan pada organisasi, tetapi pada Firman pengajaran yang benar. Jangan jadikan manusia atau organisasi sebagai pokok. Kalau hamba Tuhan sudah dijadikan pokok itu namanya sudah menganaklembuemaskan hamba Tuhan. Bahaya, sudah terjadi penyembahan berhala.

 

Hamba Tuhan yang dipakai Tuhan kita topang dalam doa, bukan kita jadikan Tuhan, tidak boleh seperti itu. Yohanes sempat salah, 2 kali dia menyembah malaikat. 2 kali juga dia ditegur oleh malaikat, jangan aku adalah hamba sama seperti engkau adalah hamba. Kadang kita sudah salah, figur manusia kita jadikan pokok. Pokoknya kalau manusia itu bilang A, sudah betul punya itu.  

 

Pengajaran itu yang dijadikan pokok. Hamba Tuhan masih bisa salah, tetapi pengajaran tidak bisa salah karena itu ilham Tuhan, sempurna. Kalau bangsa Israel menjadikan Musa sebagai pokok, bahaya! Musa sempat salah, sampai dia tidak diizinkan Tuhan masuk Kanaan. Kalau Petrus dijadikan pokok bahaya! Petrus sempat salah, dia katakan Yohanes tidak akan mati, padahal Yesus tidak pernah berkata demikian. Tersebarlah kabar Yohanes tidak akan mati.

 

Kalau menjadikan manusia sebagai pokok itu berbahaya, nanti bisa salah. Pengajaran yang kita jadikan pokok, bukan manusianya! Akhirnya kalau manusianya itu sempat salah, ikut juga melenceng. Syukur kalau masih bisa kembali.

 

Apa tujuan tergembala? Kita tidak berjerih lelah dengan percuma dan sia-sia, ada tujuannya!

a)      Keledai itu tertambat dekat Betfage dan Betania. Betfage artinya rumah zaitun mentah. Betania artinya rumah pohon ara. Kalau kita bicara rumah maka di dalamnya ada nikah. Seringkali suasana nikah kita seperti buah zaitun mentah. Buah mentah itu asam dan pahit. Seringkali nikah kita seperti itu, suami lihat isteri seperti makan buah yang asam pahit, mukanya mengkerut. Sudah mau muntah melihat suami, isteri, anak, orang tua. Tetapi kalau kita tergembala maka Firman penggembalaan sanggup mengganti suasana yang asam dan pahit di dalam nikah menjadi suasana pohon ara, buah ara.

 

Masuk nikah itu masuk dalam masalah. Kalau permulaan nikah sudah ada masalah, tidak terselesaikan, masuk dalam nikah  nanti masalahnya berlipat-lipat. Tetapi kalau tergembala, maka suasana nikah adalah suasana buah ara. Apa itu suasana buah ara? Waktu Hizkia sakit, ditempelkan kue ara pada penyakitnya.

Yesaya 38:21

38:21 Kemudian berkatalah Yesaya: "Baiklah diambil sebuah kue ara dan ditaruh pada barah itu, supaya sembuh!"

 

Jadi suasana buah ara adalah suasana kesembuhan. Penyakit-penyakit ini yang sering membuat nikah kita asam, nikah kita pahit! Penyakit hati, penyakit mulut, itu yang membuat nikah menjadi asam dan menjadi pahit. Tetapi kalau tergembala semua menjadi sembuh, yang pahit asam menjadi manis. Bawa hidup kita tergembala demi nikah kita.

 

Penyakit mulut, penyakit hati yang membuat nikah asam! Banyak terjadi seperti itu. Di awal nikah, permulaan nikah, masa pacaran, masa tunangan, ada perkataan-perkataan yang tidak baik, itu nanti membawa suasana asam pahit dalam nikah kalau tidak diselesaikan. Mungkin sempat teledor perkataan calon besan, jadi sakit hati. Atau perkataan calon mertua terbawa-bawa dalam pikiran, masuk di hati. Ketika masuk dalam nikah jadi asam pahit. Apalagi kalau satu rumah dengan mertua. Kalau yang satu di rumah perempuan, dia mau bela suami nanti orang tuanya sakit hati. Dia mau bela orang tua, suaminya sakit hati. Atau sebaliknya, suami mau bela mama, isteri sakit. Mau bela isteri, mama sakit. Tetapi kalau tergembala, teratasi semuanya, Firman yang mengatasi semuanya. Bukan manusia, tetapi Firman penggembalaan yang bisa mengubahkan semuanya.

 

Memang Alkitab yang mencatat yang seringkali tengkar itu menantu perempuan dan mertua perempuan.

Mikha 7:6

7:6 Sebab anak laki-laki menghina ayahnya, anak perempuan bangkit melawan ibunya, menantu perempuan melawan ibu mertuanya; musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

 

Anak-anak perempuan yang masih suka bangkit melawan ibunya, minta ampun! Menanti perempuan melawan ibu mertuanya, mari minta ampun, selesaikan semuanya. Dengar saja mertua bilang bagaimana, memang lebih dulu hidup dari pada kita, dari pada ajak perang di situ. Biar ada buah ara, buah zaitun mentah tidak ada lagi. Semua yang pahit, semua yang kecut jadi manis semua.

 

Kalau tidak tergembala, semua yang asam pahit dipertahankan terus, nanti waktu hari Tuhan tiba, bukan hari sukacita bagi orang itu. Hari Tuhan menjadi hari yang pahit bagi orang itu!

Zefanya 1:14

1:14 Sudah dekat hari TUHAN yang hebat itu, sudah dekat dan datang dengan cepat sekali! Dengar, hari TUHAN pahit, pahlawan pun akan menangis.

 

b)      Keledai itu tidak pernah ditunggangi orang. Bicara orang menunjuk daging. Bicara daging di situ dosa-dosa masuk. Jadi tujuan tergembala supaya kita tidak diperhamba oleh daging, diperhamba oleh dosa. Yesus yang menunggangi kita, kita menjadi hamba Tuhan, pelayan Tuhan. Begitu keluar dari penggembalaan ada Bileam yang siap menunggangi, nabi palsu, ada dosa-dosa, ada setan yang mau menunggangi kehidupan kita. Mari tergembala, biar Yesus yang menunggangi kita, sehingga dosa, pengaruh dunia, pengaruh daging tidak bisa menguasai kehidupan kita semua. Yesus yang menguasai kita.

 

c)      Lepaskan keledai itu, Yesus mau tunggangi masuk ke Yerusalem. Jadi tujuan ketiga supaya kita dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir, kegerakan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, kegerakan gempar! Kerinduan hati saya khususnya kaum muda serahkan hidup kalian mau dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

Memang dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus sengsara bagi daging, ditandai percikan darah! Pelayanan pembangunan Tubuh Kristus ditandai pengorbanan-pengorbanan, bukan malah mencari sesuatu. Ada pengorbanan-pengorbanan tetapi Tuhan tidak pernah menipu!

Markus 11:7-8

11:7 Lalu mereka membawa keledai itu kepada Yesus, dan mengalasinya dengan pakaian mereka, kemudian Yesus naik ke atasnya.

11:8 Banyak orang yang menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang menyebarkan ranting-ranting hijau yang mereka ambil dari ladang.

 

Yang dikorbankan adalah kebutuhan hidup kita. Kita butuh, tetapi Tuhan minta untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, kita korbankan. Uang kita butuh, tetapi kita korbankan. Waktu kita butuh untuk diri kita, kita korbankan. Kita butuh tenaga untuk aktivitas kita tetapi kita korbankan, semua kita korbankan. Perasaan juga rela berkorban. Maunya kita dihargai, tetapi kadangkala ketika kita sudah bekerja melayani, orang tidak menghargai pelayanan kita. Sudah memberi pelayanan terbaik tetapi masih dikata-katai, masih dicibir. Berkorban, jangan marah! Seluruh hidup kita korbankan. Rela tersita waktu melayani Tuhan, rela capek melayani Tuhan, rela memberi sekalipun kita butuh untuk keperluan kita, rela dihina, rela diejek dan sebagainya. Sampai kita mengorbankan seluruh hidup kita untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.

 

Kita melayani bukan mau menyenangkan daging kita, tetapi selalu melayani untuk menyenangkan hati Tuhan. Maka Tuhan tidak pernah menipu, apa yang kita korbankan tidak hilang karena Tuhan sudah lebih dulu berkorban bagi kita. Dari kayu salib kita menerima segala yang kita butuhkan.

Roma 8:32

8:32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

Tuhan sudah serahkan nyawaNya, masakan cuma yang jasmani tidak sanggup Tuhan berikan. Tuhan sanggup menyediakan segala yang kita butuhkan. Dikatakan pada ayat di atas Tuhan mengaruniakan segala sesuatu kepada kita dari kayu salib.

 

Apapun yang kita korbankan tidak hilang! Biar kita melayani dengan sungguh-sungguh. Tuhan yang memberikan kemauan untuk kita melayani, Tuhan juga yang memberikan kerelaan dan memberikan kemampuan kepada kita. Itu sebabnya jangan bersungut-sungut dan berbantah-bantah di dalam pelayanan.

 

Yang salah dan kurang dalam pelayanan bukan untuk menjadi bahan omongan, menjelek-jelekan orang, tetapi itu menjadi bahan evaluasi ke depan untuk kita lebih baik lagi. Kita berdoa supaya ke depan pelayanan kita lebih baik lagi, semua hanya untuk menyenangkan Tuhan. Kita rela berkorban sampai pada tingkatan lebih bahagia memberi dari pada menerima.

Kisah Para Rasul 20:28,32

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Inilah pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jadi yang diutamakan adalah Firman yang membangun kita. Ini bukti bahwa kita terbangun:

Kisah Para Rasul 20:35

20:35 Dalam segala sesuatu telah kuberikan contoh kepada kamu, bahwa dengan bekerja demikian kita harus membantu orang-orang yang lemah dan harus mengingat perkataan Tuhan Yesus, sebab Ia sendiri telah mengatakan: Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima."

 

Bapak ibu sudah berkorban harta, tenaga, waktu, apakah bahagia? Kita berikan semua untuk Tuhan, kepunyaan kita juga kita berikan kepada Tuhan maka kita bisa berkata kekasihku kepunyaanku, aku kepunyaan kekasihku. Kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

Kidung Agung 2:16; 6:3

2:16 Kekasihku kepunyaanku, dan aku kepunyaan dia yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

6:3 Aku kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di tengah-tengah bunga bakung.

 

Kita hanya berkata Yesus kepunyaanku, aku kepunyaan Yesus. Kita bisa masuk pesta nikah Anak Domba Allah, menjadi mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Semua kita korbankan, kita berikan untuk menyenangkan hati Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar