Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Keluaran 7:14-25
7:14 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Firaun berkeras hati, ia menolak membiarkan bangsa itu pergi.
7:15 Pergilah kepada Firaun pada waktu pagi, pada waktu biasanya ia keluar ke sungai; nantikanlah dia di tepi sungai Nil dengan memegang di tanganmu tongkat yang tadinya berubah menjadi ular.
7:16 Dan katakanlah kepadanya: TUHAN, Allah orang Ibrani, telah mengutus aku kepadamu untuk mengatakan: Biarkanlah umat-Ku pergi, supaya mereka beribadah kepada-Ku di padang gurun; meskipun begitu sampai sekarang engkau tidak mau mendengarkan.
7:17 Sebab itu beginilah firman TUHAN: Dari hal yang berikut akan kauketahui, bahwa Akulah TUHAN. Lihat, dengan tongkat yang di tanganku ini akan kupukul air yang di sungai Nil dan air itu akan berubah menjadi darah,
7:18 dan ikan yang dalam sungai Nil akan mati, sehingga sungai Nil akan berbau busuk; maka orang Mesir akan segan meminum air dari sungai Nil ini."
7:19 TUHAN berfirman kepada Musa: "Katakanlah kepada Harun: Ambillah tongkatmu, ulurkanlah tanganmu ke atas segala air orang Mesir, ke atas sungai, selokan, kolam dan ke atas segala kumpulan air yang ada pada mereka, supaya semuanya menjadi darah, dan akan ada darah di seluruh tanah Mesir, bahkan dalam wadah kayu dan wadah batu."
7:20 Demikianlah Musa dan Harun berbuat seperti yang difirmankan TUHAN; diangkatnya tongkat itu dan dipukulkannya kepada air yang di sungai Nil, di depan mata Firaun dan pegawai-pegawainya, maka seluruh air yang di sungai Nil berubah menjadi darah;
7:21 matilah ikan di sungai Nil, sehingga sungai Nil itu berbau busuk dan orang Mesir tidak dapat meminum air dari sungai Nil; dan di seluruh tanah Mesir ada darah.
7:22 Tetapi para ahli Mesir membuat yang demikian juga dengan ilmu-ilmu mantera mereka, sehingga hati Firaun berkeras dan ia tidak mau mendengarkan mereka keduanya seperti yang telah difirmankan TUHAN.
7:23 Firaun berpaling, lalu masuk ke istananya dan tidak mau memperhatikan hal itu juga.
7:24 Tetapi semua orang Mesir menggali-gali di sekitar sungai Nil mencari air untuk diminum, sebab mereka tidak dapat meminum air sungai Nil.
7:25 Demikianlah genap tujuh hari berlalu setelah TUHAN menulahi sungai Nil.
Ini tulah pertama yang dijatuhkan Tuhan kepada orang Mesir yaitu air menjadi darah. Air bicara Roh Kudus. Ini air menjadi darah menunjuk akibat menolak pekerjaan Roh Kudus. Bukan cuma menolak tetapi sampai menghujat Roh Kudus. Kalau sudah sampai menghujat Roh Kudus itu dosa yang tidak terampuni.
Matius 12:31-32
12:31 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, tetapi hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni.
12:32 Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datang pun tidak.
Secara umum menghujat Roh Kudus itu adalah tetap hidup di dalam dosa, mempertahankan dosa, sekalipun sudah ditegur dan diingatkan lewat Firman. Bahkan sudah menikmati hidup berbuat dosa.
Ada 2 perbuatan besar Roh Kudus.
1. Matius 1:20-21
1:20 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.
1:21 Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."
Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan penyelamatan. Yesus dikandung dan lahir karena Roh Kudus. Jadi Yesus adalah Roh Kudus yang lahir dalam wujud manusia untuk menyelamatkan manusia berdosa. Kita manusia berdosa berada dibawah hukum dosa untuk dibinasakan, tetapi Yesus menyelamatkan kita lewat pengorbananNya di kayu salib.
Dari pribadi Yesus sudah disiapkan sarana untuk kita selamat itulah KorbanNya. Dari kita bagaimana caranya supaya kita selamat? Caranya percaya iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Dilanjutkan dengan pertobatan.
Kisah Para Rasul 2:36-37
2:36 Jadi seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus, yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
2:37 Ketika mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat, saudara-saudara?"
Di pasal 2 ini Roh Kudus dicurahkan memenuhi 120 murid. Kemudian Petrus tampil berkhotbah menyampaikan tentang Yesus Sang Juruselamat. Orang banyak yang mendengar hati mereka terharu lalu mereka bertanya apa yang harus kami perbuat supaya selamat? Petrus berkata dimulai dari percaya, iman kepada Yesus sebagai satu-satunya Juruselamat. Dilanjutkan dengan bertobat, berhenti berbuat dosa, mati terhadap dosa. Roh Kudus yang menolong kita untuk percaya, Roh Kudus yang menginsafkan kita dari dosa supaya kita sadar, menyesal, mengaku, ini semua pekerjaan Roh Kudus.
Sesudah bertobat belum selesai, masih ada kelanjutannya yaitu masuk dalam baptisan air dalam nama Tuhan Yesus Kristus sebagai tanda pengampunan dosa.
Sudah lepas dari dosa = selamat. Meterai bahwa kita adalah orang yang sudah selamat, diberikan urapan Roh Kudus.
Roh Kudus mendorong kita takut akan Tuhan, bahkan bernafas di dalam takut akan Tuhan. Jadi menghujat Roh Kudus adalah tidak mau hidup benar, tetap mempertahankan dosa sekalipun sudah menjadi orang percaya, sudah mendengar Firman. Tetap mempertahankan sesuatu yang tidak benar, baik pribadinya tidak benar, nikahnya tidak benar, tahbisannya tidak benar, sekalipun sudah menjadi orang percaya dan sudah mendengar Firman, itu menghujat Roh Kudus. Maka hukuman dijatuhkan, air menjadi darah.
Kita periksa, sampai saat ini apakah kita sudah betul-betul lepas dari dosa, tanda kita selamat kita takut akan Tuhan atau tetap mempertahankan dosa, bahkan semakin diulang, bahkan sudah menjadi kenikmatan, sudah enjoy dengan dusta, sampai puncaknya dosa. Itu menghujat Roh Kudus! Dosa yang tidak diampuni adalah dosa menghujat Roh Kudus dan dosa tidak percaya. Mempertahankan dosa berarti tidak percaya Yesus Juruselamat bisa melepaskan kita dari dosa. Ini dosa yang tidak diampuni, berarti hanya tunggu hukuman dijatuhkan.
2. Efesus 4:7,11-13
4:7 Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.
4:11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
4:12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
4:13 sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,
Pekerjaan Roh Kudus adalah pekerjaan penyempurnaan yaitu pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna. Sesudah kita selamat Roh Kudus masih terus bekerja. Roh Kudus mendorong kita untuk bisa masuk dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Tentu dalam bekerja, dalam melayani ada alatnya yang harus kita gunakan. Kalau di dunia minimal ada ijazahnya, ada skillnya. Kalau untuk melayani dalam pembangunan Tubuh Kristus ada 2 hal yang harus kita miliki:
a) Karunia Roh Kudus
b) Jabatan pelayanan dari Anak Allah.
2 hal ini kita dapatkan kalau kita mau disucikan. Di mana tempat penyucian?
Kisah Para Rasul 2:41-42
2:41 Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
2:42 Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Ada 3 macam ketekunan di sini:
a) Ketekunan dalam pengajaran rasul-rasul dan pemecahan roti, sekarang menunjuk ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci (meja roti sajian)
b) Ketekunan dalam persekutuan, sekarang menunjukan ketekunan dalam ibadah raya (pelita emas).
c) Ketekunan dalam doa, sekarang menunjuk ketekunan dalam ibadah doa penyembahan (mezbah dupa emas).
Di sinilah kita disucikan, yaitu di dalam penggembalaan. Jadi sesudah kita selamat, percaya, bertobat, lahir baru, mendapat urapan Roh Kudus, kita harus tergembala, harus tekun dalam 3 macam ibadah pokok. Sebagai gembala begitu melayani, terapkan 3 macam ibadah pokok, itu kebutuhan utama domba-domba. Ini bukan hal yang bisa kita tawar-tawar karena itu kebutuhan kita, tempat untuk kita disucikan. Kalau salah satu ditiadakan, hanya 2 atau hanya 1 saja penyucian tidak maksimal. Lalu kita mau melayani tanpa kesucian, tidak akan bisa! Makanya banyak yang jatuh berguguran. Domba-domba tidak kenyang loyo, banyak yang sakit bahkan mati rohaninya.
Jadi menghujat Roh Kudus adalah:
a) Tidak mau tergembala, tidak mau tekun dalam 3 macam ibadah pokok sekalipun sudah tahu. Beda lagi kalau belum tahu, ini sudah pernah dengar, berkali-kali dikhotbahkan tetapi tidak mau bertekun, itu sudah menghujat Roh Kudus. Sekarang masih diberikan kesempatan kepada kita untuk kembali tergembala, jangan sampai kita menghujat Roh Kudus.
b) Tidak mau disucikan oleh Firman pengajaran yang benar. Dia datang mendengar Firman dalam 3 macam ibadah tetapi tidak mau disucikan. Firman masuk telinga kanan keluar telinga kiri, malah pulang bersungut-sungut, salahkan orang lain, prasangka buruk sama gembala, curiga sama sesama, ada yang lapor keadaan saya kepada gembala atau ini gembala sentimen sama saya, dia tembak-tembak terus saya. Padahal tidak demikian, itu karena hatinya tidak mau disucikan, keras pertahankan dosa! Ini menghujat Roh Kudus.
c) Tidak mau setia pada jabatan pelayanannya. Sudah diberikan jabatan, tetapi tidak mau setia pada jabatan pelayanannya. Gejalanya mulai mengentengkan pelayanan. Dulu sebelum melayani berdoa, sekarang sudah mulai dientengkan. Sedikit-sedikit minta digantikan dulu. Coba saya sebagai gembala gampang saja minta ganti, nanti suatu saat tinggalkan pelayanan! Ayo paduan suara, pemain musik, tim doa, penerima tamu, perjamuan suci, pemimpin pujian, semua pelayanan yang sudah bapak ibu isi formulirnya, sudah saya doakan, komintmenlah kepada Tuhan! Jangan main-main, jangan dientengkan. Jangan seperti Esau, mengentengkan, terlalu gampang dia tinggalkan jubah indahnya. Ditaruh di rumah, dia pergi berburu daging. Kenapa mengentengkan pelayanan? Karena mengejar daging, mengejar perkara-perkara jasmani.
Kejadian 25:27; 27:15
25:27 Lalu bertambah besarlah kedua anak itu: Esau menjadi seorang yang pandai berburu, seorang yang suka tinggal di padang, tetapi Yakub adalah seorang yang tenang, yang suka tinggal di kemah.
27:15 Kemudian Ribka mengambil pakaian yang indah kepunyaan Esau, anak sulungnya, pakaian yang disimpannya di rumah, lalu disuruhnyalah dikenakan oleh Yakub, anak bungsunya.
Pakaian indah ditaruh di rumahnya. Jabatan pelayanan dan karunia Roh Kudus itu pakaian indah di hadapan Tuhan. Jangan ditaruh sembarang, jangan ditinggal-tinggal karena pergi berburu daging seperti Esau. Esau dapat daging tetapi kehilangan hak sulung.
Kalau menghujat Roh Kudus berarti air sudah menjadi darah itu sudah tidak bisa diminum. Artinya tidak ada kepuasan rohani, hanya kekeringan rohani. Karena kering akhirnya mencari kepuasan di dunia sampai mencari kepuasan lewat berbuat dosa sampai puncaknya dosa, dosa kawin mawin, dosa makan minum. Mulai dari tidak berdoa kalau mau melayani, itu mengentengkan pelayanan! Kalau merasa sudah hebat, sudah bisa, tidak berdoa lagi. Harus berdoa supaya ketika kita melayani ibadah itu enak, pujian menghentar kita masuk dalam pemberitaan Firman. Sudah gembur tanah hatinya ketika puji-pujian, begitu Firman ditabur bisa langsung masuk.
Jangan dientengkan, kalau perlu ambil waktu puasa! Saya berupaya dalam 1 minggu itu 1 atau 2 hari harus ada puasanya. Baik puasa berjemaah atau puasa pribadi. Sebelum melayani menyembah Tuhan menyerahkan diri supaya bisa dipakai Tuhan, sesudah melayani menyembah Tuhan, mengucap syukur sudah dipakai.
Jadi main musik, singer, apapun pelayanan yang dikerjakan, harus seperti orang khotbah. Coba bapak ibu bayangkan kalau saya khotbah persiapan tidak sungguh-sungguh, yang penting ngomong. Jemaat rindu untuk mendapatkan pembukaan rahasia Firman yang enak, gembalanya asal saja! Begitu juga pelayanan yang lain, kalau saya gembala asal, akan berdampak kepada sidang jemaat karena kita satu kesatuan! Tadikan tujuannya untuk pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Jari saja kalau ada yang agak terganggu, sulit menulis. Paduan suara jangan berpikir kan yang menyanyi ada banyak, biar saya tidak sungguh-sungguh nanti ada yang lain yang tutup saya punya suara. Oh jangan begitu, itu namanya mengentengkan pelayanan! Kita ini sudah mendapat kemurahan, bisa melayani hanya karena kemurahan Tuhan. Lalu mau kita jadikan murahan lagi pelayanan, itu sudah keterlaluan kita di hadapan Tuhan. Itulah air menjadi darah, itu sudah menghujat Roh Kudus.
Guru sekolah minggu juga, jangan mendongeng! Praktek dulu sungguh-sungguh apa yang mau diajar pada anak-anak. Mau ajar anak jangan mencuri, gurunya jangan mencuri! Mau mengajar anak hidup suci, gurunya jangan berbuat yang najis! Mau mengajar anak jangan berdusta, gurunya lebih dulu jangan berdusta! Seperti saya gembala mau khotbah harus praktekan dulu. Makanya gembala menjadi teladan bagi semua imam yang ada supaya pelayanan kita baik, tidak asal. Main musik bukan karena saya hebat! Bergumul supaya Tuhan kasih hikmat dan kekuatan untuk melayani. Minta kekuatan dari Tuhan, urapan dari Roh Kudus, jangan asal!
Jangan mengentengkan pelayanan. Kalau mengentengkan pelayanan itu seperti orang yang mati tangan kanannya. Kalau sudah mati tangan kanannya tidak bisa maksimal.
Lukas 6:6-10
6:6 Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya.
6:7 Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mengamat-amati Yesus, kalau-kalau Ia menyembuhkan orang pada hari Sabat, supaya mereka dapat alasan untuk mempersalahkan Dia.
6:8 Tetapi Ia mengetahui pikiran mereka, lalu berkata kepada orang yang mati tangannya itu: "Bangunlah dan berdirilah di tengah!" Maka bangunlah orang itu dan berdiri.
6:9 Lalu Yesus berkata kepada mereka: "Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?"
6:10 Sesudah itu Ia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: "Ulurkanlah tanganmu!" Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya.
Perhatikan juga pelayanan yang berhubungan langsung dengan pemberitaan Firman, biar sungguh-sungguh. Termasuk pembaca. Saya khotbah sudah berapi-api lalu yang membaca tidak mengimbangi. Harus bisa mengimbangi, kalau penekanannya mati tangan kanannya, itu yang ditekankan. Juga yang pegang komputer, paling tidak sudah harus tahu ayat-ayatnya karena sudah sering dengar, langsung cari. Begitu disuruh baca langsung muncul. Kita ini satu tubuh, mau membangun Tubuh Kristus jadi harus bergerak dengan baik, dengan maksimal, pelayanan jangan kita entengkan.
Mati tangan kanan berarti tidak bisa masuk Yerusalem Baru.
Mazmur 137:5
137:5 Jika aku melupakan engkau, hai Yerusalem, biarlah menjadi kering tangan kananku!
Mungkin keadaan kita seperti itu, tetapi kalau masih ada dalam rumah ibadah, artinya masih bisa datang beribadah, masih ada kesempatan untuk ditolong oleh Tuhan. Bagaimana cara Tuhan menolong? Tadi dikatakan Yesus mengajar. Jadi cara Tuhan menolong lewat Firman pengajaran yang benar. Selama masih ada pemberitaan Firman pengajaran yang benar, masih ada kesempatan bagi kita untuk dipulihkan, tidak kering lagi.
Cara Firman pengajaran yang benar bekerja:
a) Bangun, berdiri di tengah. Artinya:
1) Secara jelas menunjuk kesalahan kita, seperti mempermalukan kita. Disuruh berdiri di tengah, semua mata tertuju, oh ternyata tangan kanannya kering. Dosa kita ditunjuk seperti mempermalukan kita. Tetapi itu kasih sayang Tuhan kepada kita, supaya ketika Tuhan Yesus datang kita tidak malu menyambut Yesus.
I Yohanes 2:28
2:28 Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya.
Kalau sekarang ditunjuk dosa lalu tersinggung, marah, tidak terima, waktu Yesus datang dia akan malu, tidak bisa bertemu Yesus.
2) Menempatkan kita di ruangan suci. Tabernakel terdiri dari halaman, ruangan suci dan ruangan maha suci, yang di tengah-tengah ruangan suci. Jadi bangun berdiri di tengah artinya menenpatkan kita di ruangan suci = mendorong kita untuk kembali sungguh-sungguh tergembala, tidak asal! Baik gembala maupun jemaat sungguh-sungguh tergembala.
b) Ulurkan tanganmu. Artinya Firman itu menjadi ujian ketaatan. Memang kadangkala Firman itu tidak logis, orang mati tangan kanan malah disuruh ulur tangan kanannya. Firman itu bukan untuk kita perdebatkan tetapi untuk kita taati. Sekalipun tidak cocok dengan keinginan, kehendak dan pikiran kita, tetapi taati, kita lakukan.
Janda di Sarfat, yang ada padanya tinggal segenggam tepung dan sedikit minyak, lalu Elia minta supaya dibuatkan roti baginya. Elia utusan Tuhan, berarti itu bagi Tuhan. Itu tidak cocok bagi pikirannya, kalau yang cocok bagi pikirannya, mati dia!! Logikanya kalau dia buat untuk Elia tidak cukup baginya. Tetapi begitu Elia katakan buatlah dahulu bagiku, maka tepung dan minyak itu tidak akan habis. Dia lakukan dan dia hidup. Firman kalau dipraktekan membawa kehidupan kepada kita, rohani hidup, jasmani juga hidup. Firman itu adalah Firman yang hidup.
Taat = mengulurkan tangan iman kepada Tuhan. Dari sorga Tuhan mengulurkan tangan belas kasihnya kepada kita. Tangan iman, ketemu tangan belas kasihan Tuhan, terjadi mujizat! Siapa tahu siang ini giliran kita ditolong oleh Tuhan. Mungkin berbulan-bulan, bertahun-tahun atau bahkan sudah puluhan tahun kita bergumul untuk masalah kita, tetapi belum dijawab Tuhan. Periksa ketaatan pada Firman dan kesetiaannya dalam ibadah pelayaan. Tidak mungkin kita sudah ulurkan tangan terus menerus dan Tuhan tidak menolong.
Kalau Tuhan belum menolong berarti Tuhan masih sibuk membenahi kita, kita masih kurang taat, masih kurang setia, masih kurang percaya, itu yang mau dibenahi Tuhan. Contohnya Maria dan Marta, sekalipun sudah dekat dengan Yesus, tetapi masih kurang percaya. Ini keluarga yang dikasihi oleh Yesus, tetapi masih kurang percaya. Waktu Yesus bilang gulingkan batu kubur, jangan dia sudah mati sudah busuk. Marta kalau engkau percaya akan melihat kemuliaan Tuhan. Sudah berdoa, tetapi belum yakin apakah ditolong. Suamiku sudah keterlaluan, masa bisa berubah. Atau isteriku ini sudah keterlaluan. Masih doa juga Tuhan tolong isteriku. Tetapi dalam hati ditolong atau tidak ya? Itu masih percaya, kurang setia, masih kurang taat. Sesi kedua ini kita berdoa biar Roh Kudus menolong Kita yang masih kurang percaya, kurang setia, kurang taat, kurang penyerahan. Angkat tangan, Tuhan mengulurkan tangan maka terjadi mujizat, apa yang kering Tuhan sanggup pulihkan.
Apa yang kering? Mungkin nikahnya sudah kering, melayani sudah hanya karena berpikir karena dia suamiku yah saya layani, dia isteriku yah saya layani, dia orang tuaku yah saya layani, sudah terpaksa. Betapa beratnya melayani karena terpaksa. Itu sudah kering! Biar siang ini nikah yang kering Tuhan pulihkan, jasmani yang kering Tuhan pulihkan.
Secara rohani juga dipulihkan, rohani yang kering dipulihkan. Kita bisa kembali mengalami kepuasan Sorga, ada sukacita kembali dalam kita beribadah melayani, dalam kita menyembah Tuhan, tidak lagi terpaksa. Doa penyembahan tidak terpaksa, doa puasa tidak terpaksa, doa semalaman tidak terpaksa, melayani dalam bidang apa saja tidak terpaksa, betul-betul ada sukacita di dalam Tuhan. Itu rohani yang dipulihkan.
Tangan kanan kering itu cacat. Tangan kanan dipulihkan berarti cacat cela tidak ada lagi, kita diubahkan sempurna seperti Yesus, layak masuk pesta nikah Anak Domba, masuk kerajaan 1000 tahun damai, masuk kerajaan Sorga yang kekal, Yerusalem Baru.
Siang ini kita periksa, apa yang kering. Kalau ekonomi kering masih bisa minta bantuan sama yang lain. Tetapi kalau nikah kering, itu suatu pergumulan yang paling berat! Siang ini Tuhan sanggup memulihkan semuanya. Ulurkan tangan, Tuhan saya masih kurang percaya, saya masih kurang setia, kurang taat, tetapi saya mau berubah, mau belajar setia, taat, percaya sepenuh. Tuhan sanggup memulihkan semua yang kering. Air Roh Kudus bukan menjadi darah tetapi memulihkan segala yang kering dalam hidup kita.
|
GPT “Kristus Penebus” Jl. Langgadopi No.4 Tentena Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663 HP: 081334496911 Email: imamat_raja@yahoo.com |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar