20250817

Kebaktian Umum, Minggu 17 Agustus 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 

Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Wahyu 14:17-20

14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.

14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."

14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.

14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

 

Di sini ada penuaian anggur dibawa masuk dalam kilangan murka Allah. Anggur di sini adalah anggur yang masak, menunjuk kehidupan yang dosanya sudah matang.

Yakobus 1:14-15

1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.

1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.

 

Dalam nyanyian pengajaran Musa, kehidupan yang dosanya sudah matang disebut racun maut = air anggur Sodom dan Gomora.

 

Ulangan 32:32-33

32:32 Sesungguhnya, pohon anggur mereka berasal dari pohon anggur Sodom, dan dari kebun-kebun Gomora; buah anggur mereka adalah buah anggur yang beracun, pahit gugusan-gugusannya.

32:33 Air anggur mereka adalah racun ular, dan bisa ular tedung yang keras ganas.

 

Bagaimana bisa dikonsumsi  kalau yang dihasilkan adalah anggur yang beracun. Ulangan pasal 32 ini adalah nyanyian pengajaran Musa untuk bangsa Israel. Isinya antara lain menunjukan kesalahan bangsa Israel. Itulah Firman pengajaran, menunjuk kesalahan kita untuk diperbaiki. Tadinya bangsa Israel disebut kebun anggur Tuhan, tetapi sayang yang dihasilkan air anggur Sodom dan Gomora, racun maut! Apa yang ditulis oleh Musa, juga ditulis oleh nabi Yesaya. Bangsa Israel adalah kebun anggur kegemaran Tuhan, tetapi yang dihasilkan air anggur yang asam, yang tidak baik, racun maut.

 

Yesaya 5:1-4,7

5:1 Aku hendak menyanyikan nyanyian tentang kekasihku, nyanyian kekasihku tentang kebun anggurnya: Kekasihku itu mempunyai kebun anggur di lereng bukit yang subur.

5:2 Ia mencangkulnya dan membuang batu-batunya, dan menanaminya dengan pokok anggur pilihan; ia mendirikan sebuah menara jaga di tengah-tengahnya dan menggali lobang tempat memeras anggur; lalu dinantinya supaya kebun itu menghasilkan buah anggur yang baik, tetapi yang dihasilkannya ialah buah anggur yang asam.

5:3 Maka sekarang, hai penduduk Yerusalem, dan orang Yehuda, adililah antara Aku dan kebun anggur-Ku itu.

5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

 

Bangsa Israel adalah kebun kegemaran Tuhan, mereka adalah umat pilihan Tuhan. Jadi sikap Tuhan kepada bangsa Israel adalah bergemar, tidak pernah bosan. Buktinya berulang kali bangsa Israel berbuat dosa, tetapi Tuhan tidak pernah bosan mengampuni. Sampai sekarang perhatian Tuhan tetap tertuju pada bangsa Israel karena mereka adalah umat pilihan Tuhan, kegemaran Tuhan. Jadi kita tidak usah ikut-ikutan kalau mereka mau mengutuk-ngutuk mereka. Biar bagaimanapun ulah mereka, mereka adalah kebun anggur kegemaran Tuhan, kita tidak bisa mengkritik Tuhan.

 

Namun sayang, sikap Israel kepada Tuhan adalah menghasilkan air anggur asam, anggur Sodom dan Gomora. Berarti mereka sudah bosan dengan Tuhan. Karena bangsa Israel sebagian menghasilkan air anggur yang tidak baik, menghasilkan racun maut, anggur Sodom dan Gomora, maka terbuka kesempatan bagi kita bangsa kafir untuk menjadi kebun anggurnya Tuhan.

Roma 11:25-26

11:25 Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk.

11:26 Dengan jalan demikian seluruh Israel akan diselamatkan, seperti ada tertulis: "Dari Sion akan datang Penebus, Ia akan menyingkirkan segala kefasikan dari pada Yakub.

 

Yang dimaksud di sini adalah Israel rohani yaitu bangsa Israel dan kita bangsa kafir yang mau menghasilkan air anggur yang manis bagi Tuhan. Sekarang kita kebun anggurnya Tuhan, kita mau menghasilkan air anggur yang manis bagi Tuhan. Kalau Tuhan bergemar atas kebun anggurNya, ayo sikap kita juga bergemar dengan Tuhan.

 

I Korintus 10:6,11

10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,

10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.

 

Apa yang terjadi pada bangsa Israel merupakan pelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman ini. Apa pelajaran yang kita ambil dari mereka? Mereka kebun anggur kegemaran Tuhan menghasilkan air anggur yang tidak baik. Pelajaran bagi kita, jangan kita seperti itu.

 

Kita sudah ditebus oleh luka kelima dari lambung Yesus. Kita dilayakan beribadah melayani, berarti kita adalah kebun anggurnya Tuhan. HatiNya begitu merindu mendapatkan buah anggur yang manis dari kita, jangan sampai kita menghasilkan racun maut. Kita sudah ditebus, sudah beribadah melayani, tetapi dalam perilaku kita sehari-hari, dari perkataan dan perbuatan kita yang keluar hanya racun maut, air anggur Sodom dan Gomora. Itulah dosa-dosa sampai puncaknya dosa, sampai dosa itu matang, itu hanya mengundang hukuman Tuhan.

 

Kalau umat Israel asli, umat pilihan Tuhan, Tuhan hukum, apalagi kita yang hanya dicangkokan. Kita ini hanya mendapat kemurahan, lalu mau berulah, bisa langsung dihukum oleh Tuhan. Mari kita menghargai kemurahan Tuhan.

 

Kita dikelilingi racun maut, kita berada di antara angkatan yang bengkok hatinya, jangan sampai kita teracuni! Perhatikan kaum muda dalam pergaulan dan orang tua dalam hidup bermasyarakat, kita di kelilingi oleh racun maut, orang-orang yang menyebut dirinya Kristen tetapi perilaku hidupnya selalu menyakiti hati Tuhan. Di akhir zaman manusia hidup seperti di zaman Sodom dan Gomora.

Lukas 17:28-30

17:28 Demikian juga seperti yang terjadi di zaman Lot: mereka makan dan minum, mereka membeli dan menjual, mereka menanam dan membangun.

17:29 Tetapi pada hari Lot pergi keluar dari Sodom turunlah hujan api dan hujan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua.

17:30 Demikianlah halnya kelak pada hari, di mana Anak Manusia menyatakan diri-Nya.

 

Hari Anak Manusia menyatakan dirinya adalah akhir zaman. Di akhir zaman seperti di zaman Sodom dan Gomora, makan dan minum, membeli dan menjual. Membeli dan menjual yang dimaksud di sini adalah terikat dengan uang. Menanam dan membangun artinya masuk di ladangnya iblis setan, masuk dalam pembangunan Babel. Inilah racun maut yang mengelilingi kita, bisa meracuni mulai dari pikiran, pandangan kita, sampai meracuni hati, akhirnya hidup seperti itu.

 

Supaya tidak teracuni apa yang harus kita lakukan? Kita harus bergemar dengan Tuhan. Apa prakteknya?

1.      Bergemar beribadah melayani Tuhan. Ibadah itu jadikan suatu kegemaran, bukan malah menjadi siksaan.

 

2.      Bergemar mendengar Firman.

Yeremia 15:16

15:16 Apabila aku bertemu dengan perkataan-perkataan-Mu, maka aku menikmatinya; firman-Mu itu menjadi kegirangan bagiku, dan menjadi kesukaan hatiku, sebab nama-Mu telah diserukan atasku, ya TUHAN, Allah semesta alam.

 

Bergemar mendengar Firman, bukan malah bosan! Apalagi kalau Firman sudah keras, lama sedikit, mulai bosan. Harus bergemar, pendeta bilang ayat terakhir, masih mau tambah.

 

3.      Bergemar dalam menyembah Tuhan. Berarti sifat Tuhan sudah ada pada kita sekalian.

 

Begitu kita bosan pada perkara rohani, disitulah racun maut mudah untuk masuk. Kalau kita bergemar kita punya daya tahan, kita tidak akan mudah kena racun maut.

Markus 16:17-18

16:17 Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka,

16:18 mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh."

 

Racun maut inilah air anggur Sodom dan Gomora, racun dosa-dosa. Kita tidak bisa tercemar, punya kekebalan tubuh kalau bergemar dengan Tuhan. Tetapi kalau bosan, kekebalannya tidak ada, racun masuk, mulai meracuni pikiran, pandangan, hati sampai akhirnya mati rohani! Tuhan tolong jangan terjadi pada kita.

 

Yesaya 5:4

5:4 Apatah lagi yang harus diperbuat untuk kebun anggur-Ku itu, yang belum Kuperbuat kepadanya? Aku menanti supaya dihasilkannya buah anggur yang baik, mengapa yang dihasilkannya hanya buah anggur yang asam?

 

Sampai sekarang Tuhan menanti buah anggur yang manis dari kita. Artinya Tuhan memberikan perpanjangan sabar kepada kita supaya menghasilkan buah anggur yang manis. Bukti panjang sabar Tuhan adalah Yesus belum datang kembali. Sekarang ini masa perpanjangan sabar Tuhan ini maksudnya supaya semua orang bisa bertobat.

II Petrus 3:9

3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

 

Ayo manfaatkan panjang sabar Tuhan. Tuhan belum datang kedua kali bukan karena mengingkari janjiNya, tetapi Tuhan berikan kesempatan supaya semua orang berbalik dan bertobat. Wujud panjang sabar Tuhan kedua adalah masih diberikan panjang umur, kita gunakan untuk bertobat, hidup di dalam pertobatan. Hasilkan buah anggur yang manis, buah anggur yang baik.

 

Tetapi sikap orang Kristen pada umumnya seperti sikapnya bangsa Israel. Dinantinya air anggur yang manis, tetapi yang dihasilkan air anggur yang asam. Tetap menghasilkan buah anggur Sodom dan Gomora.

Wahyu 14:20

14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.

 

Betapa ngeri, bukan air anggur tetapi darah yang mengalir! Betapa banyaknya nyawa yang hilang kalau Tuhan sudah murka.

 

Ada 3 macam buah anggur Sodom dan Gomora:

1.      Buah anggur yang asam. Menunjuk perbuatan dosa, baik dosa kejahatan maupun dosa kenajisan. Padahal di kayu salib, sebelum mati Yesus sudah meneguk air anggur asam itu dan Dia berseru sudah selesai. Sebenarnya Yesus mati untuk menanggung segala dosa kita. Dia mau memberikan pengampunan, kelepasan, kemerdekaan kepada kita dari dosa. Jangan kita sodorkan lagi air anggur asam kepadaNya!

Yohanes 19:28-30

19:28 Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia — supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci —: "Aku haus!"

19:29 Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus.

19:30 Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: "Sudah selesai." Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.

 

Jika perbuatan kita masih saja jahat, masih saja najis, itu sama dengan tidak menghargai Korban Kristus, bahkan menghina Korban Kristus. Jangan kita seperti itu! Makanya dalam Wahyu dikatakan Tuhan begitu murka sehingga hukuman dijatuhkan.

 

2.      Buah kelaliman.

Yesaya 5:7

5:7 Sebab kebun anggur TUHAN semesta alam ialah kaum Israel, dan orang Yehuda ialah tanam-tanaman kegemaran-Nya; dinanti-Nya keadilan, tetapi hanya ada kelaliman, dinanti-Nya kebenaran tetapi hanya ada keonaran.

 

Kelaliman di sini adalah tidak berbelas kasihan, sewenang-wenang, suka kekerasan, tidak adil. Salah satu contoh tidak berbelas kasihan adalah menghakimi orang, menjatuhkan hukuman kepada orang berdosa, sementara kita sendiri adalah orang berdosa.

Yakobus 2:12-13

2:12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.

2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

 

Biarlah kita berkata dan berperilaku sebagai orang yang akan dihukum. Jadi kita takut menghakimi orang. Kalau saya berkata dan berbuat seperti ini, saya menghakimi orang, maka saya akan dihakimi lebih parah lagi, lebih besar hukumannya nanti.

 

Tidak berbelas kasihan, suka menghakimi orang lain. Dosanya lebih besar, dosanya orang yang kecil dilihat, dicerita di mana-mana. Itu tidak berbelas kasihan.

Matius 7:1-5

7:1 "Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi.

7:2 Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.

7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?

7:4 Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu: Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu, padahal ada balok di dalam matamu.

7:5 Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu."

 

Kalau lihat kekurangan orang langsung dicerita sana sini. Kita juga banyak kekurangan, banyak kelemahan. Ini yang harus dibuang dari kita, sebab itu buah kelaliman.

 

Buah kelaliman juga suka kekerasan. Kekerasan ini justru banyak muncul di dalam rumah tangga. Apa praktek kekerasan dalam rumah tangga? Kalau memukul atau memaki dalam rumah tangga, orang di luar juga sudah tahu itu KDRT, undang-undangnya ada. Tetapi ada kekerasan yang kadangkala tidak disadari bahwa itu kekerasan, apa itu? Nikah terbalik! Coba kita berjalan normal, kaki di bawah, kepala di atas. Kalau disuruh terbalik itu kekerasan namanya! Isteri jadi jendril yang pegang tongkat komando dalam rumah tangga, ini kekerasan dalam rumah tangga. Atau anak-anak yang mau memerintah orang tua. Kadang orang tua kalah sama anak ketika dia sudah banting-banting pintu, sudah meraju dalam kamar, sudah ancam-ancam orang tua. Dari pada dia kabur dari rumah, turuti saja maunya dia. Itu juga kekerasan di dalam rumah tangga!

 

Yesaya 3:12

3:12 Adapun umat-Ku, penguasa mereka ialah anak-anak, dan perempuan-perempuan memerintah atasnya. Hai umat-Ku, pemimpin-pemimpinmu adalah penyesat, dan jalan yang kamu tempuh mereka kacaukan!

 

Yesaya 3:12 (Terjemahan Lama)

3:12 Bahwa pengerah umat-Ku itu anak-anak jua adanya dan orang perempuan merajalela atasnya. Hai segala umat-Ku! kamu disesatkan oleh pemimpinmu, dan jalan yang patut kamu jalani itu dibongkarnya.

 

Anak-anak jangan suka ancam-ancam orang tua, jangan memerintah  orang tua! Apa yang sudah atur bahwa kepala adalah suami malah mereka bongkar, isteri yang mau jadi kepala, ini juga kekerasan dalam rumah tangga.

 

Seringkali juga masalah dalam rumah tangga diselesaikan dengan kekerasan. Kelihatannya selesai, padahal sebenarnya itu tidak selesai. Yang terbanyak kita orang tua menyelesaikan masalah pada anak dengan kekerasan. Belum dinasihat sudah langsung dipukul, anak memang menurut, tetapi karena takut. Sepertinya masalahnya teratasi, padahal tidak! Ibaratnya selang yang diprop, begitu keluar langsung semua yang tidak benar yang dibikin, malah buah anggur asam yang dihasilkan.

 

Jangan kita isi rumah tangga kita dengan kekerasan.

Maleakhi 2:16

2:16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah Israel — juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!

 

Biarlah kita menghasilkan buah yang baik, bukan buah kelaliman. Buah kelaliman = air anggur asam campur empedu, asam pahit. Makanya nikahnya asam dan pahit getir, tidak tahan. Kalau ada kekerasan pasti ada perceraian. Anak tercerai dari orang tua, suami tercerai dengan isteri, kakak beradik tercerai.

 

Matius 27:34

27:34 Lalu mereka memberi Dia minum anggur bercampur empedu. Setelah Ia mengecapnya, Ia tidak mau meminumnya.

 

Istilah Tuhan tidak mau meminumnya artinya Tuhan benci kekerasan! Jangan isi rumah tangga kita dengan buah kelaliman.

 

3.      Buah keonaran. Buah keonaran = buah kekacauan. Meliputi iri hati. Apalagi kalau dalam rumah tangga, jangan iri lihat saudaranya. Suami iri lihat isterinya lebih tinggi ijazahnya atau lebih tinggi gajinya. Perkataan sia-sia, gosip, fitnah itu bikin kacau. Dendam, kebencian, itu menyebabkan kekacauan. Inilah buah kekacauan. Dan nafsu rakus, ini yang paling mengacaukan dalam penggembalaan.

Bilangan 11:4 (Terjemanan Lama)

11:4 Maka bangsa kacauan, yang di antara mereka itu, beringin-inginlah lalu pulang, maka pada masa itu menangislah bani Israel, katanya: Siapa gerangan akan memberi kita makan daging?

 

Bilangan 11:4-6

11:4 Orang-orang bajingan yang ada di antara mereka kemasukan nafsu rakus; dan orang Israel pun menangislah pula serta berkata: "Siapakah yang akan memberi kita makan daging?

11:5 Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih.

11:6 Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apa pun, kecuali manna ini saja yang kita lihat."

 

Apa itu nafsu rakus? Banyak menuntut perkara daging sehingga menghina Firman penggembalaan. Kehidupan seperti ini merusak dalam penggembalaan dan juga antara penggembalaan. Juga dalam nikah, kalau suami sudah tidak senang dengar Firman penggembalaan, atau isteri yang begitu atau anak, siapa yang tidak menikmati Firman penggembalaan, nanti jadi pengacau dalam nikah rumah tangga. Kalau tidak segera diselesaikan, nanti masuk kuburan Kibrot Taawa. Siapa bangsa kacauan ini? Mereka adalah orang-orang asing yang keluar dari Mesir bersama-sama dengan bangsa Israel.

Keluaran 12:38

12:38 Juga banyak orang dari berbagai-bagai bangsa turut dengan mereka; lagi sangat banyak ternak kambing domba dan lembu sapi.

 

Mereka juga ikut menyeberang laut Teberau. Hanya mereka tidak merayakan Paskah. Sebab yang merayakan Paskah hanya orang Israel asli. Secara rohani Paskah adalah pertobatan, kelepasan dari dosa. Menyeberang laut Teberau menunjuk baptisan air. Jadi kalau disimpulkan bangsa kacauan atau orang bajingan adalah orang yang sudah dibaptis tetapi tidak bertobat! Kita raba diri kita, dulu baptisannya bagaimana. Jangan hanya ikut-ikutan dibaptis tetapi tidak bertobat! Saya akui, sayalah orangnya dulu makanya saya menjadi pengacau dalam rumah tangga, mengacaukan pelayanan orang tua. Sampai membuat orang tua banyak menangis, jemaat juga melihat apa yang saya buat.

 

Lalu bagaimana orang seperti itu, apakah dibaptis lagi? Bukan dibaptis lagi tetapi pertobatannya yang diperbaiki.

Yohanes 13:10

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

 

Ini pelajaran yang saya terima Pdt. Pong Dongalemba. Barang siapa sudah mandi, tidak perlu mandi lagi. Kalau pelaksanaan baptisan sudah benar, ditangani oleh hamba Tuhan yang benar, tinggal pertobatannya diperbaiki.

 

Orang seperti ini akan menghina Firman penggembalaan. Sikap menghina Firman pengajaran, menuntut daging, bisa menular.

Bilangan 11:10

11:10 Ketika Musa mendengar bangsa itu, yaitu orang-orang dari setiap kaum, menangis di depan pintu kemahnya, bangkitlah murka TUHAN dengan sangat, dan hal itu dipandang jahat oleh Musa.

 

Jadi, jangan dianggap biasa kalau suami mulai bosan dengan Firman penggembalaan. Isteri ingatkan, dorong, semangati dia. Kalau tidak nanti menular. Jadi jangan dibiarkan anggota keluarga kalau tidak mau beribadah. Apalagi kami yang ada di dalam pastori, kalau ada yang sudah bosan dengan Firman penggembalaan, menghina Firman penggembalaan ini menular dan hanya membuat kacau di dalam nikah dan di dalam penggembalaan.

 

Lalu bagaimana supaya kita bisa menghasilkan buah anggur yang manis?

Yohanes 15:1-8

15:1 "Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya.

15:2 Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah.

15:3 Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu.

15:4 Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.

15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.

15:6 Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

 

Supaya menghasilkan buah anggur yang manis maka hubungan kita dengan Yesus sebagai pokok anggur yang benar harus dipererat. Apa hubungan kita dengan Yesus?

1.      Hubungan kesetiaan. Ibadah pelayanan kita kepada Tuhan harus dikerjakan dengan setia supaya menghasilkan buah = kita harus tergembala dengan benar dan baik pada satu Firman pengajaran yang benar. Pengajarannya satu, jangan campur-campur! Firman yang tertulis dalam Alkitab yang dibuka rahasianya oleh Tuhan, ayat menerangkan ayat, tajam menyucikan, disampaikan dengan maksud murni.

 

Kalau saya sebagai gembala membawa ajaran campur dalam penggembalaan, itu seperti ranting dicabut dan dipindah pada pokok yang lain. Kalau ajaran campurnya ada 2, dicabut dari pokok yang benar pindah pada ajaran B. Jangankan berbuah, tumbuh saja tidak bisa! Itulah ajaran campur, menyebabkan kering rohani, bukannya berbuah. Termasuk dalam hal persekutuan, jangan campur-campur, biarlah setia pada satu Firman pengajaran yang murni, tidak usah campur-campur. Kalau di dunia silahkan campur-campur, tetapi hal rohani tidak boleh campur-campur. Pengajarannya harus murni, harus 1 Firman pengajaran yang benar. Hanya 1 pokok itulah Yesus, berarti hanya 1 Firman pengajaran yang benar yaitu yang tertulis dalam Alkitab, dibukakan rahasianya, tajam menyucikan, ayat menerangkan ayat, mengarahkan kita menjadi Mempelai, Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang benar.

 

Hubungan kesetiaan ini termasuk juga setia dalam tahbisan yang benar, setia pada jabatan pelayanannya masing-masing, jangan gampang dilepas-lepas. Esau tinggalkan jubahnya di rumah, diambil sama Yakub dan Yakub yang menerima berkat sulung. Yudas tinggalkan jabatan pelayanan, diambil oleh Matias. Kalau sudah diambil oleh orang lain tidak bisa kembali lagi pada jabatan itu.

 

Kalau sudah setia, melekat pada Firman penggembalaan, tergembala dengan benar dan baik pasti mengalami penyucian.

 

2.      Hubungan kesucian. Apa yang disucikan?

Yohanes 13:10-11

13:10 Kata Yesus kepadanya: "Barangsiapa telah mandi, ia tidak usah membasuh diri lagi selain membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Juga kamu sudah bersih, hanya tidak semua."

13:11 Sebab Ia tahu, siapa yang akan menyerahkan Dia. Karena itu Ia berkata: "Tidak semua kamu bersih."

 

Yang dibersihkan adalah kaki, bagian tubuh paling kotor, itulah dosa Yudas Iskariot:

a)      Yohanes 12:4-6

12:4 Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata:

12:5 "Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?"

12:6 Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya.

 

Dosa Yudas yang pertama adalah pencuri, mencuri milik Tuhan dan milik sesama. Mengalami penyucian hati dari ikatan, keinginan akan uang!

 

b)      Matius 26:23-26

26:23 Ia menjawab: "Dia yang bersama-sama dengan Aku mencelupkan tangannya ke dalam pinggan ini, dialah yang akan menyerahkan Aku.

26:24 Anak Manusia memang akan pergi sesuai dengan yang ada tertulis tentang Dia, akan tetapi celakalah orang yang olehnya Anak Manusia itu diserahkan. Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan."

26:25 Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya."

26:26 Dan ketika mereka sedang makan, Yesus mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah tubuh-Ku."

 

Mulut Yudas berdusta, sudah jelas-jelas dia salah malah berkata bukan aku ya Rabi. Menggalami penyucian mulut yang berdusta menjadi jujur.

 

c)      Penyucian dari mulut yang suka mendakwa. Yudas bilang bukan aku ya Rabi. Berarti dia menuduh yang lain. Di dalam penggembalaan kita mengalami penyucian hati dari dosa-dosa yang berakar di dalam hati. Kemudian kita mengalami penyucian mulut yang suka berdusta, mendakwa, menghakimi.

 

d)      Yudas pura-pura mencium Yesus padahal untuk menyerahkan Yesus. Ini munafik! Ini penyucian tabiat munafik. Pura-pura baik untuk menutupi dosa, pura-pura perhatian untuk menutupi salahnya, lain di luar tetapi lain di dalam. Apalagi kami hamba Tuhan, jangan ada kemunafikan. Yesus menegur dan mengecam dengan keras ahli-ahli Taurat dan orang Farisi ‘celakalah kamu hai orang-orang munafik!’. Jangan ada kemunafikan. Hamba Tuhan kalau tampil di mimbar kelihatan suci, tetapi bagaimana hidup sehari-harinya, apa yang dia lakukan di kamarnya! Jemaat tidak tahu.

 

e)      Pengkhianat, ini juga tabiat. Berkhianat itu mulai dari tidak setia. Kalau tidak setia dalam ibadah, tidak setia dalam pengajaran, tidak setia dalam persekutuan pasti jadi pengkhianat. Kita harus tegas dalam hal pengajaran supaya jangan jadi pengkhianat. Pegang teguh pengajaran dari para pendahulu. Kita ini tinggal menghiasi, jangan mengkhianati!

Titus 2:10

2:10 jangan curang, tetapi hendaklah selalu tulus dan setia, supaya dengan demikian mereka dalam segala hal memuliakan ajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Titus 2:10 (Terjemahan Lama)

2:10 dan dengan tiada mencuri, melainkan menunjukkan setia yang sempurna, supaya di dalam segala perkara mereka itu menjadi suatu perhiasan bagi pengajaran Allah, Juruselamat kita.

 

Dari perilaku kita orang sudah melihat bahwa kita orang pengajaran. Perbuatan dan perkataan kita menjadi berkat bagi orang lain. Bukan malah orang berkata katanya ini orang pengajaran, koq begitu kelakuannya! Biarlah dari perilaku kita orang lain melihat kita menghiasi Firman pengajaran.

 

Jadi penyucian dosa Yudas adalah penyucian seluruh hidup, mulai dari hati, mulut dan sampai pada tabiat. Kalau ini sudah disucikan pasti seluruh hidupnya disucikan.

 

Ranting itu kecil tetapi kalau setia dan suci pasti cepat atau lambat berbuah manis.

Yohanes 15:8

15:8 Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."

 

Kita akan berbuah banyak dan manis. Apa itu? Buah-buah roh.

Galatia 5:22-23

5:22 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

5:23 kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

 

9 buah roh ini tabiat Allah Tritunggal. Semakin setia, semakin suci, tabiat Allah Tritunggal semakin jelas! Kasih, sukacita, damai sejahtera itu tabiat Allah Bapa. Kesabaran, kemurahan dan kebaikan itu tabiat Anak Allah. Kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri itu tabiat Allah Roh Kudus. Buah-buah roh ini semakin nyata dalam hidup kita sampai kita bisa menguasai diri. Gambar Allah semakin nyata dalam hidup kita. Sekarang ini kita bercermin melihat suatu gambar yang samar-samar,  nanti semakin jelas. Sampai sangat jelas, kita segambar dengan Tuhan, siap menyambut Yesus saat Dia datang kedua kali, kita masuk dalam kemuliaan.

 

Jangan ada buah anggur asam, jangan ada racun asam, jangan ada buah anggur Sodom dan Gomora. Hasilkanlah buah anggur yang manis, tergembala dengan benar dan baik pada satu Firman pengajaran yang benar, disucikan dari dosa Yudas, disucikan seluruh hidup kita, pasti berbuah.

 

Kalau kita tergembala, suci, berbuah maka hasilnya:

1.      Bapakulah pengusahanya. Artinya kita dipelihara secara ajaib oleh Tuhan di tengah-tengah krisis akhir zaman. Semua krisis, tetapi Tuhan memelihara secara ajaib sampai kita terheran-heran, koq bisa. Tuhan bela dan kita hidup dari kemurahan Tuhan yang besar yang tidak pernah habis. Kalau hidup dari dunia, suatu saat sumber-sumber di dunia ini akan habis. Tetapi kita hidup dari belas kasihan Tuhan yang tidak pernah habis!

 

2.      Kita diangkat menjadi murid, artinya:

a)      Kita menjadi pewaris pengajaran, Tuhan percaya pembukaan Firman. Semakin kita tergembala dan disucikan, Tuhan percaya pembukaan Firman.

b)      Kita diutus, dipakai Tuhan dalam kegerakan Roh Kudus hujan akhir. Kalau dia hamba Tuhan, dia dipakai keluar memberitakan pengajaran. Kalau  jemaat dipakai bersaksi di mana-mana. Ingat 7 hari raya Tuhan, salah satunya pesta peniupan nafiri. Ayo tiup nafiri di mana-mana, jadi kesaksian. Biarlah terjadi kegemparan besar di kota Tentena. Kaum muda dipakai, orang tua dipakai, tidak ada yang terlewatkan. Anak-anakpun bisa dipakai menjadi terang kesaksian.

 

Saat Yesus datang buah yang paling manis, kita siap menyambut Yesus Mempelai Pria Sorga, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Hasilkanlah buah anggur yang manis yang memuaskan Tuhan, yang selalu menyenangkan Tuhan.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar