Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 14:17-20
14:17 Dan seorang malaikat lain keluar dari Bait Suci yang di sorga; juga padanya ada sebilah sabit tajam.
14:18 Dan seorang malaikat lain datang dari mezbah; ia berkuasa atas api dan ia berseru dengan suara nyaring kepada malaikat yang memegang sabit tajam itu, katanya: "Ayunkanlah sabitmu yang tajam itu dan potonglah buah-buah pohon anggur di bumi, karena buahnya sudah masak."
14:19 Lalu malaikat itu mengayunkan sabitnya ke atas bumi, dan memotong buah pohon anggur di bumi dan melemparkannya ke dalam kilangan besar, yaitu murka Allah.
14:20 Dan buah-buah anggur itu dikilang di luar kota dan dari kilangan itu mengalir darah, tingginya sampai ke kekang kuda dan jauhnya dua ratus mil.
Di sini ada penuaian anggur yang masak yang dibawa masuk dalam kilangan murka Allah. Anggur masak di sini adalah kehidupan yang dosanya sudah matang atau sudah masak.
Yakobus 1:14-15
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Kenapa ini terjadi? Karena selalu menuruti keinginan daging. Keinginan daging itu punya daya pikat dan daya seret. Dia memikat dan menyeret keluar dari jalur Firman sehingga akhirnya jatuh di dalam dosa. Dosa itu menjadi matang, kalau dosa sudah matang maka hukuman Tuhan segera dijatuhkan. Ini harus kita perhatikan, jangan menuruti keinginan daging. Makanya Firman Tuhan menyucikan dari hati pikiran, dari keinginan daging. Sebab kalau keinginan tidak disucikan nanti akan menimbulkan dosa. Dosa ini yang menjadi matang dan menarik penghukuman Tuhan. Biarlah keinginan-keinginan daging itu disucikan.
Keinginan daging yang utama adalah keinginan telinga. Kalau ini tidak disucikan, dosa-dosa masuk. Seperti Hawa, keinginan telinganya tidak disucikan akhirnya jatuh dalam dosa.
II Timotius 4:2-4
4:2 Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
4:3 Karena akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya.
4:4 Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Keinginan telinga yaitu tidak bisa lagi mendengar Firman pengajaran yang benar tetapi lebih senang mendengar yang enak bagi daging. Dulu bisa mendengar. Sekarang kalau mendengar Firman pengajaran yang benar dia merasa tersiksa, merasa terganggu hatinya, sebab merasa lebih senang mendengar Firman yang enak bagi dagingnya. Contohnya dongeng, dongeng itu buah pikiran manusia, tidak pernah terjadi. Firman pengajaran yang benar tertulis di dalam Alkitab sehingga berkuasa memberikan kemenangan. Dongeng itu Firman yang tidak tertulis dalam Alkitab, hanya berdasarkan pikiran manusia. Bahkan cenderung diisi dengan lawakan, membuat gereja tidak bergairah lagi melayani Tuhan, gereja tertidur rohaninya kalau kena dongeng. Kehidupan seperti ini tidak bisa membedakan mana pengajaran yang benar, mana yang palsu. Namanya palsu itu mirip dengan pengajaran yang benar, tetapi kualitasnya jauh di bawah. Yang penting enak bagi daging, itu dianggap pengajaran benar.
Kalau tidak bisa membedakan mana pengajaran benar, mana pengajaran palsu, ibadahnya juga tidak tahu dia bedakan mana ibadah benar, mana ibadah palsu, semua dianggap sama saja. Sampai tingkatan tertinggi, tidak bisa membedakan mana sesuatu yang benar, mana dosa, mana yang suci, mana yang cemar. Akhirnya dosanya membumbung tinggi. Dia anggap ini bukan dosa, dia lakukan, dilakukan lagi dosanya bertambah, membumbung tinggi. Sampai di hadirat Tuhan dosanya matang dan menarik penghukuman Tuhan. Contohnya adalah orang Niniwe tidak tahu membedakan mana tangan kanan mana tangan kiri = tidak tahu membedakan mana pengajaran yang benar mana yang palsu, mana ibadah benar mana yang palsu, mana yang benar mana dosa. Yang tidak tahu membedakan tangan kanan dengan tangan kiri ini adalah kanak-kanak!
Yunus 4:11
4:11 Bagaimana tidak Aku akan sayang kepada Niniwe, kota yang besar itu, yang berpenduduk lebih dari seratus dua puluh ribu orang, yang semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri, dengan ternaknya yang banyak?"
Karena tidak tahu membedakan mana yang benar mana yang dosa, akhirnya dosanya membumbung tinggi, dosanya matang.
Yunus 1:1-2
1:1 Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian:
1:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku."
Kalau sudah tidak bisa membedakan mana pengajaran yang benar, mana yang palsu karena keinginan telinganya, mau yang enak bagi daging, maka tidak bisa membedakan mana ibadah benar, mana ibadah palsu. Sampai tidak bisa membedakan mana yang benar, mana dosa. Dosa dilakukan sampai membumbung tinggi, menarik murka Tuhan!
II Tawarikh 12:8
12:8 Tetapi mereka akan menjadi hamba-hambanya, supaya mereka tahu membedakan antara mengabdi kepada-Ku dan mengabdi kepada kerajaan-kerajaan duniawi."
Salah satu tanda ibadah palsu adalah mengabdi pada kerajaan dunia. Akhirnya cara-cara dunia dibawa masuk dalam ibadah pelayanan. Kalau kita temukan cara-cara dunia sudah dibawa masuk dalam gereja, sudah tidak usah berdebat, hindari saja itu sudah ibadah palsu. Cara dunia dibawa masuk mulai dari pujian, penampilannya, sampai pemberitaan Firman, Firman yang ditampilkan sudah dicampur dengan filsafat dunia.
Kolose 2:8
2:8 Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsu menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
Semua sudah dicampur filsafat dunia, Firman sudah diterangkan dengan pengetahuan, dengan logika manusia. Terdengar hebat luar biasa tetapi tidak mengandung kuasa penyucian. Itu disebut omongan kosong yang tidak suci. Tidak bisa menyucikan.
I Timotius 6:20
6:20 Hai Timotius, peliharalah apa yang telah dipercayakan kepadamu. Hindarilah omongan yang kosong dan yang tidak suci dan pertentangan-pertentangan yang berasal dari apa yang disebut pengetahuan,
Orang Niniwe adalah bangsa non Yahudi, berarti menunjuk kita bangsa kafir. Keadaan Niniwe adalah keadaan bangsa kafir di akhir zaman. Dunia akhir zaman ini sudah seperti tengah malam yaitu kegelapan dosa semakin pekat, semakin luar biasa! Kegelapan dosa semakin pekat karena manusia tidak tahu membedakan mana yang benar mana yang palsu. Sebab itu menarik hukuman Tuhan untuk dijatuhkan.
Sebelum Tuhan menghukum, Tuhan masih memberikan kesempatan kepada orang Niniwe untuk bertobat, masih ada peringatan Tuhan. Peringatan Tuhan lewat Firman, juga lewat peristiwa-peristiwa alam. Kita daerah Kristen, tetapi luar biasa dosanya! Mabuknya, judinya, perselingkuhannya, kenajisannya, begitu hebat! Tuhan izinkan gempa ini, ini sebenarnya peringatan untuk kita supaya orang Kristen bertobat. Khususnya kaum muda supaya lebih sungguh-sungguh dengan Tuhan. Jangan hanya terikat dengan gadget. Kecanggihan teknologi disalahgunakan, dosa sudah terlalu tinggi mendatangkan ancaman murka Allah.
Syukur kepada kita orang Kristen ada peringatan Tuhan. Lewat bencana yang terjadi, terutama lewat teguran Firman Tuhan.
Yunus 3:2
3:2 "Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan kepadamu."
Dalam keadaan tengah malam, waktu dosa semakin pekat ada seruan Firman Tuhan.
Matius 25:6
25:6 Waktu tengah malam terdengarlah suara orang berseru: Mempelai datang! Songsonglah dia!
Seruan mempelai, Kabar Mempelai ini adalah satu-satunya yang sanggup menghentikan laju dosa di akhir zaman ini yang semakin membumbung tinggi. Bersyukur kita ada dalam Kabar Mempelai. Kabar Mempelai ini yang sanggup menyucikan kita sampai sempurna, luput dari penghukuman Tuhan. Satu-satunya seruan di tengah malam, tidak bisa dibantah karena tertulis di dalam Alkitab.
Kita berbahagia sudah ada di dalamnya. Sangat ironis kalau kita yang ada dalam Kabar Mempelai malah berada dalam perlombaan berbuat dosa. Sudah dalam Kabar Mempelai tetapi dosa tidak bisa kita kendalikan, bertambah terus, bertumbuh terus dosanya!
Nomor 1 saya sebagai gembala, ketika mendengar si anu begini dan begitu bukan saya mau menghakimi orang tetapi saya pukul diri, saya masih kurang sungguh-sungguh dalam melayani. Lebih sungguh-sungguh lagi supaya Firman Kabar Mempelai yang disampaikan betul-betul bisa menghambat laju dosa.
Ada 3 dosa yang menonjol pada orang Niniwe, menunjuk dosa yang menonjol pada manusia di akhir zaman ini.
1. Yunus 3:8
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
Pertama kekerasan. Rasa-rasanya masalah bisa selesai hanya dengan kekerasan. Kalau dari seberang melakukan kekerasan, kita malah ikut-ikutan berbuat kekerasan. Inilah dosa yang menonjol di akhir zaman ini. Kalau dari sana menghambat mendirikan gereja, orang Kristen juga mau ikut-ikutan. Kalau seperti ini, keras dengan keras, hancur! Itu memang cara iblis memancing emosi kita orang Kristen. Tetapi tunjukanlah kita orang Kristen punya hukum kasih, bukan kekerasan.
Terutama kekerasan dalam nikah. Bukan nanti dengan perbuatan, memukul dan lain-lain, tetapi kekerasan dalam nikah lewat perkataan. Kita sudah berada dalam Kabar Mempelai, hentikanlah kekerasan itu, jangan ada. Jangan karena masalah sepeleh, suami isteri sudah hidup dalam kekerasan. Suami keras, isteri keras, apa yang jadi kalau seperti itu. Tidak sampai adu fisik, tetapi perkataan atau sikap diam-diam, tidak mau melayani, itu sudah kekerasan! Apalagi karena masalah buah nikah lalu terjadi kekerasan dalam rumah tangga, nanti Tuhan ambil titipan buah nikah itu! Sudah tidak mau baku bicara, sampai mertua kena, sampai saudaranya kena, sampai Tuhan kena, meraju sama Tuhan, tidak mau lagi beribadah melayani. Karena tadi Yunus berseru, maka saya juga mau menyerukan, stop kekerasan!
2. Nahum 3:1,4
3:1 Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!
3:4 Semuanya karena banyaknya persundalan si perempuan sundal, yang cantik parasnya dan ahli dalam sihir, yang memperdayakan bangsa-bangsa dengan persundalannya dan kaum-kaum dengan sihirnya.
Persundalan atau kenajisan. Ini dosa yang begitu hebat, semua lapisan masyarakat kena dosa ini. Dosa makan minum dan dosa kawin mengawinkan dengan berbagai macam bentuknya! Kita baca Alkitab, apa saja bentuk-bentuk persundalan di akhir zaman ini.
Wahyu 16:13
16:13 Dan aku melihat dari mulut naga dan dari mulut binatang dan dari mulut nabi palsu itu keluar tiga roh najis yang menyerupai katak.
Setan tritunggal menyerang anak Tuhan, pelayan Tuhan dengan 3 macam roh najis, apa itu? Itulah 3 macam persundalan di akhir zaman!
a) Imamat 20:10-12
20:10 Bila seorang laki-laki berzinah dengan isteri orang lain, yakni berzinah dengan isteri sesamanya manusia, pastilah keduanya dihukum mati, baik laki-laki maupun perempuan yang berzinah itu.
20:11 Bila seorang laki-laki tidur dengan seorang isteri ayahnya, jadi ia melanggar hak ayahnya, pastilah keduanya dihukum mati, dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
20:12 Bila seorang laki-laki tidur dengan menantunya perempuan, pastilah keduanya dihukum mati; mereka telah melakukan suatu perbuatan keji, maka darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Ini dosa kenajisan antara laki-laki dan perempuan yang bukan suami isteri yang sah! Di mana-mana terjadi, melanda berbagai lapisan masyarakat, siapa saja itu. Dari kalangan atas sampai kalangan bawah, dari istana Presiden sampai rakyat jelata. Sampai rohaniawan, sampai tenaga pendidik pun, dihantam oleh dosa ini.
Dosa kenajisan ini merampas hak orang lain! Kaum muda perhatikan, kalau masih ada orang tua, belum menikah maka anak itu adalah hak orang tua. Dalam masa pacaran, masa tunangan jangan merusak kesucian, itu merampas hak orang tua. Juga merampas hak Tuhan sebagai Pencipta nikah! Mungkin sudah terjadi kenajisan seperti orang Niniwe, tetapi masih ada seruan Firman supaya bertobat, berhenti jangan diteruskan.
Isteri itu hak suami, suami itu hak isteri, jangan dirampas!
I Korintus 7:2-4
7:2 tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri.
7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.
7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.
b) Imamat 20:13
20:13 Bila seorang laki-laki tidur dengan laki-laki secara orang bersetubuh dengan perempuan, jadi keduanya melakukan suatu kekejian, pastilah mereka dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Ini kenajisan sesama jenis, laki-laki dengan laki-laki, perempuan dengan perempuan. Ini merusak rencana Tuhan, karena dari awal Tuhan menciptakan laki-laki dan perempuan. Dan rencana Tuhan, laki-laki menyatu dengan perempuan isterinya.
Efesus 5:31-32
5:31 Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
5:32 Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Kenajisan sesama jenis ini merusak rencana Allah. Mohon maaf kalau terdengar kasar tetapi inilah Firman Tuhan harus diserukan. Kalau tidak dosa akan bertambah terus, harus direm dan dihentikan!
c) Imamat 20:15-16
20:15 Bila seorang laki-laki berkelamin dengan seekor binatang, pastilah ia dihukum mati, dan binatang itu pun harus kamu bunuh juga.
20:16 Bila seorang perempuan menghampiri binatang apa pun untuk berkelamin, haruslah kaubunuh perempuan dan binatang itu; mereka pasti dihukum mati dan darah mereka tertimpa kepada mereka sendiri.
Yang ketiga ini kenajisan dengan binatang atau dengan benda mati. Ini merusak gambar Allah yang mulia!
Jadi kenajisan itu merampas hak Tuhan, merusak rencana Tuhan, merusak gambar Tuhan. Sebab itu harus dihukum! Ini mengundang hukuman Tuhan, tetapi sebelum jatuh hukum Tuhan masih ada seruan supaya bertobat. Jangan kita seperti itu, harus bertobat.
3. Nahum 3:1
3:1 Celakalah kota penumpah darah itu! Seluruhnya dusta belaka, penuh dengan perampasan, dan tidak henti-hentinya penerkaman!
Dosa ketiga adalah dusta. Sekarang ini untuk mendapatkan keuntungan dan memuluskan rencananya orang berdusta. Sampai hamba Tuhanpun tidak takut untuk berdusta. Dosa akhir zaman memang egois, untuk kepentingan dirinya orang berdusta.
Ketiga laju dosa ini hanya bisa dihentikan lewat Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang harus semakin keras diserukan supaya kita tidak dihukum. Kita menjadi gandum yang dibawa masuk dalam lumbung kerajaan Sorga. Bukan anggur yang harus dikilang dalam kilangan murka Allah.
Sikap kita terhadap Kabar Mempelai, terhadap Firman pengajaran, ini menentukan kita selamat atau tidak.
Yunus 3:4-10
3:4 Mulailah Yunus masuk ke dalam kota itu sehari perjalanan jauhnya, lalu berseru: "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe akan ditunggangbalikkan."
3:5 Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka mengumumkan puasa dan mereka, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain kabung.
3:6 Setelah sampai kabar itu kepada raja kota Niniwe, turunlah ia dari singgasananya, ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung, lalu duduklah ia di abu.
3:7 Lalu atas perintah raja dan para pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian: "Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air.
3:8 Haruslah semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan keras kepada Allah serta haruslah masing-masing berbalik dari tingkah lakunya yang jahat dan dari kekerasan yang dilakukannya.
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Begitu mendengar seruan itu mereka langsung takut. Raja turun dari takhta langsung memakai kain kabung. Seluruh rakyat mengikuti, langsung berpuasa semua. Dari sini kita belajar, sikap terhadap pengajaran adalah merendahkan diri serendah-rendahnya untuk bisa menerima Firman sekeras apapun. Bagi kita sekarang, tanggalkanlah harga diri. Kadang Firman itu sudah keras untuk menolong kita, tetapi harga diri dan gengsi kita terlalu kita pertahankan sehingga tidak mau mengaku. Dan langsung duduk di abu, berarti mengaku kita hanya debu tanah liat. Itu sikap yang benar, bukan malah marah ‘siapa yang lapor!’. Tidak usah cari tahu siapa yang lapor, Tuhan sayang kita makanya Tuhan tunjukan salah kita, Firman Tuhan datang.
Artinya mengaku hanya debu tanah liat
1. Mengaku kita kotor tetapi mau dibersihkan. Jangan seperti Yudas mengaku kotor tetapi tidak mau mengaku. Mungkin dari 3 roh najis itu ada salah satu dilakukan. Dari 3 dosa di akhir zaman itu ada salah satu dilakukan atau 3 3nya kita lakukan. Mengaku kepada Tuhan!
2. Mengaku banyak kelemahan. Saya mau menghindar dari dosa ini tetapi tidak mampu, tolong saya Tuhan. Kita akui kelemahan kita bukan malah menyalahkan orang! Bukan malah menjadi alasan untuk membenarkan diri kita. Kita akui supaya Tuhan perbaiki.
II Timotius 3:16
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Semua bisa Tuhan perbaiki karena Tuhan yang menciptakan kita. Jangan klem diri tidak bisa, dari sananya saya sudah seperti begini. Tuhan sanggup memperbaiki kita. Orang yang kotor senajis apapun Tuhan sanggup perbaiki. Penjahat di sebelah Yesus sudah dijatuhi hukuman mati, sudah disalibkan, tetapi bisa sadar, bisa ditolong. Kalau penjahat saja bisa ditolong, apalagi kita pelayan Tuhan, hamba Tuhan. Tinggal mau atau tidak! Kalau kita bisa merendahkan diri, Tuhan kelemahan saya tempramen, Tuhan sanggup memperbaiki.
Bukti mau diperbaiki, raja dan rakyatnya tersungkur berpuasa. Buktinya kita mau berdoa menyembah dan berpuasa. Kalau kita temukan kelemahan saya di mulut, di mata, di telinga, telinga tipis, dengar apa sedikit bisa tersandung. Terima Firman, menyembah, tambah puasa. Menyembah itu merobek daging, puasa itu mempercepat perobekan daging. Karena kita berpacu dengan waktu, waktu sekarang ini adalah waktu yang sisa, Tuhan sudah mau datang.
I Petrus 4:2-3
4:2 supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi menurut kehendak Allah.
4:3 Sebab telah cukup banyak waktu kamu pergunakan untuk melakukan kehendak orang-orang yang tidak mengenal Allah. Kamu telah hidup dalam rupa-rupa hawa nafsu, keinginan, kemabukan, pesta pora, perjamuan minum dan penyembahan berhala yang terlarang.
Waktu yang sisa kita gunakan sebaik-baiknya.
Efesus 5:16
5:16 dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat.
Ayo berpacu dengan waktu. Mungkin kita sudah menyembah tetapi masih melekat kelemahan kita, tambah doa puasa, mempercepat proses perobekan daging.
Tidak tahu membedakan tangan kanan dan tangan kiri itu berarti kanak-kanak. Firman pengajaran Kabar Mempelai menumbuhkan rohani kita. Semakin disucikan, semakin dewasa, semakin disucikan oleh Tuhan sehingga kita layak menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.
Seruan Firman memang keras, tetapi ada hasilnya:
1. Yunus 3:9-10
3:9 Siapa tahu, mungkin Allah akan berbalik dan menyesal serta berpaling dari murka-Nya yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa."
3:10 Ketika Allah melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah karena malapetaka yang telah dirancangkan-Nya terhadap mereka, dan Ia pun tidak jadi melakukannya.
Jika kita bisa menerima Firman pengajaran yang benar, bisa mengaku dosa, kita melunakan hati Tuhan. Sementara sekarang ini murka Tuhan sedang menyala-nyala untuk menghukum dunia, seperti yang terjadi di zaman Nuh, di zaman Lot, dosa begitu hebat. Ada kilangan murka Allah dan darahnya setinggi kekang kuda dan mengalir 200mil. Betapa ngerinya kalau hukuman Tuhan sudah dijatuhkan. Tetapi dengan kita mau menerima Firman pengajaran, kita mau tersungkur menyembah, mau berpuasa merobek daging kita, itu melunakan hati kita. Tuhan tidak menghukum malah memberkati kehidupan kita sekalian. Dan memakai kehidupan kita dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna.
Pertobatan Niniwe ditulis dalam Alkitab, bisa dibaca oleh semua orang di dunia ini. Jangan menghakimi orang yang sudah hancur-hancuran dalam dosa. Kalau mereka dijamah oleh Tuhan, oleh pengajaran, bisa berubah, bisa bertobat, mereka justru dipakai lebih melejit dari pada kita! Saya tidak berani menghakimi dan mengata-ngatai orang lain. Kalau satu saat Tuhan jamah hatinya, dia bisa dipakai. Seperti orang Niniwe, pertobatan mereka menjadi kesaksian. Penjahat di sebelah Yesus pertobatannya menjadi kesaksian.
2. Matius 5:8
5:8 Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
Hasil kedua kita disucikan sehingga bisa melihat Tuhan. Apa yang lebih dulu dilihat?
a) Yohanes 20:27
20:27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah."
Kita lihat luka di lambung Yesus karena ditombak oleh prajurit Romawi sehingga keluar darah dan keluar. Keluar air dan darah sebagai tanda pertobatan, tanda baptisan air, tanda kelahiran baru kita dalam keluarga Allah. Buktinya kita melihat lambung Yesus yang ada darah mengalir adalah ada keubahan hidup dari manusia daging menjadi manusia rohani. Yang tadinya penuh kekerasan, yang tadinya najis, penuh dusta, diubahkan lewat Firman pengajaran.
Permulaan keubahan hidup mulai dari mulut tidak berdusta.
Efesus 4:24-25
4:24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.
4:25 Karena itu buanglah dusta dan berkatalah benar seorang kepada yang lain, karena kita adalah sesama anggota.
Mulut diubahkan, tidak ada lagi dusta, perkataannya adalah perkataan yang benar, perkataan yang suci.
b) Melihat tangan Yesus yang berlubang paku, artinya ada kerelaan hati untuk berkorban dalam kita melayani Tuhan. Segala sesuatu kita korbankan untuk melayani, korban waktu, korban tenaga, korban harta, korban perasaan, korban pikiran sampai berkorban seluruh hidup.
Markus 10:45
10:45 Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang."
Yesus datang melayani dengan memberikan nyawa. Jadi kita melayani dengan berkorban. Bukan mencari, bukan meminta, bukan menuntut tetapi berkorban segalanya, sekalipun sakit bagi daging.
c) Kalau bisa memandang lambung, memandang tangan, maka kita bisa memandang wajah Tuhan, merasakan pancaran sinar kasih karunia dari wajah Tuhan.
Ulangan 6:24-26
6:24 TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau;
6:25 TUHAN menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi engkau kasih karunia;
6:26 TUHAN menghadapkan wajah-Nya kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.
Untuk apa sinar kasih karunia dari wajah Tuhan:
1) Untuk memberkati dan melindungi kita. Kalau namanya melindungi, berarti ada serangan-serangan. Jangan heran kalau kita sudah lahir baru, ada keubahan hidup, kita melayani dengan kerelaan hati berkorban, banyak yang menyerang. Baik dengan kata-kata juga dengan sikap perilaku untuk menyakiti kita, tetapi kita dilindungi. Kalau cuma serangan kata-kata tidak usah digubris, pura-pura tuli, tidak usah taruh di hati. Seperti Saul ketika dia dilantik menjadi raja orang-orang dursila menghina dia, tetapi dia pura-pura tuli, dia tidak gubris itu.
2) Memberi damai sejahtera. Manusia mencari apa di dunia ini? Berkat, orang berupaya taraf hidupnya naik. Dan juga supaya damai. 2 hal itu yang orang cari. Makanya daerah wisata laku karena orang cari damai, rekreasi. Tetapi tidak usah seperti itu, tidak perlu bayar mahal, cukup merendahkan diri di hadapan Tuhan, terima Firman, robek daging kita, kita sudah bisa memandang wajah Tuhan. Dari wajah Tuhan terpancar sinar kasih karunia, ada damai sejahtera boleh kita rasakan. Damai dalam nikah, damai dalam penggembalaan, damai antara penggembalaan. Dari pada pandang orang lebih baik pandang wajah Tuhan. Kalau orang lain tidak mau pandang kita tidak apa-apa, yang penting kita memandang Tuhan, ada damai sejahtera.
Maka waktu Yesus datang, kita bisa memandang wajah Yesus muka dengan muka.
Wahyu 22:3-4
22:3 Maka tidak akan ada lagi laknat. Takhta Allah dan takhta Anak Domba akan ada di dalamnya dan hamba-hamba-Nya akan beribadah kepada-Nya,
22:4 dan mereka akan melihat wajah-Nya, dan nama-Nya akan tertulis di dahi mereka.
Nama Tuhan tertulis di dahi, kita menjadi milik Tuhan selama-lamanya, mempelai wanita Tuhan yang sempurna.
Akhir zaman dosa semakin meningkat, kita bersyukur berada dalam Kabar Mempelai. Jangan justru berada dalam Kabar Mempelai dosa kita malah semakin luar biasa, lebih jahat, lebih najis dari pada orang di luar sana! Justru sekarang kita ada dalam pengajaran, dosa-dosa yang dulu dilakukan sekarang sudah dihentikan. Segala kelemahan dan kekurangan kita akui kepada Tuhan, biar Tuhan perbaiki semuanya. Tuhan tidak menghukum, Tuhan memberkati, Tuhan memakai kita, Tuhan memancarkan sinar kasih karunia, memberkati, melindungi, memberikan damai sejahtera. Waktu Yesus datang kita siap menyambut kedatanganNya.
Tuhan Yesus memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar