20250816

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 16 Agustus 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

  

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 13:36-38

13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."

13:37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

13:38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

 

Perkataan Petrus tidak dapat dipegang! Mengapa demikian? Karena melihat besarnya tantangan di depan. Ini juga pelajaran bagi kita. Seringkali kita sudah berkomitmen bahwa kita akan setia dalam ibadah pelayanan. Tetapi begitu menghadapi tantangan di depan, tantangan yang besar, mulai mundur ingkari komitmennya. Ada lagi sudah komitmen akan pegang teguh pengajaran yang benar, begitu menghadapi sengsara karena Firman pengajaran dia ingkari komitmennya, mundur bahkan tinggalkan Firman pengajaran yang benar. Inilah perkataan yang tidak bisa dipegang.

 

Biarlah kita berupaya supaya bisa dipegang perkataan kita, komitmen kita terhadap Firman pengajaran, terhadap ibadah pelayanan biarlah harus dipegang. Komitmen kami dulu di Lempinel, menjadi hamba Tuhan adalah pekerjaan terakhirku, lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran yang benar, dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar. Itu harus dipegang.

 

Kalau perkataan kita bisa dipegang berarti kita menjadi sama dengan Yesus. Yesus bisa dipegang perkataanNya, Dia setia dalam perkataanNya.

Mamur 145:13

145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

 

Dulu waktu menerima pengajaran berkata ‘ini yang saya cari selama ini, saya mau digembalakan’. Seiring waktu begitu menghadapi tantangan kesetiaannya bagaimana? Terutama kami hamba Tuhan, saya mau melayani Tuhan seumur hidup. Lalu ketika diperhadapkan dengan berbagai tantangan bagaimana janjinya dahulu? Harus bisa dipegang.

 

Dalam terang Tabernakel Yohanes pasal 13 terkena tabut dari Tabut Perjanjian. Ini menunjuk gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Tanda sempurna adalah tidak salah dalam perkataan = tidak ada dusta lagi!

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Jadi dari cerita dalam Yohanes pasal 13, Tuhan merindukan perkataan kita bisa dipegang. Artinya Tuhan merindukan kita mengalami penyucian mulut atau perkataan. Kalau janji kepada Tuhan bisa dingkari, apalagi cuma janji kepada manusia. Karena mulut atau perkataan ini menentukan nasib hidup kita.

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Biarlah mulut kita mulut yang suci, yang bisa dipegang perkataannya. Mulut yang suci akan mengeluarkan perkataan iman. Bukan seperti Petrus yang berkata aku rela mati untuk Engkau, ternyata malah dia yang lari bahkan menyangkal.

 

Perkataan iman itu senilai dengan doa yang dinaikan dengan iman dan pasti dijawab oleh Tuhan.

Yohanes 15:7

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

 

Iman timbul dari mendengar Firman. Kita mengerti, percaya dan yakin, Firman ada di dalam hati kita. Itu menjadi iman sehingga perkataan kita adalah perkataan iman. Bukan perkataan yang membual seperti Petrus, perkataan dusta, perkataan yang tidak bisa dipegang, tetapi perkataan iman.

 

Contoh perkataan iman dari zaman ke zaman hasil penyucian Firman.

 

1.      Zaman permulaan atau zaman Allah Bapa. Contohnya adalah Abraham.

Kejadian 22:2-5

22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.

22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

 

Ini perkataan iman, padahal sudah diperintahkan dia harus mempersembahkan Ishak di gunung Moria. Seharusnya Abraham berkata kami akan sembayang sesudah itu aku kembali kepadamu. Tetapi dia berkata kami kembali kepadamu. Ini perkataan iman Abraham. Dia yakin sekalipun Tuhan menyuruhnya mempersembahkan Ishak, dia tetap percaya dari Ishak akan lahir bangsa yang besar. Karena itu janji Tuhan yang dia yakini dan imani.

Kejadian 17:16,19

17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."

17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

 

Abraham yakin akan Firman Tuhan ini, inilah perkataan iman. Abraham di suruh mempersembahkan Ishak di atas gunung. Ini pelajaran bagi kita. Kalau Firman menggerakan hati kita untuk berkorban bagi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, jangan pernah ragu untuk melakukan. Baik itu waktu, korban tenaga, sampai korban seluruh hidup. Apa yang dipersembahkan oleh Abraham adalah apa yang sangat dia kasihi, apa yang dia andalkan, apa yang dia banggakan. Tuhan minta untuk dipersembahkan di atas gunung, tetapi tidak akan hilang, akan kembali lagi, dia yakin akan janji Tuhan.

 

Kalau Tuhan sudah gerakan untuk melayani, berkorban apa saja, berkorban waktu, tenaga dan harta, sampai berkorban seluruh hidup, tidak usah ragu, segera lakukan. Kita tidak ditipu oleh Tuhan, justru kita akan bertemu dengan Yehova Jireh.

Kejadian 22:14

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Allah Sang Pencipta yang sanggup menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

2.      Zaman pertengahan, zaman Anak Allah. Contohnya perempuan Siro Fenesia.

Markus 7:27-30

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Perkataan imannya adalah membenarkan Firman! Ketika Yesus katakan tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing! Ini Firman yang keras. Firman pengajaran yang keras itu kadang seperti merendahkan kita, seperti menghina kita. Tetapi perempuan ini tidak marah, tidak mengamuk. Coba kita dalam posisi membutuhkan pertolongan, kemudian kita datang memohon pertolongan lalu dibilangi anjing, bagaimana perasaan kita. Namun perempuan ini langsung berkata ‘benar Tuhan’. Kadang kitapun seperti itu, datang ke gereja mencari penghiburan karena menghadapi masalah yang sulit, lalu mendengar Firman yang keras dan tajam seperti menghina dan merendahkan kita, di sini Tuhan tunggu kata-kata iman kita. Kalau mau ditolong keluarkan kata-kata iman. Apa itu? Membenarkan Firman. Artinya:

a)      Mengaku segala kekurangan kesalahan kita, mengaku memang saya ini anjing, kekurangan saya memang lidah saya anjing. Bukan malah mengamuk dan marah, ini pendeta memang tidak punya kasih! Orang datang dalam keadaan susah, datang ke gereja supaya dihibur, ini malah Firman terlalu keras, tajam, menusuk sampai ke dalam hati.

 

b)      Mengakui bahwa hidup kita bergantung pada Firman Tuhan. Sebab di dalam Firman kita mengalami kuasa penyucian, kuasa kesembuhan dan kuasa penciptaan atau kuasa pembaharuan hidup. Dia mengaku benar Tuhan aku anjing, tetapi mau menjilat remah-remah roti. Lidahnya diubahkan dari lidah anjing menjadi lidah yang menjilat remah-remah roti, lidah domba.

 

Biarlah kita sekalipun mendengar Firman yang keras bukan mengamuk atau marah, tersinggung sampai tidak mau lagi datang ibadah. Tetapi kita bisa membenarkan Firman, iya Tuhan sayalah itu, Firman itu untuk saya, terima kasih Tuhan. Dan kita mengaku hidup kita bergantung pada Firman. Di dalam Firman ada kuasa penyucian, ada kuasa kesembuhan, ada kuasa penciptaan atau keubahan hidup.

 

Anjing menjilat remah-remah roti, ini keubahan hidup yang dikerjakan oleh Firman. Tadinya lidah kita hanya menjilat yang lain, bukan menjilat Firman.

Ada 3 hal yang seringkali dijilat oleh lidah anjing

a)      Menjilat muntah

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing lidahnya suka menjilat muntah, menunjuk perkataan kotor, perkataan najis, perkataan yang sia-sia, termasuk sungut-sungut dan dusta. Ini yang mau disucikan dan dibaharui lewat Firman Tuhan. Tidak ada kekuatan di dunia ini yang sanggup mengubah lidah manusia, tidak ada yang bisa menjinakan lidah karena lidah itu sesuatu yang buas. Hanya bisa dijinakan oleh Firman Tuhan.

 

b)      Anjing menjilat borok, menjilat kudis.

Lukas 16:21

16:21  dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

 

Artinya perkataan yang suka menceritakan kekurangan orang lain, menjelek-jelekan orang. Apalagi itu kekurangan seorang hamba Tuhan, kekurangan orang tua jasmani termasuk kekurangan orang tua rohani. Ingat Ham, jangan sampai lidah kita mengeluarkan perkataan yang menceritakan, menjelek-jelekan kekurangan orang lain karena kita sendiri banyak kekurangan. Kalau kita menghakimi orang, kita juga akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.

Yakobus 2:12-13

2:12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.

2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

 

Yang benar seperti perempuan Samaria, menceritakan kekurangannya. Menyaksikan kekurangannya yang sudah diubahkan oleh Firman, dari pada kita menceritakan kekurangan orang lain.

Roma 2:1

2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

 

Oh dia itu begini begitu, padahal kita juga seperti itu, bahkan lebih parah dari orang itu. Kalau kita cerita kekurangan orang, sebenarnya kita juga melakukan hal yang sama, kita juga ada kekurangan. Bahkan mungkin kita lebih banyak kekurangannya dari pada orang yang kita cerita kekurangannya itu. Lebih baik lidah kita menceritakan kekurangan kita yang sudah dibaharui oleh Firman Tuhan.

 

c)      Anjing menjilat darah

I Raja-raja 22:39

22:39 Selebihnya dari riwayat Ahab dan segala yang dilakukannya serta istana gading dan segala kota yang didirikannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?

 

Menjilat darah artinya perkataan yang merugikan orang lain. Misalnya bergosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

Biarlah lidah kita disucikan dibaharui menjadi lidah domba yang menjilat remah-remah roti, perkataan yang sesuai Firman. Hanya untuk bersaksi memuliakan Tuhan, menyaksikan kekurangan-kekurangan kita yang sudah diubahkan. Kalau sudah disucikan terus menerus, lidah ini hanya untuk menyembah Tuhan.

 

Hasilnya:

Markus 7:30

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Anak yang kerasukan setan sudah bisa berbaring. Artinya ada ketenangan damai sejahtera. Di tengah keadaan dunia yang goncang, di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah kesulitan, kita mengalami damai, tenang. Tidur itu suatu ketenangan, damai sejahtera. Ditambah kita terpelihara. Mulut hanya berkata-kata sesuai Firman, Firman itu yang memelihara hidup kita. Ada masa depan, ada pemeliharaan, ada kedamaian, apa lagi yang kurang.

 

Lidah ini yang menentukan nasib hidup kita, bagaikan kemudi kapal yang kecil menentukan ke mana arah kita berlayar. Kalau lidah tidak baik mengarahkan ke neraka, kebinasaan. Tetapi kalau lidah baik mengarahkan ke pelabuhan damai sejahtera, Yerusalem Baru.

Yakobus 3:4-5

3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.

3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

 

3.      Zaman Akhir, zaman Allah Roh Kudus.

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Di zaman akhir ini perkataan iman dari mempelai wanita Tuhan, gereja Tuhan yang sempurna, amin datanglah Tuhan Yesus! Ini merupakan kesediaan hati untuk menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga. Yesus sudah mau datang, Tuhan melihat kesediaan hati kita. Sudah sedia menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga atau belum ada persiapan sama sekali.

 

Praktek punya kesediaan hati untuk menyambut kedatangan Yesus adalah hidup dalam kasih karunia Tuhan. Seringkali kasih karunia Tuhan hanya diukur dengan uang, dengan berkat-berkat jasmani. Bukan sebatas itu!

 

Bagaimana hidup dalam kasih karunia Tuhan?

a)      Kisah Para Rasul 20:28,32

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Jadi hidup dalam kasih karunia Tuhan adalah tergembala dalam binaan Firman kasih karunia Tuhan = Firman pengajaran yang benar. Disebut Firman kasih karunia karena hanya orang yang mendapat kasih karunia yang mau tergembala dengan benar dan baik. Banyak orang sudah mendengar Firman pengajaran, tetapi untuk melangkah masuk dalam pengajaran belum tentu mau. Ada yang baru sekali mendengar langsung memantapkan diri saya mau tergembala. Kalau kita bisa bertahan sampai sekarang digembalakan dalam Firman pengajaran itu adalah kasih karunia Tuhan. Bahkan bisa terjadi awalnya dia digembalakan dalam Firman pengajaran yang benar, tetapi mendadak gembalanya berubah setia, membawa ajaran campur masuk dalam gereja. Ini tidak mendapat kasih karunia!

 

Makanya itu yang menjadi salah satu pokok doa saya, saya generasi penerus, saya melanjutkan pelayanan di tempat ini. Dulu papa menyampaikan Firman pengajaran yang benar, jangan sampai saya melanjutkan mengajarkan ajaran yang lain, ajaran campur.

 

Kalau bisa bertahan sampai sekarang itu hanya karena kasih karunia. Berapa banyak yang melanjutkan pelayanan orang tuanya malah berubah, bukan lagi pengajaran yang benar. Ada lagi yang menggantikan orang tuanya, dia yang teguh dalam pengajaran. Kita sudah digembalakan berpuluh tahun oleh papa dengan ajaran yang benar, doakan saya supaya meneruskan Firman pengajaran yang benar, kita bersama-sama sampai garis akhir, tetap dalam kasih karunia Tuhan!

 

b)      I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Karena ibadah pelayanan yang benar dan karena Firman pengajaran yang benar. Tidak semua orang bisa menerimanya. Mungkin di mulut tidak mengomel, tetapi di hati siapa yang tahu. Ini sampai rela. Terserah Tuhan, sadar akan kehendak Tuhan sampai kita bisa berkata terserah Engkau Tuhan.

 

Sengsara daging itu memang sakit bagi daging, tetapi membawa pada kemuliaan.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Jangan lihat besarnya sengsaranya tetapi lihat besarnya kemuliaan yang menanti kita, maka pasti kuat. Ketika diperhadapkan dengan tekanan dan himpitan, dihempaskan, dihimpit, ditindas, tetapi kita memandang kemuliaan yang menanti kita yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, kita tidak mundur, terus maju, apapun tantangan yang dihadapi. Sengsara tetapi membawa pada kemuliaan kekal, itu kasih karunia Tuhan.

 

Firman pengajaran dalam penggembalaan membangun rohani kita. Sengsara daging mempercepat pertumbuhan rohani sampai dewasa.

Ibrani 5:11-14

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Sengsara yang kita hadapi untuk mempercepat pertumbuhan rohani kita supaya betul-betul dewasa. Waktu Yesus datang kita sungguh-sungguh siap menyambutNya, amin datanglah Tuhan Yesus.

Ibrani 11:24-26

11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Lebih suka sengsara karena Yesus, itu kasih karunia Tuhan. Kita digembalakan pada Firman pengajaran, diperhadapkan dengan sengsara, tetapi keadaan kita masih di bumi ini sudah bersuasana takhta sorga. Nanti betul-betul akan duduk bersanding dengan Yesus di takhtaNya, sekarang di dunia sudah bersuasana takhta Sorga.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Tidak usah takut, memang sengsara diperhadapkan tetapi tidak selamanya. Kasih karunia Tuhan sanggup menolong pada waktunya. Jemaat Smirna hanya 10 hari dijebloskan dalam penjara. Mungkin kita sengsara sudah bertahun-tahun, tetapi kalau kita rela sengsara, mau digembalakan, tidak mengomel, tidak bersungut, tidak mempersalahkan Tuhan maka kita bersuasana kasih karunia, sebentar lagi kita ditolong tepat pada waktunya. Kita hidup dalam kasih karunia Tuhan.  

 

Tuhan Memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Gereja Pantekosta Tabernakel

“Kristus Penebus” Tentena

Kebaktian Doa Penyembahan, Sabtu 16 Agustus 2025

Pdt. Handri Otniel Legontu

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Yohanes 13:36-38

13:36 Simon Petrus berkata kepada Yesus: "Tuhan, ke manakah Engkau pergi?" Jawab Yesus: "Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku."

13:37 Kata Petrus kepada-Nya: "Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu!"

13:38 Jawab Yesus: "Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau telah menyangkal Aku tiga kali."

 

Perkataan Petrus tidak dapat dipegang! Mengapa demikian? Karena melihat besarnya tantangan di depan. Ini juga pelajaran bagi kita. Seringkali kita sudah berkomitmen bahwa kita akan setia dalam ibadah pelayanan. Tetapi begitu menghadapi tantangan di depan, tantangan yang besar, mulai mundur ingkari komitmennya. Ada lagi sudah komitmen akan pegang teguh pengajaran yang benar, begitu menghadapi sengsara karena Firman pengajaran dia ingkari komitmennya, mundur bahkan tinggalkan Firman pengajaran yang benar. Inilah perkataan yang tidak bisa dipegang.

 

Biarlah kita berupaya supaya bisa dipegang perkataan kita, komitmen kita terhadap Firman pengajaran, terhadap ibadah pelayanan biarlah harus dipegang. Komitmen kami dulu di Lempinel, menjadi hamba Tuhan adalah pekerjaan terakhirku, lebih baik ditolak bersama Firman pengajaran yang benar, dari pada diterima tanpa Firman pengajaran yang benar. Itu harus dipegang.

 

Kalau perkataan kita bisa dipegang berarti kita menjadi sama dengan Yesus. Yesus bisa dipegang perkataanNya, Dia setia dalam perkataanNya.

Mamur 145:13

145:13 Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan. TUHAN setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya.

 

Dulu waktu menerima pengajaran berkata ‘ini yang saya cari selama ini, saya mau digembalakan’. Seiring waktu begitu menghadapi tantangan kesetiaannya bagaimana? Terutama kami hamba Tuhan, saya mau melayani Tuhan seumur hidup. Lalu ketika diperhadapkan dengan berbagai tantangan bagaimana janjinya dahulu? Harus bisa dipegang.

 

Dalam terang Tabernakel Yohanes pasal 13 terkena tabut dari Tabut Perjanjian. Ini menunjuk gereja Tuhan yang sempurna, mempelai wanita Tuhan yang sempurna. Tanda sempurna adalah tidak salah dalam perkataan = tidak ada dusta lagi!

Yakobus 3:2

3:2 Sebab kita semua bersalah dalam banyak hal; barangsiapa tidak bersalah dalam perkataannya, ia adalah orang sempurna, yang dapat juga mengendalikan seluruh tubuhnya.

 

Wahyu 14:5

14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta; mereka tidak bercela.

 

Jadi dari cerita dalam Yohanes pasal 13, Tuhan merindukan perkataan kita bisa dipegang. Artinya Tuhan merindukan kita mengalami penyucian mulut atau perkataan. Kalau janji kepada Tuhan bisa dingkari, apalagi cuma janji kepada manusia. Karena mulut atau perkataan ini menentukan nasib hidup kita.

I Petrus 3:10

3:10 "Siapa yang mau mencintai hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu.

 

Biarlah mulut kita mulut yang suci, yang bisa dipegang perkataannya. Mulut yang suci akan mengeluarkan perkataan iman. Bukan seperti Petrus yang berkata aku rela mati untuk Engkau, ternyata malah dia yang lari bahkan menyangkal.

 

Perkataan iman itu senilai dengan doa yang dinaikan dengan iman dan pasti dijawab oleh Tuhan.

Yohanes 15:7

15:7 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.

 

Iman timbul dari mendengar Firman. Kita mengerti, percaya dan yakin, Firman ada di dalam hati kita. Itu menjadi iman sehingga perkataan kita adalah perkataan iman. Bukan perkataan yang membual seperti Petrus, perkataan dusta, perkataan yang tidak bisa dipegang, tetapi perkataan iman.

 

Contoh perkataan iman dari zaman ke zaman hasil penyucian Firman.

 

1.      Zaman permulaan atau zaman Allah Bapa. Contohnya adalah Abraham.

Kejadian 22:2-5

22:2 Firman-Nya: "Ambillah anakmu yang tunggal itu, yang engkau kasihi, yakni Ishak, pergilah ke tanah Moria dan persembahkanlah dia di sana sebagai korban bakaran pada salah satu gunung yang akan Kukatakan kepadamu."

22:3 Keesokan harinya pagi-pagi bangunlah Abraham, ia memasang pelana keledainya dan memanggil dua orang bujangnya beserta Ishak, anaknya; ia membelah juga kayu untuk korban bakaran itu, lalu berangkatlah ia dan pergi ke tempat yang dikatakan Allah kepadanya.

22:4 Ketika pada hari ketiga Abraham melayangkan pandangnya, kelihatanlah kepadanya tempat itu dari jauh.

22:5 Kata Abraham kepada kedua bujangnya itu: "Tinggallah kamu di sini dengan keledai ini; aku beserta anak ini akan pergi ke sana; kami akan sembahyang, sesudah itu kami kembali kepadamu."

 

Ini perkataan iman, padahal sudah diperintahkan dia harus mempersembahkan Ishak di gunung Moria. Seharusnya Abraham berkata kami akan sembayang sesudah itu aku kembali kepadamu. Tetapi dia berkata kami kembali kepadamu. Ini perkataan iman Abraham. Dia yakin sekalipun Tuhan menyuruhnya mempersembahkan Ishak, dia tetap percaya dari Ishak akan lahir bangsa yang besar. Karena itu janji Tuhan yang dia yakini dan imani.

Kejadian 17:16,19

17:16 Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya."

17:19 Tetapi Allah berfirman: "Tidak, melainkan isterimu Saralah yang akan melahirkan anak laki-laki bagimu, dan engkau akan menamai dia Ishak, dan Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan dia menjadi perjanjian yang kekal untuk keturunannya.

 

Abraham yakin akan Firman Tuhan ini, inilah perkataan iman. Abraham di suruh mempersembahkan Ishak di atas gunung. Ini pelajaran bagi kita. Kalau Firman menggerakan hati kita untuk berkorban bagi pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, jangan pernah ragu untuk melakukan. Baik itu waktu, korban tenaga, sampai korban seluruh hidup. Apa yang dipersembahkan oleh Abraham adalah apa yang sangat dia kasihi, apa yang dia andalkan, apa yang dia banggakan. Tuhan minta untuk dipersembahkan di atas gunung, tetapi tidak akan hilang, akan kembali lagi, dia yakin akan janji Tuhan.

 

Kalau Tuhan sudah gerakan untuk melayani, berkorban apa saja, berkorban waktu, tenaga dan harta, sampai berkorban seluruh hidup, tidak usah ragu, segera lakukan. Kita tidak ditipu oleh Tuhan, justru kita akan bertemu dengan Yehova Jireh.

Kejadian 22:14

22:14 Dan Abraham menamai tempat itu: "TUHAN menyediakan"; sebab itu sampai sekarang dikatakan orang: "Di atas gunung TUHAN, akan disediakan."

 

Allah Sang Pencipta yang sanggup menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, dari yang mustahil menjadi tidak mustahil.

 

2.      Zaman pertengahan, zaman Anak Allah. Contohnya perempuan Siro Fenesia.

Markus 7:27-30

7:27 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Biarlah anak-anak kenyang dahulu, sebab tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing."

7:28 Tetapi perempuan itu menjawab: "Benar, Tuhan. Tetapi anjing yang di bawah meja juga makan remah-remah yang dijatuhkan anak-anak."

7:29 Maka kata Yesus kepada perempuan itu: "Karena kata-katamu itu, pergilah sekarang sebab setan itu sudah keluar dari anakmu."

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Perkataan imannya adalah membenarkan Firman! Ketika Yesus katakan tidak patut mengambil roti dan dilemparkan kepada anjing! Ini Firman yang keras. Firman pengajaran yang keras itu kadang seperti merendahkan kita, seperti menghina kita. Tetapi perempuan ini tidak marah, tidak mengamuk. Coba kita dalam posisi membutuhkan pertolongan, kemudian kita datang memohon pertolongan lalu dibilangi anjing, bagaimana perasaan kita. Namun perempuan ini langsung berkata ‘benar Tuhan’. Kadang kitapun seperti itu, datang ke gereja mencari penghiburan karena menghadapi masalah yang sulit, lalu mendengar Firman yang keras dan tajam seperti menghina dan merendahkan kita, di sini Tuhan tunggu kata-kata iman kita. Kalau mau ditolong keluarkan kata-kata iman. Apa itu? Membenarkan Firman. Artinya:

a)      Mengaku segala kekurangan kesalahan kita, mengaku memang saya ini anjing, kekurangan saya memang lidah saya anjing. Bukan malah mengamuk dan marah, ini pendeta memang tidak punya kasih! Orang datang dalam keadaan susah, datang ke gereja supaya dihibur, ini malah Firman terlalu keras, tajam, menusuk sampai ke dalam hati.

 

b)      Mengakui bahwa hidup kita bergantung pada Firman Tuhan. Sebab di dalam Firman kita mengalami kuasa penyucian, kuasa kesembuhan dan kuasa penciptaan atau kuasa pembaharuan hidup. Dia mengaku benar Tuhan aku anjing, tetapi mau menjilat remah-remah roti. Lidahnya diubahkan dari lidah anjing menjadi lidah yang menjilat remah-remah roti, lidah domba.

 

Biarlah kita sekalipun mendengar Firman yang keras bukan mengamuk atau marah, tersinggung sampai tidak mau lagi datang ibadah. Tetapi kita bisa membenarkan Firman, iya Tuhan sayalah itu, Firman itu untuk saya, terima kasih Tuhan. Dan kita mengaku hidup kita bergantung pada Firman. Di dalam Firman ada kuasa penyucian, ada kuasa kesembuhan, ada kuasa penciptaan atau keubahan hidup.

 

Anjing menjilat remah-remah roti, ini keubahan hidup yang dikerjakan oleh Firman. Tadinya lidah kita hanya menjilat yang lain, bukan menjilat Firman.

Ada 3 hal yang seringkali dijilat oleh lidah anjing

a)      Menjilat muntah

II Petrus 2:22

2:22 Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: "Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya."

 

Anjing lidahnya suka menjilat muntah, menunjuk perkataan kotor, perkataan najis, perkataan yang sia-sia, termasuk sungut-sungut dan dusta. Ini yang mau disucikan dan dibaharui lewat Firman Tuhan. Tidak ada kekuatan di dunia ini yang sanggup mengubah lidah manusia, tidak ada yang bisa menjinakan lidah karena lidah itu sesuatu yang buas. Hanya bisa dijinakan oleh Firman Tuhan.

 

b)      Anjing menjilat borok, menjilat kudis.

Lukas 16:21

16:21  dan ingin menghilangkan laparnya dengan apa yang jatuh dari meja orang kaya itu. Malahan anjing-anjing datang dan menjilat boroknya.

 

Artinya perkataan yang suka menceritakan kekurangan orang lain, menjelek-jelekan orang. Apalagi itu kekurangan seorang hamba Tuhan, kekurangan orang tua jasmani termasuk kekurangan orang tua rohani. Ingat Ham, jangan sampai lidah kita mengeluarkan perkataan yang menceritakan, menjelek-jelekan kekurangan orang lain karena kita sendiri banyak kekurangan. Kalau kita menghakimi orang, kita juga akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.

Yakobus 2:12-13

2:12 Berkatalah dan berlakulah seperti orang-orang yang akan dihakimi oleh hukum yang memerdekakan orang.

2:13 Sebab penghakiman yang tak berbelas kasihan akan berlaku atas orang yang tidak berbelas kasihan. Tetapi belas kasihan akan menang atas penghakiman.

 

Yang benar seperti perempuan Samaria, menceritakan kekurangannya. Menyaksikan kekurangannya yang sudah diubahkan oleh Firman, dari pada kita menceritakan kekurangan orang lain.

Roma 2:1

2:1 Karena itu, hai manusia, siapa pun juga engkau, yang menghakimi orang lain, engkau sendiri tidak bebas dari salah. Sebab, dalam menghakimi orang lain, engkau menghakimi dirimu sendiri, karena engkau yang menghakimi orang lain, melakukan hal-hal yang sama.

 

Oh dia itu begini begitu, padahal kita juga seperti itu, bahkan lebih parah dari orang itu. Kalau kita cerita kekurangan orang, sebenarnya kita juga melakukan hal yang sama, kita juga ada kekurangan. Bahkan mungkin kita lebih banyak kekurangannya dari pada orang yang kita cerita kekurangannya itu. Lebih baik lidah kita menceritakan kekurangan kita yang sudah dibaharui oleh Firman Tuhan.

 

c)      Anjing menjilat darah

I Raja-raja 22:39

22:39 Selebihnya dari riwayat Ahab dan segala yang dilakukannya serta istana gading dan segala kota yang didirikannya, bukankah semuanya itu tertulis dalam kitab sejarah raja-raja Israel?

 

Menjilat darah artinya perkataan yang merugikan orang lain. Misalnya bergosip yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

 

Biarlah lidah kita disucikan dibaharui menjadi lidah domba yang menjilat remah-remah roti, perkataan yang sesuai Firman. Hanya untuk bersaksi memuliakan Tuhan, menyaksikan kekurangan-kekurangan kita yang sudah diubahkan. Kalau sudah disucikan terus menerus, lidah ini hanya untuk menyembah Tuhan.

 

Hasilnya:

Markus 7:30

7:30 Perempuan itu pulang ke rumahnya, lalu didapatinya anak itu berbaring di tempat tidur, sedang setan itu sudah keluar.

 

Anak yang kerasukan setan sudah bisa berbaring. Artinya ada ketenangan damai sejahtera. Di tengah keadaan dunia yang goncang, di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah kesulitan, kita mengalami damai, tenang. Tidur itu suatu ketenangan, damai sejahtera. Ditambah kita terpelihara. Mulut hanya berkata-kata sesuai Firman, Firman itu yang memelihara hidup kita. Ada masa depan, ada pemeliharaan, ada kedamaian, apa lagi yang kurang.

 

Lidah ini yang menentukan nasib hidup kita, bagaikan kemudi kapal yang kecil menentukan ke mana arah kita berlayar. Kalau lidah tidak baik mengarahkan ke neraka, kebinasaan. Tetapi kalau lidah baik mengarahkan ke pelabuhan damai sejahtera, Yerusalem Baru.

Yakobus 3:4-5

3:4 Dan lihat saja kapal-kapal, walaupun amat besar dan digerakkan oleh angin keras, namun dapat dikendalikan oleh kemudi yang amat kecil menurut kehendak jurumudi.

3:5 Demikian juga lidah, walaupun suatu anggota kecil dari tubuh, namun dapat memegahkan perkara-perkara yang besar. Lihatlah, betapa pun kecilnya api, ia dapat membakar hutan yang besar.

 

3.      Zaman Akhir, zaman Allah Roh Kudus.

Wahyu 22:20-21

22:20 Ia yang memberi kesaksian tentang semuanya ini, berfirman: "Ya, Aku datang segera!" Amin, datanglah, Tuhan Yesus!

22:21 Kasih karunia Tuhan Yesus menyertai kamu sekalian! Amin.

 

Di zaman akhir ini perkataan iman dari mempelai wanita Tuhan, gereja Tuhan yang sempurna, amin datanglah Tuhan Yesus! Ini merupakan kesediaan hati untuk menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga. Yesus sudah mau datang, Tuhan melihat kesediaan hati kita. Sudah sedia menyambut kedatangan Yesus Mempelai Pria Sorga atau belum ada persiapan sama sekali.

 

Praktek punya kesediaan hati untuk menyambut kedatangan Yesus adalah hidup dalam kasih karunia Tuhan. Seringkali kasih karunia Tuhan hanya diukur dengan uang, dengan berkat-berkat jasmani. Bukan sebatas itu!

 

Bagaimana hidup dalam kasih karunia Tuhan?

a)      Kisah Para Rasul 20:28,32

20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.

20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.

 

Jadi hidup dalam kasih karunia Tuhan adalah tergembala dalam binaan Firman kasih karunia Tuhan = Firman pengajaran yang benar. Disebut Firman kasih karunia karena hanya orang yang mendapat kasih karunia yang mau tergembala dengan benar dan baik. Banyak orang sudah mendengar Firman pengajaran, tetapi untuk melangkah masuk dalam pengajaran belum tentu mau. Ada yang baru sekali mendengar langsung memantapkan diri saya mau tergembala. Kalau kita bisa bertahan sampai sekarang digembalakan dalam Firman pengajaran itu adalah kasih karunia Tuhan. Bahkan bisa terjadi awalnya dia digembalakan dalam Firman pengajaran yang benar, tetapi mendadak gembalanya berubah setia, membawa ajaran campur masuk dalam gereja. Ini tidak mendapat kasih karunia!

 

Makanya itu yang menjadi salah satu pokok doa saya, saya generasi penerus, saya melanjutkan pelayanan di tempat ini. Dulu papa menyampaikan Firman pengajaran yang benar, jangan sampai saya melanjutkan mengajarkan ajaran yang lain, ajaran campur.

 

Kalau bisa bertahan sampai sekarang itu hanya karena kasih karunia. Berapa banyak yang melanjutkan pelayanan orang tuanya malah berubah, bukan lagi pengajaran yang benar. Ada lagi yang menggantikan orang tuanya, dia yang teguh dalam pengajaran. Kita sudah digembalakan berpuluh tahun oleh papa dengan ajaran yang benar, doakan saya supaya meneruskan Firman pengajaran yang benar, kita bersama-sama sampai garis akhir, tetap dalam kasih karunia Tuhan!

 

b)      I Petrus 2:19

2:19 Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

 

Rela sengsara daging tanpa dosa karena Yesus. Karena ibadah pelayanan yang benar dan karena Firman pengajaran yang benar. Tidak semua orang bisa menerimanya. Mungkin di mulut tidak mengomel, tetapi di hati siapa yang tahu. Ini sampai rela. Terserah Tuhan, sadar akan kehendak Tuhan sampai kita bisa berkata terserah Engkau Tuhan.

 

Sengsara daging itu memang sakit bagi daging, tetapi membawa pada kemuliaan.

Roma 8:17-18

8:17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.

8:18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.

 

Jangan lihat besarnya sengsaranya tetapi lihat besarnya kemuliaan yang menanti kita, maka pasti kuat. Ketika diperhadapkan dengan tekanan dan himpitan, dihempaskan, dihimpit, ditindas, tetapi kita memandang kemuliaan yang menanti kita yang sudah Tuhan sediakan bagi kita, kita tidak mundur, terus maju, apapun tantangan yang dihadapi. Sengsara tetapi membawa pada kemuliaan kekal, itu kasih karunia Tuhan.

 

Firman pengajaran dalam penggembalaan membangun rohani kita. Sengsara daging mempercepat pertumbuhan rohani sampai dewasa.

Ibrani 5:11-14

5:11 Tentang hal itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.

5:12 Sebab sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar, kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu masih memerlukan susu, bukan makanan keras.

5:13 Sebab barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran, sebab ia adalah anak kecil.

5:14 Tetapi makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.

 

Sengsara yang kita hadapi untuk mempercepat pertumbuhan rohani kita supaya betul-betul dewasa. Waktu Yesus datang kita sungguh-sungguh siap menyambutNya, amin datanglah Tuhan Yesus.

Ibrani 11:24-26

11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,

11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.

11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.

 

Lebih suka sengsara karena Yesus, itu kasih karunia Tuhan. Kita digembalakan pada Firman pengajaran, diperhadapkan dengan sengsara, tetapi keadaan kita masih di bumi ini sudah bersuasana takhta sorga. Nanti betul-betul akan duduk bersanding dengan Yesus di takhtaNya, sekarang di dunia sudah bersuasana takhta Sorga.

Ibrani 4:16

4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

Tidak usah takut, memang sengsara diperhadapkan tetapi tidak selamanya. Kasih karunia Tuhan sanggup menolong pada waktunya. Jemaat Smirna hanya 10 hari dijebloskan dalam penjara. Mungkin kita sengsara sudah bertahun-tahun, tetapi kalau kita rela sengsara, mau digembalakan, tidak mengomel, tidak bersungut, tidak mempersalahkan Tuhan maka kita bersuasana kasih karunia, sebentar lagi kita ditolong tepat pada waktunya. Kita hidup dalam kasih karunia Tuhan.  

 

Tuhan Memberkati

GPT “Kristus Penebus”

Jl. Langgadopi No.4 Tentena

Kec. Pamona Puselemba, Kab. Poso, 94663

HP: 081334496911

Email: imamat_raja@yahoo.com

www.gptkp.blogspot.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar