20250827

Kebaktian PA Kisah Para Rasul, Rabu 27 Agustus 2025 Pdt. Handri Otniel Legontu

 


Salam damai sejahtera di dalam Kasih Tuhan Yesus Kristus.

 

Kisah Para Rasul 1:1-2

1:1 Hai Teofilus, dalam bukuku yang pertama aku menulis tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus,

1:2 sampai pada hari Ia terangkat. Sebelum itu Ia telah memberi perintah-Nya oleh Roh Kudus kepada rasul-rasul yang dipilih-Nya.

 

Lukas menuliskan apa yang telah Yesus kerjakan dan ajarkan. Yang Yesus kerjakan dan ajarkan adalah perintah Allah Bapa. Dari sini kita belajar keteladanan dari Yesus yaitu kita harus menjadi penurut-penurut Allah, maka pelayanan kita akan berbau harum bagi Tuhan.

Efesus 5:1-2

5:1 Sebab itu jadilah penurut-penurut Allah, seperti anak-anak yang kekasih

5:2 dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

 

Apa praktek menjadi penurut-penurut Allah? Hidup sebagai anak-anak terang.

Efesus 5:8-13

5:8 Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang,

5:9 karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran,

5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.

5:11 Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.

5:12 Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan.

5:13 Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak, sebab semua yang nampak adalah terang.

 

Hidup sebagai anak-anak terang = kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan. Apa itu perbuatan-perbuatan kegelapan?

Roma 13:12-14

13:12 Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!

13:13 Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam perselisihan dan iri hati.

13:14 Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.

 

Perbuatan kegelapan yang harus kita tanggalkan dibagi 2 kelompok:

1.      Pesta pora, kemabukan percabulan dan hawa nafsu = dosa makan minum dan kawin mengawinkan. Dosa makan minum mulai dari pesta pora, mabuk, merokok, pesta pora termasuk judi. Juga dosa kawin mawin begitu banyak bentuknya, baik percabulan pada diri sendiri, laki-laki perempuan yang bukan suami isteri yang sah, dengan sesama jenis, dengan benda mati, dengan binatang, juga tontonan-tontonan. Dosa makan minum dan kawin mengawinkan begitu merusak hamba Tuhan, pelayan Tuhan.

 

Dosa makan minum dan kawin mengawinkan ini dosa yang mengikat tubuh. Kalau Tubuh sudah terikat dengan dosa maka jiwa dan roh juga terikat dengan dosa.

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Ada 6 dosa di sini yang mengikat tubuh, jiwa dan roh.

a)      Yang mengikat tubuh adalah cabul dan mabuk.

b)      Yang mengikat jiwa berarti sudah menjadi karakter yaitu kikir, pemfitnah dan penipu. Ini mengikat dan menjadi karakter.

1)      Mulai dari kikir yaitu tidak bisa memberi untuk pekerjaan Tuhan dan untuk sesama anggota Tubuh Kristus yang membutuhkan. Jemaat Korintus adalah jemaat yang terkenal kikir. Kalau kikir pasti tukang kritik. Rasul Paulus bolak balik dikritik oleh mereka sehingga Paulus katakan rohani mereka adalah rohani terkebelakang. Dulu dalam pembangunan Tabernakel dipungutlah dari orang Israel persembahan khusus dari siapa saja yang terdorong hatinya. Jadi orang kikir tidak dipakai dalam pembangunan Tubuh Kristus.

 

Begitu juga pembangunan Bait Allah Salomo, Daud mengumpulkan bahan-bahan bersama bangsa Israel yang memberi dengan sukarela dan sukacita. Sampai raja Daud berdoa supaya Tuhan pelihara kecenderungan hati mereka yang memberi dengan sukarela, sukacita. Sekarang kita berada dalam pembangunan Tubuh Kristus yang sempurna, proyek yang besar, Bait Allah yang rohani. Kalau kikir itu ada pada kita maka kita tidak akan dipakai dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus. Memberi itu bukan sebatas harta tetapi kita beri waktu, tenaga, kita korban pikiran perasaan, sampai memberi seluruh hidup untuk dipakai Tuhan dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

II Korintus 12:13-14

12:13 Sebab dalam hal manakah kamu dikebelakangkan dibandingkan dengan jemaat-jemaat lain, selain dari pada dalam hal ini, yaitu bahwa aku sendiri tidak menjadi suatu beban kepada kamu? Maafkanlah ketidakadilanku ini!

12:14 Sesungguhnya sekarang sudah untuk ketiga kalinya aku siap untuk mengunjungi kamu, dan aku tidak akan merupakan suatu beban bagi kamu. Sebab bukan hartamu yang kucari, melainkan kamu sendiri. Karena bukan anak-anak yang harus mengumpulkan harta untuk orang tuanya, melainkan orang tualah untuk anak-anaknya.

 

Kikir ini membuat terkebelakang, menjadi karakter.

 

2)      Pemfitnah. Yang benar dibilang salah, yang salah dibilang benar. Yesus ditolak, baalzebul yang diterima. Yang diurapi Roh Kudus dibilang salah, yang tidak dalam urapan dibilangi benar. Itu pemfitnah, dibolak balik, yang benar jadi salah, yang salah jadi benar. Dimulai dengan bergosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Sampai menjelek-jelekan orang lain. Begitu diberitahu yang lurus, tidak ada penyelesaiannya.

 

Pemfitnah itu jemaat iblis, tidak akan bisa menjadi jemaat Tuhan kalau pemfitnah itu sudah menjadi karakter.

Wahyu 2:9

2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu — namun engkau kaya — dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.

 

Iblis bahasa gerikanya Diabolos, fitnah juga Diabolos. Jadi orang yang suka memfitnah = jemaah iblis. Kalau kita tidak tahu persoalannya, tidak tahu kebenarannya, atau mana yang benar, mana yang salah, tidak usah diteruskan ke mana-mana gosip-gosip yang tidak bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Kalau merasa terganggu tanya langsung kepada orangnya dari pada nanti memfitnah. Itu bagaikan naik ke lantai 3 robek bantal kapok, robek bantalnya lalu hamburkan kapoknya. Untuk mencabut kata-kata itu seperti mengumpulkan lagi kapok-kapoknya lalu masukan ke dalam bantal. Tidak akan bisa kalau sudah diterbangkan angin ke mana-mana.

 

Tetapi kalau kita benar lalu difitnah, diam saja. Kalau kita bereaksi daging berarti memang fitnah itu benar. Tetapi kalau kita benar, kita diam, Tuhan pasti membela. Yesus dituduh macam-macam Dia diam saja. Sampai Pilatus heran kenapa Yesus tidak memberikan pembelaan apa-apa. Jangan fitnah ini menjadi karakter kita, jangan jadi jemaat iblis! Hamba Tuhan jangan jadi pemberita iblis!

 

3)      Penipu. Apa itu penipu?

Ø  I Yohanes 1:8

1:8 Jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita.

 

Penipu adalah orang yang merasa tidak berdosa sekalipun sudah ditegur oleh Firman Tuhan. Merasa tidak salah, tidak berdosa, padahal Firman sudah tegur berulang-ulang. Seperti Yudas, teguran begitu keras, sampai Yesus bilang ada lebih baik kalau orang itu tidak dilahirkan, dia tidak sadar juga. Yudas menipu diri sampai mengatakan ‘bukan aku ya Rabi’. Dirinya sendiri saja dia tipu, apalagi orang lain.

 

Ø  I Yohanes 2:4

2:4 Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia, tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di dalamnya tidak ada kebenaran.

 

Penipu adalah orang yang tidak mau taat pada Firman. Mulai dari sikap yang tidak sungguh-sungguh mendengar Firman, bosan dengar Firman, jenuh mendengar Firman, main-main. Kalau main-main tidak ada kata maaf soal mendengar Firman! Mulai malas, bosan, melamun saat mendengar Firman, itu menjadi karakter, mengikat jiwa! Itu perbuatan kegelapan, hatinya gelap, tidak pernah diterangi oleh Firman. Kalau kita memperhatikan Firman sungguh-sungguh, Firman itu menjadi pelita yang bercahaya, ada cahaya di dalam hati. Tetapi kalau Firman tidak diperhatikan, tidak serius, gelap hatinya!

 

c)      Dosa yang mengikat roh adalah penyembahan berhala. Berhala adalah segala sesuatu yang menghambat kita untuk mengasihi Tuhan, untuk taat pada Firman dan untuk setia beribadah melayani Tuhan, terutama untuk menyembah Tuhan. Apa saja bisa jadi berhala, televisi, handphone, pacar, keluarga, semua bisa menjadi berhala kalau menghalangi kita untuk mengasihi Tuhan.

 

Berhala itu mengikat roh, padahal roh kita selalu rindu kembali kepada Tuhan karena roh kita berasal dari Allah, jangan dihambat!

Kejadian 2:7; 6:3

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.

6:3 Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja."

 

Sebenarnya roh kita ini rindu untuk beribadah, mendengar Firman, menyembah Tuhan. Tubuh kita kasih makan pagi, siang, sore malam. Jiwa juga kita beri makan dengan Firman. Roh kita beri makan dengan penyembahan. Jangan sampai roh kita lapar! Beri makan lewat penyembahan, banyak menyembah, gunakan waktu-waktu yang ada untuk menyembah. Tuhan minta minimal 1 jam sehari.

Markus 14:37

14:37 Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau sanggup berjaga-jaga satu jam?

 

Ayo kita berikan waktu kepada Tuhan. Jangan ada yang meredam kerinduan kita untuk beribadah, mendengar Firman dan menyembah Tuhan. Kalau roh itu sudah dihalangi untuk beribadah, mendengar Firman dan menyembah Tuhan, maka suatu saat rohnya mati. Maka kehidupan itu akan menjadi kehidupan daging yang buas, seperti binatang buas. Binatang tidak punya roh makanya binatang tidak perlu beribadah, tidak perlu mendengar Firman, tidak perlu menyembah Tuhan.  

 

Antikristus digambarkan seperti binatang buas. Jadi kalau selalu terhalang untuk beribadah, untuk mengasihi Tuhan, untuk mendengar Firman dan menyembah Tuhan, maka orang itu mengarah pada antikristus. Ada 2 kemungkinan, menjadi antikristus atau dimangsa, dianiaya antikristus. Yang dianiaya antikristus juga ada 2 kemungkinan. Pertama mempertahankan iman kepada Yesus sampai dipancung kepalanya tetapi dibangkitkan untuk masuk dalam kerajaan 1000 tahun damai, hidup kekal bersama Yesus. Kemungkinan kedua tidak tahan dianiaya, dia menyangkal Yesus sehingga akan dihukum dengan antikristus selama-lamanya.

 

Antikristus digambarkan seperti binatang buas, penggabungan 4 binatang buas.

Wahyu 13:1-2

13:1 Lalu aku melihat seekor binatang keluar dari dalam laut, bertanduk sepuluh dan berkepala tujuh; di atas tanduk-tanduknya terdapat sepuluh mahkota dan pada kepalanya tertulis nama-nama hujat.

13:2 Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar.

 

Kalau roh selalu dihalangi untuk beribadah, mendengar Firman dan menyembah maka akan mengarah pada binatang buas, antikristus. Hidup sehari-hari tampil seperti binatang buas. Binatang buas itu mencari daging. Hidupnya hanya mendengar perkara-perkara daging, perkara yang jasmani. Kerinduan akan Tuhan tidak ada lagi!

 

Kalau tubuh, jiwa dan roh terikat akan dosa maka jangan makan bersama-sama.

I Korintus 5:11

5:11 Tetapi yang kutuliskan kepada kamu ialah, supaya kamu jangan bergaul dengan orang, yang sekalipun menyebut dirinya saudara, adalah orang cabul, kikir, penyembah berhala, pemfitnah, pemabuk atau penipu; dengan orang yang demikian janganlah kamu sekali-kali makan bersama-sama.

 

Artinya tidak bisa masuk persekutuan Tubuh Kristus yang sempurna. Tidak usah disuruh keluar, dia akan terpisah dengan sendirinya. Di mulai dari nikah, kalau sudah terikat tubuh jiwa rohnya, dia akan terpisah dari dalam nikah. Dalam penggembalaan juga, kalau ada ikatan dari 6 dosa tadi, bisa terpisah dari penggembalaan, terpisah dari persekutuan antara penggembalaan. Seperti Yudas terpisah dengan sendirinya, tidak usah disuruh keluar. Tuhan tolong jangan terjadi pada kita.

 

2.      Kelompok kedua ini kadangkala dianggap tidak apa-apa, dianggap sesuatu yang sepeleh dan jarang diselesaikan yaitu perselisihan dan iri hati. Itu kegelapan! Jangan ada pada kita.

 

Iri hati berarti:

a)      Tidak menghargai berkat Tuhan. Semua kita diberkati, berkatnya masing-masing. Paling gampang, bangun tidur tarik nafas, hembuskan lagi, itu berkat Tuhan.  Sama seperti pengarap-penggarap dalam kebun anggur, iri! Sudah perjanjian upah sehari 1 dinar malah minta lebih. Karena melihat yang kerja 1 jam dapat 1 dinar, kenapa saya masuk dari pagi cuma dapat 1 dinar. Tidak menghargai berkat Tuhan, saya cuma dapat sekian, dia sekian! Jangan yah, kalau Tuhan berkati kita jangan bilang cuma saya punya, itu berkat Tuhan!

Matius 20:10-15

20:10 Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu, sangkanya akan mendapat lebih banyak, tetapi merekapun menerima masing-masing satu dinar juga.

20:11 Ketika mereka menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,

20:12 katanya: Mereka yang masuk terakhir ini hanya bekerja satu jam dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja berat dan menanggung panas terik matahari.

20:13 Tetapi tuan itu menjawab seorang dari mereka: Saudara, aku tidak berlaku tidak adil terhadap engkau. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari?

20:14 Ambillah bagianmu dan pergilah; aku mau memberikan kepada orang yang masuk terakhir ini sama seperti kepadamu.

20:15 Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?

 

Tidak usah iri, semua diberkati oleh Tuhan. Tinggal dari sikap kita, kalau mengucap syukur, Tuhan memelihara kita. Tetapi kalau selalu iri tidak akan pernah cukup. Akhirnya jadi seperti lintah. Si lintah mempunyai 2 anak, untukku dan untukku. Karena iri, maunya semua untukku dan untukku. Tidak apa kalau dikata-katai, yang penting kita tidak iri.

 

b)      Tidak menghargai pemakaian Tuhan. Kalau kita hidup benar dan suci pasti dipakai Tuhan. Pemakaian Tuhan memang berbeda-beda. Paulus katakan kemuliaan bintang yang satu dengan bintang yang lain berbeda tetapi sama-sama dipakai. Balon lampu itu ada yang dipakai di kamar, ada yang di gedung yang besar, tetapi sama-sama untuk menerangi, tidak usah iri! Contohnya kalau balon 5 watt, cocok di kamar yang kecil. Jangan di pakai di tempat yang besar, tidak ada faedahnya. Mau ditempatkan di mana, di kota, di desa, di pelosok sama saja yang penting hidup benar dan suci. Kakak-kakak Yusuf iri terhadap Yusuf karena kepada Yusuf diberikan jubah maha indah, itu menunjuk karunia Roh Kudus. Yusuf diberikan karunia mimpi, sekarang menunjuk karunia pembukaan Firman. Sebenarnya untuk siapa? Semuanya untuk kepentingan bersama! Yusuf menjadi pemimpin di Mesir untuk kepentingan bersama, akhirnya dipakai juga untuk memelihara hidup saudara-saudaranya.

 

Tidak usah iri kalau ada yang lebih dipakai. Mari ditopang, dukung dalam doa dan teladani. Bukan saling sikut-sikutan, saling menjegal dan saling menghina.

Kisah Para Rasul 7:9

7:9 Karena iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah menyertai dia,

 

Tidak usah iri, tidak usah mau bersaing ‘saya mau lebih dipakai dari yang lain’. Biar kita serahkan hidup kita kepada Tuhan dalam kegerakan yang semakin besar. Saya percaya kalau kita pertahankan kebenaran dan kesucian maka Tuhan akan semakin memakai kehidupan kita dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus.

 

c)      Tidak menghargai kemurahan Tuhan. Kita ini hanya hidup dari kemurahan Tuhan. Kita melayani karena kemurahan Tuhan, untuk apa iri kepada yang lain.

 

Kalau sudah iri pasti bersungut-sungut dan akan muncul kritik-kritik. Siapa yang dikritik? Tuhan, pemilik kebun anggur. Sekarang menunjuk Kabar Mempelai, Firman pengajaran yang dikritik. Juga mempersalahkan hamba Tuhan yang lain. Akhirnya timbullah perselisihan, pertengkaran!

 

Ini sesuatu yang dianggap tidak apa-apa tetapi menimbulkan pertengkaran dan perselisihan, tidak bisa menjadi satu Tubuh Kristus. Itu adalah rubah-rubah kecil yang merusak kebun anggur yang sedang berbunga, padahal sebentar lagi berbuah.

Kidung Agung 2:15

2:15 Tangkaplah bagi kami rubah-rubah itu, rubah-rubah yang kecil, yang merusak kebun-kebun anggur, kebun-kebun anggur kami yang sedang berbunga!

 

Air anggur ada kaitan dengan nikah. Pesta nikah di Kana, yang menjadi persoalan di situ adalah kekurangan air anggur. Kalau kebun anggur sudah rusak, tidak ada buah, berarti kita tidak bisa masuk, gagal masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Persoalannya karena dianggap sepeleh yaitu iri dan perselisihan. Jangan ada orang yang mengaku saya iri sama kamu. Ini hal yang dianggap sepeleh tetapi menggagalkan masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Berarti sudah menunggu dia masuk pada pesta yang lain, pesta pembantaian daging sudah menunggu orang itu!

Wahyu 19:17-18

19:17 Lalu aku melihat seorang malaikat berdiri di dalam matahari dan ia berseru dengan suara nyaring kepada semua burung yang terbang di tengah langit, katanya: "Marilah ke sini dan berkumpullah untuk turut dalam perjamuan Allah, perjamuan yang besar,

19:18 supaya kamu makan daging semua raja dan daging semua panglima dan daging semua pahlawan dan daging semua kuda dan daging semua penunggangnya dan daging semua orang, baik yang merdeka maupun hamba, baik yang kecil maupun yang besar."

 

Jadi iri hati dan perselisihan ini melanda kebun anggurnya Tuhan.

Apa itu kebun anggurnya Tuhan?

a)      Nikah. Iri hati dan perselisihan melanda nikah. Heran kalau ada suami isteri saling iri, padahal kalau sudah menikah itu satu, uangnya satu. Kalau uangnya tidak bisa satu bagaimana nikah itu bisa satu! Makanya kalau penataran orang menikah saya tanya siapa yang akan jadi bendahara. Kalau sudah menikah uangnya satu. Demikian mereka bukan lagi dua tetapi satu. Kakak adik juga tidak usah iri.

b)      Penggembalaan dan persekutuan yang dibina oleh Kabar Mempelai. Jadi jangan heran kalau dalam persekutuan ada terjadi seperti itu, karena penggenapan Firman melanda kebun anggur. Cuma kita berdoa, jangan sampai kita menggenapkan Firman yang negatif, biarlah kita menggenapi Firman yang positif!  

 

Buang semua, tanggalkan perbuatan kegelapan, jangan ada pada kita. Baik dosa makan minum, kawin mengawinkan dan perselisihan dan iri hati. Jadi dari sini kita melihat perselisihan dan iri hati sama nilainya dengan dosa makan minum dan kawin mengawinkan, sama-sama perbuatan kegelapan! Kalau perselisihan itu terjadi karena dosa, mari dengan kerendahan hati yang salah minta ampun. Dengan kelembutan hati yang benar mengampuni. Dalam rumah tangga suami salah, minta ampunlah, isteri mengampuni, selesai perselisihan. Belajar kepada Yesus di kayu salib, rendah hati dan lemah lembut. Bukan berarti hubungan saya dengan isteri mulus-mulus saja, ada perselisihan, tetapi dengan rendah hati dan lemah lembut saya selesaikan.

 

Kalau perselisihan dalam pengajaran bagaimana? Marilah duduk bersama, kembali ke Alkitab, baca Alkitab sama-sama, jangan pakai logika, jangan pakai kebenaran diri sendiri. Biar minta kemurahan Tuhan, Tuhan tunjukan kebenaran dan Tuhan bukakan rahasia Firman, ada ayatnya. Kalau saya dikonfrontir tentang sesuatu saya tunjukan ayatnya. Kalau ada ayatnya tidak bisa dibantah, apalagi kalau sudah ada 2 3 ayat, siapa bisa bantah? Kalau tidak ada ayatnya, itu tanda tanya. Tinggal lembut hati menerima maka terselesaikan perselisihannya kalau ada ayat-ayatnya di Alkitab. Pembukaan rahasia Firman itu ayat menerangkan ayat. Jadi kalau ada ayat ditunjukan, tidak usah berdebat dan berbantah-bantahan.

 

Hati-hati, perselisihan dan iri hati itu kalau tidak diselesaikan akan menjadi amarah dan seterusnya. Bagaikan ragi, ragi berkembang di tempat yang gelap. Kalau iri dan perselisihan dibiarkan akan berkembang menjadi amarah, bisik-bisikan, kepentingan diri sendiri dan seterusnya.

II Korintus 12:20

12:20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan.

 

Bisa terjadi seperti itu sehingga memecah belah Tubuh Kristus.

 

Buang segala kegelapan, jangan ada kebenaran diri sendiri. Kebenaran diri sendiri itu yang bikin repot. Sudah tidak ada ayatnya tetapi ngotot! Makanya kalau ada ayatnya terima saja. Kalau tidak ada ayatnya tidak usah ngotot, cuma berdebat saja, menimbulkan pertengkaran.

 

Buang perbuatan kegelapan. Caranya kenakan Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang. Artinya tekun bersekutu dengan Tuhan Yesus Kristus sebagai terang dunia, dengan Allah Tritunggal sebagai terang dunia. Tuhan itu Allah Bapa, Yesus Anak Allah dan Kristus Allah Roh Kudus. Prakteknya 3 macam ibadah, di situ kesempatan kita bersekutu dengan Allah Tritunggal supaya kita mengenakan terang, menanggalkan kegelapan.

1.      Tuhan, Allah Bapa, mezbah dupa emas, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan. Kita bersekutu dengan Allah Bapa di dalam kasihNya. Kita menerima terang kasih Allah Bapa. Kalau terus kita tekuni maka terang kasih Allah Bapa itu akan meningkat sampai permanen, sampai sempurna yang disebut terang matahari. Kalau dari 3 masa raya Israel, ketekunan dalam ibadah doa penyembahan ini kena pesta pondok daun. Kenapa pesta pondok daun? Sebab pada pesta pondok daun bangsa Israel tidak tinggal di rumahnya tetapi membuat pondok-pondok dari daun. Namun tidak selamanya, kemah itu akan dibongkar. Kemah menunjuk kehidupan jasmani kita yang harus dibongkar. Doa penyembahan itu pembongkaran daging. Kemah jasmani harus dibongkar dan kita beralih pada kemah sorgawi. Tubuh daging dibongkar, beralih pada tubuh yang rohani. Manusia daging diubahkan menjadi manusia rohani.

 

2.      Yesus, Anak Allah, meja roti sajian, ketekunan dalam ibadah pendalaman Alkitab dan perjamuan suci. Kita bersekutu dengan Yesus Anak Allah di dalam Firman pengajaran yang benar dan korban Kristus. Kita bersalut dengan terang penebusan dari Tuhan. Itulah terang bulan di bawah kaki mempelai wanita Tuhan. Kalau dikaitkan dengan hari raya bangsa Israel, ini kena dengan pesta Paskah. Tidak boleh ada ragi dalam pesta Paskah. Menunjuk ragi dosa harus dibuang, mengalami kelepasan dari segala dosa oleh kuasa darah Anak Domba Paskah. Terus tekuni maka terang itu akan permanen menjadi terang bulan.

 

3.      Kristus, Roh Kudus, pelita emas, ketekunan dalam ibadah raya. Kita bersekutu dengan Allah Roh Kudus dalam urapan dan karuniaNya, kita menerima terang Roh Kudus. Bukti kita menerima terang Roh Kudus kepada kita diberikan jabatan dan karunia Roh Kudus. Ibadah raya termasuk ibadah persekutuan, di situ adalah tempat persemaian yang paling subur bagi karunia-karunia Roh kudus. Kalau terus ditekuni maka terang Roh Kudus itu akan bertambah menjadi permanen, digambarkan menjadi terang mahkota 12 bintang di atas kepala. Kalau dalam masa raya bangsa Israel itu kena pada pesta Pentakosta, hari kelima puluh.

 

Untuk mengenakan terang dari Tuhan Yesus, perbuatan kegelapan ditanggalkan, kita harus tekun dalam 3 macam ibadah ini. Jangan sampai ketekunannya dikurangi.

 

Jadi lewat ketekunan dalam 3 macam ibadah pokok kita mengalami 3 hal:

1.      Mengalami suasana pesta rohani, kebahagiaan Sorga.

2.      Terang makin meningkat, makin besar sampai nanti menjadi terang dunia.

3.      Dapat 2 sayap burung nazar yang besar.

 

Saya sebagai hamba Tuhan dari baru pertama merintis, harus langsung menerapkan 3 macam ibadah pokok dalam penggembalaan.

 

1.      Mengalami suasana pesta. Suasana pesta itu suasana kebahagiaan dan kelimpahan. Lihat saja kalau ada pesta, suasananya bahagia dan melimpah.

Yohanes 10:9-10

10:9 Akulah pintu; barangsiapa masuk melalui Aku, ia akan selamat dan ia akan masuk dan keluar dan menemukan padang rumput.

10:10 Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

 

Memang untuk masuk penggembalaan harus melewati pintu yang sempit = perobekan daging, sakit bagi daging. Mau bertekun dalam 3 macam ibadah pokok itu memang sengsara bagi daging. Jemaat yang kerja di dunia lalu mau ibadah, harus melayani itu sengsara bagi daging. Kami saja yang tidak kerja di dunia, beribadah dan harus melayani, persiapan khotbah, itu sudah sengsara bagi daging. Tetapi menemukan kebahagiaan dan kelimpahan.

 

Kelimpahan apa yang dimaksud di dalam penggembalaan. Jangan diukur dengan uang. Kelimpahan yang dimaksud menemukan padang rumput, bukan hanya rumput yang disabit. Artinya ada makanan rohani yang melimpah, Firman penggembalaan yang melimpah. Dalam ibadah Pendalaman Alktiab kita makan Firman, ibadah doa makan Firman, ibadah raya makan Firman, itu melimpah! Sama dengan roti manna. Orang Israel dulu mengumpulkan manna dari hari pertama sampai kelima 1 gomer berarti 3,6 liter. Hari keenam 2 gomer, 7,2 liter, betapa melimpah. Manna itu adalah roti malaikat = Firman penggembalaan.

Mazmur 78:23-25

78:23 Maka Ia memerintahkan awan-awan dari atas, membuka pintu-pintu langit,

78:24 menurunkan kepada mereka hujan manna untuk dimakan, dan memberikan kepada mereka gandum dari langit;

78:25 setiap orang telah makan roti malaikat, Ia mengirimkan perbekalan kepada mereka berlimpah-limpah.

 

Makanya kita datang beribadah berdoa supaya Tuhan berikan Firman penggembalaan yang melimpah untuk dibagikan kepada domba-dombanya Tuhan dengan setia! Supaya ada makan Firman yang melimpah, saya hamba Tuhan harus bergaul karib dengan Tuhan. Bagaimana itu bergaul karib dengan Tuhan?

Mazmur 25:14

25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.

 

I Timotius 4:13

4:13 Sementara itu, sampai aku datang bertekunlah dalam membaca Kitab-kitab Suci, dalam membangun dan dalam mengajar.

 

Praktek bergaul karib dengan Tuhan:

a)      Takut Tuhan, membenci dosa, membenci dusta. Harus takut akan Tuhan maka Tuhan bukakan Firman. Kalau hamba Tuhan melakukan dosa lalu disembunyi, tidak pernah diselesaikan, bagaimana Tuhan mau mempercayakan Firman? Tidak akan ada! Doakan saya sebagai gembala, kita saling mendoakan. Apalagi sebagai hamba Tuhan muda, saya berupaya sungguh-sungguh jaga kekudusan!

 

b)      Tekun baca Alkitab dan tekun menyembah Tuhan. Itu berarti selalu berada di ujung kaki Tuhan. Setelah sekolah Alkitab lanjut kuliah di UKT ujung kaki Tuhan.

 

Bisa diteladani oleh jemaat, jemaat takut Tuhan, jemaat tambah rajin baca Alkitab. Sehingga kita bisa menikmati hidup berkelimpahan, Firman yang melimpah. Firman itu bersumber dari Sorga, makanya tidak pernah habis. Bukan bersumber dari dunia. Kalau bersumber dari dunia suatu saat habis. Tetapi kalau dari Sorga tidak akan pernah habis, selalu ada pembukaan yang baru. Saya mengikuti ibadah persekutuan ayat-ayat yang sama dibacakan tetapi ada pembukaan yang baru. Luar biasa, betapa mengagungkan Tuhan.

 

Hati-hati, jika gembala tidak bergaul erat dengan Tuhan, dia tidak bisa memberi makan jemaat/domba, maka nanti dia akan makan domba! Gembala itu malaikat sidang jemaat kalau bisa memberi makan jemaat. Tetapi kalau tidak bisa memberi makan jemaat, dia adalah iblis yang menyamar menjadi malaikat terang. Ngeri, korbannya diambil, perpuluhan dimakan, tetapi tidak pernah memberi makan sidang jemaat.

II Korintus 11:13-14

11:13 Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus.

11:14 Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblis pun menyamar sebagai malaikat Terang.

 

Berapa jiwa yang Tuhan percayakan itu adalah dombanya Tuhan, harus dikasih makan sungguh-sungguh. Kalau tidak nanti saya adalah iblis yang menyamar menjadi malaikat terang. Akhirnya domba hanya habis dimakan. Rohani tidak bertumbuh, malah mati!

 

Suasana pesta itu suasana kebahagiaan. Apa kebahagiaan yang kita dapatkan?

Wahyu 21:12

21:12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel.

 

Pintu gerbang Yerusalem Baru ada 12. Di atas tiap pintu ada malaikat. Gembala yang bisa memberi makan sidang jemaat adalah malaikat sidang jemaat. Jadi tugas gembala adalah menjaga pintu penggembalaan, jangan dimasuki serigala, singa, jangan dimasuki ajaran-ajaran palsu dengan tekun memberitakan ajaran benar, memberi makanan yang melimpah bagi sidang jemaat, sehingga jemaat diarahkan masuk pintu Yerusalem Baru. Itu kebahagiaan yang kita dapatkan!

 

Tugas saya menjaga pintu di sini, Tonusu dan Diora. Kalau di tempat lain itu urusan gembalanya di sana, bukan urusannya saya. Tuhan percayakan menjaga pintu masing-masing. Dalam Yohanes pasal 10 ada penjaga pintu di situ yang membukakan pintu bagi Yesus Gembala Agung. Kami ini penjaga pintu, jangan masuk serigala. Makanya kalau ada seruan keras dan tajam ‘ada serigala!’ itu supaya jemaat terhindari dari cabikan serigala, dari auman singa. Diperingatkan jangan sembarang bersekutu, ada peringatan-peringatan karena gembala adalah penjaga. Gembala berjaga-jaga atas jiwa jemaat.

Ibrani 13:17

13:17 Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.

 

Makanya gembala tidak usah dibikin susah hatinya. Dia sudah berjaga-jaga untuk jiwa sidang jemaat, jangan dibikin berkeluh kesah dengan perkataan dan ulah-ulah serta perbuatan yang menyakiti. Gembala sudah berjaga-jaga untuk membawa jemaat berhasil masuk di pintu Yerusalem Baru, masuk kerajaan Sorga. Itu kebahagiaan yang tidak terkatakan kalau kita bisa masuk dalam kerajaan Sorga, Yerusalem Baru. Mulai di bumi ini, kalau ada makanan Firman, ada kebahagiaan, kita dibawa masuk ke Yerusalem yang baru.

 

Secara jasmani juga Tuhan tidak pernah menipu. Kalau kita bisa menikmati kelimpahan Firman, jasmani juga Tuhan pelihara. Hidup kita terjamin di tangan Tuhan.

Yohanes 10:27-28

10:27 Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,

10:28 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

 

2.      Terang makin meningkat. Lewat tekun dalam penggembalaan kita memancarkan terang yang semakin membesar.

Matius 5:14-16

5:14 Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.

5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.

5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

 

Terang semakin meningkat, semakin besar.

a)      Terang dalam rumah tangga. Kalau bertekun dalam pengembalaan pasti menjadi terang dalam rumah tangga. Pelita ditaruh di atas kaki dian, menerangi seluruh rumah. Suami jadi terang, isteri jadi terang, anak jadi terang. Memang untuk jadi terang tempatnya harus benar. Jangan di bawah tempat tidur, jangan taruh di bawah gantang. Artinya kalau jika kita tergembala, kita tahu posisi kita masing-masing, tahu kedudukannya dalam rumah tangga. Suami kepala, isteri tubuh, anak-anak anggota tubuh, tahu kedudukannya, tidak dibolak balik. Dan pelita itu harus dibakar, artinya bisa berkorban untuk melakukan kewajiban dalam rumah tangga. Kewajiban utama suami adalah mengasihi isteri. Korban segalanya, korban perasaan, korban pikiran dan lain-lain. Isteri mau tunduk kepada suami harus berkorban. Anak mau taat dan hormat kepada orang tua, harus berkorban. Harus rela berkorban, maka suami itu menjadi hak isteri, isteri menjadi hak suami, tidak bisa diambil asalkan bisa melakukan kewajiban utamanya.  

I Korintus 7:3-4

7:3 Hendaklah suami memenuhi kewajibannya terhadap isterinya, demikian pula isteri terhadap suaminya.

7:4 Isteri tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi suaminya, demikian pula suami tidak berkuasa atas tubuhnya sendiri, tetapi isterinya.

 

Lakukan kewajiban dulu baru memperoleh haknya. Mari pancarkan terang sebagai suami, isteri, anak, sebagai orang tua. Masing-masing tahu kewajibannya sekalipun harus berkorban apa saja.

 

b)      Kalau sudah jadi terang dalam rumah tangga baru menjadi terang di dalam penggembalaan dan dalam persekutuan antara penggembalaan lewat perkataan, lewat perbuatan.

 

c)      Menjadi terang dunia, menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna.

 

Jadi ada kebahagiaan kita dapatkan, terang bertambah.

 

3.      Mendapat 2 sayap burung nazar yang besar

Wahyu 12:14

12:14 Kepada perempuan itu diberikan kedua sayap dari burung nasar yang besar, supaya ia terbang ke tempatnya di padang gurun, di mana ia dipelihara jauh dari tempat ular itu selama satu masa dan dua masa dan setengah masa.

 

Ini menunjukan tangan kebaikan kemurahan Tuhan yang menaungi kehidupan kita. Sayap ini tidak langsung besar tetapi melalui proses.

 

a)      Kalau terang yang kita miliki makin besar maka sayap juga makin besar. Dalam rumah tangga menjadi terang, dalam penggembalaan menjadi terang, dalam hidup bermasyarakat jadi terang, maka sayap juga makin besar. Sejauh mana terangnya, sebesar itu juga sayapnya.

 

b)      Dalam proses kedua seringkali kita berperasangka buruk kepada Tuhan, padahal itu untuk membuat sayap kita makin besar namun malah mempersalahkan Tuhan. Proses kedua lewat ujian, sengsara daging tanpa dosa. Itu untuk membuat sayap kita makin besar dan kuat. Harus diuji supaya bisa dikepakkan, bisa terbang.

Ulangan 32:11-12

32:11 Laksana rajawali menggoyangbangkitkan isi sarangnya, melayang-layang di atas anak-anaknya, mengembangkan sayapnya, menampung seekor, dan mendukungnya di atas kepaknya,

32:12 demikianlah TUHAN sendiri menuntun dia, dan tidak ada allah asing menyertai dia.

 

Orang yang tergembala bagaikan anak burung nazar yang berada di dalam sarang menunggu induknya memberi makan. Sekarang induknya menunjuk pribadi Tuhan lewat gembala memberi makan sidang jemaat. Ayo tetap di dalam sarang, kalau keluar sarang nanti dimakan predator. Masuk dalam sarang. Sarang burung rajawali itu di tempat-tempat yang tinggi, tidak bisa dijangkau, itulah kehidupan yang tergembala.

 

Kalau sudah bertumbuh besar, sayapnya juga bertumbuh, sarang itu harus digoncang supaya anak burung rajawali tadi bisa latihan terbang. Jangan heran kalau sudah tergembala, sudah melayani, sudah melakukan Firman Tuhan, kenapa menghadapi goncangan yang hebat, sampai serasa seperti jatuh! Tuhan izinkan ujian datang dalam bentuk apa saja, bisa nikahnya digoncang, ekonominya digoncang, kesehatan digoncang, pekerjaannya digoncang supaya latihan terbang. Dan Tuhan tidak biarkan kita, induk itu selalu menjaga. Begitu kita tidak kuat terbang, Tuhan tampung di atas sayap, ditaruh lagi dalam sarang. Kasih makan lagi lewat Firman penggembalaan, digoncang lagi untuk latihan terbang sampai nanti bisa terbang sendiri.

 

Kadangkala kita protes kepada Tuhan, kenapa begini, Tuhan tidak adil. Padahal kita dilatih oleh Tuhan supaya sayap kuat. Jangan takut, Tuhan tetap menaungi dan memelihara kita kalau masih lemah, tidak berdaya.

I Korintus 10:13

10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

 

Jatuh dari sarang yang tinggi, pasti timbul ketakutan. Kadangkala muncul ketakutan daging sebagai manusia daging, muncul keputus asaan, tetapi dengan ayat ini kita kuat sebab Tuhan menampung kita. Tuhan tahu kita ini lemah, hanya seperti biji mata tetapi dinaungi oleh Tuhan.

Mazmur 17:8

17:8  Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu

 

Tuhan menaungi kita, tidak usah ragu. Ujian apa yang sedang kita alami, mungkin nikah kita sementara ini digoyang, digoncang, biar kita tetap kuat, tetap berpengharapan kepada Tuhan, tidak dibiarkan jatuh. Dibawa lagi di sarangnya, dikasih makan lagi, nanti digoncang lagi, sampai betul-betul kita kuat. Begitu antikristus berkuasa, kegoncangan yang paling hebat, pencobaan terbesar melanda dunia, sayap kita sudah kuat menerbangkan kita ke padang gurun jauh dari mata antikristus, kita dipelihara 3,5 tahun lamanya. Waktu Yesus datang, sayap itu menerbangkan kita ke awan-awan yang permai bertemu Yesus Mempelai Pria Sorga.

 

Namun kadangkala sayap mulai terkulai, mulai loyo. Kenapa saya tergembala malah begini, dulu waktu belum tekun dalam penggembalaan baik-baik saja. Sekarang setelah hidup dalam penggembalaan, mau hidup benar dan dalam kesucian malah semakin berat tantangannya, sayap mulai terkulai, mulai putus asa, mulai kecewa, mulai lemah ‘kalau begini saya berhenti dari pelayanan’. Saya pernah mau berhenti jadi gembala, sayap saya terkulai. Di depan Tuhan sediakan makanan untuk burung nazar. Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun. Yesus rela bagaikan bangkai untuk menjadi makanan kita supaya kuat kembali sayapnya.

Matius 24:28

24:28 Di mana ada bangkai, di situ burung nazar berkerumun."

 

Kenapa Yesus disebut bangkai? Waktu Yesus disalibkan disebut mukanya bukan seperti anak manusia lagi. Berarti seperti binatang. Kalau manusia mati disebut jenazah, kalau binatang mati disebut bangkai. Yesus rela menjadi seperti itu, wajahNya buruk di kayu salib seburuk binatang untuk menolong kehidupan kita supaya kuat kembali.

Yesaya 52:13-14

52:13 Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil, ia akan ditinggikan, disanjung dan dimuliakan.

52:14 Seperti banyak orang akan tertegun melihat dia — begitu buruk rupanya, bukan seperti manusia lagi, dan tampaknya bukan seperti anak manusia lagi —

 

Dia rela menjadi buruk supaya kita kuat, sayap kita tidak terkulai. Wujudnya perjamuan suci supaya kita bisa terima. Mungkin sekarang kita menghadapi kegoncangan, sayap mulai terkulai, tertindih dengan begitu banyak beban, pengaruh dunia mau menjerat, dosa-dosa mulai menjerat, tetapi selama kita berada dalam penggembalaan ada tangan Yesus terulur bagi kita. Dia menjamah, menolong, sanggup menguatkan kita, sampai kita menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang sempurna, kita disingkirkan ke padang gurun jauh dari mata ular. Saat Yesus datang kita diangkat di awan-awan menyambut Dia, masuk pesta nikah Anak Domba Allah. Firman sudah kita makan, sekarang kita mau makan perjamuan suci, biar sayap kita menjadi kuat kembali.

 

Tuhan Yesus memberkati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar