Puji Tuhan, salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 4:13-21
13 Jikalau yang berbuat dosa dengan tak sengaja itu
segenap umat Israel, dan jemaah tidak menyadarinya, sehingga mereka melakukan
salah satu hal yang dilarang TUHAN, dan mereka bersalah,
14 maka apabila dosa yang diperbuat mereka itu
ketahuan, haruslah jemaah itu mempersembahkan seekor lembu jantan yang muda
sebagai korban penghapus dosa. Lembu itu harus dibawa mereka ke depan Kemah
Pertemuan.
15 Lalu para tua-tua umat itu harus meletakkan
tangan mereka di atas kepala lembu jantan itu di hadapan TUHAN, dan lembu itu
harus disembelih di hadapan TUHAN.
16 Imam yang diurapi harus membawa sebagian dari
darah lembu itu ke dalam Kemah Pertemuan.
17 Imam harus mencelupkan jarinya ke dalam darah itu
dan memercikkannya tujuh kali di hadapan TUHAN, di depan tabir.
18 Kemudian dari darah itu harus dibubuhnya sedikit
pada tanduk-tanduk mezbah yang di hadapan TUHAN di dalam Kemah Pertemuan, dan
semua darah selebihnya harus dicurahkannya kepada bagian bawah mezbah korban
bakaran yang di depan pintu Kemah Pertemuan.
19 Segala lemak harus dikhususkannya dari lembu itu
dan dibakarnya di atas mezbah.
20 Beginilah harus diperbuatnya dengan lembu jantan
itu: seperti yang diperbuatnya dengan lembu jantan korban penghapus dosa,
demikianlah harus diperbuatnya dengan lembu itu. Dengan demikian imam itu
mengadakan pendamaian bagi mereka, sehingga mereka menerima pengampunan.
21 Dan haruslah ia membawa lembu jantan itu ke luar
perkemahan, lalu membakarnya sampai habis seperti ia membakar habis lembu
jantan yang pertama. Itulah korban penghapus dosa untuk jemaah.
Ketika seorang imam berbuat kesalahan maka yang
dipersembahkan adalah seekor lembu jantan muda demikian juga bila seluruh umat
Tuhan berbuat kesalahan maka yang dipersembahkan juga seekor lembu jantan muda.
Berarti perbandingan seorang hamba Tuhan sama dengan seluruh sidang jemaat. Dampak
kesalahan hamba Tuhan di dalam ibadah pelayanan sangat besar pengaruhnya
terhadap seluruh jemaat.
Ada 10 langkah yang harus dikerjakan oleh yang
dipercayai Tuhan untuk menangani korban penghapus dosa atas kesalahan umat Tuhan:
1.
Tua-tua
umat harus meletakkan tangan di atas kepala lembu jantan muda
Imamat 4:15
Lalu para tua-tua umat itu harus
meletakkan tangan mereka di atas kepala lembu jantan itu di hadapan TUHAN, dan
lembu itu harus disembelih di hadapan TUHAN.
Yang
awal ditampilkan untuk menangani persoalan kesalahan umat yang terjadi secara
umum adalah tua-tua. Bagaimana munculnya tua-tua ini dan apa tugas tanggung
jawab mereka?
Bilangan 11:16
Lalu
berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Kumpulkanlah di hadapan-Ku dari antara para
tua-tua Israel tujuh puluh orang, yang kauketahui menjadi tua-tua bangsa
dan pengatur pasukannya, kemudian bawalah mereka ke Kemah Pertemuan, supaya
mereka berdiri di sana bersama-sama dengan engkau.
Angka
70 adalah angka keberhasilan.
Jadi
tua-tua ini termasuk yang bertugas dan bertanggung jawab mengatur pasukan. Yang
dikerjakan tua-tua ini menunjang pekerjaan Musa sehingga Musa tidak perlu lagi
ikut mengatur pasukan. Tetapi menghadapi keributan dalam sidang jemaat, para
tua-tua sebagai pemimpin pasukan ini gagal dan tidak mampu menghadapi hal ini sehingga
ada keluhan dari Musa sebagai gembala. Tua-tua ini sudah tidak ada pada tempat
jabatan yang benar. Itu sebabnya Tuhan mau memilih secara khusus 70 untuk
dipenuhi oleh Roh Kudus dan tugas tanggung jawab mereka ditambahkan.
Bilangan 11:17
Maka Aku akan
turun dan berbicara dengan engkau di sana, lalu sebagian dari Roh yang hinggap
padamu itu akan Kuambil dan Kutaruh atas mereka, maka mereka bersama-sama
dengan engkau akan memikul tanggung jawab atas bangsa itu, jadi tidak usah lagi
engkau seorang diri memikulnya.
Musa
dan tua-tua sama-sama memikul tanggung jawab, berarti tidak sendiri-sendiri.
Gembala dan tua-tua harus satu suara dan tidak berbicara sendiri-sendiri. Harus
bahu membahu dan memiliki bibir yang bersih.
Zefanya 3:9
"Tetapi
sesudah itu Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir
yang bersih, supaya sekaliannya mereka memanggil nama TUHAN, beribadah
kepada-Nya dengan bahu-membahu.
Untuk
meringankan beban Musa sebagai gembala maka diangkat 70 orang tua-tua di dalam
kebersamaan. Bagaimana bisa berada dalam kebersamaan? Caranya mereka
masing-masing harus meletakkan tangan di atas kepala lembu. Lembu itu menunjuk
Kristus Yesus. Jadi maksudnya supaya inspirasi, pikiran dan perasaan Yesus
terserap oleh tangan tua-tua untuk masuk dalam hati dan pikiran tua-tua ini.
Yang
hadir di kemah saat itu 68 orang dan 2 orang tidak hadir. Tetapi ketidak
hadiran 2 orang ini tidak mengurangi bilangan 70 orang ini. Nama 70 tua-tua
yang sudah dicatat dan itu sudah dibukukan oleh Tuhan. Allah tidak ingin apa
yang telah Ia catat itu digagalkan oleh yang dua ini. Maksudnya untuk kita
adalah Allah tidak ingin kita gagal, Allah mau kita berhasil. Bila inspirasi
yang muncul bukanlah inspirasi dari Tuhan, itu berarti adalah upaya iblis untuk
menggagalkan saudara supaya tidak berhasil
Bilangan 11:25-29
25
Lalu turunlah TUHAN dalam awan dan berbicara kepada Musa, kemudian diambil-Nya
sebagian dari Roh yang hinggap padanya, dan ditaruh-Nya atas ketujuh puluh
tua-tua itu; ketika Roh itu hinggap pada mereka, kepenuhanlah mereka seperti
nabi, tetapi sesudah itu tidak lagi.
26
Masih ada dua orang tinggal di tempat perkemahan; yang seorang bernama Eldad,
yang lain bernama Medad. Ketika Roh itu hinggap pada mereka -- mereka itu
termasuk orang-orang yang dicatat, tetapi tidak turut pergi ke kemah -- maka
kepenuhanlah mereka seperti nabi di tempat perkemahan.
27
Lalu berlarilah seorang muda memberitahukan kepada Musa: "Eldad dan Medad
kepenuhan seperti nabi di tempat perkemahan."
28
Maka menjawablah Yosua bin Nun, yang sejak mudanya menjadi abdi Musa:
"Tuanku Musa, cegahlah mereka!"
29
Tetapi Musa berkata kepadanya: "Apakah engkau begitu giat mendukung
diriku? Ah, kalau seluruh umat TUHAN menjadi nabi, oleh karena TUHAN memberi
Roh-Nya hinggap kepada mereka!"
Yang
diinginkan oleh Musa sebagai gembala adalah supaya seluruh umat Tuhan mencapai
rohani puncak. Jadi sebenarnya arah dari pelayanan tua-tua ini adalah bersama
gembala untuk mengkatrol jemaat sampai pada pemuncakkan rohani.
Dalam
pengangkatan Saul sebagai raja, ada tahapan yang dia lalui dan tahap terakhir dia
dipenuhi oleh Roh Tuhan sehingga orang berkata dia sudah menjadi nabi.
1 Samuel 10:10
Ketika mereka sampai di Gibea dari sana,
maka bertemulah ia dengan serombongan nabi; Roh Allah berkuasa atasnya dan Saul
turut kepenuhan seperti nabi di tengah-tengah mereka.
Artinya
kalau kita diangkat oleh Tuhan sebagai tua-tua yang adalah mitra gembala tujuan
Tuhan yang hakiki adalah untuk mengangkat nilai rohani dari seluruh umat.
Tua-tua harus menjadi mitra gembala yang paham maksud Tuhan sebab dia menyerap
pikiran dan perasaan Kristus. Apa yang dipikirkan oleh Yesus adalah kapan
mempelai wanita-Nya tampil.
Filipi 2:5
Hendaklah
kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga
dalam Kristus Yesus,
Hal
ini dimulai dari gembala dan diikuti dengan tua-tua. Gembala harus lebih dahulu
merasakan pikiran dan perasaan Kristus sehingga ketika ia merabah umat Tuhan
dan melihat ada yang pikiran dan perasaannya masih jauh maka dia harus menegur
dan menasihati mereka. Indah kalau umat Tuhan tersebut menerima nasihat dan
bukannya menentang yang menasihati. Orang yang menentang dan mengelak berarti
menolak kasih karunia Tuhan.
Di
sini resiko dari hamba Tuhan yaitu menasihati dan menegur sebab belum tentu
orang tersebut menerima. Kalau ada yang menolak berarti gugur dan namanya
dihapus oleh Tuhan.
Kalau
marah ketika ditegur berarti belum menyerap perasaan dan pikiran Kristus. Kita
ini apa dibandingkan Kristus, mengapa mesti marah bila ditegur? Padahal ketika kita
dinasihati dan ditegur tujuannya supaya kita dikatrol menjadi setara dengan
Allah.
Filipi 2:6-7
6
yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu
sebagai milik yang harus dipertahankan,
7 melainkan telah mengosongkan
diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan
manusia.
Mengosongkan
diri dalam bahasa aslinya adalah keno yang
artinya menghampakan diri sama sekali, tidak mempertahankan kedudukan, reputasi,
kehormatan dan harga diri.
Kadang
kala kita mempertahankan reputasi kita, seakan-akan kita ini mempunyai nilai
tinggi bahkan lebih tinggi dari Tuhan padahal sebenarnya kita hanya berasal
dari debu. Kita harus menyerap pikiran dan perasaan Yesus supaya kelak kita
gereja Tuhan menjadi senilai dengan Mempelai Pria Sorga.
Urapan
yang Allah beri kepada kita bukan untuk dipakai menjadi sarana mencari
popularitas tetapi untuk membawa kita lebih rendah. Jangan berkhotbah untuk
mencari pujian. Kadang terjadi kesalahan istri hamba Tuhan dengan
memanas-manasi suami supaya melayani untuk mengejar popularitas. Pelayanan
seperti ini tidak akan lestari.
Kadang
ada kata-kata yang tidak enak kita dengar yang mau membuat kita meledak marah
tetapi harus kita redam. Kalau saat mendengar bahasa yang seperti itu kita
langsung marah berarti di hadapan Tuhan kita sudah kalah dan sudah digulung
oleh iblis. Kalau kita masih tidak dapat menahan amarah saat menghadapi masalah
berarti mutu rohaninya masih kanak-kanak.
Kalau
tua-tua memiliki maka istrinya juga harus mengikuti persyaratan di bawah ini:
I Timotius 3:8-12
8
Demikian juga diaken-diaken haruslah orang terhormat, jangan bercabang lidah,
jangan penggemar anggur, jangan serakah,
9 melainkan
orang yang memelihara rahasia iman dalam hati nurani yang suci.
10
Mereka juga harus diuji dahulu, baru ditetapkan dalam pelayanan itu setelah
ternyata mereka tak bercacat.
11
Demikian pula isteri-isteri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah,
hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal.
12
Diaken haruslah suami dari satu isteri dan mengurus anak-anaknya dan
keluarganya dengan baik.
Untuk
istri gembala tidak disebutkan secara khusus, tetapi istri dari tua-tua sebagai
pembantu gembala disebutkan secara khusus. Hanya disebutkan gembala itu harus
bisa mengepalai keluarganya yaitu mengatur istri dan anaknya. Itu sebabnya istri
dan anak gembala harus tunduk kepada suami dan bukannya dibantah. Kalau istri
melihat suaminya salah, jangan malah membantah dan mengkritik suaminya.
Seharunya istri melipat lutut dan melapor kepada Tuhan sebagai kelapa dari
suaminya maka Tuhan nanti yang akan menegur. Suami itu adalah gembala kecil
dalam rumah tangga, jangan banyak membatah. Kalau istri suka membantah suami
maka Tuhan akan diam dan tidak membela. Suami harus mengalirkan kebenaran
Firman kepada istrinya.
2.
Menumpangkan
tangan di hadapan Tuhan
3.
Lembu
disembelih di hadapan Tuhan
Di
hadapan Tuhan berarti Tuhan menjadi saksi. Jadi ketika tua-tua ini meletakkan
tangan di atas kepala lembu ini Tuhan menjadi saksi. Demikian juga ketika lembu
itu disembelih.
Yosua 22:27
tetapi supaya mezbah itu menjadi saksi
antara kami dan kamu, dan antara keturunan kita kemudian, bahwa kami tetap
beribadah kepada TUHAN di hadapan-Nya dengan korban bakaran, korban sembelihan
dan korban keselamatan kami. Jadi tidaklah mungkin anak-anak kamu di kemudian
hari berkata kepada anak-anak kami: Kamu tidak mempunyai bagian pada TUHAN.
Jadi
ibadah dan pelayanan kita menjadi saksi baik antara kita dan keturunan kita,
amat terlebih terhadap Tuhan. Tuhan itu adalah saksi yang setiawan. Tuhan
selalu memantau apa yang kita kerjakan apakah murni atau tidak.
Wahyu 3:14
"Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar,
permulaan dari ciptaan Allah:
Mata
Tuhan selalu melihat ibadah dan pelayanan yang kita lakukan, apakah hanya
terpaksa beribadah dan melayani Tuhan atau dengan sungguh-sungguh. Kalau tidak
sungguh-sungguh maka Tuhan nanti memanggil langit dan bumi menjadi saksi.
Ibadah
adalah suatu kesaksian kita. Jadi kalau sudah beribadah maka kita seharusnya
ada kesaksian. Kenapa kita tidak berani bersaksi padahal kita ada kesaksian
yang ada lingkup dengan ibadah dan pelayanan. Jangan hanya bersaksi tentang
perkara-perkara jasmani. Ibadah itu hubungannya dengan keubahan hidup, rahasia
ibadah adalah keubahan hidup.
Jangan
sampai lembu yang disembelih ini akan bersaksi (bersuara) orang yang beribadah
itu tidak serius dan tidak benar sehingga kebalikannya orang tersebut itu yang
akhirnya disembelih.
Amsal 7:9-13,19-22
9
pada waktu senja, pada petang hari, di malam yang gelap.
10
Maka datanglah menyongsong dia seorang perempuan, berpakaian sundal dengan hati
licik;
11
cerewet dan liat perempuan ini, kakinya tak dapat tenang di rumah,
12
sebentar ia di jalan dan sebentar di lapangan, dekat setiap tikungan ia
menghadang.
13
Lalu dipegangnyalah orang teruna itu dan diciumnya, dengan muka tanpa malu
berkatalah ia kepadanya:
19
Karena suamiku tidak di rumah, ia sedang dalam perjalanan jauh,
20
sekantong uang dibawanya, ia baru pulang menjelang bulan purnama."
21
Ia merayu orang muda itu dengan berbagai-bagai bujukan, dengan kelicinan bibir
ia menggodanya.
22
Maka tiba-tiba orang muda itu mengikuti dia seperti lembu yang dibawa ke
pejagalan, dan seperti orang bodoh yang terbelenggu untuk dihukum,
Liat
= gempal, artinya kedagingannya menonjol.
Kalau
sekarang tidak mau bersekutu dengan lembu muda lewat ibadah pelayanan kita maka
suatu ketika akan menemukan diri kita bertekuk lutut untuk dibantai. Ini jangan
terjadi.
Yesaya 65:12;
Aku
akan menentukan kamu bagi pedang, dan kamu sekalian akan menekuk lutut untuk
dibantai! Oleh karena ketika Aku memanggil, kamu tidak menjawab, ketika Aku
berbicara, kamu tidak mendengar, tetapi kamu melakukan apa yang jahat di
mata-Ku dan lebih menyukai apa yang tidak berkenan kepada-Ku."
Yeremia 8:4-5
4
Engkau harus mengatakan kepada mereka: "Beginilah firman TUHAN: Apabila
orang jatuh, masakan ia tidak bangun kembali? Apabila orang berpaling, masakan
ia tidak kembali?
5 Mengapakah bangsa ini berpaling,
berpaling terus-menerus? Mereka berpegang pada tipu, mereka menolak untuk
kembali.
Kristus
Yesus rela tersembelih supaya jangan kita lagi yang disembelih.
Wahyu 13:8
Dan
semua orang yang diam di atas bumi akan menyembahnya, yaitu setiap orang yang
namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak
Domba, yang telah disembelih.
Itu
sebabnya Tuhan menjadi saksi supaya nama kita jangan hilang tetapi tertulis di
dalam kitab kehidupan.
4.
Imam-imam
yang diurapi membawa darah sebagian ke dalam kemah
5.
Imam harus
mencelupkan jarinya ke dalam darah itu
6.
Imam
memercikkan darah 7 kali di hadapan Tuhan di depan tabir
7.
Darah
sedikit dibubuhkan pada tanduk-tanduk mezbah dupa di depan tabir
8.
Selebihnya
dari darah itu dicurah di bawah mezbah korban bakaran di depan pintu kemah
pertemuan
9.
Lemak
dibakar di atas mezbah
10. Kulit, daging, kepala, betis/paha dan
kotoran di bakar di luar perkemahan
Poin
4 sampai 10 menunjukkan peran dari imam. Di sini kita melihat peran gembala
supaya dosa umat dihapus dan diampuni. Tidak ada seorangpun akan bisa sempurna
tampa ditangani oleh penggembalaan Firman. Di dalam penggembalaan ada peranan
gembala. Jadi tidak bisa kita sampai pada kesempurnaan kalau lepas dari pelayanan
hamba Tuhan sebab hamba Tuhan itulah yang menimang-nimang kita di hadapan
Tuhan. Tidak akan ada gerakkan-gerakkan rohani kalau kita berada diluar
penggembalaan.
Yohanes 10:27-28
27
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka
mengikut Aku,
28
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan
binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari
tangan-Ku.
Ini
bahasa yang langsung diucapkan oleh Tuhan Yesus. Apakah ini hanya kena pada
pribadi Yesus? Tidak, ini juga mengena pada gembala. Tugas Yesus diserahkan
pada Roh Kudus dan Roh Kudus yang
mengangkat gembala.
Yohanes 16:15 (Terjemahan lama)
Segala sesuatu yang hak Bapa itu juga
hak Aku, oleh sebab itu Aku berkata, bahwa diambil-Nya daripada hak Aku, lalu
dikabarkan-Nya kepadamu."
Berarti
kita melihat suatu jalur di mana untuk kepentingan umat Tuhan maka Tuhan Yesus
mempercayakan ini kepada Roh Kudus.
Yohanes 16:13,15
13
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam
seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri,
tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia
akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
15
Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia
akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku."
Tugas
Roh Kudus adalah mengangkat dan menetapkan gembala.
Kisah Para Rasul 20:28
Karena
itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh kawanan, karena kamulah yang ditetapkan
Roh Kudus menjadi penilik untuk menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya
dengan darah Anak-Nya sendiri.
Di
dalam setiap sidang jemaat pasti ada satu gembala dan di dalam tangannyalah
Tuhan mempercayakan hal ini. Itu sebabnya hamba Tuhan harus berhati-hati, kalau
ada kesalahan cepat diselesaikan dan jangan berlarut-larut supaya jangan
tertular pada sidang jemaat. Sidang jemaat jangan menganggap remeh soal
penggembalaan sebab Roh Kudus yang mengangkat gembala. Kita sekarang berada
pada zaman Roh Kudus dan hampir berakhir.
Jadi
ada tiga serangkai dalam sidang jemaat. Yang kita lihat adalah sosok gembala, tetapi
2 sosok yang lain tidak kita lihat.
1) Firman
pengajaran
2) Urapan
Roh Kudus
3) Pribadi
gembala itu sendiri
Itu sebabnya seorang gembala
tidak boleh lepas dari Firman pengajaran sebab dalam kuasa Firman dalam urapan
Roh Kudus itu ada kuasa untuk menyucikan sidang jemaat. 3 serangkai inilah yang
akan menggiring sidang jemaat pada kesempurnaan.
Roma
10:14-17
14
Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya
kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak
mendengar tentang Dia. Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada
yang memberitakan-Nya?
15
Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus? Seperti
ada tertulis: "Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar
baik!"
16
Tetapi tidak semua orang telah menerima kabar baik itu. Yesaya sendiri berkata:
"Tuhan, siapakah yang percaya kepada pemberitaan kami?"
17
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Harus
ada Firman pada mulut gembala dan disertai dengan urapan Roh Kudus baru bisa
nyata tampil sebagai tiga serangkai. Gembala jangan mempermainkan jabatannya.
Jemaat harus menghargai penggembalaan, hargai gembala sebab dia yang
mengunjuk-unjuk jemaat di hadapan Tuhan. Gembala bagaikan membawa santapan di
hadapan Tuhan dan santapan yang dibawa kepada Tuhan adalah umat Tuhan. Betapa
jahatnya hamba Tuhan kalau mempersembahkan santapan yang basi kepada Tuhan. Itu
sebabnya umat Tuhan harus dibenahi lebih dahulu.
Tuhan
Yesus menginjili perempuan yang dekadensi moral di tepi sumur Yakub dekat kota
Sikhar. Sikhar artinya mabuk. Perempuan ini mabuk seks tetapi diubah oleh Tuhan
karena hasil penginjilan Tuhan Yesus. Akhirnya penduduk Sikhar ini dimenangkan perempuan
yang tadinya rusak tetapi diubah oleh Tuhan. Ketika Tuhan melihat jiwa-jiwa
datang maka itu bagaikan makanan yang sedap untuk Tuhan Yesus. Bagaimanapun
kehancuran saudara kalau masih mau menerima lawatan Firman pengajaran dalam
urapan Roh Kudus yang disampaikan oleh hamba Tuhan berarti masih ada harapan. Ini
adalah tugas hamba Tuhan untuk menyajikan jiwa-jiwa bagi Tuhan Yesus.
Imamat 21:5-6,8
5
Janganlah mereka menggundul sebagian kepalanya, dan janganlah mereka mencukur
tepi janggutnya, dan janganlah mereka menggoresi kulit tubuhnya.
6
Mereka itu harus kudus bagi Allahnya dan janganlah mereka melanggar kekudusan
nama Allahnya, karena merekalah yang mempersembahkan segala korban api-apian
TUHAN, santapan Allah mereka, dan karena itu haruslah mereka kudus.
8 Dan kamu harus menganggap dia kudus,
karena dialah yang mempersembahkan santapan Allahmu. Ia harus kudus bagimu,
sebab Aku, TUHAN, yang menguduskan kamu adalah kudus.
Rasul
Paulus bersaksi ia tidak malu disebut rasul bangsa kafir sebab dia diangkat
oleh Tuhan menjadi rasul bagi bangsa kafir untuk mempersembahkan mereka menjadi
korban yang berkenan kepada Tuhan, yang disucikan oleh Firman pengajaran dan urapan
Roh Kudus. Jadi ada tiga serangkai yang tampil di sini.
Roma 15:16,18
15:16 yaitu bahwa aku boleh menjadi
pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam pelayanan
pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh
Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya, yang disucikan oleh Roh
Kudus.
15:18 Sebab aku tidak akan berani
berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah
dikerjakan Kristus olehku, yaitu untuk memimpin bangsa-bangsa lain kepada
ketaatan, oleh perkataan dan perbuatan,
Namun
ada pelayanan yang salah.
Yeremia 2:8; 5:31
2:8
Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN? Orang-orang yang melaksanakan
hukum tidak mengenal Aku lagi, dan para gembala mendurhaka terhadap Aku. Para
nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.
5:31
Para nabi bernubuat palsu dan para imam mengajar dengan sewenang-wenang, dan
umat-Ku menyukai yang demikian! Tetapi apakah yang akan kamu perbuat, apabila
datang kesudahannya?
Di
sini ada satu keanehan, ada pelayanan yang salah tetapi umat Tuhan malah
menyukainya. Itu sebabnya kita tidak perlu heran bila melihat ada pelayanan
yang salah seperti ini tetapi malah banyak umat Tuhan yang berjejal-jejal ke
sana.
Yeremia 6:13-14
13
Sesungguhnya, dari yang kecil sampai yang besar di antara mereka, semuanya
mengejar untung, baik nabi maupun imam semuanya melakukan tipu.
14
Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai
sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera.
Mikha 3:5
Beginilah
firman TUHAN terhadap para nabi, yang menyesatkan bangsaku, yang apabila mereka
mendapat sesuatu untuk dikunyah, maka mereka menyerukan damai, tetapi terhadap
orang yang tidak memberi sesuatu ke dalam mulut mereka, maka mereka menyatakan
perang.
Yehezkiel 44:7
yang membiarkan orang-orang asing, yaitu
orang-orang yang tidak bersunat hatinya maupun dagingnya masuk dalam tempat
kudus-Ku dan dengan kehadirannya mereka menajiskannya waktu kamu
mempersembahkan santapan-Ku, yaitu lemak dan darah. Dengan berbuat begitu kamu
lebih mengingkari perjanjian-Ku dari pada dengan segala perbuatanmu yang keji
yang sudah-sudah.
Tidak
ringan jabatan yang dipercayakan Tuhan lewat Roh-Nya ke atas pundak
gembala-gembala. Tidak boleh dientengkan jabatan tua-tua yang dipercayakan oleh
Tuhan. Itu sebabnya sidang jemaat dukunglah penggembalaan. Sebab pelayanan gembala
bukan hanya sekedar mengisi upacara tetapi sampai bisa membawa jemaat menjadi
korban santapan bagi Tuhan. Bagaimanapun rusaknya latar belakang kita dimasa
lampau bisa Tuhan ubahkan seperti perempuan di Sikhar yang akhirnya dipakai
oleh Tuhan untuk memenangkan orang sekampungnya.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar