Terpuji bagi nama Tuhan, salam sejahtera kepada kekasih-kekasih Tuhan. Selamat berbahagia memandang Tuhan di dalam Firman-Nya.
Zakharia 2:1-7
1 Aku melayangkan mataku dan melihat:
tampak seorang yang memegang tali pengukur.
2 Lalu aku
bertanya: "Ke manakah engkau ini pergi?" Maka ia menjawab aku:
"Ke Yerusalem, untuk mengukurnya, untuk melihat berapa lebarnya dan
panjangnya."
3 Dan
sementara malaikat yang berbicara dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang
malaikat lain mendekatinya,
4 yang diberi
perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu,
demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena
banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
5 Dan Aku sendiri,
demikianlah firman TUHAN, akan menjadi tembok berapi baginya di sekelilingnya,
dan Aku akan menjadi kemuliaan di dalamnya."
6 Ayo, ayo,
larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata
angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
7 Ayo,
luputkanlah dirimu ke Sion, hai, penduduk Babel!
Ini adalah
penglihatan nubuat tentang situasi menjelang kedatangan Tuhan Yesus pada kali
yang kedua karena gereja Tuhan siap untuk di ukur. Di sini kita diperhadapkan
bagaimana gereja Tuhan tidak boleh menyeleweng dan harus cocok dengan selera
Tuhan. Itu sebabnya dikatakan Yerusalem harus diukur. Menunjuk Yerusalem
arahnya adalah menjadi mempelai wanita Tuhan. Berarti berbicara Yerusalem tidak
bisa lepas dengan gereja Tuhan yang harus cocok dengan ukuran Tuhan. Ukuran
yang Tuhan pakai di sini bukan ukuran manusia tetapi ukuran Tuhan. Jadi ibadah
pelayanan kita harus memenuhi ukuran Tuhan dan bukan memenuhi ukuran kita.
Kalau kita masih memakai ukuran manusiawi kita maka jangan kita bertahan di
situ sebab kita dibawa untuk sampai pada ukuran Tuhan. Kalau tetap bertahan pada
ukuran manusia maka kita tidak akan bisa menjadi mempelai wanita Tuhan yang
disebut Yerusalem Baru.
Dalam penglihatan, Zakharia
melihat anak muda yang membawa tali pengukur. Apa yang dilihat oleh Zakharia
ini kena mengena dengan waktu kita sekarang. Apakah kita mengarah pada ukuran
Tuhan atau kita malah berhenti karena merasa sudah pas dengan ukuran kita
sendiri. Kita seringkali membatasi ibadah pelayanan kita dengan perasaan dan
pikiran kita padahal bukan itu ukurannya. Jangan kita menstandarisasi ibadah
pelayanan kita menurut pemikiran kita sendiri, kita harus memproyeksikan diri
atau berdiri pada ukuran Tuhan.
I Korintus 15:58
Karena itu,
saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah
selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan
Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Ini adalah dorongan
supaya kita bisa sampai pada ukuran Tuhan. Hasilnya kita akan memetik buah jerih
payah kita karena jerih payah kita sesuai dengan ukuran Tuhan.
Kita melihat
pengukuran ini ditangguhkan untuk sementara waktu karena masih banyak manusia
dan binatang.
Zakharia 2:4
yang diberi
perintah: "Berlarilah, katakanlah kepada orang muda yang di sana itu,
demikian: Yerusalem akan tetap tinggal seperti padang terbuka oleh karena
banyaknya manusia dan hewan di dalamnya.
Berbicara manusia itu
menunjuk umat Tuhan yang sudah ada di dalamnya tetapi masih pasif, rohaninya
tidak ada kemajuan. Berarti kepada umat Tuhan masih diberikan kesempatan, masih
dibukakan pintu untuk masuk dalam pelayanan yang sesuai ukuran Tuhan supaya
kelak bisa memetik buah jerih payah yaitu menjadi mempelai wanita Tuhan. Kalau
umat Tuhan tetap pasif dan tidak ada gerakan yang sesuai standar Tuhan dalam I
Korintus 15:58 tadi bagaimana nasibnya kelak bila direntangkan tali pengukur?
Ada hewan berarti ada
binatang untuk korban. Ini menunjuk ibadah tetapi ibadah yang stagnan, ibadah
yang belum sampai pada ukuran Tuhan. Itu sebabnya Tuhan masih memberi
kesempatan siapa tahu ibadah umat Tuhan ini mengarah pada ukuran Tuhan.
Zakharia 2:3
Dan sementara malaikat yang berbicara
dengan aku itu maju ke depan, majulah seorang malaikat lain mendekatinya,
Malaikat ini datang
bukan karena keinginannya sendiri tetapi karena diutus oleh Tuhan. Kalau itu
adalah utusan Tuhan jangan coba kita tolak sebab itu sama dengan kita
mengundang bencana dalam kehidupan kita, sama dengan mendorong diri kita masuk
dalam masa 3,5 tahun aniaya antikristus. Zakharia juga melayani karena diutus
oleh Tuhan.
Zakharia 2:8-9,11
8 Sebab
beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus
aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah
kamu, berarti menjamah biji mata-Nya --:
9 "Sesungguhnya Aku akan
menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi
orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa
TUHAN semesta alam yang mengutus aku.
11 dan banyak bangsa akan menggabungkan
diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi umat-Ku dan Aku akan diam di
tengah-tengahmu." Maka engkau akan mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam
yang mengutus aku kepadamu.
Utusan Tuhan ini
patut diperhitungkan oleh umat. Adanya utusan Tuhan di tengah-tengah kita adalah
tanda Allah melawat kita dan sekaligus utusan Tuhan itu membawa/menghubungkan
kita dalam kemuliaan Allah. Menolak utusan Tuhan sama dengan menolak kemuliaan Allah.
Biarlah kita belajar
untuk taat dan dengar-dengaran. Kalau ukuran taat dengar-dengaran kita sudah
sampai pada ukuran Tuhan berarti dunia ini sudah siap untuk di hukum. Berarti
ukuran Tuhan ini mempunyai dua dampak:
1. Berkat
bagi yang kena ukuran.
2. Nasib
dunia berakhir (hukuman).
II Korintus 10:6
dan kami siap
sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi
sempurna.
Bagaimana ketaatan
itu bisa diukur? Pertama kita harus menyambut utusan Tuhan.
Zakharia 2:8
Sebab beginilah firman TUHAN semesta
alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang
telah menjarah kamu -- sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji
mata-Nya --
Utusan yang membawa
kemuliaan Tuhan ini diarah tujukan kepada biji mata Tuhan. Kita harus meraba
diri kita, apakah kita sudah menjadi biji mata Tuhan?
Mazmur 17:8
Peliharalah
aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu
Kalau menjadi biji
mata Tuhan berarti berada dalam pemeliharaan Tuhan. Siapa biji mata Tuhan? Ini
menunjuk jemaat. Jemaat yang berada dalam kondisi bagaimana yang disebut biji
mata Tuhan yang akan ditransfer kemuliaan Tuhan?
Kalau kita biji mata
Tuhan melihat kejahatanpun tidak suka,
Yesaya 33:15
Orang yang
hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil
pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang
menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang
menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
Pertama kali Tuhan
berkata bahwa umat-Nya itu adalah biji mata Tuhan adalah dalam nyanyian Musa.
Ulangan 32:8-10
8 Ketika Sang
Mahatinggi membagi-bagikan milik pusaka kepada bangsa-bangsa, ketika Ia
memisah-misah anak-anak manusia, maka Ia menetapkan wilayah bangsa-bangsa
menurut bilangan anak-anak Israel.
9 Tetapi
bagian TUHAN ialah umat-Nya, Yakub ialah milik yang ditetapkan bagi-Nya.
10
Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan
dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya
sebagai biji mata-Nya.
Kondisi Israel di sini berada di padang gurun
yaitu pada tempat yang rawan. Begitulah kondisi kita yang berada di padang
gurun dunia ini dalam suasana kering kerontang dan berada di antara binatang
buas yaitu daging kita sendiri. Kalau Tuhan tidak menemukan kita maka habislah
kita dilalap oleh auman singa di padang belantara.
Sebelum Tuhan berbicara tentang biji
mata-Nya, Tuhan berbicara tentang Firman pengajaran.
Ulangan
32:2
Mudah-mudahan
pengajaranku menitik laksana hujan, perkataanku menetes laksana embun, laksana
hujan renai ke atas tunas muda, dan laksana dirus hujan ke atas
tumbuh-tumbuhan.
Kalau seseorang
mengaku biji mata Allah pasti tidak akan menolak Firman Pengajaran. Kalau saudara
benar adalah biji mata Tuhan maka sambutlah Firman pengajaran, berilah hidupmu
dibenahi, beri hidupmu disucikan sehingga teguh dan tidak goyah sampai Tuhan
datang dan menerima hasil jerih payah yaitu menjadi mempelai wanita-Nya. Sekarang
ini sudah banyak kita menerima Firman pengajaran tetapi sudah sejauh mana kita
menyerap. Buktikan kita sebagai biji mata Allah dengan mempraktekkan Firman
Pengajaran.
Ketika Tuhan
berbicara biji mata dalam kitab Zakharia pasal 2 lebih dahulu ada ayat 6 dan 7
di mana ada seruan untuk keluar dari Babel dan meluputkan diri ke Sion.
Berbicara Sion berarti berbicara Firman pengajaran. Berarti masih diberi
kesempatan bagi orang yang sudah berada dalam pengaruh Babel untuk kembali pada
Firman pengajaran.
Yesaya 2:1-3
1 Firman yang
dinyatakan kepada Yesaya bin Amos tentang Yehuda dan Yerusalem.
2 Akan
terjadi pada hari-hari yang terakhir: gunung tempat rumah TUHAN akan berdiri
tegak di hulu gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit; segala
bangsa akan berduyun-duyun ke sana,
3 dan banyak
suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke
rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya
kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran dan firman
TUHAN dari Yerusalem."
Zakharia 2:11
dan banyak
bangsa akan menggabungkan diri kepada TUHAN pada waktu itu dan akan menjadi
umat-Ku dan Aku akan diam di tengah-tengahmu." Maka engkau akan
mengetahui, bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku kepadamu.
Dikatakan suatu
ketika banyak yang akan menggabungkan diri ke Sion. Di sini diuji kesabaran pemberita
Kabar Mempelai. Terlalu banyak pemberita Kabar Mempelai yang akhirnya kesedot
pengajaran yang lain karena kepincut untuk cepat mendapatkan jiwa-jiwa. Suatu
saat Tuhan akan menggerakkan jiwa-jiwa untuk menggabung di mana ada Firman
pengajaran yang benar. Kalau kita datang menggabungkan diri dalam ibadah karena
melihat ada Firman pengajaran itu adalah sistemnya Tuhan. Tetapi kalau datang
menggabungkan diri hanya karena melihat semaraknya ibadah berarti itu adalah
gaya ibadah dari Yerobeam.
Yerobeam membuat 2
lembu emas dan meletakkan di Besyeba dan di Dan. Tujuannya supaya 10 suku
Israel yang dia pimpin jangan ke Yerusalem. Ibadahnya disertai dengan
tari-tarian tetapi imam yang melayani di situ bukan dari suku Lewi.
1 Raja-raja 12:31
Ia membuat
juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengorbanan, dan mengangkat imam-imam dari
kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi.
Kita yang dahulu
sudah dicemari dengan pekerjaan Babel sekarang ditawarkan untuk kembali ke Sion
supaya yang sudah cemar itu disucikan dengan Firman Pengajaran dan kita menjadi
biji mata Allah. Ketika Tuhan berbicara tentang biji mata-Nya, Dia berbicara
tentang utusan yang membawa kemuliaan, jadi kemuliaan itu bareng dengan Firman
Pengajaran. Tampilnya Firman Pengajaran berarti tampilnya Kemuliaan Allah. Izinkan
Firman Tuhan leluasa menggarap kehidupan kita kalau kita mau menjadi biji mata
Tuhan.
Zakharia 2:6-7
6 Ayo, ayo,
larilah dari Tanah Utara, demikianlah firman TUHAN; sebab ke arah keempat mata
angin Aku telah menyerakkan kamu, demikianlah firman TUHAN.
7 Ayo, luputkanlah dirimu ke Sion, hai,
penduduk Babel!
Di sini terlihat
kehidupan yang sudah kebelit dengan roh Babel tetapi masih Tuhan beri
kesempatan untuk lari ke Sion, mencari Firman pengajaran. Bagaimana kondisi
Babel?
Wahyu 18:1-2
1 Kemudian
dari pada itu aku melihat seorang malaikat lain turun dari sorga. Ia mempunyai
kekuasaan besar dan bumi menjadi terang oleh kemuliaannya.
2 Dan ia
berseru dengan suara yang kuat, katanya: "Sudah rubuh, sudah rubuh Babel,
kota besar itu, dan ia telah menjadi tempat kediaman roh-roh jahat dan tempat
bersembunyi semua roh najis dan tempat bersembunyi segala burung yang najis dan
yang dibenci,
Andaikata manusia
tadi tidak mau keluar dari Babel maka sudah pasti dia ikut binasa dengan Babel.
Kalau kita melihat seruan Tuhan tadi, itu adalah paket kasih sayang Tuhan kepada
kita supaya jangan kita binasa bersama Babel.
Wahyu 18:3-4
3 karena
semua bangsa telah minum dari anggur hawa nafsu cabulnya dan raja-raja di bumi
telah berbuat cabul dengan dia, dan pedagang-pedagang di bumi telah menjadi
kaya oleh kelimpahan hawa nafsunya."
4 Lalu aku
mendengar suara lain dari sorga berkata: "Pergilah kamu, hai umat-Ku,
pergilah dari padanya supaya kamu jangan mengambil bagian dalam dosa-dosanya,
dan supaya kamu jangan turut ditimpa malapetaka-malapetakanya.
Seruan dalam Zakharia
2:6-7 tadi diulang dalam Wahyu 18:4 dengan versi yang lain tetapi dengan isi
yang sama.
Wahyu 18:5
Sebab
dosa-dosanya telah bertimbun-timbun sampai ke langit, dan Allah telah mengingat
segala kejahatannya.
Ketika Abraham
diminta Tuhan untuk mempersembahkan korban ia tertidur dan binatang buas
memakan korban yang ia persembahkan. Karena ia tertidur maka ia dihukum,
keturunannya akan hidup dalam perhambaan di tempat lain sampai dosa orang Amori
sundul langit
Kejadian 15:16 (Terjemahan lama)
Maka anak
buahmu gilir yang keempat itu akan datang kembali ke mari, karena sekarang
kejahatan orang Amori itu belum cukup adanya.
Kejadian 15:16
Tetapi
keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan
orang Amori itu belum genap."
dan mereka dipanggil
keluar oleh Tuhan dari tempat perhambaan. Itu sama dengan keadaan kita di akhir
zaman. Begitu dosa Babel itu sudah sundul langit maka itulah tanda umat Tuhan akan
keluar dari dunia yang sedang menuju kebinasaan ini.
Kita perhatikan ke
mana kita mengayunkan langkah di hari-hari terakhir ini. Apakah kita tetap di
dalam Firman pengajaran dan mempraktekkannya atau hanya sekedar kita mendengar
dan bersikap cuek. Suara utusan Tuhan sudah disampaikan kepada kita, jangan
kita malah bersikap cuek. Apakah kita betul-betul adalah biji mata Tuhan? Orang
yang menjamah biji mata Tuhan pasti dibalas oleh Tuhan.
Zakharia 2:9
"Sesungguhnya Aku akan menggerakkan
tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang
yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta
alam yang mengutus aku.
Orang yang menjadi
biji mata Tuhan, melihat kejahatan saja ia tidak mau bagaimana mau berbuat.
Jadi kalau masih berbuat kejahatan tidak bisa menjadi biji mata Tuhan.
Yesaya 33:15
Orang yang
hidup dalam kebenaran, yang berbicara dengan jujur, yang menolak untung hasil
pemerasan, yang mengebaskan tangannya, supaya jangan menerima suap, yang
menutup telinganya, supaya jangan mendengarkan rencana penumpahan darah, yang
menutup matanya, supaya jangan melihat kejahatan,
Yang menjadi biji
mata Tuhan pasti dibela oleh Tuhan.
Yeremia 30:16
Tetapi semua
orang yang menelan engkau akan tertelan, dan semua lawanmu akan masuk ke dalam
tawanan; orang-orang yang merampok engkau akan menjadi rampokan, dan semua
orang yang menjarah engkau akan Kubuat menjadi jarahan.
Yesaya 33:1
Celakalah
engkau, hai perusak yang tidak dirusak sendiri, dan engkau, hai penggarong yang
tidak digarong sendiri! Apabila engkau selesai merusak, engkau sendiri akan
dirusak; apabila engkau habis menggarong, engkau sendiri akan digarong.
Kadang yang menjadi
penggarong adalah diri kita dan kita menjarah diri kita sendiri. Seringkali
kita mengaku sebagai biji mata Tuhan tetapi sekaligus menjadi penggarong harta
Tuhan yang ada pada kita. Kapan kita menjadi penggarong? Kalau kita mengambil
milik Tuhan yaitu perpuluhan dan persembahan khusus.
Di semua lini
kehidupan kita roh Babel itu mau menerjang kita, tetapi kita bisa luput kalau
kita lari ke Sion, kembali pada Firman pengajaran sehingga kita tidak menjadi
penggarong.
Zakharia 2:13
Berdiam
dirilah, hai segala makhluk, di hadapan TUHAN, sebab Ia telah bangkit dari
tempat kediaman-Nya yang kudus.
Tuhan bangkit untuk
apa? Tuhan bangkit untuk keluar membalas orang yang berani menyetuh biji
mata-Nya.
Yesaya 26:20
Mari bangsaku,
masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk,
bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.
Tuhan mengatakan
supaya kita masuk ke dalam kamar dan berdiam di sana. Artinya ketika kita masuk
ke dalam kamar di sana ada suami kita, di sana ada istri kita. Di sini kita di
ajar oleh Tuhan untuk memperhatikan rumah tangga kita. Bagaimana caranya?
Dengan menutup pintu di belakang. Artinya dengan menyelesaikan semua
masalah-masalah yang terjadi di masa yang lampau. Sebab kalau kita tidak
menyelesaikan apa yang terjadi di masa silam kita bisa kena murka Tuhan.
Yesaya 26:21
Sebab
sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi
karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di
atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana.
Kita mungkin tidak
membunuh tetapi dengan perkataan dan ucapan serta kebencian, kita sudah
membunuh. Ingat, semua itu akan dihukum oleh Tuhan kalau kita tidak
menyelesaikannya. Kita berbahagia sebab kita memiliki alamat yang tepat untuk
membenahi kita yaitu lewat Firman Pengajaran. Jangan kita berlarut-larut sebab
waktu sudah terlalu singkat. Biarlah kita menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi di masa silam sehingga kita aman dalam lindungan Tuhan.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar