Salam sejahtera, selamat kita memandang Tuhan di dalam Firman-Nya.
Kisah
Para Rasul 1:15-16; 2:1-4
1:15 Pada
hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang
berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
1:16
"Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh
Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang
menangkap Yesus itu.
2:1 Ketika
tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2:2 Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk;
2:3 dan
tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan
hinggap pada mereka masing-masing.
2:4 Maka
penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam
bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk
mengatakannya.
Ketika Allah
membangun gereja-Nya di dalamnya ada tersirat rencana Tuhan untuk keselamatan,
utamanya keselamatan yang akan datang yakni apakah kita luput dari sengsara
yang sangat mengerikan yang akan terjadi di depan atau malah masuk ke sana.
Dalam membangun
gereja-Nya Tuhan tidak memulai dengan model tetapi memulai dengan mutu. Model
itu menyusul dan yang diberi penekanan adalah mutu. Mutu dan model ini tidak
berseberangan tetapi saling kait mengkait. Model ibadah itu untuk memelihara
bahkan meningkatkan mutu rohani. Model ibadah bukan hanya sekedar untuk
menyeramarakkan kebaktian.
Dengan kita
diperkenalkan tentang angka 120 maka kita diingatkan dengan angka 120 di zaman
Nuh.
Kejadian 6:3
Berfirmanlah
TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena
manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun
saja."
Angka 120 di sini
adalah masa Roh Kudus untuk berkarya menyentuh kehidupan manusia yaitu 120
Yobel.
Ketika angka ini
ditampilkan maka Allah menunjuk kepada zaman Nuh yang diperintahkan membangun
Bahtera. Di sini
Tuhan memberi penekanan yang diawali dengan mutu setelah itu baru model.
Sepeninggal Yesus ke Sorga kita melihat warna penggembalaan di mana Petrus
sebagai gembala yang menggembalakan 120 umat dan dia memberi penekanan soal
mutu setelah itu baru model.
Dengan diperlihatkan
angka 120 maka sekaligus kita diingatkan oleh Tuhan dengan bencana yang menimpa
dunia di zaman Nuh. 150 hari bumi ditutupi oleh air.
3 kali angka 150.
1.
Angka
150 pada zaman Bapa.
Ini terjadi di zaman Nuh yaitu 150 hari
lamanya air menguasai bumi sehingga semua yang bernafas binasa kecuali yang
masuk dalam bahtera. Keselamatan zaman Nuh adalah keselamatan bernuansa
mempelai, sebab yang masuk dalam bahtera adalah yang berpasangan. Ketika Nuh
harus membangun Bahtera Tuhan memerintahkan mengambil kayu Gofir, itu berbicara
mutu. Setelah itu baru berbicara model. Untuk masuk dalam keselamatan mempelai
harus mengutamakan mutu rohani setelah itu baru model. Kalau tidak ada di sana
maka akan masuk dalam angka 150 berarti kebinasaan.
Kejadian
7:24
Dan berkuasalah air itu di atas bumi seratus lima
puluh hari lamanya.
2.
Angka
150 pada zaman Anak.
Ini terjadi di zaman Simson ketika dia
mengikat 300 anjing hutan menjadi 150 pasang yang akhirnya melibas kebun orang
Filistin.
Simson tertarik dengan seorang gadis di
Timna dan minta kepada bapanya untuk mengambil perempuan itu menjadi istri
baginya. Perempuan Timna ini adalah orang Filistin, bangsa keledai. Namun
ketika dia menikah dengan Simson statusnya diubah dari bangsa keledai menjadi
bangsa lembu tetapi dia tidak menghargai. Perempuan ini tidak menghormati
suaminya dan lebih menyegani orang Filistin.
Hakim-hakim
14:18
Lalu pada hari yang ketujuh itu, sebelum
matahari terbenam, berkatalah orang-orang kota itu kepadanya: "Apakah yang
lebih manis dari pada madu? Apakah yang lebih kuat dari pada singa?"
Sahutnya kepada mereka: "Kalau kamu tidak membajak dengan lembu
betinaku, pasti kamu tidak menebak teka-tekiku."
Karena wanita ini tidak menghargai
struktur nikah Sorga akhirnya hati Simson tidak tahan dan untuk sementara waktu
dia pulang kepada orang tuanya. Suatu ketika Simson kembali untuk rujuk dengan
istrinya tetapi ketika sampai di rumah mertuanya dengan membawa seekor anak
kambing (korban perdamaian)
Hakim-hakim
15:1
Beberapa waktu kemudian, dalam musim menuai gandum,
pergilah Simson mengunjungi isterinya, dengan membawa seekor anak kambing,
serta berkata: "Aku mau ke kamar mendapatkan isteriku." Tetapi ayah
perempuan itu tidak membiarkan dia masuk.
istrinya telah diberikan kepada orang
lain dan mertuanya menawarkan adik perempuan itu untuk menjadi istri Simson.
Inilah nikah orang Filistin di mana nikah itu tidak ada arti lagi, nikah tidak
ada lagi model Sorga. Akhirnya Simson tidak tahan dan mengumpulkan 300 serigala yang dijadikan
150 pasang dan dilepas ke ladang orang Filistin, inilah bentuk nikah dunia,
nikah yang bukan dari sorga yang akhirnya membinasakan mereka sendiri.
Hakim-hakim
15:4-5
4 Maka pergilah Simson, ditangkapnya
tiga ratus anjing hutan, diambilnya obor, diikatnya ekor dengan ekor dan
ditaruhnya sebuah obor di antara tiap-tiap dua ekor.
5 Kemudian dinyalakannyalah obor itu dan
dilepaskannya anjing-anjing hutan itu ke gandum yang belum dituai kepunyaan
orang Filistin, sehingga terbakarlah tumpukan-tumpukan gandum dan gandum yang
belum dituai dan kebun-kebun pohon zaitun.
3.
Angka
150 pada zaman Roh Kudus
Wahyu
9:5,10
5 Dan mereka diperkenankan bukan untuk membunuh
manusia, melainkan hanya untuk menyiksa mereka lima bulan lamanya, dan
siksaan itu seperti siksaan kalajengking, apabila ia menyengat manusia.
10 Dan ekor mereka sama seperti kalajengking dan ada
sengatnya, dan di dalam ekor mereka itu terdapat kuasa mereka untuk menyakiti
manusia, lima bulan lamanya.
5 bulan = 5 x 30 hari = 150 hari
Kita berada pada angka 150 yang akhir di
mana juga menunjuk bencana. Bagaimana supaya kita luput dari bencana itu? Kita
harus masuk dalam ibadah sesuai pola Sorga di mana mutu rohani yang ditekankan.
Anak Tuhan yang ibadahnya mengutamakan mutu dan model sorga tidak akan masuk
dalam siksaan ini.
Ketika Petrus diangkat
menjadi gembala dia diperkenalkan dengan nilai-nilai penggembalaan untuk
menekankan tentang mutu dan juga dia diberikan model penggembalaan yaitu
Tabernakel. Itu sebabnya ketika dia diangkat menjadi gembala didahului dengan
penangkapan ikan 153 ekor yaitu angka suasana Sorga.
Yohanes 21:11
Simon Petrus naik ke perahu lalu
menghela jala itu ke darat, penuh ikan-ikan besar: seratus lima puluh tiga ekor
banyaknya, dan sungguhpun sebanyak itu, jala itu tidak koyak.
153 adalah angka
Tabernakel.
100 = panjang
Tabernakel
50 = lebar Tabernakel
3 = tingkatan Tabernakel
Penggembalaan dengan
sistem ini kuat karena memberi penekanan pada mutu dan tidak mudah koyak. Bila
hanya sampai pada sistem penginjilan jala masih koyak dan ikan kembali ke
danau.
Lukas 5:6
Dan setelah
mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka
mulai koyak.
Artinya hidupnya
kembali pada warna-warni duniawi. Kalau berada penggembalaan sistem sorga dia
akan berada dalam ruang lingkup suasana sorga itu.
Ada pasang surut
dalam pelayanan Petrus tetapi akhirnya karena kemurahan Tuhan dia direkrut dan
ditetapkan oleh Tuhan dalam jabatan gembala. Ada kondisi yang mengganggu mutu
rohani mereka sehingga harus dibersihkan dari 120 orang yang digembalakan oleh
Petrus supaya mutu mereka menjadi jelas. Hal ini yang harus diperangi:
1.
Roh
Ketidaksetiaan
Mutu rohani seseorang bisa terlihat
kalau dia mau memerangi roh ketikdaksetiaan, artinya kehidupan itu ada dalam
pergumulan supaya dia kuat agar jangan roh tidak setia ini membuat dia tergusur
dari kumpulan anggota Tubuh Kristus. Orang yang memiliki kesetiaan memiliki
jaminan untuk menang menghadapi gereja palsu yaitu Babel sundal besar.
Wahyu
17:14
Mereka akan berperang melawan Anak
Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas
segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga
akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia."
Terpanggil = masuk suasana halaman
Tabernakel
Dipilih = masuk suasana ruangan suci, di
sana kita digembalakan dalam sistem 3 macam ibadah
Setia = masuk suasana ruangan maha suci
Setia ini hubungannya dengan nikah. Mari
kita tanamkan roh setia ini dengan pasangan kita. Memang ada pahit getir dalam
rumah tangga dan itulah warna warninya tetapi ketika kita berada dalam
penggembalaan semua akan teratasi.
Maleakhi
2:13-16
13 Dan inilah yang kedua yang kamu
lakukan: Kamu menutupi mezbah TUHAN dengan air mata, dengan tangisan dan
rintihan, oleh karena Ia tidak lagi berpaling kepada persembahan dan tidak
berkenan menerimanya dari tanganmu.
14 Dan kamu bertanya: "Oleh karena apa?"
Oleh sebab TUHAN telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang
kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri
seperjanjianmu.
15 Bukankah Allah yang Esa menjadikan mereka daging
dan roh? Dan apakah yang dikehendaki kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi
jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari
masa mudanya.
16 Sebab Aku membenci perceraian, firman TUHAN, Allah
Israel -- juga orang yang menutupi pakaiannya dengan kekerasan, firman TUHAN
semesta alam. Maka jagalah dirimu dan janganlah berkhianat!
Ternyata tidak setia ini diikuti dengan
pengkhianatan. Itu sebabnya roh tidak setia ini yang diperangi dalam diri 120
orang yang digembalakan oleh Petrus supaya mereka juga dibersihkan dari roh
Yudas yang adalah pengkhianat dan tidak setia pada gurunya (Yesus).
Kesetiaan itu ada yang terlihat dan ada
yang tidak terlihat. Yang tidak terlihat antara lain adalah apakah setia
terhadap jam-jam sembayang atau tidak.
2.
Roh
Ganjil
Murid Tuhan Yesus ada 12, Yudas mati
berarti tinggal 11. Inilah yang ganjil yang harus diisi kembali. Matias yang
dipilih untuk mengganti Yudas Iskariot untuk menggenapkan kembali menjadi 12.
Matias artinya kasih karunia.
Pengertian ganjil di sini bukan
pengertian angka yang ganjil tetapi menunjuk sesuatu yang ganjil yang ditemukan
di dalam gereja dan harus diperangi.
Angka 11 ini kita temukan dalam:
II
Korintus 12:20-21
20 Sebab aku kuatir, bahwa apabila aku
datang aku mendapati kamu tidak seperti yang kuinginkan dan kamu mendapati aku
tidak seperti yang kamu inginkan. Aku kuatir akan adanya (1)perselisihan,
(2)iri hati,(3) amarah, (4)kepentingan
diri sendiri, (5)fitnah, (6)bisik-bisikan,
(7)keangkuhan, dan (8)kerusuhan.
21 Aku kuatir, bahwa apabila aku datang lagi, Allahku
akan merendahkan aku di depan kamu, dan bahwa aku akan berdukacita terhadap
banyak orang yang di masa yang lampau berbuat dosa dan belum lagi bertobat dari
(9)kecemaran, (10)percabulan dan (11)ketidaksopanan
yang mereka lakukan.
Bahasa Paulus sampai 3 kali menyebutkan:
“aku
kuatir.. apabila aku datang”
menunjuk kedatangan rasul Paulus sekaligus bernubuat tentang kedatangan Tuhan
Yesus. Jangan sampai ketika Tuhan Yesus datang ditemukan kita tidak bermutu
karena hidup dalam 11 keganjilan yang berikut:
1)
Perselisihan
Dalam nikah
kita perselisihan ini pasti muncul tetapi jangan dikembangkan dan harus kita
gusur. Bagaimana cara menggusur? Caranya tidak rumit, lakukanlah Firman Tuhan
yaitu suami mengasihi istri dan istri tunduk pada suami.
Perselisihan
dalam bahasa aslinya adalah Oris yang
arti lainnya persaingan. Perselisihan ini kita usahakan untuk diredam dalam
segala lini kehidupan kita. Izinkan Tuhan yang akan memberi pertolongan kepada
kita. Jangan sampai keganjilan ini menjadi penghambat kita masuk dalam
pesekutuan Tubuh Kristus.
2)
Iri hati
Bahasa
aslinya Zelo artinya usaha untuk
menyaingi.
3)
Amarah
Bahasa
aslinya Pumohi artinya amarah yang
meledak-ledak dan ini sulit sekali dijinakkan.
Amsal 19:19
Orang yang
sangat cepat marah akan kena denda, karena jika engkau hendak menolongnya,
engkau hanya menambah marahnya.
4)
Kepentingan diri sendiri
Artinya mengerjakan
suatu pekerjaan dengan minta dibayar. Ini merusak pembangunan Tubuh Kristus.
Jangan sampai kita ada tuntutan imbalan dalam mengerjakan pekerjaan yang ada
hubungan dengan pekerjaan Tuhan. Tuhan akan memberikan imbalan tanpa kita
menuntut.
5)
Fitnah
Bahasa gerikanya
diabolos. Setan bahasa gerikanya juga
diabolos. Jadi orang yang suka
menfitnah sama dengan setan.
6)
Bisik-bisik
Sama dengan
insinuasi yaitu tuduhan teselubung.
7)
Keangkuhan
Ini kemegahan
yang sia-sia. Keangkuhan ini menghambat pengenalan seseorang terhadap kebenaran
Firman.
II Korintus 10:5
Kami mematahkan setiap siasat orang dan
merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang
pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada
Kristus,
8)
Kerusuhan
Gereja Tuhan
adalah tempat untuk bersekutu bukan tempat kegaduhan.
9)
Kecemaran
10)
Percabulan
11)
Ketidak sopanan
Allah telah mengkemas
waktu kepergian-Nya ke Sorga sampai Roh Kudus turun adalah 10 hari. Waktu 10
hari ini adalah waktu pembinaan terhadap 120 orang ini sehingga rohani mereka
bermutu dan dipersiapkan menerima turunnya Roh Kudus.
Ketika Roh Kudus
turun maka bukan hanya mutu tetapi diperlihatkan model ibadah.
Kisah Para Rasul 2:1-2
1 Ketika tiba
hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat.
2 Tiba-tiba
turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi
seluruh rumah, di mana mereka duduk;
Pencurahan Roh Kudus
dimulai dengan angin yang keras. Kalau menolak pekerjaan Firman dan Roh Kudus
yang begitu keras terhadap diri kita maka akan mengalami angin yang keras yaitu
hukuman.
Yeremia 4:12
melainkan
angin yang keras datang atas perintah-Ku. Sekarang Aku sendiri akan menjatuhkan
hukuman atas mereka."
Tuhan membangun
gereja-Nya dibarengi dengan angin yang keras. Tuhan akan menghukum dunia ini
juga dengan angin yang keras.
Yeremia 23:19-20
19 Lihatlah,
angin badai TUHAN, yakni kehangatan murka, telah keluar menyambar, -- angin
puting beliung -- dan turun menimpa kepala orang-orang fasik.
20 Murka TUHAN tidak akan surut, sampai
Ia telah melaksanakan dan mewujudkan apa yang dirancang-Nya dalam hati-Nya;
pada hari-hari yang terakhir kamu akan benar-benar mengerti hal itu.
Tuhan menampilkan
guruh mengguntur di depan bangsa Israel agar mereka memiliki rasa takut akan
Tuhan.
Keluaran 20:18-21
18 Seluruh
bangsa itu menyaksikan guruh mengguntur, kilat sabung-menyabung, sangkakala
berbunyi dan gunung berasap. Maka bangsa itu takut dan gemetar dan mereka
berdiri jauh-jauh.
19 Mereka
berkata kepada Musa: "Engkaulah berbicara dengan kami, maka kami akan
mendengarkan; tetapi janganlah Allah berbicara dengan kami, nanti kami
mati."
20 Tetapi
Musa berkata kepada bangsa itu: "Janganlah takut, sebab Allah telah datang
dengan maksud untuk mencoba kamu dan dengan maksud supaya takut akan Dia ada
padamu, agar kamu jangan berbuat dosa."
21 Adapun
bangsa itu berdiri jauh-jauh, tetapi Musa pergi mendekati embun yang kelam di
mana Allah ada.
Ketika Roh Kudus
turun di Yerusalem maka model ibadah mulai terbangun.
Kisah Para Rasul 2:36-38
36 Jadi
seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus,
yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus." (Terkena pintu gerbang Tabernakel)
37 Ketika
mereka mendengar hal itu hati mereka sangat terharu, lalu mereka bertanya
kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain: "Apakah yang harus kami perbuat,
saudara-saudara?"
38 Jawab Petrus kepada mereka:
"Bertobatlah (Menunjuk
Mezbah Korban Bakaran) dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu
dibaptis (Menunjuk Kolam
Basuhan) dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan
menerima karunia Roh Kudus (Menunjuk
Pintu Kemah).
Kolam basuhan yang
dibuat oleh Salomo bisa diisi air 3000bath tetapi hanya digunakan 2000 bath. Ketika
Yesus datang ke dunia ini, Ia melaksanakan hal ini yaitu dibaptis. Ketika
Gereja Tuhan dibangun mereka datang ke kolam basuhan dalam artian mereka mengalami
baptisan air. Angka 2000 menubuatkan 2000 tahun di mana kesempatan untuk kita
bertobat dan dibaptis. Angka 1000 itulah masa 1000 tahun damai dan di sana
tidak ada lagi baptisan air, tidak ada lagi pertobatan. Itu sebabnya dari
sekarang kita harus berubah dan menerima baptisan air sesuai model dari sorga.
Jangan mengikuti baptisan yang dibuat oleh manusia.
Kisah Para rasul 2:41-42
41
Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari
itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
42 Mereka bertekun dalam pengajaran
rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan
roti dan berdoa.
Setelah dibaptis mereka masuk dalam wilayah
penggembalaan lewat 3 macam ibadah pokok yang adalah bentuk ibadah dari Sorga
untuk menjaga mutu rohani supaya jangan sampai turun.
a)
Ibadah
Raya
b)
Ibadah
Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Kudus
c)
Ibadah
Penyembahan
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar