Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Amos 3:12-15
3:12 Beginilah firman TUHAN:
"Seperti seorang gembala melepaskan dari mulut singa dua tulang betis atau
potongan telinga, demikianlah orang Israel yang diam di Samaria akan dilepaskan
seperti sebagian dari katil dan seperti sepenggal dari kaki balai-balai."
3:13 "Dengarlah, dan peringatkanlah
kaum keturunan Yakub," demikianlah firman Tuhan ALLAH, Allah semesta alam,
3:14 "bahwa pada waktu Aku
menghukum Israel karena perbuatan-perbuatannya yang jahat, Aku akan melakukan
hukuman kepada mezbah-mezbah Betel, sehingga tanduk-tanduk mezbah itu
dipatahkan dan jatuh ke tanah.
3:15 Aku akan merobohkan balai musim
dingin beserta balai musim panas; hancurlah rumah-rumah gading, dan habislah
rumah-rumah gedang," demikianlah firman TUHAN.
Ini
ancaman Tuhan karena penampilan Israel yaitu 10 suku yang ada dalam kerajaan di
utara benar-benar telah putus hubungan dengan Tuhan. Hubungannya sudah hancur
sebab dikatakan mezbah itu dihukum sehingga tanduk mezbah dipatahkan dan jatuh
ke tanah. Hubungan ibadah Israel dengan Tuhan tidak bisa lepas dengan mezbah
apalagi peran tanduk yang ada pada mezbah.
Mazmur 118:27
118:27 TUHANlah Allah, Dia menerangi
kita. Ikatkanlah korban hari raya itu dengan tali, pada tanduk-tanduk mezbah.
Kalau
tanduk-tanduk mezbah itu dipatahkan dan jatuh ke tanah di mana lagi mereka akan
mengikat hewan korban penghapus dosa dan korban penebus salah yang akan
dipersembahkan di mezbah. Jadi benar-benar mereka beribadah kepada Tuhan tetapi
sesungguhnya hubungan batin/moril dengan Tuhan sama sekali tidak ada. Di
hadapan Tuhan ini suatu kejahatan. Apa yang terjadi pada Israel ini menjadi
pelajaran bagi kita yang hidup di akhir zaman.
Roma 15:4
15:4 Sebab segala sesuatu yang ditulis
dahulu, telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh
berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci.
Apalah
artinya kita beribadah dan melayani tetapi sebenarnya tidak ada hubungan kontak
batin lagi dengan Tuhan. Tanduk mezbah sudah patah berarti kuasa kebangkitan
Kristus yang membuka peluang untuk memiliki hubungan dengan Tuhan tidak ada
lagi. Ini berarti bencana bagi kehidupan yang seperti itu. Dan selanjutnya akan
terjadi hal-hal secara beruntun seperti yang pernah di alami oleh bangsa
Israel. Ini tentu nasihat Tuhan kepada kita bersama agar tidak mengalami
hal-hal ini.
1.
Dua tulang betis di mulut singa
Mulai dari pendirian kita
terhadap Firman pengajaran dirampas oleh iblis. Kemudian pendirian kita
terhadap Firman nubuatan juga dirampas oleh iblis. Kalau dua hal ini sudah di tangan
iblis, yaitu pendirian akan Firman pengajaran dan Firman Nubuatan yang akan
menghentar kita untuk jumpa dengan Bintang Fajar, berarti gagallah kehidupan
itu untuk bertemu dengan Bintang Fajar yaitu Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga.
Dikatakan dua tulang betis di
mulut singa. Ini dua kaki yang menopang tubuh. Gereja Tuhan dibangun di atas
dasar Firman pengajaran dan Firman nubuatan bagaikan dua kaki yang menopang
tubuh.
Efesus
2:19
2:19
Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga
dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
Tentu dalam kerajaan Allah segala
kebutuhan warganya adalah tanggung jawab Rajanya. Dalam lingkup keluarga tentu
ada perhatian Bapa untuk memenuhi kebutuhan istri dan anak. Itulah sikap peduli
dari Bapa di Sorga. Kebutuhan kita adalah Firman pengajaran dan Firman
nubuatan. Raja di atas segala raja tahu persis apa yang menjadi kebutuhan
rakyatNya, tentu tidak akan membiarkan rakyatNya mati kelaparan.
Efesus
2:19 (Terjemahan lama)
2:19
Oleh yang demikian bukan lagi kamu menjadi orang asing dan penumpang, melainkan
kamu anak negeri sama dengan orang suci dan orang seisi rumah Allah,
Sebagai warga kita diatur oleh
undang-undang kerajaan itulah Firman pengajaran atau kaki yang pertama dan
Firman nubuatan atau kaki yang kedua.
Efesus
2:20
2:20
dibangunkan di atas alas segala rasul dan nabi-nabi, maka batu penjurunya
itulah Kristus Yesus sendiri.
Di dalam keluarga Allah ada
tersirat rahasia Allah yang besar yakni Tuhan ingin mendapatkan seorang
Mempelai dari keluargaNya. Seperti yang dikatakan Abraham kepada Eliezer untuk
mencari istri bagi Ishak dari tengah-tengah keluarganya.
Kejadian
24:4
24:4
Tetapi engkau harus pergi ke negeriku dan kepada sanak saudaraku untuk
mengambil seorang isteri bagi Ishak, anakku."
Kalau dibangun berarti ada
proses, berarti ada perubahan. Kalau kita merasa dibangun oleh Tuhan sebagai
warga kerajaan Allah, sebagai keluarga Allah, maka pasti akan ada perubahan
yang lebih indah, bukannya lebih jahat. Itu bukti kita sedang dibangun. Dapat
diketahui seseorang yang sedang dibangun menuju pada hal yang lebih indah
sesuai selera Tuhan yaitu penampilannya dari hari ke hari berubah di hadapan
Tuhan karena yang membangun adalah Tuhan.
Dikatakan di Betel ada mezbah,
ada ibadah tetapi sebenarnya sudah kontras dengan Tuhan. Jadi mezbah mereka
tidak ada kaitan lagi dengan Tuhan. Mengapa? Sebab tanduk mezbah yang menunjuk
kuasa kebangkitan sudah jatuh ke tanah. Kalau tanduk mezbah sudah jatuh maka
tidak ada lagi tempat mengikat korban, artinya ibadah mereka tidak ada hubungan
lagi dengan korban Kristus. Kalau beribadah tetapi tidak merasakan apa-apa lagi,
tidak merasa gebrakkan Firman untuk mendobrak apa yang kurang bagus dalam kita,
maka itu berarti sudah di ambang bencana.
Gereja Tuhan dibangun di atas
dasar para rasul yaitu Firman pengajaran dan para nabi yaitu Firman nubuatan.
Jadi gereja Tuhan membutuhkan keduanya ini sebagai kaki dan keduanya mempunyai
arah yang sama, tidak berjalan sendiri-sendiri. Kita membutuhkan keduanya untuk
menghentar kita berjumpa dengan bintang Fajar, itulah Tuhan Yesus sebagai
Mempelai Laki-laki Sorga.
Hosea
6:3
6:3
Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti
muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan
pada akhir musim yang mengairi bumi."
Berusaha
sungguh-sungguh dalam bahasa aslinya adalah Zeloo yang artinya memiliki minat yang
membara untuk mencapainya (bersungguh-sungguh hati).
Ini tujuan Firman pengajaran
yaitu mengarahkan langkah kita untuk menapaki satu perjalanan yang membawa kita
bersua dengan Bintang Fajar. Hamba Tuhan harus mengerti apa sasaran pemberitaan
Firman. Jangan menyampaikan Firman hanya sebagai pengisi ibadah dan tidak jelas
arahnya. Kasian jemaat yang dilayani oleh hamba Tuhan yang seperti itu.
Kalau hamba Tuhan yang
menyampaikan Firman mengerti sasarannya maka pertanyaannya untuk sidang jemaat
yang mendengarkan apakah ada tanggapan atau tidak. Inilah yang kita butuh yaitu
hamba Tuhan yang memiliki mata yang jernih melihat arah yang jelas yang
dinyatakan lewat pembukaan rahasia Firman. Ke mana kita menapaki perjalanan hidup
di dunia akhir zaman ini? Kita harus menanggapi serius lawatan Tuhan.
Kalau betis yang satu ini
dirampas oleh iblis berarti tidak memiliki pengertian lagi akan Firman
pengajaran sehingga merasa semua pengajaran sama saja.
Kaki yang kedua adalah Firman
nubuatan.
II
Petrus 1:19
1:19
Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh
para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti
memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar
menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu.
Tujuannya sama dengan Firman
pengajaran yaitu menghentar kita untuk bersua dengan Bintang Timur yaitu Tuhan
Yesus.
Wahyu
22:16
22:16
"Aku, Yesus, telah mengutus malaikat-Ku untuk memberi kesaksian tentang
semuanya ini kepadamu bagi jemaat-jemaat. Aku adalah tunas, yaitu keturunan
Daud, bintang timur yang gilang-gemilang."
Wahyu
22:16 (Terjemahan Lama)
22:16
"Aku ini Yesus sudah menyuruhkan malaekat-Ku hendak menyaksikan segala
perkara ini kepadamu bagi segala sidang jemaat, Akulah Akar dan Benih Daud,
dan Bintang fajar yang gilang-gemilang itu."
Dikatakan akar Daud, ini menunjuk
ke-Ilahian Tuhan Yesus yang adalah Mempelai Laki-laki Sorga.
Firman nubuatan ini langsung
menunjuk ke depan dan Firman pengajaran yang akan membawa kita untuk mencapai
apa yang di depan itu. Keduanya ini diibaratkan air dan juga diibaratkan roti
berarti ini adalah makanan yang Allah berikan kepada gerejaNya yang tadinya
orang asing namun sudah menjadi warga dan keluarga Allah sebab Tuhan tidak mau
warga dan keluarganya kelaparan.
Dalam
Amos pasal 3 kita melihat iblis berhasil sehingga terjadi bencana secara
beruntun. Kalau dua betis sudah di mulut iblis maka akan berhasillah iblis untuk
menghancurkan secara beruntun.
2. Telinga
Artinya
penyucian terhenti. Karena lewat telinga yang mendengar Firman kita disucikan.
Kalau telinga sudah di mulut singa maka penyucian pasti terhenti. Sekalipun
menyanyi gegap gempita tetapi kalau penyucian tidak jalan lagi maka Tuhan pasti
muak.
Amos 5:21-23
5:21
"Aku membenci, Aku menghinakan perayaanmu dan Aku tidak senang kepada
perkumpulan rayamu.
5:22
Sungguh, apabila kamu mempersembahkan kepada-Ku korban-korban bakaran dan
korban-korban sajianmu, Aku tidak suka, dan korban keselamatanmu berupa ternak
yang tambun, Aku tidak mau pandang.
5:23
Jauhkanlah dari pada-Ku keramaian nyanyian-nyanyianmu, lagu gambusmu tidak mau
Aku dengar.
Bila
seperti ini baru Tuhan berkenan.
Amos 5:24
5:24
Tetapi biarlah keadilan bergulung-gulung seperti air dan kebenaran seperti
sungai yang selalu mengalir."
Kalau
seperti ayat di atas berarti penyucian berjalan, terlebih lagi untuk kami hamba
Tuhan. Biarlah kita saling menasihati menjelang hari Tuhan yang semakin dekat.
Ibrani 10:25
10:25
Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan
semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
Kita
sendiri yang merasa apakah masih berjalan penyucian dalam diri kita. Apakah
masih ada terasa sentuhan-sentuhan Firman dalam hati sanubari kita ketika
mendengar Firman atau ketika jiwa kita merindu untuk makan Firman tetapi malah diredam
oleh daging kita? Jiwa makanannya adalah Firman dan roh makanannya adalah
penyembahan.
3. Tempat
tidur
Kalau
penyucian terhenti maka korban berikutnya adalah tempat tidur yang berbicara nikah
(persekutuan). Kalau nikah kita tergoncang maka periksa telinga kita, bagaimana
kita mendengar Firman, berarti tidak dengar-dengaran terhadap Firman Tuhan. Priksa
juga bagaimana pengertian terhadap Firman pengajaran dan Firman nubuatan.
Sebab
Lukas 8:18a
8:18 Karena itu, perhatikanlah
cara kamu mendengar.
Alkitab
mengatakan roh balas membalas itu ada dalam nikah. Padahal tidak boleh terjadi
seperti itu.
4. Balai-balai
Kalau
tempat tidur (nikah) sudah berhasil dikuasai maka otomatis balai-balai (tempat
yang menyenangkan) akan hancur selama-lamanya, artinya tidak ada lagi
keceriaan. Memalukan kalau hamba Tuhan selalu geger dalam rumah tangga.
Balai-balai
ini mengarah pada Eden. Balai-balai itu bersuasana kesukaan. Eden artinya
kesukaan.
Yesaya 51:1
51:1
Dengarkanlah Aku, hai kamu yang mengejar apa yang benar, hai kamu yang mencari
TUHAN! Pandanglah gunung batu yang dari padanya kamu terpahat, dan kepada
lobang penggalian batu yang dari padanya kamu tergali.
Solusinya
Tuhan kembali mengarahkan kita untuk memandang gunung batu tempat kita terpahat
artinya pandang Salib Kristus Yesus. Selanjutnya meningkat memandang Abraham
dan Sara artinya memandang persekutuan nikah.
Yesaya 51:2-3
51:2
Pandanglah Abraham, bapa leluhurmu, dan Sara yang melahirkan kamu; ketika
Abraham seorang diri, Aku memanggil dia, lalu Aku memberkati dan memperbanyak
dia.
51:3
Sebab TUHAN menghibur Sion, menghibur segala reruntuhannya; Ia membuat padang
gurunnya seperti taman Eden dan padang belantaranya seperti taman TUHAN. Di
situ terdapat kegirangan dan sukacita, nyanyian syukur dan lagu yang nyaring.
Tidak
sulit kalau kita mau kembali pada balai-balai, mau kembali pada suasana
kegirangan dan sukacita yaitu lihatlah korban Kristus, belajar taat.
Sebetulnya kelimpahan kasih sayang Tuhan
kepada kita dalam pencurahan berkat FirmanNya tidak dapat lagi kita pungkiri. Tinggal
bagaimana kita yang melaksanakan. Semua telah Tuhan beri, tidak ada yang
tertutup bagi kita bersama. Itu yang Tuhan lakukan bagi kita.
Tuhan tidak tega melihat kita hancur. Itu
sebabnya Tuhan izinkan kita mendengar Firman, Tuhan selalu melawati dalam
ibadah. Tuhan tidak mau ibadah kita tidak terkait dengan Dia dan hanya
melakukan seperti ibadah yang lazim. Tuhan mau kita mengikat korban di tanduk
mezbah berarti yang beribadah ada hubungan dengan Tuhan sehingga bisa merasakan
getaran-getaran kasihNya. Ketika datang di mezbah korban bakaran kita mendengar
letupan-letupan daging dan tulang yang sedang terbakar. Ketika kerohanian kita
masih berada dalam suasana halaman memang dapat dimengerti masih ada
goncangan-goncangan karena daging kita sedang dibakar dan masih ada reaksi. Tetapi
jangan kita hanya tinggal pada mezbah korban bakaran, langsungkan pada ruangan
suci. Di sana ada mezbah dupa emas. Pada mezbah dupa emas tidak ada lagi
letupan-letupan, suara yang keluar halus yaitu dupa yang terbakar.
Mari kita mohon pertolongan dari Tuhan
supaya jangan kita ditanggapi oleh Tuhan “kamu jahat”. Kita tidak mau disebut oleh
Tuhan “jahat”. Biarlah Tuhan mengatakan kepada kita “Engkau kekasihKu dan Aku
kekasihmu”.
Tuhan memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar