Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus.
Imamat 13:1-7
13:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau
bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia
harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara
anak-anaknya, imam-imam itu.
13:3 Imam haruslah memeriksa penyakit pada kulit itu, dan kalau bulu di
tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan
lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu,
haruslah ia menyatakan orang itu najis.
13:4 Tetapi jikalau yang ada pada kulitnya itu hanya panau putih dan tidak
kelihatan lebih dalam dari kulit, dan bulunya tidak berubah menjadi putih, imam
harus mengurung orang itu tujuh hari lamanya.
13:5 Pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia; bila menurut
penglihatannya penyakit itu masih tetap dan tidak meluas pada kulit, imam harus
mengurung dia tujuh hari lagi untuk kedua kalinya.
13:6 Kemudian pada hari yang ketujuh haruslah imam memeriksa dia untuk
kedua kalinya; bila penyakit itu menjadi pudar dan tidak meluas pada kulit,
imam harus menyatakan dia tahir; itu hanya bintil-bintil. Orang itu harus
mencuci pakaiannya dan ia menjadi tahir.
13:7 Tetapi jikalau bintil-bintil itu memang meluas pada kulit, sesudah ia
minta diperiksa oleh imam untuk dinyatakan tahir, haruslah ia minta diperiksa
untuk kedua kalinya.
Pada pasal 12
kita sudah mengikuti bila ibu itu melahirkan anak laki-laki maka ibu itu cemar
kain selama 40 hari dan kalau melahirkan anak perempuan maka ibu itu cemar kain
selama 80 hari. Walaupun jumlah hari untuk anak laki-laki dan anak perempuan
berbeda tetapi penanganannya sama, tidak berbeda.
Pasal 13 ini
kembali kita diperhadapkan bagaimana seseorang untuk dideteksi atau dipantau,
dalam bahasa kasarnya ada roh kecurigaan bahwa orang itu ada gejala untuk
mengidap penyakit kusta. Memang penyakit kusta itu masa inkubasinya cukup lama.
Sejak kuman masuk dalam tubuh seseorang sampai nampak di permukaan itu
membutuhkan waktu 8 tahun. Itu kusta dalam pengertian sesungguhnya (jasmani). Jadi begitu kuman masuk tidak langsung
terlihat sakit seperti disentri yang hanya 7 hari, atau kolera yang hanya
menghitung jam. Penyakit kusta ini penyakit yang penuh tipuan. 8 tahun dia
seperti tidak ada apa-apa padahal sudah ada apa-apanya.
Untuk
mendeteksi ini adalah resiko berat bagi hamba Tuhan karena dia harus ada roh
kecurigaan. Kecurigaan di sini adalah yang positif, bukan kecurigaan yang negatif
sebab itu tidak baik.
Dari yang
dicurigai kena kusta itu dia tidak meminta tetapi yang menganjurkan adalah yang
mencurigai. Tetapi pada ayat 7 setelah dia tahu itu penyakit yang berbahaya
maka dia sendiri yang minta untuk diperiksa.
Jikalau seseorang itu memahami bahayanya penyakit
empat huruf yaitu dosa maka dia tidak akan bereaksi atau marah kalau diraba
oleh hamba Tuhan. Entah dia hamba Tuhan yang diraba oleh hamba Tuhan yang satu
karena ada kecurigaan, hamba Tuhan yang diraba itu tidak boleh marah. Berarti
kecurigaan itu bernuansa ingin menolong karena mengasihi orang yang dicurigai
itu. Namun ini tidak mudah, orang yang dicurigai bisa berbalik mengamuk atau
marah dengan berbagai sikap yang dia ekspresikan melawan orang yang meraba atau
mencurigai dia.
Imamat 13:1-2
13:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau
bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia
harus dibawa kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara
anak-anaknya, imam-imam itu.
Orang itu
diseret untuk diperiksan. Untuk diberitahu itu tidak mudah sebab dikatakan ada
bengkak. Kalau bengkak berarti itu sudah menonjol.
I Timotius 5:24
5:24 Dosa beberapa orang mencolok, seakan-akan mendahului mereka ke
pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian.
Masakan
saudara melihat ada bengkak atau mencolok dan dibiarkan. Itu perlu segera ditangani sebab akan menyeret orang itu ke pengadilan. Kalau tidak
cepat ditangani dan orang itu sampai di pengadilan maka tidak ada ampun. Kalau
mau ditangani kemudian orang itu tidak mau berarti dia membiarkan dirinya ke
pengadilan.
Yang satu
sudah nampak jelas, yang kedua tidak nampak. Ini perlu ketelitian dari seorang
pelayan agar baik yang sudah nampak ataupun yang belum nampak, supaya kedua-duannya
segera ditolong. Ketika ada uluran tangan untuk menolong, di sini beresiko
tinggi sebab sipenolong belum tentu diterima dengan baik.
Saya sebagai
hamba Tuhan punya banyak pengalaman kalau mau memberitahu orang itu supaya
jangan diseret ke pengadilan, orang itu malah mengamuk. Jadi tidak enak dan
tidak mudah kalau memberi tahu bahwa ada dosa. Mungkin dia menyatakan ada
bengkak atau tidak ada bengkak namun sudah terlihat ada panau dan bulunya sudah
menjadi putih.
Jemaat Tuhan,
saya sebagai hamba Tuhan tidak harus ketakutan melihat hal seperti itu, kalau
melihat orang itu mengamuk, saya tidak boleh ketakutan dan harus berani berbicara. Saya harus berbicara terus menerus. Bagi Tuhan yang utama fungsi dari hamba
Tuhan adalah bersuara,
jadi harus berani bicara.
Ada empat
tempat kusta.
1.
Imamat 13:2-7 di kulit
2.
Imamat 13:42 di kepala
3.
Imamat 13:47 di pakaian
4.
Imamat 14:34 di
rumah
Penyebab-penyebab
kusta juga ada empat. Apakah mudah untuk meraba, untuk memantau, untuk
mendeteksi bahwa seseorang itu kena kusta? Tidak mudah! Karena orang itu bisa
mengambil sikap perlawanan terhadap hamba Tuhan yang dipercaya Tuhan untuk
menangani masalah ini. Berarti hamba Tuhan itu perpanjangan tangan Tuhan.
Dengan kata lain Tuhan yang menangani tetapi dengan perpanjangan tangan agar
umat Tuhan dan hamba Tuhan jangan ada dalam keadaan yang disebut kusta.
Kalau ini
dipahami sebenarnya kalau dia melihat bahwa tangan Tuhan yang datang meraba
dibalik hamba Tuhan itu Siapa yang mengutus dia, maka orang itu tidak akan
mengamuk, berarti Tuhan mengasihi dia. Tetapi kenyataannya seringkali orang itu
hanya melihat tangan manusia. Seperti Naaman berkata dia mengira tangan nabi
akan meraba kustanya. Naaman mau diraba oleh hamba Tuhan tetapi sekarang ini
banyak pendeta dan orang Kristen yang tidak mau diraba oleh Tuhan melalui
hamba Tuhan yang dipakai oleh Tuhan.
Puncak
rencana Allah adalah untuk membawa gereja menjadi Mempelai Wanita dengan Tuhan
Yesus Mempelai Pria Sorga. Untuk mendorong gereja Tuhan menjadi Mempelai Wanita
maka itu tidak bisa lepas dari pembukaan rahasia Firman. Tanpa pembukaan
rahasia Firman Allah di dalam sidang jemaat maka sidang jemaat itu akan tipis
harapan atau tanpa harapan untuk masuk dalam kesempurnaan. Sidang jemaat atau
gereja Tuhan dalam persekutuan manapun, kalau tanpa pembukaan rahasia Firman
Allah tidak ada harapan untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Itu
sebabnya jangan kita kecilkan pembukaan rahasia Firman Allah. Kalau Tuhan
ungkapkan isi hatiNya berarti membukakan rahasia FirmanNya jangan kita kecilkan
karena itu yang akan mendorong kita untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus
yang sempurna.
Orang lain
boleh cuek tetapi kehidupan itu sudah dapat dipastikan kalau dia hidup dan umur
panjang maka tinggal menunggu disembelih oleh isis (antikris). Kita seringkali sudah diingatkan tetapi
tidak ada ketakutan, rasa ketakutan itu jauh. Kalau ada rasa ketakutan dia
pasti mengasihi Tuhan.
Kalau mendapat
pelayanan pembukaan rahasia Firman berarti kita mendapat perlindungan. Namun
hamba Tuhan yang dipercaya oleh Tuhan untuk menyampaikan rahasia Firman Allah
ini tidak akan disambut
dengan gegap gempita. Nasib hamba Tuhan yang sejati selalu tidak disukai, alias
dibenci. Tetapi justru kepadanya dipercayakan pembukaan rahasia Firman Allah.
Dia tidak dapat piagam tetapi itulah nasib hamba Tuhan yang harus kita pahami
sebagai hamba Tuhan. Kalau ada penolakan jangan kita kaget sebab itu bukti
hamba Tuhan yang sejati.
Yeremia ini
seorang keturunan imam dan dia juga seorang nabi. Jadi dia bisa meraba atau
mencurigai seseorang kalau dia kena kusta.
Yeremia 20:1
20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah
TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.
Pasyhur bin Imer ini
adalah imam kepala dalam Bait Allah, seharusnya dia yang menangani persoalan
kusta tetapi malah dia yang kena kusta. Hamba Tuhan (Yeremia) yang sejati ini dipukul oleh imam kepala dalam Bait Allah. Tidak mudah untuk
menyatakan dosa seseorang apalagi kalau yang ditegur itu sesama pelayan Tuhan.
Yeremia 20:2-3
20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang
Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN.
20:3 Tetapi ketika Pasyhur keesokan harinya mengeluarkan Yeremia dari
pasungan itu, berkatalah Yeremia kepadanya: "TUHAN akan menyebut namamu
bukan Pasyhur, melainkan Kegentaran-dari-segala-jurusan.
Yeremia ini
seorang nabi dan dia juga imam, dia tidak gentar!
Yeremia 20:4,6
20:4 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan membuat engkau
menjadi kegentaran bagimu sendiri dan bagi semua sahabatmu; mereka akan rebah
mati oleh pedang musuhnya di depan matamu sendiri. Dan seluruh Yehuda akan
Kuserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan mengangkut mereka ke dalam
pembuangan ke Babel dan memukul mati mereka dengan pedang.
20:6 Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu,
kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana
dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya
engkau telah bernubuat palsu."
Kalau dikubur
di Babel berarti permanent persekutuannya dengan Babel. Imam atau pelayan Tuhan
yang menolak kalau ditegur dosanya, dia akan permanent dengan roh Babel. Hamba Tuhan tidak boleh gentar menyampaikan
hal ini, tetapi kita juga harus rela kalau dikoreksi.
Setelah
diperiksa dan dikurung 1 minggu lalu diperiksa lagi dan dikurung 1 minggu,
berarti sudah dua minggu, maka sesudah itu dia sendiri yang minta diperiksa.
Berarti dia tahu berbahaya penyakit kusta itu, dia paham kalau dosa itu
berbahaya. Kalau diketahui ada penyakit kusta sebenarnya ada formulanya. Tidak
akan dibiarkan tetapi akan ditangani. Kalau kita tahu dosa itu berbahaya dan
mau ditangani maka kita yang akan meminta untuk ditunjukkan dosa apa, baik
yang nyata maupun yang belum nyata.
Hamba Tuhan
tidak sama dengan jemaat. Hamba Tuhan, apalagi seorang gembala dikaruniakan
Tuhan roh menimbang segala
roh. Kalau karunia ini ada
berarti jemaat ditangani oleh Tuhan. Ini yang perlu saya katakan dalam nama
Tuhan Yesus Kristus.
Yeremia ini
imam yang sejati, nabi yang sejati. Dia berhadapan dengan imam yang hanya
bangga dengan kedudukan tetapi tidak serius dengan tahbisan dari Sorga. Dia
hanya bangga dengan kedudukan sebagai kepala imam di rumah Tuhan. Karena
kebanggaannya akan kedudukannya inilah dia berani memasung hamba Tuhan yang berbicara terus terang.
Yeremia 20:1
20:1 Pasyhur bin Imer, imam yang pada waktu itu menjabat kepala di rumah
TUHAN, mendengar Yeremia menubuatkan perkataan-perkataan itu.
20:2 Lalu Pasyhur memukul nabi Yeremia dan memasungkan dia di pintu gerbang
Benyamin yang ada di atas rumah TUHAN.
Hamba Tuhan
sejati, imam yang sejati ini dipukul. Padahal dia punya tahbisan yang benar,
dia serius dengan Tuhan, dia tidak bermain-main sehingga berani berbicara bahwa
Pasyhur salah.
Yeremia 20:3-4,6
20:3 Tetapi ketika Pasyhur keesokan harinya mengeluarkan Yeremia dari
pasungan itu, berkatalah Yeremia kepadanya: "TUHAN akan menyebut namamu
bukan Pasyhur, melainkan Kegentaran-dari-segala-jurusan.
20:4 Sebab beginilah firman TUHAN: Sesungguhnya, Aku akan membuat engkau
menjadi kegentaran bagimu sendiri dan bagi semua sahabatmu; mereka akan rebah
mati oleh pedang musuhnya di depan matamu sendiri. Dan seluruh Yehuda akan
Kuserahkan ke dalam tangan raja Babel yang akan mengangkut mereka ke dalam
pembuangan ke Babel dan memukul mati mereka dengan pedang.
20:6 Mengenai engkau, hai Pasyhur, dan semua orang yang diam di rumahmu,
kamu akan diangkut tertawan; engkau akan sampai ke Babel dan akan mati di sana
dan akan dikuburkan di sana: engkau ini dengan semua sahabatmu yang kepadanya
engkau telah bernubuat palsu."
Jadi kalau
tidak mau diraba, tidak mau diberitahu bahwa sudah bengkak, sudah ada panau,
bulu yang tumbuh di situ sudah berubah menjadi putih berarti sudah ada kusta,
dan orang yang diberi tahu itu mengamuk berarti dia akan permanent dengan dosa Babel. Jangan kita mengentengkan pembukaan
firman Tuhan. Itu adalah lawatan Tuhan kepada kita. Karena Tuhan sayang kepada
kita sehingga kita dilayani lewat perpanjangan tangan Tuhan (gembala) yang ada di dalam sidang jemaat. Kalau kita
ditangani biarlah kita terima dengan rendah hati, tidak usah ada arus balik
melawan. Jangan kita bersikap seakan-akan kita lebih tau dari
gembala.
Contoh lain nabi yang sejati.
I Raja-raja 22:7-8
22:7 Tetapi Yosafat bertanya: "Tidak adakah lagi di sini seorang nabi
TUHAN, supaya dengan perantaraannya kita dapat meminta petunjuk?"
22:8 Jawab raja Israel kepada Yosafat: "Masih ada seorang lagi yang
dengan perantaraannya dapat diminta petunjuk TUHAN. Tetapi aku membenci dia,
sebab tidak pernah ia menubuatkan yang baik tentang aku, melainkan malapetaka.
Orang itu ialah Mikha bin Yimla." Kata Yosafat: "Janganlah raja
berkata demikian."
Jadi pelayan
Tuhan yang sejati tidak mendapatkan tepukan tangan, tidak mendapatkan sambutan
yang meriah. Itu adalah hamba Tuhan yang sejati. Kalau sekarang ini tepukan
tangan itu yang lebih banyak dalam gereja. Kecurigaan yang paling berbahaya
jangan-jangan pendeta itu anak buah Izebel, anak buah Ahab.
I Raja-raja 22:14
22:14 Tetapi Mikha menjawab: "Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya, apa
yang akan difirmankan TUHAN kepadaku, itulah yang akan kukatakan."
Kalau melihat
ayat 14 ini, keberanian Mikha bicara dengan bahasa ini taruhannya adalah nyawa
sebab dia berhadapan dengan orang nomor 1 di Israel yaitu Ahab. Apalagi memang
Ahab membenci Mikha. Jadi hamba Tuhan ini tidak takut dalam menyampaikan Firman
sekalipun taruhannya nyawa. Hamba-hamba Tuhan kira-kira berani kalau tahu
menyampaikan Firman ini taruhan nyawa, masih beranikah menyampaikan?
I Raja-raja 22:28
22:28 Tetapi jawab Mikha: "Jika benar-benar engkau pulang dengan
selamat, tentulah TUHAN tidak berfirman dengan perantaraanku!" Lalu
disambungnya: "Dengarlah, hai bangsa-bangsa sekalian!"
Raja
dipermalukan di muka rakyat. Hal-hal seperti ini, prinsip seperti ini langkah
kita temukan di dalam pelayanan. Mengapa tidak berani? Sebab takut belanganya
terbalik, takut piringnya terbalik.
Banyak
pelayan Tuhan yang memang dipercaya Tuhan dan dia berani berbicara kemudian
ditolak. Jangankah hamba Tuhan, Tuhan Yesus saja ditolak. Kenapa pada
kedatangan Tuhan Yesus pertama kali Dia ditolak? Sebab kedatangan Yesus yang
ditunggu-tunggu oleh orang Yahudi adalah untuk membebaskan mereka dari penjajahan
Romawi dan untuk memakmurkan mereka secara jasmani.
Kalau
pandangan ini ada pada seseorang, konsepnya hanya pada persoalan yang lahiriah,
makanya tidak heran kalau dia menolak kebenaran. Sebab dia berpikir Tuhan Yesus
datang itu hanya untuk membebaskannya secara jasmani. Dia tidak melihat bahwa
Tuhan Yesus datang untuk membebaskan dia dari belenggu dosa. Kalau dibebaskan
dari penjajahan jasmani maka otomatis akan bangkit ekonomi, dia akan makmur.
Kalau konsep
ini ada pada anak Tuhan ada pendeta yaitu melayani Tuhan Yesus hanya untuk kemakmuran jasmani,
maka tidak heran kalau satu saat dia menolak Tuhan Yesus. Kenapa banyak hamba
Tuhan sadar atau tidak sadar memadamkan cahaya kebenaran Firman pengajaran? Sebab tujuannya dalam
pelayanan dan ibadah adalah persoalan ekonomi. Ini yang tidak boleh kita
lakukan.
Kita harus
belajar pada sejarah. Contoh konkrit saja: semua orang tahu pada perang dunia
pertama membuat manusia
menderita, mereka sengsara dan banyak nyawa melayang sia-sia. Tetapi masyarakat
dunia tidak mau belajar pada perang dunia pertama dan malah muncul perang dunia
yang kedua. Sekarang ini mau muncul perang dunia yang ketiga.
Kami sebagai
hamba Tuhan harus berani mengulurkan tangan meraba orang. “Dosamu menyeret
engkau pada pengadilan”, yang ini belum terlalu nampak. Orang yang belum
terlalu nampak itu harus diberitahu sekalipun dia membantah “tidak ada”.
Resikonya tinggi kalau hamba Tuhan seperti ini, ini yang berat.
I Timotius 5:24
5:24 Dosa beberapa orang mencolok, seakan-akan mendahului mereka ke
pengadilan, tetapi dosa beberapa orang lagi baru menjadi nyata kemudian.
Yang tidak
nampak ini yang lebih berat.
Yang satu sudah ada di atas permukaan, sudah nampak, tidak bisa dia sangkali
lagi. Tetapi yang belum nampak itu bisa menyangkal, bisa berkamuflase.
Sekalipun imam sudah mengatakan “ada” dia bisa tetap berkata “tidak”. Ini yang
berbahaya, saya sebagai hamba Tuhan juga harus mewaspadai hal ini.
Ada 4 tempat
munculnya kusta dan 4 penyebab kusta yang ada dalam Alkitab. Kita akan melihat
yang pertama.
Bilangan 12:1-2
12:1 Miryam serta Harun mengatai Musa berkenaan dengan perempuan Kush yang
diambilnya, sebab memang ia telah mengambil seorang perempuan Kush.
12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa
saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan
kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
Jadi Miryam
langsung di depan dan Harun di belakang. Mereka ini kakak beradik yang berasal
dari satu kandung yaitu kandungan Yokhebed dan berasal dari benih yang sama yaitu
benih Amram. Seharusnya pantas kalau mereka ini rukun sebab berasal dari benih
yang sama, dari kandungan yang sama. Di sini 2 bersaudara menyalahkan saudara yang
satu, adik mereka. Tetapi kenapa
pada Bilangan pasal 12 di mana pasal ini diapit oleh pasal 11 di mana Tuhan
mendengarkan orang Israel bersungut-sungut hanya persoalan daging, mereka malah
bertengkar. Orang Israel bersungut-sungut hanya persoalan daging dan Tuhan melantik
70 orang tua-tua.
Sebenarnya
kalau disebutkan hamba Tuhan bertengkar itu kurang pas. Mereka memaki-maki
orang yang dilantik oleh Tuhan menjadi gembala Israel. Mereka kakak beradik
tetapi yang dilantik oleh Tuhan menjadi gembala Israel adalah Musa.
Kakak-kakaknya ini tidak mau tahu persoalan ini. Ketika mereka melihat ada
peluang maka muncul apa yang asli dalam hati mereka.
Kita melihat
di sini Miryam yang bicara. Sebab apa? Miryam yang merasa berjasa. Ketika
puteri Firaun melihat ada keranda di sungai Nil di mana bayi (Musa) ada di dalamnya, Miryam datang dan bertanya “maukah tuan
puteri mencari inang penyusu”, lalu dia memanggil mama mereka. Itu sebabnya
Miryam merasa berjasa.
Musa diam
seribu bahasa dan Tuhan mengambil alih persoalan. Tidak menghargai pengangkatan
Tuhan kepada seseorang dan merasa diri juga seperti itu. Ini adalah kusta di
hadapan Tuhan. Jadi mereka tidak mau melihat Musa menonjol. Pada gereja hujan
awal Petrus yang menonjol. Itu periode Kisah Para Rasul pasal 1 sampai pasal
12. Pasal 13 sampai pasal 28 yang menonjol adalah Paulus.
Syukur ketika
Petrus berbicara dalam konferensi hamba Tuhan pertama kali di Yerusalem pada
tahun 50, tidak ada Datan, Korah dan Abiram di situ. Kalau mereka ada, bisa kacau
konferensi itu
Kisah Para Rasul 15:7
15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai
soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai
saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari
antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar
berita Injil dan menjadi percaya.
Untung tidak
ada roh Datan, Korah dan Abiram masuk pada murid-murid yang lain. Tetapi sekarang ini banyak muncul roh Korah, Datan dan Abiram.
Jadi penyebab
kusta yang diceritakan akibat tidak senang pada orang lain, mengata-ngatai jabatan orang lain. Kesimpulannya
tidak menghargai. Ini yang repot dan banyak terjadi di dalam gereja Tuhan. Saya
utamanya harus waspada.
Musa ini
adik, dia yang paling bungsu. Yang paling tua adalah Miryam, kemudian Harun.
Harun dan Musa selisih 3 tahun.
Bilangan 12:2-4
12:2 Kata mereka: "Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa
saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" Dan
kedengaranlah hal itu kepada TUHAN.
12:3 Adapun Musa ialah seorang yang sangat lembut hatinya, lebih dari
setiap manusia yang di atas muka bumi.
12:4 Lalu berfirmanlah TUHAN dengan tiba-tiba kepada Musa, Harun dan
Miryam: "Keluarlah kamu bertiga ke Kemah Pertemuan." Maka keluarlah
mereka bertiga.
Musa diam dan
Tuhan yang mengambil alih. Jadi setiap Tuhan menjatuhkan penghukuman kalau melihat
ada sesuatu yang salah, maka Tuhan tidak tampil di tempat lain tetapi selalu di
pintu kemah. Kenapa Tuhan selalu mengambil posisi tampil di atas pintu kemah?
Tentu ada maksud Tuhan.
Bilangan 16:18-22
16:18 Maka mereka masing-masing membawa perbaraannya, membubuh api ke
dalamnya, menaruh ukupan di atasnya, lalu berdirilah mereka di depan pintu
Kemah Pertemuan, juga Musa dan Harun.
16:19 Ketika Korah mengumpulkan segenap umat itu melawan mereka berdua di
depan pintu Kemah Pertemuan, tampaklah kemuliaan TUHAN kepada segenap umat itu.
16:20 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun:
16:21 "Pisahkanlah dirimu dari tengah-tengah umat ini, supaya
Kuhancurkan mereka dalam sekejap mata."
Jadi kalau
Tuhan tampil di pintu kemah, Tuhan tidak datang dengan kemurahan tetapi dengan
hukuman!
Bilangan 16:27,43,50
16:27 Maka pergilah mereka dari sekeliling tempat kediaman Korah, Datan dan
Abiram. Keluarlah Datan dan Abiram, lalu berdiri di depan pintu kemah mereka
bersama-sama dengan isterinya, para anaknya dan anak-anak yang kecil.
16:43 Lalu pergilah Musa dan Harun ke depan Kemah Pertemuan.
16:50 Ketika Harun kembali kepada Musa di depan pintu Kemah Pertemuan,
tulah itu telah berhenti.
Jikalau sudah terkait dengan pintu kemah itu
berarti kemurahan terancam dicabut (sudah tidak ada lagi).
Jangan sampai kita mengundang murka Tuhan, sebab kalau Tuhan tampil di pintu
kemah itu berarti keberadaan Roh Kudus. Pintu kemah menunjuk keberadaan Roh
Kudus. Berarti Miryam sadar atau tidak sadar, dia telah berkonfrontasi dengan
Allah Roh Kudus. Ini berbahaya sebab urapan Allah yang ada pada Musa bukanlah
urapan yang asal.
Ibrani 11:23-26
11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga
bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan
mereka tidak takut akan perintah raja.
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri
Firaun,
11:25 karena ia lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada
untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
11:26 Ia menganggap penghinaan
karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih besar dari pada semua harta Mesir,
sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Hamba Tuhan
ini benar-benar saat itu hidup
dalam kemuliaan dunia tetapi dia tolak itu. Artinya Musa tidak mengejar itu,
dia menolak itu. Dia lebih senang kena percikan-percikan darah bersama dengan
umat Tuhan. Percikan darah itu kekayaan yang lebih besar. Itu yang ada di dalam
hati Musa. Miryam tidak tahu
itu. Harun sebagai abang Musa tidak mengerti itu.
Saya takut
kalau berhadapan dengan seorang hamba Tuhan yang berani melayani walaupun
taruhannya nyawa. Kalau dia berbicara selalu tentang korban Kristus, selalu berbicara
tentang sengsara Kristus. Dia tidak berbicara persoalan jasmani. Kalau
berhadapan dengan hamba Tuhan seperti ini kita harus segan, harus kita hormati, jangan coba kita mengatai-ngatai
dia sebab pasti akan berhadapan dengan Roh Kudus.
Jadi
mengata-ngatai Musa, seorang hamba Tuhan yang rela menderita sengsara dengan
umat
Tuhan, menanggung
sengsara Kristus dalam dirinya. Hamba Tuhan seperti ini harus kita hargai, bila
tidak berarti kita mengundang kusta pada diri kita.
Bilangan 12:8
12:8 Berhadap-hadapan Aku berbicara dengan dia, terus terang, bukan dengan
teka-teki, dan ia memandang rupa TUHAN. Mengapakah kamu tidak takut mengatai
hamba-Ku Musa?"
Artinya
kepada Musa Tuhan membukakan rahasia Firman, berbeda dengan Miryam dan Harun.
Tuhan tidak merubah sedikitpun bahasanya di sini. Apakah Miryam dan Harun bukan
hamba Tuhan? Mereka juga hamba Tuhan.
Jadi kekasih
dalam Tuhan, kita diajar oleh Tuhan untuk memahami panggilan kita
masing-masing. Kalau kita melihat ada orang lain menonjol, cobalah kita topang.
Kalau saudara difasilitasi Tuhan untuk pelayanan, pakailah demi kemuliaan nama Tuhan.
Ibrani 11:26
11:26 Ia menganggap penghinaan karena Kristus sebagai kekayaan yang lebih
besar dari pada semua harta Mesir, sebab pandangannya ia arahkan kepada upah.
Kalau saudara
dihina karena kebenaran Firman hal itu adalah kekayaan besar. Dan orang yang menghina akan kena kusta. Pandangan Musa diarahkan pada pengharapan.
Apa pengharapan kita? Inilah pengharapan kita:
I Yohanes 3:2-3
3:2 Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah,
tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak; akan tetapi kita tahu, bahwa apabila
Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita
akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya.
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri
sama seperti Dia yang adalah suci.
Ini penyucian
makanya Musa tidak mau dikatakan anak puteri Firaun. Dia melepaskan kekayaan
Mesir, dia mau merangkul kekayaan yang penuh pengharapan. Pengharapan ini mesti
ada pada kita. Sidang jemaat hindari dan jauhilah kesempatan yang bisa membuat
kita kena kusta. Bila saudara melihat ada orang yang dipakai Tuhan, apalagi
dipercayai seperti Musa berhadapan
muka dengan muka, topanglah dan dukung itu, jangan justru dihina, jangan kita
nilai miring, nanti kita salah, berarti hanya mengundang kusta. Ini faktor
pertama yang menyebabkan orang kusta.
Bilangan 12:9-12
12:9 Sebab itu bangkitlah murka TUHAN terhadap mereka, lalu pergilah Ia.
12:10 Dan ketika awan telah naik dari atas kemah, maka tampaklah Miryam
kena kusta, putih seperti salju; ketika Harun berpaling kepada Miryam, maka
dilihatnya, bahwa dia kena kusta!
12:11 Lalu kata Harun kepada Musa: "Ah tuanku, janganlah kiranya
timpakan kepada kami dosa ini, yang kami perbuat dalam kebodohan kami.
12:12 Janganlah kiranya dibiarkan dia sebagai anak gugur, yang pada waktu
keluar dari kandungan ibunya sudah setengah busuk dagingnya."
Langsung anak
nomor dua ini menjadi pengantara antara Musa dan kakak mereka yaitu Miryam.
Saudara lihat bagaimana Harun memanggil adiknya “tuan”. Tidak gampang, di sini
Harun merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Musa, adiknya, sehingga dia sapa “tuan”.
Di sini
permohonan Harun mengangkat Miryam. Miryam sudah diam di sini. Tadi Miryam ini
yang menjadi terompet tetapi ketika dia melihat dia sudah salah dan Tuhan yang
berperkara dengan dia maka Miryam sudah diam tidak berbicara lagi. Jadi perlu
pembelajaran bagi Miryam.
Bilangan 12:13-16
12:13 Lalu berserulah Musa kepada TUHAN: "Ya Allah, sembuhkanlah
kiranya dia."
12:14 Kemudian berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Sekiranya ayahnya
meludahi mukanya, tidakkah ia mendapat malu selama tujuh hari? Biarlah dia
selama tujuh hari dikucilkan ke luar tempat perkemahan, kemudian bolehlah ia
diterima kembali."
12:15 Jadi dikucilkanlah Miryam ke luar tempat perkemahan tujuh hari lamanya,
dan bangsa itu tidak berangkat sebelum Miryam diterima kembali.
12:16 Kemudian berangkatlah mereka dari Hazerot dan berkemah di padang
gurun Paran.
Sesuai dengan
Imamat pasal 13, Miryam ini harus dikurung selama 7 hari atau 1 minggu. Ini sanksi yang diberikan kepada
Miryam agar Miryam sadar, selama 7 hari dia diasingkan, di sana dia merenung
bahwa “bukan hal yang harus dia tonjolkan sebab dia kakak, tetapi dia harus menghargai tahbisan, apalagi tahbisan
Musa bukan tahbisan yang asal”.
Ini yang harus
kita renungkan di hari-hari terakhir ini. Saya harus menghargai tahbisan hamba
Tuhan walaupun dia anak saya. Saya harus menghargai tahbisan hamba-hamba Tuhan
yang ada di sini yang masih muda. Namun kita juga diajar untuk saling
menghargai tetapi dalam penghargaan itu kita harus rela kalau diraba.
Jangan
seperti Pasyur yang ketika diraba dia ngamuk. Sudah berkelopotan dengan dosa tetapi begitu diraba dia
malah marah. Akhirnya kehidupannya permanent dengan Babel. Kita harus rela
diraba. Kalau dikatakan ada panu, ada bengkak, ada bintil-bintil apa salahnya diperingati
dan kita terima.
Ini yang
Tuhan kehendaki dalam kehidupan kita karena inilah kisah pertama hamba Tuhan yang
kena kusta. Pertama kali muncul kusta dikalangan hamba Tuhan. Kami hamba Tuhan
mestinya malu sebab ini menyebabkan perjalan anak Tuhan harus terhenti 7 hari
hanya gara-gara Miryam. Setelah Tuhan tegur dan Tuhan hajar habis-habisan
Miryam diam. Setalah Bilangan pasal 12 ini Miryam tidak pernah bersuara lagi.
Keledai yang terantuk batu tidak akan terantuk lagi pada batu yang sama. Keledai
binatang yang bodoh bisa seperti itu, kenapa kita tidak?
Dasarnya
Miryam mengata-ngatai Musa terlihat benar. Musa ini punya isteri namanya Zipora
dan ada dua anak tetapi disuruhnya pulang ke Midian. Tetapi pada Keluaran pasal
18, isterinya itu datang diantar oleh bapanya yang bernama Yitro. Namun Musa
ini sempat menikah dengan orang Kusy. Alasan Miryam mungkin benar tetapi dia
tidak melihat siapa yang dia kata-katai ini. Sekalipun dia salah tetapi Miryam
harus berpikir siapa yang dia kata-katai itu. Tidak boleh kita pukul rata. Kita
harus menghargai tahbisan hamba Tuhan.
Apa yang
terjadi pada Bilangan pasal 12 ini adalah kusta dikulit, berarti perasaan.
Banyak kali kita ini terlalu banyak perasaan. Jangan sampai perasaan
kebablasan. Kalau perasaan kita digarap oleh Firman Allah puji Tuhan. Tetapi
kalau yang muncul sudah perasaan daging itu sudah berbahaya.
Miryam ini
perasaannya peka sekali. Harun ikut-ikut dipengaruhi oleh kakak perempuannya
yang penuh perasaan. Kusta yang pertama ada pada wilayah perasaan. Ini harus
kita jaga. Perasaan hamba Tuhan harus meraba, harus mendeteksi.
Imamat 13:1-2
13:1 TUHAN berfirman kepada Musa dan Harun:
13:2 "Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil
atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa
kepada imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya,
imam-imam itu.
Jadi yang
menyatakan itu kusta atau dosa adalah imam (hamba Tuhan). Kalau hamba Tuhan menyatakan itu dosa,
jangan kita tolak, harus kita terima. Yang menentukan itu dosa adalah pelayanan itu yang tahbisannya benar.
Imamat 13:3
13:3 Imam haruslah memeriksa penyakit pada kulit itu, dan kalau bulu di
tempat penyakit itu sudah berubah menjadi putih, dan penyakit itu kelihatan
lebih dalam dari kulit, maka itu penyakit kusta; kalau imam melihat hal itu,
haruslah ia menyatakan orang itu najis.
Yang
menyatakan kusta adalah hamba Tuhan lewat pemberitaan Firman. Penyajian Firman
dari belakan mimbar ini mau menyatakan ada kusta atau tidak. Kalau tidak ada
kusta puji Tuhan. Kalau ada kita harus akui/ selesaikan.
Akhirnya
nanti alat yang Tuhan pakai untuk ke sana adalah kayu aras, kain
kirmizi dan hisop. Kenapa
dihubungkan dengan kayu aras? Sebab tujuannya kita dibersihkan dari kusta oleh
Tuhan melalui imam
adalah kita akan
dibawa, dihentar menjadi Bait Allah, sebab kayu aras itu digunakan untuk
membangun Bait Allah. Kita mau dijadikan Mempelai Wanita, kita mau dijadikan
Bait Allah yang permanent. Jadi kita diperiksa oleh Tuhan bukan untuk
dipermalukan atau disudutkan. Begitu ditemukan ada kusta maka proses itu
berjalan. Diambil kayu aras dan hisop untuk dijadikan bahan penanganan kusta.
Imamat 14:5-6
14:5 Imam harus memerintahkan supaya burung yang seekor disembelih di atas
belanga tanah berisi air mengalir.
14:6 Tetapi burung yang masih hidup haruslah diambilnya bersama-sama dengan
kayu aras, kain kirmizi dan hisop, lalu bersama-sama dengan burung itu semuanya
harus dicelupkannya ke dalam darah burung yang sudah disembelih di atas air
mengalir itu.
Bait Allah banyak
menggunakan kayu aras. Ke sana
kita mau dibawa, bukan untuk dipermalukan. Berterima kasih kepada Tuhan kalau
ada hamba Tuhan yang berani berbicara kebesaran Firman Allah. Walaupun saudara
berpikir “terlalu sakit saya mendengar” tetapi terima saja. Mungkin dosamu
menonjol, dia cegah jangan kau ke pengadilan. Mungkin dosamu tidak kelihatan
tetapi daripada kaget dan terkejut di kemudian hari maka Tuhan tunjukkan bahwa
itu berbahaya. Itu adalah kasih Tuhan. Kita harus mengerti siapa kita dan siapa
yang kita tegur, yang harus merelakan diri untuk disucikan.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar