Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Seorang gembala dikaruniakan Tuhan roh pertimbangan dan roh kebijakan.
Itu sebabnya untuk menggelar sesuatu,
gembala harus berdoa dan berpuasa untuk mengerjakan sesuatu. Dengarkan gembalamu sebab gembala
sungguh-sungguh serius dengan Tuhan/ bukan main-main.
Seringkali saya menempatkan diri di antara jemaat dan Tuhan. Kalau saya
melihat jemaat dalam kondisi rohani terpuruk saya menangis dan saya katakan hal
itu kepada Tuhan. Kemudian saya melihat wajah Tuhan lewat FirmanNya dan berkata
“Tuhan kasihani kami umatMu”. Itu posisi saya sebagai hamba Tuhan (gembala).
Kita ini ada di dalam penggembalaan Tuhan lewat FirmanNya. Bahkan jelas
hari-hari terakhir ini Firman makin dibukakan. Jangan kita ada konsep lain,
dengarkan saja suara dari belakang mimbar. Saudara tidak digiring ke neraka
tetapi digiring untuk menjadi mempelai.
Andaikata seperti dalam Yesaya 66:24:
Yesaya 66:24
66:24 Mereka
akan keluar dan akan memandangi bangkai orang-orang yang telah memberontak
kepada-Ku. Di situ ulat-ulatnya tidak akan mati, dan apinya tidak akan padam,
maka semuanya akan menjadi kengerian bagi segala yang hidup.
Kalau saudara berada pada posisi yang positif yang ada di atas lalu
melihat ke bawah pada orang-orang di neraka yang digerogoti ulat-ulat maka
saudara akan berkata “andaikata saya tidak dengar-dengaran pada nasihat
penggembalaan maka saya adalah salah satu orang yang ada di situ. Atau mungkin
saudara melihat orang yang saudara kenal lalu saudar berkata “ini karena dia
tidak dengar-dengaran”.
Ayat ini Tuhan taruh pada pasal yang terakhir dan ayat yang terakhir
dari kitab nabi Yesaya untuk membangkitkan ingatan kita “Tuhan saya tidak ingin
di neraka, saya ingin di Sorga”. Kalau kita ingin di Sorga maka kita harus
dengar-dengaran pada Firman penggembalaan.
Zakharia
12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud
dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka
tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan
menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada
waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas
Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri
itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud
tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan
tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum
keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga
Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga
segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan
isteri mereka tersendiri."
Berkali-kali
kita diperhadapkan dengan ayat ini. Dia yang sudah tertikam kemudian Dia
menfasilitasi lagi kita. Apakah tidak cukup pengorbananNya mati di Golgota dan
Dia tertikam. Kita yang telah Dia tebus ini Tuhan fasilitasi lagi dengan roh
pengasihan dan roh permohonan atau roh doa. Kita melihat di sini Tuhan sungguh
amat baik.
Dengan kita
dikaruniakan roh pengasihan atau roh rahmat atau kasih karunia dan ditambah
dengan roh doa yang dihubungkan dengan Dia yang tertikam maksudnya supaya kita
mempunyai pandangan yang fokus kepada Dia yang tertikam. Kalau kita dengan roh
pengasihan dan roh permohonan lalu melihat Tuhan Yesus yang tertikam maka Tuhan
tidak berbicara tentang tangisan biasa tetapi ratapan.
Menangis
dalam bahasa aslinya ada dua kata:
1.
Klaio artinya menangis sambil meratap
meletup-letup dengan suara nyaring.
2.
Dakrou artinya menangis
hanya sekedar mencucurkan air mata tanpa bersuara.
Dalam
Zakharia 12:10 Tuhan memakai kata klaio berarti tangisan yang sangat mendalam.
Ratapan ini bukan hanya seperti ratapan di tempat duka yang hubungannya secara
lahiriah. Namun ratapan yang Tuhan maksud ini ada hubungannya dengan persoalan keselamatan
yang telah Tuhan berikan kepada kita.
Itu sebabnya dalam
Zakharia mulai pasal pertama banyak disinggung tentang nenek moyang, itu
menunjukkan kehidupan kita masa lalu. Karena pemberontakkan nenek moyang
sehingga Dia tertikam. Jadi karena pemberontakkan kita di masa silam maka Tuhan
Yesus tertikam. Kita diberikan roh pengasihan dan roh doa untuk melihat itu.
Kenapa Tuhan Yesus tertikam? Jawabannya karena hidup saya masa lampau.
Masakan kita
diberikan roh pengasihan dan roh permohonan untuk melihat Tuhan Yesus yang
tertikam karena pemberontakan
kita di masa lalu kemudian sekarang kita lakukan lagi pemberontakan, besok kita lakukan lagi, lusa dilakukan
lagi. Kehidupan seperti itulah
yang akan masuk dalam Yesaya 66:24 (masuk
dalam neraka).
Kita melihat
betapa berat penderitaan Tuhan Yesus tetapi dalam penderitaanNya itu tersimpul
suatu paket atau kado
kasih kepada kita. Jadi Tuhan Yesus tertikam karena kasih sayangNya kepada
kita. Kemudian kasihNya itu ditambah lagi dengan diberikan kepada kita roh
pengasihan dan roh doa.
Tuhan Yesus
adalah Anak Sulung dan Anak Tunggal.
Ibrani 1:6
1:6 Dan
ketika Ia membawa pula Anak-Nya yang sulung ke dunia, Ia berkata: "Semua
malaikat Allah harus menyembah Dia."
Yohanes 3:16
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
I Yohanes 4:9
4:9 Dalam hal
inilah kasih Allah dinyatakan di tengah-tengah kita, yaitu bahwa Allah telah
mengutus Anak-Nya yang tunggal ke dalam dunia, supaya kita hidup oleh-Nya.
Yohanes 1:14
1:14 Firman
itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat
kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal
Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.
Tuhan Yesus
yang adalah Anak Tunggal dan Anak Sulung, untuk keselamatan diriNya, Dia berdoa
sambil meratap. Berbeda dengan kita, kita meratap karena rasa syukur kita yang
amat mendalam kepada Tuhan karena kasihNya tidak bisa kita balas dan kita
ungkapkan dalam bentuk ratapan.
Orang Israel dahulu
memang pandai meratap, bahkan ada orang yang special disewa untuk meratap bila ada
kematian. Misalnya satu keluarga
ada dalam duka, mereka akan mencari orang-orang yang jago meratap dan akan
mereka sewa. Mereka akan memberikan kulit telur ayam yang sudah dikosongkan
kepada peratap itu, kemudian dia disuruh menangis untuk dibayar. Kalau telur
ayam itu penuh dia diberi imbalan dinar.
Markus
5:38-39
5:38 Mereka tiba di rumah kepala rumah ibadat, dan di
sana dilihat-Nya orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring.
5:39 Sesudah Ia masuk Ia berkata kepada orang-orang
itu: "Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi
tidur!"
Tuhan sendiri
juga menampung air mata kita, itu sebabnya Tuhan menyuruh kita berdoa dan
meratap. Bukan berarti Tuhan hanya biarkan air mata saudara mengalir begitu
saja, air mata kita ditampung oleh Tuhan. Jadi bukan hanya disuruh kita
meratap, tetapi air mata kita ditampung, ada kesaksian di situ. Jadi air mata
saudara yang ada hubungannya dengan Tuhan Yesus yang tertikam yang berkorban
untuk kita, itu tidak sia-sia. Tetapi kalau air mata saudara mengalir hanya karena
dompet saudara kosong, itu tidak ditampung oleh Tuhan Yesus.
Mazmur 59:9
56:9
Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam
kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Setiap
pribadi, setiap anak Tuhan, setiap hamba Tuhan, kalau dia memandang Yesus yang
ditikam dan dia merasakan ada getaran “Yesus kerjakan karena saya, karena
pemberontakkan Yesus ditikam” dan pribadi itu datang dengan meratap maka air
matanya tidak dibiar, itu ditampung oleh Tuhan. Itu tanda anak Tuhan yang menghargai pengorbanan Tuhan sehinga anak
Tuhan yang melihat Tuhan Yesus yang tertikam karena kita tidak akan memiliki
roh dendam. Sebab seharusnya
Tuhan Yesus yang pantas mendendam kepada kita tetapi Tuhan malah mengerjakan keselamatan
untuk kita. Tuhan Yesus sudah tertikam untuk kita, masih diberikan lagi roh
pengasihan dan roh permohonan.
Terlalu baik
Tuhan Yesus untuk kiita. Kebaikan Tuhan ini kita mau balas dengan apa. Kalau
saudara merenungkan pengorbanan Tuhan dan kita diberikan lagi roh pengasihan
dan roh permohonan, kebaikan Tuhan ini mau kita balas dengan imbalan apa. Karena
kita tidak bisa memberikan imbalan kepada Tuhan, kita hanya bisa meratap dan
berterima kasih kepada Tuhan.
Kalau kita meratap
berarti ada niat dalam hati kita “Tuhan saya mau berbuat apa? Berikan saya
kekuatan” sehingga Tuhan memberikan kekuatan. Di sinilah Tuhan memberikan roh
pengasihan dan roh doa. Kalau seseorang berdoa berarti dia sadar dia tidak berdaya
dan dia perlu bersandar pada satu pribadi yang kuat itulah Tuhan Yesus. Saya
malu di hadapan Tuhan kalau saya tidak bisa berbuat sesuatu yang bisa
disebutkan surprise atau yang mengejutkan.
Coba saudara
perhatikan bagaimana kalau Anak Sulung dan Anak Tunggal itu berdoa.
Ibrani 5:7
5:7 Dalam
hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut,
dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan.
Pergumulan
Tuhan sepertinya dikaitkan agar Dia dilepaskan dari maut. Bukan berarti Tuhan
Yesus akan ditelan oleh maut tetapi ini adalah contoh bagi kita. Kita ini yang
mudah ditelan oleh maut, mudah diseret oleh dosa. Itu sebabkan Tuhan Yesus
memberikan contoh untuk kita berdoa dan menaikan permohonan dalam keluh kesah
dan ratap tangis. Kalau kita melihat teladan ini kemudian kita difasilitasi
oleh Tuhan dengan diberikan roh pengasihan dan roh doa supaya maksudnya supaya kita
seperti yang dikatakan dalam Zakharia pasal 12 tadi.
Zakharia 12:12
12:12 Negeri
itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud
tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan
tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
Berarti kita
sudah diselamatkan tetapi setelah itu kita harus mengerjakan keselamatan kita
dengan takut dan gentar.
Filipi 2:12-13
2:12 Hai
saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu tetaplah
kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar, bukan saja seperti waktu aku
masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir,
2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu
baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Jangan
saudara berpikir pada ayat di atas baru kita mengerjakan keselamatan
seolah-olah lepas dengan pekerjaan Kristus di Golgota.
Mazmur 40:1-3
40:1 Untuk
pemimpin biduan. Mazmur Daud.
40:2 Aku
sangat menanti-nantikan TUHAN; lalu Ia menjenguk kepadaku dan mendengar
teriakku minta tolong.
40:3 Ia
mengangkat aku dari lobang kebinasaan, dari lumpur rawa; Ia menempatkan kakiku
di atas bukit batu, menetapkan langkahku,
Diangkat dulu
baru disuruh kerjakan. Yang dikerjakan ini adalah rasa terima kasih kita kepada
Tuhan karena Tuhan sudah menyelamatkan kita.
Kalau ada
orang jatuh di dalam sumur, harus lebih dulu kita angkat dan diletakkan di atas
batu supaya jangan terperosok lagi. Setelah itu baru orang itu mengerjakan
keselamatannya yang lebih lanjut lagi sebagai rasa terima kasihnya. Jadi
biarpun saudara berpidato kepada orang yang ada di dalam sumur supaya berbuat
baik dan walaupun orang itu berbuat baik di dalam sumur, dia tetap tinggal
menunggu mau mati, tidak ada keselamatan.
Ini seperti
kisah Yeremia yang ada di sumur. Dia ditolong oleh seorang penjaga gudang. Diulurkan
tali dan diletakkan diketiaknya lalu Yeremia ditarik keluar dari sumur.
Yeremia
38:9-13
38:9 "Ya tuanku raja, perbuatan orang-orang ini
jahat dalam segala apa yang mereka lakukan terhadap nabi Yeremia, yakni
memasukkan dia ke dalam perigi; ia akan mati kelaparan di tempat itu! Sebab
tidak ada lagi roti di kota."
38:10 Lalu raja memberi perintah kepada Ebed-Melekh,
orang Etiopia itu, katanya: "Bawalah tiga orang dari sini dan angkatlah
nabi Yeremia dari perigi itu sebelum ia mati!"
38:11 Ebed-Melekh membawa orang-orang itu dan masuk ke
istana raja, ke gudang pakaian di tempat perbendaharaan; dari sana ia mengambil
pakaian yang buruk-buruk dan pakaian yang robek-robek, lalu menurunkannya
dengan tali kepada Yeremia di perigi itu.
38:12 Berserulah Ebed-Melekh, orang Etiopia itu,
kepada Yeremia: "Taruhlah pakaian yang buruk-buruk dan robek-robek itu di
bawah ketiakmu sebagai ganjal tali!" Yeremia pun berbuat demikian.
38:13 Kemudian mereka menarik dan mengangkat Yeremia
dengan tali dari perigi itu. Demikianlah Yeremia tinggal di pelataran penjagaan
itu.
Begitu juga
kita, dulu kita ada di dalam lubang lalu kita diangkat oleh Tuhan lewat
pengorbananNya di mana
Dia tertikam. Sekarang Tuhan memberikan kita roh pengasihan dan roh permohonan,
untuk apa? Mengerjakan keselamatan yang sudah kita terima lewat rasa terima
kasih kita dalam ibadah pelayaan kita. Rasa terima kasih kita kepada Tuhan akan
diukur Tuhan lewat tangisan yang sangat mendalam itulah ratapan karena merasa
terima kasihnya kepada Tuhan yang telah menolong dia. Tuhan selalu memberikan
tuntutan kepada kita, Tuhan menagih kasih, Tuhan ingin kita melayani Dia segera. Tuhan Yesus sudah mau datang kembali.
Tuhan Yesus
adalah teladan, Dia adalah Anak Tunggal, Dia adalah Anak Sulung, Dia berdoa
dalam ratap tangis.
Itulah tabiat manusia, di mana-mana sama
saja. Ketika ada Paulus mereka giat, tetapi begitu tidak ada Paulus mereka
duduk nongkrong. Ketika ada gembala semua terlihat giat, tetapi begitu gembala
menghilang dari pandangan mereka tidak bekerja. Dalam melakukan kerja bakti di
rumah Tuhan secara fisik kerjakanlah itu untuk Tuhan bukan untuk gembala.
Kerjakan itu terkait dengan keselamatan diri saudara. Ketika saudara pada sisi
positif ada di Sorga dan melihat orang yang ada di neraka maka saudara akan
berkata “andaikata bukan gembala yang mengingatkan terus-menerus maka kita
tidak di sini dan pasti ada di neraka”.
Filipi
2:13
2:13 karena
Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut
kerelaan-Nya.
Kemauan ini
Tuhan yang beri, bagaikan Tuhan berikan roh pengasihan dan roh doa. Keselamatan
sudah ditangan, kita harus berkarya demi mendapatkan keselamatan yang sempurna,
tersingkir dari aniaya antikristus 3,5 tahun. Tuhan fasilitasi, Tuhan berikan
kemauan kepada kita. Ini kasih karunia, ini rahmat, ini roh pengasihan yang
diberikan Tuhan kepada kita. Apalagi yang kurang yang Tuhan belum beri?.
Kalau kita
ada kemauan, ada kerinduan yang mendalam untuk meraih kesempurnaan, itu berarti
Tuhan ada bekerja dalam diri kita. Raba dalam diri saudara masing-masing apakah
masih ada kemauan itu dalam hati saudara. Kalau kemauan itu volumenya makin menurun, awas! Itu berarti
Tuhan pelan-pelan makin menjauh.
Hosea 5:15
5:15 Aku akan
pergi pulang ke tempat-Ku, sampai mereka mengaku bersalah dan mencari wajah-Ku.
Dalam kesesakannya mereka akan merindukan Aku:
Jangan
bersusah-susah mencari wajah Tuhan karena Dia ada dengan rela memberikan kita
kemauan. Jangan tunggu Tuhan menyembunyikan wajahNya. Dalam sengsara
antikristus 3,5 tahun walaupun sesak dan merindukan Tuhan namun tidak
mungkin bertemu Tuhan lagi (telat).
Filipi 2:14
2:14
Lakukanlah segala sesuatu dengan tidak bersungut-sungut dan berbantah-bantahan,
Yang bisa menggangu kita adalah roh bersungut-sungut dan berbantah-bantah. Supaya kita tidak
bersungut dan berbantah-bantah maka dengarkan saja komando dari Firman
penggembalaan. Kalau kita belajar dengar-dengaran pada Firman penggembalaan,
tidak mungkin ada persungutan dan tidak bakal ada perbantahan.
Filipi
2:16
2:16 sambil
berpegang pada firman kehidupan, agar aku dapat bermegah pada hari Kristus,
bahwa aku tidak percuma berlomba dan tidak percuma bersusah-susah.
Firman
kehidupan itu yang mendorong kita untuk meratap seperti meratapi Anak sulung
dan
Anak tunggal.
Alangkah indahnya ketika hari Kristus Yesus datang kita bermegah. Di sisi lain,
di hari Kristus Yesus ada orang yang tidak bermegah bahkan bersembunyi karena
ketakutan. Mari kita mengkondisikan
diri, ketika hari Kristus datang, kita bermegah di dalam Dia dan bukannya ketakutan.
Tuhan
menyatakan niat suciNya yang mendalam.
Zakharia 1:2,5-6,14
1:2
"Sangat murka TUHAN atas nenek moyangmu.
1:5 Nenek
moyangmu, di mana mereka? Dan para nabi, apakah mereka hidup untuk
selama-lamanya?
1:6 Tetapi
segala firman dan ketetapan-Ku yang telah Kuperintahkan kepada hamba-hamba-Ku,
para nabi, bukankah itu telah sampai kepada nenek moyangmu? Maka bertobatlah
mereka serta berkata: Sebagaimana TUHAN semesta alam bermaksud mengambil
tindakan terhadap kita sesuai dengan tingkah laku kita dan perbuatan kita,
demikianlah Ia mengambil tindakan terhadap kita!"
1:14
Berkatalah kepadaku malaikat yang berbicara dengan aku itu: Serukanlah ini:
Beginilah firman TUHAN semesta alam: Sangat besar usaha-Ku untuk Yerusalem dan
Sion,
Jangan
saudara empang usaha Tuhan ini. Itu sebabnya Tuhan berikan roh pengasihan dan
roh permohonan karena besar usaha Tuhan untuk kita. Kalau kita pikirkan siapakah diri kita ini sampai sangat besar usaha
Tuhan untuk kita. Inilah yang sedang Tuhan lakukan. Itu sebabnya saya katakan,
kita mau berikan imbalan apa kepada Tuhan. Bisakah kita berkata “apakah yang
harus saya balas untukMu”.
Semua konsep
ini, semua prakarsa ini, semua gagasan ini berangkat dari satu pribadi yang
kita sebut Mempelai Laki-laki Sorga. Jadi semua upaya ini berangkat dari
kerinduan hati seorang lelaki yaitu Tuhan Yesus yang menamakan diri Mempelai
Laki-laki Sorga. Mestinya kita menempatkan diri “saya mau ada dalam usahaMu
yang besar”. Kalau ini ada berarti kemauan sudah Tuhan berikan kepada saudara. Kalau
tidak ada berarti ada di luar rencana Allah. Jangan sampai sementara Tuhan
sedang mengisi malah kita tutup hati kita sehingga tidak ada kemauan. Jangan
tutup kemauan untuk beribadah, untuk melayani dan untuk berkorban.
Semua gagasan
ini, pemikiran ini, kerinduan hati ini berangkat dari satu Pribadi yang menamakan
diri Mempelai Laki-laki Sorga. Itu ditujukan kepada gereja untuk mencapai
tingkat standar rohani Mempelai Wanita. Misalnya seorang jejaka simpati kepada
seorang gadis dan memberikan sesuatu pada gadis itu tetapi gadis itu tidak
menyambut, itu berarti pria itu bertepuk sebelah tangan. Tuhan Yesus kekasih
kita memberikan fasilitas kepada kita, memberikan kasih karunia kepada kita,
bagaimana kalau tidak kita sambut? Itu berarti membiarkan Tuhan Yesus bertepuk
sebelah tangan. Kita ini tunangannya Tuhan Yesus, tega-teganya kalau saudara
tidak sambut uluran tanganNya. Keterlaluan kita kalau kita tidak menyambut uluran tangan Tuhan! Kasih
Tuhan begitu luar biasa kepada kita.
Kita akan
melihat orang yang mendapat kasih karunia yang luar biasa yaitu Yusuf.
Kisah Para Rasul 7:9-10
7:9 Karena
iri hati, bapa-bapa leluhur kita menjual Yusuf ke tanah Mesir, tetapi Allah
menyertai dia,
7:10 dan
melepaskannya dari segala penindasan serta menganugerahkan kepadanya kasih
karunia dan hikmat, ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir. Firaun
mengangkatnya menjadi kuasa atas tanah Mesir dan atas seluruh istananya.
Namun Yusuf
tidak menerima kasih karunia secara instan. 13 tahun Yusuf ada di dalam
penderitaan. Bahkan ketika kakak-kakaknya menjualnya pada khafilah Ismael, lehernya
dirantai degan besi dan diseret dengan unta menunju ke Mesir. Memang saat itu
dia berseru-seru memohon belas kasihan kepada saudara-saudaranya supaya jangan
diperlakukan seperti itu
tetapi tidak dipedulikan saudara-saudaranya.
Mazmur 105:16-20
105:16 Ketika
Ia mendatangkan kelaparan ke atas negeri itu, dan menghancurkan seluruh
persediaan makanan,
105:17
diutus-Nyalah seorang mendahului mereka: Yusuf, yang dijual menjadi budak.
105:18 Mereka
mengimpit kakinya dengan belenggu, lehernya masuk ke dalam besi,
105:19 sampai
saat firman-Nya sudah genap, dan janji TUHAN membenarkannya.
105:20 Raja
menyuruh melepaskannya, penguasa bangsa-bangsa membebaskannya.
Kejadian
42:21-23
42:21 Mereka berkata seorang kepada yang lain:
"Betul-betullah kita menanggung akibat dosa kita terhadap adik kita itu:
bukankah kita melihat bagaimana sesak hatinya, ketika ia memohon belas kasihan
kepada kita, tetapi kita tidak mendengarkan permohonannya. Itulah sebabnya
kesesakan ini menimpa kita."
42:22 Lalu Ruben menjawab mereka: "Bukankah
dahulu kukatakan kepadamu: Janganlah kamu berbuat dosa terhadap anak itu!
Tetapi kamu tidak mendengarkan perkataanku. Sekarang darahnya dituntut dari
pada kita."
42:23 Tetapi mereka tidak tahu, bahwa Yusuf mengerti
perkataan mereka, sebab mereka memakai seorang juru bahasa.
Yusuf tidak
tahu bahwa kelak dia akan
diangkat. Tetapi kesabarannya menjalani penderitaan itu yang harus diacungkan
jempol.
13 tahun
bukan waktu yang singkat untuk dia
menderita. Umur 17 tahun dia dijual saudara-saudaranya. Umur 30 tahun dia
menghadap Firaun. Berarti 13 tahun menderita. Kasih karunia Tuhan ada padanya
tetapi kenapa dia masuk dalam derita sengsara seperti itu. Kita bisa berkata
“Tuhan memberikan saya kasih karunia, Tuhan memberikan saya fasilitas, ada
kemauan untuk melakukan ini dan itu. Kenapa saya harus masuk dalam derita
sengsara?” Hal seperti ini bisa muncul dari pikiran kita.
Setelah 13
tahun dalam derita sengsara dia ada dalam penjara dan dilepaskan diangkat menjadi orang nomor dua di Mesir. 7 tahun ada masa kelimpahan dan 2
tahun masa kelaparan sudah berjalan baru saudara-saudaranya datang. Berarti
sudah 22 tahun mereka terpisah. Saudaranya yang dulu menjual dia, saudaranya
yang dulu membenci dia, sekarang mencari dia walaupun mereka belum paham.
Awal
penderitaan Yusuf bukan dipenjara
tetapi ketika dia dijual oleh saudara-saudaranya kepada kafilah Ismael. Jangan saudara kaget kalau
dijual oleh saudaramu berarti saudara akan menerima kasih karunia.
Ketika Yusuf
mendengar pembicaraan saudara-saudaranya bahwa betul-betul ada penyesalan yang mendalam, maka Yusuf tidak tahan lagi, dia
memperkenalkan dirinya. Apa yang dilakukan Yusuf sebelum dia memperkenalkan
dirinya? Yusuf meratap dengan meraung-raung.
Kejadian 45:1-3
45:1 Ketika
itu Yusuf tidak dapat menahan hatinya lagi di depan semua orang yang berdiri di
dekatnya, lalu berserulah ia: "Suruhlah keluar semua orang dari
sini." Maka tidak ada seorang pun yang tinggal di situ bersama-sama Yusuf,
ketika ia memperkenalkan dirinya kepada saudara-saudaranya.
45:2 Setelah
itu menangislah ia keras-keras, sehingga kedengaran kepada orang Mesir dan
kepada seisi istana Firaun.
45:3 Dan
Yusuf berkata kepada saudara-saudaranya: "Akulah Yusuf! Masih hidupkah
bapa?" Tetapi saudara-saudaranya tidak dapat menjawabnya, sebab mereka
takut dan gemetar menghadapi dia.
Siapa Yusuf?
Dia pemilik hak sulung. Dia bukan anak sulung tetapi pemilik hak sulung. Dia
bukan anak tunggal tetapi seperti pemilik hak anak tunggal. Yusuf memelihara kehidupan bagaikan Anak Tunggal. Yusuf
memiliki kesulungan bagaikan Anak Sulung.
Ratapan Yusuf
ini mengejutkan saudara-saudaranya. Setelah itu dia menyatakan siapa dirinya
dan saudaranya bingung. Selanjutnya dia tidak mempersalahkan saudara-saudaranya,
dia tidak membangkit-bangkitkan perbuatan saudaranya. Yusuf malah mengangkat
itu adalah kehendak Tuhan kepadanya. Jadi penderitaannya adalah kehendak Tuhan,
perbuatan saudara-saudaranya kepadanya juga kehendak Tuhan kepadanya. Jadi
kalau kita memahami apapun yang terjadi pada diri kita dan kita mengatakan itu
kehendak Tuhan, maka itu adalah kasih karunia Tuhan bagi saudara.
Yang terjadi
ketika itu adalah sukacita yang tidak terkatakan walaupun untuk seketika waktu
mereka bingung.
Kejadian 45:4-5
45:4 Lalu
kata Yusuf kepada saudara-saudaranya itu: "Marilah dekat-dekat." Maka
mendekatlah mereka. Katanya lagi: "Akulah Yusuf, saudaramu, yang kamu jual
ke Mesir.
45:5 Tetapi
sekarang, janganlah bersusah hati dan janganlah menyesali diri, karena kamu
menjual aku ke sini, sebab untuk memelihara kehidupanlah Allah menyuruh aku
mendahului kamu.
Yusuf
memberikan hiburan kepada orang yang mempecundanginya. Inilah orang yang
mendapat kasih karunia! Jangan kaget kalau dalam profesi apapun saudara
kemudian ada orang menjual saudara. Sedangkan hamba Tuhan saja ada yang menjual sesamanya. Itu ciri saudara mendapat kasih karunia,
saudara tidak akan disenangi. Mungkin waktunya agak lama, mungkin ada yang dengan
cepat selesai.
Yakobus
1:2-4
1:2 Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu
kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,
1:3 sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu
menghasilkan ketekunan.
1:4 Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang
matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun.
Kalau Yusuf
mengalami derita sengsara selama 13 tahun. Setelah berusia 30 tahun ditambah masuk dalam 7 tahun kelimpahan, Yusuf sudah ada
dalam kemuliaan. Begitu juga ketika masuk dalam 7 tahun kelaparan, Yusuf ada
dalam kemuliaan. Apa yang Yusuf lakukan menghadapi semua itu sehingga ada
pengakuan dari orang-orang Mesir?
Kejadian 41:38,46
41:38 Lalu
berkatalah Firaun kepada para pegawainya: "Mungkinkah kita mendapat orang
seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?"
41:46 Yusuf
berumur tiga puluh tahun ketika ia menghadap Firaun, raja Mesir itu. Maka
pergilah Yusuf dari depan Firaun, lalu dikelilinginya seluruh tanah Mesir.
Untuk
menangani kelaparan di Mesir dan sekaligus menolong saudara-saudaranya, Yusuf
bergerak dengan sistem 1/5. Berarti Yusuf bergerak dengan sistem “memandang
Tuhan Yesus yang tertikam”.
Kejadian 41:34
41:34 Baiklah
juga tuanku Firaun berbuat begini, yakni menempatkan penilik-penilik atas
negeri ini dan dalam ketujuh tahun kelimpahan itu memungut seperlima
dari hasil tanah Mesir.
Untuk
menyatukan Yakub bersama anak-anaknya, dibutuhkan angka 1/5. Yang menyatukan
Tubuh Kristus adalah angka 1/5. Angka 1/5 ini adalah angka Tuhan Yesus ditikam.
Ada 5 luka Tuhan Yesus dan luka yang terakhir itulah luka penikaman di lambung
Tuhan Yesus. 1/5 ini yang menghidupkan orang Mesir, 1/5 ini juga yang
memelihara Yakub bersama anak-anaknya, yang terakhir yang menyatukan Tubuh
Krisus adalah angka 1/5.
Itu sebabnya
Tuhan mengatakan “Aku karuniakan roh pengasihan, Aku karuniakan roh permohonan.
Dan mereka akan memandang Dia yang ditikam dan meratap”. Pandangan inilah yang
akan membuat kita sama. Kalau si A mempunyai pandangan pada Tuhan Yesus yang
ditikam, lalu si B juga mempunyai pandangan pada Tuhan Yesus yang ditikam maka
si A dan si B bisa menjadi satu.
Sekarang
jangan saudara marah bila saudara diperjualbelikan orang lain. Kalau kita bisa bertahan maka kita tinggal
menunggu kemuliaan. Apapun yang kita alami jangan sampai kita kehilangan
kemuliaan yang akan datang. Tuhan memberkati dan tetap memberkati kita sampai
Dia datang pada kali yang kedua.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar