Salam sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus
Kristus.
Rut 1:6
1:6 Kemudian berkemaslah ia dengan kedua menantunya dan ia pulang dari
daerah Moab, sebab di daerah Moab ia mendengar bahwa TUHAN telah memperhatikan
umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka.
Rut pasal 1 dalam terang Tabernakel kena pada
pintu kemah. Pintu kemah ini mempunyai 5 tiang. Tiang pertama adalah Musa dan
yang terakhir adalah Yohanes Pembaptis. 3 tiang yang di tengah adalah Bapa,
Anak dan Roh Kudus yaitu Tuhan Yesus Kristus. Di sisi lain nuansa dari Rut
pasal 1 ini dari empat Injil dia kena pada Injil Matius karena di sini ada
pribadi Elimelekh dan kemudian dilanjut cerita dari Rut yang menggandoli Naomi yang
mau mengikuti Allahnya Israel yang adalah Raja di atas segala raja.
Sore ini kita diajar oleh Tuhan untuk
meneladani sikap Naomi yang mengambil keputusan untuk kembali ke Betlehem. 10
tahun dia dalam penderitaan di Moab. Dia kehilangan suami, kehilangan dua anak
dan harta benda. Jadi benar-benar Naomi ini dikerus oleh Tuhan. Dia sampai pada
titik nol di mana ketidakmampuan Naomi menghadapi semuanya permasalahan itu.
Kemudian telinganya menangkap bahwa Tuhan kembali mempedulikan umatNya. Itu
didengar oleh Naomi saat dia ada pada titik nadir (0).
Mari kita memperhatikan bagaimana Naomi
mengambil keputusan ini dan bagaimana perhatian Tuhan melihat umatNya yang sudah
tidak berdaya dikepung oleh berbagai tantangan hidup dari segala sisi.
Ulangan
32:36
32:36 Sebab TUHAN akan memberi keadilan kepada umat-Nya, dan akan merasa
sayang kepada hamba-hamba-Nya; apabila dilihat-Nya, bahwa kekuatan mereka sudah
lenyap, dan baik hamba maupun orang merdeka sudah tiada.
Kekuatan sudah lenyap seperti Naomi yang
kehilangan suami dan kehilangan masa depan yaitu kedua anaknya. Inilah keadaan
Naomi, di saat suasana yang tidak berdaya ini ada sesuatu yang dapat dikatakan
pengambilan keputusan oleh Naomi benar-benar tepat di hadapan Tuhan. Dan di
hadapan orang Betlehem keputusan yang diambil oleh Naomi ini adalah keputusan
yang paling tepat yaitu kembali ke Betlehem.
Jarak Moab dan Betlehem ini begitu jauh
karena ada di seberang laut mati. Untuk mengambil keputusan kembali ke
Betelehem, dasarnya adalah Tuhan memperhatikan umatnya. Dalam hal ini Tuhan
kembali mengisi Betlehem dengan roti dan bukan hanya sekedar nama. Selama
beberapa tahun Betlehem kehilangan roti dan kemudian diisi kembali. Ini yang menarik yang membuat Naomi mengambil
keputusan. Keputusan yang diambil oleh Naomi ini tepat waktu, tepat guna dan
benar-benar pas.
Pengalaman Yosua dia mengambil keputusan
tetapi fakta di lapangan tidak sedap. Bukan karena dia salah tetapi memang
kenyataan di lapangan tidak sedap. Tuhan anjrukan kepada kita mengambil
keputusan. Tetapi kadang Tuhan izinkan dilapangan bahwa hasil keputusan kita
tidak sedap bagi daging.
Lukas
12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Yosua
7:7
7:7 Dan berkatalah Yosua: "Ah, Tuhanku ALLAH, mengapa Engkau menyuruh
bangsa ini menyeberangi sungai Yordan? supaya kami diserahkan kepada orang
Amori untuk dibinasakan? Lebih baik kalau kami putuskan tadinya untuk tinggal
di seberang sungai Yordan itu!
Jadi Yosua menyesal karena keputusan yang
diambil memang salah karena didaulati oleh suara orang banyak. Inilah kesalahan
pemimpin yang dikuasai oleh suara orang banyak yang mengatakan “tidak usah
banyak orang yang pergi”. Padahal Tuhan tidak pernah menyuruh mereka supaya
tidak usah banyak-banyak. Berbeda dengan Gideon yang memang disuruh Tuhan hanya
sekian orang.
Mereka berkata cukuplah sekian orang sebab Ai
itu kota kecil penduduknya sedikit. Di situ mereka mengentengkan dan tidak
mengkaitakn diri dengan Tuhan. Seakan-akan mereka mau berperang dengan kekuatan
mereka sendiri. Akibatnya 36 orang Israel dihabiskan oleh orang Ai. Menghadapi
Yerikho kota yang besar mereka menang, menghadapi Ai kota kecil mereka malah
kalah.
Keputusan yang diambil oleh Yosua adalah
keputusan yang mana kejadian di lapangan tidak menyenangkan. Kenapa? Sebab
keputusan itu didaulati suara orang banyak. Itu adalah ajaran Nikolaus. Ajaran
Nikolaus ini lebih memperhatikan suara orang banyak dari pada suara
penggembalaan. Ini yang Tuhan tidak ingin kembali. Sidang jemaat Efesus benci
perbuatan Nikolaus tetapi
jemaat Pergamus bukan hanya orang Nikolaus tetapi ajarannya sudah merasuk ke
dalam.
Jadi keputusan itu harus direnungkan
benar-benar. Apakah keputusan
yang kita ambil itu didorong oleh suara orang banyak atau didorong oleh Kepala
yaitu Tuhan. Kalau suara orang banyak yang diperhatikan justru hasilnya di
lapangan nanti tidak enak. Oleh sebab itu yang harus kita memperhatikan adalah
suara Firman penggembalaan dan bukan suara orang banyak, suara daging.
Tuhan pernah menantang Ayub dan berkata
“jangan coba menggelapkan keputusan” sebab itupun akan berbahaya.
Ayub
38:1-2
38:1 Maka dari dalam badai TUHAN menjawab Ayub:
38:2 "Siapakah dia yang menggelapkan keputusan dengan
perkataan-perkataan yang tidak berpengetahuan?
Ada orang yang mengambil keputusan tetapi
digelapkan, tidak diberikan penerangan atau diberikan penyuluhan tentang
keputusan yang sudah diambil. Tujuannya supaya jangan hanya satu orang yang
menanggung resiko tetapi semua menanggung akibat dari keputusan itu karena
semuanya sudah komitmen.
Suara Tuhan sebenarnnya lain tetapi karena
suara orang banyak mendaulati Yosua akhirnya Yosua mengambil keputusan yang
salah. Setelah Yosua salah mengambil keputusan karena didaulati oleh orang
banyak, akibatnya 36 orang tewas. 36=4x9. Berarti kalau keputusan salah maka
akan kehilangan 9 buah kasih, 9 buah roh hilang, 9 jabatan hilang.
Tetapi Tuhan Yesus menekankan “kamu sendiri
yang harus mengambil keputusan”. Jadi keputusan itu tidak boleh dipaksakan
tetapi diberi kebebasan kepada kita untuk mengambil keputusn. Ketika kita
mengambil keputusan maka pikiran dan perasaan kita harus membaur dengan Firman
Allah, harus membaur dengan Tuhan, harus berinteraksi dengan Tuhan supaya nanti
keputusan kita tepat.
Tuhan menantang orang-orang pada zamanNya dan
juga untuk kita supaya kita mengambil keputusan sendiri. Kalau kita mengambil
keputusan sendiri bukan berarti kita menutup hati untuk tidak membaur dengan Firman
Tuhan.
Lukas
12:57
12:57 Dan mengapakah engkau juga tidak memutuskan sendiri apa yang benar?
Kalau keputusan yang kita ambil itu dikatakan
“apa yang benar”, berarti ada hubungannya dengan firman. Jangan kita mengambil
keputusan yang tidak ada hubungannya dengan Firman.
Tuhan berkata “perkataan ini adalah perkataan
yang benar”. Itu diucapkan ketika Tuhan menceritakan kepada Yohanes di pulau
Patmos tentang pesta nikah Anak Domba. Kita harus mengambil keputusan yang
benar yang ada hubungannya dengan persoalan Tubuh dan Kepala.
Jangan kita mengambil keputusan tanpa ada hubunganya
dengan Kepala. Jangan kita mengambil keputusan lalu kita lupa bahwa kita ini
anggota Tubuh dan Yesus adalah Kepala. Kita harus membaur di dalam, harus
berinteraksi, koridornya harus di situ. Kalau itu ada maka kejadian di depan
bukan yang tidak sedap, justru kita diarahkan masuk dalam pesta nikah Anak
Domba Allah.
Daud menunjukkan bagaimana dia ikrar dengan
Tuhan.
Mazmur
26:1
26:1 Dari Daud. Berilah keadilan kepadaku, ya TUHAN, sebab aku telah hidup
dalam ketulusan; kepada TUHAN aku percaya dengan tidak ragu-ragu.
Jadi keputusan-keputusannya itu tulus. Daud
selalu bertanya kepada Tuhan dan dia tidak pernah lalai. Ketika Saul sudah
tewas dibunuh oleh orang Filistin dan sahabat karibnya yaitu Yonatan juga sudah
dibunuh oleh orang Filistin maka dia bertanya kepada Tuhan dia mau ke mana dan
Tuhan menjawab “ke Hebron”.
2 Samuel 2:1
2:1 Kemudian bertanyalah Daud kepada TUHAN, katanya:
"Apakah aku harus pergi ke salah satu kota di Yehuda?" Firman TUHAN
kepadanya: "Pergilah." Lalu kata Daud: "Ke mana aku pergi?"
Firman-Nya: "Ke Hebron."
Kalau keputusan itu kita ambil ada dalam
interaksi dengan Firman Tuhan maka itu adalah keputusan yang paling pas. Tuhan
tidak akan mempermalukan kita.
Naomi benar-benar mengambil keputusan yang
sangat menguntungkan dia. Dan tidak hanya dia yang mendapat keuntungan tetapi
Rut juga ikut mendapatkan keuntungan. Jadi kalau keputusan yang kita terima ada
hubungannya dengan yang benar, ada hubungan dengan Firman maka kita akan diberkati
Tuhan dan akan kecipratan
kepada orang lain.
Ketika saya sebagai suami dan gembala
mengambil keputusan yang benar yang sesuai Firman maka bukan hanya saya yang
diberkati Tuhan tetapi juga isteri, anak-anak saya dan juga sidang jemaat.
Utama berkat yang paling kita rindukan adalah menikmati suasana pesta nikah Anak Domba Allah. Dunia ini
semakin memanas, rasa-rasanya kita mau meminta kepada Tuhan supaya sekarang ini
dibawa pada suasana pesta nikah Anak Domba Allah. Tetapi ketika suasana tenang
kadang kita lupa lagi, ini jangan terjadi.
Kita akan dibawa oleh Tuhan pada satu kisah yang
nyata dalam Alkitab tentang orang yang mengambil keputusan yang tepat. Di saat
mereka tinggal menunggu ajal, mereka mengambil keputusan yang tepat.
II
Raja-raja 7:1
7:1 Lalu berkatalah Elisa: "Dengarlah firman TUHAN. Beginilah
firman TUHAN: Besok kira-kira waktu ini sesukat tepung yang terbaik akan
berharga sesyikal dan dua sukat jelai akan berharga sesyikal di pintu gerbang
Samaria."
Ini yang dialami di
Betlehem dan akhirnya Naomi juga nikmati yaitu kelimpahan berkat karena Tuhan
sudah memperhatikan kembali orang Betlehem secara khusus dan Israel secara
umum.
Dikatakan “besok”
berarti menunjukkan waktu sudah dekat. Ketika dikatakan “besok” maka diapit langsung oleh penampilan dua kali
Firman. jadi “waktu yang sudah dekat” ini menunjuk datangnya Firman dua kali
lipat. Dua kali lipat ini menunjuk hari yang keenam. Kita ini sekarang bahkan
sudah berada di penghujung hari yang keenam dan kepada kita diberikan Firman
dua kali lipat (double porsi).
Yesaya
50:8
50:8 Dia yang menyatakan aku benar telah dekat. Siapakah yang berani
berbantah dengan aku? Marilah kita tampil bersama-sama! Siapakah lawanku
beperkara? Biarlah ia mendekat kepadaku!
Justru hari Tuhan sudah dekat ada dua hal
yang terjadi di sana. Umat Tuhan bersama Elisa menerima kebenaran ini. Tetapi
yang satu malah berperkara yaitu perwira, dia membantah dan tidak percaya. Jadi
di akhir zaman ini sementara Tuhan mencurahkan Firman dua porsi, atau dua kali
ganda seperti manna dua gomer untuk satu orang pada hari yang keenam, tetapi
ada juga orang yang tidak percaya seperti perwira ini. Tuhan berkata “Aku
bicara benar, hari sudah dekat” tetapi perwira ini tidak percaya.
Roma
14:23
14:23 Tetapi barangsiapa yang bimbang, kalau ia makan, ia telah dihukum,
karena ia tidak melakukannya berdasarkan iman. Dan segala sesuatu yang tidak
berdasarkan iman, adalah dosa.
Tidak percaya itu sama dengan dosa. Dosa
tidak percaya ini tidak bisa diampuni. Bagaimana mau diampuni kalau dia tidak
percaya. Perwira ini tidak percaya dengan Firman yang datang double porsi ini.
Akhirnya Firman mengatakan “engkau akan melihat tetapi akan mati diinjak-injak
di pintu gerbang.
II
Raja-raja 7:3-4
7:3 Empat orang yang sakit kusta ada di depan pintu gerbang. Berkatalah
yang seorang kepada yang lain: "Mengapakah kita duduk-duduk di sini sampai
mati?
7:4 Jika kita berkata: Baiklah kita masuk ke kota, padahal dalam kota ada
kelaparan, kita akan mati di sana. Dan jika kita tinggal di sini, kita akan
mati juga. Jadi sekarang, marilah kita menyeberang ke perkemahan tentara Aram.
Jika mereka membiarkan kita hidup, kita akan hidup, dan jika mereka mematikan
kita, kita akan mati."
Ini keputusan yang diambil oleh empat orang
kusta. 4 itu menunjuk empat penjuru dunia atau empat penjuru salib. Jadi
keputusan mereka adalah keputusan yang diwarnai oleh salib. Ini adalah
orang-orang kusta, mereka mengambil keputusan tetapi keputusan mereka tidak
lepas dengan salib. Ini adalah keputusan yang paling tepat.
Akhirnya mereka melangkah maju menuju ke
perkemahan orang Aram yang sedang mengepung Samaria dan tinggal menunggu orang
Samaria mati konyol semua. Tetapi apa yang mereka lakukan? Langkah empat orang
ini bagaikan langkah yang menggoyangkan tanah di mana ada perkemahan orang Aram
yang sedang dalam keadaan nyaman.
II
Raja-raja 7:6
7:6 Sebab TUHAN telah membuat tentara Aram itu mendengar bunyi kereta,
bunyi kuda, bunyi tentara yang besar, sehingga berkatalah yang seorang kepada
yang lain: "Sesungguhnya raja Israel telah mengupah raja-raja orang Het
dan raja-raja orang Misraim melawan kita, supaya mereka menyerang kita."
Hanya langkah empat orang tetapi menimbulkan
ketakutan. Orang fasik lari walaupun tidak ada yang mengejar.
Amsal
28: 1
28:1 Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang
benar merasa aman seperti singa muda.
Imamat
26:17,36
26:17 Aku sendiri akan menentang kamu, sehingga kamu akan dikalahkan oleh
musuhmu, dan mereka yang membenci kamu akan menguasai kamu, dan kamu akan lari,
sungguhpun tidak ada orang mengejar kamu.
26:36 Dan mengenai mereka yang masih tinggal hidup dari antaramu, Aku akan
mendatangkan kecemasan ke dalam hati mereka di dalam negeri-negeri musuh
mereka, sehingga bunyi daun yang ditiupkan angin pun akan mengejar mereka, dan
mereka akan lari seperti orang lari menjauhi pedang, dan mereka akan rebah,
sungguhpun tidak ada orang yang mengejar.
Keputusan yang diambil oleh empat orang kusta
ini menggenapi ayat yang pertama di mana ada Firman double porsi, ada
kelimpahan Firman. Jadi keputusan oleh orang kusta ini akhirnya menggenapi
firman yang hari sebelumnya disampaikan oleh Elisa.
Jadi kita ini harus berani mengambil keputusan.
Di tengah dunia yang fana ini ambilah keputusan yang benar. Artinya keputusan itu harus ada
hubungannya dengan Firman, harus ada hubungannya dengan kepala, harus ada
hubungannya dengan roti manna dua gomer yaitu dua menjadi satu. Itulah Firman
Mempelai.
Kalau kita mengambil keputusan yang
dihubungkan dengan hari Tuhan sudah dekat, bagaimana sikap kita? Apa yang harus
kita ekspersikan, apa yang harus kita pantulkan, apa yang harus kita peragakan,
apa yang harus kita tunjukkan kepada orang di sekitar kita.
Filipi
4:5
4:5 Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!
Bagaimana ada kebaikan hati kalau keputusan
salah, kalau keputusan miring?
Filipi
4:6
4:6 Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi
nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan
dengan ucapan syukur.
Perwira itu tidak percaya karena hatinya
dibawa oleh arus pikirannya sendiri.
Ayub
15:12
15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa matamu
menyala-nyala,
Dia tidak percaya Firman nubuatan. Kegenapan
dari Firman nubuatan sebenarnnya menunjuk bahwa kita sedang didorong untuk
masuk dalam kesiapan waktu bertemu dengan Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga.
Jangan salah, jangan kita tidak siap.
Filipi
4:7
4:7 Damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal, akan memelihara hati
dan pikiranmu dalam Kristus Yesus.
Akal perwira ini tidak mau dilampaui oleh
damai sejahtera Allah. Kelimpahan Firman Allah itu adalah paket damai sejahtera
Allah.
Kita melihat keputusan dari empat orang kusta
ini adalah keputusan yang berani. Mereka berani menuju kepada perkemahan orang
Aram. Sebenarnya yang menjadi sutradaranya di sini adalah Tuhan. Ini adalah
pelajaran untuk kita supaya kita berani mengambil keputusan sekalipun melawan
akal kita asalkan itu sesuai dengan kebenaran Firman.
Ternyata Tuhan sudah menggiring orang Aram
untuk membawa emas, perak dan ternak dalam jumlah banyak. Masakan mereka mau
berperang tetapi membawa harta benda. Berarti Tuhan membawa orang Aram
menghimpun kekayaan untuk dinikmati oleh orang Israel.
II
Raja-raja 6:7-9
7:7 Karena itu bangkitlah mereka melarikan diri pada waktu senja dengan
meninggalkan kemah dan kuda dan keledai mereka serta tempat perkemahan itu
dengan begitu saja; mereka melarikan diri menyelamatkan nyawanya.
7:8 Ketika orang-orang yang sakit kusta itu sampai ke pinggir tempat
perkemahan, masuklah mereka ke dalam sebuah kemah, lalu makan dan minum.
Sesudah itu mereka mengangkut dari sana emas dan perak dan pakaian, kemudian pergilah
mereka menyembunyikannya. Lalu datanglah mereka kembali, masuk ke dalam kemah
yang lain dan mengangkut juga barang-barang dari sana, kemudian pergilah mereka
menyembunyikannya.
7:9 Lalu berkatalah yang seorang kepada yang lain: "Tidak patut yang
kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik, tetapi kita ini tinggal diam
saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita.
Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahukan hal itu ke
istana raja."
Mereka langsung ingat bahwa mereka makan
sendiri sementara di dalam kota ada orang kelaparan. Jadi sekarang mereka
menghimpun harta, emas, perak, pakaian dan sebagainya lalu disembunyikan. Ini
harta yang dihimpun orang Aram, yang pertama menikmati adalah empat orang kusta
dan berikutnya yang menikmati adalah orang Samaria.
Pengkhotbah
2:26
2:26 Karena kepada orang yang dikenan-Nya Ia mengaruniakan hikmat,
pengetahuan dan kesukaan, tetapi orang berdosa ditugaskan-Nya untuk menghimpun
dan menimbun sesuatu yang kemudian harus diberikannya kepada orang yang dikenan
Allah. Ini pun kesia-siaan dan usaha menjaring angin.
Kalau kita sebagai umat Tuhan masakan Tuhan
mau membiarkan kita. Nanti saudara melihat orang fasik menghimpun segala
sesuatu dan yang menikmati adalah umat Tuhan. Ini sudah terjadi pada perjanjian
lama dan juga di zaman gereja, apalagi di hari-hari terakhir ini.
Pengkhotbah
6:1-2
6:1 Ada suatu kemalangan yang telah kulihat di bawah matahari, yang sangat
menekan manusia:
6:2 orang yang dikaruniai Allah kekayaan, harta benda dan kemuliaan,
sehingga ia tak kekurangan suatu pun yang diingininya, tetapi orang itu tidak
dikaruniai kuasa oleh Allah untuk menikmatinya, melainkan orang lain yang
menikmatinya! Inilah kesia-siaan dan penderitaan yang pahit.
Ini jangan terjadi pada kita, kita himpun
tetapi malah tidak menikmati. Tetapi ada orang yang menghimpun tetapi orang
lain yang menikmati.
Kenapa orang kusta ini yang menikmatinya?
Karena mereka mengambil keputusan yang tepat. Naomi juga mengambil keputusan
yang tepat sehingga berkat yang dinikmati oleh Naomi juga kecipratan kepada Rut.
Akhirnya keputusan yang diambil oleh Naomi ini mewarnai pasal 4. Apakah
jauh-jauh hari mereka sudah paham akan terjadi seperti ini? Tentu tidak! Keputusan-keputusan yang kita ambil di
masa lampau itulah yang mewarnai kehidupan kita sekarang dan akan
datang, oleh sebab itu jangan
salah. Kalau keputusan kita ambil dalam koridor Firman maka itu pasti akan kita
petik ke depan adalah kemuliaan.
Kita ada pada era Firman dua kali lipat turun,
jangan sampai kita tidak percaya. Firman double porsi turun tetapi perwira itu
tidak percaya sehingga dia diinjak-injak.
II
Raja-raja 7:17-18
7:17 Adapun raja telah menempatkan perwira yang menjadi ajudannya itu
mengawasi pintu gerbang, tetapi rakyat menginjak-injak dia di pintu gerbang,
lalu ia mati sesuai dengan perkataan abdi Allah yang mengatakannya pada waktu
raja datang mendapatkan dia.
7:18 Dan terjadi juga seperti yang dikatakan abdi Allah itu kepada raja:
"Dua sukat jelai akan berharga sesyikal dan sesukat tepung yang terbaik
akan berharga sesyikal, besok kira-kira waktu ini di pintu gerbang
Samaria."
Orang yang tidak percaya Firman double porsi akan
diinjak-injak oleh antikristus. Banyak umat Tuhan tidak percaya Firman nubuatan
tentang apa yang terjadi akan datang, Orang seperti itu tidak akan diukur.
Wahyu
11:1-2
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh, seperti tongkat
pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut: "Bangunlah dan ukurlah
Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang beribadah di dalamnya.
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di sebelah luar, janganlah
engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada bangsa-bangsa lain dan
mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua bulan lamanya."
Pelataran Bait Suci itulah halaman. Orang
yang tidak percaya Firman double porsi, orang itu hanya disediakan untuk
diinjak-injak oleh antikristus. Ini jangan terjadi pada kita.
II
Raja-raja 7:2
7:2 Tetapi perwira, yang menjadi ajudan raja, menjawab abdi Allah, katanya:
"Sekalipun TUHAN membuat tingkap-tingkap di langit, masakan hal itu
mungkin terjadi?" Jawab abdi Allah: "Sesungguhnya, engkau akan
melihatnya dengan matamu sendiri, tetapi tidak akan makan apa-apa dari
padanya."
Perwira ini mengolok Firman karena dia
memakai pikiran daging, akhirnya dia melihat kegenapan Firman tetapi tidak
menikmati. Kenapa ini terjadi?
Ayub
15:12
15:12 Mengapa engkau dihanyutkan oleh perasaan hatimu dan mengapa
matamu menyala-nyala,
Karena mereka dihayutkan oleh perasaan mereka
sebab tidak teliti memperhatikan Firman.
Ibrani
2:1
2:1 Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita
dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus.
Empat orang kusta berani mengambil keputusan
dan mereka melangkah maju. Apa yang terjadi? Orang Aram lari tunggang langgang
dan meninggalkan semuanya.
II
Raja-raja 7:14-15
7:14 Sesudah itu mereka mengambil dua kereta kuda, kemudian raja menyuruh
mereka menyusul tentara Aram sambil berkata: "Pergilah melihatnya!"
7:15 Lalu pergilah mereka menyusul orang-orang itu sampai ke sungai Yordan,
dan tampaklah seluruh jalan itu penuh dengan pakaian dan perkakas yang
dilemparkan oleh orang Aram pada waktu mereka lari terburu-buru. Kemudian
pulanglah suruhan-suruhan itu dan menceritakan hal itu kepada raja.
7:16 Maka keluarlah penduduk kota itu menjarah tempat perkemahan orang
Aram. Karena itu sesukat tepung yang terbaik berharga sesyikal dan dua sukat
jelai berharga sesyikal, sesuai dengan firman TUHAN.
Apa yang dikumpulkan oleh orang Aram sebenarnya
mereka digerakkan oleh Tuhan untuk membawakan itu bagi orang Israel. Kita
memuja-memuji Tuhan Allah Abraham, Ishak dan Yakub serta Allahnya Elia dan
Elisa itu juga Allah kita. Oleh sebab itu jangan kita ragu mengambil keputusan.
Mari kita tenggelam dengan Firman double porsi karena hari Tuhan sudah dekat.
Manna diterima dua gomer pada hari yang keenam. Pada hari keenam terciptalah
nikah, dua menjadi satu. Kita harus masuk pada rana itu, mari kita mengambil
keputusan “saya mau menjadi bagian dari Tubuh Kristus, menjadi Mempelai Wanita
untuk dijemput oleh Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar