Salam
sejahtera di dalam nama Tuhan Yesus Kristus.
Zakharia
12:10-14 (Ratapan atas dia yang tertikam)
12:10
"Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud
dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah
mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan
akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
12:11 Pada
waktu itu ratapan di Yerusalem akan sama besarnya dengan ratapan atas
Hadad-Rimon di lembah Megido.
12:12 Negeri
itu akan meratap, setiap kaum keluarga tersendiri; kaum keluarga keturunan Daud
tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga keturunan Natan
tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:13 kaum
keluarga keturunan Lewi tersendiri dan isteri mereka tersendiri; kaum keluarga
Simei tersendiri dan isteri mereka tersendiri;
12:14 juga
segala kaum keluarga yang masih tinggal, setiap kaum keluarga tersendiri dan
isteri mereka tersendiri."
Ketika saya
dalam penglihatan disuruh Tuhan menggali sumur, memang sumur itu sudah ada
tetapi ada orang yang sudah menutupinya dengan rumput dan sampah. Itulah yang
saya harus angkat dan tujuannya untuk sumur itu dipakai lagi. Tadinya saya
menolak dan tidak mau sebab takut akan berhadapan dengan orang yang menyumbat
sumur itu namun akhirnya saya mengambil keputusan untuk taat pada perintah itu.
Ketika saya
mengeluarkan semua barang yang kotor saya mengharapkan akan mendapatkan air
yang membual-bual di dalam sumur itu tetapi ternyata sampai di dasar sumur itu
kering. Yang ada di dalamnya adalah roti yang besar dan hangat-hangat kemudian ada suara yang datang “ambillah
hambaku dan bagikan kepada kawan-kawanmu”. Itu perintah dan saya berupaya untuk
membagi tentu tanpa ada paksaan. Iblis tidak mau dan berusaha menjelek-jelekkan
si pembagi untuk melemahkan orang lain. Tetapi kalau itu dari Tuhan maka tidak
bisa digagalkan seperti Yerusalem yang tidak bisa digeser.
Ketika doa
puasa bersama hamba-hamba Tuhan aliran Pantekosta di GPPS, dua hamba Tuhan mendapatkan
penglihatan yang sama. Mereka melihat saya membawa wadah yang berisi air dan
mengisi kepada wadah-wadah yang lain. Sampai wadah-wadah yang lain itu penuh,
air pada wadah yang saya bawa tidak berkurang. Lalu mereka mendengar suara
“pada hambaKu Bernard Legontu ada mata air yang tidak bisa dibendung oleh
siapapun”. Iblis tidak senang dan dia berupaya untuk menjelek-jelekkan. Tetapi
saya punya keyakinan sesuai dengan Zakharia 12:1-9, itu pasti tidak bisa
diganggu gugat.
Kenapa Tuhan
memberikan roh permohonan? Tuhan mengingatkan kepada kita umatNya bahwa kita
tidak ada kekuatan apapun, kita tidak ada kemampuan untuk menghadapi sepak
terjangnya dunia, iblis dan daging. Itu sebabnya Tuhan memberikan roh
permohonan. Karena Tuhan tahu persis kita tidak punya kemampuan maka Tuhan memperlengkapi
kita dengan roh doa. Roh doa ini maksudnya supaya kita bersandar dan berharap
sepenuh kepada Tuhan karena Tuhan tahu bahwa kita ini tidak ada kemampuan.
Markus
14:38
14:38 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan; roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Itu sebabnya
Tuhan memberikan roh doa, minimal 1 hari 1 jam.
Matius
26:40-41
26:40 Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya
itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus:
"Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
26:41 Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu
jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."
Itu kata
Tuhan Yesus. Ketika menghadapi salib, paginya Tuhan Yesus akan disalib, malamnya mereka berdoa di taman
Getsemani. Menghadapi cobaan ini Tuhan Yesus hanya meminta kepada Petrus dan
teman-temannya untuk berdoa 1 jam. 1 jam itu adalah minimal ukuran doa dan itu
sudah mampu untuk menghadapi beratnya derita sengasara di depan, apalagi kalau
lebih dari itu.
Namun yang
kita lakukan adalah suatu kegagalan. Bukannya lebih dari satu jam malah 1 jam
pun tidak sampai, bahkan ada yang tidak suka padahal 1 jam ini standar. Ketika
Tuhan Yesus menemukan Petrus,Yakobus
dan Yohanes hanya tidur maka Tuhan Yesus berkata “tidak sanggupkah kamu berdoa
1 jam saja?”. Saat itu Tuhan Yesus akan menghadapi penderitaan di depan, itupun hanya diminta 1 jam. Berarti
dengan doa kita dalam tempo 1 jam, berarti kita bersandar dan berharap kepada Tuhan maka Tuhan kelak akan mengambil sikap menghadapi tantangan
di depan agar kita meraih
kemenangan. Itu yang Tuhan inginkan dalam hidup kita.
Amsal 3:5
3:5
Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.
Amsal 3:5 (Terjemahan Lama)
3:5 Haraplah
pada Tuhan dengan segenap hatimu, dan jangan engkau bersandar kepada akalmu.
Roh doa
diberikan supaya kita tidak bersandar pada akal kita dan kita bersandar sepenuh
kepada Tuhan. Jadi apapun yang kita hadapi di depan ini, tolong asah lutut
saudara. Di situ kita akan meraih kemenangan.
Amsal 28:9
28:9 Siapa
memalingkan telinganya untuk tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah
kekejian.
Hal ini jangan kita lakukan supaya doa didengar dan
dijawab oleh Tuhan.
Jangan sampai
telinga kita tidak sudi mendengarkan Firman karena mendengar Firman ada
kaitannya dengan doa. Olehnya itu kita diberikan oleh Tuhan roh permohonan, roh
doa, supaya kita bersandar kepada Tuhan.
Yeremia 17:5
17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang
mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Ini berarti
orang tidak mendengarkan Firman, doanya kekejian dan ditambah lagi dia dikutuk.
Yeremia 17:7-8
17:7 Diberkatilah
orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN!
17:8 Ia akan
seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi
batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap
hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti
menghasilkan buah.
Tentu ada
tatanannya, ada contoh bagaimana kita harus berdoa. Tentu Kita harus belajar
bagaimana contoh yang diajarkan
oleh Tuhan Yesus. Dalam Injil Lukas pasal 11 dan injil Matius pasal 6 ada doa
yang diajarkan oleh Tuhan Yesus.
Dalam Matius
pasal 6 ada kata yang menonjol yaitu “Bapamu” yang disebutkan sampai 11 kali. Angka 10 adalah angka Firman sepenuh, 1
artinya hanya satu Bapa.
Matius
23:9
23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di
bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Artinya orang
yang berdoa ada dalam lingkup Firman, dia dibungkus oleh Firman, dia ada dalam
naungan Firman sebab Dia telah lahir oleh Firman Allah.
1 Petrus
1:23
1:23 Karena kamu telah dilahirkan kembali bukan dari
benih yang fana, tetapi dari benih yang tidak fana, oleh firman Allah, yang
hidup dan yang kekal.
Berarti orang
yang berdoa ada dalam koridor Firman. Orang yang memalingkan mukanya dari
Firman, doanya adalah kekejian.
Dalam Matius
pasal 6 ada doa, ajaran, puasa dan sedekah di sana. Sampai 11 kali disebutkan “Bapamu”. Kita perhatikan
lebih dahulu yang berdoa ini siapa. Kalau dikatakan “Bapamu” berarti yang
berdoa ini adalah anak. Anak ada di bumi dan Bapa ada di sorga. Bumi penuh
dengan kemelut dan derita sengsara apalagi ke depan ini akan makin lebih deras
apa yang harus kita hadapi. Itu sebabnya kita harus lebih dahulu ada kaitan
dengan Bapa. Kalau Tuhan Yesus berkata “Bapamu” berarti kita sah adalah
anakNya. Apakah benar kita ini sudah lahir dalam keluarga Allah? Kalau berani
saudara memanggil Allah itu Bapamu berarti saudara mengaku sudah dilahirkan
dalam keluarga Allah dan benar-benar hidup dipagari oleh Firman Allah.
1.
Matius 6:5,9
6:5 "Dan apabila kamu berdoa, janganlah
berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri
dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka
dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat
upahnya.
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa
kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Orang yang berani menyapa Tuhan di
Sorga itu “Bapa”, buktikan bahwa dia sudah lahir baru. Orang yang menyapa Tuhan
itu Bapa berarti dia sudah dilahirkan dalam keluarga Allah. Perhatian Tuhan dalam
mengajar itu ditujukan kepada kita. Buktikan bahwa Allah itu Bapa kita, berarti kita dilahirkan dalam keluarga Allah.
Dalam Kisah Para Rasul diceritakan ketika Paulus ditelantangkan untuk dicambuk
dia berkata “Bolehkah kamu menyesah seorang warga negara Rum, apalagi tanpa diadili?”. Begitu
mereka mendengar bahwa dia adalah warga negara
Roma mereka tidak berani.
Sampai kepala pasukan bertanya kepada Paulus apakah benar dia warga negara Roma dan Paulus menjawab “benar,
karena kelahiranku”. Kepala pasukan itu menjawab “Kewarganegaraan itu kubeli
dengan harga yang mahal”.
Untuk menjadi warga negera Roma saja dibayar mahal apalagi menjadi
warga Sorga! Tuhan Yesus sudah membayar, itu sebabnya jangan diringankan persoalan
baptisan air. Itu adalah kaitannya dengan pembayaran harga oleh Tuhan Yesus
untuk kita menjadi warga Sorga. Kita bisa menjadi warga Sorga karena kematian
dan kebangkitan Kristus. Baptisan air jangan diringankan/entengkan, itu bagian pembayaran Tuhan Yesus untuk
memungkinkan kita menjadi warga kerajaan Sorga dan berhak kita memanggil “Bapa
Sorgawi” .
Menyapa Tuhan itu Bapa berarti kita sadar, kita ada tanda kelahiran baru atau memberi diri kita
dilahirkan kembali. Itu semua karena Tuhan Yesus yang bayar dengan mahal di Golgota. Itu sebabnya
baptisan air ada hubungannya dengan kematian dan kebangkitan Kristus, bukan
asal. Bukan hanya sekedar ajaran gereja tetapi ajaran Sorga.
II
Korintus 5:17
5:17 Jadi siapa yang ada di dalam
Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang
baru sudah datang.
Kolose 2:12
2:12 karena dengan Dia kamu dikuburkan
dalam baptisan, dan di dalam Dia kamu turut dibangkitkan juga oleh
kepercayaanmu kepada kerja kuasa Allah, yang telah membangkitkan Dia dari orang
mati.
Baptisan air itu adalah persamaan
dengan kematian Kristus lalu dikubur, kemudian kita keluar dari air
persamaannya dengan Tuhan Yesus bangkit dari kubur. Ini mahal harganya, olehnya
itu baptisan air itu bukan hal yang bisa dianggap enteng/
diremehkan.
Ada yang mengatakan walaupun
tidak dibaptis dengan air yang penting nama itu harus lengkap. Ada juga yang
sudah dibaptis selam tetapi namanya tidak lengkap karena hanya mengatakan “aku
baptiskan engkau di dalam nama Bapa, Anak Laki-laki dan Roh Kudus” kemudian
yang dibaptis itu dibenamkan. Siapa nama Bapa, siapa itu Anak, siapa itu Roh
Kudus, nama itu yang diminta bukan julukan. Bapa itu cuma julukan, Anak itu
cuma julukan, itu bukan nama. Nama Bapa itu Tuhan, nama Anak itu Yesus dan nama
Roh Kudus itu Kristus. Itu harus lengkap disebutkan.
Keluaran 15:2-3
15:2
TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku, Ia telah menjadi keselamatanku. Ia Allahku,
kupuji Dia, Ia Allah bapaku, kuluhurkan Dia.
15:3
TUHAN itu pahlawan perang; TUHAN, itulah nama-Nya.
Mazmur 83:19
83:19
supaya mereka tahu bahwa Engkau sajalah yang bernama TUHAN, Yang Mahatinggi
atas seluruh bumi.
Yeremia 16:21; 33:2
16:21
"Sebab itu, ketahuilah, Aku mau memberitahukan kepada mereka, sekali ini
Aku akan memberitahukan kepada mereka kekuasaan-Ku dan keperkasaan-Ku, supaya
mereka tahu, bahwa nama-Ku TUHAN."
33:2
"Beginilah firman TUHAN, yang telah menjadikan bumi dengan membentuknya
dan menegakkannya -- TUHAN ialah nama-Nya --:
Keluaran 6:1-2
6:1
Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Akulah TUHAN.
6:2
Aku telah menampakkan diri kepada Abraham, Ishak dan Yakub sebagai Allah Yang
Mahakuasa, tetapi dengan nama-Ku TUHAN Aku belum menyatakan diri.
Kalau memanggil Tuhan adalah Bapa
berarti sadar saya ini anakNya yang harus bersandar penuh kepada Bapa dan saya sudah
lahir dalam keluarga Allah. Hal ini harus jadi kenyataan.
Roma 6:3-4
6:3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita
semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya?
6:4 Dengan demikian kita telah
dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama
seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa,
demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru.
Diperlihatkan bagaimana harga itu
dibayar mahal oleh Tuhan Yesus lewat kematian lalu dikubur dan kemudian
dibangkitkan. Disitulah suasana baptisan. Jadi ketika kita dibaptis kita harus
sadar bahwa kita menjadi keluarga Allah karena ada yang mati untuk kita dan
kita mengambil bagian di dalam kematianNya, kemudian Tuhan Yesus bangkit sehingga
kita juga mengambil bagian di dalam kebangkitanNya.
Kita bukan hanya sekedar anak
angkat atau adopsi tetapi anak sah. Untuk menjadi anak yang sah dari keluarga
Allah maka ikutilah aturan Firman. Jangan ikuti aturan gereja. Setelah kita
menjadi anak, menjadi keluarga Allah maka dalam Matius pasal 6 ada 11 kali
dikatakan “Bapamu”. Berarti setelah kita menjadi anak Tuhan, menjadi keluarga
Allah, kita harus hidup bersandar sepenuhnya kepada Tuhan (10)
kepada Bapa yang satu itu.
Matius 23:9
23:9
Dan janganlah kamu menyebut siapa pun bapa di bumi ini, karena hanya satu
Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
Matius 6:1,4,6,8,14,15,18,26,32
6:1 "Ingatlah, jangan kamu
melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika
demikian, kamu tidak beroleh upah dari 1Bapamu
yang di sorga.
6:4 Hendaklah sedekahmu itu diberikan
dengan tersembunyi, maka 2Bapamu
yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:6 Tetapi jika engkau berdoa, masuklah
ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada 3Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka 4Bapamu yang melihat
yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
6:8 Jadi janganlah kamu seperti mereka,
karena 5Bapamu
mengetahui apa yang kamu perlukan, sebelum kamu minta kepada-Nya.
6:14 Karena jikalau kamu mengampuni
kesalahan orang, 6Bapamu
yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
6:15 Tetapi jikalau kamu tidak
mengampuni orang, 7Bapamu
juga tidak akan mengampuni kesalahanmu."
6:18 supaya jangan dilihat oleh orang
bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh 8Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka 9Bapamu yang melihat
yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
6:26 Pandanglah burung-burung di langit,
yang tidak menabur dan tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal dalam lumbung,
namun diberi makan oleh 10Bapamu
yang di sorga. Bukankah kamu jauh melebihi burung-burung itu?
6:32 Semua itu dicari bangsa-bangsa yang
tidak mengenal Allah. Akan tetapi 11Bapamu
yang di sorga tahu, bahwa kamu memerlukan semuanya itu.
Yang sudah dibaptis, sudah lahir
baru, apakah benar belajar
bersandar sepenuh kepada Tuhan dalam setiap gerak hidup saudara. Baik itu
seorang yang duduk di bangku sekolah, apakah dia karyawan dalam satu
perusahaan, apakah dia seorang petani, apakah dia seorang guru, apakah dia
seorang pedagang, apakah dia seorang pegawai, apakah benar kita anak Allah
kemudian kita bersandar sepenuh kepada Tuhan? Itu sebabnya Tuhan beri roh doa
supaya kita bersandar sepenuh kepada Tuhan. Tidak mungkin anak itu merengek di
dunia ini dan dia terancam dan
Bapa di Sorga hanya diam saja. Secara manusia saja, kalau anakmu terancam di
depanmu tidak mungkin saudara akan diam saja, saudara pasti akan membela
mati-matian.
Buktikan bahwa saudara ada dalam
lingkup Firman supaya permohonan doa yang Tuhan ajarkan tadi jangan menjadi
kekejian Tuhan karena sudah berada dalam lingkup Firman tetapi tidak mau
mendengar Firman Tuhan. Kita mendapat asupan-asupan Firman dari Tuhan begitu
nyata, banyak orang lain tidak mendapatkan. Kalau sampai kita mengabaikan ini
maka cemeti Allah akan lebih berat kita hadapi nanti.
Kalau kita adalah anak bagaimana
penghormatan kita kepada Bapa. Yang akan kita baca ini adalah anak yang tidak
mengerti statusnya, dia tidak menghormati Bapa.
Maleakhi 1:6-7
1:6 Seorang anak menghormati bapanya dan
seorang hamba menghormati tuannya. Jika Aku ini bapa, di manakah hormat yang
kepada-Ku itu? Jika Aku ini tuan, di manakah takut yang kepada-Ku itu? firman
TUHAN semesta alam kepada kamu, hai para imam yang menghina nama-Ku. Tetapi
kamu berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
1:7 Kamu membawa roti cemar ke atas
mezbah-Ku, tetapi berkata: "Dengan cara bagaimanakah kami
mencemarkannya?" Dengan cara menyangka: "Meja TUHAN boleh
dihinakan!"
Yang menghina dan tidak menghormati
Bapa ini adalah pelayan Tuhan. Kalau pelayan Tuhan yang tidak menghormati Bapa
melayani sebanyak berapapun
jemaat, bagaimana nasib jemaat yang dia layani itu?
Kita ini dibungkus oleh Firman,
yakinlah saudara ada bergerak di lingkup Firman. Tuhan memperhatikan
anak-anakNya. Tuhan bagaikan induk ayam yang memanggil kita anak-anakNya. Itu
perhatian orang tua, perhatian Bapa Sorgawi untuk melindungi anakNya sebab di
atas ada elang yang mangsa empuknya adalah anak ayam. Namun anak ini mau
dilindungi induknya dengan dua kepak sayapnya tetapi anak itu tetap lebih
memilih makan jagung. Akhirnya anak ayam ini dimangsa oleh elang.
Kenapa kita bisa kena sambar?
Karena ada kelalaian dari kita. Itu sebabnya kita harus diajar oleh Tuhan dan belajar
dari hal yang terjadi itu supaya jangan terulang di masa yang akan datang.
2.
Dikatakan
“Bapa kami”. Melihat kata “kami” berarti kita tidak sendiri. Selain menunjukkan
sesama tetapi yang utama adalah kita bersama dengan Tuhan Yesus. Jadi yang menyapa Allah di Sorga itu Bapa
bukan hanya kita tetapi juga Tuhan Yesus menyeru Allah di Sorga itu adalah Bapa.
Sampai saat Tuhan Yesus di salib dia berkata “Eloi, Eloi” berarti memanggil
Bapa di Sorga.
Apa yang saudara alami dalam
tanda kelahiran itu juga telah dilalui oleh orang lain. Tuhan Yesus menyapa “Bapa” kepada Allah di Sorga
karena Tuhan Yesus juga menunjukkan teladan, Dia tidak berdosa tetapi mau turun
untuk di baptis.
Ibrani 2:11
2:11 Sebab Ia yang menguduskan dan
mereka yang dikuduskan, mereka semua berasal dari Satu; itulah sebabnya Ia tidak
malu menyebut mereka saudara,
Yang dimaksud “Ia” di sini adalah
Tuhan Yesus yang menyapa kita saudara karena kita berasal dari yang satu. Kita
berasal dari yang satu sebab Tuhan Yesus dibaptis selam dan kita juga dibaptis
selam. Kalau Tuhan Yesus diselam dan orang itu dibaptis dengan cara yang lain
maka orang itu tidak berasal dari yang satu, dia berbeda dengan Tuhan Yesus. Mana
mungkin disapa saudara kalau tidak berasal dari yang satu.
Tuhan sudah buat jalan, jangan
buat jalan yang lain sebab yang membuat Tuhan sebal. Orang yang seperti itu
nantinya akan ditinggal dalam aniaya antikristus 3,5 tahun.
Yesaya 26:7
26:7 Jejak orang benar adalah lurus,
sebab Engkau yang merintis jalan lurus baginya.
Ada penginjil dari Eropa yang
pergi ke Afrika. Dia menganut baptisan cara lain. Sampai di Afrika dia mencari penterjemah,
penterjemah itu menganut baptisan selam. Ketika berkhotbah penginjil itu
berkata tentang baptisan “biarpun hanya ditaruh air sedikit atau hanya dengan
abu yang penting dibaptis dengan nama Bapa, Anak dan Roh Kudus”. Penterjemah
ini bingung mau menerjemahkan. Kalau mengikuti itu berarti dia salah, tetapi
apa boleh buat dia sebutkan saja.
Satu ketika kuda penginjil itu
mati. Penterjemah itu memanggil orang untuk menguburkan tetapi dia berkata pada
orang yang membawa cangkul supaya tidak usah menggali, taruh saja abu atau air
sedikit di atas kepala kuda.
Hari kedua bau menyengat mulai muncul, hari ketiga lebih menyengat, hari kelima
sudah paling parah. Penginjil itu bertanya “kuda itu sudah kamu kubur?” dan
dijawab “sudah pak pendeta” tetapi kenapa masih berbau sekali.
Penginjil itu tidak tahan dan
pergi ke belakang rumah. Dia melihat kuda itu sudah dikerumuni lalat dan dia
berkata “saya sudah katakan harus dikubur kenapa tidak dikubur!”. Langsung
penterjemah itu mengatakan “kan bapak pendeta mengatakan biarpun hanya ditaruh
abu atau air sedikit dikepala itu namanya sudah dikubur”. Akhirnya penginjil
itu menyadari bahwa dia telah salah menterjemahkan kebenaran Firman Allah
dan dia mengaku dan beri diri dibaptis sesuai Firman Allah.
Kata “kami” dalam doa Bapa kami
ada hubungannya dengan Tuhan Yesus, menunjukkan kita dengan sesama dan kita
dengan Tuhan Yesus. Berarti dalam hubungan keluarga Allah ada Tuhan Yesus dan
itu teladan kita. Tuhan Yesus seharusnya tidak perlu dibaptis tetapi Tuhan
Yesus melakukan untuk menjadi teladan bagi kita.
Matius 3:13-15
3:13 Maka datanglah Yesus dari Galilea
ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia,
katanya: "Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang
kepadaku?"
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya
kepadanya: "Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita
menggenapkan seluruh kehendak Allah." Dan Yohanes pun menuruti-Nya.
Menggenapkan seluruh kehendak
Allah itu adalah wilayah halaman Tabernakel.
Lukas 7:28-30
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara
mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar
dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari
padanya."
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar
perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena
mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak
mau dibaptis oleh Yohanes.
Yang tidak mau dibaptis jangan
berdoa “Bapa kami”. Lebih baik dia berkata “bapaku” entah itu diterima atau
tidak terserah pada yang dia sapa. Kita dibaptis adalah bukti kita mengakui
kebenaran Allah. Memberi diri dibaptis berarti mengakui kebenaran Allah.
Menolak dibaptis berarti tidak mengakui kebenaran Allah.
3.
Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa
kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Setelah disebut Bapa kami,
disebutkan keberadaanNya di Sorga. Berarti Bapa kita itu adalah pemilik Sorga,
kemudian kita menjadi anakNya. Bukan anak angkat tetapi anak sah karena
dilahirkan lewat baptisan air. Berarti Bapa pemilik Sorga dan kita adalah
pewarisnya.
Tidak usah terlalu ribet bicara
tentang Sorga. Sebetulnya tidak rumit untuk masuk Sorga dan tidak perlu
diperumit. Pertama kalau kita menyapa dia Bapa, apakah kita sudah dilahirkan
kembali? Apakah kita ada persamaan dengan Tuhan Yesus sehingga mengatakan “Bapa
Kami”? Tuhan Yesus punya Bapa di sorga, apakah kita juga mempunyai Bapa yang
sama yang disapa oleh Tuhan Yesus? Tuhan Yesus pewaris sebab Bapa itu pemilik
Sorga dan kita juga pewaris Sorga. Sebenarnya tidak terlalu rumit. Nantinya
akan sampai pada puncaknya sebab kita mau dijadikan MempelaiNya. Satu hal yang perlu kita perhatikan,
biarlah kita menjadi anak Bapa di Sorga lewat baptisan air. Kita mengatakan
“kami” berarti kita sejawat dengan Tuhan Yesus sehingga kita ada hubungan dari
1 jalur lalu Yesus menyucikan kita dan kita disucikan.
Keberadaan Bapa yang kita sapa
itu ada di Sorga. Sorga itu adalah tempat yang kudus. Tentu saudara akan bangga
kalau menjadi anak seorang pembesar sebab saudara berpikir segala hak bapa itu
akan tersalur kepada saudara. Kita ada di bumi dan kita memanggil Dia “Bapa
yang ada di dalam Sorga”, berarti ada hubungan dari bumi ke Sorga. Apakah
pantas nanti kita ke Sorga? Anak yang bagaimana yang pantas masuk dalam
kerajaan Sorga? Anak yang tidak mengelak percikan-percikan darah. Tetapi anak
yang mengelak dari percikan-percikan darah tidak pantas ada di sana. Walaupun
sudah dalam status anak tetapi kalau perilaku
tidak terbenahi, penuh kejahatan dan kenajisan, bagaimana bisa ke Sorga. Itulah
sebabnya Yesus sebut kita saudaraNya bagi yang mau disucikan.
Tujuan saudara dibaptis adalah
untuk mengkaitkan kehidupanmu pada Bapa di Sorga. Kepada yang sudah dibaptis,
saudara sudah mengkaitkan hidupmu dengan Bapa di Sorga, tetapi ingat jangan
sampai saudara tidak peduli dengan
Firman sehingga akhirnya doamu menjadi kekejian.
Amsal 28:9
28:9 Siapa memalingkan telinganya untuk
tidak mendengarkan hukum, juga doanya adalah kekejian.
Jangan tolak percikan darah.
Kadang dalam ibadah pelayanan kita mengupayakan hal yang sedap bagi daging dan
tidak berani menerobos suatu pergumulan untuk menyenangkan hati Tuhan. Orang
yang seperti itu dihadapan Tuhan adalah anak yang masih nakal, yang tidak mau
masuk dalam percikkan darah. Kalau
anak yang baik dia akan mengatakan “ia saya kerjakan” walaupun situasinya tidak
baik dan tidak menguntungkan, itulah percikkan darah. Di sini kegagalan kita,
kita suka melayani tetapi mencari yang enaknya, tidak mau menerobos
tantangan-tantangan. Kalau kita berani menerobos itu percikan darah. Kita
melihat di depan peti perjanjian ada 7 kali percikkan darah, betapa menderita Kristus Yesus.
Roma 8:16-17
8:16 Roh itu bersaksi bersama-sama
dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
8:17 Dan jika kita adalah anak, maka
kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji
Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita
menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama
dengan Dia.
Kita ahli waris untuk mewarisi
Sorga, mewarisi kemuliaannya, mewarisi berkat-berkat Sorga. Kita seringkali
tidak adil dengan Tuhan. Kita mau menikmati berkat-berkat Sorga, mau menikmati
asupan-asupan dari Sorga tetapi tidak mau membayar harganya. Kristus Yesus
masuk dalam derita sengsara, masuk dalam percikkan darah lalu menerima kemuliaan.
Kadang daging masih dominan untuk menguasai dan menghalang-halangi kita.
Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki
Sorga adalah suami kita tetapi diwakilkan kepada gembala. Gembala itu adalah
suami pura-pura dari jemaat untuk membawa jemaat pada Suaminya yang sebenarnya.
Bagaimana yang dirasa oleh hati gembala itu juga yang dirasa oleh Mempelai
Laki-laki Sorga. Kalau hati gembala sedih itu juga yang dirasakan oleh Tuhan
Yesus. Perasaan Yesus turun pada gembala yang tahu persis bahwa jemaat itu
adalah calon isteri dari Tuhan Yesus tetapi gembala yang merasakan sebab dia yang menjadi suami pura-pura.
Gembala itu paling banyak diingat
manakala jemaat butuh dukungan dalam doa. Tetapi ketika jemaat itu mendapat
berkat gembala itu dilupakan.
Jemaat Tuhan apakah kita mau
masuk dalam percikkan darah atau mau mengelak. Itu sebabnya Tuhan mengajar
kita.
4.
Matius 6:9
6:9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa
kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu,
Yesaya 43:7
43:7 semua orang yang disebutkan dengan
nama-Ku yang Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku, yang Kubentuk dan
yang juga Kujadikan!"
Di sinilah letakknya kita
mempermuliakan namaNya sebab memang Tuhan minta kita untuk mempermuliakan
namaNya. Tuhan meminta kepada orang yang:
Ø Kuciptakan, berarti ada proses penciptaan
yang berjalan di situ untuk membangun karakter kita. Kadang kita menolak ketika
diciptakan. Seperti kayu glondongan yang diciptakan menjadi meja yang indah
tentu sakit ketika digergaji, disensor.
Ø Kubentuk, ciptaan itu tidak hanya jadi secara
asal tetapi ada bentuknya. Relakan dirimu walaupun seperti diremas-remas oleh
Tuhan, seakan-akan disayat oleh tangan Tuhan sebab Tuhan mau membawa kita pada
bentuk yang Dia inginkan yaitu bentuk yang sama seperti Dia. Proses mencapai
bentuk yang sama dengan Tuhan itulah yang sakit.
I Korintus 13:12
13:12 Karena sekarang kita melihat dalam
cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka
dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti
aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
II Korintus 3:18
3:18 Dan kita semua mencerminkan
kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu
datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan
gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar.
II Korintus 3:18 (Terjemahan Lama)
3:18 Tetapi kita sekalian dengan muka
tiada berselubung ini, membayangkan kemuliaan Tuhan seperti suatu cermin muka,
dan berubah kepada rupa itu juga, daripada kemuliaan kepada kemuliaan,
sebagaimana daripada Tuhan Roh itu.
Ø Kujadikan, berarti ciptaan yang punya bentuk
itu akan dijadikan isteriNya, mempelai wanitaNya, itu tujuan Tuhan. Jadi kita
ini tidak hanya sekedar beribadah tetapi apakah kita sudah diciptakan, apakah
kita dibentuk, apakah kelak kita dijadikan isteriNya? Sayang kalau kita tidak
merasa kita sedang dibentuk. Akhir dari kita dibentuk, kita dijadikan mempelai
wanitaNya. Itu sebabnya saya tidak akan uring-uringan kalau merasa sakit ketika
saya diciptakan oleh pekerjaan Firman sebab akhirnya saya akan dijadikan isteri
Anak Domba Allah.
Kalau tidak
mau jatuh pada tangan yang menciptakan kita maka akan Tuhan lepas dan akan
jatuh di tangan orang akan menyiksa (menganiaya) yaitu antikrist. Oleh sebab itu izinkan engkau diciptakan
oleh Tuhan sekalipun sakit, seperti tanah liat yang
dibanting, diinjak, dikeluarkan batu dan kotorannya kemudian dipolesi sedemikan
rupa sehingga mempunyai bentuk seperti Dia. Kita dibentuk bukan untuk menjadi vas bunga di Sorga tetapi untuk
menjadi mempelai wanitaNya.
Jangan saudara kurang hati kalau
mendengar Firman seperti menyayat-nyayat daging. Itu berarti sementara proses untuk
menciptakan saudara. Tuhan ingin membangun satu bentuk, bukan bentuk yang asal.
Setelah ada bentuk maka kita dijadikan Mempelai WanitaNya.
5.
Matius 6:10
6:10
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Tuhan memberikan roh doa dan
permohonan kemudian Tuhan Yesus mengajar bagaimana kita harus berdoa. Berdoa
minta kerajaan Allah tetapi ketika diberikan kenapa malah ditolak.
Roma 14:17
14:17 Sebab Kerajaan Allah bukanlah soal
makanan dan minuman, tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh
Roh Kudus.
Diberikan Tuhan kerajaan Sorga
berarti diberikan kebenaran itu halaman Tabernakel, damai sejahtera itu ruangan
suci dan sukacita oleh Roh Kudus itu ruangan maha suci. Tetapi setelah diberi
tidak dimengerti sehingga akhirnya terjadi penolakan. Kapan kita menikmati
kebenaran? Di halaman Tabernakel ketika dibenarkan. Kapan kita menikmati damai
sejahtera? Ketika kita digarap oleh pelita emas, meja roti sajian, mezbah dupa
emas yang ada di dalam ruangan suci. Kapan kita menikmati sukacita oleh Roh
Kudus? Dalam ruangan maha kudus ketika telah mencapai kesempurnaan.
Ada empat hal yang dinista oleh
antikristus termasuk kerajaan Sorga.
Wahyu 13:6
13:6 Lalu ia membuka mulutnya untuk
menghujat Allah, menghujat nama-Nya dan kemah kediaman-Nya dan semua mereka
yang diam di sorga.
Dalam ibadah seringkali doa Bapa
kami ini diucapkan tetapi hanya sebagai salah satu bagian upacara ibadah dan
tidak dimengerti, itu sangat disayangkan. Bagi yang sudah mengerti ayo kita
perhatikan Kerajaan Sorga ini.
Pemungut cukai dan perempuan
sundal justru menerima kebenaran dan mereka memberi dirinya dibaptis.
Lukas 7:28-30
7:28 Aku berkata kepadamu: Di antara
mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak ada seorang pun yang lebih besar
dari pada Yohanes, namun yang terkecil dalam Kerajaan Allah lebih besar dari
padanya."
7:29 Seluruh orang banyak yang mendengar
perkataan-Nya, termasuk para pemungut cukai, mengakui kebenaran Allah, karena
mereka telah memberi diri dibaptis oleh Yohanes.
7:30 Tetapi orang-orang Farisi dan
ahli-ahli Taurat menolak maksud Allah terhadap diri mereka, karena mereka tidak
mau dibaptis oleh Yohanes.
6.
Matius 6:10
6:10
datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di bumi seperti di sorga.
Di sini paling banyak kebohongan.
Ibadah itu dijadikan ibadah yang mengandung dusta kepada Tuhan. Jadi beribadah
bukan untuk menghancurkan dosa tetapi malah berbuat dosa. Tidak heran semakin
banyak beribadah semakin dosa bertambah.
Hosea 8:11
8:11 Sungguh, Efraim telah memperbanyak
mezbah; mezbah-mezbah itu menjadikan mereka berdosa.
“Jadilah kehendak-Mu di bumi
seperti di sorga” apakah benar ini kita hayati. Ini adalah doa atau roh permohonan
sekaligus teladan yang Tuhan beri kepada gereja. Yang kenyataan seringkali
terjadi “jadilah kehendakMu di Sorga dan di bumi kehendakku”. Ini yang banyak
dilakukan dalam gereja.
Jangan kita mendustai Tuhan dan jangan kita bohongi diri
kita sendiri.
Yeremia 28:15
28:15
Lalu berkatalah nabi Yeremia kepada nabi Hananya: "Dengarkanlah, hai
Hananya! TUHAN tidak mengutus engkau, tetapi engkau telah membuat bangsa ini
percaya kepada dusta.
Sebabnya kita katakan “jadilah
kehendakMu di bumi seperti di sorga”. Berarti kita mengharapkan Tuhan menangani
hidup kita karena kita menyadari kita tidak mampu membawa diri kita berkenan
kepada Tuhan kalau bukan Tuhan yang mengerjakan kita.
7.
Matius 6:11
6:11
Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya
Pertama kita mengisi kehendak
Tuhan. Kalau kita mendahulukan Tuhan, kemudian untuk kita sekalipun kita belum
memanggil Tuhan sudah menyahut,
kita belum minta sudah Tuhan sediakan.
Tuhan mengajar kita untuk meminta
makanan yang secukupnya. Makan secukupnya ada hubungannya dengan kesehatan.
Kita makan mengikuti kehendak Tuhan. Yang Tuhan kehendaki adalah secukupnya. Tuhan
tidak ajar kita serakah.
8.
Matius 6:12
6:12
dan ampunilah kami akan kesalahan kami, seperti kami juga mengampuni orang yang
bersalah kepada kami;
Yang terakhir kita harus
melepaskan pengampunan. Walaupun kita sudah dimaki-maki dan dikatakan
macam-macam apakah kita bisa melepaskan pengampunan? Jangan kita membalas
perbuatan orang.
1 Petrus 3:8-9
3:8
Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi
saudara-saudara, penyayang dan rendah hati,
3:9
dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci
maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu
dipanggil, yaitu untuk memperoleh berkat. Sebab:
Amsal 24:29
24:29 Janganlah berkata:
"Sebagaimana ia memperlakukan aku, demikian kuperlakukan dia. Aku membalas
orang menurut perbuatannya."
Jangan kita seperti ini sebab kehidupan
kita ada di lingkup Firman. Kita ini adalah Anak Bapa di sorga.
Terima kasih
Bapa di Sorga karena membuka jalan untuk kami menjadi keluargamu, Engkau
membuka jalan supaya kami bisa menjadi keluarga Allah. Bapa itu adalah Bapamu dan Yesuspun
memanggil Allah BapaNya. Dia ada
di sorga berarti kita sudah harus berpikir sesungguhnya kita ini tidak pantas untuk masuk sorga
tetapi Allah dengan kasihNya mau menjadikan kita Mempelai
WanitaNya. Betapa indahnya bila kita yang ada ini semua dijadikan Mempelai Wanita Tuhan. Itu kerinduan
hati Tuhan dan kerinduan hati gembala supaya semua masuk
dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar