Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 1:18
1:18 Tidak
seorang pun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal Allah, yang ada di
pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya.
Arti
dari “menyatakanNya” adalah Allah yang tidak dapat dilihat, dijadikan nyata
oleh Tuhan Yesus Kristus. Yesus Kristus disebut Anak Tunggal Allah yang ada di
pangkuan Bapa, atau buah hati dari Bapa.
Sekalipun
Allah itu tidak dapat dilihat atau tidak dapat dijangkau oleh kita, tetapi
lewat pribadi Yesus kita dapat melihat di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Hal
ini dikaitkan lagi dengan kedatanganNya pada kali yang kedua. Pada
kedatanganNya pada kali yang kedua, Tuhan yang tidak bisa dilihat itu
dinyatakan lagi dalam pribadi Tuhan Yesus.
I Timotius 6:16,14-15
6:16 Dialah
satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak
terhampiri. Seorang pun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat
melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin.
6:14 Turutilah
perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan
kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
6:15 yaitu saat
yang akan ditentukan oleh Penguasa yang satu-satunya dan yang penuh bahagia,
Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan.
Jadi
sekali lagi Allah yang tidak dapat dilihat, kembali Yesus akan datang untuk
menyatakan kepada umatNya secara khusus. Kalau pada Yohanes 1:18, Tuhan membuka
pintu kepada semua manusia agar manusia percaya kepada Tuhan yang menciptakan
langit dan bumi yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat dihampiri tetapi dapat
kita lihat, dapat kita hampiri di dalam Yesus Kristus.
Kalau
kita diberi kesempatan untuk hadir, melihat, meraba atau bersekutu dengan
pribadiNya, ini adalah kemurahan Tuhan yang luar biasa. Manusia ingin
menghampiri Tuhan, tetapi tidak dapat dihampiri. Namun buah hati Bapa itulah Yesus
Kristus, menyatakan pribadi Tuhan yang tidak dapat dihampiri itu di dalam
diriNya. Dalam bahasa
Gerika
ini disebut exegesato.
Supaya
kita bisa memandang Tuhan Yesus maka dikatakan dalam I Timotius 4:14 “turutilah
perintah
ini dengan tidak bercacat dan tidak bercela”. Yesus menyatakan diri Allah yang
tidak dapat dilihat itu di dalam diriNya, maka kita harus menuruti perintahNya,
turuti FirmanNya dengan tidak bercacat dan tidak bercela.
Dalam
Yohanes 1:14 dikatakan Tuhan Yesus adalah Tabernakel. Kalau Yesus adalah skheno berarti Tabernakel, maka kita harus mengikuti
pengajaranNya maka kita akan jumpa dengan Dia ketika Dia menyatakannya kembali
saat kedatanganNya pada kali yang kedua. Jangan kita mengatakan mengikuti Yesus
tetapi perintahNya tidak kita ikuti. Lebih parah lagi kalau perintahNya kita
rubah. Padahal tadi dikatakan turutilah perintah dengan tidak bercacat dan
tidak bercela.
Pengikutan
kita adalah dari pintu gerbang Tabernakel masuk ke ruangan suci dan sampai ke
ruangan maha suci. Sebenarnya ini tidak sulit, tetapi manusia itu yang mempersulit
dirinya, padahal Tuhan memberikan cara yang mudah. Coba kita lihat, bagaimana
tanggapan orang-orang yang terjadi pada zaman gereja mula-mula, pada kegerakan gereja
hujan awal.
Kisah Para Rasul 2:36
2:36 Jadi
seluruh kaum Israel harus tahu dengan pasti, bahwa Allah telah membuat Yesus,
yang kamu salibkan itu, menjadi Tuhan dan Kristus."
Yang
menyatakan Pribadi Allah yang tidak kelihatan itu adalah Yesus. Setelah
dipaparkan bahwa yang mereka salibkan itu adalah Pribadi yang ada dipangkuan
BapaNya yang menyatakan Bapa yang tidak kelihatan itu menjadi nyata dalam
diriNya, maka ini tanggapan mereka:
Kisah Para Rasul 2:37-38
2:37 Setelah
didengarnya demikian, maka pedihlah hati orang sekalian, lalu berkatalah mereka
itu kepada Petrus dan rasul-rasul yang lain itu, "Hai Tuan-tuan dan
Saudara sekalian, apakah yang wajib kami perbuat?"
2:38 Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing
memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka
kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
Dan dianjurkan supaya
bertobat, kalau tadinya berjalan ke neraka sekarang mereka balik kanan mengarah
ke Sorga. Dalam susunan Tabernakel ini kena pada Mezbah Korban Bakaran.
Selanjutnya mereka dibaptis, ini kena kolam basuhan.
Tidak
sulit sebenarnya kita tinggal mengikuti dengan tidak bercacat dan tidak
bercela. Kenapa diberikan penekanan soal itu? Karena manusia itu selalu
cenderung merubah Firman. Apakah sulit untuk bertobat dan dibaptis? Yang
membuat sulit manusia itu sendiri. Padahal tujuannya di sini adalah untuk
mendapatkan pengampunan. Mazmur mengatakan berbahagia kalau diampuni dosanya
tetapi bagaimana mau diampuni dosanya kalau tidak bertobat dan tidak mau
dibaptis.
Mazmur 32:1-5
32:1 Dari Daud.
Nyanyian pengajaran. Berbahagialah orang yang diampuni pelanggarannya, yang
dosanya ditutupi!
32:2
Berbahagialah manusia, yang kesalahannya tidak diperhitungkan TUHAN, dan yang
tidak berjiwa penipu!
32:3 Selama aku
berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari;
32:4 sebab siang
malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh
teriknya musim panas. S e l a
32:5 Dosaku
kuberitahukan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata:
"Aku akan mengaku kepada TUHAN pelanggaran-pelanggaranku," dan Engkau
mengampuni kesalahan karena dosaku. S e l a
Siapa
kita dibandingkan Daud. Dia adalah raja Israel dan dia adalah nabi, dia menjadi
jalur kedatangan Yesus. Kita ini tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan
raja Daud. Daud adalah raja di Israel yang duduk di takhtanya Tuhan tetapi dia
mau mengaku dosanya. Kenapa kita manusia yang hidup sudah susah, makan saja
susah tetapi begitu rupa manusia mempersulit diri, tidak mau mengaku, tidak mau
datang untuk bertobat padahal Tuhan menunggu dan menunggu tetapi manusia mengeraskan
hati.
Kalau
kita umat Tuhan tidak mau datang dan mengaku dosa pelanggaran kita maka dia
sendiri yang mempersulit diri, maka kesulitan itu akan terus menerus sampai masuk
di neraka kekal selamanya. Kalau kita sudah salah apa susahnya kita datang
kepada Tuhan memberi tahu kesalahan kita dan minta ampun pelanggaran kita supaya berbahagia.
Raja
Daud mengakui kesalahannya bahkan dia mengatakan “dosaku tidak bisa dihitung.
Kalau rambut kepalaku bisa dihitung maka dosaku bisa dihitung”. Tetapi dia
mengakui dosa-dosanya, dia tidak gengsi. Umur Daud 70 tahun dan dia masuk
Sorga. Jangan sampai usia kita masih muda sudah mati masuk neraka lagi.
Tuhan
katakan berbahagia kalau mengaku dosa. Kenapa tidak mau mengaku dosa, kenapa
tidak mau berbahagia dan malah bersusah-susah untuk selamanya.
Kisah Para Rasul 2:36 F Tuhan
menunjukkan pintu gerbang
Kisah Para Rasul 2:37 F Mereka tampil
di pintu gerbang, mereka percaya dan buka hati
Kisah Para Rasul 2:38 F Mereka
berada di wilayah halaman, bertobat, memberi diri
dibaptis dan akan dikaruniakan Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2:41 F Mereka
masuk dalam suasana rohani
2:41 Orang-orang
yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah
mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.
3000
adalah angka suasana rohani.
Ketika
masuk di halaman, percaya, bertobat dan dibaptis, itu berarti Tuhan mendorong
kita keluar dari suasana duniawi, tadinya ada dalam gelap dan sekarang sudah
ada dalam terang. Itupun masih ada tahap berikutnya. Sebabnya perintah itu
tidak boleh kita rubah. Turuti perintah itu dengan tidak bercacat dan tidak
bercela. Sebab Dia yang menyatakan yang tidak dapat dilihat dan tidak dapat
dihampiri itu akan datang kembali pada kali yang kedua. Bagaimana kita
mempersiapkan diri untuk menyambut kedatanganNya pada kali yang kedua.
Percaya,
bertobat, memberi diri dibaptis, itu berarti di daerah halaman. Daerah halaman
itu sudah dipagari, berarti sudah ada pembatas. Artinya kita sudah harus tampil
beda dari sebelum kita percaya Tuhan Yesus, bertobat dan dibaptis. Jangan kita
mempersulit diri. Jangan dengan bisikan iblis yang berkata “tidak usah mengaku,
tidak usah cerita”. Padahal kalau kita mengaku kita berbahagia. Iblis tidak mau
kita berbahagia, dia mau kita susah terus bersama dengan dia di neraka.
Kisah Para Rasul 2:42
2:42 Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
Mereka
benar-benar ada dalam wilayah rohani di mana mereka diproses dan dibentuk oleh
Tuhan lewat perintah yang harus ditaati dengan tidak bercacat dan tidak
bercela. Langkah kita bertahap untuk mempersiapkan diri menyambut kedatangan
Tuhan Yesus pada kali yang kedua untuk menyatakan kembali Allah yang tidak
dapat dilihat dan tidak dapat dihampiri.
Pengampunan
itu awal dan harus kita tingkatkan pada penyucian yang lebih tinggi tingkatnya
dari hanya pengampunan. Mendapat pengampunan
berarti:
Ø
Kita dimaafkan
Ø
Tuhan mengesampingkan pelanggaran kita
Ø
Tuhan menjauhkan pelanggaran dan dosa
kita
Ø
Memberi ampun
Penyucian:
Ø Menjadikan/membuat bersih
sampai keakar-akarnya
Ø Menghapus sehingga tidak
ada bekas
Ø Menyuci sehingga bersih
sama sekali
Ø Membebaskan dari yang
tidak murni, najis, hingga
putih bersih
Itu
terjadi di daerah halaman. Untuk mempersiapkan diri, kita harus meningkat ke
ruangan suci. Di dalam ruangan suci ada tiga macam alat. Bukan ada tiga alat
tetapi semua sama. Tadi dikatakan turutilah
perintah dengan tak bercacat dan tak bercela. Tetapi bagaimana bisa tidak
bercacat dan tidak bercela kalau yang diajarkan cacat dan bercela.
Jadi
ibadah yang kita gelar sebagai mana tiga alat di ruangan suci, berarti harus
tiga macam, bukan tiga kali ibadah tetapi satu macam.
1.
Meja Roti Sajian, ini menunjuk ibadah
Pendalaman Alkitab dan Perjamuan Suci
Pada meja roti sajian ada kemenyan yang selalu berasap karena
selalu dibakar. Kalau mendengar Firman, jangan dengan cara kita sendiri tetapi
dengarkanlah dalam doa penyembahan, jangan menerima pemberitaan Firman dengan
roh kritik!
Di atas meja itu ada dua tumpukan
roti. Dua tumpukan dalam satu meja. Berarti sudah mengarah pada penyambutan
kita kepada Kristus untuk dua menjadi satu. Satu ketul roti itu dibuat dari dua
gomer tepung, kembali dua menjadi satu. Jadi Firman yang menyucikan kita
arahnya untuk menjadikan kita dua menjadi satu, masuk dalam nikah yang rohani.
Di meja roti pertunjukkan ada alat korban curahan. Itu sebabnya
dalam ibadah pendalaman Alkitab di situ ada perjamuan kudus.
2.
Pelita Emas, ini menunjuk Ibadah Raya.
3.
Mezbah Dupa Emas, ini menunjuk ibadah
doa penyembahan
Alkitab mengatakan pada Mezbah
Dupa Emas tidak boleh ada korban curahan, berarti tidak boleh ada perjamuan.
Mengapa? Sebab dalam ibadah doa penyembahan bukan lagi tempat memohon
pengampunan dosa, di sana kita menyembah mengagungkan Tuhan. Itulah yang
dinamakan dengan Proskoneho artinya, seperti anjing yang menjilat kaki tuannya dan
seperti isteri yang menyerah penuh kepada suaminya.
Kalau
dalam setiap ibadah digelar perjamuan itu berarti sudah tidak sesuai pola
Tabernakel dari Tuhan, berarti cacat, sudah bercela. Tetapi banyak orang ngotot
berbuat seperti itu. Karena apa? Sebab memang iblis paling cemburu untuk kita
siap bertemu dengan Yesus, makanya dia buat sedemikian rupa pikiran manusia
supaya merubah Firman Tuhan. Terhadap orang yang merubah itu Tuhan mengatakan
“Aku lawannya”.
Bilangan 15:30-31
15:30 Tetapi
orang yang berbuat sesuatu dengan sengaja, baik orang Israel asli, baik orang
asing, orang itu menjadi penista TUHAN, ia harus dilenyapkan dari tengah-tengah
bangsanya,
15:31 sebab ia
telah memandang hina terhadap firman TUHAN dan merombak perintah-Nya; pastilah
orang itu dilenyapkan, kesalahannya akan tertimpa atasnya."
Dilenyapkan
berarti tidak masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus. Dia tidak bisa menjadi
Mempelai Wanita Tuhan karena merombak Firman Tuhan. Tuhan mengatakan tiga macam
alat berarti tiga penampilan yang harus kita lakoni, ada ibadah doa
penyembahan, ibadah raya, ibadah pendalaman Alkitab.
Menuruti
perintah Tuhan dengan tidak bercacat dan tidak bercela dihubungkan dengan
kedatangan Tuhan pada kali yang kedua. Saya sebagai hamba Tuhan bergumul supaya
Tuhan berikan Firman yang sesuai selera Tuhan.
Oleh
kemurahan Tuhan, sebelum terjadi kekacauan ibadah di akhir zaman ini, jauh-jauh
hari Tuhan sudah mengingatkan tentang hal ini. Pada tahun 1986, dalam
pergumulan doa semalam suntuk bersama sidang jemaat, Tuhan mengingatkan
kepadaku “umatKu membutuhkan pola ibadah yang benar agar terhindari dari
kekacauan ibadah akhir zaman”. Tuhan mengkhendaki jangan sampai kita kacau dalam ibadah sebab tidak
lagi mengikuti pikiran Sorga tetapi mengikuti pikiran manusia.
Sekarang
ini memang dikacaukan, digelar perjamuan kudus yang tidak sesuai lagi dengan
pola ibadah. Mereka mengatakan pemecahan roti dalam Kisah Para Rasul 2:46 itu
adalah perjamuan kudus padahal itu adalah perjamuan kasih dari rumah ke rumah.
Kisah Para Rasul 2:46
2:46 Dengan
bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah.
Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan
bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati,
Diceritakan
tentang perjamuan kasih yang sudah diselewengkan.
Yudas 1:12
1:12 Mereka
inilah noda dalam perjamuan kasihmu, di mana mereka tidak malu-malu melahap dan
hanya mementingkan dirinya sendiri; mereka bagaikan awan yang tak berair, yang
berlalu ditiup angin; mereka bagaikan pohon-pohon yang dalam musim gugur tidak
menghasilkan buah, pohon-pohon yang terbantun dengan akar-akarnya dan yang mati
sama sekali.
Perjamuan
kasih itu juga disebut perjamuan Tuhan.
I Korintus 11:17-22,33-34
11:17 Dalam peraturan-peraturan
yang berikut aku tidak dapat memuji kamu, sebab pertemuan-pertemuanmu tidak
mendatangkan kebaikan, tetapi mendatangkan keburukan.
11:18 Sebab
pertama-tama aku mendengar, bahwa apabila kamu berkumpul sebagai Jemaat, ada
perpecahan di antara kamu, dan hal itu sedikit banyak aku percaya.
11:19 Sebab di
antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu
yang tahan uji.
11:20 Apabila
kamu berkumpul, kamu bukanlah berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
11:21 Sebab pada
perjamuan itu tiap-tiap orang memakan dahulu makanannya sendiri, sehingga yang
seorang lapar dan yang lain mabuk.
11:22 Apakah
kamu tidak mempunyai rumah sendiri untuk makan dan minum? Atau maukah kamu
menghinakan Jemaat Allah dan memalukan orang-orang yang tidak mempunyai
apa-apa? Apakah yang kukatakan kepada kamu? Memuji kamu? Dalam hal ini aku
tidak memuji.
11:33 Karena
itu, saudara-saudaraku, jika kamu berkumpul untuk makan, nantikanlah olehmu
seorang akan yang lain.
11:34 Kalau ada
orang yang lapar, baiklah ia makan dahulu di rumahnya, supaya jangan kamu
berkumpul untuk dihukum. Hal-hal yang lain akan kuatur, kalau aku datang.
Rasul
Paulus menegur perjamuan kasih mereka sebab sudah diselewengkan. Itu sebabnya
ditunjukkan tentang perjamuan kudus yang digelar oleh Tuhan Yesus yang rela
mengorbankan diriNya sendiri untuk orang lain. Kalau perjamuan kasih yang
diselewengkan mereka makan kenyang-kenyak dan orang lain kelaparan.
Di
ruangan suci ada tiga macam alat yang penerapannya menunjuk tiga macam ibadah.
Tujuan akhirnya supaya kita tampil tanpa cacat cela dan kerut.
Efesus 5:27
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
Efesus 5:25 F Daerah
halaman
5:25 Hai suami,
kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah
menyerahkan diri-Nya baginya
Di
sana ada mezbah Korban Bakaran yang menunjuk salib Golgota
Efesus 5:26 F Ruangan
suci, di sini kita dimandikan dengan air Firman Tuhan.
5:26 untuk
menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan
firman,
Efesus 5:27 F Ruangan
Maha Suci, kita tampil tanpa
cacat dan cela
5:27 supaya
dengan demikian Ia menempatkan jemaat di hadapan diri-Nya dengan cemerlang
tanpa cacat atau kerut atau yang serupa itu, tetapi supaya jemaat kudus dan
tidak bercela.
Kita
tampil tanpa cacat dan cela itu dihubungkan dengan kedatangan Tuhan pada kali
yang kedua.
Filipi 1:10
1:10 sehingga
kamu dapat memilih apa yang baik, supaya kamu suci dan tak bercacat menjelang
hari Kristus,
Bisa
memilih mana yang baik dan mana yang jahat sebab sudah dewasa
rohani. Mengapa bisa dewasa? Karena menerima pengajaran.
Ibrani 5:11-14
5:11 Tentang hal
itu banyak yang harus kami katakan, tetapi yang sukar untuk dijelaskan, karena
kamu telah lamban dalam hal mendengarkan.
5:12 Sebab
sekalipun kamu, ditinjau dari sudut waktu, sudah seharusnya menjadi pengajar,
kamu masih perlu lagi diajarkan asas-asas pokok dari penyataan Allah, dan kamu
masih memerlukan susu, bukan makanan keras.
5:13 Sebab
barangsiapa masih memerlukan susu ia tidak memahami ajaran tentang kebenaran,
sebab ia adalah anak kecil.
5:14 Tetapi
makanan keras adalah untuk orang-orang dewasa, yang karena mempunyai pancaindera
yang terlatih untuk membedakan yang baik dari pada yang jahat.
Kolose 1:22
1:22 sekarang
diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk
menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Kita
butuh untuk hadir dalam wilayah ruangan suci. Berarti ketika kita tampil dalam
ibadah doa penyembahan, dalam ibadah pendalaman Alkitab, dalam ibadah raya,
tujuannya supaya kita dibersihkan dari cacat kerut dan noda dosa. Dalam ibadah doa
penyembahan kita mensyukuri kasih karunia
yang melimpah yang telah kita terima dari Allah. Dalam
ibadah pendalaman Alkitab, dosa kita ditunjukkan dan dalam ibadah Raya itu
menerangi perjalanan hidup kita sehingga kita tampil sebagai gereja Tuhan yang
layak bertemu dengan Tuhan ketika kelak Dia datang pada kali yang kedua.
Pada
kedatangan Tuhan Yesus pada kali yang kedua, kembali Dia menyatakan Pribadi
yang tidak dapat dihampiri, yang tidak dapat dilihat tetapi hanya khusus kepada
gereja Tuhan. Dunia dihukum tetapi gereja Tuhan masuk
dalam perjamuan kawin Anak Domba Allah.
I Timotius 6:14
6:14 Turutilah
perintah ini, dengan tidak bercacat dan tidak bercela, hingga pada saat Tuhan
kita Yesus Kristus menyatakan diri-Nya,
Ketika
kita melipatkan lutut menyembah Tuhan jangan lagi kita berkata “ampuni saya,
tolong saya, berkati saya” itu saudara sudah salah lagi. Nanti pada akhir doa
penyembahan baru kita menaikkan
doa permohonan kepada Tuhan. Tetapi ketika kita melipatkan lutut menyembah
Tuhan semata-mata kita berterima kasih serta memuji mengagungkan Tuhan dalam segala sikap kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar