Salam sejahtera di dalam kasih Tuhan
Yesus Kristus.
Yeremia 2:1-5
2:1 Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya:
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub,
hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang
didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku,
mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
Yeremia
2:1-4 ini berbicara tanggung jawab seorang suami terhadap isterinya. Karena
pada ayat 2 kita diperhadapkan bahwa Tuhan itu adalah suami dan Israel adalah isteriNya
atau mempelai wanitaNya. Di sini Tuhan memperlihatkan tanggung jawabNya
terhadap kekasihNya, terhadap mempelai wanitaNya. Tanggung jawab ini tidak
hanya dulu tetapi ini akan lebih nyata atau memuncak di ujung akhir zaman ini.
Olehnya jangan sampai kita berada di wilayah yang Tuhan tidak bertanggung jawab di situ. Artinya
jangan sampai kita berada di tempat yang kita tidak mendengar dan merasakan
jamahan tangan Mempelai Laki-laki Sorga. Jangankan menjamah, mendengar istilah
Mempelai Laki-laki Sorga tidak pernah. Banyak komunitas dan persekutuan gereja
tetapi tidak pernah mendengar Tuhan Yesus sebagai Mempelai Laki-laki Sorga dan
gereja adalah Mempelai WanitaNya. Bahkan kalau mendengar berita seperti itu
menjadi bahan tertawaan mereka. Di suasana seperti itu Tuhan tidak bertanggung jawab, di situ Tuhan tidak berkarya.
Olehnya
kita harus memperhatikan di mana Tuhan sedang bekerja. Sebab Tuhan akan bekerja
untuk menggenapi seleraNya. Dia tidak akan bekerja untuk memenuhi selera orang
lain. Sebab itu kalau kita umat Tuhan dan kami
hamba Tuhan menikmati lawatan Tuhan yang bernuansa ada dijamah untuk memenuhi selera Tuhan,
maka kita harus berserah diri, harus menyerahkan diri sepenuh-penuhnya karena
kita sedang digarap oleh Tuhan.
Dalam
ayat 1 sampai ayat 4 ini sekali lagi diulangi, kita diperlihatkan tanggung
jawab Tuhan sebagai Suami/Mempelai Laki-laki Sorga terhadap Mempelai WanitaNya.
Yeremia 2:2
2:2 "Pergilah memberitahukan kepada penduduk
Yerusalem dengan mengatakan: Beginilah firman TUHAN: Aku teringat kepada
kasihmu pada masa mudamu, kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin,
bagaimana engkau mengikuti Aku di padang gurun, di negeri yang tiada
tetaburannya.
“Kepada cintamu pada waktu engkau menjadi pengantin” berarti Israel bagaikan isterinya Tuhan. Ketika Tuhan
menyatakan tanggung jawabNya dan Dia meraih pengantin wanitaNya maka disitulah
wilayah Dia bertanggung jawab. Ini teladan bagi suami-suami terhadap istrinya.
Yeremia 2:3
2:3 Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah
bungaran dari hasil tanah-Nya. Semua orang yang memakannya menjadi bersalah,
malapetaka menimpa mereka, demikianlah firman TUHAN.
Jelas
pada ayat 3 ini bahwa tanggung jawab Tuhan dinyatakan dalam bentuk perlindungan
dan sekaligus melawan siapa yang berani mengganggu Mempelai WanitaNya.
Yesaya 32:2
32:2 dan mereka masing-masing akan seperti tempat perteduhan terhadap
angin dan tempat perlindungan terhadap angin ribut, seperti aliran-aliran air
di tempat kering, seperti naungan batu yang besar, di tanah yang tandus.
Yeremia 2:4
2:4 Dengarlah firman TUHAN, hai kaum keturunan Yakub,
hai segala kaum keluarga keturunan Israel.
Dikatakan
“kaum keturunan Yakub” ini menunjuk jemaat sulung Yakub adalah pemilik berkat
sulung.
Dikatakan
“kaum keluarga keturunan Israel” ini menunjuk kemenangan di mana Yakub bergumul
di tepi sungai Yabok dan dia menang sehingga mendapatkan nama Israel yang
artinya pahlawan Allah.
Jadi Tuhan
melihat keturunan Yakub ini adalah benar-benar jemaat sulung yang memiliki hak
dan berkat sulung yang ditandai kemenangan, bagaikan laskar atau pahlawan Allah
yang menang menghadapi pergumulan.
Biarlah
kita memperhatikan ini supaya kita membawa diri di mana seharusnya kita berada, di mana kita berhimpun, di mana kita hadir dalam beribadah. Jadi kita harus
membawa diri kita di mana Tuhan terasa menggarap kita. Di situ Dia bertanggung jawab dalam
kehidupan saudara dan saya.
Tetapi
ketika Tuhan memperingatkan dan memperdengarkan serta menarik perhatian mereka
bagaimana tanggung jawab Tuhan dahulu, sekarang dan yang akan datang,
kekasihNya ini bersikap lain.
Yeremia 2:5
2:5 Beginilah firman TUHAN: Apakah kecurangan yang
didapati nenek moyangmu pada-Ku, sehingga mereka menjauh dari pada-Ku,
mengikuti dewa kesia-siaan, sampai mereka menjadi sia-sia?
Ayat
5 ini berisi pengaduan Tuhan, pengaduan seorang suami yang melihat ulah isterinya
yang menyeleweng. Tetapi terlebih dahulu diperlihatkan tanggung jawab suami.
Secara lahiriah jangan kita menuntut isteri harus begini dan begitu padahal
suami tidak mempunyai tanggung jawab. Tidak merasa dia dipanggil menjadi
pelindung isterinya dan bertanggung jawab untuk kebutuhan, keamanan serta
kenyamanan isterinya, lalu malah balik menuntut isterinya. Kalau saudara
bersikap seperti itu, marilah kita melihat teladan yang sempurna ini yaitu
Tuhan Yesus.
Utamanya
kami hamba Tuhan, di dalam pekerjaan pelayanan yang Tuhan percayakan yang mana
Tuhan bekerja sama dengan hamba-hambaNya, buktikan kita ada kesaksian yang
nyata. Jangan banyak menuntut isteri padahal isteri sendiri tidak merasa
kenyamanan, tidak merasa diayomi, tidak merasa dilindungi bahkan seringkali
suami menampar isterinya. Ini suami yang tidak bertanggung jawab! Dia perlu
lebih dahulu harus bertobat
baru menuntut isterinya bertobat.
Tuhan
Yesus suami yang baik justru mengoreksi
diriNya “Apakah kecurangan
yang didapati nenek moyangmu pada-Ku”. Ini adalah koreksi Tuhan yang kedua, yang
pertama ada pada kitab nabi Mikha. Setelah Tuhan mengoreksi diri maka Dia
menunjuk tanggung jawabnya yang diabaikan oleh orang Israel.
Yeremia
2:5 kena pada masa sekarang ini
Mikha
6:3 kena pada masa lampau
v Pengaduan Tuhan masa lalu
Mikha 6:3
6:3
"Umat-Ku, apakah yang telah Kulakukan kepadamu? Dengan apakah engkau telah
Kulelahkan? Jawablah Aku!
Kita renungkan bagaimana
masa lampau Tuhan menolong saya dan saudara. Di sini Tuhan mengoreksi diriNya
dan sekaligus menanyakan “apakah kesalahanKu”. Bagaikan suami bertanya kepada
isteri “apakah kekuranganKu sehingga engkau meninggalkan Aku dan menyeleweng dan datang kepada berhala yang sia-sia?”
Mikha 6:4
6:4
Sebab Aku telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir dan telah membebaskan
engkau dari rumah perbudakan dan telah mengutus Musa dan Harun dan Miryam
sebagai penganjurmu.
Ini menunjuk tanggung
jawab Tuhan. Jadi Dia bukan suami yang menuntut tanggung jawab sepihak.
Bertobat kalau ada suami yang hanya menuntut sepihak tanggung jawab isterinya!
Kalau ada hamba Tuhan yang seperti itu segera bertobat, engkau tidak menjadi
saksi!
Apakah suami pernah
bertindak mengeluarkan isteri dari kesulitan hidup? Apakah kami gembala sebagai
suami bayangan bagi sidang jemaat pernah bertindak melepaskan dan membebaskan
umat Tuhan dari kesulitan? Berapa jiwa yang Tuhan percayakan, kalau ada
tanggung jawab dalam diri saudara sebagai gembala, maka saudara akan banyak
mengoreksi diri.
Ayat di atas menunjuk
tanggung jawab suami yaitu Tuhan terhadap umatNya sebagai mempelai wanitaNya. Praktek
dalam nikah rumah tangga menunjuk tanggung jawab suami terhadap isterinya. Isteri
itu harus dibebaskan dari roh perbudakan. Bukannya suami menjadi jenderal dan
isterinya menjadi budak yang sebentar ditendang, ditinju, diancam dengan batu
dan parang. Tuhan sebagai suami membebaskan isteriNya dari rumah perbudakan.
Ada trio, kakak beradik yang Tuhan utus yaitu
Musa, Harun dan Miryam. Musa anak bungsu tetapi diposisikan di depan. Harun
memang anak yang kedua. Miryam anak sulung tetapi diposisikan pada tempat
ketiga. Ketika Musa ditaruh di tepi sungai Nil, Miryam yang bersembunyi mengikuti puteri Firaun. Mereka
ini sedarah. Secara jasmani kita tidak satu darah, tetapi secara rohani kita
ini satu darah. Olehnya itu dalam pelayanan kita semua harus memiliki beban
yang sama karena kita ini satu darah yaitu darah Yesus.
Jangan lain arah bentuk pelayanan kita, semuanya
harus searah. Walaupun ada satu saat di antara mereka timbul perselisihan, itu
lumrah dan bisa dipahami. Tetapi perselisihan itu bukannya membuat mereka
hancur. Karena mereka satu darah dan mengerti panggilan Tuhan maka mereka bisa
kembali dalam pelayanan di mana memberi penghormatan yang sama terhadap darah
itu. Bukan berarti perselisihan itu berkelanjutan dan tidak
selesai tetapi Tuhan yang menyelesaikan.
Mikha 6:5
6:5
Umat-Ku, baiklah ingat apa yang dirancangkan oleh Balak, raja Moab, dan apa
yang dijawab kepadanya oleh Bileam bin Beor dan apa yang telah terjadi dari
Sitim sampai ke Gilgal, supaya engkau mengakui perbuatan-perbuatan keadilan
dari TUHAN."
Ayat 5a ini kena mengena
dengan kutuk dirubah oleh Tuhan menjadi berkat bagi Israel.
Ayat 5b kena perjalanan
di ruas jalan akhir yaitu dari Sitim sampai Gilgal. Berarti mereka menyebrang
Yorden masuk wilayah Gilgal. Di situ terjadi penyunatan untuk kedua kali dan
berhentilah manna lalu mereka makan jagung bakar/bertis jagung.
Yosua 5:11
5:11 Lalu pada
hari sesudah Paskah mereka makan hasil negeri itu, yakni roti yang tidak beragi
dan bertih gandum, pada hari itu juga.
Yosua 5:11 (Terjemahan lama)
5:11 Maka
kemudian dari pada Pasah, pada keesokan harinya, makanlah mereka itu roti fatir
dari pada hasil tanah itu dan jagung yang dibakar pada hari itu juga.
Apa yang dicatat oleh
nabi Mikha ini adalah masa lalu, yang dicatat oleh Yeremia 2:5 menunjuk masa
sekarang. Di mana masa yang akan datang?
Pada masa lalu kita
menoleh perbuatan Tuhan dan bagaimana perilaku umat Tuhan. Masa kini kita melihat perbuatan Tuhan dan bagaimana
perilaku umat Tuhan, supaya masa yang akan datang semua menjadi liner dan
jangan dilakukan lagi.
Yang dikerjakan Tuhan
pada masa lalu
1)
Menuntun
kita keluar dari Mesir
2)
Dari
rumah perbudakan
Ini
tanggung jawab suami terhadap isteriNya, tanggung jawab Tuhan terhadap Israel.
Kedua poin ini bukan Tuhan lakukan dengan mudah dan enteng-enteng saja sebab
ada pengorbanan darah. Itu terjadi pada Israel secara lahiriah, untuk kita
lebih lagi. Ada darah Kristus yang menuntun kita keluar dari Mesir (dunia) dan
dari perbudakan dosa.
Ini
yang harus kita teladani dan harus kita syukuri. Di dalam nikah hal ini harus
diteladani oleh suami, bagaimana suami menuntun isterinya, bagaimana suami
membebaskan isteri dari roh perbudakan. Berani menikah berarti berani
bertanggung jawab demi keselamatan isterimu. Menikah bukan hanya dijadikan
tempat pemuasan hawa nafsu. Kalau menjadikan nikah itu sebagai tempat
pelampiasan hawa nafsu maka itu hanya sejajar dengan binatang!
Kita
ada di ruas jalan akhir, makanya Firman Tuhan semakin jelas Tuhan bukakan. Itu
sebabnya kita harus memperhatikan ini baik-baik. Kita ini dibebaskan Tuhan dari
Mesir yaitu dunia dan dari perbudakan dosa untuk dijadikan Mempelai WanitaNya.
Tuhan menikah dengan gerejaNya bukan dalam pengertian jasmani tetapi dalam
suasana rohani.
Mulai
dari tanggung jawab dalam nikah harus kita perhatikan. Anak muda remaja apakah
merasa Tuhan menuntun engkau keluar dari dunia ini atau sebaliknya anak muda remaja lengket dengan
dunia ini. Apakah benar-benar Tuhan membebaskan kalian dari perbudakan dosa?
Kalau tidak merasakan itu sama dengan tidak menghirau/ tidak peduli pengorbanan Tuhan. Dari
Sorga Tuhan mengirim PuteraNya yang tunggal untuk membebaskan kita semua dari
perbudakan dosa. Makanya jangan kita main-main, anak muda remaja jangan seperti
anak muda remaja dunia. Anak muda remaja dunai merokok, narkoba dan
minum-minuman keras, jangan saudara seperti itu. Kalau ada hal seperti itu lalu
tidak diselesaikan maka orang itu menjadi bagian antikristus.
Kalau
kita mendengar suara Firman meperingatkan kita maka itu pertanda kita ada di
wilayah Tuhan sedang berkarya. Tetapi kalau Tuhan sedang berkarya dan saudara tidak
menghirau, maka hati-hati. Satu saat orang keras hati seperti itu akan dilepas,
akan diumbar oleh Tuhan. Kita sudah mendengar bahasa bahwa Tuhan akan
menjadikan kita sebagai Mempelai WanitaNya dan Tuhan adalah suami tetapi tidak digubris, tidak mempedulikan dan
merasa biasa-biasa saja.
3)
Tuhan
mengutus hamba-hambaNya yaitu Musa, Harun dan Miryam sebagai penganjur. Kalau
Tuhan mengutus berarti Tuhan mreasa perlu umat Tuhan yang dibebaskan dari
Mesir, dari rumah perbudakan itu, ada yang membina, ada yang mengarahkan, ada
yang memimpin.
Kalau
penganjur itu sendiri tidak paham tugasnya berarti dia bukan utusan Tuhan untuk
umat Tuhan! Dia hanya mengutus dirinya sendiri. Hamba Tuhan harus paham bahwa
Tuhan mengutusnya untuk mengawal, menjaga umat yang sudah dituntun oleh Tuhan
dari Mesir dari dunia. Umat yang telah dibebaskan dari perbudakan dosa dipercayakan
di atas pundak kami para hamba Tuhan untuk memimpin, menata, mengarahkan
langkah-langkah mereka menunju pada kegenapan rencana Tuhan.
4)
Raja
Balak memanggil Bileam untuk mengutuk orang Israel karena melihat orang Israel, dia penuh ketakutan dan kengerian. Jangan-jangan manusia yang banyak itu melibas
habis harta mereka kalau melewati daerah mereka, sehingga dia mengundang Bileam
untuk mengutuk. Tetapi kutuk dirubah oleh Tuhan menjadi berkat. Ini tanggung
jawab Tuhan. Ketika kekasihNya mau dipecundangi oleh orang lain, Tuhan tampil
sebagai pembela. Ini contoh suami yang baik. Ketika isteriNya terganggu dan
dalam keadaan terancam, Dia tampil menerjang kutuk yang mengarah kepada mereka
dan Dia ganti dengan berkat.
Firman
Tuhan itu bagaikan pedang bermata dua, jadi dia kena pada yang rohani dan juga
kena pada yang jasmani. Jasmani dan rohani harus terbenahi.
5)
Mereka
sampai di Sitim dan di Gilgal
Di
Sitim inilah kutuk mau diucapkan oleh Bileam terhadap orang Israel tetapi Tuhan
ganti dengan berkat. Setelah Tuhan mengganti kutuk menjadi berkat, Tuhan
memperlihatkan keajaiban yang luar biasa.
Ada
aktifitas yang supersibuk. Hanya dalam tempo 3 hari hamba Tuhan harus keluar masuk
dari kemah ke kemah untuk memberikan petunjuk kepada umat Tuhan untuk menyeberangi
sungai Yordan di mana kekudusan Tuhan dinyatakan. Ini adalah perbuatan Tuhan
masa lalu sekaligus menubuatkan perbuatan Tuhan yang akan datang.
Yosua 3:1
3:1
Yosua bangun pagi-pagi, lalu ia dan semua orang Israel berangkat dari Sitim,
dan sampailah mereka ke sungai Yordan, maka bermalamlah mereka di sana, sebelum
menyeberang.
Di
Sitim ini Tuhan membunuh 24.000 orang Israel. Untung ada Pinehas, sementara ada
pasangan yang berzinah dia datang mengejar dan menikam sehingga murka Tuhan
menjadi reda. Di Sitim ini ada suasana selingkuh, ada suasana perzinahan. Itu
sebabnya mereka harus keluar dari situ. Berangkat dari Sitim berarti keluar
dari suasana kenajisan (perselingkuhan).
Yosua 3:2-4
3:2
Setelah lewat tiga hari, para pengatur pasukan menjalani seluruh perkemahan,
3:3 dan
memberi perintah kepada bangsa itu, katanya: "Segera sesudah kamu melihat
tabut perjanjian TUHAN, Allahmu, yang diangkat para imam, yang memang suku
Lewi, maka kamu harus juga berangkat dari tempatmu dan mengikutinya --
3:4
hanya antara kamu dan tabut itu harus ada jarak kira-kira dua ribu hasta
panjangnya, janganlah mendekatinya -- maksudnya supaya kamu mengetahui jalan
yang harus kamu tempuh, sebab jalan itu belum pernah kamu lalui dahulu."
Ruas
jalan dari Sitim sampai ke Gilgal ini ada jalan yang belum pernah mereka
tempuh. Artinya Tuhan akan menunjukkan pembukaan rahasia Firman yang belum
pernah mereka dengar.
Yesaya 48:7
48:7 Baru
sekarang hal-hal itu diciptakan dan bukan dari sejak dahulu, dan sebelumnya
engkau tidak mendengarnya, supaya jangan engkau berkata: Memang aku telah
mengetahuinya!
v Pengaduan Tuhan masa sekarang
Di sini kita melihat
pengaduan Tuhan terhadap orang Israel yang tidak pernah kapok-kapok, tidak
pernah jerah. Mereka tidak pernah menyesal. Dulu Tuhan sudah mengadakan
pengaduan tetapi mereka tidak sadar-sadar. Sekarang Tuhan mengadu tetapi mereka
masih tidak bergeming. Ada dua pengaduan di sini yang ditampilkan supaya jangan kita meniru agar
masa yang akan datang jangan lagi kita kembali seperti itu.
Yeremia 2:3
2:3
Ketika itu Israel kudus bagi TUHAN, sebagai buah bungaran dari hasil tanah-Nya.
Semua orang yang memakannya menjadi bersalah, malapetaka menimpa mereka,
demikianlah firman TUHAN.
Tuhan tidak berbicara
buah sulung atau hulu hasil tetapi buah bungaran. Hulu hasil dan buah bungaran
ada bedanya. Kalau hulu hasil itu bisa dari tanaman tahunan buah pertama dan
bisa dari tanaman seperti gandum yang sekali panen ada hulu hasilnya. Tetapi
buah bungaran itu adalah tanaman tahunan. Misalnya kita menanam jeruk, setelah dia
berbuah dan buah pertamanya itulah hulu hasil. Setelah tahun berikutnya dia
berbuah lagi, panen pertamanya
itulah namanya buah bungaran. Tahun berikutnya lagi dia berbuah ada lagi buah
bungaran dan tidak lagi disebut hulu hasil.
Jadi bicara buah bungaran
ini kena mengena tanaman tahunan, artinya hanya sekali dia ditanam lalu berbuah
terus. Setiap musim berbuah ada buah bungarannya. Ini artinya Tuhan tidak ingin
menanam Israel berkali-kali di tanahnya, Tuhan ingin menanam mereka sekali agar
mereka berhasil. Tetapi apa yang ditemukan Tuhan, terpaksa Tuhan mencabut
mereka baru Tuhan tanam kembali. Seharusnya bukan seperti itu yang Tuhan inginkan.
Tuhan ingin sekali kita ditanam di rumahNya kita tertanam terus dan jangan
tercabut lagi.
Kalau Tuhan sudah menanam
kita jangan sampai dicabut
lagi. Tetapi orang Israel ini tanaman Tuhan yang akhirnya harus Tuhan cabut.
Namun sekalipun orang Israel seperti itu, dalam kitab Amos Tuhan kembali
menanam Israel dan tidak akan dicabut-cabut lagi kekal selamanya. Ini adalah
kemurahan Tuhan.
Kalau Tuhan sudah menanam
di dalam rumahNya jangan kita mencabut diri. Tuhan tidak bermaksud mencabut
tetapi karena ulah kita sendiri menyebabkan kita dicabut. Kenapa kita harus
demikian, kenapa tidak tetap ada di tempat sehingga tumbuh dan berbuah, mengapa
malah dicabut tanam? Bukan itu sebenarnya maksudnya Tuhan. Tuhan ingin kita
sekali ditanam, kita bertumbuh, ada hulu hasil dan selanjutnya ada buah
bungaran. Berarti kita benar-benar menjadi tanaman yang ada terus di dalam
rumah Tuhan dan menghasilkan buah.
Kalau dilihat pada peta
zaman, dalam minggu ketebusan ini kena pada hari yang ketiga. Orang Israel
ditanam di darat dan yang ada di laut adalah orang Mesir yang akhirnya mati.
Jangan kita mempunyai
rohani cabut tanam, kalau ketika Tuhan datang saudara tidak ada di rumah
Tuhan maka saudara akan
hilang untuk selamanya. Makanya jangan kita main-main dengan Tuhan.
Kalau sudah tertanam maka
buah pertamanya adalah hulu hasil dan buah pertama pada musim berikutnya adalah
buah bungaran. Yakub berarti jemaat sulung. Israel berarti pahlawan Allah. Jadi
benar-benar mereka adalah kehidupan yang mempunyai buah sulung. Ketika mereka
keluar dari Mesir, Tuhan tidak lagi berbicara buah sulung tetapi buah bungaran.
Kalau benar saudara telah
dituntun oleh Tuhan dari Mesir dunia ini, dibebaskan oleh Tuhan dari rumah
perbudakan, maka di mata Tuhan saudara adalah buah bungaran. Kalau sudah
menjadi buah bungaran berarti menjadi milik Tuhan yang sah.
Keluaran 34:26a
34:26 Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu
haruslah kaubawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.
Mengapa kita tidak bisa
tampil seperti ini dan justru menjadi tanaman yang tercabut. Minggu ini dicabut, minggu berikutnya
ditanam lagi. Bulan ini ditanam, bulan depan tercabut lagi. Jangan menjadi kehidupan yang seperti itu yang gampang
sekali meraju dan suka mogok. Kalau ketika Tuhan datang dia mogok maka dia akan
terhilang untuk selama-lamanya, menjadi mangsa binatang buas/antikrist.
Mazmur 92:13-16
92:13
Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, akan tumbuh subur seperti pohon
aras di Libanon;
92:14
mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita.
92:15
Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar,
92:16
untuk memberitakan, bahwa TUHAN itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada
kecurangan pada-Nya.
Artinya tidak pernah dia
turun, dia selalu naik terus. Gemuk di sini bukan dalam pengertian timbangan
badannya naik tetapi rohaninya yang gemuk. Apakah kita bertunas di rumah Tuhan
atau mencabut diri. Jangan suka mencabut diri sebab awas kalau Tuhan yang
mencabut tidak ada yang bisa menanam lagi.
Tantangan cobaan apapun
yang saudara hadapi ada Tuhan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga Kepala Gereja, Dia
bertanggung jawab atas kita. Asalkan kita tetap ada dalam rumahNya, kita
merasakan pekerjaan Firman dan bisa mengeluarkan buah bungaran. Siapa yang coba
menggangunya menjadi bersalah dan malapetaka menimpa orang yang mengganggu itu. Inilah yang kita rindukan.
Oleh
sebab itu dalam Yeremia
1:10, Tuhan sudah memberikan gambaran kepada Yeremia.
Yeremia 1:10
1:10
Ketahuilah, pada hari ini Aku mengangkat engkau atas bangsa-bangsa dan atas
kerajaan-kerajaan untuk mencabut dan merobohkan, untuk membinasakan dan
meruntuhkan, untuk membangun dan menanam."
Jangan kita kena pada
yang negatif. Yeremia belum mencabut tetapi malah orang sendiri itu yang mencabut. Jangan menjadi Kristen yang gampang
meraju. Sebenarnya makin besar percobaan yang saudara hadapi, datanglah kepada
Tuhan Yesus, kepada Suami kita. Jangan menjauh dari Dia, siapa lagi yang mau menolong
kita kalau jauh dari Dia?
Israel
sudah pada kondisi seperti ini, Tuhan tetap menghimbau mereka. Tuhan tidak tega
melihat keadaan mereka akan terhuyung-huyung menuju api besar di neraka
sehingga Tuhan menghimbau mereka. Yang Tuhan dambakan “akui kesalahanmu”.
Amos 9:15
9:15 Maka Aku akan menanam mereka di tanah mereka, dan
mereka tidak akan dicabut lagi dari tanah yang telah Kuberikan kepada
mereka," firman TUHAN, Allahmu.
Di
sini Tuhan berjanji untuk menanam mereka kembali dan itu abadi, mereka tidak
akan dicabut lagi. Secara hurufiah memang benar Tuhan menanam kembali Israel di
tanah mereka dan mereka tidak akan tercabut kembali sampai Tuhan datang. Memang
akan ada perang dan mereka akan dihimpit. Tetapi ketika himpitan datang, mereka
akan berteriak kepada Tuhan dan pertolongan Tuhan datang, lalu selesailah nasib
manusia di dunia ini.
Kalau
saudara kembali tertanam di rumah Tuhan maka itu adalah kemurahan Tuhan. Dalam kitab
nabi Mikha tadi, setelah Tuhan berbicara lima poin, disimpulkan pada poin yang
keenam di mana Tuhan menunjukkan keseriusanNya pada kekasihNya atau isteriNya
itulah Israel, tetapi mereka menjauh maka Tuhan berbicara bukan lagi hanya pada
umatNya tetapi pada seluruh manusia.
Mikha 6:8
6:8 "Hai manusia, telah diberitahukan kepadamu
apa yang baik. Dan apakah yang dituntut TUHAN dari padamu: selain berlaku adil,
mencintai kesetiaan, dan hidup dengan rendah hati di hadapan Allahmu?"
Tuhan
mencari pada seluruh manusia:
1)
Berlaku
adil
2)
Mencintai
kesetiaan
3)
Hidup
dengan rendah hati di hadapan Tuhan
Tentu
tuntutan Tuhan ini lebih fokus kepada umatNya.
1)
Berlaku
adil
Keadilan Tuhan itu kita
lihat ketika orang Israel keluar dari Mesir. Orang Mesir yang mempecundangi orang
Israel itu di tenggelamkan di laut dan Israel diselamatkan.
2)
Mencintai
kesetiaan
Ternyata Israel itu
ditemukan oleh Tuhan sama sekali tidak setia. Bahkan Tuhan menjuluki mereka perempuan
yang tidak setia, bagaikan perempuan sundal.
Kalau setia berarti tetap
tertanam dalam rumah Tuhan. Itu berarti selalu ada buah bungaran. Kalau kita
bisa menyodorkan buah bungaran kepada Tuhan maka Tuhan adalah pembela kita. Kalau
kita selalu setia dalam ibadah dan pelayanan, kita sama menyodorkan buah
bungaran kepada Tuhan. Yang coba mengganggu kita akan Tuhan binasakan.
Amsal 19:22
19:22
Sifat yang diinginkan pada seseorang ialah kesetiaannya; lebih baik orang
miskin dari pada seorang pembohong.
Hubungan Israel dengan
Tuhan diibaratkan seperti suami isteri. Hubungan Tuhan dengan gereja Tuhan juga
diibaratkan seperti suami isteri walaupun masih dalam taraf pertunangan. Roh
kesetiaan ini yang mau dihancurkan oleh iblis.
a)
Yesus
yang lain. Berarti kepala yang lain, pengajaran yang lain.
b)
Roh
yang lain. Ini penghibur yang lain
c)
Injil
yang lain
Sampai tiga kali Paulus
mengatakan “seperti yang telah kita terima dahulu”. Jadi Yesus yang benar, roh
yang benar dan injil yang benar adalah seperti yang telah kita terima, bukannya
malah berubah lagi. Ini adalah siasat iblis untuk menggangu kesetiaan kita.
II Korintus 11:4
11:4
Sebab kamu sabar saja, jika ada seorang datang memberitakan Yesus yang lain
dari pada yang telah kami beritakan, atau memberikan kepada kamu roh
yang lain dari pada yang telah kamu terima atau Injil yang lain dari
pada yang telah kamu terima.
Sampai tiga kali diulang.
Sudah ada yang asli namun kenapa ganti yang lain. Karena dipikat oleh godaan yang mau menghancurkan roh kesetiaanmu terhadap
Kekasihmu.
a)
Yesus
yang lain
Yeremia 2:25
2:25 Jagalah, supaya kakimu
jangan tak bersepatu dan supaya kerongkonganmu jangan haus! Tetapi engkau
berkata: Percuma saja! Percuma! Sebab aku cinta kepada orang-orang asing, jadi
aku mau mengikuti mereka.
Jadi
dia lebih terpikat pada ajaran asing daripada ajaran yang telah dia terima Berarti
sudah ada kepala. Kepala yang benar sesuai Firman, laki-laki itu adalah kepala
dan isteri adalah tubuh. Tetapi kalau sudah kepala yang lain berarti isteri
menjadi kepala. Ini sangat berbahaya.
b)
Roh
yang lain berarti penghibur yang lain.
Yohanes 16:7-11
16:7
Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika
Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang
kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.
16:8 Dan
kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan
penghakiman;
16:9
akan dosa, karena mereka tetap tidak percaya kepada-Ku;
16:10
akan kebenaran, karena Aku pergi kepada Bapa dan kamu tidak melihat Aku lagi;
16:11
akan penghakiman, karena penguasa dunia ini telah dihukum.
Penghibur
yang benar ini bergerak membersihkan dosa dan membawa manusia supaya insaf akan
dosa, bukannya hanya bicara berkat-berkat. Penghibur yang lain ini tidak
mengoreksi dosa, dia tidak bicara yang kena selera Tuhan sebab tidak berkata benar tentang Firman Tuhan. Penghibur
yang lain ini diancam untuk masuk aniaya.
Ayub 16:2
16:2 "Hal
seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!
Ayub 42:7
42:7
Setelah TUHAN mengucapkan firman itu kepada Ayub, maka firman TUHAN kepada
Elifas, orang Téman: "Murka-Ku menyala terhadap engkau dan terhadap kedua
sahabatmu, karena kamu tidak berkata benar tentang Aku seperti hamba-Ku Ayub.
Dua
kali dikatakan mereka tidak bicara benar karena tidak berbicara selera Tuhan. Selera Tuhan
bukan hanya untuk memberkati manusia dengan berkat jasmani. Selera Tuhan untuk
menjadikan gereja Tuhan sebagai pendampingNya, sebagai Mempelai WanitaNya.
Ayub 42:8-9
42:8
Oleh sebab itu, ambillah tujuh ekor lembu jantan dan tujuh ekor domba jantan
dan pergilah kepada hamba-Ku Ayub, lalu persembahkanlah semuanya itu sebagai
korban bakaran untuk dirimu, dan baiklah hamba-Ku Ayub meminta doa untuk kamu,
karena hanya permintaannyalah yang akan Kuterima, supaya Aku tidak melakukan
aniaya terhadap kamu, sebab kamu tidak berkata benar tentang Aku
seperti hamba-Ku Ayub."
42:9
Maka pergilah Elifas, orang Téman, Bildad, orang Suah, dan Zofar, orang Naama,
lalu mereka melakukan seperti apa yang difirmankan TUHAN kepada mereka. Dan
TUHAN menerima permintaan Ayub.
Kalau
yang disampaikan tidak sesuai
selera Tuhan maka itu hanya penghiburan daging, dia diancam dengan aniaya.
Makanya pengorbanannya besar. Harus mengambil 7 domba jantan dan 7 lembu
jantan. 7 menunjuk waktu kita di akhir zaman ini, kalau tidak bersekutu dengan
Korban Kristus maka kita diancam aniaya. Ada aniaya 3,5 tahun. Tuhan memakai
antikristus menjadi cambuk untuk menyiksa orang yang tertinggal.
Penghibur
sialan tidak berkata benar tentang Tuhan, berarti tidak bicara sesuai selera Tuhan kepada jemaat. Apa selera
Tuhan bagi sidang jemaatNya? Mau membawa jemaat umat Tuhan memenuhi selera
Tuhan sehingga umat Tuhan dibawa dan disucikan agar diterima oleh menjadi
Mempelai Wanita Tuhan.
Roma 15:16
15:16
yaitu bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan
Yahudi dalam pelayanan pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan
Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan kepada-Nya,
yang disucikan oleh Roh Kudus.
Kalau
hanya menampilkan perkara-perkara jasmani serta hiburan-hiburan jasmani maka
itu adalah penghibur sialan.
Ayub 16:1-2
16:1
Tetapi Ayub menjawab:
16:2
"Hal seperti itu telah acap kali kudengar. Penghibur sialan kamu semua!
Banyak
yang masuk dalam gereja kalau enak yang mereka dengar “kalau mengikut Tuhan
pasti diberkati”. Hal-hal seperti itu yang diberitakan dan ibadah hanya dikemas
dalam bentuk hiburan dunia. Memang umat Tuhan pada umumnya hanya mencari
hiburan sehingga salah langkah. Kalau Firman keras
dan tajam dan mengoreksi dosa, mereka menganggap itu bukan hiburan padahal itu
terbalik. Justru Firman yang tajam itu yang akan membawa kita disambut oleh
Tuhan dengan perkataan “hai hambaKu yang setia, masuklah dalam kesukaan Bapaku
di Sorga”. Dari pada kita harus mnedengarkan perkataan “enyahlah dari hadapanKu”perkataan ini mengerikan.
Hamba
Tuhan dipanggil untuk menyampaikan selera Tuhan kepada sidang jemaat agar sidang
jemaat disiapkan menjadi Mempelai Wanita Tuhan yang siap menyambut Tuhan Yesus
Mempelai Laki-laki Sorga. Berkat jasmani itu hanya ikut serta, bukan itu yang
menjadi motor pemberitaan kita, jangan itu menjadi topic berita kita. Tetapi
berita kita harus mengarahkan jemaat menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Supaya
jemaat insaf akan dosa, takut kepada Tuhan dan mereka sungguh-sungguh
disiapkan.
Saudara
lihat tanggung jawab Tuhan kepada gerejaNya yang dinubuatkan dalam Yeremia
pasal 2. Dulu berbicara bagi Israel tetapi itu bernubuat untuk kita sekarang ini.
Lihat Kekasihmu, Dia sudah melakukan tanggung jawab yang indah kepada kita.
Bagaimana tanggapan kita kepada Tuhan, apakah benar tertanam atau ditanam
kemudian dicabut. Kalau saudara tidak mau masuk dalam aniaya yang besar/aniaya 3.5 tahun, hentikan segala perilaku seperti itu!
Suami-suami
kasihilah isterimu. Kalau isteri melihat suamimu sebagai gembala dalam
pergumulan yang berat, topanglah dia karena keselamatanmu ada pada pundak
gembala. Tanggung jawab seorang gembala itu sangat besar.
Tanggung
jawab Tuhan tidak bisa kita pungkiri. Perbuatan ajaib Tuhan tidak bisa kita
sangkali. Dia rela meninggalkan Sorga demi saudara untuk membebaskan kita dari
rumah perbudakan. Sekarang saudara tertanam di sini di dalam rumahNya, jangan
lagi kita tercabut.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar