Yunus 1:12-15
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku,
campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang
kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang
kamu."
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat
tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup,
sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
1:14 Lalu berserulah mereka kepada TUHAN, katanya:
"Ya TUHAN, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang
ini dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak
bersalah, sebab Engkau, TUHAN, telah berbuat seperti yang Kaukehendaki."
1:15 Kemudian mereka mengangkat Yunus, lalu
mencampakkannya ke dalam laut, dan laut berhenti mengamuk.
Pada ayat 12 kita membaca Yunus ini
belum sadar akan tindakannya meninggalkan panggilan Tuhan. Karena Yunus
mengatakan “ badai ini menyerang kamu”.
Jadi badai yang menyerang mereka bersama di atas kapal ini, Yunus tidak
mengkaitkan diri bahwa badai ini menyerang dia tetapi menyerang orang lain
karena dirinya. Sebenarnya dia harus berkata “karena aku badai ini menyerang
kita” tetapi dia memisahkan dirinya dari orang-orang yang bersama dengan dia di
atas kapal.
Itulah pandangan orang yang
meninggalkan panggilan Tuhan. Dia tidak merasa bahwa badai itu menyerang dia
tetapi menyerang orang lain. Walaupun dia mengatakan “karena ulahku” tetapi dia
tidak mengatakan serangan badai itu kena kepada dirinya.
Orang yang meninggalkan panggilan
Tuhan tidak mau menjadi berkat bagi orang kafir. Dalam hal ini bangsa Asyur
yang ibu kotanya Niniwe. Beda dengan rasul Paulus yang mau mengunjungi bangsa
kafir.
Yunus mempertahankan ke-Yahudiannya
dan tidak mau peduli dengan bangsa kafir. Padahal pembangunan Tubuh Kristus
yang sempurna terdiri dari bangsa Yahudi yang adalah pilihan Tuhan dan juga
bangsa kafir yang masuk pilihan. Rasul Paulus Tuhan angkat menjadi rasul bagi
bangsa kafir dan dia selalu rindu mengunjungi bangsa kafir dengan membawa
berkat limpah. Lewat pelayanan Tuhan melalui rasul Pauluslah kita bangsa kafir
mendapat berkat Tuhan dengan limpah. Olehnya itu kita harus mensyukuri berkat
yang kita terima, bukan berkat jasmani penekanannya tetapi berkat rohani.
Roma 15:29
15:29 Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi
kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.
Apalagi di penghujung akhir zaman
ini, kunjungan dan lawatan Tuhan bagi kita bangsa kafir di ujung akhir zaman
ini tidak bisa kita pungkiri, betapa limpah berkat Firman Tuhan yang kita terima. Khususnya
sidang jemaat Kristus Penebus bahwa kita dilawati Tuhan dengan berkat Tuhan
yang melimpah. Kalau saudara tidak mengakui berarti menjadi pembohong di
hadapan Tuhan.
Berkat Tuhan melalui pelayanan hamba
Tuhan yaitu rasul Paulus ini diteruskan secara estafet dan itu berjalan terus
hingga sekarang. Secara estafet itu turun kepada Timotius dan Timotius
dianjurkan oleh rasul Paulus untuk mempercayakan kepada yang setiawan dan
dilanjutkan terus kepada hamba Tuhan di ujung akhir zaman ini.
II Timotius 2:2
2:2 Apa yang telah engkau dengar dari padaku di depan
banyak saksi, percayakanlah itu kepada orang-orang yang dapat dipercayai, yang
juga cakap mengajar orang lain.
Makanya kami hamba Tuhan jangan lari
dari konteks tujuan panggilan Tuhan kepada rasul Paulus untuk melayani bangsa
kafir. Kami harus memposisikan diri seperti pemikiran awal Tuhan melalui rasul
Paulus yaitu supaya bangsa kafir mendapatkan berkat Tuhan dalam kelimpahannya agar
ditarik oleh Tuhan masuk dalam pembentukkan Tubuh Kristus yang sempurna
bergabung dengan bangsa Yahudi di mana dicatat oleh Alkitab jumlah bangsa
Yahudi yang terserap masuk dalam Tubuh Kristus adalah 144.000.
Waktu pertemuan rasul Paulus dan
Barnabas dengan Petrus, Yohanes dan Yakobus, mereka berbicara tentang perhatian
Tuhan terhadap bangsa kafir.
Galatia 2:6-10
2:6 Dan mengenai mereka yang dianggap terpandang itu
-- bagaimana kedudukan mereka dahulu, itu tidak penting bagiku, sebab Allah
tidak memandang muka -- bagaimanapun juga, mereka yang terpandang itu tidak
memaksakan sesuatu yang lain kepadaku.
2:7 Tetapi sebaliknya, setelah mereka melihat bahwa
kepadaku telah dipercayakan pemberitaan Injil untuk orang-orang tak bersunat,
sama seperti kepada Petrus untuk orang-orang bersunat
2:8 -- karena Ia yang telah memberikan kekuatan kepada
Petrus untuk menjadi rasul bagi orang-orang bersunat, Ia juga yang telah
memberikan kekuatan kepadaku untuk orang-orang yang tidak bersunat.
2:9 Dan setelah melihat kasih karunia yang
dianugerahkan kepadaku, maka Yakobus, Kefas dan Yohanes, yang dipandang sebagai
sokoguru jemaat, berjabat tangan dengan aku dan dengan Barnabas sebagai tanda
persekutuan, supaya kami pergi kepada orang-orang yang tidak bersunat dan
mereka kepada orang-orang yang bersunat;
2:10 hanya kami harus tetap mengingat orang-orang
miskin dan memang itulah yang sungguh-sungguh kuusahakan melakukannya.
Jadi Barnabas dan Paulus ini diutus
kepada orang kafir. Bukan seperti Yunus, dia disuruh memberkati orang Niniwe,
berarti panggilan Tuhan kepada Yunus adalah untuk membawa berkat kepada orang
Niniwe tetapi dia menolak. Rasul Paulus justru membawa berkat yang melimpah
kepada bangsa kafir.
Roma 15:29,27
15:29 Dan aku tahu, bahwa jika aku datang mengunjungi
kamu, aku akan melakukannya dengan penuh berkat Kristus.
15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi
itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh
bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain
itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.
Jadi kehadiran Paulus di
tengah-tengah bangsa kafir, sebenarnya membawa berkat yang sebetulnya milik
orang Yahudi yaitu berkat dari Tuhannya orang Yahudi yang menciptakan langit
dan bumi. Itu Tuhan yang kita kenal dengan nama Tuhan Yesus Kristus. Berkat
rohani itu adalah berkat yang paling besar dari segala berkat.
Bangsa kafir ini dianjurkan oleh
Tuhan untuk memberi berkat jasmani kepada yang membagi berkat rohani tanpa
diminta. Itulah kewajaran bagi bangsa kafir. Kita telah menerima berkat rohani
dan yang telah menerima berkat rohani harus membagi berkat jasmani kepada
bangsa yang sudah memberikan berkat rohani.
Galatia 6:6
6:6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi segala
sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran itu.
Yunus keliru, dia disuruh pergi melayani orang Niniwe tetapi
dia membangkang kepada Tuhan, dia meinggalkan panggilan Tuhan. Berarti dia
tidak mau membawa berkat rohani kepada orang Niniwe yaitu bangsa Asyur. Padahal
berbicara Asyur, bukan baru saat itu Tuhan berbicara tetapi sudah dibicarakan
Tuhan sejak masih di taman Eden. Bahkan Adam dan Hawa belum mendiami taman
Eden, Asyur sudah disebut oleh Tuhan.
Kejadian 2:14
2:14 Nama sungai yang ketiga ialah Tigris, yakni yang
mengalir di sebelah timur Asyur. Dan sungai yang keempat ialah Efrat.
Memang orang Niniwe yaitu bangsa
Asyur ini pernah dipakai oleh Tuhan untuk menjadi cambuk bagi orang Israel.
Cuma masalahnya ketika Tuhan percayakan untuk mencambuk umat pilihan Tuhan,
mereka kelewat batas, itu sebabnya Tuhan marah.
Zakharia 1:15
1:15 tetapi sangat besar murka-Ku terhadap
bangsa-bangsa yang merasa dirinya aman, yang, sementara Aku murka sedikit,
telah membantu menimbulkan kejahatan.
Asyur ini sudah disebut dari taman
Eden, jadi tidak ada alasan untuk Yunus tidak pergi ke Niniwe.
Kejadian 2:14 (Terjemahan Lama)
2:14 Maka nama sungai yang ketiga itu Hidekel;
ia itu mengalir ke sebelah timur benua Asyur. Dan nama sungai yang keempat itu
Ferat.
Tigris atau Hidekel ini artinya suara
yang cepat dan tajam. Sungai Tigris ini mengitari daerah Asyur. Jad Asyur ini
sudah disinggung oleh Tuhan pada waktu menciptakan taman Eden di mana Adam dan
Hawa ditempatkan.
Asyur ini dialiri sungai Tigris, ini
menunjukkan kehidupan yang tidak mau menunda-nunda waktu dan memang itu sesuai
selera Tuhan. Tuhan menginginkan kita seperti itu. Asyur ini pernah dipakai
oleh Tuhan menjadi cambuk bagi bangsa Israel dan mereka bergerak begitu cepat.
Ketika Tuhan memakai hambanya nabi
Yesaya, kembali dia menubuatkan 3 bangsa ini yaitu Asyur, Mesir dan
Israel.
Yesaya 19:23-25
19:23 Pada waktu itu akan ada jalan raya dari Mesir ke
Asyur, sehingga orang Asyur dapat masuk ke Mesir dan orang Mesir ke Asyur, dan
Mesir akan beribadah bersama-sama Asyur.
19:24 Pada waktu itu Israel akan menjadi yang ketiga
di samping Mesir dan di samping Asyur, suatu berkat di atas bumi,
19:25 yang diberkati oleh TUHAN semesta alam dengan
berfirman: "Diberkatilah Mesir, umat-Ku, dan Asyur, buatan tangan-Ku, dan
Israel, milik pusaka-Ku."
Jadi Israel ini menjadi berkat di
bumi termasuk dengan Asyur dan Mesir. Jadi Yunus keliru. Kalau kita dipanggil
untuk memberkati orang lain dalam arti menyampakan Firman kepada orang lain
kemudian kita tidak mau maka kita keliru. Apalagi kalau orang itu sudah memberi
peluang kita berbicara Firman lalu kita yang tidak mau, maka sangat keliru besar.
Rasul Paulus, hamba Tuhan yang
diangkat oleh Tuhan untuk kita banggsa kafir, dalam pelayanannya berkata
“celaka aku kalau tidak memberitakan injil” dan dia memberitakan injil untuk
kita bangsa kafir.
Inilah kekeliruan yang dilakukan oleh
Yunus yang tidak boleh kita tiru seperti itu. Karena Yunus terlalu egois maka dia mengatakan:
Yunus 1:12
1:12 Sahutnya kepada mereka: "Angkatlah aku,
campakkanlah aku ke dalam laut, maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang
kamu lagi. Sebab aku tahu, bahwa karena akulah badai besar ini menyerang
kamu."
Jadi egonya Yunus ini harus
ditenggelamkan di dalam laut. Orang yang tidak bisa menjadi berkat bagi orang
lain akan dilemparkan Tuhan ke dalam laut. Orang di atas kapal itu mengupayakan
supaya kapal mereka kembali ke pantai supaya mereka bisa menurunkan Yunus ke
pantai dan bukannya dilempar. Kalau kita tidak mau menjadi berkat bagi orang
lain maka Tuhan akan melempar kita ke laut. Apalagi kalau menolak berkat, tidak
mau menerima perkara rohani, tidak mau menerima pribadi Yesus sebagai Tuhan dan
Juruselamatnya maka pasti akan dilempar ke laut.
Apa itu laut dalam pengertian rohani
kepada kita?
Yesaya 57:20
57:20 Tetapi orang-orang fasik adalah seperti laut
yang berombak-ombak sebab tidak dapat tetap tenang, dan arusnya menimbulkan
sampah dan lumpur.
Pada waktu itu Yunus juga diterpa
oleh laut yang bergelombang besar. Kita ini memang dipanggil untuk menjadi
berkat tetapi kalau ada yang tidak mau maka Tuhan akan melempar orang itu pada laut kefasikan, dia akan tenggelam dalam
roh fasik.
Jangan sampai kita
beribadah-beribadah hanya untuk menyenangkan diri kita dan tidak bisa melihat
saudara kita, keluarga kita. Terutama saya, saya tidak boleh menelantarkan
isteri dan anak-anakku.
Kita harus bisa menjadi penyalur
berkat rohani bagi orang lain. Kalau kita menolak maka kita dilempar dan akan
tenggelam dalam lautan kefasikan sehingga akhirnya mencari ketenangan tidak ada
ketenangan, mencari damai tetapi tidak menemukan damai akhirnya selalu goncang dan goncang.
Rasul Paulus mengatakan “aku akan
datang dengan berkat yang limpah”. Orang yang menerima berkat yang rohani harus
membagi berkat jasmani kepada orang yang memberikan berkat rohani. Ini harus
kita pahami, kita tidak perlu mengirim dana kepada orang Yahudi. Bagaimana kita
menyikapi pelayanan untuk mencapai orang lain. Kita tidak mampu seperti seorang
hamba Tuhan memberitakan Firman ke mana-mana, tetapi kita menopang hamba Tuhan
itu dengan berkat jasmani. Supaya hamba Tuhan itu bisa memberitakan Firman ke
mana dia diutus.
Roma 15:27
15:27 Keputusan itu memang telah mereka ambil, tetapi
itu adalah kewajiban mereka. Sebab, jika bangsa-bangsa lain telah beroleh
bagian dalam harta rohani orang Yahudi, maka wajiblah juga bangsa-bangsa lain
itu melayani orang Yahudi dengan harta duniawi mereka.
Yahudi yang sejati adalah orang yang
bisa menampilkan Firman kebenaran yang sesungguhnya di dalam kehidupannya.
Roma 2:28-29
2:28 Sebab yang disebut Yahudi bukanlah orang yang
lahiriah Yahudi, dan yang disebut sunat, bukanlah sunat yang dilangsungkan
secara lahiriah.
2:29 Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak
nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan
secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari
Allah.
Jadi Yahudi yang sejati bukan yang lahiriah tetapi yang batinia. Jadi Yahudi
yang sejati adalah yang menjadi penyalur berkat rohani yaitu Firman Tuhan
kepada saudara. Menjadi umat Tuhan biarlah kita benar-benar mengerti, jangan
sampai kita tidak menopang pekerjaan Tuhan lewat pelayanan hamba Tuhan. Kalau
ada yang tidak menopang maka apa boleh buat, Tuhan akan melempar orang itu di
laut kefasikan.
Saya hanya berdoa kepada Tuhan jangan
sampai ada umat Tuhan yang akhirnya Tuhan tenggelamkan di lautan kefasikan. Itu
hal yang paling mengerikan sebab orang fasik itu tidak mendapatkan keselamatan.
Jangan saudara pikir orang fasik adalah orang yang ada di luar sana tetapi
orang fasik adalah orang di dalam gereja, bisa saja pemain musik, anggota zangkor, pelayan Tuhan,
bisa siapa saja.
Mazmur 50:16
50:16 Tetapi kepada orang fasik Allah berfirman:
"Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut
perjanjian-Ku dengan mulutmu,
Ini orang fasik tetapi bisa membaca
Firman, bahkan sampai menyelidik Firman. Mereka menyebut-nyebut Firman Tuhan,
tetapi perilakunya seperti ini:
Mazmur 50:17
50:17 padahal engkaulah yang membenci teguran, dan
mengesampingkan firman-Ku?
Ketika teguran Firman Tuhan datang,
dia menolak mati-matian. Kalau hamba Tuhan ditegur pelayananya salah dan jemaat
ditegur ibadahnya keliru, dia tidak mau peduli dan menolak. Mengapa menolak?
Sebab mengikuti egonya.
Inilah yang namanya suasana lautan
kefasikan. Ketika Firman Tuhan menegur “bentuk pelayanmu salah, tahbisanmu
salah, pikiranmu salah” lalu dibantah habis-habisan maka itu sama seperti
Yunus. Mengesampingkan Firman
berarti tidak menjadikan Firman itu yang utama tetapi egonya yang utama.
Mazmur 50:18
50:18 Jika engkau melihat pencuri, maka engkau
berkawan dengan dia, dan bergaul dengan orang berzinah.
Artinya perilaku hidupnya seperti
pencuri dan pezinah. Apa pekerjaan pencuri?
1. Salah satunya adalah ketika benih itu
ditabur maka datanglah burung mencuri benih yang ditanam itu. Benih yang benar
dia curi dan diganti dengan lalang. Yang benar dianggap palsu dan yang palsu
dianggap benar. Itulah roh pencuri yang bekerja sama dengan roh fasik.
2. Matius 24:43
24:43
Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari
pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan
rumahnya dibongkar.
Membongkar rumah berarti nikah anak-anak Tuhan dia bongkar. Jangan
saudara mau kalau ada indikasi, ada arah mau membongkar rumah. Kalau ada yang
mau membongkar nikahnya alias bercerai, jangan saudara setujui. Orang yang
bercerai itu pasti akan binasa.
Kepada orang fasik itu akan Tuhan
atur gelombang datang menghantamnya sehingga akhirnya karam hidupnya.
Mazmur 50:19-21
50:19 Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan
pada lidahmu melekat tipu daya.
50:20 Engkau duduk, dan mengata-ngatai saudaramu,
memfitnah anak ibumu.
50:21 Itulah yang engkau lakukan, tetapi Aku berdiam
diri; engkau menyangka, bahwa Aku ini sederajat dengan engkau. Aku akan
menghukum engkau dan membawa perkara ini ke hadapanmu.
Fitnah dalam bahasa gerika adalah diabolos.
Iblis dalam bahasa gerika adalah diabolos.
Berarti pemfitnah adalah setan/iblis.
Mazmur 50:21 (Terjemahan Lama)
50:21 Sekalian ini engkau perbuat, maka Aku berdiam
diriku; pada sangkamu Aku ini sama seperti engkau; tetapi Aku akan menyiksakan
dikau dan menaruh segala perkara itu beratur-atur di hadapan matamu.
Nanti Tuhan akan mengatur 21 hukuman.
Hukuman pertama datang dari Roh Kudus ada 7 meterai, isinya ada kuda putih yang
menunjuk kegerakan Roh Kudus tetapi menghukum orang yang menolak kegerakan Roh Kudus. Kemudian ada kuda
merah yaitu peperangan, ada kuda hitam yaitu kelaparan, ada kuda hijau kuning
yaitu bela sampar. Selanjutnya hukuman dari Yesus Putera Allah yaitu 7 bunyi
sangkakala dan yang terakhir hukuman Allah Bapa yaitu 7 bokor.
Orang yang dikategorikan orang fasik
tinggal menunggu ditenggelamkan dalam lautan kefasikannya sendiri dan binasa
untuk selama-lamanya. Sebabnya jangan kita mempermainkan Tuhan. Kita harus
waspada di akhir zaman ini. Jangan kita mengelak ketika ditegur oleh Tuhan.
Amsal 13:13
13:13 Siapa meremehkan firman, ia akan menanggung akibatnya, tetapi siapa
taat kepada perintah, akan menerima balasan.
Apaka ketika Yunus dilempar dia tahu
akan ada Paus datang menelan dia? Dia tidak tahu.
Yunus 1:13
1:13 Lalu berdayunglah orang-orang itu dengan sekuat
tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke darat, tetapi mereka tidak sanggup,
sebab laut semakin bergelora menyerang mereka.
Ini sikap sangat terpuji dari
orang-orang di atas kapal, Yunus yang telah merugikan mereka, ingin mereka
selamatkan. Tetapi sekalipun elok dan indah apa yang mereka rancang, bukan itu
jalannya Tuhan. Kadang kita tidak sadar, kita sudah merasa elok dan indah yang
sudah kita lakukan dan akan kita lakukan tetapi belum tentu elok di mata Tuhan.
Kalau melihat di sini penumpang kapal
yang lain ini tidak membalas kejahatan Yunus dan sebaliknya mau menyelamatkan Yunus, inikan elok. Tetapi ini
pemikiran manusia, Tuhan punya cara sendiri. Bagi orang yang meninggalkan
panggilan Tuhan, kalau Tuhan masih sayang pada orang itu maka Tuhan punya cara
sendiri untuk menyadarkan, bukan dengan cara manusia.
Dalam Yosua pasal 3, ketika orang
Israel menyeberangi sungai Yordan, waktu itu memang ada tambangan, ada jalan
kafilah, tetapi Tuhan tidak memakai jalan itu, Tuhan memakai jalanNya sendiri. Ini
yang sukar dan sulit kita pahami.
Seringkali kita mau memakai jalan
kita sendiri yang kelihatan elok, sepertinya mau menyelamatkan orang itu dari
ancaman. Tetapi Tuhan tidak mau, Tuhan tidak ingin ada campur tangan manusia.
Sebab Yunus ini melakukan kesalahan yang ada hubungannya dengan Tuhan, sehingga
ketika mereka mendayung untuk mencapai pantai, bahkan Tuhan tampilkan gelombang lebih besar. Akhirnya jalan Tuhanlah yang
berlaku.
Di akhir zaman ini kita mau menjadi
berkat bagi orang lain. Kita mau mendukung pelayan pekerjaan Tuhan supaya
menjangkau banyak jiwa bukan hanya untuk menjadi anggota gereja, tetapi untuk dibentuk
menjadi anggota Tubuh Kristus yang sempurna. Itu tujuan pelayanan kita. Dalam
hal ini kita harus lebih paham apa rencana Tuhan. Kalau kita beribadah tetapi
tidak mengerti rencana Tuhan maka ibadahmu itu bisa menjadi penghalang rencana
Tuhan di dalam dirimu.
Rencana Tuhan untuk Yunus sebenarnya
untuk membawa bangsa kafir dalam pembentukkan Tubuh Kristus tetapi dia tidak
mau. Rencana Tuhan adalah untuk menciptakan Tubuh Kristus yang sempurna. Bukan
hanya sekedar Tubuh Kristus, ada orang berkata “saya anggota Tubuh Kristus”
tetapi apakah mau dibawa pada kesempurnaan.
Apakah Tuhan tidak berpikir untuk
keselamatan Yunus? Malah unic rencana Tuhan. Seakan-akan Tuhan menciptakan
ruangan bagi Yunus di dalam perut ikan Paus. Tuhan merencanakan keselamatan
dengan cara yang ajaib. Demi keselamatan saudara apakah saudara pernah berpikir
kenapa harus dengan cara Anak TunggalNya harus disalib? Tetapi itulah cara
Tuhan menyelamatkan kita dengan cara yang tidak masuk pada akal manusia.
Itu sebabnya manusia yang mendewakan
akalnya dia menolak tentang penyaliban Yesus, menolak karya penyelamatan Yesus
di Golgota sehingga binasalah dia karena tenggelam dalam pemikirannya sendiri.
Tuhan mengangkat kisah Yunus tiga hari di dalam perut ikan
dan dikaitkan dengan Tuhan Yesus harus berada tiga hari di dalam perut bumi.
Tuhan tidak memakai cara yang masuk akal, justru yang di luar kemampuan akal
manusia yang Tuhan kerjakan. Olehnya itu mari kita sembah Tuhan sebab kita
tidak bisa menyelami pemikiran Tuhan itu. Kita harus ikuti dan percaya serta mempercayakan
diri kepada Tuhan.
Jangan sampai kita salah
menginterpretasi atau salah memikirkan tentang Tuhan. Penyaliban Yesus itu
memang tidak logis, sehingga banyak orang yang menghina dan menolak. Tetapi
orang yang menolak itu satu saat akan ditolak oleh Tuhan. Manusia memang tidak
bisa mengimbangi hikmat dan pikiran Tuhan.
Amsal 21:30
21:30 Tidak ada hikmat dan
pengertian, dan tidak ada pertimbangan yang dapat menandingi TUHAN.
Kepintaran manusia itu adalah
bodohnya Tuhan.
I Korintus 3:19
3:19 Karena hikmat dunia ini adalah kebodohan bagi
Allah. Sebab ada tertulis: "Ia yang menangkap orang berhikmat dalam
kecerdikannya."
I Korintus 3:19 (Terjemahan lama)
3:19 Karena hikmat dunia ini menjadi kebodohan kepada Allah. Karena
adalah tersurat: Bahwa Tuhan menangkap orang yang berhikmat itu di dalam cerdik
orang itu sendiri.
Tuhan menggunakan jalannya sendiri
untuk menyelamatkan Yunus. Tuhan sudah menyiapkan seekor ikan untuk menelan
Yunus. Ketika dia ada di dalam perut ikan di situlah dia sadar dan akhirnya dia
berdoa dan memohon supaya diizinkan kembali melihat kemuliaan Baitnya Tuhan.
Jadi cara Tuhan itu unik untuk keselamatan kita. Yesus harus melalui tiga hari
di dalam perut bumi demi keselamatan kita. Bagi banyak orang tidak logis, itu sebabnya banyak orang tidak
menerima.
Olehnya itu supaya kita tidak masuk
dalam lautan kefasikan maka mari kita belajar menyerah kepada Tuhan dan menjadi
berkat bagi orang lain.
Dalam pasal 1 itu adalah panggilan
pertama bagi Yunus tetapi dia lari dari panggilan Tuhan. Pada pasal 2 Yunus
sadar kembali dan pada pasal 3 Yunus menerima panggilan kedua. Memang itu
panggilan kedua bagi Yunus namun bagi orang Niniwe itu baru panggilan pertama.
Baru pangilan pertama mereka sudah bertobat dan Yunus tidak bertobat bahkan
sampai panggilan ketiga.
Panggilan pertama itu daerah halaman
Panggilan kedua itu ruangan suci
Panggilan ketiga itu ruangan maha
suci
Yunus mengabaikan panggilan Tuhan.
Dalam nama Tuhan Yesus, jangan saudara abaikan panggilan Tuhan karena Tuhan
tidak bermaksud
untuk melemparkan
saudara di lautan kefasikan. Jangan sampai kita mendapatkan diri kita dilempar
di lautan kefasikan.
Jangan ada dalam pikiranmu untuk
bercerai. Kalau itu muncul berarti saudara sedang diterpa oleh ombak lautan
kefasikan. Jangan saudara dikalahkan, segera kembali kepada Tuhan supaya kita
tidak dibinasakan untuk selama-lamanya.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar