Penyerahan anak
Ulangan 6:4-7
6:4 Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita,
TUHAN itu esa!
6:5 Kasihilah TUHAN, Allahmu, dengan segenap hatimu
dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu.
6:6 Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini
haruslah engkau perhatikan,
6:7 haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang
kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila
engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau
bangun.
Ini
nikah yang diberkati oleh Tuhan dan ada buah nikah. Anjuran Tuhan agar orang
tua dari sejak dini mengajar anaknya berulang-ulang dengan penuh perhatian dan membicarakan apabila
duduk di rumah, apabila sedang dalam perjalanan, apabila berbaring dan apabila
bangun. Ketika orang tua berbaring dengan anak, bukannya berbicara kura-kura dan monyet tetapi bicara tentang Firman Tuhan.
Yang
banyak terjadi ketika anak-anak mulai mengerti, orang tua mulai mendongeng tentang anjing dan burung bangau,
bukannya Firman yang dicerita. Akhirnya anak itu menjadi anjing yang suka
menipu.
Ini
kelalaian kami orang tua, banyak kali kita tidak bercerita tentang Tuhan yang
Esa yaitu Tuhan Yesus Kristus. Harus diceritakan bahwa Tuhan itu mengasihi kita
sehingga rela berkorban di Golgota supaya kita menjadi penghuni Sorga dan tidak
ke neraka sebab di neraka ada api dan belerang. Bukannya bercerita supaya anak
memiliki helikopter atau rumah gedongan.
Ini
kesalahan yang banyak kita lakukan, terlalu banyak cerita yang dominan duniawi dan jarang atau bahkan
tidak bercerita tentang Pencipta langit dan bumi. Apa yang nampak dan kita
miliki, yang kita makan dan minum itu semuanya dari Tuhan. Orang tua yang
berupaya tetapi kalau Tuhan tidak memberikan kesehatan kepada papa dan mama maka
tidak ada yang bisa dimakan oleh anak-anak. Anak-anak itu harus dibuka
pikirannya. Adanya anak karena Tuhan menciptakan nikah sehingga ada buah nikah.
Anak
yang sudah besar sudah mengerti bahwa dia ada karena ada papa dan mama. Dia
mempunyai tas dan sepatu karena Tuhan berikan kekuatan kepada papa dan mama
untuk mencari nafkah. Alangkah tidak terpujinya kalau anak itu tidak tahu
berterima kasih kepada orang tua, bahkan dia menjadi bebal dan menyayat hati
ibu. Ini tidak boleh ada dalam kehidupan anak-anak Tuhan kecuali memang
kehidupan itu ingin masuk
neraka.
Kita
orang tua bertanggung jawab mengajar mereka sampai mereka memahami arti hidup
ini hanya karena Tuhan supaya jangan mereka bersikap tidak sopan dan tidak
hormat kepada orang tua.
Amsal 18:22
18:22 Siapa mendapat isteri, mendapat sesuatu yang
baik, dan ia dikenan TUHAN.
Kalau
saudara diizinkan Tuhan mendapatkan pendamping jangan berkata “ini tidak baik”
jangan menyia-nyiakan isteri yang adalah pemberian Tuhan. Kalau menyia-nyiakan
berarti menggugat Tuhan yang memberi kepada kita dan membuat sakit hatiNya. Tuhan
berikan isteri tetapi kenapa suami berlaku jahat terhadap isterinya. Tuhan
berikan buah nikah tetapi kenapa suami hanya menjadikan isteri pelampiasan hawa
nafsu, ini tidak baik!
Amsal 19:14
19:14 Rumah dan harta adalah warisan nenek moyang,
tetapi isteri yang berakal budi adalah karunia TUHAN.
Isteri
harus berakal budi, olehnya itu mohon kasih karunia Tuhan supaya bijak.
Termasuk isteriku harus bijak, jangan sampai saya bicara di mimbar tentang
wanita bijak tetapi isteriku sendiri tidak bijak.
Tuhan
tidak menciptakan nikah hanya sepihak, hanya suami yang dipolesi oleh Tuhan dan
isteri dibiarkan atau hanya isteri yang dipolesi dan suami tidak. Keduanya
harus dipolesi karena mau membawa nikah dan buah nikah kepada pembentukan Tubuh Kristus yang sempurna. Ini wajib
supaya nikah kita benar terarahtuju pada pembentukan Tubuh Kristus yang
sempurna.
Ketika
Tuhan datang maka Dia akan berkata “hai suami dan isteri yang setia, masuklah
dalam kebahagiaan Bapaku”. Jangan sampai bahasa yang kita terima “undurlah dari
padaKu!”
Tuhan
adil mengoreksi suami atau ayah, isteri atau ibu dan juga mengoreksi anak.
Amsal 10:1
10:1 Amsal-amsal Salomo. Anak yang bijak mendatangkan
sukacita kepada ayahnya, tetapi anak yang bebal adalah kedukaan bagi ibunya.
Kenapa
yang dikatakan berduka adalah mama? Sebab 9 bulan mamanya mengandung dengan
harapan anak itu mendatangkan sukacita tetapi ketika besar malah berbalik mendukacitakan
sebab anak itu bebal. Anak yang tidak bebal selalu mengecek bagaimana keadaan
orang tuanya.
Amsal 18:20
15:20 Anak yang bijak menggembirakan ayahnya, tetapi
orang yang bebal menghina ibunya.
Tadi
mendukacitakan sekarang bahkan menghina ibunya. Apakah orang yang
mendukacitakan dan menghina ibunya bisa masuk sorga? Tidak bakal! Anak-anak di
sini perhatikan orang tuamu, jangan mendukacitakan hati ibumu yang mengandung
saudara.
Anak
kurang ajar itu menyayat hati ibu dan bapanya. Kalau anak bersikap seperti itu
maka kesalahannya bukan karena Tuhan yang memberi tetapi bisa berasal dari dua
pihak.
Amsal 4:1,4
4:1 Dengarkanlah, hai anak-anak, didikan seorang ayah,
dan perhatikanlah supaya engkau beroleh pengertian,
4:4 aku diajari ayahku, katanya kepadaku:
"Biarlah hatimu memegang perkataanku; berpeganglah pada
petunjuk-petunjukku, maka engkau akan hidup.
Dari
pihak orang tua mengajar tetapi ada kalanya dari pihak orang tua membiarkan
tidak mengajar anaknya. Daud memiliki banyak anak dan yang tidak diajar adalah
Adonia namun anak-anak yang lain dihajar termasuk Salomo. Jadi di sisi lain
ayah ini mengajar dan ada juga yang tidak mengajar dan di lain sisi lagi orang
tua mengajar namun anak-anak tidak mau mendengarkan ajaran.
Biarlah
kita menjadi anak Tuhan yang benar-benar menikmati hangatnya pelukan Tuhan. Jangan
hanya berpikir bagaimana mau memeluk dunia dan dipeluk oleh dunia lalu lupa
dengan Tuhan yang Esa itu yang harus selalu kita perbincangkan. Yang duniawi
memang kelihatan menunjang secara jasmani tetapi ketika bencana datang harta
benda tidak berguna.
Amsal 11:4
11:4 Pada hari kemurkaan harta tidak berguna, tetapi
kebenaran melepaskan orang dari maut.
Itu
sebabnya Tuhan mengajarkan supaya orang tua mengajarkan Firman kepada anak sebab kebenaran itu membebaskan dari
maut. Kalau orang tua berbicara soal kebenaran berarti orang tua itu punya pemahaman
tentang kebenaran.
Bukan
berarti tidak boleh lagi diisi pembicaraan tentang pendidikan atau pekerjaan
tetapi jangan lupa bicara kebenaran Firman untuk membebaskan mereka dari maut.
Karena bukan hanya anak yang merindu untuk dibebaskan dari maut tetapi papa dan
mama juga mendambakan dibebaskan dari terjangan maut yaitu kematian yang kedua.
Silahkan
mencari nafkah tetapi jangan entengkan soal kebenaran. Anak-anak yang sempat
diasuh oleh orang tua, yang mengenyam pendidikan, jangan lupa dunia dan apa
yang engkau miliki kalau tanpa Tuhan, ada bencana yang tinggal menunggu menerjang kehidupanmu. Oleh sebab itu
jangan kita main-main dengan Tuhan.
Kami
orang tua harus menyerahkan anak kepada Tuhan dan anak itu tetap ada dalam
kontrol orang tua. Perhatian orang tua tetap ke atas serta bermohon kepada
Tuhan agar melindungi buah nikah yang telah Tuhan berikan.
IBADAH RAYA
Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 1:4-5
1:4 Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat yang di Asia
Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera menyertai kamu, dari Dia, yang ada dan
yang sudah ada dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan
takhta-Nya,
1:5 dan dari Yesus Kristus, Saksi yang setia, yang
pertama bangkit dari antara orang mati dan yang berkuasa atas raja-raja bumi
ini. Bagi Dia, yang mengasihi kita dan yang telah melepaskan kita dari dosa
kita oleh darah-Nya --
Pada
ayat 4 Tuhan berbicara sebuah takhta yang mana ada tujuh Roh Allah di hadapanNya. Takhta ini
diberikan gambaran yang nyata oleh Tuhan di dalam kehidupan Israel. Salomo
selesai membangun Bait Allah selama 7 tahun dan untuk membangun istana yang
mana ada takhta di dalamnya memakan waktu 13 tahun. Total membutuhkan waktu 20 tahun.
Ketika
ratu negeri Syeba melihat hikmat dari Salomo dan takhta yang diduduki oleh
Salomo, dia tidak mengatakan bahwa itu takhta Salomo tetapi mengatakan itu
takhta Allah. Takhta itu adalah gambaran takhta yang ada di Sorga. Jadi gema
takhta di Sorga diperlihatkan oleh Tuhan lewat keperkasaan Salomo.
II Tawarikh 9:8,17-19
9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan
kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya sebagai
raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka Ia
menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas mereka
untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
9:17 Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang
disalutnya dengan emas murni.
9:18 Takhta itu enam tingkatnya, dan tumpuan kakinya
dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada kedua sisi tempat duduk ada
kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,
9:19 sedang dua belas singa berdiri di atas keenam
tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi
sesuatu kerajaan.
I Raja-raja 10:9
10:9 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan
kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta kerajaan
Israel! Karena TUHAN mengasihi orang Israel untuk selama-lamanya, maka Ia telah
mengangkat engkau menjadi raja untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
Takhta
ini disebut juga takhta kasih. Karena memang Tuhan kasih adanya.
I Yohanes 4:8
4:8 Barangsiapa tidak
mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih.
Takhta
itu dibuat dari gading. Kita tahu gading itu berasal dari gajah. Tidak ada
makhluk di muka bumi ini yang lebih besar dari gajah. Gajah ini sanggup
mencabut pohon dengan akar-akarnya. Jadi takhta ini menunjukkan kuasa (keperkasaan) Tuhan mencabut dosa sampai ke
akar-akarnya.
Setelah
Tuhan Yesus selesai mencabut dosa, menyucikan dosa sampai ke akar-akarnya, Dia
duduk di takhta itu. Di hadapanNya ada tujuh Roh Allah melayani Dia dan tujuh Roh
Allah ini juga yang hadir melayani saudara siang ini. Jangan sampai kita mau
menghadap takhta kasih karunia tetapi tidak pernah dosa kita dicabut,
dibersihkan dan disucikan oleh wibawa takhta ini.
Kalau
kita melakukan hal-hal yang tidak terpuji/ melakukan dosa, maka ada harapan bila kita menghampiri takhta Allah,
kita akan mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. Ibadah itu bukan hanya
kita lakukan kalau kita mau, tetapi dalam ibadah itu kita menghampiri takhta
Allah untuk mendapatkan pertolongan tepat pada waktunya. Mengapa kita butuh
pertolongan? Sebab kita tidak sanggup menghadapi terjangan iblis.
Di
dunia ini kalau dikatakan “di RT ini ada orang yang jago” tetapi di RT lain ada
yang lebih jago. Begitu seterusnya, berarti di dunia ini selalu ada persaingan
tetapi tidak ada yang bisa menyaingi Tuhan Yesus.
Olehnya
itu mari kita hampiri takhta kasih karunia Tuhan. Kesalahanmu apa, dosamu apa,
perlawananmu apa baik isteri kepada suami, suami terhadap isteri, anak yang
tidak hormat dan tidak tahu berterima kasih kepada orang tua, ayo hampiri
takhta kasih karunia Tuhan, jangan menjauh karena hanya Dia yang bisa mencabut segala dosa
kejahatan dan kenajisan
sampai ke akar-akarnya.
Penyucian
itu setingkat lebih tinggi dari pada pengampunan. Penyucian itu mencabut dosa
sampai ke akar-akarnya. Pengampunan dan penyucian itu dibedakan oleh Tuhan.
I Yohanes 1:9
1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia
dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari
segala kejahatan.
Mengampuni
itu hanya sampai pada batas:
1.
Memaafkan
2.
Mengesampingkan
3.
Menjauhkan
4.
Memberi
ampun
Menyucikan:
1. Menjadikan/membuat
bersih sampai keakar-akarnya
2. Menghapus sehingga
tidak ada bekasnya
3. Mencuci sehingga
bersih sama sekali
4. Membebaskan dari yang
tidak murni, najis, yang tidak bersih hingga putih bersih
Itu
sebabnya takhta itu disalut dengan emas murni. Artinya kalau kita menghampiri
takhta kasih karunia Allah dan kita memberikan Dia mencabut akar-akar dosa kita
maka kita akan disalut dengan emas yaitu kemuliaan Tuhan yang tidak ada
tandingannya. Emas itu menunjuk sifat Ilahi.
Ibrani 4:16
4:16 Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian
menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan
kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Jangan
kita menjauh dari kasih karunia, sebab kalau menjauh dari kasih karunia
nantinya akan seperti Esau. Esau menjauh dari kasih karunia akhirnya dia penuh
dengan kepahitan dan penderitaan. Walaupun dia kemudian mencari dengan air mata
tetapi dia tidak mendapatkannya lagi.
Pandangan
orang atheis, ibadah itu hanya pelipur lara. Karena susah hidup di dunia maka
pergi ke gereja supaya mendapat hiburan. Makanya banyak gereja terobsesi dengan
itu lalu membangun ibadah seperti hiburan, padahal ibadah tidak seperti itu.
Sorga
merasa perlu membukakan rahasia Firman Tuhan supaya umat Tuhan mendapatkan perlindungan dari ganasnya roh
atheis yang akan muncul itulah antikristus. Kalau kita mendengarkan pembukaan
rahasia Firman Allah mulai dari rahasia nikah dan rahasia ibadah, berarti
saudara didorong oleh Tuhan untuk
mendapatkan perlindungan dari Tuhan. Hampirilah takhta kasih karunia, jangan
menganggap biasa ibadah.
Takhta
itu dari gading. Maligai dari Mempelai Laki-laki yang mana Mempelai Wanita
sedang diarak ke sana, itu terbuat dari gading.
Mazmur 45:9
45:9 Segala pakaianmu berbau mur, gaharu dan cendana;
dari istana gading permainan kecapi menyukakan engkau;
Mazmur 45:9 (Terjemahan Lama)
45:9 Segala pakaianmu itu mur dan gaharu dan cendana
dari dalam maligai gading, dari tempat mereka itu menyukakan dikau.
Sesungguhnya
diberikan simbol-simbol seperti itu bukan tanpa maksud tetapi supaya kita
berminat. Bukan hanya berminat tetapi bawalah hatimu terpikat dengan itu.
Jangan sampai dosa yang memikat engkau, jangan sampai dunia yang memikat engkau.
Yakobus 1:14
1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya
sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Mestinya
kita terpikat dengan simbol-simbol Sorga. Sungguh-sungguh Sorga itu ada dan
Mempelai Laki-laki sedia menanti kita dan Dia akan datang menjemput Mempelai
WanitaNya.
Saya
sebagai gembala bagaikan suami
bayangan bagi sidang jemaat untuk membawa sidang jemaat pada Tuhan Yesus Suami
yang sebenarnya. Jadi bagaimana sakit hatiku atau sukacitanya hatiku melihat
jemaat itu juga yang dinikmati oleh Tuhan Yesus di Sorga.
Takhta
itu disalut emas dan lantainya juga dari emas. Itulah dasar iman yang teruji.
I Petrus 1:7
1:7 Maksud semuanya itu ialah untuk membuktikan
kemurnian imanmu -- yang jauh lebih tinggi nilainya dari pada emas yang fana,
yang diuji kemurniannya dengan api -- sehingga kamu memperoleh puji-pujian dan
kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya.
Naik
anak tangga pertama ada dua singa, naik anak tangga kedua ada dua singa
menghadap ke depan, begitu juga ketika naik anak tangga ketiga, keempat dan
sampai yang ketujuh ada dua singa
menghadap ke depan. Singa itu adalah raja hutan yang tidak pernah mengalah. Ini
menunjuk singa dari suku Yehuda. Singa adalah simbol pemberani dan Yehuda
adalah pribadi yang sangat pemberani. Untuk menghadap anak buah Firaun yang
mereka tidak ketahui adalah saudara mereka sendiri yang bernama Yusuf, maka
dengan gagah berani Yehuda datang menghadap bapanya dan berkata “aku yang
menanggung dosa”. Bukankah begitu juga Tuhan Yesus yang tampil seperti singa
yang gagah berani yaitu Anak Domba
Allah yang menanggung dosa manusia.
Wahyu 5:5
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku:
"Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda, yaitu tunas
Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu dan membuka
ketujuh meterainya."
Jadi
tampil dengan dua sisi yaitu sebagai singa pemberani dan sebagai anak domba
yang menghapus dosa.
Kejadian 44:18-30 Yehuda tampil berani seperti Singa
Kejadian 44:32-33 Yehuda tampil sebagai anak domba yang
menanggung dosa.
Gambaran Yesus
yang sudah menanggung dosa kita, keterlaluan kalau kita tidak mau menghargai
Dia padahal kita mau dihentar ke MahligaiNya.
Sesuai
dengan tujuh roh Allah maka
Anak
tangga pertama : Hikmat
Anak
tangga kedua : Pengertian
Anak
tangga ketiga : Nasihat
Anak
tangga keempat: Keperkasaan
Anak
tangga kelima : Pengenalan
Anak
tangga keenam : Takut akan Tuhan
Tempat
duduk itu adalah tempat pengadilan (keadilan), duduklah seorang hakim dan sekaligus adalah Raja yang juga Mempelai
Laki-laki Sorga. Yang duduk di takhta adalah hakim yang akan menghakimi dunia.
Kita juga akan turut menghakimi dunia.
I Korintus 6:3-6
6:3 Tidak tahukah kamu, bahwa kita akan menghakimi
malaikat-malaikat? Jadi apalagi perkara-perkara biasa dalam hidup kita
sehari-hari.
6:4 Sekalipun demikian, jika kamu harus mengurus
perkara-perkara biasa, kamu menyerahkan urusan itu kepada mereka yang tidak
berarti dalam jemaat?
6:5 Hal ini kukatakan untuk memalukan kamu. Tidak adakah
seorang di antara kamu yang berhikmat, yang dapat mengurus perkara-perkara dari
saudara-saudaranya?
6:6 Adakah saudara yang satu mencari keadilan terhadap
saudara yang lain, dan justru pada orang-orang yang tidak percaya?
Dia
duduk di takhta sebagai Raja dan gerejaNya sebagai permaisuriNya. Dia duduk sebagai Mempelai
Laki-laki Sorga dan kita sebagai Mempelai WanitaNya. Itulah tempat kita, sangat
elok rencana Tuhan kepada kita.
Walaupun
banyak orang Kristen di dunia ini tetapi belum tentu setengahnya itu murni. Tetapi
ada takhta lain yang justru diminati oleh banyak manusia yaitu takhtanya iblis.
Sifat tabiat takhta iblis ini suka beredar-edar. Bukannya ini yang digemari
oleh banyak manusia sekarang ini. Mereka mencari uang lalu membuang-buang waktu
dan biaya hanya untuk beredar-edar ke mana-mana.
Wahyu 2:13
2:13 Aku tahu di mana engkau diam, yaitu di sana, di
tempat takhta Iblis; dan engkau berpegang kepada nama-Ku, dan engkau tidak
menyangkal imanmu kepada-Ku, juga tidak pada zaman Antipas, saksi-Ku, yang
setia kepada-Ku, yang dibunuh di hadapan kamu, di mana Iblis diam.
Takhta
iblis ini punya jemaat khusus. Kita yang ada di sini mohon kepada Tuhan supaya
ditenangkan hatimu agar jangan beredar-edar. Kalau beredar-edar itu adalah tipe
jemaat iblis. Kalau ada ibadah lalu beredar-edar ke sana kemari itu adalah ulah
kehidupan Kristen yang disusupi oleh pengaruh takhta iblis.
Terungkapnya
rahasia Firman karena pergumulan hamba Tuhan yang menangis di kaki Tuhan. Yohanes
di Pulau Patmos menangis karena melihat tidak ada yang bisa membuka rahasia
Firman. Tetapi Tuhan berkata supaya jangan menangis sebab ada singa dari suku
Yehuda yaitu Anak Domba Allah yang tersembelih untuk membukakan rahasia Firman
Tuhan. Kita naik anak tangga pertama, anak tangga kedua dan seterusnya, itu
semua seiring dengan pembukaan rahasia Firman.
Wahyu 5:5-7
5:5 Lalu berkatalah seorang dari tua-tua itu kepadaku:
"Jangan engkau menangis! Sesungguhnya, singa dari suku Yehuda,
yaitu tunas Daud, telah menang, sehingga Ia dapat membuka gulungan kitab itu
dan membuka ketujuh meterainya."
5:6 Maka aku melihat di tengah-tengah takhta dan
keempat makhluk itu dan di tengah-tengah tua-tua itu berdiri seekor Anak
Domba seperti telah disembelih, bertanduk tujuh dan bermata tujuh: itulah
ketujuh Roh Allah yang diutus ke seluruh bumi.
5:7 Lalu datanglah Anak Domba itu dan menerima
gulungan kitab itu dari tangan Dia yang duduk di atas takhta itu.
Jadi
pembukaan rahasia Firman itu seharga Korban Kristus. Ini tidak akan
dipercayakan kepada pribadi yang tidak menghargai Korban Kristus. Kalau hamba
Tuhan menghargai Korban Kristus maka pasti kepada pribadinya dipercayakan
pembukaan rahasia Firman Tuhan. Itu sebabnya saya harus menangis di kaki Tuhan
supaya jangan sampai rahasia Firman Tuhan tertutup sebab kalau tertutup maka
itu bencana bagi sidang jemaat.
Yehuda
tampil sebagai singa yang
berani.
Kejadian 44:18-20
44:18 Lalu tampillah Yehuda mendekatinya dan berkata:
"Mohon bicara tuanku, izinkanlah kiranya hambamu ini mengucapkan sepatah
kata kepada tuanku dan janganlah kiranya bangkit amarahmu terhadap hambamu ini,
sebab tuanku adalah seperti Firaun sendiri.
44:19 Tuanku telah bertanya kepada hamba-hambanya ini:
Masih adakah ayah atau saudara kamu?
44:20 Dan kami menjawab tuanku: Kami masih mempunyai ayah
yang tua dan masih ada anaknya yang muda, yang lahir pada masa tuanya; kakaknya
telah mati, hanya dia sendirilah yang tinggal dari mereka yang seibu, sebab itu
ayahnya sangat mengasihi dia.
Ketika
Yehuda menghadap Yakub ayahnya, dia tampil dengan penuh keberanian. Beda dengan
Ruben yang mengatakan kalau Benyamin tidak kembali maka itu ada dua anaknya,
bunuh saja.
Yehuda
tampil sebagai anak domba yang rela menanggung dosa.
Kejadian 44:32-33
44:32 Tetapi hambamu ini telah menanggung anak itu
terhadap ayahku dengan perkataan: Jika aku tidak membawanya kembali kepada
bapa, maka akulah yang berdosa kepada bapa untuk selama-lamanya.
44:33 Oleh sebab itu, baiklah hambamu ini tinggal
menjadi budak tuanku menggantikan anak itu, dan biarlah anak itu pulang bersama-sama
dengan saudara-saudaranya.
Ketika
Yusuf tampil di muka mereka dan mendengar bahasa Yehuda, Yusuf tidak tahan
lagi. Dia langsung berteriak dengan suara keras dan mengusir orang-orang yang
ada di situ dan hanya tinggal 11 orang saudaranya. Tiba-tiba mereka melihat orang yang mereka segani menangis dan
membuka dirinya “Akulah Yusuf
yang kamu jual”. Dia berkata “jangan kamu menyesali diri sebab Tuhanlah yang
mengirimku kemari untuk memelihara kalian”.
Wahyu 3:9
3:9 Lihatlah, beberapa orang dari jemaah Iblis,
yaitu mereka yang menyebut dirinya orang Yahudi, tetapi yang sebenarnya tidak
demikian, melainkan berdusta, akan Kuserahkan kepadamu. Sesungguhnya Aku akan
menyuruh mereka datang dan tersungkur di depan kakimu dan mengaku, bahwa Aku
mengasihi engkau.
Ini
takhta kasih, karena orang yang datang ini dikasihi Tuhan. Jemaat Tuhan akan
ditarik untuk mengaku bahwa Tuhan mengasihi umatNya.
Wahyu 2:9
2:9 Aku tahu kesusahanmu dan kemiskinanmu -- namun
engkau kaya -- dan fitnah mereka, yang menyebut dirinya orang Yahudi,
tetapi yang sebenarnya tidak demikian: sebaliknya mereka adalah jemaah Iblis.
Jemaat
iblis yang suka beredar-edar. Tidak menutup kemungkinan ada juga pelayan Tuhan
yang mengaku hamba Tuhan yang juga suka beredar-eder. Jemaat iblis ini pekerjaannya
hanya menfitnah. Jadi pekerjaannya bukan mengangkat kebenaran Firman. Mereka
menjelek-jelekkan orang yang dipakai Tuhan, mereka menjelek-jelekkan orang yang
dipercayakan rahasia Firman. Dia merasa tidak perlu ada pembukaan rahasia
Firman. Justru Sorga merasa penting pembukaan rahasia Firman sehingga dibuka kepada umatNya. Yohanes merasa penting pembukaan
rahasia Firman sehingga dia menangis. Pemfitnah ini disejajarkan dengan orang
fasik.
Imamat 19:16
19:16 Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara
orang-orang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia;
Akulah TUHAN.
Perhatikan
ke mana kita diarahkan oleh Tuhan hari-hari terakhir ini. Kita akan ada di
maligai gading. Olehnya itu hargai lawatan Tuhan hari-hari terakhir ini. Baik
suami, isteri dan anak-anak, hampirilah takhta kasih karunia sebab Dia yang
mencabut dosa sampai ke akar-akarnya. Bukan hanya diampuni atau dipotong tetapi
dicabut sampai ke akar-akarnya. Apa yang saudara sudah lakoni bulan kemarin, tahun
kemarin biarlah kita renungkan. Kalau salah segera berdamai dengan Tuhan.
Tuhan
Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar