Yehezkiel 1:26
1:26 Di atas cakrawala yang ada di atas kepala mereka
ada menyerupai takhta yang kelihatannya seperti permata lazurit; dan di atas
yang menyerupai takhta itu ada yang kelihatan seperti rupa manusia.
Di atas takhta itu ada kelihatan
seperti rupa manusia. Itu juga dicatat dalam Wahyu pasal 4. Di sana Yohanes
diajak oleh Tuhan untuk naik. Jadi untuk menyaksikan takhta Allah, kedudukan
Allah, ada upaya dari kita untuk naik, bukan turun. Ada upaya meningkatkan
rohani kita naik.
Takhta yang dilihat oleh Yehezkiel
ini juga disaksikan oleh Daniel.
Daniel 7:9
7:9 Sementara aku terus melihat, takhta-takhta
diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju
dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan
roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar;
7:10 suatu sungai api timbul dan mengalir dari
hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali
berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya. Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan
dibukalah Kitab-kitab.
7:11 Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong
yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh,
tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.
7:12 Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain
dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya.
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia;
datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
Wahyu 4:1-2,4
4:1 Kemudian dari pada itu aku melihat: Sesungguhnya,
sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah kudengar,
berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah ke mari dan
Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
4:2 Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah
takhta terdiri di sorga, dan di takhta itu duduk Seorang.
4:4 Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat
takhta, dan di takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai
pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka.
Jadi ada takhta tempat Tuhan duduk.
Itu disaksikan oleh Yehezkiel, itu juga disaksikan oleh Daniel, itu juga
disaksikan oleh rasul Yohanes. Di atas takhta ini ketiganya melihat ada seperti
anak manusia.
Takhta itu adalah takhta Tuhan. Ke
situlah kita diajak oleh Tuhan. Di situ jugalah Tuhan mengajak dan menghentar
umatNya. Olehnya kalau kita mendapat ajakan seperti Daniel dan rasul Yohanes
maka kita harus naik. Jangan hanya memiliki rohani lantai dasar, kita harus
naik.
Di dalam gereja Tuhan, banyak orang
berpuas diri dan tinggal pada dasar. Dasar inilah yang Alkitab katakan “iman”.
Jangan kita mengaku orang Kristen tetapi tetap tinggal di tempat. Tidak
bertumbuh rohani, rohaninya tidak pernah naik. Kalau hanya percaya kepada
Tuhan, iblis juga percaya kepada Tuhan bahkan dia gemetar.
Untuk naik ke takhta itu ada 6 anak
tangga yang kita lewati baru duduk di atas takhta. Kalau namanya anak tangga,
ada bertingkat-tingkat baru sampai di atas. Itu namanya naik. Anak tangga
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam baru kita duduk di atas takhta.
Seharusnya begitu sebagai orang Kristen. Jangan terus di dasar. Yang paling
banyak orang Kristen hanya sampai pada percaya Yesus.
Ingat takhta Tuhan. Takhta Tuhan itu
dibangun oleh raja Salomo dengan meneladani takhta Tuhan. Sehingga ketika ratu
negeri Syeba datang melihat, dia tidak mengatakan “indah sekali takhta Salomo”
tetapi dia mengatakan “takhta Tuhan”.
Kita harus mengerti tentang takhta
Tuhan ini sebab kita akan duduk setakhta dengan Tuhan.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita duduk di atas takhta, bukan di
lantai takhta. Banyak orang Kristen hanya sampai di lantai. Itu sebabnya mereka
percaya Yesus tetapi tidak ada pertobatan. Yang judi tetap judi, yang mabuk
minuman keras tetapi minum minuman keras. Ini Kristen yang parah.
Duduk bersanding dengan Tuhan Yesus
artinya menjadi Tubuh Kristus. Jangan sekedar slogan mengatakan Tubuh Kristus.
Tetapi faktanya nanti kita lihat.
Tentu yang duduk di atas takhta itu
adalah kedudukan seorang Raja. Yesus adalah Raja dan kita diangkat untuk
menjadi raja-raja. Kita harus naik tangga-tangga ini supaya duduk sama dengan
Yesus.
Olehnya mari kita gereja Tuhan
bergulat dan bergumul untuk naik tangga. Karena yang duduk di takha itu raja. Kalau bicara takhta itu adalah wibawa
raja. Gereja Tuhan juga akan dikaruniakan Tuhan wibawa Allah.
Sayangnya orang Israel satu ketika
menolak Tuhan menjadi Rajanya. Padahal Tuhan berniat membawa orang Israel itu
satu saat ada di takhtanya Tuhan. Kalau dulu Israel menolak Tuhan menjadi
rajanya, jangan-jangan saudara juga adalah pribadi yang menolak Tuhan menjadi
rajamu.
I Samuel 8:7
8:7 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
perkataan bangsa itu dalam segala hal yang dikatakan mereka kepadamu, sebab
bukan engkau yang mereka tolak, tetapi Akulah yang mereka tolak, supaya jangan
Aku menjadi raja atas mereka.
Kalau kita terlalu banyak berulah,
satu waktu Tuhan bisa mengatakan “ikutkan saja maunya” tetapi satu waktu orang
itu akan memetik akibatnya.
I Samuel 8:19
8:19 Tetapi bangsa itu menolak mendengarkan perkataan
Samuel dan mereka berkata: "Tidak, harus ada raja atas kami;
Jadi Tuhan yang menjadi Raja ingin mereka ganti dengan manusia yang
menjadi raja. Manusia artinya daging. Itu sebabnya banyak manusia tidak mau
tunduk kepada Tuhan tetapi menjadikan dagingnya sebagai raja, itu sebabnya dia
menuruti keinginan dagingnya, bahkan memaksakan kehendaknya.
I Samuel 8:22
8:22 TUHAN berfirman kepada Samuel: "Dengarkanlah
permintaan mereka dan angkatlah seorang raja bagi mereka." Kemudian
berkatalah Samuel kepada orang-orang Israel itu: "Pergilah, masing-masing
ke kotanya."
Kata Tuhan “Dengarkanlah
permintaan mereka”,
bukan berarti Tuhan setuju, tetapi itu karena keras kepalanya orang
Israel. Kalau Tuhan menjadi Raja tuntutannya hanya satu yaitu kesucian. Itu
sebabnya kenapa banyak orang Kristen menolak Tuhan menjadi raja sebab dia tidak
mau hidup dalam kesucian.
Ketika orang Israel menolak Tuhan
menjadi raja maka bangsa Moab datang menhancurkan, Aram datang menghancurkan,
sampai Babel datang menghancurkan. Padahal kalau Tuhan yang menjadi Raja, bila
ada yang menggangu mereka maka Tuhan pasti membela.
Tuhan rindu supaya kita duduk
setakhta dengan Dia. Coba lihat jemaat Laodekia, walaupun sudah hancur, mereka
diberi kesempatan oleh Tuhan untuk duduk setakhta denganNya, asal bertobat.
Wahyu 3:19-20
3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar;
sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.
Tuhan mengetuk pintu, berarti ayo hamba Tuhan, isteri hamba Tuhan, sidang jemaat, bertobatlah,
berhentilah melakukan yang salah. Berarti jemaat Laodekia ini sekalipun mereka
memuji Tuhan, tetapi Tuhan ada di luar, tidak ada di dalam bersama mereka.
Gawat kalau kita beribadah kemudian Tuhan tidak ada di sini tetapi ada jauh di
sana. Mengapa seperti itu? Karena tidak menjadikan Tuhan Raja kita. Kalau Tuhan
kita jadikan Raja, maka Dia akan
memperhatikan kita sebagai rakyatNya.
Wahyu 3:20
3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok;
jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk
mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama
dengan Aku.
Tuhan tidak memaksa, Tuhan mengatakan
“jikalau ada orang” berarti terserah masing-masing. Kalau kita membuka pintu
hati maka Raja di atas segala raja mau datang duduk makan bersama dengan saudara.
Coba kalau Presiden kita datang
duduk makan dengan kita, kita pasti bangga.
Bagaimana Tuhan mau duduk makan
dengan kita kalau kita bakar terus hidungNya dengan asap, maksudnya tetap
merokok. Ini yang repot.
Wahyu 3:21
3:21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan
bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan
duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
Kita manusia yang hina dina ini,
Tuhan berkemurahan mengangkat duduk setakhta dengan Dia. Tetapi ada prosesnya.
Jangan hanya sampai pada beriman, beriman itu masih kalah dengan setan.
Yakobus 2:19
2:19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja?
Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.
Makanya kepada Yehezkiel, Daniel dan
Yohanes di pulau Patmos, Tuhan promosikan takhtaNya kepada mereka.
Takhta Salomo tidak disebut takhta
Salomo tetapi takhta Tuhan. Coba kita perhatikan takhta Tuhan ini.
II Tawarikh 9:8
9:8 Terpujilah TUHAN, Allahmu, yang telah berkenan
kepadamu sedemikian, hingga Ia mendudukkan engkau di atas takhta-Nya
sebagai raja untuk TUHAN, Allahmu! Karena Allahmu mengasihi orang Israel, maka
Ia menetapkan mereka untuk selama-lamanya, dan menjadikan engkau raja atas
mereka untuk melakukan keadilan dan kebenaran."
Bukan berarti Salomo diangkat menjadi
rajanya Tuhan, tidak demikian. Maksudnya di sini untuk dia membawahi umat
Tuhan.
II Tawarikh 9:17-19
9:17 Juga raja membuat takhta besar dari gading, yang
disalutnya dengan emas murni.
9:18 Takhta itu enam tingkatnya, dan tumpuan kakinya
dari emas, yang dipautkan pada takhta itu, dan pada kedua sisi tempat duduk ada
kelek-kelek. Di samping kelek-kelek itu berdiri dua singa,
9:19 sedang dua belas singa berdiri di atas keenam
tingkat itu sebelah-menyebelah; belum pernah diperbuat yang demikian bagi
sesuatu kerajaan.
Sebab ini dibangun
menurut 1 Tawarikh 28:19
28:19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh
TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu.
Singa itu menunjukkan tanda kemenangan.
Berarti setiap kita naik anak tangga berarti kita menang. Sampai naik di anak
tangga ke enam kita menang dan ketika sampai di takhta itu ada dua singa
berarti kita lebih dari pada pemenang.
Dulu Salomo membuat takhta dengan 6
anak tangga. Anak tangga inilah yang harus kita lewati.
II Petrus 1:3-7
1:3 Karena kuasa ilahi-Nya telah menganugerahkan
kepada kita segala sesuatu yang berguna untuk hidup yang saleh oleh pengenalan
kita akan Dia, yang telah memanggil kita oleh kuasa-Nya yang mulia dan ajaib.
1:4 Dengan jalan itu Ia telah menganugerahkan kepada
kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar, supaya olehnya kamu boleh
mengambil bagian dalam kodrat ilahi, dan luput dari hawa nafsu duniawi yang
membinasakan dunia.
1:5 Justru karena itu kamu harus dengan
sungguh-sungguh berusaha untuk menambahkan kepada imanmu kebajikan, dan kepada
kebajikan pengetahuan,
1:6 dan kepada pengetahuan penguasaan diri, kepada
penguasaan diri ketekunan, dan kepada ketekunan kesalehan,
1:7 dan kepada kesalehan kasih akan saudara-saudara,
dan kepada kasih akan saudara-saudara kasih akan semua orang.
Dasarnya adalah iman.
1.
Anak
tangga pertama adalah kebajikan. Kebajikan ini harus menjadi bagian kita.
Kebajikan itu suatu perbuatan yang harus kita lakukan dengan tanda tanda
pertobatan. Orang yang tidak bertobat tidak akan mungkin ada kebajikan.
2.
Anak
tangga kedua adalah pengetahuan akan Tuhan.
Filipi 1:9
1:9 Dan
inilah doaku, semoga kasihmu makin melimpah dalam pengetahuan yang benar dan dalam
segala macam pengertian,
Kolose 1:9
1:9
Sebab itu sejak waktu kami mendengarnya, kami tiada berhenti-henti berdoa untuk
kamu. Kami meminta, supaya kamu menerima segala hikmat dan pengertian yang
benar, untuk mengetahui kehendak Tuhan dengan sempurna,
3.
Anak
tangga ketiga adalah penguasaan diri. Kalau dulu suka memaki, sekarang sudah
ada penguasan diri. Begitu ditawarkan 1 jergen minuman keras, dia sudah bisa
menolak. Ketika ditawarkan rokok mulai ada penguasaan diri. Kenapa ada
penguasaan diri? Karena aku ini miliknya Tuhan, tubuh ini punyanya Tuhan.
4.
Anak
tangga keempat ketekunan. Tekun dalam ibadah penggembalaan, dalam ibadah
persekutuan dan juga ibadah Paskah persekutuan.
Kisah
Rasul 2:42
2:42 Mereka
bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu
berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.
5.
Anak
tangga kelima adalah kesalehan. Berarti ditambah dengan ibadah pelayanan, ada
doa, ada puasa.
6.
Anak
tangga keenam adalah kasih akan saudara seiman.
Galatia 6:9-10
6:9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya,
kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
6:10
Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik
kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
Ini baru anak tangga keenam dan yang terakhir tinggal duduk.
7. Yang terakhir adalah kasih akan semua
orang. Lihat Yesus, Dia menurunkan hujan baik kepada orang jahat maupun orang
baik, Dia berikan matahari baik kepada orang benar maupun kepada orang jahat.
Itu menunjukkan Tuhan baik kepada semua orang. Ini berarti kita sampai pada
sifat tabiat Ilahi.
2
Petrus 1:4
1:4 Dengan jalan
itu Ia telah menganugerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang
sangat besar, supaya olehnya kamu boleh mengambil bagian dalam kodrat ilahi,
dan luput dari hawa nafsu duniawi yang membinasakan dunia.
Bukan berarti tidak ada hukuman kepada orang jahat. Tetapi di sinilah
kita harus mengasihi. Walaupun kita mempraktekkan kasih, orang itu belum tentu
menerima, bisa saja dia marah. Mungkin kita mengingatkan “awas tempat kau
berdiri itu tempat longsor, ayo cepat pindah”. Kalau dia tidak mau terima maka
dia terkubur longsor. Mungkin dia marah dan memaki saya, tetapi saya
memberitahu karena mengasihi dia.
Matius 5:43-45
5:43
Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
5:44
Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang
menganiaya kamu.
5:45
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang
menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan
hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Berarti kita setakhta dengan Tuhan, kita memiliki sifat Ilahi. Itulah
yang disebut gereja yang berhasil menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Ayo kita perhatikan takhta ini,
biarlah kita bergairah untuk
duduk setakhta dengan Tuhan. Sekarang ini Tuhan sedang menawarkan, Dia berdiri
di muka pintu dan mengetok pintu. Berarti Dia sedang menawarkan. Kenapa Tuhan mengetuk? Karena Tuhan ada di luar tetapi
Tuhan ingin masuk supaya bisa sehidangan dengan mereka.
Ketika kita mendengarkan Firman
berarti kita sehidangan dengan Tuhan. Berarti awas, ketika kita mendengar
Firman ada mata yang suci melirik kita karena kita mengatakan sehidangan (semeja) dengan Dia.
Bangsa Israel menolak Tuhan menjadi
rajanya. Ini keterlaluan. Sekarang ini mungkin kita berkata “saya tidak menolak
Tuhan menjadi rajaku” tetapi buktinya dagingnya menjadi rajanya sehingga tidak
bertobat dan berkata “hatiku adalah rajaku”.
Walaupun ada manusia yang tidak mau
mengakui Tuhan sebagai Raja, tetapi Dia tetap Raja segala raja.
Zakharia 14:9
14:9 Maka TUHAN akan menjadi Raja atas seluruh bumi;
pada waktu itu TUHAN adalah satu-satunya dan nama-Nya satu-satunya.
Sekarang ini ada orang yang tidak
mengakui bahwa Yesus adalah rajanya. Tetapi satu waktu Tuhan akan
memproklamasikan bahwa Dia adalah Raja seluruh bumi. Silahkan menolak, tetapi bila Raja itu murka, habislah orang yang
menolak itu.
Maleakhi 1:14
1:14 Terkutuklah penipu, yang mempunyai seekor
binatang jantan di antara kawanan ternaknya, yang dinazarkannya, tetapi ia
mempersembahkan binatang yang cacat kepada Tuhan. Sebab Aku ini Raja yang
besar, firman TUHAN semesta alam, dan nama-Ku ditakuti di antara bangsa-bangsa.
Itu dibuktikan dalam Wahyu pasal 6,
semua raja di bumi, pembesar di bumi, bangsawan di bumi, panglima di bumi semua
ketakutan ketika Yesus datang di dunia menyatakan diri menjadi Raja. Bangsa
Israel menolak Tuhan menjadi rajanya. Ketika Tuhan melihat bahwa mereka mulai
dihimpit oleh bangsa-bangsa tetangga, maka Tuhan berbicara melalui nabi Hosea “mana
rajamu dulu, supaya dia membebaskan kamu”. Jadi Tuhan akhirnya mengolok mereka.
Jadi orang yang menjadikan dagingnya
sebagai rajanya maka satu saat ketika dia dihimpit masalah, Tuhan akan mengolok-olok
dia.
Hosea 13:10
13:10 Di mana gerangan rajamu, supaya diselamatkannya
engkau, dan semua pemukamu, supaya diberinya engkau keadilan, hai, engkau yang
berkata: "Berilah kepadaku seorang raja dan pemuka-pemuka!"
Tuhan menyindir mereka karena ketika
Tuhan menjadi raja, mereka tidak mau. Malah mereka angkat manusia yang menjadi raja. Kalau
manusia menjadi raja berarti dagingnya menjadi raja. Kalau daging yang menjadi
raja maka saat dihimpit oleh musuh, mereka tidak akan berdaya. Jangan sampai
kita terlambat.
Tuhan mengajak kita untuk kembali
pada Raja itu.
Hosea 3:5
3:5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan
mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan
gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.
Nabi-nabi sudah
bernubuat bahwa Israel
akan berbalik dan sekarang ini pelan-pelan mereka sudah kembali. Kelak mereka
akan mengaku Yesus Raja mereka. Daud pada ayat ini menunjuk Yesus sebab Yesus
duduk di takhta Daud. Takhta Daud itu takhta Tuhan.
Ayo kita gereja Tuhan benar-benar
menyambut tawaran Tuhan, jangan kita tolak. Jadikan Tuhan Yesus sebagai Rajamu,
Dia yang atur kehidupanmu, jangan berjalan dengan maumu sendiri. Setiap pagi
lipatkan lah lutut menyembah Tuhan “Tuhan bimbing saya sepanjang hari ini”.
Pada malam hari lipat lutut berterima kasih kepada Tuhan “terima kasih Tuhan,
Engkau sudah mengawal sepanjang hari.
Malam ini saya tidak tahu apa yang akan terjadi, Tuhan juga kawal saja”. Keesokan
paginya bangun lagi menyembah Tuhan. Itu berputar terus dan itu tanda mengakui
Yesus sebagai Raja. Kalau mengakui Yesus sebagai Raja, ayo kita layani Dia.
Daniel 7:13-14
7:13 Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu,
tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia;
datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.
7:14 Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan
dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa
dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang
tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.
Ayat ini diangkat oleh Yesus dalam
Injil Matius.
Matius 28:18
28:18 Yesus mendekati mereka dan berkata:
"Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi.
Orang yang mengakui Yesus sebagai
Rajanya, dia mengabdi dan senang melayani Tuhan. Entahkah kupas bawang yang
penting untuk pekerjaan Tuhan atau hanya sapu dan pel lantai untuk pekerjaan Tuhan,
itu menyenangkan sekali.
Pada ayat selanjutnya ada kegelisahan
dari oknum yang lain.
Daniel 7:15
7:15 Maka aku, Daniel, terharu karena hal itu, dan
penglihatan-penglihatan yang kulihat itu menggelisahkan aku.
Kalau mengakui Yesus sebagai Rajamu,
mengabdilah kepadaNya. Kelak kita akan duduk setakhta dengan Dia.
Yohanes 12:26
12:26 Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku
dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa
melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Melayani dengan mengikuti Tuhan
berarti melayani seleranya Tuhan, selalu ada persekutuan yang intens dengan
Tuhan. Yang melayani Yesus akan dihormati Bapa. Bukan hanya kita yang
menghormati Bapa tetapi Bapa juga menghormati kita kalau mau melayani Yesus.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar