Yeremia 3:1-5
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan
isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain,
akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri
itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau
kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan
lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan
engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau
telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada
akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau
tidak mengenal malu.
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku!
Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh
dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya
melakukan kejahatan."
Kita
lihat di sini bagaimana kekesalan Tuhan melihat kekasihNya, isteriNya karena
Israel digambarkan sebagai isteriNya. Ternyata isteriNya ini menyeleweng,
kekasihNya ini melakukan persundalan. Ini yang membuat hati Tuhan pilu. Coba
bagaimana perasaanmu bila mengetahui isterimu selingkuh/ menyeleweng, bagaimana tindakan
saudara.
Demikian
juga Tuhan, Dia sudah bersusah payah menyelamatkan umat Israel dan membebaskan
mereka dengan tangan teracung dari tangan Firaun. Untuk apa? Apakah sebatas
dibawa ke Kanaan? Apakah hanya untuk mengisi Kanaan? Tidak hanya sejauh itu.
Ternyata Tuhan ingin mencari kekasihNya. Itulah Israel yang direbut untuk
menjadi kekasihNya untuk tinggal di negeriNya yang Tuhan sediakan yang disebut
negeri permai.
Demikian
kita yang dikasihi Tuhan. Pengorbanan Tuhan zaman dulu untuk merebut Israel, dibandingkan dengan pengorbanan Tuhan untuk
merebut saudara dan saya jauh berbeda. Salib Yesus yang begitu berat adalah
pengorbanan kekasihmu untuk mendapatkan saudara. Bukan saja hanya untuk saudara
dihentar ke Sorga. Jangan saudara bicara sorga neraka, bukan itu tujuan utama Tuhan
menyelamatkan saudara. Memang akan ke sana, tetapi tujuan yang hakiki adalah
untuk mendapatkan kekasihNya.
Coba
gambarkan dulu secara lahiriah, saudara akan mengerti bagaimana pandangan Tuhan
menyelamatkan kita. Coba bayangkan dulu secara jasmani kemudian proyeksikan
kepada yang rohani. Seperti itulah yang Tuhan menyelamatkan saya dan saudara.
Jadi, bukan hanya penekanan sorga neraka,
itu Kristen umum yang tidak dibukakan rahasia Firman. Kalau kita melihat nilai hakiki
rencana Tuhan yang paling dalam, itu terlalu jelas hari-hari terakhir ini.
Kalau melihat rencana Tuhan yang begitu luar biasa, secara akal sulit kita untuk paham. Bagaimana kita yang jorjoran ini,
kenapa bisa diangkat menjadi mempelai yang satu status sama dengan Dia.
Kita
melihat dalam kitab nabi Yeremia ini, bagaimana kekesalan Tuhan yang sudah
memiliki mereka, mereka sudah menjadi Tuhan punya, tetapi isteriNya ini
menyeleweng sehingga disebut “dahimu dahi perempuan sundal!”. Mereka tahu,
sebenarnya mereka rasa, sebab hujan ditahan oleh Tuhan. Mereka tahu kenapa
hujan itu ditahan oleh Tuhan. Tetapi karena dahi mereka dahi perempuan sundal
maka mereka cuek saja.
Ini
pelajaran untuk kita, bila hujan Firman pengajaran tidak turun dalam sidang
jemaat maka di dalamnya ada persundalan rohani. Ini yang harus kita tepis
hari-hari terakhir ini lewat pekerjaan Firman. Persundalan rohani ini juga
ditulis dalam Yakobus 4:4.
Yakobus 4:4
4:4 Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah
kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi
barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh
Allah.
Sulit
kalau akan ada pembukaan rahasia Firman di situ, tetapi mereka tidak sadar
bahwa itu suatu penyelewengan.
Yakobus 4:4 (Terjemahan Lama)
4:4 Hai kamu yang disifatkan seperti orang berzinah,
tiadakah kamu ketahui bahwa persahabatan dengan dunia ini, ialah perseteruan
dengan Allah? Sebab itu barangsiapa yang mau bersahabat dengan dunia ini, ia
itulah menjadi seteru Allah.
Bagaimana
bentuk perzinahan mereka? Bersahabat dengan dunia. Gereja Tuhan yang mau
dijadikan Mempelai WanitaNya, kenapa bisa menjadi begini. Sialnya lagi
penyebabnya adalah pelayan, pendeta, gembala yang menyeret jemaat. Kenapa bisa
begitu? Karena gembala sendiri tenggelam dengan dunia. Dia mengajarkan untuk
beriman tetapi gembala sendiri tidak beriman karena bersandar pada kekuatan
lengannya, itu perzinahan! Kalau saya seperti itu maka pasti hujan tidak akan
turun, pasti tidak akan dipercayakan rahasia Firman Tuhan.
Mereka
bersandar pada Tuhan hanya kalau ibadah. Kalau sudah selesai ibadah mereka
bersandar pada pohon coklat, pohon cengkeh dan pohon sawit. Tanpa sadar ini
adalah perzinahan rohani dan ini yang membuat Tuhan kesal. Tuhan tidak senang
melihat itu. Tuhan sudah hajar mereka, tidak dizinkan turun hujan dan hujan
akhir musim ditahan oleh Tuhan. Artinya mereka tidak akan sampai pada
kematangan rohani.
Secara
rohani ini bahaya. Jangan sampai kita bersikap seperti ini. Termasuk saya,
jangan sampai saya menjadi penyebabnya jemaat di sini tidak menikmati derasnya
turun hujan Firman Pengajaran, utamanya pada akhir musim untuk mendewasakan
rohani kita.
Satu
nabi di dalam Alkitab, Tuhan izinkan memperisterikan perempuan sundal supaya
merasakan bagaimana perasaan Tuhan diperlakukan oleh kekasihNya. Dan Hosea
melakukannya. Perintah ini adalah perintah dalam amarah Tuhan. Seharusnya
seorang nabi, seorang imam, tidak boleh dan tidak diperkenankan menikahi
perempuan yang sudah dirusak. Tetapi Hosea disuruh oleh Tuhan supaya dia
merasakan perasaan Tuhan “inilah perasaanKu yang dikhianati orang Israel,
kekasihKu”.
Yeremia 3:1
3:1 Firman-Nya: "Jika seseorang menceraikan
isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain,
akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri
itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau
kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN.
Yeremia 3:1 (Terjemahan Lama)
3:1 Maka kata orang: Jikalau seorang laki sudah
membuang bininya, dan setelah ditinggalkannya dia ia menjadi bini orang lain,
adakah lakinya yang dahulu itu kembali kepadanya? bukankah negeri dinajiskan
sangat oleh yang demikian? Maka sungguhpun engkau sudah berbuat zinah dengan
banyak kendak, hendaklah juga engkau kembali kepada-Ku, demikianlah firman
Tuhan!
Ini jadi pengalaman Hosea yang mengambil Gomer, perempuan pelacur. Dia sudah mempunyai
tiga anak tetapi kembali pergi melacur. Tuhan memperlihatkan baik hatinya Tuhan
dan Tuhan menyuruh Hosea untuk membeli kembali isterinya dan Hosea membelinya
dengan 15 syikal. Itu adalah kemurahan Tuhan. Itulah keadaan orang Israel.
Mereka sudah diceraikan tetapi Tuhan tidak membiarkan, masih juga mereka diajak
untuk kembali.
Kalau
saudara bagaimana? Tuhan punya rencana luar
biasa bagi saudara. Untuk
Israel dulu hanya bayangan, tetapi gereja ada pada wujudnya. Kita ini sudah
dirogoh oleh Tuhan dari rongsokan. Bagaikan perempuan pelacur, perempuan tidak
beres yang diangkat oleh Tuhan. Bagaimana seharusnya perasaan kita “saya ini
orang kotor, orang jahat, orang berdosa, orang yang tidak karu-karuan tetapi
diangkat oleh Tuhan”. Bagaimana seharusnya tanggapan kita.
Untuk
masuk dalam Kanaan, Israel harus berhadapan dengan seorang wanita sundal. Untuk
merebut Yerikho, Israel harus berhadapan dengan wanita sundal. Tetapi wanita
sundal ini betul-betul tahu persis Tuhan yang memimpin Israel. Dia sendiri
berkata bahwa mereka sudah ketakutan karena dia percaya bahwa tanah ini akan
diberikan kepada orang Israel, sehingga dia menyambut dua pengintai dari Israel
dan dia sembunyikan walaupun itu beresiko tinggi. Seandainya ketahuan dia
menyembunyikan maka dia bayar dengan nyawa. Tetapi itu dia lakukan sebab dia
tahu persis keberadaan Tuhannya Israel yang kelak menyelamatkan dia. Dia
melakukan hal yang berseberangan dengan hukum kerajaan.
Ketika
dicium oleh orang Yerikho bahwa ada tamu yang datang di rumahnya maka pengintai
itu dicari di rumah Rahab, tetapi telah dia sembunyikan. Lalu dia menjawab “mereka memang tadi datang,
tetapi sebelum malam mereka sudah keluar. Kalian kejar saja mereka ke sana”.
Inilah
perbuatan orang yang paham akan rencana Allah dan Tuhan membalas kembali jasanya. Walaupun dia adalah perempuan
sundal, tetapi dia masuk dalam silsilah Tuhan Yesus. Dia menikah dengan Salmon,
Salmon memperanakan Boas, Boas
memperanakan Obed, Obed memperanakan Isai, Isai memperanakan Daud dan dari
jalur Daud inilah datang Tuhan
Yesus.
Bagaimana
sikap saudara menyambut uluran tangan Tuhan yang luar biasa ini. Apakah kita
hanya sekedar berkata “puji Tuhan”. Apa realisasi tindakan kita kepada Tuhan
sebagai rasa terima kasih kita kepada Tuhan. Perempuan ini tidak hanya sekedar
berkata “puji Tuhan” tetapi ada tindakan nyata. Kita gereja Tuhan ini sudah ada
pada langkah akhir untuk terwujudnya Tubuh Kristus, semoga saudara ada di
dalamnya. Apa tindakan nyata saudara. Rasa terima kasihmu kepada Tuhan yang
sudah berkorban nyawa. Dulu untuk menyelamatkan Israel hanya korban anak domba
biasa. Tetapi untuk menyelamatkan saudara Yesus langsung berdarah sampai mati
di Golgota.
Kalau
saudara sadar bahwa hidupmu seperti Rahab tetapi sudah ditolong oleh Tuhan,
bagaimana tindakan saudara. Apakah saudara tidur-tidur saja, menonton saja! Di
manakah rasa syukurmu kepada Tuhan.
Ketika
perempuan bejat mendengar Tuhan Yesus masuk ke rumah Simon orang Farisi yang
disembuhkan dari penyakit kusta, dia langsung datang tanpa peduli orang banyak.
Dia menangis membasahi kakinya Tuhan Yesus dan rambutnya dia pakai untuk melap
kakinya Tuhan Yesus lalu meminyaki kakiNya.
Simon
orang kusta mengkritik Yesus. Padahal seharusnya dia bersyukur Yesus bisa masuk
ke rumahnya, tetapi dia malah mengkiritik lagi. “kalau memang Dia nabi, masakan
Dia tidak tahu tangan siapa yang memegang dia”. Berarti perempuan ini sudah
dikenal masyarakat umum bahwa hidupnya begitu. Tetapi dia datang
mempersembahkan minyak sampai mengorbankan rambutnya untuk melap kaki Tuhan Yesus.
Walaupun
Simon tidak mengucapkan dalam bentuk konsonan dan hanya dalam hati, tidak
kedengaran bunyi suara namun Tuhan Yesus mendengar dan memanggil Simon lalu
berkata “Aku datang engkau tidak menyediakan air untuk mencuci kakiKu, tetapi perempuan ini membasuh kakiKu dengan air matanya. Engkau tidak mencium Aku tetapi dia
ini tidak
henti-hentinya mencium
kakiKu.
Inilah
perempuan yang tahu berterima kasih bagaimana rasanya mengalami karya penyelamatan oleh Tuhan dan dia
diangkat. Begitulah seharusnya saya dan saudara. Kenapa kita sepertinya tidak
bergerak! Tahu ada pekerjaan tetapi kita hanya menonton yang lain. Mestinya
kita ada aksi, ada tindakan. Apakah perempuan itu berbuat seperti itu karena
diminta oleh Tuhan? Tidak! Itu reaksi spontan.
Lukas 7:36
7:36 Seorang Farisi mengundang Yesus untuk datang
makan di rumahnya. Yesus datang ke rumah orang Farisi itu, lalu duduk makan.
7:37 Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal
sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang
makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam
berisi minyak wangi.
Dia
terkenal, sudah rahasia umum bahwa dia adalah perempuan sundal. Tetapi dia tahu
bahwa Tuhan Yesus adalah Juruselamat, Yesus mengasihi Dia dan getaran Yesus
mencapai dia. Dia tahu bahwa Yesus adalah Pribadi yang datang dari Sorga untuk
menyelamatkan manusia termasuk dia.
Lukas 7:38
7:38 Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang
Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan
menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya
dengan minyak wangi itu.
Dia
tidak berani berhadapan dan dia mengambil sikap di belakang. Seandainya dia
siram dulu dengan minyak baru dia cium, berarti dia mencuri kembali bau harum
itu. Tetapi dia basuh dulu dengan air mata, lalu dilap dengan rambunya dan
setelah itu dia mencium kaki Yesus baru dia siram dengan minyak. Tindakan
wanita ini mencengangkan Yesus. Inilah gambaran gereja Tuhan yang mau melayani
dan mengasihi Tuhan tanpa diminta. Kalau dia tahu bahwa dia adalah orang yang
tidak benar, tidak baik, orang yang bejat, maka tanpa diminta, rasa terima
kasihnya itu sudah dibuktikan dengan tindakan. Perbuatan ini dilakukan oleh
perempuan
ini secara spontan, dia ingin melayani Tuhan tanpa
diminta. Kalau kita sedangkan sudah diminta tidak mau berbuat, apalagi kalau
tidak diminta.
Yesus
tidak mengusir perempuan itu. Keadaan Israel seperti itu. Sekalipun sudah
dicerai, sudah kotor, tetapi Tuhan masih tawari “kembali”. Ini kemurahan Tuhan
yang limpah, apalagi kepada saya dan saudara. Kita ada pada ibadah wujud, bukan
ibadah bayangan.
Lukas 7:39-41
7:39 Ketika orang Farisi yang mengundang Yesus melihat
hal itu, ia berkata dalam hatinya: "Jika Ia ini nabi, tentu Ia tahu,
siapakah dan orang apakah perempuan yang menjamah-Nya ini; tentu Ia tahu, bahwa
perempuan itu adalah seorang berdosa."
7:40 Lalu Yesus berkata kepadanya: "Simon, ada
yang hendak Kukatakan kepadamu." Sahut Simon: "Katakanlah,
Guru."
7:41 "Ada dua orang yang berhutang kepada seorang
pelepas uang. Yang seorang berhutang lima ratus dinar, yang lain lima puluh.
Di sini Yesus
mengukur utang perempuan ini 500 dinar, lalu mengukur utangnya Simon 50 dinar.
Berarti sepuluh banding satu.
Lukas 7:42-43
7:42 Karena mereka tidak sanggup membayar, maka ia
menghapuskan hutang kedua orang itu. Siapakah di antara mereka yang akan
terlebih mengasihi dia?"
7:43 Jawab Simon: "Aku kira dia yang paling
banyak dihapuskan hutangnya." Kata Yesus kepadanya: "Betul pendapatmu
itu."
Mestinya
jangan kita bandingkan “dosa saya hanya sekian, kalau orang itu banyak sekali”.
Bagaimana kita menanggapi Firman Tuhan ini. Israel bodoh! Mereka tidak mau
menanggapi Firman Tuhan, akhirnya mereka tanggung akibatnya.
Lukas 7:44-46
7:44 Dan sambil berpaling kepada perempuan itu, Ia
berkata kepada Simon: "Engkau lihat perempuan ini? Aku masuk ke rumahmu,
namun engkau tidak memberikan Aku air untuk membasuh kaki-Ku, tetapi dia
membasahi kaki-Ku dengan air mata dan menyekanya dengan rambutnya.
7:45 Engkau tidak mencium Aku, tetapi sejak Aku masuk
ia tiada henti-hentinya mencium kaki-Ku.
7:46 Engkau tidak meminyaki kepala-Ku dengan minyak,
tetapi dia meminyaki kaki-Ku dengan minyak wangi.
Itu
pelayanan yang merendahkan diri serendah-rendahnya.
Lukas 7:47-50
7:47 Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang
banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang
yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih."
7:48 Lalu Ia berkata kepada perempuan itu:
"Dosamu telah diampuni."
7:49 Dan mereka, yang duduk makan bersama Dia,
berpikir dalam hati mereka: "Siapakah Ia ini, sehingga Ia dapat mengampuni
dosa?"
7:50 Tetapi Yesus berkata kepada perempuan itu:
"Imanmu telah menyelamatkan engkau, pergilah dengan selamat!"
Rasa
syukur terima kasih yang sangat dalam dia wujudkan dalam bentuk tindakan. Kalau
kita bagaimana? Apakah kita masih mengukur dosa kita lalu berkata “dosaku hanya
sedikit”. Apalagi kita yang jelas-jelas dosanya banyak.
Orang
Israel itu supaya tahu bahwa dosa mereka luar biasa, maka Tuhan tunjukkan
tempat-tempat mereka berbuat dosa, di gunung-gunung, di bukit gundul, di
pinggir jalan. Di situlah tindakan penyelewengan mereka. Ini Tuhan perbuat kepada orang yang tidak sadar akan
dosanya yaitu Tuhan tunjukkan dosanya.
Saya
yakin kita semua sadar akan kesalahan dan dosa kita tanpa ditunjuk, tetapi
kalau ada yang masih belum sadar terpaksa harus ditunjuk. Itu sebab salah satu manfaat
dari Firman pengajaran yang diilhami oleh Tuhan adalah menunjukkan kesalahan.
Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan
lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan
engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau
telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
Di
mana kesalahannya ditunjuk, tidak disembunyikan. Jadi tidak ada lagi alasan
mereka akan berkata “saya tidak sadar”. Sebab Tuhan tunjukkan tempat-tempat
mereka bersundal.
Tegakah
kita mengkhianati Kekasih kita. Masihkah kita tidak ada aksi sebagai bukti
bahwa kita mengasihi Dia? Kebaktian yang akan kita gelar ini adalah kesempatan bagi
kita untuk menunjukkan kasih kita kepada Tuhan. Jangan yang datang bekerja
hanya itu-itu saja! Mana yang lain. Apakah saudara tidak sadar bahwa saudara
adalah orang yang diangkat oleh Tuhan dari dosa!
Di
mana rasa terima kasihmu kepada Tuhan. Kita sudah bersundal tetapi masih
disayang oleh Tuhan. Kita sudah salah tetapi masih Tuhan benahi lagi. Kita
tidak langsung dihukum karena kita ada dalam zaman kemurahan.
Jangan
sampai Tuhan datang tetapi kita tidak terangkat. Mengapa? Karena dahinya adalah
dahi perempuan sundal. Kalau dahinya perempuan sundal maka yang tertulis di
dahinya kelak
adalah 666.
Yeremia 3:2
3:2 Layangkanlah matamu ke bukit-bukit gundul dan
lihatlah! Di manakah engkau tidak pernah ditiduri? Di pinggir jalan-jalan
engkau duduk menantikan kekasih, seperti seorang Arab di padang gurun. Engkau
telah mencemarkan negeri dengan zinahmu dan dengan kejahatanmu.
Berarti
rancangan pikirannya berjalan, kapan orang datang. Rancangan pikirannya bukan
memikirkan perkara yang diatas, memikirkan Kekasihnya yang di atas. Tetapi
rancangan pikiran di pinggir jalan itu adalah pikiran yang najis dan jahat.
Sadar atau tidak sadar mereka sudah jatuh terjerat dan terjebak oleh pikiran
dan rancangannya sendiri yang jahat dan najis.
Tuhan
tolong kita, jangan sampai kita seperti itu. Amos mengatakan “di tempat tidur
engkau merancangkan ini dan itu” apalagi kalau di pinggir jalan. Pikiran dan
rancangannya semuanya hanya mencemarkan negeri. Secara dunia dia tidak memikirkan
bagaimana supaya menteri lingkungan hidup bekerja supaya bersihlah negeri.
Tetapi tidak seperti itu. Kita semua ini secara rohani adalah negerinya Tuhan.
Kasus-kasus
yang terjadi dahulu terhadap orang Israel adalah pembelajaran bagi kita, karena mereka hanya melaksanakan ibadah
bayangan.
Kolose 2:16-19
2:16 Karena itu janganlah kamu biarkan orang menghukum
kamu mengenai makanan dan minuman atau mengenai hari raya, bulan baru ataupun
hari Sabat;
2:17 semuanya ini hanyalah bayangan dari apa yang harus
datang, sedang wujudnya ialah Kristus.
2:18 Janganlah kamu biarkan kemenanganmu digagalkan
oleh orang yang pura-pura merendahkan diri dan beribadah kepada malaikat, serta
berkanjang pada penglihatan-penglihatan dan tanpa alasan membesar-besarkan diri
oleh pikirannya yang duniawi,
2:19 sedang ia tidak berpegang teguh kepada Kepala,
dari mana seluruh tubuh, yang ditunjang dan diikat menjadi satu oleh urat-urat
dan sendi-sendi, menerima pertumbuhan ilahinya.
Kita
harus waspada karena ada unsur atau kegiatan yang mau menggagalkan ibadah ini.
Jangan sampai kita gagal masuk dalam ukurannya Tuhan sebab kita sudah ditebus
oleh Tuhan untuk menjadi mempelaiNya. Kita ditebus bukan supaya masuk Sorga.
Kalau hanya seperti itu tidak akan ada bahasa mempelai atau mengatakan “Aku
suamimu”. Kita mau dijadikan Mempelai Wanita Tuhan, itu sebabnya ada pola
ibadah.
Pintu
gerbang Tabernakel saja, di sana sudah jelas ada angka 20 dan angka 5.
20x5=100. Itu adalah luas pintu. Angka 100 itu adalah angka kepenuhan Tubuh
Kristus. Baru di pintu gerbang, saudara sudah direncanakan oleh Tuhan untuk
masuk dalam kepenuhan Tubuh Kristus. Kalau anda memahami bahwa kita menerima
Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat dan Tuhan sudah rencanakan supaya kita masuk
dalam kelengkapan Tubuh, jangan sampai diganti oleh orang lain. Kita harus
berjuang untuk mempertahankan, ayo kita maju. Kalau dari pintu gerbang kita
maju berarti ada aksi, ada tindakan, ada perilaku yang makin terasa “saya makin
dekat dengan Tuhan”. Ada harapan untuk masuk dalam pembentukan Tubuh Kristus.
Waktu
Musa membangun Tabernakel, lalu Bezaleel serta Aholiab sebagai pelaksana membangun,
pekerjaan yang terakhir justru di pintu gerbang.
Keluaran 40:32-33
40:32 Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan
dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki
dan tangan -- seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa.
40:33 Didirikannyalah tiang-tiang pelataran sekeliling
Kemah Suci dan mezbah itu, dan digantungkannyalah tirai pintu gerbang pelataran
itu. Demikianlah diselesaikan Musa pekerjaan itu.
Ini
adalah pekerjaan akhir. Jadi pekerjaan akhir Tuhan adalah di pintu ini, untuk
mengingatkan kembali pada saya dan saudara bahwa Tuhan punya rencana untuk
membawa saudara masuk pada angka 100, masuk dalam kegenapan. Ini pekerjaan terakhir
yang mengunci pekerjaan pembangunan Tubuh Kristus.
Jadi
pekerjaan terakhir adalah menggantung kain pintu di pintu gerbang dan
perjalanan kita yang terakhir ada di peti perjanjian. Jadi kalau kita masuk
dalam pelayanan pembangunan Tubuh Kristus, tujuannya tidak berubah hanya satu,
bukan
hanya untuk masuk Sorga
tetapi supaya menjadi Mempelai Wanita Tuhan. Ini yang harus ditekankan supaya
ada gunanya memberitakan Kabar Mempelai.
Angka
100 itu sudah jelas angka nikah.
I Samuel 18:27-28
18:27 tetapi Daud sudah bersiap, ia pergi dengan
orang-orangnya dan menewaskan dari orang Filistin itu dua ratus orang serta
membawa kulit khatan mereka; dan dalam jumlah yang genap diberikan merekalah
semuanya itu kepada raja, supaya Daud menjadi menantu raja. Kemudian Saul
memberikan Mikhal, anaknya, kepadanya menjadi isterinya.
18:28 Lalu mengertilah Saul dan tahulah ia, bahwa
TUHAN menyertai Daud, dan bahwa seluruh orang Israel mengasihi Daud.
I Samuel 18:28 (Terjemahan Lama)
18:28 Demikianlah dilihat dan diketahui Saul akan hal
Tuhan menyertai akan Daud. Maka Mikhal anak Saulpun kasih akan dia.
Angka
100 ini juga adalah angka nikah dan membuktikan bahwa Tuhan mengasihi saudara
dan saya. Kalau kita mengerti angka 100 bahwa kita adalah tunangannya Tuhan
yang akan menjadi isteriNya maka pegang terus itu dan harus ada tindakan maka
tidak ada yang dapat menghalangi dan mengalahkan saudara kalau Tuhan mengasihi
saudara.
Angka
100 juga adalah angka tanah yang baik. Mengapa disebut angka tanah yang baik?
Sebab mendengar (angka 10 yang pertama) dan mengerti (angka 10 yang kedua).
10x10=100. Itu sebabnya kami hamba Tuhan menyampaikan Firman harus disertai
dengan pengertian-pengertian supaya saudara yang mendengar bisa mengerti.
Matius 13:23
13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang
yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang
seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali
lipat."
Yang
berbuah ini adalah orang yang mendengar dan mengerti. Makanya kalau saudara
adalah orang yang mendengar dan mengerti maka saudara akan mengerti nilai dari
pintu gerbang. Dan saudara akan jalan terus sampai apa yang saudara mengerti
itu akan menjadi kenyataan di Peti Perjanjian.
Karena
kekesalan Tuhan kepada orang Israel sehingga Tuhan mencari Mempelai WanitaNya
ini dari tengah-tengah bangsa kafir. Semoga saya dan saudara yang mengisi apa
yang menjadi kerinduan hati Tuhan. Kalau kita paham angka 100, walaupun banyak
yang memusuhi kita tidak mungkin kita dikalahkan.
Kita
perhatikan kembali apa yang menjadi rancangan saudara, apa yang menjadi
perenungan saudara. Apakah saudara duduk-duduk di pinggir jalan. Kalau pikiranmu
hanya berisi rancangan yang najis dan jahat, itu sama dengan orang yang
duduk-duduk di pinggir jalan sehingga terjerat dengan pikirannya sendiri yang najis.
Mazmur 69:23
69:23 Biarlah jamuan yang di depan mereka menjadi
jerat, dan selamatan mereka menjadi perangkap.
Jamuan
yang digelar orang yang punya telinga tetapi tidak mendengar dan orang yang
punya mata tetapi tidak melihat, itu adalah jerat dan perangkap. Olehnya itu
kita harus mendengar supaya mengerti. Kalau mendengar tetapi tidak mengerti,
dia akan melakukan perjamuan tetapi itu menjadi jerat baginya.
Roma 11:8
11:8 seperti ada tertulis: "Allah membuat mereka
tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak
mendengar, sampai kepada hari sekarang ini."
Mana
ada aksi, reaksi dan tindakan kalau cuma tidur. Dia tidak bisa melihat
kebutuhan pekerjaan Tuhan. Semoga ini hanya terjadi pada Israel dan saya
bersama saudara tidak seperti itu.
Orang
seperti ini jangan harapkan untuk terlibat dalam pembangunan Tubuh. Dia melibatkan
dirinya pada tubuh yang namanya Babel.
Roma 11:9-10
11:9 Dan Daud berkata: "Biarlah jamuan mereka
menjadi jerat dan perangkap, penyesatan dan pembalasan bagi mereka.
11:10 Dan biarlah mata mereka menjadi gelap, sehingga
mereka tidak melihat, dan buatlah punggung mereka terus-menerus
membungkuk."
Terus
membungkuk berarti penuh kuatir terus menerus. Ini orang yang punya mata, punya
telinga tetapi menggelar perjamuan hanya menjadi jerat baginya.
Kita
akan menggelar pesta pada tanggal 18-20, bukan menjadi jerat bagi kita karena
kita ada dalam aksi pembangunan Tubuh Kristus. Tuhan sedang membentuk kesatuan Tubuh
Kristus yang suci yang Ilahi. Iblis juga sedang membentuk kesatuan yang najis
dan yang daging. Memang di mana-mana orang berseru kesatuan tetapi apakah itu
suci dan benar atau najis dan daging.
Dua
kegiatan ini masing-masing membuat satu kesatuan tetapi warnanya beda. Yang
satu suci dan benar, lalu yang lain najis dan daging. Kalau pelayan Tuhan
berlomba-lomba menggarap kebun coklat,
dsb, itu adalah
persekutuan yang daging. Kita jangan termotivasi seperti itu.
Yeremia 3:3
3:3 Sebab itu dirus hujan tertahan dan hujan pada
akhir musim tidak datang. Tetapi dahimu adalah dahi perempuan sundal, engkau
tidak mengenal malu.
Kalau
hujan Firman pengajaran tidak turun deras dalam sidang jemaat, di dalamnya
orang tidak lagi merasa malu sebab dahinya adalah dahi perempuan sundal.
Semestinya dahi kita ada meterai nama Tunan, itu kata Tuhan. Tetapi kalau
perempuan sundal bukan nama Tuhan di dahinya namun 666 (angka antikrist).
Yeremia 3:4-5
3:4 Bukankah baru saja engkau memanggil Aku: Bapaku!
Engkaulah kawanku sejak kecil!
3:5 Untuk selama-lamanyakah Ia akan murka atau menaruh
dendam untuk seterusnya? Demikianlah katamu, namun engkau sedapat-dapatnya
melakukan kejahatan."
Ayat
4 dan 5 ini adalah tindakan melecehkan dan meremehkan Tuhan, ini tindakan yang
menipu diri sendiri. Ini yang berat.
Kita
semua yang ada sore hari ini, Firman Tuhan memang keras dan deras turun. Tetapi
bukan berarti Tuhan memurkai kita. Tuhan membangkitkan gairah. Ingat, Tuhan
yang menebus saudara rindu supaya saudara ada dalam pelukan Tuhan menjadi
kekasihNya. Jangan coba melecehkan atau meremehkan Firman, yang harusnya ada
pada kita adalah:
Amsal 16:20
16:20 Siapa memperhatikan firman akan mendapat
kebaikan, dan berbahagialah orang yang percaya kepada TUHAN.
Apakah
kita masih duduk-duduk di jalan, apakah kita masih suka di gunung yang gundul.
Sekalipun kita masih seperti itu, Tuhan memanggil kita untuk kembali. Seperti
Gomer yang dicintai kembali oleh Hosea.
Hosea 3:1
3:1 Berfirmanlah TUHAN kepadaku: "Pergilah lagi,
cintailah perempuan yang suka bersundal dan berzinah, seperti TUHAN juga
mencintai orang Israel, sekalipun mereka berpaling kepada allah-allah lain dan
menyukai kue kismis."
Coba
buka pikiran saudara, bagaimana perasaan Tuhan. Kalau saudara paham ini, ini adalah
nilai kasih Tuhan yang paling dalam kepada saya dan saudara, maka wujudkan
dengan tindakan. Tidak cukup hanya dengan perkataan.
Hosea 3:2-5
3:2 Lalu aku membeli dia bagiku dengan bayaran lima
belas syikal perak dan satu setengah homer jelai.
3:3 Aku berkata kepadanya: "Lama engkau harus
diam padaku dengan tidak bersundal dan dengan tidak menjadi kepunyaan seorang
laki-laki; juga aku ini tidak akan bersetubuh dengan engkau."
3:4 Sebab lama orang Israel akan diam dengan tidak ada
raja, tiada pemimpin, tiada korban, tiada tugu berhala dan tiada efod dan
terafim.
3:5 Sesudah itu orang Israel akan berbalik dan akan
mencari TUHAN, Allah mereka, dan Daud, raja mereka. Mereka akan datang dengan
gementar kepada TUHAN dan kepada kebaikan-Nya pada hari-hari yang terakhir.
Raja
Daud menjadi raja mereka adalah nubuatan bahwa Tuhan Yesus menjadi Raja kita.
Tuhan
menyuruh Hosea untuk mencintai perempuan sundal seperti Tuhan juga mencintai
orang Israel. Kalimat yang terakhir ini harus kita waspadai. Kalau kita sekarang
tidak lagi mendapatkan lawatan Tuhan, maka awas! Dia akan kembali kepada
Israel, Tuhan akan kembali melawati Israel, Dia akan kembali untuk mencintai
Israel. Jangan tunggu Tuhan kembali kepada Israel dan kita tidak dicintai lagi
olehnya. Itu gawat!
Sekarang
ini masih ada kesempatan dari Tuhan untuk kita kembali. Jangan tunggu seperti
Esau, ada kesempatan tetapi dia ditolak.
Ibrani 12:15-17
12:15 Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan
diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang
menimbulkan kerusuhan dan yang mencemarkan banyak orang.
12:16 Janganlah ada orang yang menjadi cabul atau yang
mempunyai nafsu yang rendah seperti Esau, yang menjual hak kesulungannya untuk
sepiring makanan.
12:17 Sebab kamu tahu, bahwa kemudian, ketika ia
hendak menerima berkat itu, ia ditolak, sebab ia tidak beroleh kesempatan
untuk memperbaiki kesalahannya, sekalipun ia mencarinya dengan mencucurkan
air mata.
Esau
masih hidup tetapi untuk memperbaiki kesalahannya lagi sudah tidak ada kesempatan.
Padahal dia masih hidup, tetapi kesempatan untuk berubah tidak diberikan lagi.
Ini yang saya takut. Jangan sampai kita masih hidup dan berkata “masih ada
kesempatan” tetapi Tuhan berkata “Tidak!”. Ini terjadi kalau kita terlalu
membiasakan diri meremehkan berkat sulung. Berkat sulung hanya ditukar dengan
kacang merah. Seharusnya tempat kita ada di Yerusalem Sorgawi. Itu adalah
tempat orang yang memiliki hak sulung.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar