Yehezkiel 1:4,13,27
1:4 Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup
dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat
dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu
kelihatan seperti suasa mengkilat.
1:13 Di tengah makhluk-makhluk hidup itu kelihatan
seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian ke mari di
antara makhluk-makhluk hidup itu, dan api itu bersinar sedang dari api itu
kilat sabung-menyabung.
1:27 Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas
aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya;
dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang
dikelilingi sinar.
Ini penampilan Tuhan kepada Yehezkiel.
Ini juga mengajar kepada kita bahwa Tuhan adalah api yang bersinar. Dari 3 ayat
ini kita melihat bahwa ini adalah api yang tidak diam tetapi bergerak terus.
Dan dikunci dengan suasa yang mengkilat. Ini penampilan api Tuhan kepada
Yehezkiel.
Yehezkiel ini adalah seorang imam dan
seorang nabi. Sebagai nabi dia dibekali Firman nubuatan. Buktinya Yehezkiel
melihat jauh ke depan, apa-apa yang akan terjadi. Termasuk dalam pasal 37.
Sebelum pasal 37, terjadi kegerakan besar yang diawali pasal 36. Dia melihat
bahwa Roh Kudus akan bekerja merubah hati yang keras menjadi hati yang taat.
Hati yang membeku diubah menjadi hati daging, bukan daging dalam arti hawa
nafsu tetapi daging dalam arti ketaatan. Dalam pasal 34 berbicara penggembalaan dan diteruskan pada pasal 36. Kemudian pasal 38 kita melihat tentang Gog dan Magog.
Jadi apa yang ada pada diri Yehezkiel
sebagai seorang nabi membuat dia melihat jauh ke depan. Dia juga melihat
Tabernakel yang ditulisnya dalam pasal 41 sampai 43. Kemudian dikunci dengan dia
melihat bagaimana kemuliaan Yerusalem Baru. Itulah seorang nabi.
Jadi roh seorang nabi ini harus ada dalam
gereja Tuhan, utamanya pada kami hamba-hamba Tuhan. Kami harus punya mata
nubuatan untuk melihat hal-hal yang terjadi ke depan sehingga kami selalu
berkata “ke sana arahnya”.
Hati-hati dengan hal ini. Itu adalah tugas hamba Tuhan yang memiliki Firman
nubuatan, kalau itu ada berarti roh nabi ada dalam gereja Tuhan.
Kemudian kitab Yehezkiel ini dikunci
dengan “Dia ada di sana” atau Yehova Samma. Inilah tuntunan yang diberikan
Tuhan kepada Yehezkiel di mana dia harus menuntun umat Tuhan yang ada dalam
suasana yang cukup memprihatinkan. Oleh ulah mereka sendiri maka negeri mereka
dirampas dan mereka ditawan di Babel. Dalam suasana yang memprihatinkan ini jika tidak ada Firman yang jelas dan
nyata untuk menuntun mereka, pasti habis harapan mereka. Mereka akan ada dalam
kondisi putus asa.
Puji Tuhan, itulah tujuan Firman
nubuatan dalam gereja. Agar sekalipun kita dihimpit oleh dunia, tetapi kalau kita
melihat Firman nubuatan, melihat hal-hal yang akan terjadi ke depan maka akan
bangkit pengharapan kita dan tidak akan ada yang putus asa sebab memiliki
pengharapan.
Pengharapan itu mengharapkan sesuatu
yang jauh dan belum nyata. Bukti seseorang itu memiliki pengharapan, dia
memberikan dirinya disucikan. Jadi kalau kita melihat pengharapan orang itu
begitu kuat, maka dia akan datang membawa dirinya untuk disucikan. Tetapi orang
yang tidak memiliki pengharapan, lihat saja perilakunya, tidak ada dalam
hidupnya yang disebut penyucian. Mengapa? Karena dia tidak memiliki
pengharapan. Kalaupun dia berucap tentang pengharapan, itu hanya sebatas ucapan,
tidak ada bukti. Kalau dia memiliki pengharapan maka dia akan buktikan memberi
dirinya disucikan, mulai dari baptisan air dan terus menerus dibaharui.
1 Yohanes 3:3
3:3 Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan
diri sama seperti Dia yang adalah suci.
Pengharapan yang membawa kita
disucikan ini tidak bisa lepas dengan Firman nubuatan. Firman nubuatan
menyatakan apa yang akan kita temui dan bagaimana akhir perjalanan kita. Ini
Firman nubuatan, bukan ramalan. Kalau ramalan itu bohong, kalau nubuatan pasti
terjadi.
Yehezkiel sebagai imam memiliki
Firman pengajaran supaya gereja punya minat. Firman pengajaran ini bagaikan api
yang menghangatkan kita. Mengapa imam tidak memiliki Firman pengajaran? Karena tahbisannya
tidak benar. Yang bahayanya imam itu nanti akan diseret di atas kotoran dan
akan dilempar kotoran di mukanya. Kalau imam tidak memiliki tahbisan yang benar
maka tidak mungkin dipercayakan Firman pengajaran yang benar. Bisa saja dia
bicara tentang firman tetapi tidak ada kuasa didalam penyucian. Firman yang dia
sampaikan hanya sebagai pengisi ibadah, tidak mempunyai sasaran yang jelas.
Kita lihat amarah Tuhan terhadap
imam. Kenapa? Karena imam ini sudah merusak perjanjiannya dengan Tuhan.
Maleakhi 2:1-2
2:1 Maka sekarang, kepada kamulah tertuju perintah
ini, hai para imam!
2:2 Jika kamu tidak mendengarkan, dan jika kamu tidak
memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka
Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan membuat berkat-berkatmu menjadi
kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, sebab kamu ini tidak memperhatikan.
Jadi imam ini harus menghormati
firman, berarti menghormati nama Tuhan. Menghormati Firman tidak hanya sebatas
kata. Kalau imam disuruh bersandar kepada Tuhan itu berarti imam yang
menghormati Firman. Sekalipun mengatakan menghormati Firman tetapi masih
bersandar pada lengan dan kekuatannya sendiri berarti tidak menghormati Firman. Kalau tidak menghormati Firman lalu berani beritakan Firman maka Tuhan akan menurunkan kutuk pada kehidupan itu.
Maleakhi 2:3
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan
akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu,
dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
Lengan berbicara pelayanan. Kalau
lengan dipatahkan berarti pelayanannya tidak utuh, tidak akan bisa membawa pada
kesempurnan. Kalau kita sudah berharap untuk menjadi Mempelai lalu ternyata
tidak menjadi Mempalai Wanita Tuhan maka ada dua kemungkinan, kesalahan imam
atau salahnya sendiri. Kalau imam sudah benar dalam pelayanan kemudian ada umat tidak sampai menjadi Mempelai Wanita,
itu karena salahnya. Tetapi jangan sampai kesalahan jemaat akibat perbuatan gembala.
Yehezkiel tahu keberadaannya sebagai
imam, makanya dia harus hati-hati dalam pelayanan. Ketika isterinya meninggal,
Yehezkiel dilarang Tuhan untuk menangis. Yehezkiel ini menjadi alat peragaan Tuhan,
Hamba Tuhan bagaikan alat peragaan dalam sidang jemaat. Saya minta
ampun kepada Tuhan kalau ada yang salah dan saya cepat berdamai dengan Tuhan
sebab saya ini alat peraganya Tuhan. Kalau alat peraga ini buta, bagaimana dengan sidang jemaat. Gembala bagaikan
atribut jemaat, itu sebabnya jangan sampai saya salah. Juga jemaat adalah
atribut gembala. Hal ini timbal
balik.
Maleakhi 2:3-4
2:3 Sesungguhnya, Aku akan mematahkan lenganmu dan
akan melemparkan kotoran ke mukamu, yakni kotoran korban dari hari-hari rayamu,
dan orang akan menyeret kamu ke kotoran itu.
2:4 Maka kamu akan sadar, bahwa Kukirimkan perintah
ini kepadamu, supaya perjanjian-Ku dengan Lewi tetap dipegang, firman TUHAN
semesta alam.
Ini imam yang tidak menjadi alat
peraga Tuhan. Tidak menunjukkan sikap yang pas sebagai hamba Tuhan.
Saya hamba Tuhan, saya tidak mengejar
warisan, saya tidak kejar budel, saya bersandar penuh kepada Tuhan. Saya takut nanti saya dilempar Tuhan dengan kotoran dan
diseret di atas kotoran. Kotoran dilemparkan ke mukanya dan diseret ke kotoran itu, artinya hidupnya menjadi
kotor dan najis dan dipermalukan di muka umum.
Imam tampil saat itu sebab suasana
umat Tuhan memprihatinkan. Kalau dia salah langkah siapa yang mau menolong umat
yang terhimpit saat itu.
Olehnya kami sebagai hamba Tuhan lebih dahulu.
Yehezkiel ini melihat api dan setelah
dia melihat api bersinar disekelilingnya maka ditunjukkan suasa. Suasa itu
adalah alat pemikat. Suasa ini sejenis logam yang bisa dijadikan tali senar
untuk dandi dan kecapi. Kalau alat musik itu memakai tali suasa maka Orang yang
mendengar bunyi tidak akan tenang. Dia pasti bangun dari tidur dan mengikuti
orang yang memainkan alat musik dari suasa ini. Apalagi kalau yang memainkan
seorang pemuda lalu yang mendengar seorang gadis, gadis itu akan tertarik pada
pemuda itu.
Kenapa penampilan Tuhan yang bagaikan
api itu dikaitkan dengan suasa? Maksudnya supaya lebih dahulu Yehezkiel itu
benar-benar terpikat hanya kepada Tuhan. Bukan lagi terpikat kepada kebun
jagung atau coklat, dsb.
Olehnya kami hamba Tuhan lebih dahulu
terpikat dengan Tuhan. Bagaimana saya mau
mengajarkan supaya saudara terpikat kepada Tuhan kalau saya sendiri tidak
terpikat dan tidak tertarik kepada Tuhan.
Yehezkiel 1:4,27
1:4 Lalu aku melihat, sungguh, angin badai bertiup
dari utara, dan membawa segumpal awan yang besar dengan api yang berkilat-kilat
dan awan itu dikelilingi oleh sinar; di dalam, di tengah-tengah api itu
kelihatan seperti suasa mengkilat.
1:27 Dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke atas
aku lihat seperti suasa mengkilat dan seperti api yang ditudungi sekelilingnya;
dan dari yang menyerupai pinggangnya sampai ke bawah aku lihat seperti api yang
dikelilingi sinar.
Jadi ada api yang beraksi, tidak diam
dan selalu
bersinar. Itulah Tuhan
kita yang dalam perjanjian baru kita kenal bahwa Dia adalah Yesus. Apa yang
menarik saya dan saudara? Kalau saya tidak tertarik dengan pribadi Tuhan dan
yakin bahwa Tuhan yang akan memelihara saya berarti saya tidak melihat wujud Tuhan
yang seperti suasa. Kalau saya melihat ini dibarengi dengan api yang bersinar
maka saya sebagai hamba Tuhan harus beraksi, tidak diam. Supaya umat Tuhan juga
tidak diam, tetapi ada aksi, ada gerakan rohani.
Hamba Tuhan harus lebih dahulu
terpikat kepada Tuhan. Kata terpikat ini ada kaitannya dengan cinta kasih. Ini
tandanya ada api dan api itu tidak diam tetapi bereaksi. Tuhan itu bagaikan api yang menghanguskan.
Yeremia 23:29
23:29 Bukankah firman-Ku seperti api, demikianlah
firman TUHAN dan seperti palu yang menghancurkan bukit batu?
Apakah manusia di dunia ini tidak
butuh api? Matilah kau kalau tidak butuh api. Kalau kita mengatakan Firman itu
adalah api dan disertai dengan suasa, maka marilah kita buktikan kita tertarik
kepada Firman, kita terpikat kepada Firman, kita benar-benar rindu akan Firman
Tuhan. Sekaligus kalau kita datang mendengar Firman lalu ada kekerasan hati
maka kekerasan hati dan kepala batu itu hancur oleh palu.
Api itu ada dalam tanda aksi.
Dikatakan api yang berkilat-kilat dan awan itu mengelilingi dengan sinar di
dalamnya. Berarti ada aktivitas.
Jadi kalau kita benar-benar tertarik atau terpikat kepada Firman, maka pasti
bereaksi, akan ada aksi. Itulah gereja Tuhan yang mencintai api Firman Tuhan.
Kalau api Firman Tuhan itu kita cintai, bahkan terpikat dengan pribadiNya,
pasti akan ada aksi untuk bersaksi.
144.000 orang itu terpikat kepada
Anak Domba, yaitu Tuhan Yesus. Ke manapun Tuhan Yesus pergi, mereka
mengikutiNya terus. Siapa Yesus? Itulah Firman dan Firman itulah Tuhan.
Wahyu 14:4-5
14:4 Mereka adalah orang-orang yang tidak mencemarkan
dirinya dengan perempuan-perempuan, karena mereka murni sama seperti perawan.
Mereka adalah orang-orang yang mengikuti Anak Domba itu ke mana saja Ia pergi.
Mereka ditebus dari antara manusia sebagai korban-korban sulung bagi Allah dan
bagi Anak Domba itu.
14:5 Dan di dalam mulut mereka tidak terdapat dusta;
mereka tidak bercela.
Orang yang terpikat kepada Mempelai
Laki-laki Sorga ini tidak mau dicemarkan oleh Babel dan Izebel. Kalau benar
dalam dirimu, hatimu dan pikiranmu tertarik dengan api, tertarik dengan Firman,
maka saudara pasti hangat, tidak suam-suam kuku. Kita harus menghangatkan diri
kepada api Firman, jangan api dunia! Lihat saja artis yang tampil dengan api
dunia. Yang parahnya sekarang ini gereja mengimpor api dunia. Bukannya api Roh
Kudus dan api Firman tetapi api dunia. Begitu Firman disampaikan banyak yang teler.
Yehezkiel harus paham penggunaan api
dan dia harus tertarik dan tahu bagaimana sifat dari api ini.
1. Api Firman Tuhan ini menghangatkan
supaya kita tidak dingin rohani. Kalau betul saudara terpikat dengan api Firman, pasti saudara tidak
akan dingin rohani.
Matius 24:12
24:12
Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan
menjadi dingin.
Karena ada yang meniup api itu sehingga rohani menjadi dingin. Ditiup
bukan supaya makin menyala tetapi untuk dipadamkan. Ini lawan api yang
menghangatkan. Coba kalau saudara lagi hangat lalu ditiup oleh orang lain,
tentu saudara akan merasa dingin. Rohani
tidak boleh dingin, tetapi harus
tetap hangat, harus tetap berapi-api.
Apa yang meniup yang menyebabkan rohani menjadi dingin?
Efesus 4:14
4:14
sehingga kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa
angin pengajaran, oleh permainan palsu manusia dalam kelicikan mereka yang
menyesatkan,
Permainan palsu ini bermain di dunia. Kalau ini dimasukan di dalam
gereja maka dalam gereja nanti akan banyak kepalsuan. Ini harus kita jaga
supaya kita tetap hangat, tetap bercahaya serta bersinar karena kita tertarik
pada pribadi Yesus, tertarik pada yang punya Firman pengajaran. Jangan mau
ditiup oleh angin pengajaran permainan palsu. Orang yang dingin rohaninya pasti
menolak firman yang benar. Saya
sebagai hamba Tuhan tidak mau dingin rohani. Saya juga berdoa agar jemaat Tuhan
jangan dingin rohani. Jangan sampai saudara kena tiup angin pengajaran yang
lain.
Api Firman daya tariknya beda dengan api dunia. Api ini akan bersinar
dan di dalamnya ada pribadi yang dari pinggangNya ke atas seperti suasa yang
menyala. Api ini yang harus kita miliki, jangan api dunia.
Ada di dalam Alkitab orang yang berdiang karena dingin dan ketika
Firman Tuhan disampaikan, dia malah merobek setiap lajur Firman Tuhan itu.
Karena dulu nabi-nabi menulis Firman itu seperti menulis prosa.
Yeremia 36:22-23
36:22
Waktu itu adalah bulan yang kesembilan dan raja sedang duduk di balai musim
dingin, sementara di depannya api menyala di perapian.
36:23
Setiap kali apabila Yehudi selesai membacakan tiga empat lajur, maka raja mengoyak-ngoyaknya
dengan pisau raut, lalu dilemparkan ke dalam api yang di perapian itu, sampai
seluruh gulungan itu habis dimakan api yang di perapian itu.
Setelah dibaca, Firman itu dia robek-robek lalu dibakar. Karena
rohaninya dingin maka dia menolak Firman. Tetapi apa kata Tuhan “Yeremia,
beritahu Firman Tuhan itu kepada Barukh. Tulis kembali Firman yang dirobek oleh
raja itu”. Jadi Firman Tuhan itu biarpun diapa-apakan tetap kekal
selama-lamanya. Tetapi yang mengapa-apakan itu yang akan mati. Itu sebabnya ayo
kita perduli terhadap Firman dan jangan kita dingin rohani.
Matius 24:10
24:10
dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling
membenci.
Di awali dengan murtad. Ingat, Roh Allah berkata bahwa hari-hari
terakhir ini akan banyak orang yang murtad.
I Timotius 4:1
4:1
Tetapi Roh dengan tegas mengatakan bahwa di waktu-waktu kemudian, ada orang
yang akan murtad lalu mengikuti roh-roh penyesat dan ajaran setan-setan
Orang murtad ini akan kenyang dengan jalannya. Ini jangan sampai
terjadi pada kita, mulai dari saya harus terpikat dengan Firman.
Amsal 14:14
14:14
Orang yang murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik
dengan apa yang ada padanya.
Jadi kalau orang murtad,sulit untuk bangkit sebab dia sudah kenyang dengan jalannya, merasa puas dengan itu, dia sudah merasa
sudah terpenuhi dengan itu. Kita harus hati-hati jangan ke depan kita menjadi
seperti itu.
Amsal
14:14
14:14 Orang yang
murtad hatinya menjadi kenyang dengan jalannya, dan orang yang baik dengan apa
yang ada padanya.
Olehnya itu fungsi api ini kita harus lihat dengan benar dan perhatikan
dengan jelas bahwa api itu menghangatkan saudara dan saya.
2. Api itu mengusir kegelapan. Apa itu
kegelapan?
Efesus 5:10-11
5:10 dan
ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
5:11
Janganlah turut mengambil bagian dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak
berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu.
Kegelapan harus ditelanjangi, bukan dipupuk
atau dipelihara.
Efesus 5:12-13
5:12
Sebab menyebutkan saja pun apa yang dibuat oleh mereka di tempat-tempat yang
tersembunyi telah memalukan.
5:13
Tetapi segala sesuatu yang sudah ditelanjangi oleh terang itu menjadi nampak,
sebab semua yang nampak adalah terang.
Kalau dia suka Firman, berarti hidupnya suka terang dan benci gelap.
Tetapi Tuhan Yesus sendiri berkata akan banyak orang cinta kegelapan. Perbuatan
gelap:
Roma 13:12-13
13:12
Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. Sebab itu marilah kita menanggalkan
perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang!
13:13
Marilah kita hidup dengan sopan, seperti pada siang hari, jangan dalam pesta
pora dan kemabukan, jangan dalam percabulan dan hawa nafsu, jangan dalam
perselisihan dan iri hati.
Siang adalah tempat orang beraktivitas.
Yohanes 4:9
9:4 Kita
harus mengerjakan pekerjaan Dia yang mengutus Aku, selama masih siang; akan
datang malam, di mana tidak ada seorang pun yang dapat bekerja.
Katanya ada terang, katanya siang hari, berarti kesempatan untuk kerja,
katanya ada api tetapi tidak sopan. Karena api asing yang dipakai melayani
sehingga orang datang beribadah sudah tidak sopan. Katakanlah dia pelayan dalam
gereja tetapi gayanya seperti orang dunia. Jangan saudara terpikat dengan itu.
Tuhan tidak menyuruh kita terpikat dengan itu. Kalau tidak sopan berarti gelap.
Roma 13:14
13:14
Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan
janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya.
Jangan rawat tubuh untuk memuaskan keinginannya. Bukan berarti tidak
usah mandi atau tidak usah pakai bedak. Tetapi merawat tubuh ini artinya
memupuk segala keinginan daging. Keinginan daging itu ada 15. Itu sebabnya butuh api untuk mengusir yang 15
itu.
Galatia 5:19-21
5:19
Perbuatan daging telah nyata, yaitu: 1percabulan,
2kecemaran, 3hawa nafsu,
5:20 4penyembahan berhala, 5sihir, 6perseteruan, 7perselisihan,
8iri hati, 9amarah, 10kepentingan diri sendiri, 11percideraan, 12roh pemecah,
5:21 13kedengkian, 14kemabukan, 15pesta pora dan sebagainya.
Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu -- seperti yang telah kubuat dahulu --
bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat
bagian dalam Kerajaan Allah.
Saudara yang dikasihi oleh Tuhan, untuk memangkas 15 buah daging ini,
maka kita harus masuk pada pesta yang kedua dalam pesta Tuhan yaitu pesta roti
fatir. Pada tanggal 14 domba Paskah disembelih, pada tanggal 15 masuk pada
pesta roti fatir, artinya masuk dalam baptisan air. Itu langkah pertama kita
menghancurkan 15 buah daging. Jadi kalau sudah masuk dalam baptisan air
kemudian masih mengembangkan buah daging, dan memupuk lagi keinginan daging, merawat daging itu sama
dengan baptisannya sia-sia di mata Tuhan dan harus minta ampun kepada Tuhan
(berdamai).
Kita sudah masuk dalam baptisan air. Mari kita gumuli terus sehingga
benar-benar pekerjaan api Firman Tuhan itu mengusir kegelapan dalam diri kita.
Imamat 23:4-6
23:4
Inilah hari-hari raya yang ditetapkan TUHAN, hari-hari pertemuan kudus, yang
harus kamu maklumkan masing-masing pada waktunya yang tetap.
23:5
Dalam bulan yang pertama, pada tanggal empat belas bulan itu, pada waktu senja,
ada Paskah bagi TUHAN.
23:6 Dan
pada hari yang kelima belas bulan itu ada hari raya Roti Tidak Beragi bagi
TUHAN; tujuh hari lamanya kamu harus makan roti yang tidak beragi.
Hari raya Roti Tidak Beragi ini menunjuk baptisan air. Roti yang tidak
beragi hanya satu ketul itulah Yesus. Ketika kita dibaptis kita masuk dalam
roti yang satu ketul itu. Di sinilah awalnya kita menghancurkan keinginan
daging. Kalau sudah dibaptis maka buah daging itu jangan disemai, jangan dipelihara,
itu harus dibersihkan.
3. Api itu memberikan kekuatan supaya
jangan kita lemah. Tuhan ingatkan kita kalau kita mau menerima upah jangan kita
lemah, supaya jangan kehilangan upah yang sudah disediakan
Tuhan.
Galatia 6:9
6:9
Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya,
kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Makanya kita perlu api Firman Tuhan. Terpikatlah pada Pribadi yang
punya api itu.
Ulangan 4:24
4:24
Sebab TUHAN, Allahmu, adalah api yang menghanguskan, Allah yang cemburu.
Kalau api Firman Tuhan ini berfungsi untuk membuat kita hangat, untuk membuat kita lepas dari kegelapan dan
supaya kita kuat, lalu itu diabaikan maka api itu berubah fungsi menghanguskan
kita. Jangan sampai hal ini terjadi.
Biarlah kita belajar terpikat terhadap Firman. Kalau kita benar-benar
terpikat kepada Firman maka halangan, hambatan, rintangan apapun tidak dapat
menghentikan kita, kita ingin bersama
dengan Dia, ingin memiliki Dia. Kalau memposisikan diri sebagai hamba maka
sasarannya adalah upah, kalau memposisikan diri sebagai anak maka sasarannya
adalah warisan. Tetapi kalau kita memposisikan diri sebagai kekasih maka
sasaran kita adalah PribadiNya. Jadikanlah Firman kekasihmu, ialah Yesus,
Mempelai Laki-laki Sorga. Katakanlah Dia belahan jiwamu, Kekasihmu dan kita
tidak mau lepas dari Dia.
Katakanlah dia adalah belahan jiwamu. Jika angin bertiup mau membuat rohani saudara dingin, katakan “tidak!” saya
tetap mencintai Dia, pengajaranNya luar biasa.
Tuhan Memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar