Salam sejahtera
di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Wahyu 2:18-29
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan
kaki-Nya bagaikan tembaga:
2:19 Aku tahu segala pekerjaanmu: baik kasihmu maupun
imanmu, baik pelayananmu maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa pekerjaanmu yang
terakhir lebih banyak dari pada yang pertama.
2:20 Tetapi Aku mencela engkau, karena engkau
membiarkan wanita Izebel, yang menyebut dirinya nabiah, mengajar dan
menyesatkan hamba-hamba-Ku supaya berbuat zinah dan makan
persembahan-persembahan berhala.
2:21 Dan Aku telah memberikan dia waktu untuk
bertobat, tetapi ia tidak mau bertobat dari zinahnya.
2:22 Lihatlah, Aku akan melemparkan dia ke atas
ranjang orang sakit dan mereka yang berbuat zinah dengan dia akan Kulemparkan
ke dalam kesukaran besar, jika mereka tidak bertobat dari perbuatan-perbuatan
perempuan itu.
2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat
akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku
akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.
2:24 Tetapi kepada kamu, yaitu orang-orang lain di
Tiatira, yang tidak mengikuti ajaran itu dan yang tidak menyelidiki apa yang
mereka sebut seluk-beluk Iblis, kepada kamu Aku berkata: Aku tidak mau
menanggungkan beban lain kepadamu.
2:25 Tetapi apa yang ada padamu, peganglah itu sampai
Aku datang.
2:26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku
sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
2:27 dan ia akan memerintah mereka dengan tongkat
besi; mereka akan diremukkan seperti tembikar tukang periuk -- sama seperti
yang Kuterima dari Bapa-Ku --
2:28 dan kepadanya akan Kukaruniakan bintang timur.
2:29 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa
yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
Nama
Tiatira ini tidak elok, tidak indah. Sebab:
1.
Arti
pertama berbau rohani yaitu misa. Buat umat Katolik, ibadah itu disebut misa. Terdengar
rohani tetapi bila ditelusuri tidak indah. Sebab ternyata di dalam Tiatira ini
ada pengajaran palsu, justru menguasai mayoritas. Tinggal yang sisa yang tidak.
Itu menyebabkan jemaat ini terbagi dua: pengikut Izebel dan yang sisa.
Yang sisa ini dilihat
oleh Tuhan bahwa mereka sungguh-sungguh serius dan mempertahankan ibadah
pelayanan sehingga Tuhan katakan “berpeganglah pada apa yang ada padamu”
2.
Arti
yang kedua dipermukaan masih kelihatan baik yaitu anak perempuan. Alkitab
menceritakan bahwa anak perempuan itu ada hubungannya dengan kesenangan,
senang-senang selalu.
3.
Arti
yang ketiga adalah wanita penganiaya. Ini yang tidak elok. Ternyata yang ketiga ini yang
menguasai hampir keseluruhan, bahkan gembalapun tidak berdaya menghadapi ini. Menurut cerita, tentara-tentara Israel
yang paling kejam adalah tentara wanita.
Misa yang ada hubungannya
dengan ibadah dan anak perempuan yang membawa kesenangan, terhapus semua citranya
karena di dalamnya ada Izebel. Ini wanita yang kelihatan rohani karena mengaku nabiah berarti suka bernubuat.
Apalagi Izebel yang artinya
tidak kawin. Berarti kelihatannya suci alias perawan tetapi palsu.
Kalau dilihat dari sisi
Izebel yang menjadi penindas dan penganiaya rohani sidang jemaat Tiatira tanpa
dipahami oleh jemaat yang lain dan gembala tidak berdaya menghadapi keadaan
ini, sehingga tertindas, terhimpit dan teraniayalah rohani sidang jemaat ini.
Kalau dikatakan tidak
kawin, kelihatannya suci tetapi sesungguhnya tidak. Sebab Izebel ini justru melawan
pekerjaan Tuhan. Wanita yang tidak kawin selalu memiliki perhatian yang serius
terhadap perkara-perkara yang rohani. Tetapi Izebel tidak serius dengan perkara
rohani dan malah menghancurkan perkara yang rohani.
I Korintus 7:34
7:34 dan
dengan demikian perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan
anak-anak gadis memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh
dan jiwa mereka kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya
pada perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya.
Jadi Izebel ini hanya
slogan dan tidak punya nilai. Memang kita ini akan dihentar oleh Tuhan bagaikan
seorang perawan suci. Karena
memikirkan perkara-perkara rohani dan terlibat dengan perkara-perkara rohani
maka ujungnya dia akan menerima Yesus sebagai Kepala, sebagai Suami. Gereja bagaikan tubuh yaitu isteri. Kenapa bisa demikian? Karena sudah diawali dengan memiliki pandangan
yang serius kepada pekerjaan Tuhan, kepada perkara-perkara yang rohani.
Tanpa
pedang yang besar dan tajam, kita yang ada di kebun anggur ini akan berbahaya
karena ada ular yang melingkar dan meluncur.
Yesaya 27:1
27:1 Pada waktu itu TUHAN akan melaksanakan hukuman dengan pedang-Nya
yang keras, besar dan kuat atas Lewiatan, ular yang meluncur, atas Lewiatan,
ular yang melingkar, dan Ia akan membunuh ular naga yang di laut.
Artinya
kita yang ada di ladang anggur, kita bekerja melayani Tuhan, perkara rohani
yang menjadi perhatian kita, ada tantangan yang kita hadapi. Meluncur itu
berarti kecepatan, makanya butuh pedang untuk menghadapinya. Melingkar berarti dia sanggup meremukkan rohani kita. Untuk itu penting pedang Firman Tuhan.
Kalau
dalam sidang jemaat Tiatira ada tongkat besi, itu wibawah penggembalaan, itu
dibutuhkan. Tongkat besi ini ada pada anak laki-laki yang dilahirkan dalam
Wahyu pasa 12.
Wahyu 12:5
12:5 Maka ia melahirkan seorang Anak laki-laki, yang
akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi; tiba-tiba Anaknya itu
dirampas dan dibawa lari kepada Allah dan ke takhta-Nya.
Ini
wibawa, tetapi malaikat sidang jemaat Tiatira kehilangan gada besi, kehilangan
tongkat besi, kehilangan wibawa penggembalaan. Saya tidak mau saya tidak
memiliki wibawa penggembalaan. Entah yang duduk di depan saya mantan presiden
atau jenderal berbintang lima, saya tidak mau wibawa penggembalaan hilang.
Sebab status kita di hadapan manusia boleh berbeda tetapi di hadapan Tuhan kita
semua sama.
Anjuran
Tuhan kepada Titus lewat tulisan rasul Paulus, supaya melayani dengan wibawa
Kristus.
Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan
yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang
menganggap engkau rendah.
Apa
yang dia beritakan itu ada pada Titus 2:12-14. Itu yang harus dia beritakan karena Itu adalah nilai penggembalaan
sekaligus mendorong sidang jemaat memiliki pengharapan untuk menanti kedatangan
Tuhan.
Titus 2:12
2:12 Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan
kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil
dan beribadah di dalam dunia sekarang ini
Wibawa
dari hamba Tuhan dan umat Tuhan itu berangkat karena ada kebijaksanaan. Dan
bijaksana itu berhubungan dengan Firman. Ulangan
4:5-6
Bagaimana
bisa meninggalkan kefasikan kalau ada pengaruh Izebel di sana sebab dia malah mengajarkan makan persembahan berhala.
Izebel ini manusia pendendam. Ketika suaminya mengatakan bahwa nabi-nabinya
telah dibunuh oleh Elia, langsung muncul sifat beringasnya. Dia menyuruh utusan
menyampaikan kepada Elia “hari ini juga aku akan membuat engkau senasib dengan
salah satu nabi-nabi yang telah engkau bunuh itu”.
Wibawa
itu tampil dengan tongkat besi, bukan pemerintahan tangan besi. Pemerintahan
tangan besi tidak Tuhan inginkan.
Markus 10:42
10:42 Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata:
"Kamu tahu, bahwa mereka yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah
rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya
dengan keras atas mereka.
Titus 2:13
2:13 dengan menantikan penggenapan pengharapan kita
yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat
kita Yesus Kristus,
Apakah
masih ada pengharapan kepada saudara untuk menanti kedatangan Yesus kembali dalam
kemuliaan penuh.
Titus 2:14
2:14 yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk
membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya
suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Di
sini kita diingatkan lagi oleh Tuhan. Kalau tidak punya pegangan itu sama
dengan tidak menghargai penyerahan Yesus. Pengorbanan Yesus dan bilur-bilurNya
adalah untuk kita. Apakah kita masih bisa melihat pengorbanan Yesus atau mata
kita sudah
dibutakan?
2 Korintus 4:3-4
4:3 Jika Injil yang kami beritakan masih tertutup juga, maka ia tertutup
untuk mereka, yang akan binasa,
4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah
dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil
tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Kepunyaan-Nya
sendiri inilah Mempelai WanitaNya. Dunia sekarang semakin onar, semakin panas,
mau ke mana kita.
Titus 2:15
2:15 Beritakanlah semuanya itu, nasihatilah dan
yakinkanlah orang dengan segala kewibawaanmu. Janganlah ada orang yang
menganggap engkau rendah.
Jemaat
Tiatira punya gembala tetapi sudah kehilangan wibawa, dia tidak berani menegur
Izebel. Besar kemungkinan dia juga terobsesi mendengar nubuatan Izebel, walaupun
nubuatan-nubuatan itu sebenarnya hanya asal bapak senang, itu nubuatan tidak
benar. Bukankah hari-hari terakhir ini terlalu banyak muncul nubuatan-nubuatan,
nubuatan yang hanya bernilai kasih murahan, hanya bernilai daging. Tetapi
kadang kita ngotot dengan nubuatan seperti itu, kadang telinga seperti telinga
kelinci bergerak mendengar terus. Sehingga dia mau berkata “ya itu benar”. Itu
terjadi karena mereka berpikir orang yang bernubuat itu lebih besar dari yang
lain. Jadi periksa dulu nubuatan itu benar atau tidak.
I Korintus 14:5
14:5 Aku suka, supaya kamu semua berkata-kata dengan
bahasa roh, tetapi lebih dari pada itu, supaya kamu bernubuat. Sebab orang yang
bernubuat lebih berharga dari pada orang yang berkata-kata dengan bahasa roh, kecuali
kalau orang itu juga menafsirkannya, sehingga Jemaat dapat dibangun.
Cukup lama
orang terperanjat dengan nubuatan sehingga terperanjat “oh ini orang besar” sehingga
wibawa gembala sudah hilang. Makanya sidang jemaat jangan datang beribadah
hanya doyan mencari nubuatan. Padahal nubuatan yang paling besar malah
dikecilkan. Nubuatan yang paling besar adalah pemberitaan Firman Tuhan itu
sendiri. Itu disebut dalam II Petrus
1:19
1:19 Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman
yang telah disampaikan oleh para nabi. Alangkah baiknya kalau kamu
memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat
yang gelap sampai fajar menyingsing dan bintang timur terbit bersinar di dalam
hatimu.
Banyak
nubuatan-nubuatan yang salah, harus diseleksi, kita harus pandai
menilai. Kalau ada diantara kita yang bernubuat, harus saya periksa dulu
nikahnya. Kalau nikahnya benar maka betul yang dia ucapkan. Kalau anak muda
remaja yang bernubuat saya periksa dulu penghargaannya terhadap kesucian, kalau
tidak ada kesucian stop!
Bukan
berarti nubuatan diringankan tetapi harus selektif. Disitulah letak wibawa
gembala, wibawa malaikat sidang jemaat, jangan asal.
Sekarang
ini banyak sekali nubuatan palsu. Contohnya “Aku diperlihatkan Tuhan nubuatan,
engkau harus kirim berkat di rekening ini”. Bagaimana bisa seperti itu. Inilah
gaya nenek-nenek Izebel, ini cucu, cicit buyutnya Izebel di akhir zaman ini.
Amsal 24:5
24:5 Orang yang bijak lebih berwibawa dari pada orang
kuat, juga orang yang berpengetahuan dari pada orang yang tegap kuat.
Gembala
ini sudah tidak bijak sehingga wibawanya diatasi oleh Izebel. Izebel lebih
berwibawa dari pada gembala. Apalah guna pengangkatan gembala dan itu diangkat
oleh Roh Kudus untuk menggembalakan umat yang telah dibeli Tuhan dengan harga
tunai.
Kisah Para Rasul 20:28
20:28 Karena itu jagalah dirimu dan jagalah seluruh
kawanan, karena kamulah yang ditetapkan Roh Kudus menjadi penilik untuk
menggembalakan jemaat Allah yang diperoleh-Nya dengan darah Anak-Nya sendiri.
Gembala
ini harus menjaga jangan sampai serigala masuk di ladang Tuhan. Jangan sampai
domba dimangsa binatang buas. Lebih sial lagi kalau ada serigala berbulu domba,
kalau domba berbulu serigala berarti itu sudah jelas-jelas. Inilah tujuan dari wibawa penggembalaan untuk menghadapi
binatang buas dan serigala berbulu domba.
Harus
ada gada besi, tongkat wibawa dalam penggembalaan. Orang bijak lebih berwibawa
dari pada orang kuat. Salah satu contoh orang bijak yang berwibawa adalah rasul
Paulus. Dia bukan orang yang berotot, dia orang kecil, kakinya pengkor, matanya
tidak elok, rambutnya jarang dan kecoklat-coklatan.
Tetapi memiliki
wibawa/ gada besi ada padanya sebab
dia menggandoli Firman.
Ulangan 4:5-6
4:5 Ingatlah, aku telah mengajarkan ketetapan dan
peraturan kepadamu, seperti yang diperintahkan kepadaku oleh TUHAN, Allahku,
supaya kamu melakukan yang demikian di dalam negeri, yang akan kamu masuki
untuk mendudukinya.
4:6 Lakukanlah itu dengan setia, sebab itulah yang
akan menjadi kebijaksanaanmu dan akal budimu di mata bangsa-bangsa yang pada
waktu mendengar segala ketetapan ini akan berkata: Memang bangsa yang besar ini
adalah umat yang bijaksana dan berakal budi.
Melakukan
Firman dengan setia itulah yang membuat kebijaksanaan sehingga ada wibawa. Kebijakan
itu berangkat dari Firman yang dengan setia dia lakukan. Sehingga umat Tuhan
ikut juga bijaksana karena digembalakan oleh gembala yang memiliki wibawa/ tongkat besi.
Moab
dihancurkan pelipisnya oleh pekerjaan gada ini.
Bilangan 24:17
24:17 Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang; aku memandang dia, tetapi
bukan dari dekat; bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari
Israel, dan meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.
Moab
adalah suatu bangsa, tetapi sekarang roh Moab masuk dalam gereja. Kalau dalam kehidupan saudara dan saya ada
paham Moab yang menganggap semua pengajaran sama saja, roh itu harus
dihancurkan dengan gada besi.
Sebagai
hamba Tuhan saya tidak akan meresponi kalau saya mendengar dari antara saudara
mengatakan “kita sama saja dengan yang itu dan yang ini”. Prinsip itu harus
dihancurkan dengan gada besi, itu tidak betul! Moab itu berprinsip semua sama
saja.
Orang
yang berprinsip sama saja, biarpun sudah dalam pengajaran, itu mudah dia
tinggalkan dan pergi kepada yang lain. Dia berkata “sama saja, di sana Yesus
diberitakan, di sini juga diberitakan” tetapi bagaimana pengajarannya. Jangan
kita seperti itu, Tuhan murka pada pandangan seperti itu.
Yehezkiel 25:8-11
25:8 Beginilah firman Tuhan ALLAH: "Oleh karena Moab
berkata: Sungguh, kaum Yehuda adalah sama dengan semua bangsa lain,
25:9 oleh sebab itu, sungguh, Aku akan membiarkan
dataran tinggi Moab terbuka dengan runtuhnya kota-kotanya, ya, kota-kotanya
tanpa terkecuali, yaitu kepermaian negeri itu: Bet-Yesimot, Baal-Meon dan
Kiryataim.
25:10 Aku akan menyerahkan dia bersama bani Amon
kepada orang dari sebelah Timur menjadi miliknya, supaya bani Amon jangan
diingat-ingat lagi di antara bangsa-bangsa.
25:11 Aku akan menjatuhkan hukuman kepada Moab dan
mereka akan mengetahui bahwa Akulah TUHAN."
Pelipis
Moab akan dihancurkan oleh gada besi, gada besi itu adalah wibawa
penggembalaan. Kalau dalam jemaat Tiatira yang akan diremukkan dengan tongkat besi adalah pelipis
bangsa-bangsa, seperti meremukkan tembikar tukang periuk.
Kita
gereja Tuhan jangan sampai salah melangkah justru mendekat Tuhan Yesus segera datang. Yang mestinya ditempuh tinggal
satu jam tetapi malah berkeliling-keliling selama berjam-jam sehingga saat Tuhan datang orang
itu tidak berhasil.
Wahyu 2:18
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan
kaki-Nya bagaikan tembaga:
Tulisan
ini bukan sekedar koleksi. Dituliskan berarti untuk setiap saat dapat dibaca.
Kalau cuma “kasih tahu, kasih ingat” itu esok lusa bisa dilupakan. Kalau
dituliskan, dicatat, berarti bisa dibaca setiap saat. Jadi peringatan Tuhan ini
dapat dibaca setiap saat, bukan hanya temporer.
Dari
tujuh sidang jemaat ini semua diawali dengan “tuliskanlah”
Wahyu 2:1,8,12,18; 3:1,7,14
2:1 "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Efesus: Inilah firman dari Dia, yang memegang ketujuh bintang itu di tangan
kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas itu.
2:8 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Smirna: Inilah firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati
dan hidup kembali:
2:12 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Pergamus: Inilah firman Dia, yang memakai pedang yang tajam dan
bermata dua:
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api
dan kaki-Nya bagaikan tembaga:
3:1 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Sardis: Inilah firman Dia, yang memiliki ketujuh Roh Allah dan
ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau dikatakan hidup,
padahal engkau mati!
3:7 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Filadelfia: Inilah firman dari Yang Kudus, Yang Benar, yang memegang
kunci Daud; apabila Ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila Ia
menutup, tidak ada yang dapat membuka.
3:14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat
jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar,
permulaan dari ciptaan Allah:
Jadi
jemaat ini mendapat koleksi Firman yang bisa setiap saat mereka baca. Jangan
hanya dijadikan koleksi pajangan. Jadi setiap saat, kapan waktu kita baca.
Bukan nanti waktu baik baru dibaca.
Kalau
benar kita adalah umat Tuhan yang bertunangan dengan Tuhan seperti dalam II
Korintus 11:2 maka kita akan selalu membaca surat dari kekasih kita. Mengapa?
Karena rindu kepada kekasih kita. Sekarang ini ada tulis dari Kekasih kita yang
melihat bahwa kekasihNya sudah rada
menyeleweng. Mestinya kita rajin membaca surat kekasih kita. Jangan nanti pergi
gereja baru pegang Alkitab dan bergaya seperti rohani. Sikap seperti ini tidak boleh ada pada kita.
Kalau
gembala tidak hobi membaca Firman, apalah gerangan. Dijauhkan Tuhan jangan saya
seperti itu. Saya sebagai hamba Tuhan kadang sudah pegal pinggul saya karena
membaca terus Firman Tuhan. Tuhan mengatakan “apa yang kau baca dalam kitab
suci” dan setelah orang itu menjawab Tuhan berkata “betul yang kau katakan itu,
lakukanlah”. Jadi kita harus banyak membaca Firman, jangan kita hanya sibuk
dengan yang duniawi. Persiapan untuk menanti kedatangan Tuhan sebagai bukti
bahwa saudara masih memiliki pengharapan akan kedatangan Tuhan, bacalah Firman
Tuhan paling tidak bacalah Firman Tuhan subuh setelah sembayang.
Asal surat:
inilah Firman Anak Allah.
Wahyu 2:18
2:18 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di
Tiatira: Inilah firman Anak Allah, yang mata-Nya bagaikan nyala api dan
kaki-Nya bagaikan tembaga:
Bagi
jemaat Tiatira asal surat: inilah Firman Anak Allah. Bagi jemaat Smirna: inilah
Firman dari Yang Awal dan Yang Akhir, yang telah mati dan yang hidup. Bagi
jemaat Pergamus: inilah Firman dari Dia yang memakai pedang yang tajam. Bagi
jemaat Efesus: inilah Firman dari Dia yang memegang ketujuh bintang di tangan
kanannya. Masing-masing jemaat beda asal suratnya namun sesungguhnya dari Pribadi yang sama. PenampilanNya berbeda sesuai dengan kondisi dan
keadaan sidang
jemaat.
Kepada
jemaat Tiatira dikatakan “Inilah Firman Anak Allah” karena memang arti nama
Tiatira ini adalah anak perempuan, perempuan penganiaya. Gembala Tiatira ini
lebih dahulu membaca dan meneruskan, dia lebih dahulu menikmati Firman dari
Anak Allah, ini Pribadi yang membebaskan,
artinya:
1.
Menerima
Firman dari Pribadi yang telah membebaskan kita dari dosa masa lalu. Kenapa
mereka harus mengulangi lagi, bahkan lebih berat lagi dosa yang mereka lakukan sekarang.
2.
Maksud
yang kedua agar mereka tahu bahwa sampai saat itu Tuhan masih mengulurkan
tangan supaya mereka damai dengan Tuhan.
Roma 10:21
10:21 Tetapi
tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku
kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah."
Yohanes 8:32,36
8:32 dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran
itu akan memerdekakan kamu."
8:36 Jadi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun
benar-benar merdeka."
Yang
memerdekakan itulah adalah Anak Allah, itulah asal surat ini. Jangan lupa kita
sudah dibebaskan olehNya, jangan kita tega mengkhianati Dia. Dia sudah mengerjakan
pekerjaan pembebasan dan memerdekakan kita di Golgota, jangan lagi kita
terbelenggu karena ulah kita.
Kemerdekaan
itu sudah dialami oleh jemaat Tiatira waktu jemaat ini berdiri. Tetapi sekarang
mereka kembali dibelenggu. Tetapi Anak itu tidak membiarkan.
I Yohanes 4:10
4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi
Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya
sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita.
Ayat
ini bernuansa masa yang lalu tetapi masih berlaku juga sampai sekarang.
I Yohanes 2:1-2
2:1 Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu,
supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika seorang berbuat dosa, kita
mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus, yang adil.
2:2 Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita,
dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.
Jadi
masih ada tawaran terus menerus.
Tadi kita sudah menerima tawaran awal Tuhan, sudah dimerdekakan, sudah
dibebaskan oleh korban Anak Allah di Golgota. Kemudian Tuhan melihat “kasihan
ini anakKu kembali terlibat pada hal-hal yang tidak terpuji. Berarti akan gagal
untuk menjadi Mempelai WanitaKu”. Maka Tuhan menawarkan lagi “ayo kembali”.
Bila tawaran Tuhan datang berulang-ulang dan tidak ditanggapi, apa boleh buat, kaki bagaikan tembaga harus dihadapi orang yang
menolak itu. Tembaga berbicara hukuman.
Mungkin
kita mengatakan “ini Firman Anak Allah, puji Tuhann saya sudah terima”. Tetapi
kalau ada dosa yang lain yang kita lakukan sesudah itu kemudian kita diam diri
dan merasa tidak apa-apa, maka jangan lupa “mata-Nya seperti nyala api” berarti
kita tidak bisa sembunyi, tidak bisa menyamar, tidak bisa berkamuflase. Itu
sebabnya lebih dahulu Dia ingatkan pekerjaan Anak Allah ini, dan Tuhan tetap
menawarkan hingga saat ini, Dia mau membebaskan kita bila kita terbuka kepadaNya. Kalau kita bersembunyi mungkin di depan suami tidak diketahui, di
depan isteri tidak diketahui, di depan orang tua tidak diketahui, di depan
gembala tidak diketahui, tetapi kita tidak bisa bersembunyi dari mata yang
seperti api itu.
Isteri
jangan bersembunyi di hadapan suamimu, bukalah katakanlah “papa saya sudah
salah” dan suami harus memaafkan dia agar suami juga diampuni oleh Tuhan.
Begitu juga kebalikkannya, suami harus minta maaf kepada isteri, jangan
sembunyi dosa. Bila ada penghasilan yang tidak dikatakan dengan jujur kepada
isteri, akui itu. Mata yang menyala seperti api itu yang melihat semuanya, berapa yang ada di kantong,
berapa di bawah bantal, berapa di jok mobil itu Tuhan lihat. Ketika saudara
mencuri, itu Tuhan lihat. Itu bisa menjadi penghambat untuk saudara tersingkir
ke padang belantara.
Jemaat
Tiatira sangat parah, namun Tuhan masih murah hati menawarkan pengampunan. Bahkan Tiatira ini sampai
mempelajari bagaimana seluk beluk iblis. Rohaninya benar-benar amburadul.
Itu
sebabnya Tuhan tampil mataNya bagaikan nyala api dan kakiNya bagaikan tembaga.
Itu penampilan Tuhan dalam Wahyu 1:15 karena nantinya menghadapi jemaat
Tiatira.
Wahyu 1:15
1:15 Dan kaki-Nya mengkilap bagaikan tembaga membara
di dalam perapian; suara-Nya bagaikan desau air bah.
Sudah
tembaga, panas lagi membara. Itu ditujukan kepada jemaat Tiatira. Jemaat
Tiatira ini ditaruh oleh Tuhan pada susunan yang keempat. Berarti tiga di
sebelah kanan, tiga di sebelah kiri. Yang awal itu Efesus, Smirna, Pergamus dan
yang ada di belakangnya Sardis, Filadelfia dan Laodekia. Yang awal itu ada satu
yang jempolan yaitu Smirna dan yang di belakang ada yang jempolan yaitu
Filadelfia.
Tuhan
datang dalam bentuk surat kepada jemaat Tiatira sebab mereka disayang oleh Tuhan. Sebabnya
sidang jemaat jangan kita salah kaprah, jangan salah pengertian. Ketika kita
dilawati, ditegur dan dinasihati oleh Tuhan bukan karena Tuhan benci kita
tetapi Tuhan sayang jangan sampai kita gagal dan meringkuk 3,5 tahun aniaya
tetapi Tuhan mau supaya kita bebas dan merdeka, terbang ke padang belantara oleh
pelayanan Anak Allah.
Saya yang harus duluan karena sebagai gembala lebih
dahulu baca
surat itu. Saya harus
ulang berulang membaca supaya mengerti “seperti inilah kondisiku, beginilah
kondisi jemaat”. Maksudnya supaya ada seruan dari dalam penggembalaan supaya
kita tidak gagal berjumpa dengan Yesus Mempelai Laki-laki Sorga. Masih Tuhan
tawarkan pengampunan, semoga kita menanggapinya.
Tidak
disebutkan hasil dari surat ini bagaimana. Baik jemaat Efesus dan Pergamus
tidak disebutkan bagaimana hasil dari surat ini apakah ada yang menerima. Hanya
ditunjukkan oleh Tuhan hasilnya bagaimana kalau mereka menerima sebab dikatakan
“barangsiapa yang bertelinga hendaklah mendengar”. Saya percaya pasti ada yang menerima.
Jemaat
Tiatira ini satu dalam penggembalaan tetapi sudah terkelompok menjadi dua. Yang
satu pengikut Izebel dan yang lain yang sisa. Yang sisa ini tinggal sedikit.
Coba
kita perhatikan baik-baik bahwa pemberitaan Firman yang benar itu adalah
nubuatan terbesar. Semua bahasa di dunia ini punya pengertian masing-masing.
Kalau si A berkata-kata dan perkataannya tidak dijelaskan pada si B berarti si
A itu asing bagi si B. Kita gereja Tuhan jangan memposisikan diri asing di
matanya Tuhan. Mengapa? Karena kita sudah mendengar Firman tetapi tidak
mengerti.
Yang mendengar dan mengerti dia bagaikan tanah yang baik.
I Korintus 14:10-11
14:10 Ada banyak -- entah berapa banyak -- macam
bahasa di dunia; sekalipun demikian tidak ada satu pun di antaranya yang
mempunyai bunyi yang tidak berarti.
14:11 Tetapi jika aku tidak mengetahui arti bahasa
itu, aku menjadi orang asing bagi dia yang mempergunakannya dan dia orang asing
bagiku.
Bahasa
ini perlu dijelaskan dan penjelasan supaya kita mengerti. Kalau kita tidak
mengerti maka kita orang asing di hadapan Tuhan dan Tuhan menjadi asing bagi
kita. Banyak gereja Tuhan yang doyan dengan bahasa asing yang bukan asli dari
Tuhan. Itulah bahasa pengikut Izebel, ajaran asing, ajaran yang runyam yang
tidak boleh ada dalam sidang jemaat. Makanya Tuhan datang dengan bahasa yang
benar yang bisa mereka baca dalam bentuk tulisan. Sehingga anda menjadi umat
Tuhan yang siap diterbangkan ke padang belantara jauh dari mata ular.
Jangan
tunggu kaki yang bagaikan tembaga itu melangkah untuk menginjak-injak. Kalau
kita menanggapi Firman tidak serius, padahal ini sudah tawaran Tuhan yang
kesekian kalinya tetapi tidak dihirau, maka apa boleh buat langkah kakiNya akan
berjalan, akan menginjak-injak kita. Bukan Dia yang langsung menginjak-injak
kita tetapi diberi hak penuh kepada antikristus untuk menginjak-injak.
Wahyu 11:2
11:2 Tetapi kecualikan pelataran Bait Suci yang di
sebelah luar, janganlah engkau mengukurnya, karena ia telah diberikan kepada
bangsa-bangsa lain dan mereka akan menginjak-injak Kota Suci empat puluh dua
bulan lamanya."
Wahyu 11:1
11:1 Kemudian diberikanlah kepadaku sebatang buluh,
seperti tongkat pengukur rupanya, dengan kata-kata yang berikut:
"Bangunlah dan ukurlah Bait Suci Allah dan mezbah dan mereka yang
beribadah di dalamnya.
Pengalaman
sebatang buluh dengan Yesus terjadi di pengadilan Pilatus. Untuk membebaskan
kita maka Anak Allah punya pengalaman dengan tongkat bambu, ini yang menjadi
ukuran bagi gereja Tuhan. Apakah Yesus bersalah sehingga harus dipukul dengan
tongkat bambu? Tidak.
Bukan
Yesus langsung, tetapi diberi
kepada penguasaan antikristus untuk menginjak-injak orang Kristen yang
rohaninya kanak-kanak, tidak mengerti nilai pengorbanan Yesus untuk mengangkat
kehidupannya menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Kenapa
persoalan diinjak-injaki ini dikaitkan dengan angka 42 bulan, bukan 1260 hari
atau 3,5 tahun? Berarti yang tidak diukur dan akan diinjak-injak ini Kristen
tetapi Kristen pengejek, Kristen pengolok. Firman Tuhan mereka olok, firman
Tuhan diejek. Ini jangan sampai terjadi pada kita. Bila Tuhan tulisi dan surati
kita sambutlah dengan serius, jangan diolok dan diejek.
II Raja-raja 2:23
2:23 Elisa pergi dari sana ke Betel. Dan sedang ia
mendaki, maka keluarlah anak-anak dari kota itu, lalu mencemoohkan dia serta
berseru kepadanya: "Naiklah botak, naiklah botak!"
Ini
orang-orang yang ada di Betel, berarti orang-orang yang sudah percaya. Kalau
mengatakan botak berarti yang mereka maksud adalah kepala. Berarti yang mereka
olok adalah berita kepala, Kabar Mempelai.
II Raja-raja 2:24
2:24 Lalu berpalinglah ia ke belakang, dan ketika ia
melihat mereka, dikutuknyalah mereka demi nama TUHAN. Maka keluarlah dua ekor
beruang dari hutan, lalu mencabik-cabik dari mereka empat puluh dua orang anak.
Terlampau
banyak akhir zaman ini roh-roh yang tampil mengejek dan mengolok berita kepala.
Makanya dalam II Petrus 3:2-5 diceritakan tentang pengejek-pengejek yang muncul di akhir
zaman. Juga di dalam surat Yudas dikatakan akan muncul pengejek-pengejek.
Mereka ini bukan orang di luar tetapi orang di dalam yang sudah menjadi
pengikut Yesus tetapi tidak mengerti rencana Tuhan. (lebih parah lagi
kalau orang pengajaran).
II Petrus 3:2-5
3:2 supaya kamu mengingat akan perkataan yang dahulu
telah diucapkan oleh nabi-nabi kudus dan mengingat akan perintah Tuhan dan
Juruselamat yang telah disampaikan oleh rasul-rasulmu kepadamu.
3:3 Yang terutama harus kamu ketahui ialah, bahwa pada
hari-hari zaman akhir akan tampil pengejek-pengejek dengan ejekan-ejekannya,
yaitu orang-orang yang hidup menuruti hawa nafsunya.
3:4 Kata mereka: "Di manakah janji tentang
kedatangan-Nya itu? Sebab sejak bapa-bapa leluhur kita meninggal, segala
sesuatu tetap seperti semula, pada waktu dunia diciptakan."
3:5 Mereka sengaja tidak mau tahu, bahwa oleh firman
Allah langit telah ada sejak dahulu, dan juga bumi yang berasal dari air dan
oleh air,
Mereka
orang Kristen, tahu janji Tuhan bahwa Tuhan akan datang tetapi tidak siap
menanti bahkan mereka mengolok. Jangan sampai kita seperti ini.
Yudas 1:17-18
1:17 Tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih,
ingatlah akan apa yang dahulu telah dikatakan kepada kamu oleh rasul-rasul
Tuhan kita, Yesus Kristus.
1:18 Sebab mereka telah mengatakan kepada kamu:
"Menjelang akhir zaman akan tampil pengejek-pengejek yang akan hidup
menuruti hawa nafsu kefasikan mereka."
Ketika
kita mendengar Firman, tolonglah kita fokus. Tanggapilah bahwa ini adalah perhatian
Tuhan yang serius bagi kita. Jangan pikiran saudara membias “seharusnya begini
dan begitu” akhirnya saudara tidak mengalami penyucian Firman sebab Firman itu
hanya seperti bola tenis yang terpantul kembali.
Mestinya
kita seperti ini:
Pengkhotbah 12:11
12:11 Kata-kata orang berhikmat seperti kusa dan
kumpulan-kumpulannya seperti paku-paku yang tertancap, diberikan oleh satu
gembala.
Kusa
itu adalah bagian kepala tongkat yang melengkung. Rasul Paulus bersaksi “engkau tidak bisa menendang kusa”.
Kalau
berita itu lebih dahulu diterima oleh gembala lalu gembala terkoreksi dan dia
sampaikan Firman Tuhan itu kepada jemaat, hal itu bagaikan paku yang tertancap dalam hati saudara dan sulit untuk
dicabut lagi. Itulah yang indah daripada kita tampil sebagai pengejek. Kalau
tampil sebagai pengejek itu parah, itu bagaikan menghadapi kaki Tuhan yang
bagaikan tembaga untuk menghukum. Pasti saudara dan saya tidak mau kita
mengalami hukuman.
Semoga
kita menerima berita Firman Tuhan akhir zaman ini.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar