Kita
merayakan hari kenaikan Isa Almasih kembali ke sorga. Dan sesuai dengan Ibrani
9:24, untuk kepentingan kita.
Ibrani 9:24
9:24 Sebab Kristus bukan masuk ke dalam tempat
kudus buatan tangan manusia yang hanya merupakan gambaran saja dari yang
sebenarnya, tetapi ke dalam sorga sendiri untuk menghadap hadirat Allah guna
kepentingan kita.
Untuk
itu kita siapkan hati untuk mendengar apa-apa yang harus kita lakukan dalam
rangka menanti kembalinya Kekasih jiwa kita yang 2000 tahun lebih sudah kembali ke sorga.
Kisah Para Rasul 1:12-14
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari
bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari
Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke
ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin
Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan
saudara-saudara Yesus.
Tidak
ada seorangpun yang tahu kapan Yesus akan kembali. Yang dimaksud itu adalah
peristiwa Pharusia, peristiwa
penyingkiran gereja. Penyingkiran itu tidak diketahui kapan akan terjadi.
Begitu antikristus mau menguasai dunia ini maka gereja Tuhan akan disingkirkan.
Itulah waktu yang sama sekali tidak ada yang tahu. Itulah hari yang disebut
seperti pencuri yang dalam bahasa gerikanya adalah peristiwa Pharusia. Di situ kehadiran Tuhan dalam
kuasa, tidak dalam wujud, untuk merebut gerejaNya dari ancaman aniaya antikristus
hari-hari terakhir ini kita
diperhadapkan suasana yang makin genting.
Menghadapi
peristiwa pharusia ini gereja Tuhan harus punya kesiapan, harus
ada kewaspadaan. Jangan sampai yang lain sudah direbut oleh Tuhan dan kita
tidak. Direbut ini dalam bahasa aslinya adalah harpaso yaitu direbut dengan keras dan tegas oleh Tuhan lalu
disingkirkan.
Kalau
peristiwa Ephipani terjadi setelah
3,5 tahun aniaya antikristus, di mana Yesus datang di awan-awan yang permai.
Kalau menanti peristiwa ephipani itu
berarti keliru. Yang harus kita persiapkan hari-hari terakhir ini adalah
menanti peristiwa pharusia di mana
Yesus datang hanya khusus untuk keluargaNya yaitu tubuhNya (mempelai wanitaNya). Kalau peristiwa ephipani untuk umum.
Bagi yang masuk aniaya siksaan antikristus selama 3,5 tahun
itu bertahan maka dia selamat dan bertemu Yesus di awan-awan. Kalau tidak tahan
siksaan dan dia menerima chip itu maka dia tidak mungkin akan bertemu Yesus di
awan-awan. Dia akan diparang oleh Tuhan dengan pedang yang keluar dari
mulutNya. Mereka akan bangkit sesudah kerajaan 1000 tahun damai. Dan setelah
bangkit pada gelombang kedua mereka akan terus ke lautan api. Ini sesuai Firman
Tuhan, bukan rekayasa manusia. Tetapi itu sesuai Wahyu pasal 20 dan 21.
Apakah
saudara adalah bagian dari orang yang dirampas (diharpaso) oleh Tuhan atau tidak. Yang dirampas itu
adalah orang pilihan, Tuhan merampas dengan keras ketika kita terancam. Itu
ditunjukkan dalam Wahyu pasal 12. Perempuan itu disaat waktu melahirkan dan di depannya ada naga merah menyala, menyeramkan.
Benar-benar suasana menjelang aniaya antikristus, menjelang penyingkiran
gereja, semuanya serba menyeramkan.
Kita
berdoa, akhir zaman ini kita akan diperhadapkan dengan situasi yang
menyeramkan. Kalau kita tidak siap maka kita diterkam oleh situasi itu. Tetapi
kalau kita mempersiapkan diri maka kita dirampas oleh Tuhan, dibawa terbang
jauh dari mata ular. Itu kerinduan hati saya sebagai hamba Tuhan, bersama
isteri, anak, mantu, cucu dan seluruh jemaat disingkirkan oleh Tuhan. Kalau
kita semua punya perhatian serius terhadap Firman maka ada harapan. Tetapi
kalau lain punya perhatian serius dengan Tuhan
dan yang lain leha-leha, maka mereka itulah nanti yang akan tenggelam dalam peristiwa yang menyeramkan itu.
Kisah Para Rasul 1:12-14
1:12 Maka kembalilah rasul-rasul itu ke Yerusalem dari
bukit yang disebut Bukit Zaitun, yang hanya seperjalanan Sabat jauhnya dari
Yerusalem.
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke
ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin
Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
1:14 Mereka semua bertekun dengan sehati dalam doa
bersama-sama, dengan beberapa perempuan serta Maria, ibu Yesus, dan dengan
saudara-saudara Yesus.
11
murid ditambah dengan ibu Yesus dan perempuan-perempuan serta ditambah dengan
saudara kandungnya Yesus, mereka berkumpul di ruang atas. Persekutuan yang
mereka kerjakan ini diwarnai dengan doa bersama. Semua ini mereka lakukan dalam
persiapan menantikan curahan Roh Kudus 10 hari kemudian, inilah yang dijanji
oleh Tuhan.
Perlu
kita perhatikan bahwa tadinya saudara-saudara dari Yesus ini adalah orang-orang
yang juga
tidak percaya kepada
Yesus.
Yohanes 7:5
7:5 Sebab saudara-saudara-Nya sendiri pun tidak
percaya kepada-Nya.
Dalam
persekutuan doa ini yang terhimpun 120 orang, sudah terserap saudara-saudara
Yesus yang dulu tidak percaya. Itu sebabnya ketika Maria bersama
saudara-saudara Yesus sendiri mencari Yesus dan mereka menemukan Yesus sedang
mengajar kepada khalayak ramai, sebab mereka terganggu pikiran dan perasaan
mereka dengan bahasa di luar yang memprovokasi dan memfitnah Yesus. Mereka
lebih menguping bahasa negatif tentang Yesus dari pada mendengarkan yang benar.
Ini celakanya di hari-hari terakhir ini. Jika ada hamba Tuhan yang dipakai Tuhan ada
orang-orang yang menjelek-jelekkan supaya tidak percaya kepadanya.
Kalau
kita mendengar bahasa-bahasa yang mendiskreditkan Firman dan mendiskreditkan
hamba Tuhan yang sudah jelas-jelas dipakai Tuhan, seringkali yang dominan kita pasang telinga sehingga mengganggu rohani
kita. Kalau itu dipertahankan maka tidak akan masuk pada 120 murid yang
dipenuhkan Roh Kudus. Syukur dan puji kepada Tuhan, akhirnya saudara-saudara
Yesus menjadi percaya.
Markus 3:31
3:31 Lalu datanglah ibu dan saudara-saudara Yesus.
Sementara mereka berdiri di luar, mereka menyuruh orang memanggil Dia.
Mereka
mau memanggil Yesus yang sedang mengajar, mereka mau memotong pengajaran Yesus.
Itu karena mereka terganggu dengan bahasa orang-orang di luar.
Markus 3:32-35
3:32 Ada orang banyak duduk mengelilingi Dia, mereka
berkata kepada-Nya: "Lihat, ibu dan saudara-saudara-Mu ada di luar, dan
berusaha menemui Engkau."
3:33 Jawab Yesus kepada mereka: "Siapa ibu-Ku dan
siapa saudara-saudara-Ku?"
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di
sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan
kehendak Allah, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan,
dialah ibu-Ku."
Jadi
saudara Yesus sendiri yang tidak percaya, termasuk ibuNya saat itu. Yesus bukan
mau menyangkal kandungan Maria, tetapi hubungan kebenaran dengan suasana daging
itu tidak ada sama sekali. Dengan demikian, jika kita hadir dalam satu ibadah,
dalam satu pelayanan dan kita hanya didorong untuk mendapatkan sesuatu yang
sifatnya dunia atau daging, maka tidak ada hubungan Tuhan dengan orang seperti
itu. Yang ada hubungannya dengan Yesus adalah orang yang mendengarkan Firman
dan cirinya ada pada ayat 35.
Markus 3:34-35
3:34 Ia melihat kepada orang-orang yang duduk di
sekeliling-Nya itu dan berkata: "Ini ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku!
3:35 Barangsiapa melakukan kehendak Allah, dialah
saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku."
Masalah
ini runtuh ketika Yesus bangkit dan naik ke sorga. Ibu dan saudara-saudaraNya
berubah status, berubah pemikiran. Sehingga benar-benar mereka termotivasi dan
berpikir jernih “saya cari Firman yang benar” itu ada hubungan dengan Raja
sorga. Semoga hal itu menjadi kenyataan pada kita umat Tuhan.
Jangan
sampai dalam pengikutan dan pengiringan kita ditandai dengan daging, dengan
yang duniawi, itu tidak ada hubunganya dengan sorga. Ini yang menjadi
keprihatinan saya sebagai hamba Tuhan. Sehingga saya tidak tahan dan harus
bicara walaupun menanggung resiko sebab melihat ini berbahaya. Apalagi kalau
saya melayani dan orang melihat
saya melayani Tuhan namun motivasiku daging, motivasiku yang duniawi maka saya
melayani tidak ada hubungan dengan sorga. Ini jangan terjadi pada diri kita.
Kita
harus ada persiapan menanti kedatangan Tuhan kedua kali. Yang pertama kita
lakukan adalah menanti ketuangan Roh Kudus. Untuk menanti Roh Kudus ini ada
kaitannya dengan persekutuan yang diwarnai dengan doa di ruang atas, bukan persekutuan
doa di ruang bawah. Jadi bukan hanya persekutuan-persekutuan tetapi apakah ada
hubungannya dengan ruangan atas. Sebab sekarang ini bertumbuh di mana-mana
persekutuan-persekutuan doa tetapi tidak diwarnai dengan ruangan atas.
Lukas 22:12
22:12 Lalu orang itu akan menunjukkan kepadamu sebuah
ruangan atas yang besar yang sudah lengkap, di situlah kamu harus mempersiapkannya."
Berarti
ruangan atas ada hubungan dengan pemecahan roti dan semuanya sudah lengkap. Dengan
kata lain dalam menanti kedatangan Tuhan serta dalam memohon kepada Tuhan agar
Roh Kudus memenuhi hati dan pikiran saudara, jangan abaikan persoalan ruangan
atas ini. Memang sekarang ini persekutuan doa bagaikan jamur di musim hujan.
Oke itu baik, tetapi apakah warna ruangan atas benar-benar terasa dalam
persekutuan doa itu.
Di
ruang atas ada pemecahan roti. Pemecahan roti ini bukan hanya sekedar perjamuan
suci seperti sekarang ini. Tetapi bicara ruang atas yang ada hubungannya dengan
pemecahan roti, di sana ada penampilan Firman Pengajaran yang ditampilkan dalam
sidang jemaat dalam urapan Roh Kudus kemudian diisi dengan doa penyembahan.
Ruang
atas yang sudah lengkap ini warna rohaninya menunjuk ruangan suci. Di sini kita
harus berada. Gereja Tuhan jangan sampai maju mundur, undur maju. Kita harus
bertahan di ruang atas ini, di situlah kita digembleng. Di sana ternyata ibu
Yesus dan saudara-saudara Yesus ikut serta. Artinya mereka yang tadinya tidak
percaya akhirnya percaya dan menikmati nilai penggembalaan. Siapa yang diangkat
Tuhan menjadi gembala di Yerusalem? Petrus. Dalam penyebutan urutan nama
murid-murid dalam Kisah Para Rasul pasal 1, sudah berbeda dengan Markus pasal
3. Tetapi Petrus tetap paling pertama.
Kisah Para Rasul 1:13
1:13 Setelah mereka tiba di kota, naiklah mereka ke
ruang atas, tempat mereka menumpang. Mereka itu ialah Petrus dan Yohanes,
Yakobus dan Andreas, Filipus dan Tomas, Bartolomeus dan Matius, Yakobus bin
Alfeus, dan Simon orang Zelot dan Yudas bin Yakobus.
Markus 3:16-17
3:16 Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah:
Simon, yang diberi-Nya nama Petrus,
3:17 Yakobus anak Zebedeus, dan Yohanes saudara
Yakobus, yang keduanya diberi-Nya nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh,
Kehidupan
yang ada di dalam persekutuan doa yang digarap oleh Firman pengajaran, pasti
akan terjadi perubahan dalam dirinya dan akan ada perlombaan dalam penyucian.
Karena pengikutan kita ini bagaikan orang yang berlomba.
Saudara
lihat di situ, Petrus tetap di depan dan memang dia yang ditetapkan menjadi
gembala di Yerusalem. Kalau dalam Markus pasal 3 nama Yakobus menyusul nama
Petrus, tetapi dalam Kisah Para Rasul pasal 1 Yakobus digeser oleh Yohanes dan nama
Yohanes yang ada di depan. Padahal mereka berdua ini kakak beradik, Yakobus yang
tua dan Yohanes itu adik. Ini menunjukkan terjadi perlombaan.
Makanya
gereja Tuhan perhatikan baik-baik. Perlombaan ini tetap diwarnai dengan ruang
atas, ada dalam suasana Firman pengajaran, urapan Roh Kudus dan doa
penyembahan. Ini yang harus ada pada kita. Kalau perlombaan secara jasmani
memang hanya satu orang yang juara. Tetapi dalam perlombaan rohani tidak
demikian. Tetapi masalahnya di sini status kedudukannya berubah. Kita lihat
selanjutnya dalam Kisah Para Rasul pasal 3, Petrus tidak menggandeng Yakobus
tetapi menggandeng Yohanes. Pasal 4 dan pasal 5, Petrus juga menggandeng
Yohanes.
Kita
harus memperhatikan agar benar-benar kita berada di ruang atas. Artinya hidup
kita mau digembleng oleh Firman pengajaran yang ada urapan Roh Kudus dan ada
doa penyembahan, itu menggambarkan suasana kasih.
Kisah
Para Rasul pasal 1 ini adalah embrio untuk lahirnya gereja. Makanya Kisah Para
Rasul sampai kitab Wahyu bercerita tentang pembangunan Tubuh sehingga mencapai
pernikahan Kristus dengan gereja. 4 Injil bercerita tentang Yesus, sebab Dialah Kepala gereja. Dimulai
dengan kelahiran dan ditutup dalam kemuliaan. Gereja juga dimulai dengan kelahirannya pada Kisah Para Rasul pasal kedua,
kemudian dalam Wahyu pasal terakhir ditampilkan kemuliaan gereja bersama Kristus
Yesus sebagai Kepala.
Apakah
bapak, ibu dan saudara sekalian sudah memulai proses ini untuk kelak mencapai
kemuliaan, dalam arti menikah dengan Yesus secara rohani. Adakah saudara dan
saya sudah paham langkah-langkah
awalnya untuk kelahiran gereja. Tentu saudara akan berkata “saya telah
dilahirkan”. Benar saudara telah dilahirkan tetapi ada proses lanjut. Makanya
begitu mulai ada pondasi (halaman)
langsung ditekankan ruang atas agar gereja Tuhan yang diproses
untuk mencapai kemuliaan, jangan lupa dasarnya Firman pengajaran itu apa.
Dasarnya itu adalah Korban Kristus. Rahasia Firman di buka oleh karena Korban
Kristus, ini yang jangan kita lupakan. Kemuliaan gereja sudah dekat dan segera
kita akan menikmati
kemuliaan
luar biasa itu.
Matius
dibuka dengan kelahiran Yesus dan ditutup dengan kemuliaan Yesus. Yang kita rayakan hari ini adalah
bagian dari kemuliaan Kepala yaitu Yesus bangkit dan naik ke sorga. Kita sudah
ada pada suasana ini, kita merayakan kemuliaan Kepala. Apakah saudara hanya sebatas merayakan
kemuliaan Kepala/
kemuliaan Yesus. Tidakkah Firman Tuhan
mengajarkan kita bahwa kita harus lahir baru dan langkah masuk pada kemuliaan ini. Kalau saudara adalah kehidupan yang merindu
akan hal ini, mari kita buktikan kerinduan kita. Mulai dari kelahiran mari
buktikan kerinduan saudara. Apakah anda setelah lahir baru, bahwa ada kerinduanmu
selanjutnya. Apa yang akan memicu, yang akan mendorong sebagai bukti kelahiran
itu. Itu pasti ada.
I Petrus 2:2
2:2 Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir,
yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu
bertumbuh dan beroleh keselamatan,
Bukti
kita sudah dilahirkan maka kita punya kerinduan hati seperti ini. Rindu air
susu yang murni itu adalah bukti orang yang sudah lahir. Air susu yang murni
itu estafet yang pertama dan akan masuk pada estafet kedua, estafet yang ketiga
itulah
kemuliaan.
Yang
dirindukan adalah air susu yang murni dan yang rohani. Bukan air susu yang asal
saja. Sekarang ini saja sudah bercorak ragam yang kita temukan dalam gereja.
Kelahiran baru sudah bercorak ragam, asupan yang diberikan pada bayi sudah
bercorak ragam. Makanya ditekankan susu yang murni dan yang rohani, tidak terkontaminasi
dengan pengetahuan/ akal manusia.
Setelah lahir baru harus mendapat asupan susu yang
murni dan yang rohani. Celakanya sekarang ini air susu saja sudah tidak murni dan tidak
rohani, tetapi
anehnya yang tidak murni itu yang banyak digemari. Pada air susu sudah ada ketentuannya, harus yang murni dan rohani. Tapi ini yang ditolak
oleh banyak orang, bagaimana
dengan saudara. Untuk menghentar pertumbuhan rohani agar mencapai kedewasaan maka perlu ditingkatkan pada Firman pengajaran.
Pemaparan ini
menggambarkan atau menunjukkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menyikapi
kelahiran baru kita. Yang dicatat dalam Kisah Para Rasul pasal 1 ini mereka
sudah memiliki kelengkapan untuk masuk pada pintu kemah di dalam terang Tabernakel.
Dari 12 meningkat menjadi 120 dan meningkat menjadi 3000. Angka 3000 adalah
angka suasana rohani. Bagaimana mau mencapai suasana yang rohani kalau air susu
saja bukan yang rohani, bukan yang murni yang disajikan dalam gereja.
Kenapa
dari 12 kemudian dikali 10 menjadi 120? 12 ini adalah angka persekutuan. Dengan
kata lain, inilah warna persekutuan yang tidak boleh kita entengkan! Buktikan
bahwa saudara menikmati air susu yang murni dan yang rohani. Jika itu ada maka
dalam dirimu lahir perasaan “saya hargai angka 12, saya hargai persekutuan yang
benar”. Banyak persekutuan tetapi belum tentu benar karena asupan di dalamnya
bukan susu murni, bukan susu yang rohani. Kalau istilah Pekabar Mempelai, kalau
sudah disusupi lawakan-lawakan, itu sudah ibadah dagon, itu sudah tidak murni,
tidak sejati, tidak rohani. Tetapi hal seperti ini tidak disadari. Memang
begitu luar biasa iblis itu memanipulasi Firman Tuhan.
Olehnya
kita jaga, persekutann kita ini persekutuan yang bagaimana. Apakah ada warna
ruang atas? Ruangan atas itu pengertian rohaninya adalah ruangan suci yang di
dalamnya ada tiga alat. Jadi persekutuan yang diwarnai dengan:
Ø Meja roti sajian, menunjuk
persekutuan dengan Putera Allah lewat Firman dan perjamuan Kudus.
Ø Pelita emas, menunjuk persekutuan dengan
Roh Kudus dan karunia-karuniaNya.
Ø Mezbah dupa emas, menunjuk persekutuan
dengan Allah Bapa di dalam kasihNya.
Kita
ada pada kitab Kisah Para Rasul. Kisah Para Rasul ini menceritakan kelahiran
gereja. Kemudian dalam perkembangannya, yang ditekankan bukan jumlah tetapi
kualitas. Kalau ada kualitas maka akan ada pertambahan jiwa. Tetapi kalau hanya
jumlah dan tidak ada kualitasnya, tidak normal. Kemudian berakhir dengan kitab Wahyu di mana gereja dipermuliakan,
masuk dalam pesta nikah. Sebagaimana Yesus dilahirkan kemudian mati, bangkit
dan dipermuliakan, begitu jugalah perjalanan gereja Tuhan.
Dari
12 kemudian meningkat menjadi 120, dari 120 meningkat menjadi 3000.
Kisah Para Rasul 1:15
1:15 Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di
tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus
dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
Dari
120 orang yang berada di situ, sekarang akan dipilih salah satu menjadi
pengganti Yudas Iskariot. Kenapa tidak ditunggu nanti 3000 jiwa baru dipilih, atau
ditunggu dulu 5000 jiwa baru dipilih? Dari angka 120 inilah dipilih Matias
untuk menggantikan Yudas Iskariot. Dari angka 12 yaitu angka persekutuan harus
meningkat 10 kali lipat. Kalau meningkat 10 kali lipat maka di sana akan
terjadi pilihan. Dipilih seseorang untuk menjadi apostolos, itulah duta sorga.
Sebelum
pemilihan ini maka dibongkar dulu sifat Yudas Iskariot. Jadi untuk menjadi duta
sorga, untuk menjadi utusan sorga, untuk menjadi saksi sorga, untuk menjadi
anak-anak Tuhan yang menyaksikan bagaimana Firman merubah dan membaharui
dirinya maka sifat Yudas harus dibongkar.
Kadang
kala kita bersaksi bukan menyaksikan bagaimana Firman membongkar dosa kita.
Kadang kala hanya luapan hati yang kita ungkapkan dari mimbar, bukan kesaksian.
Jadi kesaksian kita harus menceritakan pekerjaan Firman yang membongkar sifat
tabiat yang lama “puji Tuhan karena suasana ruang atas maka saya bisa tampil
seperti itu”. Kedepan ini biarlah kita bersaksi menceritakan Firman yang
bergerak merubah saudara dan saya.
Kesaksian
mujizat Tuhan seperti orang buta yang bisa melihat itu bagus. Tetapi apakah ada
perubahan karakter, perubahan sifat, berubahan tabiat? Itu yang harus lebih
nampak. Ciri mempelai wanita adalah ada perubahan karakter, perubahan sikap,
perubahan tabiatnya. Ini kesaksian yang paling indah dan kesaksian itu memberi dorongan kekuatan bagi yang mendengar.
Efesus 4:29
4:29 Janganlah ada perkataan kotor keluar dari
mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu,
supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.
Perkataan
yang baik ini hanya Firman, inilah yang indah. Jangan kita bersaksi hanya mau
meluapkan isi hati kita. Jangan bersaksi hanya mau menyerang yang lain. Itu
tidak membangun. Ini yang harus kita jaga di hari-hari terakhir ini karena kita
sudah dekat dengan peristiwa Pharusia,
penyingkiran gereja sudah dekat.
Dari
120 ini, Petrus berkhotbah, dia ceritakan tentang Yudas Iskariot, dia bongkar semua.
Kisah Para Rasul 1:16
1:16 "Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab
Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas,
pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
Yudas
Iskariot
memang menyesal tetapi
tidak bertobat. Rasul Petrus menceritakan, bukan cerita yang salah tetapi
menurut kata kitab suci. Makanya apa yang dia angkat ini menggenapi kitab suci.
Untuk kita masuk pada pilihan maka kita harus rela dibongkar yang tidak baik.
Kisah Para Rasul 1:17
1:17 Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil
bagian di dalam pelayanan ini."
Jangan
bilang seperti
kata orang singgung-singgung buku orang yang sudah mati, diceritakan kembali. Akhir-akhir ini terjadi
hal yang aneh, ada orang yang berkata “untuk apa baca-baca buku-buku orang yang
sudah mati”. Maksudnya tidak usah lagi membaca buku-buku atau catatan Firman
yang disampaikan bapak Pdt. In Yuwono, bapak Pdt. Pong Dongalemba, bapak Pdt.
Totaijs. Jika
demikian berarti tidak perlu sesuai pendapat orang tersebut untuk baca Alkitab. Sebab Alkitab ditulis
oleh orang-orang yang sekarang ini sudah mati”. Inilah yang aneh bin ajaib.
Kisah Para Rasul 1:18
1:18 -- Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan
upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga
semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Untuk
masuk pada pilihan kita harus rela dibongkar semua yang tidak baik. Sekarang
Yesus ada di sorga dan kita di bumi, Yesus segera akan datang pada kali yang
kedua. Jangan sampai saudara memeluk bumi, jangan sampai hati kita ditarik oleh kemuliaan dunia dan kita tutup mata tentang kekayaan sorga, tutup
mata tentang proyek sorga dalam diri kita. Pandangan seperti itu harus dibersihkan. Untuk masuk angka 120, harus lebih dulu ada proses pembersihan.
Kisah Para Rasul 1:19-20
1:19 Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem,
sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri
"Hakal-Dama", artinya Tanah Darah --.
1:20 "Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur:
Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di
dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Setelah
itu masuk pada pilihan.
Kisah Para Rasul 1:21-22
1:21 Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari
mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus
bersama-sama dengan kami,
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari
Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami
tentang kebangkitan-Nya."
Orang
yang masuk pada pilihan adalah orang yang persekutuannya intens, persekutuannya
jalan terus dari sejak baptisan Yohanes sampai pada kebangkitan Kristus.
Ternyata orang yang dipilih untuk mengganti Yudas Iskariot adalah orang-orang
yang cinta persekutuan selama ini. Dengan bahasa lain, yang akan masuk pilihan
Tuhan adalah orang yang menghargai apa itu angka 12, apa itu persekutuan.
Yerusalem Baru selalu diwarnai angka 12, 12 pintu, 12 malaikat, 12 batu besar
yang ditulis 12 nama murid-murid Yesus, juga 12 nama anak Yakub serta ada 12
mutiara. Ini diingatkan lagi oleh Tuhan kepada kita agar kita menghargai angka
12, menghargai persekutuan, utamanya yang diwarnai ruang atas, yaitu persekutuan
dengan Anak Allah di dalam Firman pengajaran dan korban Kristus, persekutuan
dengan Allah Roh Kudus di dalam karunia-karunianya, persekutuan dengan Allah
Bapa di dalam kasihNya.
Kalau
saudara perhatikan, orang yang
dulu tidak percaya akhirnya ada di sana. Tetapi orang yang dulu percaya malah
ada di luar. Hal yang kedua ini jangan sampai terjadi pada diri kita. Coba, di
mana yang 500 orang yang menyaksikan Yesus menampakkan diri, kenapa hanya ada
120 orang, mana yang 380 orang.
I Korintus 15:6
15:6 Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari
lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai
sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal.
Kenapa
peristiwa Yesus menampakkan diri kepada 500 orang lebih ini dikaitkan dengan
perkataan ada yang masih hidup dan ada yang sudah meninggal? Memang secara
tubuh jasmani itu memang ada yang sudah dikubur dan ada yang masih hidup. Tetapi
secara rohani ini artinya 380
orang sudah mati rohaninya dan 120 masih hidup. Yang 120 inilah orang pilihan
yang tidak disambar dengan rohani yang mati. Yudas termasuk pada orang yang
mati tertelungkup.
Dalam
Kisah Para Rasul 1:12 itu kita baca orang yang dulu tidak percaya sekarang ada
dalam persekutuan. Mereka ini adalah menjadi cikal bakal gereja Tuhan, mereka inilah awal mula berdirinya gereja Tuhan. Tetapi yang dulu
menyaksikan Yesus menampakkan diri tetapi yang terhilang begitu banyak. Seringkali
orang menganggap yang banyak itu yang benar, padahal belum tentu dan memang
tidak benar.
Awalnya
untuk turunnya Roh Kudus harus dibongkar yang tidak baik, dibaharui semuanya.
Kadang kita ini tidak suka kalau dibongkar sifat tabiat kita. Jangankan jemaat, pelayan-pelayan Tuhan
juga tidak suka. Jika ada Petrus-Petrus akhir zaman membongkar aib, mereka
malah marah. Saya berdoa kepada Tuhan supaya setiap mengikuti KKR di mana-mana
agar tidak mempertahankan harga diri, kalau ada
kesalahan harus diselesaikan (didamaikan) lewat korban Kristus.
Kalau
mau masuk pada pilihan hal-hal yang sudah berbau bangkai harus dibuka, jangan malah
ditutup-tutup. Jangan sampai kita memeluk bumi, nanti terburai isi perut.
Dalam
pemilihan itu tampil dua orang. Ini semua terjadi di ruang atas. Walaupun saat
itu Roh Kudus belum bekerja seperti dalam Kisah Para Rasul pasal 2, tetapi
sudah terjadi proses pemulihan walaupun gerakan Roh Kudus belum nampak.
Akhirnya dari 120 orang ini diajukan dua nama, siapa nama-nama mereka?
Kisah Para Rasul 1:22
1:22 yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari
Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami
tentang kebangkitan-Nya."
Syarat
orang pilihan itu mulai dari baptisan sampai kebangkitan. Ini persekutuan yang
intens, persekutuan yang berkesinambungan.
Kisah Para Rasul 1:23
1:23 Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang
disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
Kisah Para Rasul 1:23 (Terjemahan Lama)
1:23 Lalu dihadapkannya dua orang, yaitu Yusuf yang
disebut Barsabas dengan gelaran Yustus, dan lagi Matias.
Kisah Para Rasul 1:24-26
1:24 Mereka semua berdoa dan berkata: "Ya Tuhan,
Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang
Engkau pilih dari kedua orang ini,
1:25 untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan
yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya."
1:26 Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu
dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada
bilangan kesebelas rasul itu.
Matias
terpilih, tetapi gerakan Matias tidak berkesinambungan, akhirnya mucul rasul
Paulus. Ternyata di ruang atas itu terjadi proses pemulihan. Baik pemulihan
status, ekonomi dan soal persekutuan serta sebagainya terjadi pemulihan.
Bagaimana
dengan kita? Kita mengaku kita ada di ruangan atas (ruang suci),
tetapi kadang kita tidak mau jika Firman tampil membongkar apa yang tidak benar
dalam kehidupan kita. Apalagi kalau yang dibongkar itu menyangkut apa yang kita
cinta selama ini. Itu lebih parah. Sebenarnya Tuhan tidak sudi melihat kehidupan
itu binasa dengan persoalan itu sehingga Tuhan berupaya supaya dia disucikan
namun dia tidak mau.
Kita
merindukan penampilan Firman Tuhan di ruang atas untuk membongkar rohnya Yudas Iskariot. Roh Yudas ini tidak hanya sebatas
persoalan mamon, tetapi banyak hal yang lebih besar lagi.
Mulai
dari saya supaya saya lebih intens dalam ibadah pelayanan. Jangan sampai saya nampak
beribadah dan melayani tetapi hati tidak tulus dan ikhlas. Jangan sampai hal
ini terjadi. Sekarang ini memang Tuhan membiarkan, sekarang zaman pembiaran.
Tetapi satu saat Tuhan akan berterus terang. Kenapa tidak dari sekarang Tuhan
berterus terang? Kalau dikatakan seperti itu sebenarnya Tuhan sudah
terang-terangan lewat penampilan Firman kepada kita.
Matius 25:12
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
Dia
menjawab kepada 5 anak dara yang bodoh “sesungguhnya aku tidak mengenal kamu”
mengapa? Bukankah dari 10 anak dara ini semuanya siap menanti kedatangan Tuhan?
Yang paling parah ini akhirnya kepada 5 anak dara yang bodoh ini Tuhan katakan
“aku tidak mengenal kamu”. Di mana masalahnya sebenarnya?
Matius 25:10
25:10 Akan tetapi, waktu mereka sedang pergi untuk
membelinya, datanglah mempelai itu dan mereka yang telah siap sedia masuk bersama-sama
dengan dia ke ruang perjamuan kawin, lalu pintu ditutup.
Kalau
kita jujur, sebenarnya bahasa ayat 9 ini
adalah bahasa sindiran.
Matius 25:9
25:9 Tetapi jawab gadis-gadis yang bijaksana itu:
Tidak, nanti tidak cukup untuk kami dan untuk kamu. Lebih baik kamu pergi
kepada penjual minyak dan beli di situ.
Ternyata
di dalam gereja ada penjual minyak! Artinya di dalam gereja mereka
menggampangkan kepenuhan Roh Kudus, bahasa Roh itu mereka ajarkan! Ini terlalu
gampang, terlalu mudah. Itu sebabnya kepenuhan Roh Kudus harus kita uji.
5
anak dara bodoh ini adalah orang yang selalu
bersinggungan dengan penjual
minyak ini. Sebab saat itu tengah malam namun mereka tahu di mana tempat
penjual minyak. Kalau pembeli minyak tidak dikenal oleh Tuhan apalagi mereka
yang menjual minyak!
Matius 25:11-13
25:11 Kemudian datang juga gadis-gadis yang lain itu
dan berkata: Tuan, tuan, bukakanlah kami pintu!
25:12 Tetapi ia menjawab: Aku berkata kepadamu,
sesungguhnya aku tidak mengenal kamu.
25:13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak
tahu akan hari maupun akan saatnya."
Pada
pasal 1 inilah dibongkar semuanya untuk masuk pada pasal yang kedua yaitu
kepenuhan Roh Kudus. Kita menanti kepenuhan Roh Kudus, jangan sampai kita tidak
isi dengan doa apalagi di dalam ibadah-ibadah doa, maksudnya supaya kita diisi
dengan Roh Kudus.
Yang
utama bongkar dulu yang kotor. Kalau yang kotor sudah keluar maka Roh Kudus
masuk. Bagaimana bisa yang kudus masuk kalau masih ada yang kotor. Tidak
mungkin yang kudus bercampur dengan yang kotor. Harus dibongkar yang kotor baru
Roh Kudus bisa masuk. Itulah proses dalam Kisah Para Rasul pasal pertama untuk
masuk pada pasal kedua. Makanya pada pasal-pasal selanjutnya dari Kisah Para
Rasul, bukan lagi terjadi di dalam, kecuali peristiwa Ananias dan Safira. Yang
lain itu terjadi di luar gereja.
Kita
yang hadir siang hari ini, berilah hidupmu digembalakan oleh Firman
pengajaran dan
relakanlah dirimu untuk dibongkar apa yang tidak berkenan. Mulai dari saya sebagai hamba Tuhan lebih dahulu.
Betapa beratnya hidup ini berjuang menghadapi situasi ke depan. Apalagi ketika
menghadapi naga merah yang menyeramkan di depan kita. Suasana hari-hari
terakhir ini mungkin saudara katakan enak-enak. Tetapi kalau saudara mengerti
perkara rohani, sebenarnya dunia ini makin menyeramkan. Akhir zaman ini kita
akan diperhadapkan hal-hal yang makin menyeramkan.
Kalau
hidup saudara tidak mau dibongkar hal-hal yang tidak berkenan kepada Tuhan,
kapan Roh Kudus mau masuk.
Tuhan
memberkati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar