Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Imamat 23:32
23:32 Itu
harus menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus
merendahkan diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu,
dari matahari terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan
sabatmu."
Ini
masa raya grafirat atau pesta pendamaian yang digelar pada bulan ketujuh tanggal sepuluh. Ini adalah pesta menjelang
pesta yang terakhir yaitu pesta pondok daun-daunan yang menubuatkan penyingkiran
gereja. Di dalam pesta grafirat ini, ada 5 kali disebut harus berpuasa.
Imamat 16:29,31
16:29 Inilah
yang harus menjadi ketetapan untuk selama-lamanya bagi kamu, yakni pada bulan
yang ketujuh, pada tanggal sepuluh bulan itu kamu harus merendahkan diri dengan
berpuasa dan janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan, baik orang Israel asli
maupun orang asing yang tinggal di tengah-tengahmu.
16:31 Hari itu
harus menjadi sabat, hari perhentian penuh, bagimu dan kamu harus merendahkan
diri dengan berpuasa. Itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya.
Jadi
pada pesta grafirat ini, puasa lebih ditekankan. Kita mau masuk pesta pondok
daun-daunan yaitu penyingkiran gereja dan pesta nikah Anak Domba Allah. Tuhan
tuntut sampai 5 kali untuk kita berpuasa.
Jika
tidak mau merendahkan diri untuk berpuasa maka sanksinya adalah binasa.
Imamat 23:29
23:29 Karena
setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa,
haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
Dilenyapkan
dari antara orang-orang sebangsanya berarti tidak masuk dalam penyingkiran
gereja dan dia lenyap dalam 3,5 tahun sengsara aniaya antikristus.
Puasa
ini jangan kita remehkan, entah puasa perorangan atau puasa bersama. Tujuan
berpuasa itu banyak ragam tetapi disimpulkan dalam 3 hal:
1.
Puasa itu menangkal atau menjadi perisai
menghadapi serangan musuh.
2.
Untuk menghentar kita menikmati pesta
nikah Anak Domba Allah.
3.
Untuk memohon pembukaan rahasia Allah
menyangkut akhir zaman.
Ini
yang harus kita hadapi hari-hari terakhir ini. Tentu untuk memohon pembukaan
rahasia Firman Tuhan, itu didaulati oleh hamba Tuhan. Tetapi untuk menangkal,
menghadapi musuh yang akan datang, itu bukan hanya hamba Tuhan tetapi tiap
pribadi. Untuk menghentar kita menikmati status Mempelai atau masuk pesta nikah
Anak Domba Allah, siapa yang tidak merindu, semua kita merindu.
Imamat 23:32
23:32 Itu harus
menjadi suatu sabat, hari perhentian penuh bagimu, dan kamu harus merendahkan
diri dengan berpuasa. Mulai pada malam tanggal sembilan bulan itu, dari matahari
terbenam sampai matahari terbenam, kamu harus merayakan sabatmu."
Berpuasa
itu dari petang sampai petang, berarti 24 jam. Apa makna dari bilangan 24 jam.
Itu menunjuk bahwa doa puasa itu memacu rohani kita untuk mencapai angka 24
yaitu dewasa rohani. Angka 24 adalah angka dewasa rohani.
24
=2x12. Angka 12 adalah angka pesekutuan. Makanya untuk masuk pada nikah yang
rohani diawali dengan persekutuan daging dan roh.
Maleakhi 2:15
2:15 Bukankah
Allah yang Esa menjadikan mereka daging dan roh? Dan apakah yang dikehendaki
kesatuan itu? Keturunan ilahi! Jadi jagalah dirimu! Dan janganlah orang tidak
setia terhadap isteri dari masa mudanya.
Jadi
di sini ada dua persekutuan yaitu persekutuan daging dan roh. Yang jasmani ini
harus ditandai dengan dewasa, lebih-lebih yang rohani harus dewasa.
Sebenarnya
kalau menurut waktu Alkitab, kita ada pada level pesta yang keenam ini yaitu penyucian
akhir, penyucian tuntas, di mana gereja di dewasakan penuh, dewasa sempurna. Makanya
kalau orang berdoa puasa tidak paham apa tujuannya, jika puasa digalakkan hanya untuk
hal-hal jasmani, itu sangat keliru.
iga
tadi inti dari puasa, salah satunya untuk menangkal menghadapi serangan musuh.
Sebab kita ini banyak musuh. Iblis musuh kita, daging dan dunia juga musuh
kita. Untuk menang melawan musuh-musuh itu kita harus berdoa puasa.
Puasa
24 jam berarti berpuasa supaya rohani semakin
dewasa.
Bagaimana bukti orang dewasa rohani? Tidak gampang tersinggung. Biarpun dia
benar kalau dipersalahkan dia tidak mengamuk. Kalau kita sekarang sedang memacu
untuk ke sana. Namun seringkali biar sudah salah kalau dibilangi salah kita
malah mengamuk. Apalagi kalau merasa benar lalu dikata-katai, bisa lebih
mengamuk. Bisa-bisa orang yang menyalahkan
dia, rasa-rasanya
mau dibunuh. Ini belum dewasa rohani.
Pesta
grafirat ini sudah bersentuhan dengan pesta nikah Anak Domba Allah. Ini yang
kadang kita tidak mampu untuk mempraktekkan. Kalau kita tidak berupaya untuk mau ke sana sama dengan
menghalangi dirinya sendiri untuk tidak masuk pesta nikah Anak Domba Allah, dia
akan lenyap dalam hiruk pikuknya antikristus.
Makanya
kita harus berbenah diri hari-hari terakhir ini. Doa puasa ini bukan hanya
dilakukan sebatas warna-warna upacara orang Kristen, sehingga ada puasa. Tidak
seperti itu!
Dalam
doa puasa ini ada korban api-apian kepada Tuhan. Salah satu korban api-apian
adalah roti di atas meja roti sajian. Di meja roti sajian itu, di sana ada yang
disebut korban api-apian.
Imamat 24:5-7
24:5
"Engkau harus mengambil tepung yang terbaik dan membakar dua belas roti
bundar dari padanya, setiap roti bundar harus dibuat dari dua persepuluh efa;
24:6 engkau
harus mengaturnya menjadi dua susun, enam buah sesusun, di atas meja dari emas
murni itu, di hadapan TUHAN.
24:7 Engkau
harus membubuh kemenyan tulen di atas tiap-tiap susun; kemenyan itulah yang
harus menjadi bagian ingat-ingatan roti itu, yakni suatu korban api-apian
bagi TUHAN.
Roti
sajian itu dibuat dari tepung yang terbaik. Di atas meja roti itu ada 2
tumpukan roti, setiap tumpukan ada 6 ketul. Setiap ketul dibuat dari 2 gomer
tepung yang halus. Berarti di atas roti itu ada 24 gomer tepung.
Jadi, orang yang berpuasa selama 24 jam itu, dengan kata lain dia mengkonsumsi setiap jam 1
gomer. Berarti orang yang berpuasa itu harus mengkonsumsi setengah ketul setiap
jamnya. Jadi apa yang kita konsumsi adalah Firman Tuhan supaya kehidupan itu
setengah+setengah sehingga menjadi satu ketul. Adam baru setengah, Hawa baru setengah, setelah itu baru
mereka menjadi satu ketul (nikah).
Jadi
kita berdoa puasa untuk mendewasakan kita. Di sana Firman Tuhan dipadatkan
supaya kehidupan itu setengah + setengah menjadi satu ketul . Ini bahasa dalam Keluaran 30:11-16.
Orang kaya tidak boleh memberi lebih, orang miskin tidak boleh kurang, semua
harus memberi setengah syikal. Dikatakan tidak baik Adam itu sendiri, berarti
dia baru setengah maka harus dibuatkan setengah lagi yaitu Hawa. Setelah itu
baru disebut amat baik (nikah).
Ini
yang sedang kita gumuli. Untuk masuk pada nikah yang rohani itulah yang terbaik
dari semua ciptaan Tuhan. Waktu Tuhan menciptakan sepasang nikah, Tuhan tidak
mengatakan “baik” tetapi “sangat baik”. Kita sekarang mengarah ke sana, sudah
mau berakhir hari yang keenam. Di ujung hari yang keenam Tuhan menciptakan yang
amat baik yaitu sepasang nikah. Bagaimana kalau kita tidak mengisi dengan doa
puasa? Kita bisa lenyap di tengah hiruk pikuknya antikristus nantinya. Itu
sebabnya jangan sampai kita menjadi orang Kristen yang tidak paham tujuan dari
Tuhan.
Jadi, setiap 1 jam dia mendapat asupan 1/2 gomer, berarti roti setengah ketul.
Sampai kehidupan itu dewasa rohani dan Tuhan berkata “inilah isteriKu”.
Sebabnya kita berpuasa jangan sampai lepas dari asupan Firman, kita harus
membaca Firman. Orang berpuasa bukannya keluyuran ke mana-mana. Apalagi kami hamba
Tuhan, supaya ditahu puasa dia pergi bertandang ke sana sini. Begitu disodorkan
minuman dia menjawab “maaf saya puasa”, pergi di rumah satu disodorkan pisang
goreng dia menjawab “maaf saya puasa”, itu berarti promosi kalau dia sedang
puasa. Nabi Yesaya berkata kamu berpuasa tetapi sibuk dengan urusanmu sendiri,
itu bukan puasa yang betul.
Jadi
puasa yang untuk Tuhan adalah puasa yang menghasilkan persekutuan yang mesra
dengan Firman Tuhan. Siapa itu Firman? Itulah Yesus. Jadi puasa itu mendorong
kita dalam persekutuan yang mesra dengan Yesus. Mana mungkin kehidupanmu mesra yang dengan Tuhan kemudian kelak
mendapat penolakan, tidak mungkin.
Roti
itu bahannya dari tepung gandum. Tepung gandum ini tentu mengalami proses
sampai halus. Roti ini dipanggang di atas batu yang panas, itu cara kuno mereka
memanggang roti. Tepung terbaik itu hasil dari biji gandum yang digiling. Biji
gandum itu digiling dengan batu kilangan. Batu kilangan itu berat dan ulang
berulang menggiling dan diayak
sampai menjadi tepung yang halus.
Kalau
saudara mau bersekutu, mau menjadi setengah ketul lebih dahulu, jangan kita
mengelak kalau kita dimasukan di batu kilangan untuk membuat kita halus. Halus
itu bicara tetang kerendahan hati. Jika kita bicara tentang gandum, sekaligus
kita bicara tentang pemisahan. Karena ada hubungannya dengan tepung yang dari
biji gandum yang digiling, maka jangan lupa akan ada pemisahan. Akan ada dua
pemisahan yang akan terjadi kalau kena mengena dengan gandum.
1.
Di ladang
Matius
13:40-41
13:40 Maka seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar
dalam api, demikian juga pada akhir zaman.
13:41 Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya
dan mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan dan semua orang
yang melakukan kejahatan dari dalam Kerajaan-Nya.
Di ladang ini terjadi pemisahan
gandum denganilalang. Lalang ini adalah orang yang melakukan kejahatan di dalam
kerajaan Allah. Berarti ini orang Kristen tetapi melakukan kejahatan. Ini bukan
orang dunia sebab dalam Yohanes pasal 17 dikatakan Yesus tidak mendoakan orang
dunia. “Aku tidak berdoa bagi dunia tetapi Aku berdoa untuk milik yang Engkau
percayakan kepadaKu” itu kata Yesus.
Jadi kalau kita tidak
mengaktifkan diri, satu waktu kita akan terkejut. Ternyata saya sebangku dengan
dia tetapi saya dilempar lenyap di sana, kemudian dia masuk dalam kebahagiaan.
2.
Pemisahan antara gandum dengan gandum
Gandum sudah biji dan biji gandum
itu ditampi. Ketika ditampi biji gandum itu berbenturan di atas dan ketika
jatuh dia berbenturan di nyiru. Tetapi walaupun benturan, jangan keluar dari
nyiru. Tetapi seringkali ketika kita benturan langsung berpikir “ah saya keluar
saja dari nyiru” itu bodoh. Kalau ketika berbenturan lalu lompat keluar itulah
yang tidak ada isi, itulah sekam. Sekam ini adalah sifat orang yang cuek, yang
ragu-ragu. Yang seperti ini banyak dalam gereja dan dia berpikir Tuhan tidak
menampi. Padahal alat penampi ada di tangan Tuhan.
Lukas
3:17
3:17 Alat penampi sudah di tangan-Nya untuk
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan untuk mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung-Nya, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak
terpadamkan."
Matius
3:12
3:12 Alat penampi sudah ditangan-Nya. Ia akan
membersihkan tempat pengirikan-Nya dan mengumpulkan gandum-Nya ke dalam
lumbung, tetapi debu jerami itu akan dibakar-Nya dalam api yang tidak
terpadamkan."
Zefanya
2:1-2
2:1 Bersemangatlah dan berkumpullah, hai bangsa yang
acuh tak acuh,
2:2 sebelum kamu dihalau seperti sekam yang tertiup,
sebelum datang ke atasmu murka TUHAN yang bernyala-nyala itu, sebelum datang ke
atasmu hari kemurkaan TUHAN.
Ternyata orang yang cuek inilah
yang namanya sekam. Sebagai hamba Tuhan, saya tidak mau jadi sekam. Biarlah
terjadi benturan, yang penting jangan keluar dari nyiru. Ketika kita kena
benturan karena sedang ditampi, seringkali ada yang langsung meraju. Inilah sekam-sekam
yang ada di dalam dunia kekristenan dan yang harus ditangkal lewat doa puasa, rohnya ini jangan sampai kena pada saudara
dan saya.
Yesus saja bicara kepada Petrus
bagaimana kelak akan semeja dengan Tuhan Yesus ketika ada dalam kerajaan Sorga.
Tetapi setelah bicara tentang itu, Yesus bicara lagi bahwa iblis sedang menampi
Petrus. Bukan Yesus yang menampi tetapi iblis.
Lukas
22:30-32
22:30 bahwa kamu akan makan dan minum semeja dengan
Aku di dalam Kerajaan-Ku dan kamu akan duduk di atas takhta untuk menghakimi
kedua belas suku Israel.
22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk
menampi kamu seperti gandum,
22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya
imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah
saudara-saudaramu."
Jadi Simon ini sudah gandum. Ini
bagian dari penampian. Kalau nyirunya Tuhan, sekam itu yang dikeluarkan. Kalau
nyirunya setan, gandum yang mau dia buang.
Tujuan Tuhan di sini akan terjadi
penyangkalan oleh Petrus tetapi dia insaf. Kalau sudah insaf disuruh untuk
menguatkan saudara-saudaranya. Petrus hamba Tuhan dan memang dalam Daniel 11:35
dikatakan hamba-hamba Tuhan ini yang akan ditampi oleh iblis.
Daniel
11:35
11:35 Sebagian dari orang-orang bijaksana itu akan
jatuh, supaya dengan demikian diadakan pengujian, penyaringan dan pemurnian di
antara mereka, sampai pada akhir zaman; sebab akhir zaman itu belum mencapai
waktu yang telah ditetapkan.
Orang bijaksana itu adalah
penuntun orang banyak, itulah hamba Tuhan. Jadi kalau sekarang ini ada
penyaringan, pengujian, pemurnian bagi hamba-hamba Tuhan, berarti sedang
menampi. Yang menampi adalah tangan iblis sehingga banyak yang jatuh. Ini
berbahaya sekali.
Jam doa puasa itu dari jam 6 petang
sampai jam 6 petang hari berikutnya, waktunya itu 24
jam. Dalam Imamat pasal 24, pada hari sabat roti yang baru bertengger di meja
dan yang lama itu dimakan oleh imam-imam di tempat kudus.
Bicara
hari sabat, di situ ada doa puasa selama 24 jam. Berarti perkara baru yang
muncul, yang lama hilang lenyap. Di mana? Dalam perutnya imam-imam. Kalau kita
doa puasa dan tidak ada bukti yang baru muncul, apa yang kita konsumsi kalau
begitu. Apa yang diberikan oleh hamba Tuhan? Jika hamba Tuhan juga memberi yang
baru tetapi hidup orang itu tidak menjadi baru, maka itu salah siapa?
Jangan-jangan dia sudah keluar dari nyiru. Itu yang harus kita jaga.
Kami
hamba Tuhan sangat riskan. Tidak ada yang kebal, semua harus diuji, dimurnikan,
disaring. Daniel 11:35 ini yang menghibur hati saya sebab saya membaca ayat itu
ketika guru saya tiba-tiba membelot. Saat itu rasanya seperti mau menyelam di
tanah keras, hilang semangat, depresi rohani sangat saya alami. Makanya tengah
malah saya mendendengar suara “hambaKu bangun, baca Daniel 11:35”. Setelah
membaca itu saya menyadari bahwa saya ini termasuk sedang diuji, disaring dan
dimurnikan. Kalau ada yang jatuh itu berarti penyaringan sedang berjalan.
Setelah itu baru pulih semangat, saya tidak peduli lagi dengan omongan orang.
Apakah
kita ini jadi lunglai, jadi salah tingkah kalau kita ditampi oleh Yesus?
Kehidupan seperti itu bahaya sekali. Padahal dia sudah ada diatas nyirunya
Tuhan, tinggal sebentar lagi dia digiling menjadi tepung halus lalu menjadi
roti. Pikirnya saat ditampi dari pada benturan terus
lebih baik dia keluar dari nyiru dan habislah ceritanya. Bukan masuk pesta
nikah tetapi seperti sepasang rusa dia terjun ke jurang. Jangan kiranya
kita menjadi kehidupan seperti itu.
Imamat 23:26-29
23:26 TUHAN
berfirman kepada Musa:
23:27 "Akan
tetapi pada tanggal sepuluh bulan yang ketujuh itu ada hari Pendamaian; kamu
harus mengadakan pertemuan kudus dan harus merendahkan diri dengan berpuasa dan
mempersembahkan korban api-apian kepada TUHAN.
23:28 Pada hari
itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk
mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
23:29 Karena
setiap orang yang pada hari itu tidak merendahkan diri dengan berpuasa,
haruslah dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya.
Kalau
di pesta-pesta lain yaitu Paskah, roti fatir, timang-timangan, Pentakosta, mereka
masih bekerja tetapi yang ringan-ringan. Tetapi dalam pesta grafirat memang
tidak boleh bekerja, aktivitas
daging benar-benar habis di situ.
Imamat 23:30-31,21,25,28
23:30 Setiap
orang yang melakukan sesuatu pekerjaan pada hari itu, orang itu akan
Kubinasakan dari tengah-tengah bangsanya.
23:31 Janganlah
kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah suatu ketetapan untuk selama-lamanya
bagimu turun-temurun di segala tempat kediamanmu.
23:21 Pada hari
itu juga kamu harus mengumumkan hari raya dan kamu harus mengadakan pertemuan
kudus, janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat; itulah suatu ketetapan
untuk selama-lamanya di segala tempat kediamanmu turun-temurun.
23:25 Janganlah
kamu melakukan sesuatu pekerjaan berat dan kamu harus mempersembahkan korban
api-apian kepada TUHAN."
23:28 Pada hari
itu janganlah kamu melakukan sesuatu pekerjaan; itulah hari Pendamaian untuk
mengadakan pendamaian bagimu di hadapan TUHAN, Allahmu.
Pada
pesta grafirat sama sekali tidak boleh ada pekerjaan. Artinya aktivitas daging, keinginan daging, hawa
nafsu daging benar-benar tidak ada lagi
(tuntas), karena mau masuk pesta pondok daun-daunan.
Kalau
kita melihat zaman minggu ketebusan, kita sudah
dekat sekali. Kita sudah ada di saat-saat terakhir di mana suara daging tidak
terdengar lagi.
Hamba
Tuhan seringkali pintar khotbah tetapi kadang suara daging masih muncul. Tapi
satu saat tidak ada kedengaran lagi suara daging. Semuanya lenyap, semua dihancurkan oleh darah
Anak Domba Allah.
Galatia 5:24-25
5:24 Barangsiapa
menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa
nafsu dan keinginannya.
5:25 Jikalau
kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Kadang
ayat ini cuma dipajang, tetapi banyak umat
Tuhan tidak mau belajar hidup kudus. Jangan kita menjadi umat
Tuhan hanya ngomong doang, saya lebih dahulu. Jadi harus ada perkembangan dalam
hidup kita untuk mencapai angka 24 yaitu dewasa rohani. Dan kita harus diberi
asupan Firman Tuhan setiap jam. Artinya kita tidak boleh lepas dengan Firman Tuhan. Jangan renggang hubungan
kita dengan Tuhan, jangan sampai kosong dengan
Tuhan. Kalau iblis melihat ada lubang maka dia akan masukan jari. Lama-lama dia
bisa pegang. Setelah dia pegang maka dia tarik sehingga akhirnya jatuh dalam
pelukan iblis.
Berpuasa
tidak boleh lepas dengan Firman Tuhan. Siapa firman? Itulah Yesus. Berarti
berpuasa itu benar-benar mengaktifkan diri untuk menikmati persekutuan dengan
Firman Tuhan. Jika persekutuan kita dengan Firman makin mantap maka suara
daging hancur sampai habis dikalahkan.
Kemenangan dari Tuhan menjadi bagian kita.
Mari
kita duduk di kaki Tuhan. Sama-sama kita menghadapi daging kita. Kalau daging
kita kita manja, lama-lama dia menjadi buas dan
lebih buas dari binatang buas. Dan kita menjadi santapan
daging kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar