Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 4:13-18
4:13 Jawab Yesus
kepadanya: "Barangsiapa minum air ini, ia akan haus lagi,
4:14 tetapi
barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk
selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata
air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang
kekal."
4:15 Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, berikanlah aku air itu, supaya aku tidak
haus dan tidak usah datang lagi ke sini untuk menimba air."
4:16 Kata Yesus
kepadanya: "Pergilah, panggillah suamimu dan datang ke sini."
4:17 Kata
perempuan itu: "Aku tidak mempunyai suami." Kata Yesus kepadanya:
"Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,
4:18 sebab engkau
sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah suamimu.
Dalam hal ini engkau berkata benar."
Ini
adalah perbincangan Yesus dengan perempuan yang rusak moralnya. Ayat 1 sampai
ayat 14 itu berbicara beri memberi. Dan kepada wanita ini Yesus memperkenalkan
diri adalah benar-benar Mesias. Dengan lawatan Tuhan kepada orang Samaria ini
berarti Tuhan hadir dengan pemberian yang luar biasa yang sifatnya kekal. Itu
disebutkan pada kalimat terakhir ayat 14 yaitu akan memancar sampai kepada hidup
yang kekal.
Jika
kita bandingkan dengan Yohanes 3:16:
Yohanes 3:16
3:16 Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan
Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak
binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Ini
pemberian dari Tuhan sifatnya kekal. Yang Yesus minta kepada perempuan itu yang
sifatnya fana, air biasa. Itu sesuatu yang sifatnya terbatas. Tetapi Tuhan ingin memberi yang sifatnya kekal.
Kadang kita tidak bisa memberikan perbandingan. Ketika kita memberikan sesuatu,
kita anggap bahwa kita ini sudah luar biasa. Tetapi Tuhan ajar di sini,
dibandingkan pemberian Tuhan kepada kita, luar biasa perbedaannya. Karena Tuhan
memberikan yang sifatnya kekal dan yang kita persembahkan yang sifatnya fana.
Tetapi bukan berarti itu dikecilkan oleh Tuhan, sama sekali tidak. Tuhan sangat
menghargai pemberian dan pelayanan kita. Apa yang kita berikan kepada Tuhan
dengan hati yang tulus ikhlas dan apa yang kita kerjakan dalam pelayanan dengan
dasar kasih, itu tidak disepelehkan oleh Tuhan, itu sangat dihargai oleh Tuhan.
Hanya kita harus bisa mengerti dan
kita harus menyadari bahwa apa yang kita berikan itu, di dalam benak hati kita
adalah untuk menunjang pekerjaan Tuhan di dunia ini.
Apa
sebenarnya pekerjaan Tuhan yang utama di dunia ini? Ialah untuk menggarap dan
membentuk umatNya menjadi tubuhNya, menjadi Mempelai WanitaNya. Jadi setiap
pelayanan pemberian kita harus fokus untuk pembangunan Tubuh Kristus. Itu
sebabnya Tuhan tidak akan sepelehkan apa yang telah kita kerjakan. Jika kita berikan
pelayanan, kita korbankan sesuatu, utamanya waktu, tenaga dan harta demi
terwujudnya Tubuh Kristus, itu suatu perbuatan yang sangat terpuji di hadapan
Tuhan. Kalau kita memberi dengan maksud supaya dipuji, itu sudah menyeleweng.
Kalau kita memberi supaya Tuhan diagungkan dan kita merasa tangan Tuhan ada di
atas kita maka kita akan memetik kembali hasilnya. Dari sisi mana kita mendapat
kembali hasilnya? Anda dan saya mendapati diri kita masuk di dalam tubuh Kristus,
berarti menjadi Mempelai Wanita Tuhan.
Sesudah
bicara tentang beri memberi, langsung meningkat pada soal nikah. Kalau sudah
bicara soal nikah, itu mulai ayat 15 sampai ayat 18, berarti suasananya adalah saling
memiliki. Jadi tahap ini bukan putus begitu saja, tidak. Ketika kita
mempersembahkan waktu, tenaga dan harta, lihatlah kita diarah pada suasana
nikah. Kita akan diarahkan oleh Tuhan kepada
nikah yang rohani.
Ketika
Tuhan bicara pada ayat 14 dan minat dari wanita itu betul-betul membara, dia berkata
“berikanlah aku air itu supaya aku tidak ulang berulang datang ke tempat ini” Yesus
langsung masuk pada poin yang lebih mendalam yakni menyentuh nikah. Kalau kita
dalam pengorbanan dan pelayanan kita, kemudian terfokus pikiran kita, atau kita
membawa pikiran dan perasaan kita bahwa dalam diri kita ada maksud Tuhan, ada
rencana Allah yang luar biasa dalam diri kita. Sekalipun keadaan kita seperti
perempuan yang bejat ini, Tuhan tidak berkata “kau tidak boleh menerima, engkau
bejat!”. Andai kata Tuhan bersikap seperti itu, itu hakNya karena Dia hakim dan
Dia Maha Tahu, tetapi saat itu tidak Tuhan lakukan karena nanti ada waktunya.
Di sini ada kesempatan untuk berbenah diri dalam hal pembenahan nikah.
Sesudah
Tuhan bicara soal keselamatan kekal yang ada dalam Yohanes 3:16 yang mana Tuhan
sudah memberi, wanita itu belum sempat memberi. Tetapi dia sudah terpukau
dengan apa yang akan Yesus berikan kepadanya. Wanita belum sempat memberi
seteguk air, tetapi bukan itu yang menjadi masalah. Bagi Tuhan yang utama yaitu
kesediaan dia dikoreksi. Kesediaan hati untuk dia dipulihkan dan dibenahi,
itulah yang Tuhan cari. Puji Tuhan, jika kita bisa menjangkau pemikiran Tuhan
dalam diri kita.
Hari-hari
terakhir ini berseliweran orang-orang yang mulai mengutak-atik soal pengajaran.
Saya heran mereka adalah orang-orang yang pernah ada di dalam pengajaran,
akhirnya sekarang mencela pengajaran. Jangan kita menambah barisan orang-orang
seperti ini.
Bilangan 15:31
Kita
ini disebut bangsa kafir dan keadaan hidup kita diperinci di sini:
Efesus 4:17-20
4:17 Sebab itu
kukatakan dan kutegaskan ini kepadamu di dalam Tuhan: Jangan hidup lagi sama
seperti orang-orang yang tidak mengenal Allah dengan pikirannya yang sia-sia
4:18 dan
pengertiannya yang gelap, jauh dari hidup persekutuan dengan Allah, karena
kebodohan yang ada di dalam mereka dan karena kedegilan hati mereka.
4:19 Perasaan
mereka telah tumpul, sehingga mereka menyerahkan diri kepada hawa nafsu dan
mengerjakan dengan serakah segala macam kecemaran.
4:20 Tetapi kamu
bukan demikian. Kamu telah belajar mengenal Kristus.
Ayat
21 disebutkan ketika kita mendapatkan pengajaran Tuhan maka ayat 22 dikatakan kita
mengalami pembaharuan oleh Firman sesungguhnya.
Efesus 4:21-22
4:21 Karena kamu
telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut
kebenaran yang nyata dalam Yesus,
4:22 yaitu bahwa
kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia
lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
Olehnya
mari kita perhatikan alur perbincangan antara perempuan yang sangat rusak moralnya dengan Yesus.
Perempuan ini ditangani serius oleh Tuhan. Andaikata saya seorang montir
elektronik, kemudian orang bawa alatnya yang rusak maka makin besar
kerusakannya makin besar berkat yang saya terima. Kecil kerusakannya kecil
berkat yang saya terima. Kalau tidak ada kerusakannya tidak akan mungkin
dibawa.
Seringkali
kami hamba Tuhan bersikap salah, jika besar kerusakannya maka berkomentar
macam-macam. Padahal itulah tugas kami seorang hamba Tuhan. Teladannya adalah
Yesus, untuk memperbaiki perempuan yang rusak moral, Dia tidak menunda nanti besok
atau nanti lusa.
Tuhan
bicara pada perempuan itu “panggil suamimu”. Berarti Tuhan mau membenahi nikah
bahwa nikah itu saling memiliki. Kalau awal-awal pembicaraan Yesus dengan
perempuan itu tentang saling memberi.
Dia
menjawab “aku tidak punya suami”, Yesus berkata “betul perkataanmu sebab engkau
sudah punya 5 suami dan yang ada padamu ini bukan suamimu”. Berarti nilai nikah
yang seharusnya saling memiliki tetapi di sini rusak. Dan Tuhan ingin
memperbaiki supaya nikah itu benar-benar saling memiliki. Di sini Tuhan mau
membina kita, bahwa setelah bicara tentang beri memberi maka ditingkatkan pada
persoalan nikah, di sini Tuhan mau benahi apakah benar suami memiliki isteri
dan isteri memiliki suami sehingga saling memiliki.
Apalagi
kita sekarang diangkat dalam hubungan sorga dengan gereja. Jika kita baca I
Korintus 3:23, I Korintus 6:20, nyata benar kita sudah miliknya Kristus.
Benarkah saudara akui bahwa dirimu adalah miliknya Kristus? Pertanyaannya
apakah sungguh anda memiliki Kristus? Seperti itu sebenarnya pertautan tentang
nikah. Suami memiliki isteri dan isteri memiliki suami, saling memiliki dan
tidak ada sesuatu yang dapat memisahkan bila benar-benar saling memiliki.
Tetapi
perempuan ini sudah 6 laki-laki yang memiliki. Andaikata Tuhan tidak datang di
Samaria dan membenahi dia, kasihan perempuan itu. Dibenahi nikahnya supaya dia
tahu bahwa nikah itu sebenarnya saling memiliki.
Kita
ini miliknya Yesus, apakah kita mengakui bahwa kita memiliki Yesus? Kalau kita
memiliki Yesus pasti ada bukti.
I Korintus 3:23, 6:20
3:23 Tetapi kamu
adalah milik Kristus dan Kristus adalah milik Allah.
6:20 Sebab kamu
telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah
dengan tubuhmu!
Wanita
ini sudah dimiliki oleh 6 laki-laki. Penampilan Tuhan Yesus di situ, bukan
berarti dalam pengertian jasmani, Dia adalah laki-laki yang sempurna, itulah
yang ketujuh, Dia ingin memiliki perempuan ini yang sudah rusak tetapi mau
dibenahi. Yesus laki-laki yang sempurna yang ingin memiliki saudara sekalipun
kita sudah bejat dan sudah hancur. Itu sebabnya Yesus membayar mahal karena mau
memiliki saudara. Sekarang bagaimana, apakah bukti bahwa saudara sudah dimiliki
Yesus ada pada saudara?
Kalau
kita memiliki Yesus maka tandanya kita tidak akan membuang salib sebab Yesus
dan salib tidak bisa dipisahkan. Jadi kalau kita berkata memilki Yesus tetapi
dalam ibadah pelayanan kita tidak mau salib, tidak mau menderita dan hanya
mencari yang enak, itu sama dengan saudara tidak memiliki Kristus karena masih
menyenangkan daging saudara. Padahal rasul Paulus berkata “aku bukan mencari
sesuatu kepadamu, aku hanya mencari Kristus yang tersalib di dalam kamu”.
I Korintus 2:2
2:2 Sebab aku
telah memutuskan untuk tidak mengetahui apa-apa di antara kamu selain Yesus
Kristus, yaitu Dia yang disalibkan.
Kita
ini adalah calon mempelai wanita Tuhan, berarti kita akan dimiliki
selama-lamanya jika kita kelak sampai pada pernikahan. Itu sebabnya jangan kita
gagal.
Rasul
Paulus ini merindukan jemaat Korintus memiliki Yesus Kristus, berarti Mesias
yang tersalib. Makanya sukar gereja Tuhan membuktikan bahwa mereka memiliki
Kristus. Kadang praktek di lapangan masih berkata “tunggu dulu Tuhan. Saya
memang milikMu karena
Engkau sudah beli. Tetapi saya masih gemar hobi nafsu dagingku”. Itu membuktikan
kita belum menyatakan bahwa “Yesus sah miliki kita”.
Kita
baca lagi bagaimana kalau nikah itu betul-betul adalah saling memiliki.
Kidung Agung 6:3
6:3 Aku
kepunyaan kekasihku, dan kepunyaanku kekasihku, yang menggembalakan domba di
tengah-tengah bunga bakung.
Kenapa
dikaitkan dengan penggembalaan? Karena di situ untuk mempertajam dan
memperjelas bahwa benar hidup itu ada meterai Yesus di dalam dirinya lewat
penggembalaan. Sebagai miliknya Kristus, kita lihat di mana wilayah
penggembalaanNya yaitu di tengah-tengah bunga bakung. Bicara bunga bakung itu
bicara mempelai. Berarti penggembalaan Tuhan terhadap milikNya bersuasana
mempelai, ada roh mempelai di situ.
Kalau
kita ini mau lebih mendalami apa itu nilai-nilai kekasih kita di dalam
pengorbananNya yaitu salib Golgota, itu hanya kita dapatkan di dalam
penggembalaan. Di dalam penggembalaan itulah, saya sebagai gembala harus
mempertajam apa arti salib Golgota agar gereja Tuhan tidak terkejut.
Sekarang
ini ada kecenderungan kesalahan di dalam gereja. Logika manusia
menerima dan menyanjung perkatan itu. Dari mimbar mereka berkata “kasihan
jemaat, sudah menderita mencari nafkah di luar sana. Sampai di gereja
disampaikan lagi salib, mereka tambah menderita. Mestinya dalam gereja
menyampaikan hiburan”. Akal manusia bisa menerima tetapi sorga tertutup bagi
orang seperti itu karena tidak sesuai konsep Alkitab. Bagaimana penggembalaan
kalau seperti itu.
Ibadah-ibadah
sistem seperti itu diramu dalam bentuk diskotik berupa
hiburan dalam gereja. Yang seperti itu banyak orang suka karena isinya hiburan.
Salib mulai disingkir, Firman pengajaran disingkir karena kata mereka Firman
pengajaran itu hanya pemecah belah. Keliru mereka! Di sinilah iblis begitu
bermain sehingga gereja Tuhan akan mengalami kegagalan untuk mencapai status
mempelai wanita. Saya tidak mau gagal dan saya bergumul. Kerinduan hatiku juga
jemaat jangan sampai gagal.
Karena
konsep seperti itu maka gereja dibangun seperti diskotik. Memang secara manusia
menarik, tetapi kalau menyingkiran salib, menyingkirkan derita sengsara daging
yang harus dipenggal oleh Firman Tuhan, maka sorga bukan bagiannya. Itu hanya
menyiapkan umat untuk kena pedang antikristus. Lebih baik pedang Firman yang
kita terima dari pada pedang antikristus. Hari-hari terakhir ini muncul di
permukaan dan itu marak di mana-mana. Mereka menganggap kalau gereja tidak
seperti itu maka itu gereja kuno, ortodoks, ketinggalan zaman. Tetapi Alkitab
ini tidak ketinggalan zaman, cocok untuk segala zaman. Pengajaran ini up to date, cocok untuk segala zaman dan
supaya cocok di sorga.
Pengajaran
itu bukan untuk memecah belah tetapi untuk menampilkan Mempelai. Makanya yang
tidak suka akan tergusur dan mereka membentuk komunitas sendiri. Yang membentuk
komunitas sendiri ini mulai memanggil pengkhotbah-pengkhotbah yang menyenangkan
telinga mereka. Sekarang ini ada gereja di mana perpuluhan harus majelis yang
pegang, gembala hanya digaji. Sekarang ini bukan perpuluhan yang dicuri tetapi
haknya gembala yang dicuri.
Nikah
ada kelanjutannya, ibadah juga ada kelanjutannya, bukan hanya di dunia ini.
Ibadah berkelanjutan di sorga, nikah berkelanjutan di sorga, hanya suasananya
bukan lagi daging tetapi rohani. Yang menjadi Mempelai Laki-laki adalah Kristus
dan gereja Mempelai WanitaNya. Nikah ini tidak berakhir, makanya harus dibina
oleh Tuhan dari sekarang.
Yohanes 4:18
4:18 sebab
engkau sudah mempunyai lima suami dan yang ada sekarang padamu, bukanlah
suamimu. Dalam hal ini engkau berkata benar."
Perkataannya
benar tetapi perbuatannya tidak benar. Ada yang perbuatannya benar tetapi
perkataannya yang tidak benar. Mestinya harus dua-duanya benar, perkataan benar
dan perbuatan benar.
Yohanes 4:19
4:19 Kata
perempuan itu kepada-Nya: "Tuhan, nyata sekarang padaku, bahwa Engkau
seorang nabi.
Meningkat
pemahaman perempuan ini, tadinya “engkau seorang Yahudi” sekarang meningkat
“Engkau seorang nabi”. Setelah dia memahami bahwa di depannya ini seorang nabi,
tentu itu orang yang tahu persis seluk beluknya Firman dan rancangan Firman,
maka dia langsung alihkan pembicaraan tentang ibadah. Tuhan tidak katakan “eh
tunggu dulu, panggil dulu suamimu. Bukankah tadi Aku katakan panggil suamimu!”.
Tetapi Tuhan tidak berkata begitu, karena kelanjutannya ini sudah pas. Karena
benar perkataannya tadi maka Tuhan tidak mengejar lagi soal suaminya.
Selanjutnya dibicarakan soal ibadah. Baik nikah maupun ibadah keduanya ada
rahasia Tuhan yang besar.
Yohanes 4:24-25
4:24 Allah itu
Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan
kebenaran."
4:25 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
Pada
ayat 29 perempuan itu berkata pada orang Sikhar bahwa Yesus membongkar
perbuatannya masa lalu. Memang tidak dituliskan lagi, tetapi wanita itu paham
persis bahwa penampilan Mesias itu membongkar apa yang dia lakukan masa lampau.
Kalau dalam gereja, Mesias yang benar ditampilkan,
maka Dia pasti membongkar apa yang kita lakukan masa lampau, baik itu nikah
yang tidak benar maupun ibadah yang sudah diselewengkan. Itu pasti menyakitkan
daging, itulah salib. Kalau ibadah dikemas seperti diskotik, pasti senang
dagingnya. Dan jangan harap mau dibongkar dosanya sampai detail, sampai hal-hal
yang kecil yang mengganggu hubungan dengan Tuhan dan dengan sesama.
Jadi
jika penampilan Mesias yang benar yang diberitakan dalam gereja, maka suasanaya
membongkar hal-hal yang kita lakukan di masa lampau dan memberitakan hal-hal
yang akan datang.
Yohanes 4:25,29
4:25 Jawab
perempuan itu kepada-Nya: "Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang
disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu
kepada kami."
4:29 "Mari,
lihat! Di sana ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu yang telah
kuperbuat. Mungkinkah Dia Kristus itu?"
Yohanes 4:29 (Terjemahan Lama)
4:29
"Marilah lihat, ada seorang yang mengatakan kepadaku segala sesuatu perbuatanku.
Bukankah Ia ini Kristus?"
Jadi
Kristus itu membongkar segala perbuatan kita yang tidak benar untuk Dia benahi
dan Dia perbaiki. Kalau berita yang disampaikan dari mimbar membiarkan dosa dan
menutup-nutupi dosa, tidak dibongkar, itu bukan Mesias yang ada di situ.
Bagaimana nanti kejadiannya jika Dia datang pada kali yang kedua.
Jadi
dua hal yang akan diberitakan oleh Mesias:
1.
Membongkar nikah yang salah, berarti
memberitakan rahasia nikah.
2.
Membongkar ibadah yang tidak benar,
berarti memberitakan rahasia ibadah.
Di
situ letaknya pelayanan Mesias.
Kita
umat Tuhan yang hidup di ujung akhir zaman ini, mari kita relakan apa yang
tidak baik bila itu dibongkar oleh Tuhan dalam ibadah. Terimalah itu karena
Tuhan bukan mempermalukan kita. Seandainya Tuhan mau mempermalukan perempuan
ini, Yesus tidak akan berkata “benar perkataanmu” tetapi Yesus akan langsung
menunjuk “memang suamimu sudah lima!”. Tetapi Yesus tidak berbuat seperti itu.
Kita
ini umat Tuhan yang hidup di akhir zaman, di mana
menanti
kedatangan Mempelai Pria Sorga akan diwujudkan, bawalah hidup
saudara, mari kita sama-sama membawa hidup kita kepada Tuhan. Mari kita
tenggelam dalam dua rahasia Tuhan yang besar ini karena dua rahasia Tuhan yang
besar ini akan dibawa masuk dalam Kerajaan Sorga kekal selama-lamanya.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar