Salam
sejahtera di dalam kasih Tuhan Yesus Kristus.
Yohanes 4:4-5
4:4 Ia harus
melintasi daerah Samaria.
4:5 Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
Sebelum
berubah nama menjadi Sikhar, di zaman nenek moyang Israel di sebut Sikhem yang
artinya belikat atau punggung. Di sanalah tulang-tulang Yusuf yang mereka bawa
dari Mesir dikuburkan.
Yosua 24:32-33
24:32
Tulang-tulang Yusuf, yang dibawa orang Israel dari Mesir, dikuburkan mereka di
Sikhem, di tanah milik yang dibeli Yakub dengan harga seratus kesita dari
anak-anak Hemor, bapa Sikhem, dan yang ditentukan bagi bani Yusuf menjadi milik
pusaka mereka.
24:33 Juga
Eleazar bin Harun mati, dan dia dikuburkan di bukit yang diberikan kepada
Pinehas, anaknya itu, di pegunungan Efraim.
Dulu
namanya Sikhem, berarti orang-orang yang bertanggung jawab. Karena Sikhem ini
artinya punggung atau bahu atau blikat. Itu dipakai untuk memikul beban.
Kehidupan orang Sikhem berarti kehidupan yang selalu merasa terbeban, bukan
masyarakat yang santai. Tetapi setelah perjalanan waktu, Sikhem ini berubah
menjadi Sikhar, artinya mabuk. Dulu bertanggung jawab dalam pelayanan baik
kepada Tuhan maupun kepada sesama, tetapi berubah menjadi mabuk.
Ciri
orang mabuk:
1.
Orang mabuk ada kegiatan tetapi
pekerjaannya tidak dikontrol lagi oleh kepala. Jadi awalnya penuh tanggung
jawab tetapi berubah kegiatannya lepas dengan kepala. Hal ini tidak Tuhan
biarkan. Bukan kebetulan Tuhan tampil di Sikhar, padahal banyak kota-kota di
Samaria.
Ini pelajaran bagiku. Jangan
sampai sebagai hamba Tuhan awalnya saya bertanggung jawab, punya keseriusan
dengan Tuhan tetapi berarkhir dengan sikap mabuk, tidak dikontrol lagi oleh
kepala. Kegiatan ada tetapi sudah lepas dari kontrol
kepala (Tuhan Yesus).
2.
Orang mabuk tidak suka bersekutu
Dua saja orang mabuk di sini kita
sudah kacau balau. Apalagi kalau semuanya mabuk. Sebab orang mabuk itu sudah
tidak dikontrol oleh kepala, sudah lepas dengan kepemimpinan, masing-masing
mengatur dirinya sendiri. Itu kalau orang mabuk, entah mabuk minuman keras,
mabuk kedudukan, mabuk harta dan sialnya di Sikhar ini perempuan itu mabuk seks.
Inilah yang dibenahi oleh Tuhan. Kenapa perempuan itu mabuk seks? Sebab tidak
dikontrol lagi oleh kepala (Firman Allah).
Kepala kita adalah Yesus Kristus.
Implikasinya adalah Firman pengajaran. Jika kita tidak lagi dikomando oleh
Firman pengajaran yang sudah jelas adalah Yesus, maka kita bisa aktif tetapi
hanya menghadirkan kekacauan.
3.
Orang mabuk, semua yang dia lihat goyang
Sebenarnya bukan yang dia lihat
itu yang goyang tetapi dia yang goyang sehingga kehidupannya serba goyang. Tidak
jelas pegangannya, tidak jelas pendiriannya, tidak jelas di mana dia meletakkan
standar hidupnya. Dia tidak punya tanggung jawab sebab baginya apa yang dia lihat semua
serba salah.
Inilah
ciri-ciri orang mabuk. Seandainya Yesus tidak melintasi Samaria, kasihan orang
seperti ini, siapa yang mau menolong. Itu sebabnya kita dalam menanti
pencurahan Roh Kudus, ada lawatan Tuhan ganda. Pertama lewat kuasa Firman
Tuhan, kedua yang harus saudara gumuli adalah kuasa Roh Kudus. Sebabnya di
akhir zaman ini mari kita memandang Yesus yang adalah Kepala gereja. Supaya kita tidak goyang, kita tidak
mabuk maka apa yang kita lihat tidak salah karena dipandu oleh Kepala.
Tulang-tulang
Yusuf di kubur di Sikhem. Itu adalah pesan
Yusuf sebelum dia mati.
Kejadian 50:25-26
50:25 Lalu Yusuf
menyuruh anak-anak Israel bersumpah, katanya: "Tentu Allah akan
memperhatikan kamu; pada waktu itu kamu harus membawa tulang-tulangku dari
sini."
50:26 Kemudian
matilah Yusuf, berumur seratus sepuluh tahun. Mayatnya dirempah-rempahi, dan
ditaruh dalam peti mati di Mesir.
Pada
zaman Musa, tulang-tulang Yusuf
dibawa. Tulang berarti kerangka untuk membuat tubuh ini kuat berdiri. Berarti
ini menunjukkan pendirian Yusuf tidak pernah lekang oleh panas dan lapuk karena
hujan. Pendiriannya kuat, pendiriannya benar-benar teguh.
Sebabnya
jangan sampai kita terganggu, dahulu
kita Sikhem dan berubah menjadi Sikhar. Apalagi
menjelang kedatangan Tuhan. Kalau kita mempertahankan Sikhem berarti roh Yusuf
ada padamu, roh mempelai ada padamu, pendirianmu teguh dan kuat. Tetapi kalau
berubah jadi Sikhar, itu yang jangan terjadi pada diri kita. Hal itu jangan
terjadi pada diriku karena saya tahu Tuhan memberikan tanggung jawab yang tidak ringan
dan tidak enteng. Perjuangan hamba Tuhan berat, jangan sampai jemaat diganggu
oleh roh Sikhar. Sebab kalau sampai mabuk maka
akan jatuh pada keberingasan antikristus.
Yohanes 4:5
4:5 Maka
sampailah Ia ke sebuah kota di Samaria, yang bernama Sikhar dekat tanah yang
diberikan Yakub dahulu kepada anaknya, Yusuf.
Ini
mengingatkan kita agar kita mempertahankan eksistensi kita sebagai Sikhem, agar
kita bertanggung jawab akan pembangunan tubuh Kristus, mulai dari diri kita.
Kalau saya bertanggung jawab akan diriku, isteri, anak, mantu, cucu dan seluruh
jemaat supaya jangan jatuh pada aniaya antikristus.
Sekali lagi Sikhar itu awalnya bernama Sikhem
yang artinya belikat, maksudnya bertanggung jawab, namun berubah menjadi Sikhar
yang artinya mabuk. Orang mabuk ada kegiatan tetapi tidak dikontrol lagi oleh
kepala. Orang yang mabuk secara jasmani, sebenarnya kepalanya sudah tidak
berfungsi, ngomongnya sudah tidak karu-karuan, perjalanannya goyang sana-sini
tetapi merasa kuat, namun bila disentuh dia langsung rubuh. Orang mabuk sukar
dan sulit mengaktifkan diri di dalam persekutuan.
Jangan
sampai tanggung jawab kita dalam pembangunan Tubuh Kristus hilang. Apalagi
Sikhem ini selalu dijadikan tempat pelantikan raja-raja.
1 Raja-raja 12:1
12:1 Kemudian Rehabeam pergi
ke Sikhem, sebab seluruh Israel telah datang ke Sikhem untuk menobatkan dia
menjadi raja.
Apakah
kita sebagai umat Tuhan masih punya roh tanggung jawab akan ajaran Tuhan atau sudah goyang.
Kalau orang mabuk itu goyang, semua yang dia lihat bergoyang. Dia lihat si A
goyang, dia lihat si B goyang, berarti semua serba salah menurut dia, padahal
dia yang salah. Bukan karena kandang ayam, kandang sapi, kandang babi yang
goyang, tetapi dia yang goyang.
Mabuk
ini adalah kehidupan yang sulit diatur oleh kepala. Kepala kita adalah Yesus
dan penerapannya adalah Firman pengajaran di dalam gereja. Orang yang mabuk tidak akan jelas pegangannya, baginya
semua sama saja.
Lebih
tidak elok lagi kalau gila hormat. Inilah yang terjadi pada jemaat Galatia.
Tadinya jemaat Galatia menerima Firman, menerima Roh Kudus, tetapi tiba-tiba
menukik kepada Taurat. Tadinya sudah meningkat rohaninya tetapi kembali undur
pada suasana masa lalu yang sebenarnya sudah ditinggalkan. Karena apa? Karena
gila hormat. Ini jangan terjadi dalam diriku utamanya.
Galatia 5:26
5:26 dan
janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling
mendengki.
Gila
hormat akhirnya dilanjut dengan saling menentang dan saling mendengki. Inilah
yang disebut mabuk kehormatan. Mabuk yang kita kenal di dunia ini adalah mabuk
harta, mabuk minuman keras, mabuk kedudukan dan mabuk seks. Yang ada di Sikhar
ini adalah mabuk seks. Seandainya Yesus tidak mengupayakan melawan tradisi yang
lama, melawan roh yang lama, melawan pertikaian yang lama, kasihan orang
Sikhar, jika Yesus tidak akan menerobos
Sikhar. Ini yang dibina/dipulihkan
oleh Yesus:
Yohanes 4:9
4:9 Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya: "Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta
minum kepadaku, seorang Samaria?" (Sebab orang Yahudi tidak bergaul dengan
orang Samaria.)
Yohanes 4:9 (Terjemahan Lama)
4:9 Maka kata
perempuan Samaria itu kepada-Nya, "Masakan Tuan, seorang Yahudi, meminta
minum daripada sahaya, seorang orang perempuan Samaria?" Karena orang
Yahudi memang tiada beramah-ramahan dengan orang Samaria.
Kehadiran
Yesus di dunia ini sebagai Imam Besar adalah untuk mendamaikan orang Sikhar
yang mabuk dan orang Yahudi yang gila hormat, mabuk harta dan mabuk kedudukan. Yesus ingin membenahi.
Jadi
kembali diulangi, ciri orang mabuk adalah :
1.
Ada kegiatan tetapi tidak dikontrol lagi
oleh kepala. Kepala gereja adalah Yesus dan penerapannya adalah Firman
pengajaran. Jadi kalau kita bicara Yesus sebagai kepala maka kita buktikan
bahwa kita diatur oleh Firman pengajaran.
2.
Orang mabuk ini sukar untuk bersekutu
bahkan selalu menghadirkan ketidaknyamanan.
3.
Orang mabuk ini semua yang dia lihat
serba goyang, artinya yang dia lihat serba salah padahal dia sendiri yang
salah.
4.
Orang mabuk merasa kuat padahal tidak
kuat.
Ini
yang harus kita jaga, jangan sampai dari Sikhem berubah menjadi Sikhar. Inilah
yang bisa membuat kehidupan kita
akhirnya hancur. Kalau ini tidak kita hayati di akhir zaman ini dan tidak
menyambut penampilan Firman pengajaran sebagai kepala maka semua yang saudara
lihat akan goyang, semua yang saudara lihat serba salah. Padahal yang salah
adalah diri orang mabuk itu. Ini yang ditekankan dalam Injil Yohanes pasal 4
ini. Tolong diperhatikan kembali agar kehidupan saya dan saudara jangan seperti
ini.
Ketika
Yesus hendak melintasi Samaria, Yesus singgah di Sikhar, Dia
duduk di tepi sumur. Kehadiran Yesus di situ bukan sesuatu yang kebetulan.
Karena Dia tahu yang paling rusak di Sikhar itu akan datang ke sumur itu pada tengah
hari, Dia Ilahi Yang Maha Tahu. Karena perempuan itu tahu bahwa pada siang hari
sumur itu sepi, itu sebabnya dia datang pada tengah hari karena dia malu pada
orang lain karena perbuatannya sudah menjadi rahasia umum.
Dia
datang pada jam 12. Benar-benar datangnya wanita yang dekadensi moral/ bejat moral ini, untuk menyoroti
kehidupannya dibutuhkan sinar matahari secara penuh yaitu pada jam 12. Kalau
kita berdiri di katulistiwa tepat jam 12, maka tidak ada lagi bayangan saudara
karena matahari tepat ada atas kepala. Ketika jam 12 berada di situ Tuhan benar-benar menyorot
wanita ini sehingga akhirnya tidak ada lagi gelap dalam dirinya karena sudah
disorot oleh matahari siang.
Mazmur 84:12
84:12 Sebab
TUHAN Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia
tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.
Kepada
orang yang bercela ini Tuhan hadir untuk menolong. Hasilnya luar biasa. Wanita yang tadinya seluruh hidupnya dari
ujung telapak kaki hingga kepalanya gelap gulita. Tetapi setelah dia disorot
dengan cahaya Firman Tuhan yang penuh maka kegelapan itu sirna dan dia menjadi
terang benderang. Bayangkan dia berani bersaksi di kota Sikhar “di sana ada
Mesias”. Ini menunjukkan kehidupan yang menerima. Sekalipun tadi dia mabuk, tidak ada harapan,
tetapi sekarang menerima penampilan Mempelai Laki-laki Sorga. Jika menerima Kabar Mempelai, maka tadinya
tidak ada harapan berubah menjadi berubah, berdiri
pada pendirian yang benar karena Firman Tuhan yang membersihkan kita.
Kalau
kita mendapat lawatan Tuhan, pasti
kita berbahagia. Sebab itu buka hati dan terima
lawatan Tuhan sebagai Kepala gereja Tuhan yang tampil
lewat Firman pengajaran.
Di
Sikhar Yesus di terima. Tetapi di kota lain di wilayah Samaria Yesus ditolak.
Waktu perjalanan dari Galilea ke Yerusalem, Yesus ditolak di lain kota dan
menyebabkan Yohanes dan Yakobus marah. Mereka berkata “Guru izinkan kami
meminta api dari langit untuk membakar mereka”. Jadi kalau ada penolakan itu
bahaya sekali, orang itu akan Yesus tinggalkan. Ini
gambaran bagi kita bahwa ada yang menyambut kabar Kepala dan ada yang menolak.
Lukas 9:51-53
9:51 Ketika
hampir genap waktunya Yesus diangkat ke sorga, Ia mengarahkan pandangan-Nya
untuk pergi ke Yerusalem,
9:52 dan Ia
mengirim beberapa utusan mendahului Dia. Mereka itu pergi, lalu masuk ke suatu
desa orang Samaria untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi-Nya.
9:53 Tetapi
orang-orang Samaria itu tidak mau menerima Dia, karena perjalanan-Nya menuju
Yerusalem.
Orang
Samaria tidak menerima karena perjalanan Yesus menuju Yerusalem. Kalau
penolakan penampilan Yesus karena hubungannya dengan Yerusalem maka itu parah. Kalau
kita menolak Firman pengajaran Kabar Mempelai dalam Tabernakel yang mengarahkan
kita ke Yerusalem Baru menjadi Mempelai Wanita Tuhan, sangat berbahaya, pasti orang
itu akan ditinggalkan oleh Tuhan Yesus.
Lukas 9:54-56
9:54 Ketika dua
murid-Nya, yaitu Yakobus dan Yohanes, melihat hal itu, mereka berkata:
"Tuhan, apakah Engkau mau, supaya kami menyuruh api turun dari langit
untuk membinasakan mereka?"
9:55 Akan tetapi
Ia berpaling dan menegor mereka.
9:56 Lalu mereka
pergi ke desa yang lain.
Tidak
ada alternatif lain. Orang seperti itu ditinggal oleh Tuhan, pasti damai hilang. Olehnya
biarlah kita memperhatikan lawatan Tuhan kepada kita bangsa kafir hari -hari
terakhir ini.
Orang
Sikhar ini akhirnya menyambut
Yesus selama dua hari, setelah itu baru mereka melepaskan Yesus. Ternyata
banyak orang yang menyambut Yesus di Sikhar. Ini hasil
kesaksian
perempuan itu sehingga merubah kehidupan
yang mabuk harta, mabuk minuman keras dan mabuk seks. Tadinya murid-murid
membeli roti, sekarang akomodasi dan konsumsi mereka terima dengan cuma-cuma sebab mereka ditampung
oleh orang Sikhar selama 2 hari. Berarti orang Sikhar tidak diikat oleh harta lagi/ lepas dari ikatan mamon.
Itulah
yang harus kita jalani di akhir zaman ini, agar kita menjadi umat Tuhan yang kembali
seperti Sikhem, yang artinya balikat, punggung, bahu. Maksudnya ada tanggung
jawab yang serius demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna. Itulah tanggung
jawab kita dan di situlah penekanannya.
Tanggung jawab secara jasmani boleh sebagai suami, sebagai isteri, sebagai orang tua kepada anak.
Tetapi yang nomor satu tanggung jawab yang rohani, masuk dalam pembangunan
Tubuh Kristus. Pakailah belikatmu, pakailah bahumu, pakailah punggungmu untuk
menanggung beban demi terwujudnya Tubuh Kristus yang sempurna. Kalau itu ada
maka saya dan saudara benar dapat sorotan matahari oleh penampilan Firman pengajaran secara penuh (jam 12 siang).
Jam
12 nikah dan ibadah dibenahi oleh Tuhan, jam 1 anak dibenahi oleh Tuhan. Jadi jika
nikah dibenahi maka anak ikut terbenahi. Makanya izinkan lawatan Tuhan sebagai
kepala lewat penerapan Firman pengajaran untuk mengkomandoi saya dan saudara.
Jangan kita mabuk, karena kalau mabuk berarti bukan diatur oleh kepala lagi
tetapi lepas dengan kepala.
Olehnya
kita semua mohon kepada Tuhan, Tuhan akan menerima berkat ganda. Firman Tuhan
berikan, Roh Kudus juga akan Tuhan curahkan.
Keduanya ini adalah berkat yang Tuhan siapkan bagi kita di hari-hari terakhir
ini.
Tuhan
Memberkati.
GPT “Kristus
Penebus”
Jl.
Langgadopi No.4 Tentena
Kec. Pamona
Puselemba, Kab. Poso, 94663
HP:
085241270477
Email: imamat_raja@yahoo.com
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar